DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1....................................................................................................
Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2....................................................................................................
Perumusan Masalah.................................................................. 4
1.3....................................................................................................
Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 6
1.3.1. Tujuan penelitian ....................................................... 6
1.3.2. Manfaat penelitian ..................................................... 6
3.5....................................................................................................
Objektivitas dan Keabsahan Data ............................................ 51
3.6....................................................................................................
Model Analisa Data .................................................................. 52
3.7. Prosedur Penelitian ............................................................... 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
dibayar rakyat untuk negara dan akan digunakan untuk kepentingan pemerintah
dan masyarakat umum. Rakyat yang membayar pajak tidak akan merasakan
manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk kepentingan
umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber
simpulkan bahwa pajak adalah kewajiban yang bersifat memaksa dan terdapat
peraturan peraturan yang mengikatnya dimana setiap peraturan pasti ada sanksi
daya.
Pajak Langsung adalah pajak yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak dan
tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain atau orang lain seperti PPh, dan
PBB. Sedangkan, Pajak tidak Langsung adalah pajak yang pembayarannya bisa
dilimpahkan kepada pihak lain seperti, PPN, PPnBM, Bea Materai, Cukai, dan
Ekspor.
2
Salah satu jenis pajak tidak langsung yang memberi kontribusi besar untuk
“Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak atas konsumsi barang dan jasa di dalam
daerah pabean yang dikenakan secara bertingkat disetiap jalur produksi dan
pihak pedagang atau produsen sehingga muncul istilah Pengusaha Kena Pajak.
PKP menghitung PPN yang harus disetor melalui Pajak Masukan dan Pajak
adalah PPN yang wajib dipungut oleh PKP yang melakukan penyerahan
yang harus dibayar PKP karena perolehan BKP/JKP.” Selisih pajak keluaran
konstruktor dengan beban pajak penghasilan yang cukup tinggi. Salah satu
yang berdiri sejak tahun 2011 tersebut telah menerapkan tax planning
4.800.000.000,00. Hal ini membuat pajak yang harus mereka tanggung pun
juga cukup tinggi karena dikenakan tarif 25% dari laba bersih yang mereka
peroleh. Namun angka itu dapat berubah lebih tinggi lagi apabila perusahaan
Berdasarkan informasi yang saya dapat dari Ibu Stella Cecilia selaku
Masa PPN, setiap tahunnya perusahan ada beberapa kali melakukan pembetulan
SPT Masa PPn dimana pembetulan tersebut dilakukan karena ada beberapa
sudah lebih dari 3 bulan, dimana PPn hanya memiliki masa berlaku 3 bulan jadi
perkiraan PPN, yaitu apabila Pajak Masukan lebih kecil dari Pajak Keluaran
4
sudah menyajikan dengan jelas dan lengkap. Dalam hal pelunasan kewajiban
pajak, pembayaran PT. Lotte Chemical Titan Nusantara selalu tepat waktu,
maupun pelaporannya.
kesimpulan dari peniliti terdahulu, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
sebagai berikut:
a. Manfaat Teoretis
fiskal.
b. Manfaat Praktis
pelaksanaan perpajakan.
anggaran.
6
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Hasil penelitian pada bab sebelumnya, Penerapan tarif PPN pada PT.
Jaya Abadi Manado sudah sesuai dengan UU No. 42 Tahun 2009, tarif
yang diterapkan perusahaan sebesar 10% dari harga jual kios atau
metode Akrual basis, dan Yang menjadi dasar pengenaan PPN pada
PT. Jaya Abadi Manado adalah harga jual produk yang dalam
dapat dilihat dalam laporan neraca tahun 2012 ternyata PT. Mitra
Beton Mandiri tidak melaporkan Akun PPN lebih bayar sebesar Rp.
2.301.411.599
pajak tersebut.
pelaporannya.
9
Nama Judul
Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
1. Rizqi R. Analisis Hasil penelitian pada bab sebelumnya,
Kansil Penerapan Penerapan tarif PPN pada PT. Jaya Abadi
(2015) Akuntansi Manado sudah sesuai dengan UU No. 42
Pajak Tahun 2009, tarif yang diterapkan
Pertambahan perusahaan sebesar 10% dari harga jual
Nilai Pada kios atau ruko. Metode yang digunakan
Pengusaha perusahaan untuk mencatat PPN adalah
Kena Pajak Di metode Akrual basis, dan Yang menjadi
PT. Jaya Abadi dasar pengenaan PPN pada PT. Jaya
Manado Abadi Manado adalah harga jual
produk yang dalam perusahaan lebih
dikenal dengan istilah Harga Pengikatan.
duduk perkaranya, dan sebagainya); Man penguraian suatu pokok atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
Menurut Wild & Kwok dalam buku Sukrisno Agoes & Estralita
keputusan ekonomi. Dalam arti sempit dan dari sudut proses atau kegiatan,
akuntansi adalah :
1. Pengakuan
saat Wajib Pajak membeli Brang Kena Pajak atau Jasa Kena
Pajak diperlakukan sebagai piutang PPN atau sebagai Pajak
Masukan.
2. Pengukuran
3. Pencatatan
4. Pelaporan
Menurut Hery dalam bukunya PPh & PPN (2016:6) menyatakan konsep
teori yang di pakai dalam perumusan prinsip dasar akuntansi :
15
1. Proprietory Theory
2. Entity Theory
3. Fund Theory
4. Enterprise Theory
6. Commander Theory
16
7. Investor Theory
yang timbul dari unsur spesialisasi yang menuntut keahlian dalam bidan tertentu.
Akuntansi pajak tercipta karena adanya suatu prinsip dasar yang diatur dalam
Tahunan”.
2.2.4 Pajak
peroleh dari sumber dana dalam negeri. Dimana merupakan iuran dari rakyat
untuk kas Negara yang tidak mendapat balas jasa secara langsung dan
pengeluaran umum.
dan yang dapat dipaksakan tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditunj
pengeluaran pemerintah.
19
bahwa pajak adalah suatu iuran yang harus dibayar setiap warga negara
pemerintah daerah, dan hasil pembayaran pajak yang Wajib Pajak lakukan
c. Tanpa imbalan dari Negara yang langsung ditunjuk secara individual dan
pengeluran pembangunan.
20
pajak.
mencapai tujuan.
1) Teori Asuransi
yang mereka harapkan pada saat-saat tertentu. Teori ini sudah tidak sesuai
karena pajak tidak bisa disamakan dengan premi asuransi karena negara tidak
21
2) Teori Kepentingan
yang memiliki kepentingan lebih harus membayar pajak lebih besar dari yang
tidak memiliki kepentingan atau tuntutan dari negaranya. Teori yang sudah
tidak diterima ini tidak tepat karena pada kenyataannya tidak demikian karena
efek pembayaran pajak tidak dapat langsung dirasakan oleh wajib pajak.
pajak. Pada dasarnya setiap warga negara seharusnya membayar jumlah pajak
yang sama, namun pada kenyataannya ditentukan oleh faktor kekayaaan dan
Menurut teori asas gaya beli, pajak dipungut dari rakyat akan
menimbulkan dampak yang baik kepada kedua belah pihak. Negara menyedot
uang rakyat dari pajak dan negara juga menyalurkan kembali uang pajak
pemungutnya.
a. Menurut Golongannya
1) Pajak langsung.
b. Menurut Sifatnya
1) Pajak subjektif.
2) Pajak Objektif.
1) Pajak Pusat.
2) Pajak Daerah.
23
a. Tarif Sebanding/Proporsional
b. Tarif Tetap
c. Pajak Progresif
d. Tarif Degresif
atas penghasilan kena pajak bagi wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk
usaha tetap mulai berlaku sejak tahun pajak 2010, diturunkan menjadi 25%.
Wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan
sebesar 50% yang dikenakan atas penghasilan kena pajak dari bagian
ini dikutip beberapa definisi dari Undang-Undang dan beberapa ahli sebagai
berikut:
“Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak atas konsumsi barang dan jasa di dalam
daerah pabean yang dikenakan secara bertingkat di setiap jalur produksi dan
distribusi.”
pajak yang dapat dikenakan terhadap penyerahan atau impor barang kena pajak
atau jasa kena pajak yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak dan dapat
dikreditkan.
Pajak Penjualan atas Barang Mewah merupakan pajak yang dikenakan atas
konsumsi di dalam negeri (di dalam daerah pabean), baik konsumsi barang
tahun 1983 kemudian diubah menjadi Undang-Undang No. 11 tahun 1994, dan
yang terakhir diubah lagi dengan Undang-Undang No.18 tahun 2000 tentang
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang
Faktur pajak merupakan bukti pungutan PPN dimana faktur pajak bagi
penjual merupakan bukti Pajak Keluaran dan faktur pajak bagi pembeli
“Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha
Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan
adalah PPN yang dibayar ketika PKP membeli memperoleh atau membuat
produknya, sedangkan Pajak Keluaran adalah PPN yang dipungut ketika PKP
menjual produknya.
1. Penerimaan Negara
terbebani pada setiap orang, tanpa pengecualian. PPN dalam hal ini
pemikul beban pajak adalah konsumen.Oleh karena itu PPN dapat juga
b. Mendorong Ekspor
pasaran luar negeri, tarif atas penyerahan ekspor ditetapkan sebesar 0%.
c. Mendorong Investasi
mendorong investasi.
usahanya.
PPnBM
1. Subjek PPN
a. Pengusaha
c. Pengusaha Kecil
2) Meskipun peredaran bruto dalam satu tahun buku tidak lebih dari
2. Objek PPN
b. Impor BKP.
Daerah Pabean.
usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya
sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang. DPP adalah dasar
1. Harga Jual adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yang
faktur pajak.
4. Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yang
bahwa :
oleh pengusaha.
pengusaha.
Menteri Keuangan.
PPN yang terutang dalam satu masa pajak, perlu diperhatikan pajak
PPN, “Pajak Masukan adalah PPN yang seharusnya sudah dibayar oleh
2) Dalam hal belum ada pajak keluaran dalam suatu masa pajak,
3) Apabila dalam suatu masa pajak, jumlah pajak keluaran lebih besar
ayat 6 huruf c)
35
ayat 15.
ketetapan pajak.
Daerah Pabean.
dikreditkan.
1. Penyetoran PPN
oleh PKP harus dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah
2) Surat Setoran Pajak (SSP) menjadi lengkap dan sah bila jumlah
bagian lampiran.
2. Pelaporan PPN
a. Menurut Undang-Undang No. 42 tahun 2009 pasal 15A, SPT Masa PPN
Masa Pajak.
3) SPT Masa PPN yang digunakan adalah SPT Masa PPN 1111,
bentuk dan isi dari SPT Masa PPN dapat dilihat di bagian
lampiran.
terhadap penyerahan atau impor barang kena pajak atau jasa kena pajak,
pajak yang dikenakan atas konsumsi di dalam negeri (di dalam daerah
oleh pengusaha kena pajak dan dapat dikenakan berkali-kali setiap ada
keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan
umum”.
pemerintahan”.
PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang
perkiraan PPN, yaitu apabila Pajak Masukan lebih kecil dari Pajak
pelaporannya.
Penerapan tarif PPN pada PT. Jaya Abadi Manado sudah sesuai
sebesar 10% dari harga jual kios atau ruko. Metode yang digunakan
43
Yang menjadi dasar pengenaan PPN pada PT. Jaya Abadi Manado
Pertambahan Nilai.
Undang-Undang
No. 42 Tahun 2009
Laporan PPN Laporan PPN
Menurut eSPT Menurut Pembukuan
Rekonsiliasi
METODE PENELITIAN
penyertaan contohnya.
Data Kualitatif, yaitu data yang berisi kondisi perusahaan seperti latar
yang dikeluarkan.
angka, yakni data yang saya peroleh dari laporan SPT Masa PPN Selama
Fokus penelitian adalah garis besar dari penelitian, jadi observasi serta
membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan yang tidak
dilaporkan selama tahun 2016 dan 2017. Agar mengetahui seberapa besar
c. Perencanaan Pajak
a. Data Primer
penelitian ini data yang diperoleh langsung (data primer), Data primer yang
digunakan dalam penulisan ini diperoleh dari hasil wawancara yang telah
2. Data Sekunder
literatur dan dokumen serta data yang diambil dari suatu organisasi
nilai.
48
aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil
tingkah laku anak dan interaksi anak dan kelompoknya. Pengamatan dapat
dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam
lain.
yaitu
pengumpulan data- data yang diperlukan guna penulisan tugas akhir melalui:
a. Observasi
perusahaan.
b. Wawancara
e. Dokumentasi
hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen,
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan data atau
ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang
51
yaitu:
check).
undangan.
dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan tempat
berikutnya.
bahwa :“Pengakuan Utang PPN yaitu PPN sebagai utang pajak dapat
Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak kepada pembeli. Utang PPN
tersebut bagi Wajib Pajak sama dengan Pajak Keluaran. Utang tersebut
oleh PKP lain pada saat Wajib Pajak membeli Brang Kena Pajak atau Jasa
jurnal untukmengetahui berapa yang harus dilunasi atau berapa yang lebih
d. Pencatatan PPN
Utang PPN terjadi apabila Wajib Pajak menjual BKP atau JKP,
sehingga pada harga yang harus dibayar oleh pembeli terdapat PPN
yang harusdi pungut oleh Wajib Pajak. Utang PPN bagi Wajib Pajak
sama dengan pajak keluaran. Jurnal transaksi dari Utang PPN dapat
dibayar olehWajib Pajak. Piutang PPN bagi wajib pajak sama dengan
berikut :
e. Penggolongan PPN
1) Utang PPN
54
Pajak sudah mempunyai rekening utang PPN makan tidak perlu lagi
2) Piutang PPN
Piutang PPN, atau identik dengan PPN masukan atau PPN yang
diperoleh pada waktu pembelian BKP atau JKP oleh wajib pajak,pada
berbagai jenis BKP atau JKP yang dikenakan PPN pada dasarnya
3) Biaya PPN
yang lainnya.
Kalau aktiva tetap yang diakui pada neraca termasuk PPN, makaPPN
pembelian BKP atau JKP yang mengandung PPN masukan tidak akan
Pembelian xxx
56
4) Pelunasan PPN
sebagai berikut :
Kas/Bank xxx
tersebut.
PKPM
penelitian. Disini saya akan melakukan tahap sebelum penelitian dan tahap
perencanaan.
akan melakukan tahap analisa data, pengolahan data, dan verifikasi data.
Tabel 3.7
Prosedur Penelitian
Kesimpulan
Hasil Penelitian
BAB IV
Maxitherm Boilers didirikan pada tahun 1946. Dimulai dengan bisnis yang
mengkhususkan diri dalam boiler industri dan desain kapal tekanan dan rekayasa,
Maxitherm Inc. menjadi spesialis penuh dalam desain dan rekayasa pembangkit
pembangkit listrik tenaga mini, pabrik pemulihan energi limbah padat dan boiler
modern berkembang.
“Di balik setiap bisnis hebat, ada energi yang dapat diandalkan”
i. Kerja tim: Kami bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan bersama
kami
4.1.3. Lokasi
dekat dengan pelabuhan tanjung priok dimana beralamat yakni di cilincing Jakarta
utara.
b. Lokasi dekat dengan sarana dan prasana transprotsai darat dan laut.
syarat utama. Model ini memiliki semua fitur dari boiler yang
Rendah”.
a. Model “EKW”
Saw Dust”
tinggi tetap.
bengkok dari tipe "D" yang telah terbukti, dan tersedia dari 1
di luar ruangan.
b. Model “JDW”
67
bahan bakar.
c. Model “DLF”
cenderung dingin.
68
d. Model “TDC”
tinggi.
suhu 60 derajat C dan tekanan air hingga 150 psi. Pasokan air
statis.
air panas.
setara dengan 1000 kPa.g atau suhu air hingga 180 derajat C.
1. Jumlah Karyawan
Indonesia memiliki tenaga kerja sebanyak ± 51 orang yang terdiri dari karyawan
tetap, karyawan tidak tetap dan karyawan harian, dengan rincian sebagai
berikut :
Karyawan shift dan nonshift dengan jumlah jam kerja 40 jam seminggu,
a. Karyawan non shift (daily) masuk lima kali dalam seminggu dari
mempunyai dua belas hari cuti kerja bila telah memilki sekurang- kurangnya
1. Kesejahteraan Sosial
a. Jaminan sosial,
b. Biaya pengobatan,
d. Tempat ibadah,
maupun eksternal.
73
a. Gaji pokok,
c. Tunjangan Lainnya,
d. Uang cuti,
e. Uang shift,
f. Uang lembur.
dari luar.
tugasnya, CEO dibantu oleh 3 Director dan 3 Manager yang bertanggung jawab
tersebut adalah :
departemen Porposal dan After Sales. Untuk proposal sendiri bagian ini
produk, sedangkan after sales membuat estimasi dan budget untuk jasa
servicenya saja.
jobdress untuk membuat tipe-tipe boiler sesua dengan draft gambar yang
kualitas.
faktur pajak fiktif untuk pengenaan PPN kepada lawan transaksinya. PKP
dianggap tidak membuat faktur pajak sehingga akan dikenakan sanksi pajak
konsumen dalam negeri dan juga ke luar negeri sesuai dengan Undang-Undang
nilai sebesar 10% dari Dasar Pengenaan Pajak yang dibuat dalam sistem e-
78
Faktur. E-Faktur dibuat dengan cara mengentri No. Urut Faktur Pajak yang
Barang yang di jual dan harga barang. Faktur pajak yang sudah dibuat
Jenderal Pajak akan memberikan persetujuan jika data yang dikirim sudah
kemudian dicetak dan dilampirkan dengan Invoice dan delivery note untuk
Faktur Pajak yang dikeluarkan oleh PT. MBI berlaku sebagai Pajak
kepada PT. Indotruba Tengah sesuai dengan faktur INV. 1601-009, maka
Bank 477.972.000
Account Receivable
477.972.000
Indotruba Tengah
Tabel 4.2.1.1
Rekap Transaksi PPN Keluaran Selama Tahun 2016-2017 PT. MBI
TAHU TOTAL
N MASA PEMBETULAN
N TRANSAKSI DPP (Rp) PPN (Rp) TOTAL
O PAJAK KE
PAJAK PM
1 JANUARI 2016 1 10 1,374,807,741 137,480,774 1,512,288,515
2 FEBRUARI 2016 1 10 3,306,620,336 330,662,033 3,637,282,369
3 MARET 2016 1 16 1,569,579,828 156,957,982 1,726,537,810
80
sebagian besar dari Vendor yang sudah menjadi Pengusaha Kena Pajak
(PKP). Transaksi pembelian dari dalam negeri yang disertai dengan Faktur
Vendor ditambah dengan nilai Dasar Pengenaan Pajak. Hal ini dilakuka
membayar terlebih dahulu Pajak atas Impor Barang (PIB) agar barang yang
masih dalam pengawasan Bea Cukai bisa dikirimkan dengan terlebih dahulu
membayar Bea Masuk, PPN Impor dan PPh pasal 22 atas Impor, Bea Masuk
dan PPh Pasal 22 Impor bisa tidak dipungut jika memenuhi syarat-syarat
Faktur pajak yang diterima Vendor dilaporkan oleh PT. MBI sebagai
pajak masukan. Pajak Masukan ada yang dapat dibiayakan dan tidak dapat
perusahaan.
Faktur Pajak Masukan dan dokumen Impor Barag yang telah disetor
Stock 634.095.000
VAT In 576.450.000
Account Payable
57.645.000
Bromo Steel Indo
Tabel 4.2.1.2
Rekap Transaksi PPN Masukan Selama Tahun 2016-2017 PT. MBI
TAHU TOTAL
N MASA PEMBETULAN
N TRANSAKSI DPP (Rp) PPN (Rp) TOTAL
O PAJAK KE
PAJAK PM
83
Masukan dan PPN Impor dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa (SPT)
Masa PPN, apabila selisih antara Faktur Pajak Keluaran dikurangi Faktur
Pajak Masukan ditambah PPN Impor hasilnya lebih besar Faktur Pajak Keluaran
maka PPN yang terutang terjadi kurang bayar. Kurang bayar tersebut harys
dilaporkan di SPT Masa PPN yang pelaporannya paling lambat pada bulan
berikutnya.
Masukan ditambah PPN Impor hasilnya lebih kecil Faktur Pajak Keluaran
maka PPN yang terutang terjadi lebih bayar. Kelebihan Bayar tersebut dilaporkan
di SPT Masa PPN paling lambat bulan berikutnya dan kelebihan bayar bisa
tahun.
Total Selisih
Selisih Kurang KB/(LB)
Masa Pajak Pajak Kurang LB/
Bayar/(Lebih Karena Keterangan
Pajak Keluaran Masukan Bayar/(Lebih KB
Bayar) Pembetulan
Bayar)
Dilaporkan Sesuai Transaks
Jan 137,480,774 495,155,963 (357,675,189) - (357,675,189) LB
Selama Bulan Januari 2016
Dilaporkan Sesuai Transaks
Feb 330,662,033 487,151,668 (514,164,824) - (514,164,824) LB
Selama Bulan Februari 2016
Dilaporkan Sesuai Transaks
Mar 156,957,982 530,536,505 (887,743,347) - (887,743,347) LB
Selama Bulan Maret 2016
Dilaporkan Sesuai Transaks
Apr 349,796,535 570,969,650 (1,122,646,462) - (1,122,646,462) LB
Selama Bulan April 2016
Dilaporkan Sesuai Transaks
May 262,376,188 438,237,504 (1,286,508,149) - (1,286,508,149) LB
Selama Bulan Mei 2016
Dilaporkan Sesuai Transaks
Jun 975,746,100 355,810,031 (663,481,985) - (663,481,985) LB
Selama Bulan Juni 2016
Dilaporkan Sesuai Transaks
Jul 28,175,374 208,005,139 (843,311,750) - (843,311,750) LB
Selama Bulan Juli 2016
Dilaporkan Sesuai Transaks
Aug 710,539,390 508,662,015 (641,434,375) (14,500,000) (655,934,375) LB
Selama Bulan Agustus 2016
Dilaporkan Sesuai Transaks
Sep 304,675,200 582,314,022 (936,663,292) (589,724) (937,253,016) LB
Selama Bulan September 201
Dilaporkan Sesuai Transaks
Oct 691,137,243 771,984,740 (1,017,510,789) - (1,017,510,789) LB
Selama Bulan Oktober 2016
Dilaporkan Sesuai Transaks
Nov 932,915,665 353,446,562 (438,041,686) (589,724) (438,631,410) LB
Selama Bulan Nopember 201
Disetorkan Dan Dilaporkan
Dec 847,590,538 406,234,726 2,724,402 2,724,402 KB
Sesuai Transaksi Desember 20
Setelah mengetahui total SPT Masa PPN Selama 2 Tahun Terakhir, PT.
transaksi yang masih ada terdapat kurang bayar yakni SPT Masa Desember 2016
dan SPT Masa Tahun 2017 yakni bulan Januari, Mei, Juni, dan Desember, PT
Kas Negara sesuai Kurang Bayar di eSPT, untuk SPT Masa yang mengalami lebih
terjadinya pembetulan akibat baru diketahui kalau ada pajak penjualan dari
Undang-Undang PPN No.42 tahun 2009 pasal 15A ayat 1 dan 2 yang berbunyi :
86
dalam pasal 9 ayat (3) harus dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah
Berikut daftar penyetoran dan pelaporan SPT Masa PPN PT. MBI selama
Tanggal
Masa Tahu Tanggal Menurut U
Pajak Tanggal Pelaporan
Paja n Status LB/KB Pelaporan Tahun 2009 P
Terhutang Penyetoran Pembetula
k Pajak Normal d
n
Sesuai dgn UU
Jan 2016 Pembetulan Ke 1 (357,675,189) LB - 23/02/2016 20/04/2016
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Feb 2016 Pembetulan Ke 1 (514,164,824) LB - 21/03/2016 20/04/2016
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Mar 2016 Pembetulan Ke 2 (887,743,374) LB - 25/04/2016 26/10/2017
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Apr 2016 Pembetulan Ke 3 (1,122,646,462) LB - 25/05/2016 16/12/2016
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
May 2016 Pembetulan Ke 1 (1,286,508,149) LB - 27/06/2016 14/10/2016
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Jun 2016 Normal (663,481,985) LB - 26/07/2016 -
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Jul 2016 Normal (843,311,750) LB - 25/08/2016 -
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Aug 2016 Normal (655,934,375) LB - 19/09/2016 -
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Sep 2016 Pembetulan Ke 2 (937,253,016) LB - 18/10/2016 19/12/2016
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Oct 2016 Normal (1,017,510,789) LB - 16/11/2016 -
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Nov 2016 Pembetulan Ke 1 (438,631,410) LB - 19/12/2016 24/02/2017
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Dec 2016 Pembetulan Ke 1 2,724,402 KB 18/01/2017 21/01/2017 24/02/2017
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Jan 2017 Normal 87,478,043 KB 23/02/2017 24/02/2017 -
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Feb 2017 Pembetulan Ke 1 (81,425) LB - 15/03/2017 05/08/2017
Pasal 15A
Mar 2017 Pembetulan Ke 1 (304,680,747) LB - 13/04/2017 12/05/2017 Sesuai dgn UU
87
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Apr 2017 Normal (26,865,012) LB - 12/05/2017 -
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
May 2017 Normal 159,024,716 KB 15/06/2017 16/06/2017 -
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Jun 2017 Pembetulan Ke 1 132,484,863 KB 13/07/2017 14/07/2017 01/08/2017
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Jul 2017 Pembetulan Ke 2 (296,746,619) LB - 11/08/2017 16/01/2018
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Aug 2017 Normal (383,691,075) LB - 19/09/2017 -
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Sep 2017 Normal (671,451,049) LB - 18/10/2017 -
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Oct 2017 Pembetulan Ke 1 (1,079,727,189) LB - 14/11/2017 15/12/2017
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Nov 2017 Normal (1,348,210,973) LB - 15/12/2017 -
Pasal 15A
Sesuai dgn UU
Dec 2017 Normal 91,531,435 KB 16/01/2018 16/01/2018 -
Pasal 15A
4.2.3 Tabel Daftar Penyetoran dan Pelaporan SPT Masa PPN
(SAK), yaitu dengan menghitung atau menetapkan besarnya pajak teruntang yang
berfungsi untuk mengolah data kuantitatif yang akan digunakan untuk menyajikan
1. Pengakuan
Berdasarkan data table sebelumnya yakni pada tabel 4.2.1.1 dan tabel
4.2.1.2 PT. MBI telah melakukan 383 transaksi penjualan dan 3154
yang diterima dari suplier seperti: invoice, Faktur Pajak, Surat Jalan
2. Penilaian
PT. MBI selama tahun 2016 sampai 2017 sesuai dengan penelitian
1. PPN Keluaran
Dalam penilaian PPN Keluaran pada PT. MBI, dapat dilihat dalam
Rp. 2.450.000
Rp. 1.000.000
PPN Keluaran dengan nilai DPP sebesar Rp. 836.076.598 dan nilai
Jadi, dari data tabel di atas diketahui bahwa, Pajak Keluaran pada PT.
10%.
2. PPN Masukan
Dalam penilaian PPN Masukan pada PT. MBI, dapat dilihat dalam
Jadi, dari data tabel di atas diketahui bahwa, Pajak Masukan pada PT.
periode 2017 adalah senilai Rp. 6.193.721.941 dan tarif PPN telah
10%.
3. PPN Terutang
Besarnya PPN Terutang dalam setiap Masa PPN di PT. MBI diperoleh
dari selisih Masa Pajak Masukan dan Masa Pajak Keluaran, bila terjadi
Dalam penilaian PPN Terutang PT. MBI, dapat dilihat perincian pada
tabel diatas yaitu tabel 4.2.2 dan untuk penjelasannya yaitu sebagai
berikut :
Jadi dari tabel diatas 4.2.3 selama tahun 2016 PT. MBI
pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cermati.com/artikel/pengertian-pajak-fungsi-dan-jenis-jenisnya
Tentang Pengertian Pajak
https://tanyapajak1.wordpress.com/2012/10/31/tax-planning-perencanaan-pajak/
Tentang Pengertian Perencanaan Pajak & Tax Planning
http://www.organisasi.org/1970/01/teori-yang-mendasari-negara-untuk memungut-
pajak-dari-rakyat.html Tentang Teori Pajak
https://wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2015/03/26/teknik-pengumpulan-data/
Teknik Pengumpulan Data
Chairil Anwar Pohan. 2015. Manajemen Perpajakan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Untung Sukardji 2015. Pokok-Pokok PPN Edisi Terbaru 2015. Depok: RajaGrafindo P
109