Anda di halaman 1dari 37

Pertemuan 1 – Gasal 2023/2023

PERPAJAKAN 2
OVERVIEW PAJAK
Agenda

Konsep Pajak

Overview PPh dan PPN

Overview KUP

2
PAJAK DALAM PERUSAHAAN

Transaksi

Keputusan Pajak dalam Kewajiban Kewajiban


Manajemen Perusahaan Perusahaan Withholding

Laporan
Keuangan

3
Pajak Perusahaan
Dipotong Memotong
PPh 23 atas Badan PPh 21
penghasilan jasa atas gaji
Memotong
PPh 23
atas jasa
Meterai PPN atas
Penghasilan PBB penyerahan
Beban yang dapat dikurangkan BPHTB barang/jasa
Penghasilan kena pajak Pajak Daerah lain
Bea masuk; cukai
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal
Kredit pajak Lapor
• Angsuran pajak (PPh25) KPP
• Dipotong pihak lain (22,23)
• Pajak luar negeri (24)
Setor
Pajak kurang/lebih bayar (29/28 Kas negara

4
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1

PSAK Undang-Undang

AKUNTANSI PAJAK

PERBEDAAN

Permanen Temporer

Penelitian: Pajak Tangguhan:


Book tax Gap ▪ Aktiva/utang
Eff Tax Rate ▪ Beban/Pendapatan

5
Pengertian Pajak
Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H
iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum
(Dasar-dasar hukum pajak dan pajak pendapatan 1990:5)

Definisi Pajak
• Dipungut berdasarkan undang-undang
• Tidak menunjukkan adanya kontraprestasi
• Dipungut negara baik pemerintah pusat dan daerah
• Diperuntukkan pengeluaran pemerintah 🡪 public investment
• Mempunyai tujuan lain 🡪 reguler

6
Fungsi Pajak
• Budgetair 🡪 sumber penerimaan
utama
• Reguler 🡪 PPnBM Minimun keras, PPh
pengusahan kecil lebih rendah,

UU Nomor 2 Thn 2020 Penetapan Perppu 1 Thn 2020 Kebijakan Keuangan


▪ Redistribusi Negara Penanganan Pandemi Covid-19
▪ Penyesuaian tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan dalam negeri dan
▪ Demokrasi bentuk usaha tetap;
▪ Perlakuan perpajakan dalam kegiatan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE);
▪ perpanjangan waktu pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan; dan
▪ Pemberian kewenangan kepada Menteri Keuangan untuk memberikan fasilitas
kepabeanan berupa pembebasan atau keringanan bea masuk dalam rangka
penanganan kondisi darurat serta pemulihan dan penguatan ekonomi nasional.
▪ Perpanjangan waktu pengajuan oleh Wajib Pajak dan Penyelesaian oleh DJP

7
FASILITAS PPH ATAS PENANGANAN COVID19

▪ PP 29 tahun 2020 Fasilitas PPh dalam rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019
▪ Tambahan pengurangan penghasilan neto 30% untuk WP yang memproduksi alat Kesehatan untuk
Covid-19
▪ Sumbangan dalam rangka penanganan Covid-19 dapat menjagi pengurang penghasilan bruto
▪ Tambahan penghasilan yang diterima SDM bidang Kesehatan yang mendapat penugasan dikenakan
tarif 0%.
▪ Penghasilan kompensasi dan penggantian atas penggunaan harta untuk penanganan Covid-19
dikenakan tarif 0%, selama 1/3/2020 sampai dengan 30/9/2020
▪ Pembelian kembali saham diperhualbelikan di bursa memperoleh tarif 3% lebih rendah.

PMK 86 Tahun 2020 tentang Insentif Pajak


Latar Belakang
untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona
Virus Disease 2019. ▪ Perlunya perlindungan kesehatan dan keselamatan jiwa
• PPh 21 masyarakat dan melindungan sektor usaha
• PPh Final dalam PP 23 tahun 2013 ▪ Penanganan Covid 19 membutuhkan dana APBN, APBD dan
• PPh 22 Impor kontribusi / sumbangan masyarakat
• PPh 25 pengurangan angsuran ▪ Mendorong industri Kesehatan
▪ Menjaga stabilitas pasar saham
8
PPN atas Perdagangan Melalui Sistem Elektronik

▪ PMK 48 / 2020 PPN atas PMSE


▪ TATA CARA PENUNJUKAN PEMUNGUT, PEMUNGUTAN, DAN PENYETORAN,
SERTA PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PEMANFAATAN
BARANG KENA PAJAK TIDAK BERWUJUD DAN/ATAU JASA KENA PAJAK
DARI LUAR DAERAH PABEAN DI DALAM DAERAH PABEAN MELALUI
PERDAGANGAN MELALUI SISTEM ELEKTRONIK
• Perdirjen Nomor PER-12/PJ/2020

▪ Obyek pajak
▪ Pemanfaatan BPK tidak berwujuda termasuk digital, dan atau
▪ Pemanfaatan JKP termasuk jasa digital
Dari luar daerah Pabean di dalam daera pabean melalui Perdagangan
Melalui Sistem Elektronik (B2B atau B2C)
▪ Contoh e-book, e-magazine, multimedia, virtual goods, streaming film, web
hosting

9
PPN atas Perdagangan Melalui Sistem Elektronik

10
POSTUR APBN 2020

Referensi: nformasi APBN 2020 11


POSTUR APBN PERUBAHAN 2020
TUJUAN UTAMA PERPRES 72: Untuk penguatan penanganan
Covid-19 dan fokus pada pemulihan ekonomi nasional.
PENDAPATAN NEGARA: Perluasan dan perpanjangan kebijakan
insentif pajak dunia usaha s.d. Desember 2020:
▪ PPh 21 ditanggung Pemerintah
▪ Pembebasan PPh 22 dan PPN Impor (Alat Kesehatan)
▪ Percepatan Restitusi PPN

BELANJA NEGARA: Tambahan belanja sekitar Rp125,4T untuk


penanganan Covid & program PEN:
▪ Subsidi dan Imbal Jasa Penjaminan UMKM
▪ Perpanjangan Bansos Tunai & Diskon Listrik
▪ Tambahan DID untuk PEN
▪ Belanja Penanganan Covid lainnya
PEMBIAYAAN ANGGARAN: Menampung kebijakan pembiayaan investasi,
PMN, dan penempatan dana dalam rangka PEN

Referensi: nformasi APBN 2020 12


Pajak dalam APBN 2019

Referensi: nformasi APBN 2019 13


Perkembangan Penerimaan Pajak

Referensi: nformasi APBN 2020 14


Perkembangan Tax Ratio Pajak APBN 2020

Referensi: nformasi APBN 2020 15


Komposisi Penerimaan Pajak APBN 2020

Referensi: nformasi APBN 2020 16


Insentif Pajak

Referensi: nformasi APBN 2020 17


Azas pajak
• EQUALITY 🡪 Pajak adil dan ▪ CONVINIENCE 🡪 tidak
merata menyulitkan, Pay as you
• Adil secara vertikal earn, ex:withholding system
• Adik horisontal

▪ CERTAINTY 🡪 tidak
▪ ECONOMY 🡪 efisien
sewenang-wenang,
ex:self assesment
berdasarkan undang-
undang yang dilaksanakan
Adam Smith dalam
An Inquiri into the
nature and cause of
the wealth of
nations

18
Azas Pemungutan
Azas Menurut Falsafah Hukum Azas yuridis
• Teori Asuransi (melindungi) Hukum pajak harus
• Teori Kepentingan memberikan jaminan
• Teori daya pikul hukum 🡪 UU
• Teori Bakti
• Teori azas daya beli
Azas untuk memungut
▪ Azas tempat tinggal
Azas ekonomi
Negara 🡪 perekonomian meningkat. ▪ Azas kebangsaan
Pajak tidak menghambat ekonomi ▪ Azas sumber

19 19
HUKUM PAJAK
HUKUM PAJAK
Kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara
pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar
pajak

HUKUM PAJAK MATERIAL HUKUM PAJAK FORMAL


mengatur tentang obyek pajak, subyek pajak, besar pajak
tata cara untuk mewujudkan hukum material
yang dikenakan timbul dan hapusnya utang pajak dan
menjadi kenyataan
hubungan hukum antara pemerintah dan WP
▪ UU Pajak Penghasilan
• UU Ketentuan Umum dan Tata Cara
▪ UU Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
Perpajakan,
Barang Mewah (PPnBM) • UU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa,
▪ UU Bea Meterai • UU Pengadilan Pajak
▪ UU Pajak dan Retribusi Daerah
▪ UU Pajak Bumi dan Bangunan
UU PAJAK PENGHASILAN (UU 36/2008)
Perubahan keempat dari UU 7/1983

Subyek Pajak

Obyek Pajak
• Obyek; bukan obyek; pengurang dan bukan pengurang

Cara Menghitung Pajak


• Tarif, struktur modal, harga transaksi, revaluasi

Pelunasan pajak dalam Tahun Berjalan


• PPh 21; 22; 23; 24; 25

Perhitungan pajak akhir tahun


• PPh 28; PPh 29

21
Subjek Pajak
Pasal 2 Ayat (1 dan 1a)

Orang Pribadi (OP)

Warisan yang belum terbagi sebagai satu


kesatuan, bersifat menggantikan yang berhak.

Badan
Bentuk usaha tetap (BUT), merupakan
subyek pajak yang perlakuan pajaknya
dipersamakan dengan subyek pajak badan.

22
Definisi Penghasilan
Pasal 4 Ayat (1)

Merupakan setiap tambahan kemampuan


ekonomis yang:
- Diterima atau diperoleh wajib pajak.
- Berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia.
- Dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan wajib pajak.
Dengan nama dan dalam bentuk apapun

23
Ketentuan Pembukuan
Pasal 28 Ayat (1), (7) dan Penjelasan (7)

24
Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – PSAK 🡪 berbasis IFRS

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP –


Exposure Draft SAK Entitas Privat

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM

Standar Akuntansi Syariah Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi


• Mengatur transaksi Syariah nonlaba ISAK 35 (PPSAK 13 – PSAK 45 Dicabut)
• Pelaporan organisasi Syariah • Nama laporan dapat berbeda
• Diterapkan bersamaan dengan • Akun dalam laporan keuangan dapat berbeda
PSAK / SAK ETAP / EMKM • Memperhatikan ketentuan PSAK 1 Penyajian
tergantung entitasnya. Laporan Keuangan

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), PP 71 tahun 2010, digunakan untuk entitas Pemerintah Pusat
dan Daerah dalam menyusun laporan keuangan. Standar berbasis Akrual, dengan referensi utama IPSAS
/ International Public Sector Accounting Standards.

25
UU PPN & PPnBM (UU 42/2009)
Perubahan keempat dari UU 8/1983

Pengukuhan pengusaha kena pajak

Kewajiban melaporkan usaha, memungut dan menyetor


dan melaporkan pajak terutang

Obyek Pajak

Tarif dan Cara Menghitung Pajak

Saat dan tempat terutang

Laporan Perhitungan pajak

Ketentuan Khusus - pemungut

26
Umum Dan Tata Cara Perpajakan Sebagaimana Telah
Beberapa Kali Diubah Terakhir dengan UU 16 Tahun 2009
• Bab I Ketentuan Umum
• Bab II Nomor Pokok Wajib Pajak, Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Surat
Pemberitahuan, Dan Tata Cara Pembayaran Pajak
• Bab III Penetapan Dan Ketetapan Pajak
• Bab IV Penagihan Pajak
• Bab V Keberatan Dan Banding
• Bab VI Pembukuan Dan Pemeriksaan
• Bab VII Ketentuan Khusus
• Bab VIII Ketentuan Pidana
• Bab IX Penyidikan
• Bab X Ketentuan Peralihan
• Bab XI Ketentuan Penutup

27
KETENTUAN UMUM TATA CARA PERPAJAKAN

WAJIB PAJAK Pemeriksaan

ASSESMENT
Pendaftaran
Pendaftaran

OFFICIAL
FISKUS
SELF ASSESMENT

(NPWP-NPPKP)
(NPWP-NPPKP)
Penetapan
(SKP)
Pembukuan/
Pembukuan/
Pencatatan
Pencatatan
Keberatan

Pembayaran
Pembayaran (SSP)
(SSP) Banding BPP
Pelaporan
Pelaporan
(SPT)
(SPT) Kasasi MA
28
Fase Fase self Fase Fase Fase
timbulnya hak assessment Pengawasa Sengketa Penyelesai
dan kewajiban an
n
Sengketa
Ber-
Berlakuny NPWP Pemeriks Keb Pengadilan
Pajak
S
a
UU
& PKP aan
erat E
Pembuku an BAND L
ING
an
Menya Ketetapa Surat E
Kep.
Hak dan
mpai-
kan
n
Pajak Keberata PUTU S
kewajiban n
SPT
Diperik
SAN A
Setuju? BAND
sa ?
Tid
Setuju?
Tid
I
5 ING
Y ak ak
T
a Ya
h
Ya
Tidak
29
Pendaftaran
Wajib Pajak
adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
KUP Pasal 1 ayat 2

Nomor Pokok Wajib


Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak


Setiap pengusaha yang dikenakan PPN berdasarkan ketentuan undang-
undang perpajakan, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
sebagai PKP dan kepadanya diberikan Nomor Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak

30
Pembukuan
• Pembukuan merupakan proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban,
modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan atau penyerahan
barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa
neraca dan laba rugi pada setiap tahu pajak berakhir
• Wajib Pajak yang Wajib menyelenggarakan Pembukuan:
• WP pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
• WP badan di Indonesia
• WP pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan
menghitung dengan penghasilan neto dengan menggunakan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto. WP pribadi yang tidak melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas
– Orang yang dikecualikan menyelenggarakan pembukuan wajib melakukan
pencatatan
31
Ilustrasi Hukum Formal:
Surat Administratif
Keterangan SPT SKP STP
Definisi Surat untuk Surat keterangan Surat untuk menagih
pelaporan, berupa SKPKB, SKPKBT, pajak dan sanksi
perhitungan, dan SKPLB, SKPN. administrasi.
pembayaran pajak
terutang.

Fungsi Pelaporan dan Alat koreksi, sarana Alat koreksi pajak


pertanggungjawaba mengenakan sanksi, terutang, sarana
n penghitungan dan alat menagih pajak. mengenakan
jumlah pajak sanksi, dan alat
terutang,
pembayaran sendiri, menagih pajak.
pemotongan.

32
KEDUDUKAN HUKUM PAJAK

• Hukum Perdata • Hukum Pidana


Mencari dasar kemungkinan Adanya sanksi atas
pemungutan atas kealpaan dan kesengajaan
kejadian,keadaan dan terhadap WP yang
perbuatan hukum yang melanggar peraturan
bergerak dalam lingkungan
perdata

33
Kedudukan Hukum Pajak

• Hukum Pidana
Mengenakan sanksi atas kealpaan dan kesengajaan
terhadap WP yang melanggar peraturan.

• Hukum Perdata
Mencari dasar kemungkinan pemungutan atas
kejadian,keadaan dan perbuatan hukum yang bergerak
dalam lingkungan perdata.

34
Ilustrasi Ketentuan Pidana:
(Pasal 38 UU No. 16 Tahun 2000)
• Karena kealpaan
• Tidak menyampaikan SPT; atau
• Menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak benar, sehingga dapat
menimbulkan kerugian pada pendapatan negara .
• Dipidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/ atau
denda paling tinggi 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang
tidak atau kurang dibayar.

35
Ilustrasi Ketentuan Pidana:
(Pasal 38 UU No. 16 Tahun 2000)

• Kesalahan Disengaja
• Tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan NPWP; atau
• Tidak menyampaikan SPT; atau
• Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap; atau
• Menolak untuk dilakukan pemeriksaan; atau
• Menolak memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau
dipalsukan seolah-olah benar; atau
• Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak memperlihatkan atau tidak
meminjamkan buku, catatan atau dokumen lainnya; atau
• Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut, sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada pendapatan negara.
• Dipidana paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak
yang terutang yang tidak atau kurang dibayar.

36
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

37

Anda mungkin juga menyukai