Anda di halaman 1dari 72

4/2/20

Akuntansi Pajak
Penghasilan
(PPh)
Ricky Erri Thoiffur, M.Ak,
CPA
4/2/20

Perspektif
 Aspek perpajakan muncul pada saat terjadi pemotongan
pajak.
 Kapan pemotongan pajak terjadi?, yaitu: pada saat pendapatan dan
beban diakui atau pada saat pembayaran diterima (cash in) dan
dilakukan (cash out).

 Untuk pemotong/pemungut pajak, saat aspek pajak


terjadi  diakui sebagai utang pajak, di Liabilitas
pada Laporan Posisi Keuangan (saldo kredit).

 Untuk pihak yang dipotong/dipungut, saat aspek pajak


terjadi  diakui sebagai pajak dibayar di muka,
di Aset pada Laporan Posisi Keuangan (saldo
debet/ kredit pajak), kecuali jika bersifat FINAL,
yang umumnya diakui sebagai beban.
4/2/20

Perspektif (Lanjutan)
4/2/20

Perspektif (Lanjutan)
Laporan Posisi
Keuangan
Prepaid Utang
Dipotong/
Dipotong/
Dipungut
Dipungut
Pajak Pajak Pemotong/Pem
ungut

(Debet) (Kredit)
4/2/20

Jenis Pajak Penghasilan (PPh)


 PPh Pasal 21
 PPh yang terkait dengan penghasilan dari pekerjaan,
jasa, kegiatan (active income) yang dilakukan oleh
orang pribadi dalam negeri baik yang bersifat sebagai
karyawan tetap atau bukan karyawan tetap.

 PPh Pasal 22
 Pemungut PPh Pasal 22 ditunjuk berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan atau Keputusan Direktur Jenderal pajak.

 PPh Pasal 23
 Pajak yang terkait dengan penghasilan dari
pemanfaatan modal atau aset (passive income) dan
pemanfaatan jasa (active income) yang diterima atau
diperoleh subjek pajak dalam negeri.
4/2/20

Jenis Pajak Penghasilan (PPh)


(Lanjutan)
PPh Pasal 26
 Merupakan pajak yang terkait dengan penerima
pengasilan yang berasal dari subyek pajak luar
negeri baik berasal dari active maupun passive income.

PPh Pasal 29/28A


 Merupakan perhitungan pajak badan akhir tahun dengan
memperhitungkan kredit pajak yang ada.

PPh Pasal 4 ayat (2)


 Merupakan pajak yang bersifat final (khusus) atas
obyek-obyek pajak tertentu, jenis penghasilan yang
dikenakan PPh ini ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
4/2/20
4/2/20

PPh Pasal 21
 Pemotong : Pemberi Kerja
 Yang dipotong : Orang Pribadi

PERATURAN DIRJEN PAJAK


NOMOR PER-31/PJ/2009
1. Karyawan Tetap dan Pensiunan Bulanan
 PPh Pasal 21 = Tarif Pasal 17 X (Penghasilan Bruto - Biaya
Jabatan - PTKP)
2. Pegawai Harian Lepas/Magang/Calon Pegawai
 PPh Pasal 21 = Tarif Pasal 17 X (Penghasilan Bruto – PTKP)
3. Penerima honorarium, uang saku, hadiah atau
penghargaan dg nama dan dalam bentuk apapun,
jumlahnya tidak dihitung berdasarkan hari.
 PPh Pasal 21 = Tarif Pasal 17 X Penghasilan Bruto
4/2/20

PPh Pasal 21(Lanjutan)

PERATURAN DIRJEN PAJAK


NOMOR PER-16/PJ/2016
4. Tenaga Ahli
 PPh Pasal 21 = Tarif Pasal 17 X 50% X
Penghasilan Bruto.
5. Karyawan Asing Subjek Pajak Luar Negeri
 PPh Pasal 26 = 20% X Penghasilan Bruto
4/2/20

Contoh 1 – Pajak Ditanggung


Pekerja
 PT Indo Trading (Perusahaan) melakukan pembayaran gaji
pegawai tanggal 31 Januari 2018 sebesar Rp 500 juta.

 Dari jumlah tersebut perusahaan memotong PPh Pasal 21


sebesar Rp 30 juta dan iuran pensiun Rp 10 juta serta
menanggung iuran pensiun karyawan sebesar Rp 10 juta.

 Perusahaan kemudian melakukan setoran PPh Pasal 21


masa Januari 2018 pada tanggal 10 Februari 2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan.


4/2/20

Jawab
4/2/20

Contoh 2 – Pajak Ditanggung


Pemberi Kerja
 PT Indo Trading (Perusahaan) melakukan pembayaran gaji
pegawai tetap tanggal 31 Januari 2018 sebesar Rp 500
juta.

 Dari jumlah tersebut perusahaan menanggung PPh Pasal


21 sebesar Rp 30 juta dan iuran pensiun Rp 10 juta serta
memotong iuran pensiun karyawan sebesar Rp 10 juta.

 Perusahaan kemudian melakukan setoran PPh Pasal 21


masa Januari 2018 pada tanggal 10 Februari 2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan.


4/2/20

Jawab
4/2/20

Contoh 3 – Pajak Ditanggung


dan Dipotong
 PT Indo Trading (Perusahaan) melakukan pembayaran gaji
pegawai tetap tanggal 31 Januari 2018 sebesar Rp 600 juta.

 Dari jumlah tersebut perusahaan menanggung PPh Pasal 21


sebesar Rp 25 juta dan iuran pensiun Rp 10 juta.
Perusahaan juga memotong PPh Pasal 21 sebesar Rp 15
juta dan iuran pensiun karyawan sebesar Rp 5 juta.

 Perusahaan kemudian melakukan setoran PPh Pasal 21


masa Januari 2018 pada tanggal 10 Februari 2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan.


4/2/20

Jawab

?
4/2/20

Contoh 4 – Penerima Penghasilan


Menyelenggarakan Pembukuan
 Pak Syukron adalah WP OP yang melakukan pekerjaan
bebas sebagai konsultan akuntansi dan pajak, dan
memilih menyelenggarakan pembukuan.

 Pada tanggal 15 Januari 2018, Pak Syukron menerima


honor konsultasi yang diberikannya kepada PT Indo
Trading (Perusahaan) sebesar Rp 50 juta.

 Perusahaan memotong PPh Pasal 21 sesuai ketentutan


yang berlaku.

 Buatlah jurnal yang diperlukan.


4/2/20

Jawab
4/2/20

Critical Point PPh 21


 Akuntansi untuk pencatatan PPh Pasal 21
cukup sederhana.
 Detail perhitungan PPh 21 yang harus
menjadi fokus manajemen.
4/2/20
4/2/20

PPh Pasal 22
Pemungut Objek
Ditjen Anggaran Pembelian Barang dengan Dana dari
Bendaharawan Pemerintah APBN/APBD
BUMN/BUMD
10 Lembaga/BUMN tertentu Pembelian Barang dengan dana dari
APBN/Non APBN
Bank Devisa Impor
Ditjen Bea Cukai
Pertamina dan Badan selain Penjualan hasil produksinya
Pertamina yang bergerak dibidang
BBM Jenis Premix dan Gas
Badan Usaha di bidang industri Penjualan Hasil Produksi di dalam
Semen, Kertas, Farmasi, Baja, negeri
Otomotif
4/2/20
4/2/20

Lembaga/ BUMN Pemungut PPh


Pasal 22
 Bank Indonesia (BI)
 PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)
 Perum Badan Urusan Logistik (Bulog)
 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom)
 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
 PT Garuda Indonesia, Tbk
 PT Indosat, Tbk
 PT Krakatau Steel, Tbk
 Bank BUMN
4/2/20

Contoh 1: Bendaharawan
Pemerintah
 PT. Indo Trading (Perusahaan) bergerak dibidang
pengadaan peralatan kantor. Pada tanggal 15 Januari 2018
menjual barang senilai Rp. 50 juta kepada Ditjen Pajak.

 Ditjen Pajak melakukan pembayaran pada tanggal 25


Januari 2018. Ditjen Pajak memungut PPh Pasal 22
sekaligus wajib memungut PPN.

 Perusahaan baru menerima SSP bukti setoran PPh Pasal 22


dan PPN pada tanggal 8 Februari 2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan.


4/2/20

Jawab
4/2/20

Mini Case
 Bagaimana jika pada tanggal 8 Feb
2018 PT ABC tidak memperoleh
bukti potong PPh Pasal 22?

 Bagaimana jika Prepaid PPh Pasal


22 dicatat 25 Jan 2018?
4/2/20

Contoh 2: BUMN Tertentu


 PT. Indo Trading (Perusahaan) bergerak dibidang
pengadaan peralatan kantor. Pada tanggal 15 Januari
2018 menjual barang senilai Rp. 50 juta kepada
BUMN Tertentu (asumsi bukan WAPU).

 Bendaharawan BUMN Tertentu melakukan


pembayaran pada tanggal 25 Januari 2018 sekaligus
memungut PPh Pasal 22.

 Perusahaan baru menerima SSP bukti setoran PPh


Pasal 22 pada 8 Februari 2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan.


4/2/20

Jawab
4/2/20

Contoh 3: Perusahaan Semen


Swasta
 PT. Semen ABC (PKP) menjual hasil produknya kepada PT
Indah Distributor (PKP) senilai Rp 100 juta harga tersebut
belum termasuk PPN, pada tanggal 15 Januari 2018.

 PT. Semen ABC merupakan produsen semen sedangkan


PT Indah Distributor merupakan distributor / agen besar
produk semen.

 PT. Semen ABC menerima pembayaran pada tanggal 25


Januari 2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan untuk kedua belah pihak.


4/2/20

Jawab
4/2/20

Jawab (Lanjutan)
4/2/20
4/2/20

PPh Pasal 23
 PPh yang dipotong terdiri atas:
 Pasive Income = Dividen, bunga, royalti.
 Active Income =Jasa yang diberikan oleh WP Badan
Dalam Negeri dan BUT.

 Pemotong adalah pemberi penghasilan, yang terdiri


dari:
 Badan Pemerintah, WP Badan DN, Penyelenggara
kegiatan, BUT dan perwakilan perusahaan luar, negeri di
Indonesia.
 WP OP yang ditunjuk sebagai pemotong PPh Pasal 23.
Akuntan, notaris, dokter, PPAT, pengacara dan konsultan
yang melakukan pekerjaan bebas. WP OP yang
menjalankan usaha yg menyelenggarakan pembukuan.
4/2/20

PPh Pasal 23 (Lanjutan)


Tarif PPh Pasal 23: 15% x Penghasilan Bruto
• Terdiri dari deviden, bunga termasuk Premium, diskonto
dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian
utang, royalty, hadiah dan penghargaan sehubungan
dengan kegiatan selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.

Tarif PPh Pasal 23: 2% x Jumlah Bruto


• Sewa dan Penghasilan Lain sehubungan dengan
penggunaan harta, imbalan sehubungan dengan jasa
teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan
dan jasa lain sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 141/PMK.03/2015 , selain jasa yang telah dipotong
PPh Pasal 21.
4/2/20

Contoh 1: Pendapatan Diakui


dan Kas Diterima
 PT Indo Trading melakukan pembayaran
sewa mobil kepada PT Rent Car senilai Rp.
10.000.000,- pada tgl 2 Januari 2018.

 Sewa mobil untuk satu hari.

 Buatlah jurnal yang diperlukan untuk kedua


belah pihak.
4/2/20

Jawab
4/2/20

Contoh 2: Pendapatan Diakui


dan Kas Belum Diterima
 PT Indo Trading melakukan transaksi sewa
mobil kepada PT Rent Car senilai Rp.
10.000.000,- pada tgl 2 Januari 2018.

 Sewa mobil untuk satu hari. Transaksi sewa


secara kredit, PT Indo Trading baru membayar
pada 2 Februari 2018.

 Buatlah jurnal yang diperlukan untuk kedua


belah pihak.
4/2/20

Jawab
4/2/20

Contoh 3: Pendapatan Belum


Diakui dan Kas Diterima
 PT Indo Trading melakukan pembayaran
sewa mobil kepada PT Rent Car senilai Rp.
120.000.000,- pada tgl 2 Januari 2018.

 Sewa mobil untuk satu tahun penuh.

 Buatlah jurnal yang diperlukan untuk kedua


belah pihak.
4/2/20

Jawab
4/2/20

Transaksi Akuntansi
Khusus
4/2/20

Transaksi 1: Pembagian Dividen


 Dividen merupakan contoh satu transaksi akuntansi
yang menjadi objek pajak lebih dari satu jenis PPh.

 Perusahaan yang membagikan dividen merupakan


Pihak pemotong.

 Waktu atau tanggal pemotongan untuk Perusahaan


Tbk adalah pada saat recording date sedangkan
untuk Perusahaan tertutup adalah pada saat Rapat
Umum Pemegang Saham.

 Contoh kasus dividen (file word).


4/2/20

PPh atas Pembagian Dividen


4/2/20
4/2/20

PPh Pasal 4 Ayat 2 - Tarif dan


Objek
4/2/20

PPh Pasal 4 Ayat 2 - Tarif dan


Objek (Lanjutan)
4/2/20

Contoh 1: Pencatatan PPh


sebagai Beban
 PT Indo Trading melakukan pembayaran
sewa bangunan kepada PT Rent Property
senilai Rp. 100.000.000,- pada tgl 2 Januari
2018.

 Sewa bangunan untuk satu hari.

 Buatlah jurnal yang diperlukan untuk kedua


belah pihak.
4/2/20

Jawab
4/2/20

Contoh 2: Pencatatan PPh


sebagai Aset
 PT Indo Trading melakukan pembayaran sewa
bangunan kepada PT Rent Property senilai Rp.
2.400.000.000,- pada tgl 2 Januari 2018.

 Sewa bangunan untuk dua tahun. Sewa


dibayar lunas dimuka.

 Buatlah jurnal yang diperlukan untuk kedua


belah pihak.
4/2/20

Jawab
4/2/20

Jawab (Lanjutan)
4/2/20

Transaksi Akuntansi
Khusus
4/2/20

Transaksi 2: Perjanjian Sewa


 Terkadang akan kita temui dalam satu perjanjian (daam
hal ini sewa) yang didalamnya terdapat berbagai objek
pengenaan pajak.

 Misal, suatu pihak menyewa sebuah bangunan beserta


isinya sekaligus membayar orang untuk melakukan
pemeliharaan (baik outsourcing maupun dibayar
langsung) bangunan tersebut.

 Akuntan harus mengidentifikasi masing-masing


transaksi akuntansi beserta pajak terkait.

 Contoh kasus sewa (file word).


4/2/20

Transaksi 3: Transaksi Penjualan


Saham
 Pengenaan pajak atas transaksi terkait jual beli
saham tergantung dari jenis Perusahaan yang
sahamnya ditransaksikan.

 Untuk Perusahaan Tbk, perlu dilihat juga apakah


terdapat pemegang saham pendiri dalam transaksi
tersebut.

 Contoh kasus saham (file word).


4/2/20

PPh atas Transaksi Penjualan


Saham
4/2/20
4/2/20

PPh Pasal 29/28A


 PPh badan dalam satu tahun akan
terlihat kekurangan atau kelebihanya
saat Perusahaan melakukan rekonsiliasi
fiskal berikut perhitungan kredit pajak
yang ada.

 Perusahaan harus mencatat (menjurnal)


hasil perhitungan rekonsiliasi fiskal dan
pengsisian SPT tahunan pajak
badannya.
4/2/20

Contoh 1: Kurang Bayar


 Pada tahun 2018 PT Indo Trading (Perusahaan)
menghasilkan laba sebelum pajak fiskal sebesar Rp 4
milyar. Peredaran bruto selama satu tahun lebih dari Rp 50
milyar, sehingga PPh terutang adalah sebesar Rp 1 milyar.

 Pada tahun 2018, Perusahaan telah melakukan


pembayaran pajak yang dapat dikreditkan sebagai berikut:
 PPh 22 impor Rp 150 juta
 PPh 22 Bendahara Rp 150 juta
 PPh 23 Rp 125 juta
 PPh Pasal 24 Rp 125 juta
 PPh Pasal 25 Rp 350 juta

 Buatlah jurnal yang diperlukan!


4/2/20

Jawab
4/2/20

Mini Case
 Bagaimana jika kredit pajak lebih
besar dari pajak kini terutangnya?
 Bagaimana perlakuan akuntansi
untuk pajaknya?

 Bagaimana lebih bayar pajak


direstitusi?
 Bagaimana perlakuan akuntansi
untuk pajaknya?
4/2/20

Contoh 2: Lebih Bayar


 Pada tahun 2018 PT Indo Trading (Perusahaan)
menghasilkan laba sebelum pajak fiskal sebesar Rp 4
milyar. Peredaran bruto selama satu tahun lebih dari Rp 50
milyar, sehingga PPh terutang adalah sebesar Rp 1 milyar.

 Pada tahun 2018, Perusahaan telah melakukan


pembayaran pajak yang dapat dikreditkan sebagai berikut:
 PPh 22 impor Rp 150 juta
 PPh 22 Bendahara Rp 150 juta
 PPh 23 Rp 125 juta
 PPh Pasal 24 Rp 125 juta
 PPh Pasal 25 Rp 550 juta

 Buatlah jurnal yang diperlukan!


4/2/20

Jawab
 Jika kredit pajak lebih besar dari pajak terutang

 Lebih bayar direstitusi


4/2/20

Jawab (Lanjutan)
 Surat Ketetapan Pajak keluar, hanya Rp 90 juta
yang direstitusi
4/2/20

Akuntansi Pajak
Pertambahan
Nilai (PPN)
Ricky Erri Thoiffur, M.Ak,
CPA
4/2/20

Perspektif
 Objek PPN diatur dalam Pasal 4, Pasal 16C
(kegiatan membangun sendiri) dan Pasal
16D (penyerahan aktiva/aset oleh PKP) UU
PPN.

 Mekanisme Pemungutan PPN


 Indirect Substraction Method (PKP wajib
memungut atas penyerahan BKP/JKP/Ekspor
yang dilakukannya).
 Self Imposition Method (Pihak yang
melakukan transaksi wajib memungut,
menyetor dan melaporkan sendiri)
4/2/20

Contoh 1: Transaksi Umum


PENJUAL
 2 Jan 2018, PT Indo Trading melakukan penjualan persediaan
Rp 300 juta tanpa diskon.
 3 Jan 2018, PT Indo Trading melakukan penjualan persediaan
Rp 200 juta dengan diskon 10%.
 4 Jan 2018, PT Indo Trading melakukan penjualan persediaan
Rp 100 juta tanpa diskon secara kredit.

PEMBELI
 2 Jan 2018, PT Indo Supplier melakukan pembelian persediaan
Rp 300 juta tanpa diskon.
 3 Jan 2018, PT Indo Supplier melakukan melakukan pembelian
persediaan Rp 200 juta dengan diskon 10%.
 4 Jan 2018, PT Indo Supplier melakukan melakukan pembelian
persediaan Rp 100 juta tanpa diskon secara kredit.
4/2/20

Jawab - Penjual
4/2/20

Jawab - Pembeli
4/2/20

Contoh 2: Retur Jual Beli


PENJUAL
 5 Jan 2018, PT Indo Trading menerima retur dari barang
yang dijualnya senilai Rp 30 juta karena tidak sesuai
pesanan.
 PPN atas retur penjualan akan mengurangi PPN terutang
Perusahaan.

PEMBELI
 5 Jan 2018, PT Indo Supplier melakukan retur pembelian
persediaan senilai Rp 30 juta karena tidak sesuai pesanan.
 PPN atas retur pembelian akan mengurangi:
 PPN masukan Perusahaan, jika dikreditkan.
 Beban atau asaet Perusahaan, jika tidak dikreditkan.
4/2/20

Jawab - Retur
4/2/20

Contoh 3: Lebih/Kurang Bayar


 Setiap akhir masa berikutnya, perhitungan
pengkreditan PPN masukan dengan keluaran
dilakukan, dan akuntan harus melakukan pencatatan
(penjurnalan).
 Berikut data PPN Masukan dan PPN Keluaran PT Indo
Trading untuk masa Jan – Mei 2018:

 Buatlah jurnal yang diperlukan!


4/2/20

Jawab
4/2/20

Jawab

Anda mungkin juga menyukai