Anda di halaman 1dari 22

OLEH

ENCEP SUDARWAN
DIREKTUR BARANG MILIK NEGARA
DIREKTORAK JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
1. PENDAHULUAN

2. DASAR HUKUM

3. FAKTA DAN DATA

4. KEBIJAKAN PENGELOLAAN

5. DISKUSI

2
PENDAHULUAN

3
MENGAPA ASSET MANAGEMENT PENTING?
Pendukung utama layanan publik/tugas dan fungsi
pemerintahan

Nilai Barang Milik Negara (BMN) yang tinggi

Penentu opini Laporan Keuangan Pemerintah


Pusat (LKPP)

Manfaat Asset Management baru terasa saat


terdapat permasalahan BMN
4
MENGAPA SEKARANG MENJADI LEBIH PENTING?
Proporsi signifikan dalam Neraca LKPP karena hasil revaluasi BMN

Fokus pembangunan infrastruktur

PNBP dari Pengelolaan BMN diatur dalam UU 9/2018 tentang


PNBP

Penentu quality spending (Belanja Pemeliharaan dan Belanja


Modal)

Sumber pembiayaan APBN (BMN sebagai underlying penerbitan


Sukuk)

Sumber pendanaan Ibu Kota Negara (IKN)


5
Definisi BMN Siklus Pengelolaan BMN

BARANG MILIK NEGARA


Semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah

01 dari hibah/sumbangan atau yang sejenis

02 sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


03 undangan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah
04
berkekuatan hukum tetap
6
PENGELOLAAN BMN DALAM APBN 2020 Penerimaan
Perpajakan
1.865,7 T
Belanja Barang Hibah
0,5 T
Belanja Pemerintah Pusat
1.683,5 T PNBP
Belanja Modal 367,0 T
Belanja K/L
909,6 T
Belanja Non K/L
773,9 T
Transfer Ke Daerah & Dana
Rp triliun Desa
856,9 T
RKBMN RKBMN
Tanah Bangunan
Bangunan
Kantor Kendaraan
Lainnya > Pembiayaan Anggaran
Rumah Negara
Rp100jt
Kendaraan  Pemetaan per NUP  Pemetaan per NUP
Pemanfaatan BMN (2020-

Dinas (2020-2023) 2023)Pemindahtanganan BMN


 Perluasan Objek PSP BMN untuk PSN
 Tarifisasi sewa (2019-2022)
(2020-2023)  Digitalisasi (2019-2021)
 Perluasan skema (2021-
 Digitalisasi (2019-2021) Sertipikasi BMN
2023)
Cost Efficiency  Penuntasan (2019-2023)  Koneksi MPNG2 (2020-2021)
 Penguatan Wasdal (2019-
BMN idle Monitoring Realisasi Underlying SBSN
2022)
(LKPP)  Revaluasi BMN (2017-2019)
Alihstatus  Portofolio Aset (2019-2022)
 Integrasi Data SIMAN-SBSN
Neraca
(2019-2020)
Monitoring Kapitalisasi
(LKPP) Asuransi BMN
 Piloting Kemenkeu (2019)
Neraca  Perluasan KL (2020-2022)
 Perluasan Objek (2021-
2023) SBSN Underlying asset

7
1. DASAR HUKUM

8
UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib mengelola dan menatausahakan barang milik
negara/daerah yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya

PP No 27 Tahun 2014 sebagaimana diubah PP No. 28 Tahun 2020 tentang Pengelolaan BMN/D

Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan Barang Milik
Negara/Daerah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan

PMK No. 138/PMK.06/2010 tentang Pengelolaan BMN berupa Rumah Negara


Rumah Negara adalah bangunan yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga serta menunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/atau Pegawai Negeri

PMK No. 244/PMK.06/2012 sebagaimana diubah PMK no. 52/PMK.06/2016


Ruang lingkup pengawasan dan pengendalian BMN oleh pengguna barang/kuasa pengguna barang meliputi
pemantauan dan penertiban BMN terhadap Penggunaan, Pemanfaatan, Pemindahtanganan, Penatausahaan,
Pemeliharaan/Pengamanan

PENERTIBAN RUMAH NEGARA


9
PMK No. 138/PMK.06/2010 tentang Pengelolaan BMN berupa Rumah Negara

PENGGUNAAN PEMINDAHTANGANAN
a. RN harus ditetapkan status penggunaannya oleh a. Penjualan
Pengelola Barang b. Tukar menukar
c. Hibah
b. RN hanya dapat digunakan sebagai tempat tinggal d. PMPP
pejabat/pegawai negeri yang memilik SIP
c. RN Dapat dialihstatuskan
d. RN dapat dialihfungsikan menjadi bangunan kantor

RUMAH NEGARA

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGHAPUSAN


a. Penghapusan RN Gol I/II dari catatan Pengguna/KPB
Pengguna Barang wajib b. Penghapusan RN Gol III dari catatan Pengguna/KPB
melaksanakan pengamanan dan c. Penghapusan RN dari daftar pengelola barang
pemeliharan BMN berupa rumah
negara

Penatausahaan
Pembukuan, inventarisasi, pelaporan

10
PMK No. 244/PMK.06/2012 Jo PMK No. 52/PMK.06/2016 Tentang Tatacara Wasdal BMN

RUANG OBJEK
LINGKUP
a. Pengelola Barang: a. Pengelola Barang:
Pemantauan & Penggunaan, Pemanfaatan &
Investigasi Pemindahtanganan
a. Pengguna Barang: b. Pengguna Barang:
Pemantauan & Penggunaan, Pemanfaatan,
Penertiban Pemindahtanganan,
Penatausahaan &
Pemeliharaan/Pengamanan
WASDA
L BMN
MEKANISME
PENERTIBAN a. Pemantauan  Periodik &
PENGAMANA Insidentil
N b. Penertiban  Tinjut pemantauan
a. BMN belum bersertipikat dan/atau Permintaan Penertiban
a.n. Pemerintah RI c.q KL BMN oleh Pengelola
b. BMN yg dikuasai Pihak c. Tindaklanjut Hasil Pemantauan &
Lain Penertiban
c. BMN yang sengketa d. Pelaporan = Lap Wasdal
Tahunan

11
Kebijakan 04
Penatausahaan S-276/KN.2/2016
dan Pengelolaan Koreksi Mess/Asrama ke RN

Rumah Negara 03
S-128/KN.2/2016
RN sebagai Mess/Asrama Mess/Asrama harus dikoreksi
menjadi rumah negara gol II bila
02
S-4/KN.2/2015
Mess/Asrama termasuk sbg
rumah negara gol II bila
berfungsi sbg hunian sementara
bagi beberapa pegawai negeri
(beserta/tdk beserta
berfungsi sbg hunian sementara
01 Pengguna Barang RN
bagi beberapa pegawai negeri
(beserta/tdk beserta
keluarganya

S-046/KN.2/2014 Gol III adalah PUPera keluarganya)


Alih Fungsi Bangunan Kantor ke c.q Ditjen Cipta Karya
RN Masih terdapat KL yang
mencatat RN Gol III sehingga
1. RN Gol I/II dapat dialihfungsikan
menjadi kantor dengan
Penetapan Pengguna (Ps 11 ayat
harus dihapuskan melalui
transfer keluar dg ketentuan
yg berlaku
06
S-223/KN.2/2017
Pemanfaatan RN
1 PMK 138)
2. Alihfungsi bangunan
menjadi RN belum diatur
kantor
05
S-52/KN.2/2017 1. Dapat dilakukan pemanfaatan
3. Dikhawatirkan banyak bangunan Pemanfaatan RN seperti sewa terhadap Sebagian
kantor berkurang menjadi RN & tanah RN yang tidak digunakan sbg
berpotensi (dapat) dipindahkan tusi rumah negara & tidak
ke penghuni Dapat dilakukan pemanfaatan mengganggu RN yaitu penghunian
seperti sewa terhadap RN yang oleh pejabat/pegawai negara
telah dicabut / dibatalkan 2. Memperhatikan ketersediaan RN
penetapan nya sebagai RN dengan keb RN pada satker ybs
12
2. FAKTA DAN DATA

13
A. DATA KETERSEDIAAN RUMAH NEGARA dan JUMLAH PEGAWAI NEGERI PUSAT

Kondisi 4% (6.088 Unit) – RN Gol. III

Rumah 17% (29.206 Unit) Unit) – RN


No Gol. I
Negara Rusak Rusak
Baik Jumlah
Ringan Berat
Baru sekitar 18%
1 2 3 4 5 6=3+4+5 saat ini RN yang dapat
memenuhi kebutuhan
1 GOLONGAN I 22.666 5.033 1.507 29.206 tempat tinggal
pejabat/PNS

2 GOLONGAN II 86.311 135.987 (171.281 RN dibanding


44.736 4.940 953.371 Pejabat/PNS)
79% (135.987 Unit) - RN Gol. II
3 GOLONGAN III 4.912 486 690 6.088

Total 113.889 50.255 7.137 171.281

Data Rumah Negara per 13 Januari 2020


Gol. I Gol. II Gol. III

14
B. PERHITUNGAN KESESUAIAN PENGGUNAAN BMN DIBANDING SBSK
UNTUK TANAH DAN/ATAU RUMAH NEGARA

Hasil Perhitungan Tingkat Kesesuaian BMN dengan SBSK

No Kanwil Tanah
Bangunan Tanah Rumah Bangunan Rata-Rata
Bangunan
Kantor Negara Rumah Negara Total
Kantor
1 ACEH 59,01% 53,73% 100% 84,13% 100%
2 SUMATERA UTARA 45,77% 61,49% 75,24% 47,50% 57,50%
3 RSK 73,27% 55,43% 78,27% 82,45% 72,36%
4 SJB 76,10% 53,01% 81,51% 100% 81,95%
5 LAMKULU 82,94% 86,61% 48,89% 89,91% 77,09%
6 BANTEN 56,40% 56,04% 100% 69,73% 87,50% Masih ada sekitar
7 DKI JAKARTA 67,87% 57,94% 75,69% 76,58% 69,52% 21,52% Bangunan RN
8 JAWA BARAT 75,57% 24,77% 88,65% 66,13% 63,78%
dan
9 JATENG & DIY 65,01% 54,63% 88,48% 100% 77,32%
10 JAWA TIMUR 100% 53,80% 59,64% 79,54% 100%
35.18% luasan Tanah
11 KALIMANTAN BARAT 42,61% 42,51% 15,35% 100% 51,05% yg belum optimal
12 KALSELTENG 64,95% 70,63% 58,91% 100% 73,78%
13 KALTIMTARA 58,53% 53,93% 56,35% 89,87% 64,67%
14 BALI & NUSRA 61,58% 76,25% 100% 86,79% 82,47%
15 SULSELTRABAR 58,48% 53,00% 73,09% 84,17% 67,18%
16 SULUTTENGO MALUT 71,99% 60,27% 28,26% 69,80% 57,58%
17 PAPABARUKU 75,57% 60,60% 79,14% 93,68% 77,25%
Total 64,73% 57,33% 64,82% 78,48% 70,73%
Berdasarkan Penghitungan kesesuaian
BMN dibanding SBSK per 23 Agustus 2020
15
C. JUMLAH TANAH DAN/ATAU BANGUNAN RUMAH NEGARA YANG SENGKETA- BA015

NO NAMA KANWIL SENGKETA NON PENGADILAN SENGKETA PENGADILAN JUMLAH


1 KANTOR WILAYAH DJKN ACEH 8 - 8
2 KANTOR WILAYAH DJKN BALI DAN NUSA TENGGARA - 1 1
3 KANTOR WILAYAH DJKN DKI JAKARTA 13 2 15
4 KANTOR WILAYAH DJKN JAWA BARAT 3 3 6
5 KANTOR WILAYAH DJKN JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 10 3 13
6 KANTOR WILAYAH DJKN JAWA TIMUR 86 2 88
7 KANTOR WILAYAH DJKN KALIMANTAN BARAT 1 - 1
8 KANTOR WILAYAH DJKN KALIMANTAN SELATAN DAN TENGAH 1 - 1
9 KANTOR WILAYAH DJKN KALIMANTAN TIMUR DAN UTARA 30 3 33
10 KANTOR WILAYAH DJKN LAMPUNG DAN BENGKULU - 4 4
11 KANTOR WILAYAH DJKN PAPUA, PAPUA BARAT DAN MALUKU 26 - 26
12 KANTOR WILAYAH DJKN RIAU, SUMATERA BARAT, DAN KEPULAUAN RIAU 7 - 7
13 KANTOR WILAYAH DJKN SULAWESI SELATAN, TENGGARA DAN BARAT - 1 1
14 KANTOR WILAYAH DJKN SULAWESI UTARA, TENGAH, GORONTALO DAN MALUKU UTARA 27 2 29
15 KANTOR WILAYAH DJKN SUMATERA SELATAN, JAMBI DAN BANGKA BELITUNG 2 - 2
16 KANTOR WILAYAH DJKN SUMATERA UTARA 3 2 5
TOTAL 217 23 240

Sekitar 2,28% Tanah Berdasarkan hasil revaluasi BMN Tahun 2017-2018


Untuk tanah dan/atau bangunan RN/Mess/Asrama
dan/Bangunan RN
Status Sengketa

16
FAKTA
01 02 03
18%
70,73 40%
18% %
2,28% 70,73%

2,28%
KETERSEDIAAN RN KESESUAI PENGGUNAAN STATUS SENGKETA/NON
Ketersediaan RN saat ini tidak Penghitungan kesesuaian BMN Status Tanah dan/atau
sebanding dengan jumlah berupa tanah dan/atau Bangunan RN yang masih
Pejabat/PNS Pusat yang ada bangunan RN dibandingkan berstatus Sengketa Pengadilan/
dengan SBSK Sengketa Non Pengadilan
Hanya sekitar 18% saat ini seperti sengketa dg pihak ketiga
RN yang dapat memenuhi Masih ada sekitar 29,27%
kebutuhan tempat tinggal luasan Tanah dan/atau Sekitar 2,28% Tanah
pejabat/PNS (171.281 RN Bangunan RN yg belum dan/Bangunan RN Status
dibanding 953.371 optimal sesuai SBSK Sengketa baik Pengadilan/
Pejabat/PNS) Non Pengadilan

17
3. KEBIJAKAN PENGELOLAAN

18
TERTIB TERTIB TERTIB ASSET
FISIK ADMIN HUKUM MANAGER

• RN digunakan untuk • Seluruh RN didukung  Terpenuhinya legalitas • Optimalisasi terhadap


tugas dan fungsinya dengan dokumen RN & tanah dan/ atau Sebagian/keseluruhan
sebagai tempat hunian dicatat sesuai dengan bangunan RN tanah RN yang belum
pejabat/ pegawai negeri ketentuan yang berlaku  Telah ditempuh berbagai tidak digunakan tusi
yang berhak sesuai upaya terkait sengketa
ketentuan tanah dan/atau
bangunan RN

19
PENYELESAIAN RUMAH NEGARA
BERSTATUS SENGKETA PENGADILAN/SENGKETA NON PENGADILAN
3. TERHADAP BMN YANG SENGKETA
a. Perkara Perdata  PB/KPB Menyediakan alat bukti yg kuat, upaya hukum sampai dg
PK/intervensi perkara
b. Perkara Pidana  PB/KPB Menyediakan alat bukti yg kuat, koordinasi dg Penegak Hukum s.d
ada keputusan hukum yg tetap dan tdk ada upaya hukum lain

2. PENERTIBAN TERHADAP TANAH YG DIKUASAI PIHAK LAIN


a. Pendekatan persuasif (musyawarah)
b. Bila diperlukan, PB/KPB dpt dilakukan upaya hukum:
- Untuk tanah  yg blm bersertipikat, diajukan pemblokiran
kepada Kepala Desa/Lurah/ Camat
- Untuk tanah dan/atau bangunan  Mengajukan Pengosongan ke Pengadilan;
Upaya hukum perdata dengan mengajukan gugatan/intervensi atau pelaporan ke
aparat penegak hukum bila ada indikasi tindak pidananya

1. TERHADAP BMN YANG BELUM BERSERTIPIKAT


a. Ada dok kepemilikan awal (letter c, AJB dsb) maka segera diajukan pensertipikatannya
b. Bila tdk ada, maka dpt berkoordinasi dg Pemdes utk memperolehan dok awal seperti
Riwayat tanah yg selanjutnya digunakan utk pendaftaran sertipikasi
c. Menjaga/mengamankan dari penggunaan/pemanfaatan pihak yg tidak berhak seperti
melakukan pemagaran, pemasangan tanda penguasaan tanah negara

20
OPTIMALISASI PENGGUNAAN BMN
BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN RN
 Penggunaan BMN berupa
Rumah Negara diprioritas
Penggunaan  BMN yang tidak digunakan sebagai tempat
untuk penyelengaraan tugas tinggal/hunian dan
Pemanfaatan sarana pembinaan
dan fungsi
keluarga serta
1 2 Pemindahtanganan
Kementerian/Lembaga
dilakukan pemanfaatan baik
menunjang pelaksanaan
tugas pejabat dan/atau
Penertiban untuk sebagian/ keseluruhan
Pegawai Negeri
4 3
 Penertiban BMN berupa Rumah
Negara mengikuti ketentuan  Dalam Kondisi
dalam PMK No. Tertentu dapat
244/PMK.06/2012 sebagaimana dilakukan
diubah dengan PMK no. Pemanfaatan
52/PMK.06/2016 terhadap sebagian
Tentang Pengawasan dan tanah RN yang tidak
Pengendalian BMN dengan digunakan sebagai tusi
melakukan antara lain: penertiban rumah negara/Idle
penggunaan, pemanfaatan,
pemindahtanganan dan
penatausahaan 21
TERIMA KASIH

Mari Kita Benahi Aset Negara


Menuju Tertib Administrasi, Tertib
Hukum, dan Tertib Pengelolaan

Direktorat Barang Milik Negara


Gedung Syafrudin Prawiranegara Lt. 11 Utara
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta
Telp/Fax. 021-3442948

Anda mungkin juga menyukai