PENDAHULUAN
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Penerimaan pajak secara tidak langsung bertujuan
untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Indonesia merupakan salah satu
negara yang memiliki peran penting dalam sumber penerimaan pajak. Besar kecilnya pajak akan
menentukan anggaran negara dalam membiayai pengeluaran negara, baik untuk pembiayaan
pemerintah, pembangunan maupun untuk pembiayaan rutin.
Reformasi pajak tersebut mencakup 3 pilar, yaitu Kebijakan Pajak (Tax Policy),
Administrasi Pajak (Tax Administration), dan Peraturan Pajak (Tax Law). Salah satu pembaruan
yang berjalan cukup signifikan dan menjadi kunci dalam proses pemungutan pajak adalah
pembaruan atau reformasi administrasi perpajakan yang biasa disebut Modernisasi. Jiwa dari
modernisasi ini adalah pelaksanaan good governance, yaitu penerapan sistem administrasi
perpajakan yang transparan dan akuntabel, dengan memanfaatkan sistem informasi teknologi yang
handal dan terkini. Hal tersebut penting dilakukan agar wajib pajak merasakan kemudahan dalam
mematuhi kewajiban perpajakannya.
Pembaruan sistem yang ada pada kantor pajak, diharapkan dapat memberikan kemudahan
bagi wajib pajak dikarenakan seluruh rangkaian metode ini dapat diakses di manapun dan kapan
pun oleh wajib pajak dan harapannya akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar
pajak sehingga penerimaan pajak dapat meningkat dan membantu roda perekonomian Indonesia.
Kesadaran dan kepatuhan Subjek Pajak sangat diperlukan, dalam mendukung pelaksanaan
penerapan e-system dengan baik dan benar. Berikut data tingkat kepatuhan wajib pajak badan
dalam melaporkan SPT di KPP Pratama Kendari dalam lima tahun terakhir yang dapat dilihat pada
tabel berikut:
Pemahaman wajib pajak terhadap ketentuan umum dan tata cara peraturan perpajakan dan
penggunaan E-system menjadi faktor umum yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak di
KPP Pratama Kendari dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah yaitu:
Apakah Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Berpengaruh Signifikan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kendari? Tujuan dalam
penelitian ini yaitu: untuk mengetahui Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kendari.
1. Paradigm Penelitian
Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara
variabel yang akan diteliti sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu
dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis dan teknik analisis
statistik yang digunakan (Sugiyono,2011).
Berdasarkan yang telah dikemukakan di atas, paradigm penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Skema 1
Paradigma Penelitian
Modernisasi sistem
administrasi perpajakan (X) Kepatuhan wajib pajak (Y)
2. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak.
Y= a + bX + e
Keterangan:
Y = Kepatuhan Wajib Pajak
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X = Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan
e = Variabel lain yang tidak diteliti
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel dan nilai t-
sig dengan α = 0,05. Apabila t-hitung > t-tabel atau t-sig < dari α = 0,05, maka diterima H1 atau tolak
H0. Sebaliknya, apabila t-hitung < t-tabel atau t-sig > dari α = 0,05 maka tolak H1 atau terima H0.
2. Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai bahwa t hitung sebesar 6.169 > dari ttabel
yaitu sebesar 1,666 atau dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000 < dari α = 0,05, maka dari hasil
pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
independen yaitu modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen yaitu kepatuhan wajib pajak. Hal ini berarti apabila modernisasi sistem
administrasi perpajakan berjalan dengan baik maka akan meningkatkan tingkat kepatuhan wajib
pajak.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Madewing (2013) yang menjelaskan bahwa
modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak. Artinya apabila modernisasi sistem administrasi perpajakan berjalan dengan baik
maka tingkat kepatuhan wajib pajak akan semakin tinggi.
Lampiran 2 Sebaran Jawaban Responden pada Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Frekuensi Jawaban Responden (f) & Persentase (%) Rata Rata
Item Kategori
STS(1) TS(2) RR(3) S(4) SS(5) Skor
(Butir)
F % F % F % F % F %
Y1.1.1 0 0.00 5 5 30 30 40 40 25 25 3.85 Baik
Y1.1.2 0 0.00 12 12 20 20 41 41 27 27 3.81 Baik
Y1.1.3 0 0.00 6 6 35 35 43 43 16 16 3.67 Baik
Y1.1.4 0 0.00 12 12 22 22 48 48 18 18 3.70 Baik
Rata-rata indikator Aspek Ketepatan Waktu (Y1.1) 3.76 Baik
Y1.2.1 0 0.00 5 5 32 32 44 44 19 19 3.75 Baik
Y1.2.2 0 0.00 10 10 26 26 45 45 19 19 3.69 Baik
Y1.2.3 0 0.00 12 12 27 27 41 41 20 20 3.69 Baik
Y1.2.4 0 0.00 10 10 20 20 44 44 26 26 3.84 Baik
Rata-rata indikator Aspek Income atau Penghasilan Wajib Pajak
3.74 Baik
(Y1.2)
Y1.3.1 8 8 7 7 33 33 31 31 21 21 3.48 Baik
Y1.3.2 4 4 8 8 27 27 36 36 25 25 3.68 Baik
Rata-rata indikator Law Enforcement atau Pengenaan Sanksi (Y1.3) 3.58 Baik
Y1.4.1 5 5 8 8 28 28 36 36 23 23 3.64 Baik
Y1.4.2 2 2 8 8 27 27 40 40 23 23 3.71 Baik
Rata-rata indikator Aspek Pembayaran dan Kewajiban Pembukuan
3.68 Baik
(Y1.4)
Rata-rata Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y1.1-Y1.2-Y1.3-Y1.4) 3.71 Baik
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2018
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kepatuhan 3,7270 ,57203 100
Modernisasi 4,0006 ,45622 100
Correlations
Kepatuhan Modernisasi
Pearson Correlation Kepatuhan 1,000 ,529
Modernisasi ,529 1,000
Sig. (1-tailed) Kepatuhan . ,000
Modernisasi ,000 .
N Kepatuhan 100 100
Modernisasi 100 100
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
b
1 Modernisasi . Enter
a. Dependent Variable: Kepatuhan
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Change Statistics
Mode R Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-
l R Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
a
1 ,529 ,280 ,272 ,48795 ,280 38,059 1 98 ,000 1,440
a. Predictors: (Constant), Modernisasi
b. Dependent Variable: Kepatuhan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9,062 1 9,062 38,059 ,000b
Residual 23,333 98 ,238
Total 32,395 99
a. Dependent Variable: Kepatuhan
b. Predictors: (Constant), Modernisasi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations
Zero-
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part
1 (Constant) 1,074 ,433 2,482 ,015
Modernisasi ,663 ,107 ,529 6,169 ,000 ,529 ,529 ,529
a. Dependent Variable: Kepatuhan
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 2,4600 4,3898 3,7270 ,30254 100
Std. Predicted Value -4,188 2,191 ,000 1,000 100
Standard Error of Predicted Value ,049 ,211 ,065 ,025 100
Adjusted Predicted Value 2,6050 4,3519 3,7281 ,29381 100
Residual -1,29755 1,13371 ,00000 ,48548 100
Std. Residual -2,659 2,323 ,000 ,995 100
Stud. Residual -2,677 2,336 -,001 1,008 100
Deleted Residual -1,31538 1,14561 -,00114 ,49870 100
Stud. Deleted Residual -2,767 2,391 -,002 1,016 100
Mahal. Distance ,000 17,538 ,990 2,204 100
Cook's Distance ,000 ,236 ,014 ,032 100
Centered Leverage Value ,000 ,177 ,010 ,022 100
a. Dependent Variable: Kepatuhan
DAFTAR PUSTAKA
Adzani, Dhyka. 2017. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar
Utara).Skripsi.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Makassar.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harahap, Abdul Asri.2004. Paradigma Baru Perpajakan Indonesia: Perspektif Ekonomi Politik.
Jakarta: Integritas Dinamika Press.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74 /PMK.03/2012 Tentang Tata Cara Penetapan Wajib
Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Penembalian Pendahuluan Kelebihan
Pembayaran Pajak.(Online), (http://www.jdih.kemenkeu.go.id/Ind/searchfulltext.asp),
diakses pada 31 Januari 2018.
Rahayu, Sitti Kurnia. 2017. Perpajakan Indonesia Konsep & Asperk Formal. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Setiana, Sinta. 2010. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung
Bojonagara).Jurnal. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Kristen Maranatha,
Bandung.
Solimun, Adji Achmad Rinaldo dan Samingun Handoyo 2017 Perancangan dan Pengujian
Kuesioner Serta Transformasi Skor Menjadi Skala Berbasis MSI, SRI dan Rasch Model.
Program Studi Statistika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Brawijaya
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Dan Tata Cara
Perpajakan.