Anda di halaman 1dari 72

10/22/20

Akuntansi Pajak
Penghasilan (PPh)
Ricky Erri Thoiffur, M.Ak, CPA
10/22/20

Perspektif
 Aspek perpajakan muncul pada saat terjadi pemotongan pajak.
 Kapan pemotongan pajak terjadi?, yaitu: pada saat pendapatan dan beban
diakui atau pada saat pembayaran diterima (cash in) dan dilakukan (cash out).

 Untuk pemotong/pemungut pajak, saat aspek pajak terjadi


 diakui sebagai utang pajak, di Liabilitas pada
Laporan Posisi Keuangan (saldo kredit).

 Untuk pihak yang dipotong/dipungut, saat aspek pajak terjadi


 diakui sebagai pajak dibayar di muka, di Aset pada
Laporan Posisi Keuangan (saldo debet/ kredit pajak),
kecuali jika bersifat FINAL, yang umumnya diakui sebagai
beban.
10/22/20

Perspektif (Lanjutan)
10/22/20

Perspektif (Lanjutan)

Laporan Posisi Keuangan

Prepaid
Utang Pajak
Dipotong/
Dipotong/
Dipungut
Dipungut
Pajak Pemotong/Pemung
ut
(Kredit)
(Debet)
10/22/20

Jenis Pajak Penghasilan (PPh)


 PPh Pasal 21
 PPh yang terkait dengan penghasilan dari pekerjaan, jasa,
kegiatan (active income) yang dilakukan oleh orang pribadi dalam
negeri baik yang bersifat sebagai karyawan tetap atau bukan
karyawan tetap.

 PPh Pasal 22
 Pemungut PPh Pasal 22 ditunjuk berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan atau Keputusan Direktur Jenderal pajak.

 PPh Pasal 23
 Pajak yang terkait dengan penghasilan dari pemanfaatan modal
atau aset (passive income) dan pemanfaatan jasa (active income)
yang diterima atau diperoleh subjek pajak dalam negeri.
10/22/20

Jenis Pajak Penghasilan (PPh)


(Lanjutan)
PPh Pasal 26
 Merupakan pajak yang terkait dengan penerima pengasilan yang
berasal dari subyek pajak luar negeri baik berasal dari active maupun
passive income.

PPh Pasal 29/28A


 Merupakan perhitungan pajak badan akhir tahun dengan
memperhitungkan kredit pajak yang ada.

PPh Pasal 4 ayat (2)


 Merupakan pajak yang bersifat final (khusus) atas obyek-obyek pajak
tertentu, jenis penghasilan yang dikenakan PPh ini ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
10/22/20
10/22/20

PPh Pasal 21
 Pemotong : Pemberi Kerja
 Yang dipotong : Orang Pribadi

PERATURAN DIRJEN PAJAK


NOMOR PER-31/PJ/2009
1. Karyawan Tetap dan Pensiunan Bulanan
 PPh Pasal 21 = Tarif Pasal 17 X (Penghasilan Bruto - Biaya Jabatan -
PTKP)
2. Pegawai Harian Lepas/Magang/Calon Pegawai
 PPh Pasal 21 = Tarif Pasal 17 X (Penghasilan Bruto – PTKP)
3. Penerima honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan dg nama
dan dalam bentuk apapun, jumlahnya tidak dihitung berdasarkan hari.
 PPh Pasal 21 = Tarif Pasal 17 X Penghasilan Bruto
10/22/20

PPh Pasal 21(Lanjutan)

PERATURAN DIRJEN PAJAK


NOMOR PER-16/PJ/2016
4. Tenaga Ahli
 PPh Pasal 21 = Tarif Pasal 17 X 50% X Penghasilan Bruto.

5. Karyawan Asing Subjek Pajak Luar Negeri


 PPh Pasal 26 = 20% X Penghasilan Bruto
10/22/20

Contoh 1 – Pajak Ditanggung Pekerja


 PT Indo Trading (Perusahaan) melakukan pembayaran gaji
pegawai tanggal 31 Januari 2018 sebesar Rp 500 juta.

 Dari jumlah tersebut perusahaan memotong PPh Pasal 21 sebesar


Rp 30 juta dan iuran pensiun Rp 10 juta serta menanggung iuran
pensiun karyawan sebesar Rp 10 juta.

 Perusahaan kemudian melakukan setoran PPh Pasal 21 masa


Januari 2018 pada tanggal 10 Februari 2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan.


10/22/20

Jawab
10/22/20

Contoh 2 – Pajak Ditanggung Pemberi


Kerja
 PT Indo Trading (Perusahaan) melakukan pembayaran gaji
pegawai tetap tanggal 31 Januari 2018 sebesar Rp 500 juta.

 Dari jumlah tersebut perusahaan menanggung PPh Pasal 21


sebesar Rp 30 juta dan iuran pensiun Rp 10 juta serta memotong
iuran pensiun karyawan sebesar Rp 10 juta.

 Perusahaan kemudian melakukan setoran PPh Pasal 21 masa


Januari 2018 pada tanggal 10 Februari 2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan.


10/22/20

Jawab
10/22/20

Contoh 3 – Pajak Ditanggung dan


Dipotong
 PT Indo Trading (Perusahaan) melakukan pembayaran gaji pegawai
tetap tanggal 31 Januari 2018 sebesar Rp 600 juta.

 Dari jumlah tersebut perusahaan menanggung PPh Pasal 21 sebesar Rp


25 juta dan iuran pensiun Rp 10 juta. Perusahaan juga memotong PPh
Pasal 21 sebesar Rp 15 juta dan iuran pensiun karyawan sebesar Rp 5
juta.

 Perusahaan kemudian melakukan setoran PPh Pasal 21 masa Januari


2018 pada tanggal 10 Februari 2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan.


10/22/20

Jawab

?
10/22/20

Contoh 4 – Penerima Penghasilan


Menyelenggarakan Pembukuan
 Pak Syukron adalah WP OP yang melakukan pekerjaan bebas
sebagai konsultan akuntansi dan pajak, dan memilih
menyelenggarakan pembukuan.

 Pada tanggal 15 Januari 2018, Pak Syukron menerima honor


konsultasi yang diberikannya kepada PT Indo Trading (Perusahaan)
sebesar Rp 50 juta.

 Perusahaan memotong PPh Pasal 21 sesuai ketentutan yang berlaku.

 Buatlah jurnal yang diperlukan.


10/22/20

Jawab
10/22/20

Critical Point PPh 21


 Akuntansi untuk pencatatan PPh Pasal 21 cukup
sederhana.
 Detail perhitungan PPh 21 yang harus menjadi fokus
manajemen.
10/22/20
10/22/20

PPh Pasal 22
Pemungut Objek
Ditjen Anggaran Pembelian Barang dengan Dana dari
Bendaharawan Pemerintah APBN/APBD
BUMN/BUMD
10 Lembaga/BUMN tertentu Pembelian Barang dengan dana dari
APBN/Non APBN
Bank Devisa Impor
Ditjen Bea Cukai
Pertamina dan Badan selain Penjualan hasil produksinya
Pertamina yang bergerak dibidang
BBM Jenis Premix dan Gas
Badan Usaha di bidang industri Penjualan Hasil Produksi di dalam
Semen, Kertas, Farmasi, Baja, negeri
Otomotif
10/22/20
10/22/20

Lembaga/ BUMN Pemungut PPh Pasal


22
 Bank Indonesia (BI)
 PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)
 Perum Badan Urusan Logistik (Bulog)
 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom)
 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
 PT Garuda Indonesia, Tbk
 PT Indosat, Tbk
 PT Krakatau Steel, Tbk
 Bank BUMN
10/22/20

Contoh 1: Bendaharawan Pemerintah


 PT. Indo Trading (Perusahaan) bergerak dibidang pengadaan
peralatan kantor. Pada tanggal 15 Januari 2018 menjual barang senilai
Rp. 50 juta kepada Ditjen Pajak.

 Ditjen Pajak melakukan pembayaran pada tanggal 25 Januari 2018.


Ditjen Pajak memungut PPh Pasal 22 sekaligus wajib memungut
PPN.

 Perusahaan baru menerima SSP bukti setoran PPh Pasal 22 dan PPN
pada tanggal 8 Februari 2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan.


10/22/20

Jawab
10/22/20

Mini Case
 Bagaimana jika pada tanggal 8 Feb 2018 PT
ABC tidak memperoleh bukti potong PPh Pasal
22?

 Bagaimana jika Prepaid PPh Pasal 22 dicatat


25 Jan 2018?
10/22/20

Contoh 2: BUMN Tertentu


 PT. Indo Trading (Perusahaan) bergerak dibidang pengadaan
peralatan kantor. Pada tanggal 15 Januari 2018 menjual barang
senilai Rp. 50 juta kepada BUMN Tertentu (asumsi bukan
WAPU).

 Bendaharawan BUMN Tertentu melakukan pembayaran pada


tanggal 25 Januari 2018 sekaligus memungut PPh Pasal 22.

 Perusahaan baru menerima SSP bukti setoran PPh Pasal 22


pada 8 Februari 2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan.


10/22/20

Jawab
10/22/20

Contoh 3: Perusahaan Semen Swasta


 PT. Semen ABC (PKP) menjual hasil produknya kepada PT Indah
Distributor (PKP) senilai Rp 100 juta harga tersebut belum
termasuk PPN, pada tanggal 15 Januari 2018.

 PT. Semen ABC merupakan produsen semen sedangkan PT Indah


Distributor merupakan distributor / agen besar produk semen.

 PT. Semen ABC menerima pembayaran pada tanggal 25 Januari


2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan untuk kedua belah pihak.


10/22/20

Jawab
10/22/20

Jawab (Lanjutan)
10/22/20
10/22/20

PPh Pasal 23
 PPh yang dipotong terdiri atas:
 Pasive Income = Dividen, bunga, royalti.
 Active Income =Jasa yang diberikan oleh WP Badan Dalam
Negeri dan BUT.

 Pemotong adalah pemberi penghasilan, yang terdiri dari:


 Badan Pemerintah, WP Badan DN, Penyelenggara kegiatan,
BUT dan perwakilan perusahaan luar, negeri di Indonesia.
 WP OP yang ditunjuk sebagai pemotong PPh Pasal 23.
Akuntan, notaris, dokter, PPAT, pengacara dan konsultan
yang melakukan pekerjaan bebas. WP OP yang
menjalankan usaha yg menyelenggarakan pembukuan.
10/22/20

PPh Pasal 23 (Lanjutan)


Tarif PPh Pasal 23: 15% x Penghasilan Bruto
• Terdiri dari deviden, bunga termasuk Premium, diskonto dan imbalan
sehubungan dengan jaminan pengembalian utang, royalty, hadiah dan
penghargaan sehubungan dengan kegiatan selain yang telah dipotong PPh
Pasal 21.

Tarif PPh Pasal 23: 2% x Jumlah Bruto


• Sewa dan Penghasilan Lain sehubungan dengan penggunaan harta,
imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi,
jasa konsultan dan jasa lain sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 141/PMK.03/2015 , selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21.
10/22/20

Contoh 1: Pendapatan Diakui dan Kas


Diterima
 PT Indo Trading melakukan pembayaran sewa mobil
kepada PT Rent Car senilai Rp. 10.000.000,- pada tgl 2
Januari 2018.

 Sewa mobil untuk satu hari.

 Buatlah jurnal yang diperlukan untuk kedua belah


pihak.
10/22/20

Jawab
10/22/20

Contoh 2: Pendapatan Diakui dan Kas


Belum Diterima
 PT Indo Trading melakukan transaksi sewa mobil
kepada PT Rent Car senilai Rp. 10.000.000,- pada tgl 2
Januari 2018.

 Sewa mobil untuk satu hari. Transaksi sewa secara


kredit, PT Indo Trading baru membayar pada 2 Februari
2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan untuk kedua belah pihak.


10/22/20

Jawab
10/22/20

Contoh 3: Pendapatan Belum Diakui


dan Kas Diterima
 PT Indo Trading melakukan pembayaran sewa mobil
kepada PT Rent Car senilai Rp. 120.000.000,- pada tgl
2 Januari 2018.

 Sewa mobil untuk satu tahun penuh.

 Buatlah jurnal yang diperlukan untuk kedua belah


pihak.
10/22/20

Jawab
10/22/20

Transaksi Akuntansi Khusus


10/22/20

Transaksi 1: Pembagian Dividen


 Dividen merupakan contoh satu transaksi akuntansi yang
menjadi objek pajak lebih dari satu jenis PPh.

 Perusahaan yang membagikan dividen merupakan Pihak


pemotong.

 Waktu atau tanggal pemotongan untuk Perusahaan Tbk


adalah pada saat recording date sedangkan untuk Perusahaan
tertutup adalah pada saat Rapat Umum Pemegang Saham.

 Contoh kasus dividen (file word).


10/22/20

PPh atas Pembagian Dividen


10/22/20
10/22/20

PPh Pasal 4 Ayat 2 - Tarif dan Objek


10/22/20

PPh Pasal 4 Ayat 2 - Tarif dan Objek


(Lanjutan)
10/22/20

Contoh 1: Pencatatan PPh sebagai


Beban
 PT Indo Trading melakukan pembayaran sewa
bangunan kepada PT Rent Property senilai Rp.
100.000.000,- pada tgl 2 Januari 2018.

 Sewa bangunan untuk satu hari.

 Buatlah jurnal yang diperlukan untuk kedua belah


pihak.
10/22/20

Jawab
10/22/20

Contoh 2: Pencatatan PPh sebagai Aset


 PT Indo Trading melakukan pembayaran sewa
bangunan kepada PT Rent Property senilai Rp.
2.400.000.000,- pada tgl 2 Januari 2018.

 Sewa bangunan untuk dua tahun. Sewa dibayar lunas


dimuka.

 Buatlah jurnal yang diperlukan untuk kedua belah


pihak.
10/22/20

Jawab
10/22/20

Jawab (Lanjutan)
10/22/20

Transaksi Akuntansi Khusus


10/22/20

Transaksi 2: Perjanjian Sewa


 Terkadang akan kita temui dalam satu perjanjian (daam hal ini
sewa) yang didalamnya terdapat berbagai objek pengenaan
pajak.

 Misal, suatu pihak menyewa sebuah bangunan beserta isinya


sekaligus membayar orang untuk melakukan pemeliharaan (baik
outsourcing maupun dibayar langsung) bangunan tersebut.

 Akuntan harus mengidentifikasi masing-masing transaksi


akuntansi beserta pajak terkait.

 Contoh kasus sewa (file word).


10/22/20

Transaksi 3: Transaksi Penjualan Saham


 Pengenaan pajak atas transaksi terkait jual beli saham
tergantung dari jenis Perusahaan yang sahamnya
ditransaksikan.

 Untuk Perusahaan Tbk, perlu dilihat juga apakah terdapat


pemegang saham pendiri dalam transaksi tersebut.

 Contoh kasus saham (file word).


10/22/20

PPh atas Transaksi Penjualan Saham


10/22/20
10/22/20

PPh Pasal 29/28A


 PPh badan dalam satu tahun akan terlihat
kekurangan atau kelebihanya saat Perusahaan
melakukan rekonsiliasi fiskal berikut perhitungan
kredit pajak yang ada.

 Perusahaan harus mencatat (menjurnal) hasil


perhitungan rekonsiliasi fiskal dan pengsisian SPT
tahunan pajak badannya.
10/22/20

Contoh 1: Kurang Bayar


 Pada tahun 2018 PT Indo Trading (Perusahaan) menghasilkan laba
sebelum pajak fiskal sebesar Rp 4 milyar. Peredaran bruto selama satu
tahun lebih dari Rp 50 milyar, sehingga PPh terutang adalah sebesar
Rp 1 milyar.

 Pada tahun 2018, Perusahaan telah melakukan pembayaran pajak yang


dapat dikreditkan sebagai berikut:
 PPh 22 impor Rp 150 juta
 PPh 22 Bendahara Rp 150 juta
 PPh 23 Rp 125 juta
 PPh Pasal 24 Rp 125 juta
 PPh Pasal 25 Rp 350 juta

 Buatlah jurnal yang diperlukan!


10/22/20

Jawab
10/22/20

Mini Case
 Bagaimana jika kredit pajak lebih besar dari
pajak kini terutangnya?
 Bagaimana perlakuan akuntansi untuk pajaknya?

 Bagaimana lebih bayar pajak direstitusi?


 Bagaimana perlakuan akuntansi untuk pajaknya?
10/22/20

Contoh 2: Lebih Bayar


 Pada tahun 2018 PT Indo Trading (Perusahaan) menghasilkan laba
sebelum pajak fiskal sebesar Rp 4 milyar. Peredaran bruto selama satu
tahun lebih dari Rp 50 milyar, sehingga PPh terutang adalah sebesar
Rp 1 milyar.

 Pada tahun 2018, Perusahaan telah melakukan pembayaran pajak yang


dapat dikreditkan sebagai berikut:
 PPh 22 impor Rp 150 juta
 PPh 22 Bendahara Rp 150 juta
 PPh 23 Rp 125 juta
 PPh Pasal 24 Rp 125 juta
 PPh Pasal 25 Rp 550 juta

 Buatlah jurnal yang diperlukan!


10/22/20

Jawab
 Jika kredit pajak lebih besar dari pajak terutang

 Lebih bayar direstitusi


10/22/20

Jawab (Lanjutan)
 Surat Ketetapan Pajak keluar, hanya Rp 90 juta yang
direstitusi
10/22/20

Akuntansi Pajak
Pertambahan Nilai
(PPN)
Ricky Erri Thoiffur, M.Ak, CPA
10/22/20

Perspektif
 Objek PPN diatur dalam Pasal 4, Pasal 16C
(kegiatan membangun sendiri) dan Pasal 16D
(penyerahan aktiva/aset oleh PKP) UU PPN.

 Mekanisme Pemungutan PPN


 Indirect Substraction Method (PKP wajib memungut
atas penyerahan BKP/JKP/Ekspor yang
dilakukannya).
 Self Imposition Method (Pihak yang melakukan
transaksi wajib memungut, menyetor dan
melaporkan sendiri)
10/22/20

Contoh 1: Transaksi Umum


PENJUAL
 2 Jan 2018, PT Indo Trading melakukan penjualan persediaan Rp 300 juta tanpa
diskon.
 3 Jan 2018, PT Indo Trading melakukan penjualan persediaan Rp 200 juta
dengan diskon 10%.
 4 Jan 2018, PT Indo Trading melakukan penjualan persediaan Rp 100 juta tanpa
diskon secara kredit.

PEMBELI
 2 Jan 2018, PT Indo Supplier melakukan pembelian persediaan Rp 300 juta
tanpa diskon.
 3 Jan 2018, PT Indo Supplier melakukan melakukan pembelian persediaan Rp
200 juta dengan diskon 10%.
 4 Jan 2018, PT Indo Supplier melakukan melakukan pembelian persediaan Rp
100 juta tanpa diskon secara kredit.
10/22/20

Jawab - Penjual
10/22/20

Jawab - Pembeli
10/22/20

Contoh 2: Retur Jual Beli


PENJUAL
 5 Jan 2018, PT Indo Trading menerima retur dari barang yang
dijualnya senilai Rp 30 juta karena tidak sesuai pesanan.
 PPN atas retur penjualan akan mengurangi PPN terutang
Perusahaan.

PEMBELI
 5 Jan 2018, PT Indo Supplier melakukan retur pembelian
persediaan senilai Rp 30 juta karena tidak sesuai pesanan.
 PPN atas retur pembelian akan mengurangi:
 PPN masukan Perusahaan, jika dikreditkan.
 Beban atau asaet Perusahaan, jika tidak dikreditkan.
10/22/20

Jawab - Retur
10/22/20

Contoh 3: Lebih/Kurang Bayar


 Setiap akhir masa berikutnya, perhitungan pengkreditan PPN
masukan dengan keluaran dilakukan, dan akuntan harus melakukan
pencatatan (penjurnalan).
 Berikut data PPN Masukan dan PPN Keluaran PT Indo Trading
untuk masa Jan – Mei 2018:

 Buatlah jurnal yang diperlukan!


10/22/20

Jawab
10/22/20

Jawab

Anda mungkin juga menyukai