Anda di halaman 1dari 35

DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG 2022

DAN PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN LANDAK

PEDOMAN PERHITUNGAN MANDIRI


TINGKAT KOMPONEN DALAM
NEGERI PADA PENGADAAN BARANG
DAN JASA
Disusun Oleh :
Severinus Leowaldo, S.T.
NIP. 19960827 202203 1 007

Mentor : Coach :
Herkulanus Oni S, S.T, M.T. Dr. Ersa Tri Fitriasari, ST, M.Si
DAFTAR ISI
01 PENDAHULUAN
Latar Belakang 3
Manfaat Penerapan TKDN 3
Dasar Hukum 4
Ruang Lingkup 5
Definisi 5

KETENTUAN TKDN 02
7 Komponen Perhitungan TKDN
10 Ketentuan TKDNKetentuan BMP
11 TKDN Pada Tahapan PBJ

03 PERHITUNGAN TKDN
Pengecekan Daftar Inventaris TKDN 13
Pengecekan Nilai TKDN melalui E-Katalog 15
Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN 17

PENERAPAN TKDN 04
24 Simulasi Perhitungan
32 Tantangan
33 Sanksi

1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manfaat Penerapan TKDN
Dasar Hukum
Ruang Lingkup
Definisi

01 2
Latar Belakang
T
ingkat Komponen Dalam Negeri yang dikenal dengan singkatan
TKDN adalah besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa
dan gabungan barang dan jasa yang dinyatakan dalam persentase.
kebijakan TKDN saat ini menjadi salah satu kebijakan strategis dalam
rangka meningkatkan industri dalam negeri dan mengurangi
ketergantungan terhadap produk luar negeri. TKDN diharapkan bisa
menarik investasi dari luar negeri.

Melihat pembangunan infrasturktur nasional yang masif terutama di


bidang air limbah, pertanyaan yang mendasar adalah sudah seberapa
besar sesungguhnya implementasi proporsi tingkat komponen dalam
negeri (TKDN) pada pembangunan infrastruktur di daerah dan seberapa
besar kemampuan nasional memproduksi komponen (barang dan jasa)
termasuk teknologi, yang diperlukan dalam pembangunan infrastruktur.

Pemanfaatan nilai TKDN dari barang dan jasa dalam kegiatan infrastruktur
mempunyai dampak positif terhadap peningkatan kebutuhan industri
penunjang konstruksi baik untuk kegiatan operasi hulu maupun hilir
sehingga sangat diharapkan dapat memberikan efek berantai bagi
pertumbuhan perekonomian nasional.

Manfaat Penerapan TKDN


Manfaat penerapan TKDN bagi Pemerintah, antara lain :
Ÿ Terciptanya lapangan tenaga kerja baru, industri dalam negeri
akan terus memproduksi barang atau komponen tersebutt, bila
industri terus beroperasi maka akan ada penyerapan tenaga
kerja;
Ÿ Penambahan pemasukan pajak penghasilan (PPh) terhadap
produk-produk yang dibuat di Indonesia;
Ÿ Potensi produk dalam negeri untuk bersaing dalam pasar
internasional;
Ÿ Produk dalam negeri memiliki nilai yang sama dengan produksi
luar negeri.

3
Dasar Hukum
Ÿ UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
Ÿ UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Ÿ PP No. 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri
Ÿ PP No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi
Ÿ Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
Ÿ Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 16 Tahun 2011 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam
Negeri
Ÿ Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Ÿ Peraturan Menteri PUPR No. 7 Tahun 2021 tentang Pencatatan Sumber
Daya Material dan Peralatan Konstruksi

Pasal 86 UU 3/2014
“Mewajibkan untuk
menggunakan Produk
Dalam Negeri dalam
setiap Pengadaan
Barang/Jasanya”

Pasal 61 PP 29/2018
“Kewajiban menggunakan
Produk Dalam Negeri UU 3/2014
apabila terdapat produk tentang
dalam negeri dengan nilai
penjumlahan TKDN dan Perindustrian
BMP paling sedikit 40% Pasal 66 Perpres
12/2021
“Pengadaan
Barang/Jasa
PP 29/2018 Pemerintah wajib
menggunakan Produk
Tentang Dalam Negeri apabila
Pemberdayaan Industri terdapat Produk
Dalam Negeri dengan
nilai Penjumlah TKDN
dan BMP paling
sedikit 40%
Perpres 16/2018 jo 12/2021
Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah

4
Ruang Lingkup
Buku pedoman ini akan membahas ketentuan TKDN, Tata cara
perhitungan TKDN dan Simulasi perhitungan TKDN pada pengadaan
barang dan jasa yang mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 16 Tahun 2011 tentang Ketentuan dan Tata Cara Perhitungan

Definisi
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang
Pemberdayaan Industri :
Ÿ Produk Dalam Negeri (PDN) adalah barang dan jasa, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan, yang diproduksi atau dikerjakan oleh
perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia,
menggunakan seluruh atau sebagaian tenaga kerja warga negera
Indonesia, dan prosesnya menggunakan bahan baku atau komponen
yang seluruh atau sebagian berasal dari dalam negeri.
Ÿ Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah besaran kandungan
negeri pada barang, jasa, serta gabungan barang dan jasa.
Ÿ Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) adalah nilai penghargaan yang
diberikan kepada Perusahaan Industri yang berinvestasi dan
berproduksi di Indonesia.

5
KETENTUAN TKDN Komponen Perhitungan TKDN
Ketentuan BMP
TKDN Pada Tahapan PBJ

02 6
Komponen Perhitungan TKDN

TENAGA KERJA
Berdasarkan Kewarganegaraan :

WNI 100%
WNA 0%
MATERIAL

Material dilihat berdasarkan


nilai TKDN pada Sertifikat
yang diterbitkan oleh
Kementerian Perindustrian

ALAT KERJA
Berdasarkan Negara Asal dan Kepemilikan Alat Kerja

Dibuat ..... DN LN

Dimiliki... DN LN DN+LN DN LN DN+LN


1 2 3 4 5 6

TKDN%.. 100% 75% 75%+ 75% 0% Proporsi


(25% x Saham DN) Saham DN
DN = Dalam Negeri
LN = Luar Negeri

7
Permen Perindustrian No. 16 Tahun 2011
Nilai TKDN dihitung berdasarkan perbandingan antara biaya komponen
dalam negeri dengan jumlah biaya komponen dalam negeri dan komponen
luar negeri

Konsep Perhitungan TKDN

Jenis TKDN
PRODUK
Barang
KDN
Jasa (Komponen Dalam Negeri)

Gabungan
KLN
(Komponen Luar Negeri)
barang
& Jasa (proyek)

KDN
%TKDN = x 100%
KDN KLN
+

Komponen KDN dan KLN terdiri dari :


1. Tenaga Kerja
2. Material
3. Alat Kerja

8
Biaya yang diperhitungkan dalam TKDN

TENAGA KERJA :
Ÿ Gaji/Upah
Ÿ Biaya-biaya terkait : Tunjangan, Fasilitas, dll.

BAHAN BAKU/MATERIAL :
Ÿ Harga Pembelian/Perolehan
Ÿ Biaya-biaya terkait : Transportasi, Handling,
dll

ALAT KERJA/FASILITAS KERJA :


BAHAN BAKU/MATERIAL :
Ÿ Dimiliki : Nilai Penyusutan/depresiasi
ŸŸ Harga Pembelian/Perolehan
Disewa : Nilai/Harga Sewa

Ÿ Perhitungan TKDN barang/jasa dilakukan berdasarkan data yang dapat


dipertanggungjawabkan. Dalam hal data yang digunakan dalam
perhitungan TKDN tidak dapat dipertanggungjawabkan maka nilai
TKDN untuk komponen yang bersangkutan dinilai nihil.
Ÿ Material alam (pasir, batu, kayu, dll) memiliki nilai TKDN = 100%
Ÿ Nilai TKDN Paket Pekerjaan dihitung dari nilai kontrak dengan
melakukan pengecekan item satu per satu
Ÿ Paket pekerjaan dengan nilai kontrak > 100 M maka TKDN akan
diverifikasi oleh pihak ke 3, sedangkan untuk paket pekerjaan <100 M
maka akan diverifikasi oleh Tim P3DN.
Ÿ Pasal 61 ayat 1 dan ayat 2 (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018
tentang Pemberdayaan Industri), Produk Dalam Negeri dengan nilai
TKDN antara 25-40% akan menjadi barang wajib pakai jika ditambah
BMP mencapai minimal 40%
Ÿ Nilai BMP akan dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian dalam
b e n t u k s e r t i f i kat B M P y a n g d a p at d i c e k m e l a l u i We b s i t e
tkdn.kemenprin.go.id dan jika belum ada maka perusahaan tersebut
belum memiliki BMP.

9
Ketentuan BMP

Bobot Manfaat Perusahaan (BMP), adalah nilai penghargaan kepada


perusahaan yang berinvestasi di Indonesia karena memberdayakan
Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil melalui kemitraan,
m e m e l i h a ra ke s e h at a n , ke s e l a m at a n ke rj a d a n l i n g ku n ga n ;
memberdayakan lingkungan (community development), serta
memberikan fasilitas pelayanan purna jual. BMP dihitung berdasarkan
akumulasi bobot faktor penentu dikalikan dengan bobot maksimum,
dengan total nilai paling tinggi 15%.

Berikut merupakan tabel penentuan nilai BMP :

Batas
Faktor Penetuan Bobot Nilai BMP
Kriteria Bobot Bobot
Perusahaan (%)
Maksimal

Memberdayakan Usaha Min. Rp 500 Juta 5%


Mikro dan Kecil termasuk
Setiap Kelipatan Rp 30% 4,5%
Koperasi Kecil melalui
500 Juta 5%
Kemitraan

Tidak Ada 0%

Memiliki sertifikasi OHSAS Ada 6%


I8000 (Bobot 30%) / ISO 20% 3%
I4000 Series (Bobot 70%) Tidak Ada 0%

Ada 14%

Minimal Rp 250 Juta


3%
Pemberdayaan Lingkungan 30% 4,5%
Setiap Kelipatan Rp
250 Juta 3%

Penyediaan Fasilitas Investasi Min Rp 1


5%
Pelayanan Purna Jual Milyar
20% 3%
Setiap Kelipatan Rp 1
5%
Milyar

Jumlah 100% 15%

10
TKDN Pada Tahapan PBJ
Ÿ Saat melakukan identifikasi kebutuhan dan penetapan
barang/jasa sudah meperhatikan TKDN (Barang
Tahapan
d i w a j i b ka n / B a ra n g D i m a ks i m a l ka n / B a ra n g
Perencanaan Diberdayakan)
Pengadaan Ÿ Mencari informasi nilai TKDN dari barang dan Jasa
PA/KPA yang dibutuhkan (Barang - Daftar Inventaris -
Perhitungan Estimasi)

Ÿ Penyusunan Spek, HPS dan Draft Kontrak


Tahapan memperhatikan TKDN
Ÿ Memastikan Nilai TKDN yang menjadi target (cek
Persiapan
Daftar Inventari dan Perhitungan estimasi)
Pengadaan PPK
Ÿ M e n c at u m ka n p e rs y a rat a n T K D N d a l a m
Dokumen Pemilihan

POKJA/PP

Ÿ Evaluasi Dokumen Penawaran


Tahapan Ÿ Memeriksa data dukung TKDN, Cek Daftar
Pemilihan Inventaris B/J, Cek Perhitungan TKDN Gabungan
Penyedia B&J, hitung prefensi harga
POKJA/PP

Ÿ Monitoring Pelaksanaan Pekerjaan (Mencatat


Tahapan setiap ketidaksesuaian pelaksanaan pekerjaan;
mengumpulkan bukti untuk menghitung capaian
Pekerjaan TKDN pekerjaan)
PPK

Ÿ Menerima pekerjaan (Evaluasi Capaian TKDN vs


Serah Penawaran TKDN)
Ÿ Menetapkan Sanksi jika ada ketidaksesuaian/
Terima pelanggaran
Pekerjaan PPK
Ÿ Melakukan Pengawasan

APIP

11
PERHITUNGAN TKDN Pengecekan Daftar Inventaris TKDN
Pengecekan Nilai TKDN melalui E-Katalog
Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN

03 12
Pengecekan Daftar Inventaris TKDN

Buka Website : http://tkdn.kemenperin.go.id/ , lalu pilih menu sertifikat TKDN


01

Anda Bisa memasukkan Kategori pencarian berdasarkan Produk, Perusahaan,


02 dan Nomor Sertifikat TKDN, masukkan kata kunci yang di cari

13
Pengecekan Daftar Inventaris TKDN

Lalu, akan muncul hasil pencarian berupa Nama Perusahaan, Jenis produk,
03 beserta sertifikat TKDNnya (Klik salah satu untuk melihat informasi lebih detail)

Informasi lebih detail, menyajikan data terkait perusahaaan beserta Nilai TKDN
04

14
Pengecekan Nilai TKDN Melalui E-Katalog

Buka Website https://e-katalog.lkpp.go.id/, lalu pilih TKDN


01

Pilih Produk Tingkat Komponen Dalam Negeri, kemudian akan muncul semua
02 produk yang sudah memiliki sertifikat TKDN ditambah nilai BMP (jika ada). Pilih
kategori untuk mencari kategori yang anda inginkan

15
Pengecekan Nilai TKDN Melalui E-Katalog

Klik salah satu produk untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang produk
03 tersebut

16
Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN
Permen Perindustrian Nomor 16 Tahun 2011

Perhitungan Nilai
TKDN Barang
Biaya Produksi KDN
% TKDN Barang = x 100%
Biaya Produksi Total

Jumlah (TKDN x Harga Pembelian)


% TKDN Gabungan Barang = x 100%
Harga Pembelian Gabungan Barang

Lingkup Penilaian dari TKDN Barang

Biaya Bahan Biaya Tenaga Biaya Tidak


(Material) Kerja Langsung
Langsung Langsung Pabrik

Ÿ Biaya Tenaga Kerja Tidak


Langsung: Misalnya Gaji
Contoh : Contoh : Supervisor, Gaji Manajer, dll
Kayu, Paku pada Ÿ Biaya Mesin/Alat
Gaji Operator, Kerja/Fasilitas Kerja :
Pembuatan Meja Gaji Welder, dll Misalnya Biaya Sewa Alat,
atau Kursi
Biaya Penyusutan
Ÿ Biaya Tidak Langsung Pabrik
lainnya : Biaya Sewa Alat,
Biaya Penyusutan Mesin, dll

17
Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN
Permen Perindustrian Nomor 16 Tahun 2011

Perhitungan Nilai
TKDN Jasa
Biaya Jasa Total - Biaya Jasa KLN
% TKDN Jasa = x 100%
Biaya Jasa Total

Biaya Jasa KDN


% TKDN Jasa = x 100%
Biaya Jasa Total

Lingkup Penilaian dari TKDN Barang

Biaya Manajemen
Biaya Alat Kerja/ Biaya Konstruksi Biaya Jasa Umum
Proyek dan
Fasilitas Kerja dan Fabrikasi
Perekayasaan

Contoh : Contoh : Contoh : Contoh :


Gaji Manajemen Laptop, Hand Tools, Gaji teknisi instalasi, Gaji teknisi instalasi,
Proyek, Gaji Site Hand Drill, Gaji teknisi Gaji teknisi
Manager, Gaji Connection tester perawatan perawatan
Engineer

18
Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN
Permen Perindustrian Nomor 16 Tahun 2011

Perhitungan Nilai TKDN


Gabungan Barang dan Jasa

% TKDN Gabungan Biaya Gabungan - Biaya Gabungan LN


Barang dan Jasa = x 100%
Biaya Jasa Total

LINGKUP PENELAIAN DARI


TKDN GABUNGAN BARANG DAN JASA

BARANG

Biaya Bahan Biaya Tenaga Biaya Tidak


(Material) Kerja Langsung
Langsung Langsung Pabrik

JASA

Biaya Manajemen
Biaya Alat Kerja/ Biaya Konstruksi Biaya Jasa Umum
Proyek dan
Fasilitas Kerja dan Fabrikasi
Perekayasaan

19
Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN

1
Menyiapkan dokumen yang akan dihitung nilai TKDNnya

Ketentuan :
Ÿ TKDN PPK : dihitung berdasarkan AHSP (Analisis Harga
Satuan Pekerjaan)/HPS (Harga Perkiraan Sendiri) sebelum
Tender dimulai;
Ÿ TKDN Penawaran Kontraktor : dihitung berdasarkan RAB
(Rencana Anggaran Biaya)/ BOQ (Bill Of Quantity)/ AHSP
Kontraktor untuk tender;
Ÿ TKDN Final : Capaian TKDN setelah paket kegiatan/proyek
selesai 100% dan diverifikasi oleh Tim Verifikator TKDN
dan/atau diputuskan oleh Tim P3DN.

Menentukan tenaga kerja, material, dan alat kerja yang digunakan pada
2 setiap jenis peerjaan beserta kuantitas, spesifikasi, brang/merek dan
harga satuan

3
Mencari nilai TKDN masing-masing item uraian

Ketentuan :
Ÿ Tenaga Kerja : berdasarkan kewarganegaraan yang dibuktikan
dengan KTP/Paspor
Ÿ Material : berdasarkan bukti sertifikat TKDN dari Kemenperin.
Sertifikat masing-masing item material dapat di cek melalui website :
1. tkdn. kemenperin.go.id
2. simpk.pu.go.id
3. e-katalog.lkpp.go.id
atau menghubungi
4. Pusat P3DN Kemenperin
5. Asosiasi MPK
6. Produsen/Pemasok material atau peralatan konstruksi
7. Direktorat kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi
8. Rapat pembahasan bersama stakholder terkait
Ÿ Alat Kerja : berdasarkan lokasi pembuatan alat dan kepemilikan
saham perusahaan yang dibuktikan dengan invoice pembelian/
dokumen kepemilikan

20
Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN

4
Mengisi tabel perhitungan TKDN masing-masing pekerjaan (Kolom A s.d I)

Menghitung biaya Jumlah Harga masing-masing item (Kolom J)


5
Jumlah Harga = Kuantitas x Harga Satuan

Menghitung biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) dan Biaya Komponen


Luar Negeri (KLN) masing-masing item (Kolom K & L)
6
KDN = Nilai TKDN x Jumlah Harga
KLN = Jumlah Harga - KDN

Menghitung total Jumlah Harga, Total KDN, dan Total KLN Pekerjaan
Total Jumlah Harga Pekerjaan = Jumlah Harga I + Jumlah Harga II
7 + Jumlah Harga III

Total KDN Pekerjaan = KDN I + KDN II + KDN III


Total KLN Pekerjaan = KLN I + KLN III + KLN III

Menghitung Nilai TKDN Pekerjaan

8
(Total KDN Pekerjaan)
Nilai TKDN Pekerjaan = x 100%
(Total Jumlah Harga Pekerjaan)

21
Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN

9 Menghitung total biaya dan nilai TKDN Paket Pekerjaan

Total Biaya Jumlah Harga Keseluruhan


= Total Biaya Jumlah Harga Pekerjaan I + Total Biaya Jumlah
Pekerjaan 2 + total biaya Jumlah Harga Pekerjaan (n)

Total Biaya KDN Keseluruhan


= Total Biaya KDN Pekerjaan I + Total Biaya KDN Pekerjaan 2 +
Total Biaya KDN Pekerjaan (n)

Total Biaya KLN Keseluruhan

= Total Biaya KLN Pekerjaan I + Total Biaya KLN Pekerjaan 2 +


Total Biaya KLN Pekerjaan (n)

Nilai TKDN Proyek


(Total Biaya KDN Keseluruhan
= x 100%
(Total Biaya Jumlah Harga Pekerjaan)

22
PENERAPAN TKDN Simulasi Perhitungan
Tantangan
Sanksi

04 23
Simulasi Perhitungan

Studi Kasus
Ÿ Pembangunan Jembatan Sei Saaus
Ÿ Rencana Anggaran biaya Pembangunan Jembatan
Sei Saaus sebesar Rp 1.999.813.000,-
Ÿ Terdiri dari 6 Divisi Pekerjaan :
Ÿ Divisi I - Umum
Ÿ Divisi II - Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi SMKK
Ÿ Divisi IV - Pekerjaan Tanah dan Geosentetik
Ÿ Divisi VII - Pekerasan Aspal
Ÿ Divisi VIII - Struktur
Ÿ Divisi X - Pekerjaan Harian dan Pekerjaan
Lainya

CONTOH excel simulasi perhitungan dapat


diunduh pada link .........................

24
Simulasi Perhitungan

Contoh 1 :
Perhitungan dari pekerjaan Pembangunan Jembatan Sei Saaus
pada Divisi Pekerjaan Struktur yang terdiri dari pekerjaan :
Ÿ Beton struktur fc’ 20 Mpa
Ÿ Beton Siklop, fc’ 15 Mpa
Ÿ Baja Tulangan Polos BjTP 280
Ÿ Baja Tulangan Sirip BjTS 420A
Ÿ Pasangan Batu
Ÿ Sambungan Siar Muai Tipe Baja Bersudut L.50.50.5 mm
Ÿ Sandaran (railing)
Ÿ Pipa Baja Standard ASTM A53-A Dia 1 1/2"

Menyiapkan dokumen yang akan dihitung TKDNnya,


1 berupa AHSP pekerjaan Struktur fc’ 20 Mpa

Menentukan tenaga kerja, material, dan alat kerja yang


2 digunakan beserta kuantitas, spesifikasi, brand/merek, dan
harga satuan

25
Simulasi Perhitungan

Mencari nilai TKDN masing-masing item uraian


3

Tenaga kerja : berdasarkan kewarganegaraan yang


dibuktikan dengan KTP/paspor

Dalam kegiatan ini akan melibatkan seluruh pekerja


berkewarganegaraan Indonesia (WNI), maka nilai TKDN
tenaga kerja tersebut adalah 100%

Material : berdasarkan bukti sertifikat TKDN dari


Kemenprin. Sertifikat masing-masing item material dapat
dicek melalui website

contoh : pencarian semen portland (PCC) melalui website


tkdn.kemenprin.go.id

Nilai TKDN

Berdasarkan bukti sertifikat di atas, diketahui untuk nilai


TKDN Semen Portland (PCC) yang akan digunakan sebesar
74.98 %

26
Simulasi Perhitungan

Alat Kerja : berdasarkan lokasi pembuatan alat dan


kepemilikan saham perusahaan yang dibuktikan dengan
Invoice pembelian/dokumen kepemilikan.

Ÿ contoh : sewa Concrete Mixer merek Hercules HCO 1 yang


dipasarkan oleh PT. Bangun Graha Putra Jaya
Ÿ Alat kerja dapat dilihat nilai TKDN nya melalui sertifikat
yang telah dikeluarkan oleh Kemenprin atau kita dapat
melihat dari proporsi kepemilikan saham
Ÿ Data kepemilikan saham dapat diakses melalui
https://oss.go.id/ (namun data yang ditunjukan hanya
data pengurus dan pemegang saham)
Ÿ Nilai TKDN Concrete Mixer merek Hercules HCO 1 yang
dipasarkan oleh PT. Bangun Graha Putra Jaya yang
dikeluarkan oleh kemenprin sebesar 52.05% dengan
nomor sertifikat : 5484/SJ-IND.8/TKDN/7/2021 tanggal
terbit 28 Juli 2021

Nilai TKDN
27
Simulasi Perhitungan

Mengisi Tabel Perhitungan TKDN Masing-masing


4 pekerjaan

Menghitung biaya Jumlah Harga masing-masing item


(Kolom J).
5 Jumlah Harga = Kuantitas x Harga Satuan
Jumlah Harga Pekerja = 2,29 x Rp 17.580 = Rp 40.963,86

Menghitung biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) dan biaya


Komponen Luar Negeri (KLN) masing-masing item.

KDN = Nilai TKDN x Jumlah Harga


6 KDN Pekerja = 100% x Rp 40.963,86 = Rp 40.963,86

KLN = Jumlah Harga - KDN


KLN Pekerja = Rp 40.963,86 - Rp 40.963,86 = Rp 0

28
Simulasi Perhitungan

5 6

Menghitung total Jumlah Harga, total KDN dan total KLN Pekerjaan

Total Jumlah Harga Pekerjaan


= Jumlah Harga I + Jumlah Harga II + Jumlah Harga III
= 115.111,88 + 1.904.426,68 + 2.146.016,74 = Rp 4.165.555,30
7
Total KDN pekerjaan = KDN I + KDN II + KDN III
= 115.111,88 + 1.653.874,49 + 1.811.372,83 = Rp 3.580.359,20

Total KLN Pekerjaan = KLN I + KLN II + KLN III


= 0 + 250.552,19 + 334.643,91 = Rp 585.196,10

5 6

Menghitung nilai TKDN AHSP Pekerjaan Struktur fc’ 20 Mpa

Nilai TKDN AHSP Pekerjaan Struktur Fc’20 Mpa

= (Total KDN Pekerjaan / Total Jumlah Harga Pekerjaan) x 100%


8 = (Rp 3.580.359,20/4.165.555,30) x 100%
= (0,8595 x 100%)
= 85,95 %
29
Simulasi Perhitungan

Nilai TKDN = 85,95 %

Setelah menghitung TKDN AHSP Pekerjaan Struktur fc’20 Mpa


kemudian menghitung TKDN AHSP pekerjaan lainnya seperti langkah
no 1-8 sebelumnya. Setelah itu menghitung nilai TKDN total pekerjaan
Pembangunan Jembatan Sei Saaus Sebagai berikut :

Menghitung nilai TKDN pekerjaan Divisi 8 Struktur Pekerjaan


Pembangunan Jembatan Sei Saaus :

9
Nilai TKDN AHSP Pekerjaan Divisi 8 Struktur
= (Total KDN Pekerjaan / Total Jumlah Harga Pekerjaan) x 100%
= (Rp 1.000.204.285/456.310.250) x 100%
= 68,67%

Nilai TKDN = 68,67 %


30
Simulasi Perhitungan

Kemudian melanjutkan perhitungan TKDN pada Divisi lainnya seperti


pada point 1 - 9 dan kemudian menghitung total nilai TKDN pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sei Saaus :
Nilai TKDN AHSP Pekerjaan Divisi 8 Struktur
10
= (Total KDN Pekerjaan / Total Jumlah Harga Pekerjaan) x 100%
= (Rp 1.307.734.477/1.801.633.747) x 100%
= 68,67%

Berdasarkan Perhitungan yang telah dilakukan didapatkan Nilai


TKDN pada Pembangunan Jembatan Sei Sauus sebesar 72,59 %

31
Tantangan yang di hadapi

Masih banyak produk dalam negeri yang belum memiliki sertifikat


TKDN. Sehingga masih susahnya dalam mencari referensi terkait nilai
TKDN yang pasti terhadap produk ataupun alat yang digunakan dalam
pekerjaan.

Masih belum ada daftar inventarissasi pada produk yang sering


digunakan dalam pekerjaan yang ada, Sehingga sedikit menimbulkan
kebingungan dan kesusahan dalam mencari referensi nilai TKDN

32
Sanksi Finansial

Penyedia barang/jasa yang dengan sengaja menyediakan


barang/jasa dengan nilai TKDN realisasi pelaksanaan tidak
sesuai dengan nilai TKDN Penawaran berdasarkan Permen
Perindustrian No. 16 Tahun 2011 dikenakan sanksi finansial yang
dihitung berdasarkan perbedaaan antara nilai TKDN penawaran
dengan nilai TKDN realisasi pelaksanaan dikalikan dengan harga
penawaran, dengan perbedaan nilai TKDN maksimal 15%

Contoh Perhitungan :
Diketahui :
Ÿ TKDN Penawaran = 70%
Ÿ TKDN Realisasi Pelaksanaan = 50%
Ÿ Harga Penawaran = Rp 100.000.000,00

Maka besarnya sanksi yang dikenakan pada penyedia barang/jasa adalah :

Sanksi Finansial = (TKDN Penawaran- TKDN Realisasi) x Harga Penawaran


Sanksi Finansial = (70%-50%) x Rp 100.000.000,00
Sanksi Finansial = (20%) x Rp 100.000.000,00
Sanksi Finansial = Rp 20.000.000,00
Karena sanksi maksimal yang dikenakan sebesar 15%, maka sanksi yang
dikenakan menjadi :
Sanksi Finansial = (15%) x Rp 100.000.000,00
Sanksi Finansial = Rp 15.000.000,00

33
Silahkan Scan QR Code berikut untuk
Mengakses E-Book Buku Pedoman
Perhitungan Mandiri TKDN pada Pengadaan
Barang dan Jasa

Atau
dapat di akses pada link berikut :
https://bit.ly/BUKU-PEDOMAN-TKDN

Silahkan Scan QR Code


berikut untuk
Memberikan Feedback
terhadap Buku Pedoman
Perhitungan Mandiri
TKDN pada Pengadaan
Barang dan Jasa
Atau pada link :
https://bit.ly/Kuesioner-
TKDN

DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG


DAN PERUMAHAN RAKYAT
KABUPATEN LANDAK

Anda mungkin juga menyukai