Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENERAPAN MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI

PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK


(Studi Kasus Atas Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Kepanjen)

Septiana Wirani
125020300111048
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya,
septianawirani@gmail.com

Abstract
From time to time, the Directorate General of Taxes strives to maximize tax revenues through
tax administration system improvement in a sustainable manner based on lifestyle and
technological development. This study aims to investigate the influence of tax administration
system modernization that includes the modernization of the organizational structure,
organizational procedures, organizational strategy and organizational culture on tax payer
compliance of Small Tax Office Kepanjen. The research data are collected using
questionnaire in Small Tax Office Kepanjen. This study uses multiple linear regression data
analysis that involves 110 respondents using an accidental sampling technique. The results
show that the modernization of organizational structure, organizational procedures and
organizational culture influence the tax payer compliance, but the organizational strategy
doesn’t have an effect on tax payer compliance. This study contributes to the Directorate
General of Taxes in improving tax administration system on ongoing basis to support
performance and service improvement of tax authorities.
Keywords: organizational structure, organizational procedure, organizational strategy,
organizational culture, tax payer compliance.

Abstrak
Seiring dengan berjalannya waktu, Direktorat Jenderal Pajak juga terus berupaya untuk
memaksimalkan penerimaan pajak melalui perbaikan sistem administrasi perpajakan secara
berkelanjutan yang disesuaikan dengan gaya hidup dan perkembangan teknologi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel dalam modernisasi sistem
administrasi perpajakan yang meliputi modernisasi struktur organisasi, modernisasi prosedur
organisasi, modernisasi strategi organisasi, dan modernisasi budaya organisasi terhadap
kepatuhan Wajib Pajak pada WPOP di KPP Pratama Kepanjen. Data penelitian ini diambil
melalui kuesioner pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen. Penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier berganda dengan sampel sebanyak 110 responden
melalui teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur organisasi,
modernisasi prosedur organisasi, dan modernisasi budaya organisasi berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak, namun strategi organisasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini memberikan sumbangsih kepada Direktorat
Jenderal Pajak dalam melakukan perbaikan sistem administrasi perpajakan secara

1
berkelanjutan untuk menunjang peningkatan kinerja aparat pajak dan layanan kepada wajib
pajak
Kata kunci : struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi, dan budaya
organisasi, kepatuhan wajib pajak

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA


Perkembangan perekonomian dan 2.1 Pajak
teknologi perlu ditunjang oleh Definisi pajak menurut Undang-
ketersediaan sumber pembiayaan, salah Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang
satunya melalui pendapatan negara. Ketentuan Umum dan Tata Cara
Pendapatan terbesar negara diperoleh dari Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi
penerimaan pajak yang dialokasikan untuk pajak adalah kontribusi wajib kepada
belanja negara baik pemerintah pusat, negara yang terutang oleh orang pribadi
belanja daerah maupun dana desa. atau badan yang bersifat memaksa
Direktorat Jenderal Pajak terus berdasarkan Undang-Undang, dengan
berupaya untuk melakukan perbaikan tidak mendapatkan imbalan secara
sistem administrasi perpajakan dalam langsung dan digunakan untuk keperluan
menunjang peningkatan kepatuhan Wajib negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
Pajak. Saat ini, Indonesia telah rakyat.
menerapkan modernisasi sistem
administrasi perpajakan berdasarkan PMK 2.2 Sistem Administrasi Perpajakan
No. 206.2/PMK.01/2014 tentang Pendapat Nowak (1993) yang dikutip
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi oleh Gunadi (2004), administrasi
Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. perpajakan memiliki arti luas dan arti
Penerapan modernisasi sistem perpajakan. sempit. Arti sempit yang dimaksud adalah
Sistem administrasi perpajakan mengalami administrasi perpajakan merupakan
perubahan dari official assessment menjadi penatausahaan dan pelayanan yang
self assessment. dilakukan di kantor pajak.
Adanya modernisasi sistem
administrasi perpajakan diharapkan dapat 2.3 Modernisasi Sistem Administrasi
meningkatkan kemampuan Direktorat Perpajakan
Jenderal Pajak dalam meningkatkan Pada Keputusan Menteri Keuangan
penerimaan pajak dan meningkatkan Republik Indonesia No. 65/KMK.01/2002
kepatuhan wajib pajak. Saat ini sistem mengatur tentang Organisasi Dan Tata
administrasi perpajakan modern dapat Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
dilihat pada teknologi pelayanannya sudah Pajak Wajib Pajak Besar Dan Kantor
berbasis e-system, seperti e-Registration, Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar, yang
e-SPT, e-Payment, e-Filing,dan e- mana didalam Keputusan Menteri
Counseling. Adanya e-system diharapkan Keuangan tersebut menjelaskan perubahan
bisa meningkatkan kinerja yang lebih organisasi pajak yang baru. Sebagai suatu
efektif dan efisien dengan didukung bentuk reformasi pajak, modernisasi pajak
pegawai pajak yang profesional serta akan lebih terarah dan terencana.
mempunyai kode etik kerja yang akan Modernisasi merupakan suatu proses
tercipta prinsip Good Governance. Good perubahan dari sistem lama beralih ke
Governance adalah penerapan tata kelola sistem yang baru dan lebih maju untuk
sistem administrasi perpajakan yang baik, meningkatkan kinerja DJP. Berdasar pada
berwawasan kedepan dan transparan, teori Caiden (1991), menurut Nasucha
dengan memanfaatkan sistem informasi (2004), modernisasi sistem administrasi
teknologi yang handal dan terkini. perpajakan ada empat dimensi, yaitu :

2.3.1 Modernisasi Struktur Organisasi


2
Dengan mendasarkan pada teori memungkinkan memiliki kecepatan akses
Caiden (1991), menurut Nasucha (2004), yang handal dan memudahkan untuk
struktur organisasi adalah unsur yang pelaporan SPT.
berkaitan dengan bagaimana pola-pola
kerja yang sudah ditentukan dan hubungan 2.3.4 Modernisasi Budaya Organisasi
antar kerja tersebut, pembagian kegiatan Budaya organisasi didefinisikan
kepada sub unit yang terpisah, penyaluran sebagai sistem penyebaran norma dan
wewenang diantara posisi administratif, nilai-nilai yang berkembang dalam
dan jaringan komunikasi formal untuk organisasi untuk mengarahkan perilaku
menciptakan kinerja yang efektif dalam anggota organisasi menjadi lebih baik dan
kegiatan kerja anggota organisasi. terarah. Budaya organisasi mewakili
persepsi umum yang dimiliki oleh anggota
2.3.2 Modernisasi ProsedurOrganisasi organisasi. Budaya yang kuat terbentuk
Prosedur organisasi berkaitan dengan dalam sebuah organisasi tersebut dapat
proses komunikasi, pengambilan mendukung pencapaian tujuan organisasi
keputusan, pemilihan prestasi, sosialisasi lebih baik.
dan karier. Prosedur organisasi berisi Menurut Pandiangan (2008), ada satu
aktivitas organisasi yang saling berkaitan bagian penting yang mendasar modernisasi
secara teratur untuk mencapai tujuan perpajakan adalah sikap dan perilaku
tertentu. sumber daya manusia. Hal ini didukung
Prosedur pajak di Indonesia dengan adanya Kode Etik Pegawai DJP.
berdasarkan UU No.16 Tahun 2000
menyangkut batas waktu penyampaian 2.4 Kepatuhan Wajib Pajak
SPT Pajak Penghasilan, prosedur untuk Menurut Erard dan Feinstein (1998)
memperpanjang masa penyampaian SPT, yang dikutip oleh Nasucha (2004)
dan perkiraan pajak penghasilan yang pengertian kepatuhan Wajib Pajak adalah
terutang untuk tahun depan. Ketentuan ini persepsi Wajib Pajak atas kewajaran dan
di Indonesia diatur dalam Pasal 25 UU keadilan beban pajak yang ditanggung,
PPh 2000 tentang prosedur untuk dan pengaruh kepuasan atas pelayanan
mendapatkan kembali kelebihan pemerintah.
pembayaran pajak dan prosedur Sesuai Peraturan Menteri Keuangan
mengajukan keberatan ke Direktur No. 74/PMK.03/2012 tentang Tata Cara
Jenderal Pajak dan Pengadilan Pajak. Penetapan Dan Pencabutan Penetapan
Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu
2.3.3 Modernisasi Strategi Organisasi Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan
Strategi organisasi dipandang sebagai Kelebihan Pembayaran Pajak, Direktorat
proses memilih rancangan dan tindakan Jenderal Pajak mengeluarkan kriteria
yang bertujuan memanfaatkan segala wajib pajak patuh. Kriteria wajib pajak
faktor, peluang, dan sumber daya yang ada patuh tersebut antara lain :
diharapkan tujuan organisasi dapat dicapai. 1. Tepat waktu dalam menyampaikan
Strategi berkembang dari waktu ke waktu Surat Pemberitahuan
sebagai pola arus keputusan yang 2. Tidak mempunyai tunggakan pajak
bermakna. Diperlukan penerapan metode untuk semua jenis pajak, kecuali
untuk menjamin bahwa strategi organisasi tunggakan pajak yang telah
tersebut telah diimplementasikan dengan memperoleh izin mengangsur atau
baik. menunda pembayaran pajak
Strategi organisasi yang dapat dilihat 3. Laporan Keuangan diaudit oleh
yaitu dengan menggunakan teknologi Akuntan Publik atau lembaga
informasi berbasis data yang pengawasan keuangan pemerintah
dikembangkan dalam jaringan online dengan pendapat Wajar Tanpa

3
Pengecualian selama 3 tahun berturut- l Variabel
turut, dan Struktur 1. Manfaat
4. Tidak pernah dipidana karena Organisasi modernisasi
melakukan tindak pidana di bidang pelayanan
perpajakan berdasarkan putusan pajak
2. Keberadaan
pengadilan yang telah mempunyai
Account
kekuatan hukum tetap dalam jangka
Representativ
waktu 5 tahun terakhir. e
Gambar 2.1 Prosedur 3. Pemberian
Konsep Penelitian Organisasi pelayanan
Modernisasi Sistem 4. Sosialisasi
Administrasi Perpajakan : informasi
Moderni pajak
sasi Strategi 5. Penerapan
Struktur
Sistem Organisasi modernisasi
Organisasi (X1) Adminis sistem
trasi administrasi
Prosedur
Perpajak perpajakan
Organisasi (X2) Kepatuhan
an (X) 6. Penerapan
Wajib pembayaran
Strategi Pajak (Y) dan
Organisasi (X3) pelaporan
pajak
Budaya 7. Keberadaan
Organisasi (X4) Complaint
Center
METODOLOGI PENELITIAN Budaya 8. Keadilan
Organisasi pemberian
pelayanan
3.1 Jenis Penelitian
9. Kejujuran
Penelitian ini merupakan penelitian aparat pajak
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif Kepatuh 10. Mendaftarka
dan teknik survei. an n diri untuk
3.2 Sampel Penelitian Wajib memperoleh
Penentuan sampel dilakukan dengan Pajak NPWP
teknik accidental sampling, teknik Orang 11. Penyampaian
sampling kebetulan dilakukan apabila Pribadi SPT
pemilihan anggota sampelnya dilakukan (Y) 12. Perhitungan
terhadap orang yang kebetulan dijumpai dan
dan memenuhi syarat sebagai sampel pembayaran
pajak
(Husaini Usman, 2008), sehingga sampel
terhutang
yang digunakan dalam penelitian ini 13. Kelengkapan
adalah Wajib Pajak Orang Pribadi data-data saat
(WPOP) Kantor Pelayanan Pajak Pratama penyetoran
Kepanjen yang berada dilokasi penelitian SPT
saat penelitian dilakukan. 14. Keaktifan
Tabel 3.1 dalam
Operasionalisasi Variabel penggalian
Penerapan Modernisasi Sistem informasi
Administrasi Perpajakan

Variabe Sub Indikator HASIL DAN PEMBAHASAN

4
4.1 Hasil Uji Validitas Organis X1.2 0,801 0,700 Reliabel
Hasil interpretasi pada tabel dibawah asi (X1)
menunjukkan bahwa instrumen dalam Prosedu X2.1 0,794 0,700 Reliabel
penelitian ini adalah valid karena nilai r X2.2 0,787 0,700 Reliabel
signifikan tiap variabel kurang dari 0,05. Organis
Berarti semua variabel dalam kuesioner asi (X2)
dapat digunakan sebagai alat ukur Strategi X3.1 0,801 0,700 Reliabel
penelitian. Organis X3.2 0,803 0,700 Reliabel
asi (X3) X3.3 0,809 0,700 Reliabel
Tabel 4.1 Budaya X4.1 0,796 0,700 Reliabel
Hasil Uji Validitas Kuesioner Organis X4.2 0,786 0,700 Reliabel
Variabel Item r Signifi Inter asi (X4)
hitung kansi preta Y1.1 0,782 0,700 Reliabel
si Kepatu Y1.2 0,784 0,700 Reliabel
Struktur X1.1 0,346 0,000 Valid han Y1.3 0,794 0,700 Reliabel
Organisa X1.2 0,421 0,000 Valid Organis Y1.4 0,788 0,700 Reliabel
si (X1) asi (Y)
Prosedur X2.1 0,583 0,000 Valid
Organisa X2.2 0,633 0,000 Valid
si (X2) 4.3 Hasil Uji Analisis Linier Berganda
Strategi X3.1 0,449 0,000 Valid
Organisa X3.2 0,407 0,000 Valid Tabel 4.3
si (X3) X3.3 0,398 0,000 Valid
Hasil Uji Regresi Linier
Budaya X4.1 0,510 0,000 Valid
Organisa X4.2 0,634 0,000 Valid
Berganda
si (X4)
Y1.1 0,677 0,000 Valid Coefficientsa

Kepatuha Y1.2 0,681 0,000 Valid Standa


n Y1.3 0,533 0,000 Valid Unstandardi rdized
Organisa Y1.4 0,614 0,000 Valid
zed Coeffic
si (Y) Y1.5 0,610 0,000 Valid
Coefficients ients

Std.
4.2 Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.2 Model B Error Beta t Sig.
dibawah menunjukkan bahwa semua item 1 (Constant) ,423 ,487 ,870 ,386
pertanyaan dalam kuesioner dari variabel
Struktur_Orga
independen dan dependen, seluruhnya ,371 ,093 ,318 4,007 ,000
nisasi
terbukti reliabel dengan nilai koefisien
diatas 0,700 sehingga semua item Prosedur_Org
,165 ,059 ,257 2,804 ,006
pertanyaan dapat diandalkan atau anisasi
dipercaya. Strategi_Orga
,120 ,082 ,119 1,470 ,145
Tabel 4.2 nisasi

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Budaya_Orga


,232 ,078 ,267 2,976 ,004
nisasi
Variab Ite Cronba Cronba Interpret
el m ch ch asi Apabila nilai signifikan < 0,05 maka
Alpha Alpha variabel independen berpengaruh
if Item
Deleted signifikan terhadap bariabel dependen.
Struktur X1.1 0,805 0,700 Reliabel Variabel struktur organisasi (X1)
memiliki nilai signifikan sebesar 0,000.

5
Hal ini berarti struktur organisasi t tabel maka Ho diterima, artinya variabel
berpengaruh signifikan terhadap independen tidak memiliki pengaruh yang
peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak. signifikan terhadap variabel dependen.
Variabel prosedur organisasi (X2)
memiliki nilai signifikan sebesar 0,006.
Hal ini berarti prosedur organisasi
berpengaruh signifikan terhadap Tabel 4.5
peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak. Hasil Uji T
Variabel strategi organisasi (X3)
memiliki nilai signifikan sebesar 0,145. Stand
Hal ini berarti strategi organisasi tidak
ardize
berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak. d
Variabel budaya organisasi (X4) Unstandardized Coeffic
memiliki nilai signifikan sebesar 0,004. Coefficients ients
Hal ini berarti budaya organisasi Std.
berpengaruh signifikan terhadap
Model B Error Beta t Sig.
peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak.
1 (Constant) ,423 ,487 ,870 ,386
4.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi Struktur_Orga
,371 ,093 ,318 4,007 ,000
nisasi
Tabel 4.4 Prosedur_Org
Hasil Uji Koefisien Determinasi ,165 ,059 ,257 2,804 ,006
anisasi

b Strategi_Orga
Model Summary ,120 ,082 ,119 1,470 ,145
nisasi
R Adjusted R Std. Error of
Budaya_Orga
Model R Square Square the Estimate ,232 ,078 ,267 2,976 ,004
a nisasi
1 ,631 ,398 ,375 ,38421

1. Diketahui nilai thitung variabel struktur


Berdasarkan hasil uji koefisien organisasi sebesar 4,007 lebih besar
determinasi pada tabel 4.12 diketahui dari ttabel = 1,982 dan pada tingkat
Adjusted R2 sebesar 0,375 atau sebesar signifikan 0,000 (0,000 < 0,05). Pada
37,5%. Artinya bahwa keempat variabel kriteria pengujian menyebutkan
independen (struktur organisasi, prosedur apabila nilai t hitung > t tabel maka
organisasi, strategi organisasi dan budaya Ho ditolak, hal ini berarti struktur
organisasi) secara bersamaan memberikan organisasi (X1) memiliki pengaruh
kontribusi terhadap kepatuhan wajib pajak yang signifikan terhadap kepatuhan
sebesar 37,5%. Sedangkan sisanya sebesar wajib pajak (Y).
62,5% merupakan kontribusi dari faktor 2. Diketahui nilai thitung variabel prosedur
lain yang tidak dibahas pada penelitian ini organisasi sebesar 2,804 lebih besar
seperti kesadaran masyarakat dari ttabel = 1,982 dan pada tingkat
(Suryadi,2006). signifikan 0,006 (0,006 < 0,05). Pada
kriteria pengujian menyebutkan
4.5 Hasil Uji T apabila nilai t hitung > t tabel maka
Apabila nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak, hal ini berarti prosedur
Ho ditolak, artinya variabel independen organisasi (X2) memiliki pengaruh
memiliki pengaruh yang signifikan yang signifikan terhadap kepatuhan
terhadap variabel dependen. Jika t hitung < wajib pajak (Y).

6
3. Diketahui nilai thitung variabel strategi Berarti H0 ditolak maka variabel
organisasi sebesar 1,470 lebih kecil independen mempunyai pengaruh secara
dari ttabel = 1,982 dan pada tingkat signifikan terhadap variabel dependen.
signifikan 0,145 (0,145 > 0,05). Pada Sehingga variabel struktur organisasi (X1),
kriteria pengujian menyebutkan prosedur organisasi (X2), strategi
apabila t hitung < t tabel maka Ho organisasi (X3) dan budaya organisasi (X4)
diterima, hal ini berarti strategi secara simultan berpengaruh signifikan
organisasi (X3) tidak memiliki terhadap kepatuhan wajib pajak (Y).
pengaruh yang signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak (Y). 4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
4. Diketahui nilai thitung variabel budaya
organisasi sebesar 2,976 lebih besar 4.7.1 Pengaruh Struktur Organisasi
dari ttabel = 1,982 dan pada tingkat Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
signifikan 0,004 (0,004 < 0,05). Pada Modernisasi struktur organisasi
kriteria pengujian menyebutkan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
apabila nilai t hitung > t tabel maka wajib pajak merupakan hasil yang
Ho ditolak, hal ini berarti budaya konsisten dengan peneliti terdahulu
organisasi (X2) memiliki pengaruh menunjukkan bahwa responden telah
yang signifikan terhadap kepatuhan merasa adanya modernisasi struktur
wajib pajak (Y). organisasi dengan pembenahan pelayanan
pajak lebih memudahkan wajib pajak
4.6 Hasil Uji F dalam memenuhi kewajiban
Menurut Ghozali (2011), uji statistik F perpajakannya dan dibantu peran Account
pada dasarnya digunakan untuk Representative dalam melayani wajib
menunjukkan apakah variabel independen pajak. Account Representative
yang dimasukkan dalam uji memiliki bertanggung jawab penuh untuk
pengaruh secara bersamaan terhadap memberikan jawaban atas semua
variabel dependen dengan ketentuan : pertanyaan yang diajukan oleh Wajib
Pajak merupakan jawaban yang membantu
1. H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung wajib pajak dalam memperoleh informasi
< Ftabel untuk α = 0,05 terkait kewajiban perpajakannya. Wajib
2. H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung Pajak menyatakan setuju apabila
> Ftabel untuk α = 0,05 keberadaan Account Representative
Tabel 4.6 membantu Wajib Pajak memperoleh
Hasil Uji F informasi terkait kewajiban
perpajakannya.
Dapat disimpulkan, dengan
keberadaan Account Representative dalam
Sum of Mean
memberikan pelayanan kepada Wajib
Model Squares df Square F Sig. Pajak terbukti memudahkan untuk
1 Regre b
menyelesaikan kewajiban perpajakannya.
10,238 4 2,560 17,339 ,000
ssion Maka dapat meningkatkan kepuasaan dan
kesadaran wajib pajak yang akan
Resid
15,500 105 ,148 meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dan
ual
terwujudnya kenaikan penerimaan pajak.
Total 25,738 109
Hasil uji F diketahui nilai Fhitung 4.7.2 Pengaruh Prosedur Organisasi
sebesar 17,339 dengan nilai signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai
probabilitas (α = 0,05) yaitu 0,000 < 0,05. Modernisasi prosedur organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan

7
wajib pajak. Sosialisasi yang diberikan Pajak. Strategi Kantor Pelayanan Pajak
Direktorat Jenderal Pajak melalui aparatur (KPP) Pratama Kepanjen telah diciptakan
pajak kepada seluruh Wajib Pajak akan sedemikian rupa namun, dalam
meningkatkan keterpaparan informasi implementasinya terdapat berbagai
terkait perpajakan sehingga Wajib Pajak kendala yang muncul dan sering kali diluar
memahami prosedur terbaru yang perkiraan pembuatan kebijakan. Kebijakan
diterapkan pada Kantor Pelayanan Pajak yang baik harus mempertimbangkan
(KPP) Pratama Kepanjen. kondisi sebenarnya agar sesuai dengan apa
yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak
Kemudahan dalam perolehan Kepanjen.
informasi terkait perpajakan yang
ditunjang dengan perhatian penuh dan 4.7.4 Pengaruh Budaya Organisasi
layanan yang cepat akan mendorong Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
peningkatan kepatuhan Wajib Pajak.
Ketepatan metode dalam sosialisasi yang Modernisasi budaya organisasi
dilakukan akan menentukan pemahaman berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
Wajib Pajak akan mendorong Wajib Pajak wajib pajak berarti program yang
untuk berperilaku sesuai penerapan sistem diterapkan pada Kantor Pelayanan Pajak
modernisasi administrasi perpajakan. (KPP) Pratama Kepanjen untuk
Sosialisasi telah diterapkan oleh Kantor mewujudkan modernisasi budaya
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kepanjen organisasi dapat digunakan sebagai upaya
melalui agenda terstruktur secara periodik. untuk meningkatkan kepatuhan wajib
Hal ini tidak lepas dari tanggungjawab pajak.
Account Representative yang melayani dan
Perubahan perilaku pegawai
mengawasi Wajib Pajak.
merupakan bentuk modernisasi pajak
berdasarkan prinsip budaya profesional,
sebagai pegawai harus siap untuk melayani
4.7.3 Pengaruh Strategi Organisasi wajib pajak untuk menjadi lebih baik dan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak patuh. Adanya pelayanan yang cepat dari
pegawai pajak akan menambah nilai pada
Modernisasi strategi organisasi tidak fungsi Aparatur Pajak dimata masyarakat.
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Aparatur pajak juga harus melakukan
wajib pajak berarti program yang pekerjaannya sesuai dengan peraturan
diterapkan pada Kantor Pelayanan Pajak yang berlaku, maka dari itu diterapkan
(KPP) Pratama Kepanjen untuk Kode Etik. Dalam etika profesi, aparatur
mewujudkan modernisasi startegi pajak memiliki komitmen moral yang
organisasi tidak dapat digunakan sebagai tinggi dalam bentuk aturan khusus untuk
upaya untuk meningkatkan kepatuhan menjadi pegangan setiap aparatur dalam
wajib pajak. mengembangkan profesinya.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Kepanjen menerapkan sistem KESIMPULAN
administrasi perpajakan yang modern Hasil penelitian yang telah dilakukan
secara online serta menyediakan complaint sebagai berikut :
center sebagai wadah untuk menyalurkan 1. Penerapan perubahan struktur
keluhan wajib pajak. Dalam penerapannya organisasi terbukti berpengaruh
adanya perbedaan pemahaman setiap signifikan terhadap peningkatan
Wajib Pajak ikut berpengaruh pada kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini bisa terjadi di KPP Pratama Kepanjen. Penerapan
karena adanya perbedaan adaptasi pola-pola kerja organisasi yang lebih
informasi dan variasi latar belakang Wajib baik dapat meningkatkan pelayanan

8
kepada wajib pajak dan kinerja yang Pandiangan, Liberti. 2007. Modernisasi
efektif. Dan Reformasi Pelayanan Perpajakan
2. Penerapan perubahan prosedur Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT
organisasi terbukti berpengaruh Elek Media Komputindo.
signifikan terhadap peningkatan
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Peraturan Menteri Keuangan No.
di KPP Pratama Kepanjen. 74/PMK.03/2012 tentang Tata Cara
Pembenahan aktivitas organisasi yang Penetapan Dan Pencabutan Penetapan
terdapat didalam prosedur organisasi Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu
dengan memberikan kemudahan Dalam Rangka Pengembalian
proses penyelesaian kewajiban Pendahuluan Kelebihan Pembayaran
perpajakan wajib pajak dapat Pajak, Direktorat Jenderal Pajak
meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Mengeluarkan Kriteria Wajib Pajak
3. Penerapan perubahan strategi Patuh, www.ortax.org
organisasi terbukti tidak berpengaruh
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
signifikan terhadap peningkatan
206.2/PMK.01/2014 Tentang
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi
di KPP Pratama Kepanjen. Penerapan
Vertikal Direktorat Jenderal Pajak,
dan penggunaan teknologi informasi
www.ortax.org
terkini dalam sistem administrasi
perpajakan yang disebut e-system Rochmat Soemitro, 2003, Asas Dasar
dapat digunakan untuk meningkatkan Pajak dan Dasar Perpajakan,
kepatuhan wajib pajak dalam Jakarta:IKAPI.
memenuhi kewajiban perpajakannya
sebagian besar dalam kategori baik. Soemarso. 2007. Perpajakan Pendekatan
Akan tetapi penerapan Complaint Komprehensif. Jakarta: Salemba Empat.
Center yang tidak dapat digunakan
untuk meningkatkan kepatuhan wajib Sugiyono. 2014. Statistika untuk
pajak di KPP Pratama Kepanjen Penelitian. Alfabeta. Bandung.
karena wajib pajak tidak Suryadi (2006). Model Hubungan Kausal
memanfaatkan keberadaan dan fungsi Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan
Complaint Center dengan semestinya. Wajib Pajak dan Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Keuangan Publik, vol 4.
Chaizi Nasucha, (2004). Reformasi
Administrasi Publik. Teori dan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2007,
Aplikasi. (Jakarta, PT.Gramedia tentang perubahan ketiga Undang –
Widiasarana Indonesia) Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Ketentuan Umum dan Tata Cara
Multivariate Dengan Program IBM Perpajakan.
SPSS 19 (edisi kelima) Semarang: Usman, Husaini. (2008). Manajemen:
Universitas Diponegoro. Teori, praktek, dan riset pendidikan.
Keputusan Menteri Keuangan Republik Edisi kedua. Penerbit Bumi aksara.
Indonesia No. 65/KMK.01/2002 Jakarta.
tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak Wajib Pajak Besar Dan Kantor
Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar,
www.ortax.org

Anda mungkin juga menyukai