“PERPAJAKAN”
KELOMPOK IV :
2
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur saya panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa ( Ida
Sang Hyang Widhi Wasa) karena atas rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah Perpajakan dengan judul “mengenai PPN
dan PPnBM”
Penyajian materi pada makalah ini kami dapatkan di berbagai sumber,
sehingga dapat dipelajari sesuai dengan perkembangan terkini, dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Om Santih,Santih,Santih,Om
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 1
1.3 Tujuan....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
2.1 Mendefinisikan Pajak Penghasilan Pasal 22............................. 2
2.1.1 Pengertian PPh Pasal 22.................................................. 2
2.1.2 Pemungut Dan Objek PPh Pasal 22................................ 2
2.1.3 Pengecualian Pemungutan PPh Pasal 22......................... 3
2.1.4 Saat Terutang Dan Pelunasan / Pemungutan PPh
Pasal 22............................................................................ 4
2.1.5 Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, Dan Pelaporan PPh
Pasal 22............................................................................ 4
2.2 Menghitung Pajak Penghasilan Pasal 22.................................. 6
2.2.1 Tarif PPh Pasal 22........................................................... 6
2.2.2 Contoh Perhitungan PPh Pasal 22................................... 8
BAB III PENUTUP........................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan............................................................................... 9
3.2 Saran. ....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah sebagai bentuk konkret dari
subbagian
kegiatan pengajaran pada matakuliah Perpajakan, sebagai salah satu bentuk
penjabaran
kegiatan perkuliahan yang biasa disebut sebagai tugas yang sudah menjadi
salah satu kewajiban mahasiswa yang mengontrak matakuliah tersebut.
Makalah in pun disusun
dengan beberapa tujuan lain diantaranya:
1. Mengumpulkan teori-teori serta PPN dan PPn-BM pada pustaka yang kami
lakukan.
2. Untuk memberikan gambaran terhadap kasus PPN dan PPn-BM.
3. Untuk lebih mempelajari dan memahami dari kajian yang penulis paparkan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada PPN, jenis pungutan yang dibebankan adalah pungutan atas nilai tambah
barang. Sementara, PPnBM merupakan pungutan tambahan yang dikenakan
selain PPN kepada barang yang sifatnya mewah.
[19A. Pengusaha
"Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam
kegiatan
dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun
[19.12, 11/5/2023] Jia: perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan
usaha daerah dengan nama
3
dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,
lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif
dan bentuk usaha tetap."
Untuk memperjelas rang lingkup dari arti pengusaha maka perhatikan ilustrasi ini:
Dika seorang mahasiswa mendapatkan kiriman DVD Player dari saudaranya yang
tetapi berdasarkan pasal I ayat 14 Dika bukan seorang pengusaha di bidang impor
secara berkala dari Cina. Berdasarkan uraian tersebut Arry bisa dikatakan seorang
usahanya.
Dengan demikian, Pengusaha Kena Pajak bisa terdiri dari Orang Pribadi atau
Badan.
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
Negara atau Badan Usahal Milik Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun,
4
firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,
yaydsall,
5. Badan usaha yang bergerak dalam bidang industri semen, industri rokok,
industri kertas, industri baja dan industri otomotif, yang ditunjuk oleh
Kepala Kantor Pelayanan Pajak, atas penjualan hasil produksinya di dalam
negeri.
6. Produsen atau importir bahan bakar minyak, gas, dan pelumas atas
penjualan bahan bakar minyak, gas, dan pelumas.
5
pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau ekspor mereka dari
pedagang pengumpul.
6
1. Atas impor barang terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat
pembayaran Bea Masuk. Dalam hal pembayaran Bea Masuk ditunda atau
dibebaskan, maka PPh Pasal 22 terutang dan dilunasi pada saat
penyelesaian dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB).
2. Atas pembelian barang (Lihat Pemungut dan Objek PPh Pasal 22 butir 2,3,
dan 4 ) terutang dan dipungut pada saat pembayaran.
3. PPh Pasal 22 atas pembelian barang (Lihat Pemungut dan Objek PPh Pasal
22 butir 2) disetor oleh pemungut atas nama dan NPWP Wajib Pajak
rekanan ke bank persepsi atau Kantor Pos pada hari yang sama dengan
7
pelaksanaan pembayaran atas penyerahan barang. Pemungut menerbitkan
bukti pungutan rangkap tiga, yaitu :
4. PPh Pasal 22 atas pembelian barang (Lihat Pemungut dan Objek PPh Pasal
22 butir 3) disetor oleh pemungut atas nama dan NPWP Wajib Pajak
penjual ke bank persepsi atau Kantor Pos paling lama tanggal 10 sepuluh)
bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir. Dilaporkan ke KPP paling
lambat tanggal 20 setelah masa pajak berakhir.
5. PPh Pasal 22 atas pembelian barang (Lihat Pemungut dan Objek PPh Pasal
22 butir 4 ) disetor oleh pemungut atas nama dan NPWP Wajib Pajak
penjual ke bank persepsi atau Kantor Pos paling lambat tanggal 10
(sepuluh) bulan takwim berikutnya dengan menggunakan formulir SSP
dan menyampaikan SPT Masa ke KPP paling lambat 20 (dua puluh) hari
setelah masa pajak berakhir.
8
berakhir. Pemungut wajib menerbitkan bukti pemungutan PPh Ps. 22
rangkap 3 yaitu:
c. yang tidak dikuasai, 7,5% (tujuh setengah persen) dari harga jual
lelang.
9
a. Kertas = 0.1% x DPP PPN (Tidak Final)
b. Semen = 0.25% x DPP PPN (Tidak Final)
4. Atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang oleh produsen atau
importir bahan bakar minyak, gas, dan pelumas adalah sebagai berikut:
Pungutan PPh Pasal 22 kepada penyalur/agen, bersifat final. Selain
penyalur/agen bersifat tidak final
6. Atas impor kedelai, gandum, dan tepung terigu oleh importir yang
menggunakan API sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a sebesar
0,5% (setengah persen) dari nilai impor.
7. Atas Penjualan
10
e. Kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari
10 orang berupa sedan, jeep, sport utility vehicle(suv), multi
purpose vehicle (mpv), minibus dan sejenisnya dengan harga jual
lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) dan dengan
kapasitas silinder lebih dari 3.000 cc. Sebesar 5% dari harga jual
tidak termasuk PPN dan PPnBM.
8. Untuk yang tidak ber-NPWP dipotong 100% lebih tinggi dari tarif PPh
Pasal 22.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PPh pasal 22 merupakan pembayaran PPh dalam tahun berjalan yang
dipungut oleh:
a. Bendaharawan pemerintah baik pusat atau daerah, instansi atau
lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya
sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang.
b. Badan-badan tertentu, baik badan pemerintah maupun swasta
berkenaan dengan kegiatan dibidang impor atau kegiatan usaha
dibidang lainnya.
c. Wajib pajak badan yang melakukan penjualan barang yang
tergolong sangat mewah.
3.2 Saran
Setelah penulis memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan PPh pasal 22,
penulis menyarankan kepada pembaca untuk lebih taat melakukan
pembayaran pajak guna membantu meningkatkan APBN dan APBD
khususnya pada PPh pasal 22.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pajak.com/pajak/pph-pasal-22-definisi-tarif-cara-menghitung/amp/
https://www.softwarepajak.net/news/142-seri-pph-pajak-penghasilan-pasal-22/
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/pph-pajak-penghasilan-pasal-22
13