DOSEN PEMBIMBING
Friski Danu Rahmat, SE, M.Acc
DISUSUN OLEH
Hiddeo (1820602096)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah mata kuliah Perpajakan mengenai Pajak Penghasilan Pasal
22.
Maksud dan tujuan saya menyusun karya tulis ini adalah untuk mendapatkan
nilai dalam mata kuliah Perpajakan. Selain untuk mendapatkan nilai, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita semua dalam hal
perpajakan khususnya mengenai Pajak Penghasilan Pasal 22.
Garis besar isi makalah ini adalah mengenai PPh Pasal 22 yang berisi mengenai
pengertian PPh 22, tata cara pemotongan, objek dan subjek pajak PPh 22, dan tarif
pajak PPh 22. Selain itu makalah ini menjabarkan secara rinci mengenai pemungut dari
PPh 22 dan beserta contoh perhitungannya.
Saya juga berharap agar para pembaca mau memaafkan jika ada kesalahan
dalam pengetikan makalah ini. Saya juga mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun atas kelemahan dan kekurangan dalam makalah ini demi perbaikan
selanjutnya. Sekian dan terimakasih
Hiddeo
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Tata Cara Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak PPh Pasal
22
PPh Pasal 22 atas impor barang barang (angka II butir 1) disetor oleh
importir dengan menggunakan formulir Surat Setoran Pajak Cukai dan
Pabean (SSPCP) PPh Pasal 22 atas impor barang yang dipungut oleh DJBC
harus disetor ke Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro dalam jangka waktu
1 (satu) hari setelah pemungutan pajak dan dilaporkan ke KPP secara
mingguan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah batas waktu penyetoran pajak
berakhir.
4
2.3 Subjek Pajak Penghasilan
1) Orang Pribadi
Yaitu warisan dari seseorang yang sudah meninggal dan belum dibagi
tetapi menghasilkan pendapatan, maka pendapatan itu dikenakan pajak.
3) Badan
5
4) Bentuk usaha tetap
Yaitu bentuk usaha yang digunakan oleh orang pribadi yang tidak
bertempat tinggal di Indonesia atau berada di indonesia tidak lebih dari 183
hari dalam jangka waktu dua belas bulan, atau badan yang tidak didirikan dan
berkedudukan di Indonesia, yang melakukan kegiatan di Indonesia.
6
2.4 Objek Pajak Penghasilan
7
d. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk:
Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan,
persekutuan,dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau
penyertaan modal;
Keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan
lainnya karena pengalihan harta kepada pemegang saham,
sekutu atau anggota;
keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan,
pemekaran,pemecahan atau pengambilalihan usaha;
Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau
sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah
dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan badan keagamaan
atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil
termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan,
sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan,
kepemilikan atau penguasaan antara pihak pihak yang
bersangkutan;
e. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan
sebagai biaya;
f. Bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang;
g. Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen
dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis dan pembagian sisa
hasil usaha koperasi;
h. Royalti;
i. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
j. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;
8
k. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah
tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;
l. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing;
m. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;
n. Premi asuransi;
o. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya
yang terdiri dari WP yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;
p. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum
dikenakan pajak
9
2. Warisan;
3. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal;
4. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari
Wajib Pajak atau Pemerintah;
5. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan
dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi
dwiguna dan asuransi beasiswa;
6. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan
terbatas sebagai WP Dalam Negeri, koperasi, BUMN atau BUMD dari
penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia, dengan syarat :
Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
Bagi perseroan terbatas, BUMN dan BUMD yang menerima
dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan
dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah
modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar
kepemilikan saham tersebut;
7. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya
telah disahkan oleh Menteri Keuangan , baik yang dibayar oleh pemberi
kerja maupun pegawai;
8. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam
bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan;
9. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham,
persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi;
10
10. Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksa dana
selama 5 (lima) tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau
pemberian izin usaha;
11. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura
Catatan :
Contoh 1:
11
Pungutan :
12
Pembayaran/ pencairan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) oleh
kantor Perbendaharaan dan Kas Negara.
Contoh 3 :
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PPh pasal 22 merupakan pembayaran PPh dalam tahun berjalan yang
dipungut oleh:
3.2 Saran
Setelah penulis memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan PPh pasal
22, penulis menyarankan kepada pembaca untuk lebih taat melakukan
pembayran pajak guna membantu meningkatkan APBN dan APBD
khususnya pada PPh pasal 22.
14
DAFTAR PUSTAKA
Puspa, dian. “Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh Pasal 22)”. Diakses pada 5
Januari 2021
15