Anda di halaman 1dari 18

FASILITAS PERPAJAKAN UMKM

INSENTIF PAJAK Bagi


DI ERA PANDEMI COVID-19 WP
UMKM
DEFINISI UMKM
FASILITAS PERPAJAKAN UMKM
INSENTIF COVID-19
Menurut Perpajakan
Kementerian Undang-Undang No. 20 Peraturan Pemerintah
Koperasi dan UKM Tahun 2008 tentang UMKM No.23 Tahun 2018 (berlaku
mulai tanggal 01 Juli 2018)

Usaha Kecil (UK), termasuk Usaha mikro:


usaha Mikro (UMI) adalah Kekayaan bersih paling banyak
entitas usaha dengan kekayaan Rp50 Juta dan/atau penjualan
bersih paling banyak Rp. 200 tahunan paling banyak Rp300
juta, dan omset tahunan paling juta.
banyak Rp. 1 milyar.
Usaha kecil:
Kekayaan bersih Rp50 Juta
s.d. 500 juta dan/atau
Usaha Menengah (UM) adalah penjualan tahunan Rp300 juta
entitas usaha yang memiliki s.d. Rp2,5 milyar.
kekayaan antara Rp. 200 juta
s.d. Rp 10 Milyar
Usaha menengah:
Kekayaan bersih Rp500 Juta
s.d. 10 milyar dan/atau
penjualan tahunan Rp2,5 milyar Merupakan jumlah peredaran bruto
dalam 1 tahun dari Tahun Pajak terakhir
Definisi UMKM s.d. 50 milyar. sebelum Tahun Pajak bersangkutan
Pokok Pengaturan UMKM (PP 23/2018)
Subjek Pajak Objek Pajak Pemberitahuan ke DJP
• WP OP Penghasilan dari usaha tidak melebihi
• WP Badan tertentu (Koperasi, CV, Bila WP memilih untuk dikenai PPh
Rp4,8M dalam 1 (satu) Tahun Pajak.
Firma) sesuai ketentuan umum.
• PT dgn peredaran bruto s/d Rp 4,8 Kecuali:
Milyar / Tahun Pajak. a) Jasa sehubungan Pekerjaan Bebas
b) Penghasilan di LN Pelunasan Pajak
Kecuali: c) Penghasilan yg dikenai PPh Final Disetor sendiri oleh WP; atau
a. Yang memilih untuk dikenai PPh tersendiri
berdasarkan ketentuan umum; Dipotong atau dipungut oleh pihak lain.
d) Penghasilan yang bukan Objek
b. WP Badan yang memperoleh Pajak
fasilitas Tax Holiday dan Tax
Allowance; PPh Terutang
Surat Keterangan
c. BUT; atau
d. CV, Firma yang dibentuk: PPh Final = 0,5% X Peredaran Bruto
Bila WP menerima penghasilan dari
• beberapa WPOP dengan keahlian
Jangka Waktu pemotong atau pemungut PPh
khusus dan
• menyerahkan jasa sejenis dengan PT 3 Tahun Pajak
pekerjaan bebas.
CV, Firma, Koperasi 4 Tahun Pajak Amanat
WP OP 7 Tahun Pajak pengaturan
dalam PMK
Pemotongan dan Pemungutan PP 23/2018
Tempat terutang Setiap tempat kegiatan usaha.
Saat Penyetoran Paling lama tgl 15 bulan berikutnya.
Disetor sendiri Tanggal validasi NTPN dianggap sebagai tanggal
CARA PELUNASAN

oleh WP Saat Pelaporan pelaporan SPT Masa.


Jika nihil tidak diwajibkan lapor SPT Masa.
PP 23/2018

Ketentuan • Dilakukan untuk setiap transaksi objek potput


PPh nonfinal; dan
• WP menyerahkan fotokopi Surat Keterangan.
Pengecualian Dikecualikan dari potput PP 23/2018 dan PPh Pasal
22 untuk:
Dipotong 1) impor, dan
0.5% 2) Pembelian barang oleh WP;
oleh jika WP menyerahkan fotokopi Surat Keterangan.
Pemotong/
Saat Penyetoran Paling lama tgl 10 bulan berikutnya dengan
Pemungut
menggunakan SSP a.n. WP yang dipotong.
PPh
Bukti Potong SSP sbg butpot dan wajib diberikan kpd WP.
Dilaporkan dalam SPT Masa Pasal 4 ayat (2) paling
Saat Pelaporan
lama tgl 20 bulan berikutnya
PMK 23 TAHUN 2020
INSENTIF PAJAK UNTUK WAJIB PAJAK TERDAMPAK PANDEMI COVID-19
SEKTOR INDUSTRI

Latar Belakang Tujuan


• Dampak pandemi COVID-19 ini • Menjaga stabilitas
telah memperlambat ekonomi
pertumbuhan ekonomi, daya
dunia secara masif dan
signifikan, termasuk terhadap
beli masyarakat, dan
perekonomian Indonesia. produktivitas sektor tertentu
• Untuk itu, pemerintah telah dan sehubungan dengan wabah
terus melakukan langkah-langkah virus corona
cepat untuk mengantisipasi • Mendukung penanggulangan
beberapa dampak ini. dampak virus corona.
• (Presiden Joko Widodo)
MATRIKS PMK 23 TAHUN 2020
EMPAT INSENTIF PAJAK ANTISIPASI DAMPAK EKONOMI COVID-19

KITE: Kemudahan Lapor Tujuan Ekspor


IKM: Industri Kecil Menengah
PMK 44 TAHUN 2020
INSENTIF PAJAK UNTUK WAJIB PAJAK TERDAMPAK PANDEMI COVID-19

Latar Belakang
• Diperlukan penyelamatan, diperlukan stimulus ekonomi, yang menyentuh
sektor-sektor yang paling terdampak. Sektor riil ini menyerap banyak tenaga
kerja dan kita harapkan mereka mampu bertahan dan tidak melakukan PHK.
• (Presiden Joko Widodo)

Tujuan
• Pandemi COVID-19 merupakan bencana nasional sehingga perlu upaya pengaturan
dalam rangka mendukung penanggulangan dampak COVID-19 dimaksud
• Makin meluasnya dampak COVID-19 ke sektor-sektor lainnya, termasuk pelaku
usaha kecil dan menengah, maka perlu diberikan perluasan insentif pajak bagi setiap
Wajib Pajak.
• PMK-23/PMK.03/2020 sudah tidak sesuai dengan perkembangan saat ini, sehingga
perlu dilakukan perluasan untuk menjangkau sektor yang akan diberikan insentif
MATRIKS PMK 44 TAHUN 2020
Kebijakan Sektor Dampak & Ketentuan
1. PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah • Sektor tertentu (1.062 • Insentif s.d. September 2020
(DTP) KLU), WP KITE & • Pemberitahuan pusat & cabang
Kawasan Berikat (KB)

2. PPh Final UMKM Tarif 0,5% Ditanggung UMKM • WP harus mengajukan Surat Keterangan
Pemerintah WP PP 23 Tahun 2018 & menyampaikan Laporan Realisasi untuk
memanfaatkan insentif
• Laporan Realisasi tiap bulan paling lambat
tgl 20 bulan berikutnya
• Insentif s.d. September 2020
3. Pembebasan PPh Pasal 22 Impor • Sektor tertentu (431 • Insentif s.d. September 2020
KLU) • Pelaporan 3 bulanan
• WP KITE & KB
4. Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 • Sektor tertentu (846 • Insentif s.d. September 2020
sebesar 30% KLU) • Pelaporan 3 bulanan
• WP KITE & KB
5. Pengembalian pendahuluan PPN sbg • Sektor tertentu (431 • Insentif s.d. September 2020
PKP berisiko rendah bagi WP yang KLU)
menyampaikan SPT Masa PPN lebih • WP KITE & KB
bayar restitusi paling banyak 5 miliar
rupiah
PMK 86 TAHUN 2020
INSENTIF PAJAK UNTUK WAJIB PAJAK TERDAMPAK PANDEMI COVID-19

Latar Belakang
• Tantangan terbesar kita saat ini adalah bagaimana menyiapkan program pemulihan
ekonomi yang tepat, dieksekusi dengan cepat, dengan kecepatan, agar laju
pertumbuhan ekonomi negara kita tidak terkoreksi lebih dalam lagi. (Presiden Joko
Widodo)
• Untuk penanganan dampak pandemi COVID 19 perlu dilakukan perluasan sektor
yang akan diberikan insentif perpajakan yang diperlukan selama masa pemulihan
ekonomi nasional
• Pandemi COVID 19 merupakan bencana nasional sehingga perlu dilakukan upaya
pengaturan pemberian insentif pajak untuk mendukung penanggulangan dampak
COVID 19

Tujuan
• Menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat, dan
produktivitas sektor tertentu sehubungan dengan wabah virus corona
• Mendukung penanggulangan dampak virus corona.
MATRIKS PMK 86 TAHUN 2020
Kebijakan Sektor Dampak & Ketentuan
1. PPh Pasal 21 Ditanggung • Sektor tertentu (1.189 KLU), • Insentif s.d. Desember 2020
Pemerintah (DTP) WP KITE & KB • Pemberitahuan pusat & cabang (WP KITE & KB)
• Pemberitahuan hanya disampaikan pusat &
berlaku untuk semua cabang (WP sektor
tertentu/KLU)

2. PPh Final UMKM Tarif • WP PP 23 Tahun 2018 • WP tidak perlu mengajukan Surat Keterangan,
0,5% Ditanggung cukup menyampaikan Laporan Realisasi
• Laporan Realisasi tiap bulan p.l. tgl 20 bulan
Pemerintah
berikut
• Insentif s.d. Desember 2020

3. Pembebasan PPh Pasal • Sektor tertentu (721 KLU) • Insentif s.d. Desember 2020
22 Impor • WP KITE & KB • Pelaporan
 April-Juni: paling lambat 20 Juli 2020
 Juli-Des: setiap bulan p.l. tgl 20 bulan
berikutnya
4. Pengurangan Angsuran • Sektor tertentu (1.013 KLU) • Insentif s.d. Desember 2020
PPh Pasal 25 sebesar • WP KITE & KB • Pelaporan
 April-Juni: paling lambat 20 Juli 2020
30%
 Juli-Des: setiap bulan p.l. tgl 20 bulan
berikutnya
5. Pengembalian pendahuluan • Sektor tertentu (716 KLU) • Insentif s.d. Desember 2020
PPN sebagai PKP berisiko • WP KITE & KB
rendah bagi WP yang
menyampaikan SPT Masa PPN
lebih bayar restitusi paling
banyak 5 miliar rupiah
PMK 110 TAHUN 2020 Mulai berlaku
tanggal
14 Agustus 2020
INSENTIF PAJAK UNTUK WAJIB PAJAK TERDAMPAK PANDEMI COVID-19

Latar Belakang dan Tujuan


• Keringanan angsuran pajak bagi semua wajib pajak diberikan karena memperhatikan
kondisi perekonomian saat ini, khususnya masih rendahnya tingkat produksi dan
penjualan dunia usaha.
• Memberikan kemudahan pemanfaatan insentif yang lebih luas melalui perluasan sektor
yang akan diberikan insentif perpajakan
• Mengatur kembali ketentuan pengurangan besarnya angsuran PPh Pasal 25 bagi Wajib
Pajak sektor tertentu yang terdampak pandemi Covid-19
• Pengenaan PPh final ditanggung Pemerintah untuk jasa konstruksi tertentu untuk
meningkatkan produksi dan/atau peredaran usaha bagi Wajib Pajak

Pokok Perubahan Peraturan


• Tambahan potongan angsuran pajak penghasilan pasal 25 dari sebelumnya pengurangan sebesar 30
persen dari jumlah angsuran yang seharusnya terutang menjadi pengurangan sebesar 50 persen.
• Pajak penghasilan final jasa konstruksi ditanggung pemerintah bagi wajib pajak dalam program
percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) untuk mendukung peningkatan penyediaan air
(irigasi) sebagai proyek padat karya yang merupakan kebutuhan penting bagi sektor pertanian.
MATRIKS PMK 110 TAHUN 2020
Kebijakan Sektor Dampak & Ketentuan
1. PPh Pasal 21 Ditanggung • Sektor tertentu (1.189 KLU) • Insentif s.d. Desember 2020
Pemerintah (DTP) • WP KITE & KB • Pemberitahuan pusat & cabang (WP KITE & KB)
• Pemberitahuan hanya disampaikan pusat & berlaku
• WP Penerima P3-TGAI
untuk semua cabang (WP sektor tertentu/KLU)

2. PPh Final UMKM Tarif 0,5% • WP PP 23 Tahun 2018 • WP tidak perlu mengajukan Surat Keterangan,
Ditanggung Pemerintah cukup menyampaikan Laporan Realisasi
• Laporan Realisasi tiap bulan p.l. tgl 20 bulan berikut
• Insentif s.d. Desember 2020

3. Pembebasan PPh Pasal 22 • Sektor tertentu (721 KLU) • Insentif s.d. Desember 2020
Impor • WP KITE & KB • Pelaporan
 April-Juni: paling lambat 20 Juli 2020
 Juli-Des: setiap bulan p.l. tgl 20 bulan berikutnya

4. Pengurangan Angsuran • Sektor tertentu (1.013 KLU) • Insentif Juli 2020 s.d. Desember 2020
PPh Pasal 25 sebesar 30% • WP KITE & KB • Pelaporan
 Juli-Des: setiap bulan p.l. tgl 20 bulan berikutnya
ditambah menjadi
pengurangan sebesar 50%

5. Pengembalian pendahuluan • Sektor tertentu (716 KLU) • Insentif s.d. Desember 2020
PPN sebagai PKP berisiko rendah • WP KITE & KB
bagi WP yang menyampaikan SPT
Masa PPN lebih bayar restitusi
paling banyak 5 miliar rupiah
PERSANDINGAN INSENTIF PAJAK UMKM TERKAIT PANDEMI COVID19
Bentuk Insentif PP 23 PMK-23 PMK-44 PMK-86 PMK-110

1. PPh Pasal 21 Ditanggung Tidak • Sektor manufaktur • Sektor tertentu (1.062 KLU), WP KITE & • Sektor tertentu (1.189 KLU), WP KITE & KB Tetap
Pemerintah (DTP) diatur tertentu Kawasan Berikat (KB) • Insentif s.d. Desember 2020
(440 KLU) dan WP • Insentif s.d. September 2020 • Pemberitahuan pusat & cabang (WP KITE & KB)
KITE • Pemberitahuan pusat & cabang • Pemberitahuan hanya disampaikan pusat &
berlaku untuk semua cabang (WP sektor
tertentu/KLU)

2. PPh Final UMKM Tarif Tarif Belum diberikan • WP PP 23 Tahun 2018 • WP PP 23 Tahun 2018 Penambahan sektor: WP
0,5% Ditanggung PPh insentif • WP harus mengajukan Surat Keterangan & • WP tidak perlu mengajukan Surat Keterangan, Penerima P3-TGAI program
Final menyampaikan Laporan Realisasi untuk cukup menyampaikan Laporan Realisasi percepatan peningkatan tata
Pemerintah guna air irigasi
0,5% memanfaatkan insentif • Laporan Realisasi tiap bulan p.l. tgl 20 bulan
• Laporan Realisasi tiap bulan p.l. tgl 20 bulan berikut
berikutnya • Insentif s.d. Desember 2020
• Insentif s.d. September 2020

3. Pembebasan PPh Pasal Tidak • Sektor manufaktur • Sektor tertentu (431 KLU) • Sektor tertentu (721 KLU) Tetap
22 Impor diatur tertentu • WP KITE & KB • WP KITE & KB
(102 KLU) • Insentif s.d. September 2020 • Insentif s.d. Desember 2020
• WP KITE • Pelaporan 3 bulanan • Pelaporan
 April-Juni: paling lambat 20 Juli 2020
 Juli-Des: setiap bulan p.l. tgl 20 bulan berikutnya
4. Pengurangan Angsuran Tidak • Sektor manufaktur • Sektor tertentu (846 KLU) • Sektor tertentu (1.013 KLU) Pengurangan Angsuran
PPh Pasal 25 sebesar: diatur tertentu • WP KITE & KB • WP KITE & KB PPh Pasal 25 sebesar 30%
(102 KLU) • Insentif s.d. September 2020 • Insentif s.d. Desember 2020 ditambah menjadi
30% (PMK-23, PMK-44, pengurangan sebesar 50%
• WP KITE • Pelaporan 3 bulanan • Pelaporan
dan PMK-86)  April-Juni: paling lambat 20 Juli 2020
50% (PMK-110)  Juli-Des: setiap bulan p.l. tgl 20 bulan
berikutnya
5. Pengembalian Tidak • Sektor manufaktur • Sektor tertentu (431 KLU) • Sektor tertentu (716 KLU) Tetap
pendahuluan PPN sebagai diatur tertentu • WP KITE & KB • WP KITE & KB
PKP berisiko rendah bagi (102 KLU) • Insentif s.d. September 2020 • Insentif s.d. Desember 2020
WP yang menyampaikan • WP KITE
SPT Masa PPN lebih bayar
restitusi paling banyak 5
miliar rupiah
Insentif Covid-19

Insentif diperpanjang hingga Desember 2020

WP PP 23 tidak perlu mengajukan Surat Keterangan

Penambahan KLU untuk Sektor Tertentu


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai