Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)

PADA PT MAXITHERM BOILERS INDONESIA

SIDANG SKRIPSI

Oleh
NASRUN CHAFID
NIM :14110440

JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERTIWI CIKARANG
2018
Latar belakang BAB I
PENDAHULUAN

PT Maxitherm Boilers Indonesia merupakan jenis


perusahaan sub konstruktor dengan beban pajak
penghasilan yang cukup tinggi. Salah satu produk
unggulannya berupa Boiler Burner dan Service Boiler.

Laba yang dihasilkan diatas Rp. 4.800.000.000,00. Hal


ini membuat pajak yang harus mereka tanggung pun
juga cukup tinggi karena dikenakan tarif 25% dari
laba bersih yang mereka peroleh. Perusahaan juga
wajib mengluarkan PPN pada Setiap Transaksinya

Bila ditarik kesimpulan penerapan PPN pada


perusahaan ini apakah susah sesuai dengan undang
undang yang berlaku.

Maka dari itu penulis menganalisa penerapan Pajak


Pertambahan Nilai (PPN) pada perusahaan tersebut
apakah penerapan yang diterapkan di PT Maxitherm
Boilers Indoneisa sesuai dengan Undang-undang yang
berlaku.
Rumusan Masalah

1. Berapa besar Pajak Pertambahan Nilai yang dilaporkan


oleh PT. Maxitherm Boilers Indonesia setiap bulannya?

2. Bagaimanakah Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai pada


PT. Maxitherm Boilers Indonesia?

Tujuan Penelitian Untuk menganalisis pelaporan pajak pertambahan nilai


yang dilakukan perusahaan apakah sudah sesuai dengan
undang-undang.

Untuk mengetahui berapa besar pajak yang dilaporkan dan


bagaimana pencatatan akuntansinya.
Manfaat Penelitian

Bagi Penulis : Penelitian ini dapat dipakai sebagai


sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu
akuntansi, utamanya yang berkaitan dengan optimalisasi
biaya, dan bagaimana tahap pengakuan, penilaian,
pencatatan serat pelaporan PPN

Bagi Perusahaan : Memberikan pengetahuan dan


motivasi bagi perusahaan dalam menerapkan
strategi pelaporan PPN agar sesuai dengan
anggaran serta sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku.

SISTEMATIKA PENULISAN

BAB III :
BAB I : BAB II :
METODELOGI
PENDAHULUAN TINJAUAN PUSAKA
PENELITIAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Undang-undang
Menurut Kamus Besar Nomor 28 Tahun 2007 (Pasal Menurut Suandy Erly
Bahasa Indonesia 1), diubah dengan Undang- (2016:59):
menyatakan Undang Nomor 16 Tahun
2009 Tentang Ketentuan
bahwa: Umum dan Tata Cara
Pajak Pertambahan Nilai
Perpajakan menyatakan bahwa: (PPN) adalah pajak yang
Analisis adalah dapat dikenakan terhadap
penyelidikan tehadap suatu Pajak adalah kontribusi wajib penyerahan atau impor
peristiwa (karangan, kepada negara yang terutang barang kena pajak atau jasa
perbuatan, dan sebagainya) oleh orang pribadi atau badan kena pajak yang dilakukan
untuk mengetahui keadaan yang bersifat memaksa oleh pengusaha kena pajak
berdasarkan Undang-Undang,
yang sebenarnya (sebab, dengan tidak mendapatkan
dan dapat dikenakan
musabab, duduk imbalan secara langsung dan berkali-kali setiap ada
perkaranya, dan digunakan untuk keperluan Pajak Pertambahan Nilai
sebagainya); negara bagi sebesar-besarnya (PPN) dan dikreditkan.
kemakmuran rakyat”.
Kerangka Pemikiran Teoritis

Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan


Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan bahwa :

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Menurut Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan


Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah menyatakan
bahwa :

Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak atas konsumsi barang dan jasa di
Daerah Pabean yang dikenakan secara bertingkat di setiap jalur produksi dan
distribusi”.
PT. MAXITHERM BOILERS
INDONESIA

Kerangka pemikiran

Transaksi Pembelian Transaksi Penjualan

Faktur Pembelian Faktur Penjualan

Pajak Masukan Pajak Keluaran

Undang-Undang
No. 42 Tahun 2009
Laporan PPN Laporan PPN
Menurut eSPT Menurut Pembukuan
Rekonsiliasi

Lebih Bayar/Kurang Bayar

Pelaporan SPT Masa PPN

Penerapan Akuntansi Pajak


Pertambahan Nilai PT. MBI
BAB III
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:7) menyatakan bahwa :
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah(sebagai lawannya eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna pada generalisasi”, disini peniliti menggunakan metode kualitatif
yakni secara lisan maupun tulisan berupada data perusahaan dan laporan PPN

Desain Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:13) menyatakan bahwa :
Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel yang lain”. Disini data yang saya peroleh dari laporan SPT
Masa PPN Selama tahun 2016 dan 2017.
Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti fokus pada pencatatan PPN, penghitungan PPN,
pemungutan PPN dan penyetoran PPN hingga dilakukannya pelaporan PPN
perusahaan pada Kantor Pelayanan Pajak. Penulis mencari sumber data,
menyusun data, menganalisa data.

Sumber Data

Menurut Sugiyono (2014:131) menyatakan bahwa :


Data Primer yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Untuk data sendiri penulis langsung melakukan wawancara dengan supervisor
accounting & finance.

Data sekunder berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang tersusun
dalam arsip yang dipublikasikan, untuk data sekunder penulis mendapatkan
data berupa rekap pajak selama tahu 2016 dan 2017 serta SPT masa PPN
selama tahun 2016 dan 2017.
Alat dan Teknik Pengumpulan Data

1) Teknik Wawancara

2) Teknik
Pengamatan/Observasi,

3) Teknik Dokumentasi
Objektivitas Data

Objek penelitian dan keabsahan data ini dilaksanakan Pada PT. Maxitherm
Boilers Indonesia yang berlokasi di Jl Kebantenan Raya No.2a Semper
Cilincing Jakarta Utara 14130.

Keabsahan Data

Menurut Hamidi (2014:82-83), Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui
validitas data, yaitu:

1. Teknik trianggulasi antar sumber data, teknik pengumpulan data, dan pengumpulan data
yang dalam hal terakhir ini peneliti akan berupaya mendapatkan rekapitulasi data apa saja yang
berhubungan langsung.
2. Pengecekan kebenaran informasi kepada para informan yang telah ditulis oleh peneliti dalam
laporan penelitian (member check).
3. Akan mendiskusikan dan menduskusikan ulang apakah dalam pelaporan sudah sesuai dengan
ketententuan perundang-undangan.
Tahap Sebelum Penelitian Melakukan Kajian Skala Kecil
Prosedur Penelitian Menentukan Fokus Penelitian
Sudi Yang Relevan

Tahap Identifikasi Penerapan Akuntansi PPN


Perencanaan Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Penetuan Metode Penelitian

Tahap Pengumpulan Data Penelitian Kepustakaan


Penelitian Lapangan (Dokumen, Wawancara, dan
Observasi Lapangan)

Tahap Analisa Data dan Menganalisis dan Mengolah Data


Pengolahan Data Menyusun Data

Verifikasi Penelitian Data Melakukan Uji Validitas


Menguji Kredibilitas

Kesimpulan

Hasil Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan yang Diteliti

Nama Perusahaan : PT. Maxitherm Boilers Indonesia


Alamat : Jl. Kebantenan Raya No.2a Semper Cilincing
Telepon : 021-44833323
Fax : 021-44833325
Website : www.maxithermboilers.co.id
Tanggal didirikan : 19 Februari 2011
NPWP : 31.270.661.7-413.000
Bidang Usaha : Perdagangan Besar Lainnya
REKAP SPT MASA PPN TAHUN 2016 PT. MBI

Total Selisih
Selisih Kurang
Masa KB/(LB) Karena Kurang LB/K
DPP Pajak Keluaran Total DPP Pajak Masukan Total Bayar/(Lebih Status
Pajak Pembetulan Bayar/(Lebih B
Bayar)
Bayar)

Jan 1,374,807,741 137,480,774 1,512,288,515 4,951,559,656 495,155,963 5,446,715,619 (357,675,189) - (357,675,189) LB Pembetulan Ke 1

Feb 3,306,620,336 330,662,033 3,637,282,369 4,871,516,726 487,151,668 5,358,668,394 (514,164,824) - (514,164,824) LB Pembetulan Ke 1

Mar 1,569,579,828 156,957,982 1,726,537,810 5,305,365,069 530,536,505 5,835,901,574 (887,743,347) - (887,743,347) LB Pembetulan Ke 2

Apr 3,497,965,350 349,796,535 3,847,761,885 5,709,696,522 570,969,650 6,280,666,172 (1,122,646,462) - (1,122,646,462) LB Pembetulan Ke 3

May 2,648,261,882 262,376,188 2,913,088,070 4,413,276,072 441,327,599 4,854,603,671 (1,286,508,149) - (1,286,508,149) LB Pembetulan Ke 1

Jun 9,767,460,985 975,746,100 10,744,207,085 3,558,100,350 355,810,031 3,913,910,381 (663,481,985) - (663,481,985) LB Normal

Jul 281,753,741 28,175,374 309,929,115 2,080,051,391 208,005,139 2,288,056,530 (843,311,750) - (843,311,750) LB Normal

Aug 7,105,393,901 710,539,390 7,815,933,291 5,086,620,213 508,662,015 5,595,282,228 (641,434,375) (14,500,000) (655,934,375) LB Normal

Sep 3,078,752,000 304,675,200 3,386,627,200 5,823,140,336 582,314,022 6,405,454,358 (936,663,292) (589,724) (937,253,016) LB Pembetulan Ke 2

Oct 7,091,372,436 691,137,243 7,800,509,679 7,719,847,430 771,984,740 8,491,832,170 (1,017,510,789) - (1,017,510,789) LB Normal

Nov 9,487,156,650 932,915,665 10,435,872,315 3,534,465,679 353,446,562 3,887,912,241 (438,041,686) (589,724) (438,631,410) LB Pembetulan Ke 1

Dec 8,475,905,378 847,590,538 9,323,495,916 4,062,347,350 406,234,726 4,468,582,076 2,724,402 2,724,402 KB Pembetulan Ke 1

57,685,030,228 5,728,053,022 63,453,533,250 57,115,986,794 5,711,598,620 62,827,585,414


REKAP SPTSPT
REKAP MASA
MASAPPN TAHUN
PPN TAHUN 2017
2016 PT. PT.
MBI MBI

Total Selisih
Selisih Kurang
Masa KB/(LB) Karena Kurang LB/K
DPP Pajak Keluaran Total DPP Pajak Masukan Total Bayar/(Lebih Status
Pajak Pembetulan Bayar/(Lebih B
Bayar)
Bayar)

Jan
Jan 5,547,883,763
1,374,807,741 554,788,376
137,480,774 6,102,672,139
1,512,288,515 4,600,718,077
4,951,559,656 460,071,805
495,155,963 5,060,789,882
5,446,715,619 94,716,571
(357,675,189) (7,238,528)
- 87,478,043
(357,675,189) KB
LB Normal
Pembetulan Ke 1

Feb
Feb 3,598,187,030
3,306,620,336 359,818,703
330,662,033 3,958,005,733
3,637,282,369 4,413,666,448
4,871,516,726 441,244,140
487,151,668 4,855,033,091
5,358,668,394 (81,425,437)
(514,164,824) -- (81,425,437)
(514,164,824) LB
LB Pembetulan
Pembetulan Ke
Ke 11

Mar
Mar 4,677,869,661
1,569,579,828 467,786,966
156,957,982 5,145,656,627
1,726,537,810 6,911,658,831
5,305,365,069 691,042,276
530,536,505 7,602,824,712
5,835,901,574 (304,680,747)
(887,743,347) -- (304,680,747)
(887,743,347) LB
LB Pembetulan
Pembetulan Ke
Ke 12

Apr
Apr 4,767,203,409
3,497,965,350 476,720,341
349,796,535 5,243,923,750
3,847,761,885 1,990,306,194
5,709,696,522 198,904,606
570,969,650 2,189,336,811
6,280,666,172 (26,865,012)
(1,122,646,462) -- (26,865,012)
(1,122,646,462) LB
LB Normal
Pembetulan Ke 3

May
May 5,432,588,576
2,648,261,882 543,258,858
262,376,188 5,975,847,434
2,913,088,070 3,574,662,476
4,413,276,072 357,369,130
441,327,599 3,932,128,718
4,854,603,671 159,024,716
(1,286,508,149) -- 159,024,716
(1,286,508,149) KB
LB Normal
Pembetulan Ke 1

Jun
Jun 4,676,490,027
9,767,460,985 467,649,003
975,746,100 5,144,139,030
10,744,207,085 3,351,641,414
3,558,100,350 335,164,140
355,810,031 3,686,805,554
3,913,910,381 132,484,863
(663,481,985) -- 132,484,863
(663,481,985) KB
LB Pembetulan
Normal Ke 1

Jul 4,426,124,815
281,753,741 442,612,481
28,175,374 4,868,737,296
309,929,115 7,396,475,339
2,080,051,391 739,359,100
208,005,139 8,136,122,869
2,288,056,530 (296,746,619)
(843,311,750) - (296,746,619)
(843,311,750) LB Pembetulan
Normal Ke 2

Aug 8,137,858,410
7,105,393,901 744,025,840
710,539,390 8,951,644,250
7,815,933,291 8,350,796,598
5,086,620,213 834,931,258
508,662,015 9,185,876,254
5,595,282,228 (383,691,075)
(641,434,375) -
(14,500,000) (383,691,075)
(655,934,375) LB Normal

Sep 836,076,598
3,078,752,000 83,607,660
304,675,200 919,684,258
3,386,627,200 3,715,692,069
5,823,140,336 371,367,634
582,314,022 4,087,261,270
6,405,454,358 (671,451,049)
(936,663,292) -
(589,724) (671,451,049)
(937,253,016) LB Normal
Pembetulan Ke 2

Oct 2,840,674,020
7,091,372,436 284,067,402
691,137,243 3,124,741,422
7,800,509,679 6,925,357,912
7,719,847,430 692,343,542
771,984,740 7,617,893,702
8,491,832,170 (1,079,727,189)
(1,017,510,789) - (1,079,727,189)
(1,017,510,789) LB Pembetulan
Normal Ke 1

Nov 5,420,211,780
9,487,156,650 522,821,177
932,915,665 5,962,232,957
10,435,872,315 7,915,113,706
3,534,465,679 791,304,961
353,446,562 8,706,625,061
3,887,912,241 (1,348,210,973)
(438,041,686) -
(589,724) (1,348,210,973)
(438,631,410) LB Normal
Pembetulan Ke 1

Dec 17,241,117,565
8,475,905,378 1,724,111,757
847,590,538 18,965,229,322
9,323,495,916 2,390,069,512
4,062,347,350 280,619,349
406,234,726 2,670,887,757
4,468,582,076 95,281,435
2,724,402 (3,750,000) 91,531,435
2,724,402 KB Normal
Pembetulan Ke 1

67,602,285,654
57,685,030,228 6,671,268,564
5,728,053,022 74,362,514,218
63,453,533,250 61,536,158,576
57,115,986,794 6,193,721,941
5,711,598,620 67,731,585,681
62,827,585,414
ANALISIS AKUNTANSI

• ANALISIS PENGAKUAN • ANALISIS PENGUKURAN

- Tahun 2016 diakui PT. MBI telah - Tahun 2016 jumlah Pajak Keluaran yang
melakukan 191 transaksi penjualan dan dikeluarkan oleh PT. MBI sebesar Rp.
1697 transaksi pembelian. 5.728.053.022 dan jumlah Pajak Masukan
yang diterima sebesar Rp. 5.711.598.620
- Tahun 2017 diakui PT. MBI telah
melakukan 192 transaksi penjualan dan - Tahun 2017 jumlah Pajak Keluaran yang
1457 transaksi pembelian. dikeluarkan oleh PT. MBI sebesar Rp.
6.671.268.564 dan jumlah Pajak Masukan
yang diterima sebesar Rp. 6.193.721.941
ANALISIS AKUNTANSI

• ANALISIS PENCATATAN
DATE ACCOUNT NO ACCOUNT NAME DEBET CREDIT
2016 0701-0001 Vat Out 5,711,598,619
2201-0001 Vat In 5,708,874,217
0201-0004 Bank Danamon IDR 2,724,402

2017 0701-0001 Vat Out 6,200,960,469


2201-0001 Vat In 5,730,441,412
0201-0004 Bank Danamon IDR 470,519,057
ANALISIS AKUNTANSI
• ANALISIS PELAPORAN

Berikut Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada Transaksi Penjualan PT. MBI selama tahun 2016-2017:
• Jumlah DPP Tahun 2016 : Rp. 57.685.030.228
• PPN 10% : Rp. 5.728.053.022
• PPN Tidak Dipungut : Rp. 3.450.000
• PPN Dipungut Oleh Pemungut : Rp. 37.000.000
• Jumlah DPP Tahun 2017 : Rp. 67.602.285.654
• PPN 10% : Rp. 6.671.268.564
• PPN Tidak Dipungut : Rp.
• PPN Dipungut Oleh Pemungut : Rp. 88.960.000
ANALISIS AKUNTANSI
• ANALISIS PELAPORAN

Berikut Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada Transaksi Pembelian PT. MBI selama tahun 2016-2017:
• Jumlah DPP Tahun 2016 : Rp. 57.115.986.794
• PPN 10% : Rp. 5.711.598.620
• PPN Tidak Dikreditkan : Rp.
• Jumlah DPP Tahun 2017 : Rp. 61.536.158.158
• PPN 10% : Rp. 6.193.721.941
• PPN Tidak Dikreditkan : Rp. 1.705.164
ANALISIS HASIL PENELITIAN

• Untuk penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada PT. MBI telah memenuhi persyaratan sesuai yang tertuang dalam
Undang-Undang No 42 Tahun 2009 Pasal 7 ayat 1 yaitu Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10% (sepuluh persen).
• Untuk penyetoran kurang bayar sendiri selama 2 tahun terakhir PT. MBI telah memenuhi syarat dimana PPN Kurang Bayar
selalu dibayarkan sebelum akhir bulan dibulan berikutnya.
• Untuk pelaporan PPN Kurang Bayar/Lebih Bayar pun PT. MBI selalu dilaporkan tepat waktu dimana pelaporan tidak
melebihi 1 bulan dari masa pembuatan.
• Pada tahun 2016 PT. MBI selalu mengalami lebih bayar hampir setiap bulan dimana ada 1 bulan yakni dibulan desember
PT. MBI mengalami kurang bayar sebesar Rp. 2.724.402, sedangkan pada tahun 2017 PT. MBI mengalami kurang bayar
yakni dibulan Januari 2017 dengan total kurang bayar Rp. 87.478.043, dibulan Mei 2017 dengan total kurang bayar Rp.
159.024.716, dibulan Juni 2017 dengan total kurang bayar Rp. 132.484.863 dan dibulan Desember dengan total kurang
bayar Rp. 91.531.435.
• Selama 2 Tahun terakhir PT. MBI telah memenuhi syarat Sesuai dgn UU PPN No 42 2009 Pasal 15A Ayat 1 dan 2 dimana
melakukan pembayaran serta pelaporan PPN sesuai dengan Undang-Undang tersebut.
BAB V KESIMPULAN
HASIL & SARAN
HASIL
• Untuk penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada PT. MBI telah memenuhi persyaratan sesuai yang tertuang dalam
Undang-Undang No 42 Tahun 2009 Pasal 7 ayat 1 yaitu Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10% (sepuluh persen).
• Untuk penyetoran kurang bayar sendiri selama 2 tahun terakhir PT. MBI telah memenuhi syarat dimana PPN Kurang Bayar
selalu dibayarkan sebelum akhir bulan dibulan berikutnya dan untuk pelaporan PPN Kurang Bayar/Lebih Bayar pun PT. MBI
selalu dilaporkan tepat waktu dimana pelaporan tidak melebihi 1 bulan dari masa pembuatan.
SARAN
• Untuk mengurangi keterseringan pembetulan karena terjadi kasus pembetulan akibat ada PPN dari supplier yang belum
sempat terlapor Karena Faktur ada yang terselip, diharapan selalu dilakukan rekonsiliasi antara invoice yang diterima dari
customer dengan invoice yang diterima bagian keuangan agar tercrosscek invoice mana saja yang belum sampai ke
keuangan, adapun yang baru diserahkan ke keuangan karena terlambat oleh supplier, harap ditegor ke customer terkait
agar mereka cepat menyerahkan invoice sebelum 3 bulan dari serah terima barang karena masa berlaku invoice hanya 3
bulan, adapun juga untuk customer yang minta dibatalkan transaksinya karena belum memenuhi persyaratan penagihan,
sebelum melakukan penagihan.
• Untuk staff bagian pajak sendiri agar bisa menghubungi AR (Account Representative) terkait permasalahan pajak agar
tehindar dari surat teguran yang diterbitkan oleh kantor pajak, Tetap selalu memonitor kapan masa tenggang berlaku faktur
pajak baik pajak penjualan maupun pajak pembelian, dan selalu tepat waktu dalam menyetorkan dan melaporkan SPT
Masa PPN Setiap bulannya.

Anda mungkin juga menyukai