“ PPh PASAL 22 ”
Disusun Oleh :
Kelompok 4
6. Dafitra B1C119084
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya-lah maka saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Pajak Penghasilan
(PPh) Pasal 22", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita guna
lebih mengetahui ruang lingkup yang terdapat pada Pajak Penghasilan Pasal 22.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terimakasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................7
2.1 Pengertian PPh 22..........................................................................................................................................7
2.2 Subjek Pajak, Objek Pajak, dan Pemungut PPh Pasal 22..............................................................................7
2.3 Kebijakan Tarif PPh Pasal 22.........................................................................................................................8
2.4 Pengecualian Pemungutan PPh Pasal 22........................................................................................................9
2.5 Saat Terutang Dan Pelunasan/ Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22......................................................9
2.6 Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 22.......................................10
2.6 Cara Menghitung PPh Pasal 22....................................................................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................................12
3.1 Simpulan......................................................................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari PPh Pasal 22.
2. Untuk mengetahui Subjek Pajak, Objek Pajak, dan Pemungut PPh Pasal 22.
3. Untuk mengetahui Kebijakan Tarif PPh Pasal 22.
4. Untuk mengetahui Pengecualian Pemungutan PPh Pasal 22.
5. Untuk mengetahui Saat Terutang dan Pelunasan / Pemungutan PPh Pasal 22.
6. Untuk mengetahui Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, dan, Pelaporan PPh Pasal 22.
7. Untuk mengetahui Cara Menghitung PPh Pasal 22.
BAB II
PEMBAHASAN
Mengingat bervariasinya objek pajak PPh Pasal 22, perlu dipahami secara mendalam
penentuan tarif dan besaran tarifnya. Berikut adalah besaran tarif serta penghitungan tarif PPh
Pasal 22.
1. Untuk Impor
Jika menggunakan Angka Pengenal Importir (API), tarif yang dikenakan adalah 2,5%
x nilai impor. Sementara untuk non-API, tarifnya sama dengan 7,5% x nilai impor dan untuk
impor yang tidak dikuasai dikenakan tarif 7,5% x harga jual lelang.
Besarnya lingkup objek pajak yang diatur dalam PPh Pasal 22 menyisakan beberapa
pengecualian terhadap pemungutan PPh Pasal 22, yaitu:
Impor barang-barang dan/atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan tidak terutang PPh berdasarkan Surat Keterangan Bebas PPh
Pasal 22 yang diterbitkan Direktur Jenderal Pajak.
Impor barang-barang yang dibebaskan dari bea masuk termasuk impor yang
dilakukan ke dalam Kawasan Berikat (kawasan tanpa bea masuk hingga barang tersebut
dikeluarkan untuk impor, ekspor atau re-impor) dan Entrepot Produksi Untuk Tujuan Ekspor
(EPTE).
Pembayaran atas penyerahan barang yang dibebankan pada belanja negara/daerah
yang meliputi jumlah kurang dari Rp2.000.000 (bukan merupakan jumlah yang dipecah-
pecah).
Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air minum/PDAM,
benda-benda pos, dan telepon.
Saat terutang dan pelunasan/ pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 adalah sebagai berikut:
1. Atas impor barang terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat pembayaran Bea
Masuk. Dalam hal pembayaran Bea Masuk ditunda atau dibebaskan, maka PPh Pasal
22 terutang dan dilunasi pada saat penyelesaian dokumen Pemberitahuan Impor
Barang (PIB);
2. Atas pembelian barang (angka II butir 2,3, dan 4) terutang dan dipungut pada saat
pembayaran;
3. Atas penjualan hasil produksi (angka II butir 5) terutang dan dipungut pada saat
penjualan;
4. Atas penjualan hasil produksi (angka II butir 6) dipungut pada saat penerbitan Surat
Perintah Pengeluaran Barang (Delivery Order);
5. Atas pembelian bahan-bahan (angka II butir 7) terutang dan dipungut pada saat
pembelian.
2.6 Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal
22
Berikut tatacara pemungutan, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 22:
1. PPh Pasal 22 atas impor barang (angka II butir 1) disetor oleh importir dengan
menggunakan formulir Surat Setoran Pajak, Cukai dan Pabean (SSPCP).PPh Pasal 22
atas impor barang yang dipungut oleh DJBC harus disetor ke Bank Persepsi atau
Kantor Pos dan Giro dalam jangka waktu 1(satu) hari setelah pemu-ngutan pajak dan
dilaporkan ke KPP secara mingguan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah batas waktu
penyetoran pajak berakhir.
2. PPh Pasal 22 atas pembelian barang (angka II butir 2 dan 3) disetor oleh pemungut
atas nama dan NPWP Wajib Pajak ke Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro secara
kolektif pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran atas penyerahan
barang. Pemungut menerbitkan bukti pungutan rangkap tiga, yaitu: - lembar pertama
untuk pembeli; - lembar kedua sebagai lampiran laporan bulanan ke Kantor Pelayanan
Pajak; - lembar ketiga untuk arsip Pemungut Pajak yang bersangkutan, dan dilaporkan
ke KPP paling lambat 14 (empat belas) hari setelah masa pajak berakhir.
3. PPh Pasal 22 atas pembelian barang (angka II butir 4) disetor oleh pemungut atas
nama Wajib Pajak ke Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro paling lambat tanggal
10 (sepuluh) bulan takwim berikutnya dengan menggunakan formulir SSP dan
menyampaikan SPT Masa ke KPP paling lambat 20 (dua puluh) hari setelah masa
pajak berakhir.
4. PPh Pasal 22 atas penjualan hasil produksi (angka II butir 5 dan 7) disetor oleh
pemungut atas nama wajib pajak ke Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro paling
lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan takwim berikutnya dengan menggunakan formulir
SSP. Pemungut menyampaikan SPT Masa ke KPP paling lambat 20 (dua puluh) hari
setelah masa pajak berakhir.
5. PPh Pasal 22 atas penjualan hasil produksi (angka II butir6) disetor sendiri oleh Wajib
Pajak ke Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro sebelum Surat Perintah Pengeluaran
Barang (delivery order) ditebus dengan menggunakan SSP. Pemungut wajib
menerbitkan bukti pemungutan PPh Ps. 22 rangkap 3 yaitu: - lembar pertama untuk
pembeli; - lembar kedua sebagai lampiran laporan bulanan kepada Kantor Pelayanan
Pajak; - lembar ketiga untuk arsip Pemungut Pajak yang bersangkutan. Pelaporan
dilakukan dengan cara menyampaikan SPT Masa ke KPP setempat paling lambat 20
(dua puluh) hari setelah Masa Pajak berakhir.
Maka:
PPh Impor (Pasal 22) = ($ 10.000 + 500 + 25 + 1.578,75) x 7,5% = $ 907,78.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa PPh 22 harus dibayar dan disetorkan oleh
subjek pajak yang menjalankan kegiatan impor, sedangkan tarifnya tergantung barang yang
diperjualbelikan dengan dasar hukum UU Perpajakan PPh Pasal 22.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Menurut UU Pajak Penghasilan (PPh) Nomor 36 tahun 2008, Pajak Penghasilan Pasal
22 (PPh Pasal 22) adalah bentuk pemotongan atau pemungutan pajak yang dilakukan satu
pihak terhadap wajib pajak dan berkaitan dengan kegiatan perdagangan barang.
Secara spesifik, subjek pajak PPh Pasal 22 meliputi Badan Usaha (industri semen,
kertas, baja, otomotif, dan farmasi), Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), produsen atau
importir bahan bakar minyak, badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri baja,
dan pedagang pengumpul (pengumpul hasil hutan, perkebunan, pertanian, dsb).
Yang berwenang menjadi pemungut PPh Pasal 22 adalah Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (DJBC) dan Bank Devisa yang mengurusi pemungutan PPh Pasal 22 untuk objek pajak
terkait impor serta Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Dan Bendahara Pemerintah yang
melakukan pemungutan PPh Pasal 22 pada Pemerintah, baik pusat maupun daerah, instansi,
serta lembaga negara lainnya, terkait dengan pembayaran serta pembelian barang.
Besaran tarif pajak PPh 22 terdiri dari ; 1) Tarif untuk impor, 2) Tarif untuk
pembelian barang yang dilakukan oleh DJPB, Bendahara Pemerintah, BUMN/BUMD, 3)
Tarif untuk penjualan hasil produksi, 4) Tarif untuk pembelian bahan-bahan untuk keperluan
industri, 5) Tarif untuk impor kedelai, gandum, dan tepung terigu.
3.2 Saran
Cermati.com, “Tarif dan Prthitungan PPh Pasal 22 yang Pengusaha Wajib Tahu”, 28 Oktober
2016, <https://www.cermati.com/artikel/amp/tarif-dan-perhitungan-pph-pasal-
22-yang-pengusaha-wajib-tahu> [Diakses pada 15 April 2021]
RUSDIONO.CONSULTING, “PPh Pasal 22, Pajak Ekspor Impor yang Wajib Diketahui”, 10
Oktober 2020, <https://www.rusdionoconsulting.com/pph-pasal-22-pajak-
ekspor-impor-yang-wajib-diketahui/> [Diakses pada 15 April 2021]