Disampaikan oleh
Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
Penyerahan kewenangan ke daerah diikuti dengan revenue assignment dan expenditure assignment sebagai
instrumen dasar desentralisasi fiskal.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4
KEY POLICIES UU HKPD
UU HKPD Meningkatkan Local Taxing Power Dengan Tetap Menjaga Kemudahan Berusaha di Daerah
TUJUAN
• Percepatan penerimaan kab/kota atas PKB
dan BBNKB → selama ini dalam bentuk bagi
hasil dari provinsi secara periodik
(tergantung provinsi masing-masing) PKB & BBNKB
• Sinergi penagihan PKB, BBNKB, dan
pengawasan mobilitas dan pengguna
kendaraan bermotor antara provinsi dan Dipungut bersamaan dengan
kab/kota → piutang PKB/BBNKB prov akan Pemungutan pemungutan PKB & BBNKB
menjadi piutang opsen bagi kab/kota
• Memperbaiki postur APBD kab/kota → Besaran PKB & BBNKB terutang
selama ini diterima dalam bentuk penerimaan Dasar Pengenaan (Bukan NJKB)
bagi hasil, dengan opsen akan dicatat
sebagai PAD.
Tarif 66%
• Memperkuat sumber Penerimaan
Kabupaten/Kota
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8
INSTRUMEN KEBIJAKAN PAJAK DAERAH: PENGUATAN PBB-P2 #2
PBB-P2 semakin diperkuat melalui penyesuaian tarif dan pengenalan assessment ratio
NJOP
- Ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan Perkada
- Ditetapkan setiap 3 th, kecuali untuk objek pajak tertentu dapat ditetapkan setiap
th sesuai perkembangan wilayahnya.
- Memperkenalkan Assessment Ratio (NJKP) : pengenaan PBB P2 sebesar 20% sd
100% dari NJOP setelah dikurangi NJOPTKP → untuk memberikan diskresi bagi
Pemda dalam melakukan pemutakhiran NJOP secara berkala dengan tetap
menjaga beban PBB-P2 masyarakat agar tidak meningkat signifikan.
- NJOPTKP tetap sebesar Rp10 juta dan ditegaskan bahwa jika WP
memiliki/menguasai lebih dari satu objek PBB-P2 dalam satu wilayah kab/kota,
NJOPTKP hanya diberikan atas salah satu objek PBB-P2 untuk setiap tahun
DISKRESI PENETAPAN NJKP dengan Perkada, dengan mempertimbangkan beberapa
faktor antara lain pemanfaatan objek Pajak, klasterisasi NJOP, dan transisi kenaikan
NJOP hasil penilaian.
Simplifikasi lima jenis pajak berbasis konsumsi dalam UU 28/2009 merupakan salah satu nilai tambah bagi Pemda dan Wajib Pajak
Daerah dalam mendorong penyederhanaan administrasi perpajakan untuk menurunkan administrative dan compliance cost.
• PAB merupakan nomenklatur pajak baru sesuai amanat Putusan MK Nomor 15/PUU-XV/2017,
menggantikan PKB Alat Berat/Alat Besar.
• Pajak Alat Berat yang selanjutnya disingkat PAB adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan alat
berat.
0,2 %
(kepemilikan/penguasaan), berbeda dengan
PKB dan BBNKB yang berbasis pada
pendaftaran.
• Hanya bisa mulai dipungut jika Pemda telah
menetapkan Perda baru sesuai UU HKPD. Sama dengan tarif maksimum
PKB Alat Berat/Alat Besar
• untuk kepemilikan dan/atau penguasaan AIat dalam UU 28/2009
Berat selama jangka waktu 12 (dua belas)
bulan berturut-turut → dibayar di muka. Tidak diatur lagi tarif minimum
• keadaan kahar yang mengakibatkan sebagaimana dalam UU 28/2009, untuk
memberikan diskresi yang luas bagi
penggunaan Alat Berat belum sampai 12
Pemda dalam mendukung kemudahan
bulan → restitusi secara proporsional. berusaha
RASIONALISASI SIMPLIFIKASI
JENIS RETRIBUSI JENIS RETRIBUSI
• Rasionalisasi Retribusi untuk efisiensi pelayanan publik di daerah Terdapat beberapa jenis Retribusi yang
serta mendukung iklim investasi dan kemudahan berusaha dengan pemungutannya disimplifikasi menjadi satu
tetap menjaga penerimaan PAD daerah. jenis retribusi, seperti:
• Dihapuskannya beberapa jenis retribusi bukan menghapuskan
layanan oleh Pemda. Layanan publik tetap disediakan, tanpa
pungutan kepada masyarakat. Retribusi
Retribusi
Penyediaan Retribusi
Pelayanan
dan/atau Pengolahan
UU 28/2009 ttg PDRD UU 1/2022 ttg HKPD Persampahan/
Penyedotan Limbah Cair
Kebersihan
Pungutan atas layanan publik yang Pungutan atas beberapa Kakus
pada dasarnya wajib disediakan layanan publik dimaksud tidak
Pemerintah daerah kepada lagi dibebankan kepada
masyarakat, seperti: wajib retribusi, melainkan
a. Biaya Cetak KTP dan Akta menjadi kewajiban atau
Catatan Sipil; tanggung jawab pemerintah Retribusi Pelayanan
b. Pelayanan Tera/Tera Ulang; dan daerah Kebersihan
c. Pengujian Kendaraan Bermotor.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 13
02 PENGATURAN UMUM
KUPDRD
Mengatur berbagai aspek umum pengelolaan PDRD sebagai panduan bagi Pemda dalam pengelolaan PDRD secara efektif dan efisien
Pasal 25
Penggunaan Hasil Penerimaan Pajak untuk PAJAK untuk mendanai pelayanan kesehatan
Kegiatan yang Telah Ditentukan ROKOK untuk masyarakat dan penegakan
hukum Tindak Lanjut
50%
PP HKFN
Pasal 8 ayat (2) huruf d untuk pencegahan,penanggulangan, dan PAJAK
pemulihan pencemaran dan/atau • Pemerintah menyusun bagan
AIR
Belanja Wajib yang didanai dari pendapatan akun standar dan/atau
kerusakan lingkungan hidup yang TANAH
pajak daerah dan retribusi daerah yang telah
berdampak terhadap kualitas dan melakukan penandaan atas
ditentukan penggunaannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. kuantitas Air Tanah. 10% belanja yang didanai dari hasil
penerimaan pajak daerah.
PEMBERIAN INSENTIF,
PENGATURAN BARU PENGATURAN UPAYA KERINGANAN, PENGURANGAN, KERJA SAMA OPTIMALISASI
BESARAN SANKSI BUNGA HUKUM WAJIB PAJAK PEMBEBASAN, PENGHAPUSAN PEMUNGUTAN PDRD DAN
ATAU PENUNDAAN PEMANFAATAN DATA
Penyesuaian jangka waktu dan persentase Mempertegas hak Wajib Pajak Dimulai dengan imbauan → Surat
pengenaan sanksi denda dan bunga. sesuai UU Pengadilan Pajak Teguran → Surat Paksa → Penyitaan, dst
Mendagri dan Menkeu melakukan pengawasan Perda PDRD dan/atau peraturan pelaksanaannya,
YANG BERPOTENSI: DASAR PENGAWASAN
Bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan
1 ✔ laporan hasil pemantauan
Per-UU-an yang lebih tinggi
✔ laporan masyarakat
Berkoordinasi dengan ✔ pemberitaan media
Tidak sesuai dengan Kebijakan Fiskal Nasional; dan/atau
2 ✔ kunjungan lapangan
K/L teknis dan/atau ✔ analisis perkembangan PDRD
Pemda terkait Menghambat ekosistem investasi dan kemudahan ✔ sumber informasi lainnya.
3 dalam berusaha.
direktorat jenderal
ditjenpk DitjenPK Kemenkeu RI @DitjenPK perimbangan keuangan 08111504207 150420