ABSTRAK
This study aims to examine the effect of tax knowledge. Tax rates and tax sanctions on taxpayer
compliance and describe the relationship between these variables. The problem that is the focus
of this research is the decrease in tax revenue at the Pratama Demak Tax Office (KPP) unit. This
research method involves collecting primary data through questionnaires and then analyzing it
using statistical methods, such as regression analysis using SPSS software version 26. This
research is useful for giving the importance of influencing factors regarding taxpayer compliance
and underlining the importance of effective implementation of taxpayer compliance. The results
showed that tax knowledge had a positive and simultaneous effect, while tax rates and individual
tax sanctions had a positive and significant effect on taxpayer compliance. These findings indicate
that understanding tax regulations regarding tax benefits, calculation and reporting procedures,
understanding tax rates and applying strict sanctions can improve taxpayer compliance.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan pajak. Tarif pajak
dan sanksi pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak serta mendeskripsikan
hubungan antara variabel-variabel tersebut. Permasalahan yang menjadi fokus
penelitian ini adalah penurunan penerimaan pajak di unit Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Demak. Metode penelitian ini melibatkan pengumpulan
data primer melalui kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode statistik, seperti analisis regresi dengan menggunakan perangkat lunak
SPSS versi 26. Penelitian ini berguna untuk memberikan pentingnya pengaruh
faktor mengenai kepatuhan Wajib Pajak dan menggarisbawahi pentingnya
implementasi yang efektif dari kepatuhan Wajib Pajak. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan pajak berpengaruh secara positif dan
simultan, sedangkan tarif pajak dan sanksi pajak orang pribadi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Temuan ini menunjukkan
bahwa dengan memahami peraturan perpajakan mengenai manfaat pajak, tata
cara perhitungan dan pelaporan, pemahaman tarif pajak dan penerapan sanksi
yang tegas dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Kata kunci: Kepatuhan Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak, Tarif Pajak, Sanksi Pajak
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pajak merupakan bagian terpenting dalam sektor pendapatan negara, bahkan
menjadi salah satu sumber pendapatan utama negara yang terbesar dalam
sektor penerimaan APBN, pada saat ini sekitar 70% anggaran negara di tutupi
oleh penerimaan pajak sehingga dalam hal tersebut Negara Indonesia masih
1
bergantung kepada penerimaan pajak, hasil pemungutan dana yang berasal dari
penerimaan pajak tersebut dimanfaatkan untuk membiayai berbagai pembiayaan
negara seperti pembangunan nasional hal tersebut dilakukan untuk menaikan
kualitas kesejahteraan masyarakat yang memerlukan biaya tidak sedikit.
Dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak pemerintah melakukan langkah
yang tegas dengan pemberlakuan sanksi pajak dengan adanya sanksi pajak berupa
peraturan yang ditujukan untuk mengikat Wajib Pajak dalam mencegah terjadinya
pelanggaran perpajakan. Pengenaan sanksi pajak ini diatur dalam ketentuan
perundang- undangan yang menjadi jaminan bahwa sanksi perpajakan menjadi hal
yang pasti dan harus diikuti/dipatuhi. Pemahaman dalam mengenai sanksi
perpajakan menjadi hal yang bersifat penting karena perpajakan Indonesia
menganut sistem self assessment dalam proses pemungutan pajak, maka agar
proses tersebut dapat berjalan secara maksimal maka wajib pajak perlu memahami
aturan terkait aturan perpajakan yang sedang berlaku hal ini perlu dilakukan
wajib pajak untuk menghindari resiko wajib pajak terkena sanksi dalam
perpajakan yang bisa disebabkan karena kelalaian atau kurang memahami aturan
dalam perpajakan. dan menjadi hal pasti bahwa apabila wajib pajak enggan dalam
melaksanakan perpajakan sanksi pajak akan menjadi sebuah alat yang akan
memberatkan wajib pajak. Itulah sebabnya penting bagi wajib pajak untuk
memahami sebab dan akibat hukum dari berlakunya peraturan sanksi dalam
perpajakan baik peraturan yang sedang berlaku atau pun sudah tidak berlaku.
2.1.3. Pajak
Mardiasmo (2018:3) pajak adalah kontribusi yang diwajibkan secara hukum dari
orang atau badan hukum kepada negara, yang tidak menerima kompensasi
langsung dan hasil penerimaan tersebut diperuntukan untuk kebutuhan negara
dalam mencapai kemakmuran yang sebesar-besarnya bagi warga negaranya.
Pengetahuan
Pajak (X1)
Sanksi Pajak
(X3)
Gambar 2.
Kerangka Pemikiran
2.4. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2021) Hipotesis adalah pendapat awal yang berfungsi
sebagai jawaban untuk merumuskan masalah dalam sebuah penelitian, dan
rumusan masalah penelitian diungkapkan dalam bentuk pertanyaan.
2.4.2 Pengaruh Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Dengan adanya perubahan pembaharuan lapisan pajak penghasilan
sesuai dengan peraturan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Ketentuan penambahan lapisan pajak
penghasilan diatur dalam pasal 17 ayat (1). Diharapkan dengan perubahan
pembaharuan pengenaan tarif pajak diharapkan menjadi lebih adil di masyarakat
dan bisa meningkatkan kepatuhan perpajakan.
Berdasarkan penelitian dari Fenny Noor Salam dan Dea Amalia Lestari
(2022) tarif pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, penelitian
tersebut juga didukung dengan Noviyanti dkk (2020) bahwa tarif pajak memiliki
pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, maka berdasarkan penjelasan
diatas dapat ditarik sebuah hipotesis sebagai berikut :
H2: Tarif Pajak Berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
3. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah metode kuantitatif
yang secara efektif dan sistematis untuk memperoleh pengetahuan atau
memecahkan sebuah masalah dengan melakukan proses pengumpulan data
berupa rangkaian atau kumpulan angka. Peneliti menggunakan metode
penelitian ini untuk menentukan hubungan yang signifikan antara variabel yang
diteliti dengan menarik kesimpulan yang menjelaskan deskripsi objek penelitian,
survei dapat diartikan sebagai proses untuk melakukan penelitian dengan
menggunakan survei yang dikirim peneliti kepada responden survei. Data yang
telah dikumpulkan dari survei kemudian dilakukan analisis secara statistik untuk
mendapatkan kesimpulan penelitian. (Lp2m.Uma 2021), metode ini
membutuhkan pembentukan koneksi atau hubungan antara responden dengan
peneliti. Survei adalah metode untuk menghimpun data dengan membuat
pertanyaan secara lisan dan tertulis.
c. Variabel Tarif Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi menunjukan dari 100
responden yang telah dianalisis terdapat nilai minimum sebesar 24, nilai
maksimum sebesar 40,nilai mean sebesar 34,57 serta standar Deviasi
sebesar 4,497.
d. Variabel Sanksi Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi menunjukan dari 100
responden yang telah dianalisis terdapat nilai minimum sebesar 24, nilai
maksimum sebesar 40, nilai mean sebesar 34,20 serta standar Deviasi
sebesar 3,869
Uji Validitas
Pertanyaan dalam tiap butir dapat dikatakan valid apabila telah memenuhi
syarat pada nilai r hitung harus mempunyai angka atau nilai yang < dari r tabel
atau dapat melihat pada nilai signifikansi 0,05, dengan memperhatikan rumus
sesuai dengan responden yang diteliti yaitu kebebasan (Degree of freedom)
dalam penelitian ini df = n -2 dengan asumsi n (jumlah sampel yang diteliti) = 100
responden, jadi df = 100 – 2 = 98 dengan sig 0,05 (5%). Maka didapatkan nilai r
tabel sebesar 0,1966. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 4.
Uji Validitas
Variabel Item Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan
Y1 0,678 0,1966 Valid
Y2 0,811 0,1966 Valid
Y3 0,758 0,1966 Valid
Kepatuhan Y4 0,815 0,1966 Valid
Wajib Pajak Y5 0,824 0,1966 Valid
Y6 0,865 0,1966 Valid
Y7 0,787 0,1966 Valid
Y8 0,614 0,1966 Valid
Pengetahuan X1.1 0,721 0,1966 Valid
Wajib Pajak X1.2 0,850 0,1966 Valid
X1.3 0,798 0,1966 Valid
X1.4 0,824 0,1966 Valid
X1.5 0,824 0,1966 Valid
X1.6 0,780 0,1966 Valid
Variabel Item Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan
X1.7 0,778 0,1966 Valid
X1.8 0,731 0,1966 Valid
X1.9 0,395 0,1966 Valid
X2.1 0,708 0,1966 Valid
X2.2 0,798 0,1966 Valid
X2.3 0,851 0,1966 Valid
X2.4 0,851 0,1966 Valid
Tarif Pajak
X2.5 0,791 0,1966 Valid
X2.6 0,788 0,1966 Valid
X2.7 0,746 0,1966 Valid
X2.8 0,463 0,1966 Valid
X3.1 0,689 0,1966 Valid
X3.2 0,795 0,1966 Valid
X3.3 0,801 0,1966 Valid
X3.4 0,830 0,1966 Valid
Sanksi Pajak
X3.5 0,763 0,1966 Valid
X3.6 0,721 0,1966 Valid
X3.7 0,706 0,1966 Valid
X3.8 0,513 0,1966 Valid
Uji Reliabilitas
Pengujian ini menggunakan Cronbach’s Alpha untuk mengetahui bahwa
koefisien di dalam kehandalan reliabilitas skornya sama atau lebih besar dari
0,60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha Keterangan
Kepatuhan Wajib Pajak .898 Reliabel
Pengetahuan Wajib Pajak .902 Reliabel
Sanksi Pajak .893 Reliabel
Tarif Pajak .876 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah 2023
Uji Multikolinearitas
Dalam pengujian ini diharuskan tidak mengandung korelasi antara variabel
Independen dengan melihat pada nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF). Apabila dalam proses pengujian data terdapat nilai nilai Variance Inflation
Factor (VIF) lebih kecil dari nilai 10 tidak mengandung multikolinieritas dan
apabila dalam pengujian terdapat nilai Tolerance lebih besar 0,1 maka dapat
dinyatakan tidak mengandung multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat
dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 4.
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 4.603 3.150 1.461 .147
Pengetahuan .179 .099 .171 1.803 .074 .543 1.841
Wajib Pajak
Tarif Pajak .410 .103 .401 3.971 .000 .480 2.085
Sanksi Pajak .263 .106 .254 2.496 .014 .472 2.120
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber: Data Primer Diolah 2023
Berdasarkan tabel 4., diatas menunjukan bahwa variabel independen yang telah
diteliti didapatkan nilai tolerance lebih besar dari nilai 0,1 dan VIF kurang dari
nilai 10. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan variabel independen dalam
model regresi ini tidak mengandung multikolineritas, dan model regresi dalam
penelitian ini dapat digunakan.
Uji Heteroskedastisitas
Penelitian ini menggunakan Uji Glejser untuk regresi nilai absolut residual dari
variabel dependen terhadap variabel independen, dengan memperhatikan
keputusan dalam mempengaruhi nilai sig dari variabel independen yaitu di atas
0,05 maka data tersebut dapat dinyatakan terhindar dari gejala
heteroskedastisitas. Berikut Hasil uji heteroskedastisitas :
Tabel 4.
Hasil Uji Heteroskedasitisitas
Coefficientsa
Sumber: Data Primer Diolah 2023
Berdasarkan tabel 4., angka R dari model sebesar 0,729, Dapatkan hubungan
yang kuat sebesar 0,729 antara variabel independen dan dependen. Sedangkan
hasil koefisien R2 menunjukkan angka R square 0,531 atau 53,1% pengaruh
dalam masing-masing variabel independen yaitu variabel Pengetahuan
Perpajakan, Tarif Pajak dan Sanksi Perpajakan terhadap variabel dependen
Kepatuhan Wajib Pajak dengan kemampuan sebesar 53,1% sedangkan
persentase sisa 46,9% dipengaruhi dengan variabel uninvestigated atau
variabel yang belum diteliti pada penelitian ini.
Keterangan :
α : Tingkat kepercayaan
n : Jumlah sampel/responden
k : Jumlah variabel bebas
Jadi nilai t tabel dapat dihitung sebagai berikut :
t tabel = (α/2; n-k-1)
t table = (0,005/2 : 100 – 3 -1)
t tabel = (0,025 ; 96)
t table = 1.985
Berdasarkan perhitungan rumus di atas nilai t tabel pada α = 0,025 pada df=
96 adalah sebesar 1,985. Perhitungan t tabel ini digunakan untuk pengujian
hipotesis pertama, kedua dan ketiga. Berdasarkan tabel diatas maka
didapatkan hipotesis penelitian diajukan adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil uji dilihat dalam perhitungan yang diperoleh dari
nilai koefisien regresi sebesar 0,179 dan nilai t hitung sebesar 1.803
lebih kecil dari pada t tabel sebesar 1.985 dengan nilai signifikansi
sebesar 0.074 lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan
Pengetahuan Perpajakan tidak berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
2. Berdasarkan hasil uji dapat dilihat dalam perhitungan yang diperoleh
dari nilai koefisien regresi sebesar 0.410 dan nilai t hitung sebesar
3.971 lebih besar dari t tabel sebesar 1.985 dengan nilai signifikansi
sebesar 0.000 kurang dari 0,05. Maka disimpulkan Tarif Pajak secara
parsial dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
3. Berdasarkan hasil uji dapat dilihat dalam perhitungan yang diperoleh
dari nilai koefisien regresi 0,263 dan nilai t hitung 2.496 lebih besar
dari t tabel sebesar 1.985 dengan nilai signifikansi sebesar 0.014
kurang dari 0,05. Maka disimpulkan Sanksi Pajak secara parsial dan
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
4.3. Pembahasan
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi di Kota Demak
Berdasarkan uji hipotesis yang di uji, disimpulkan bahwa secara parsial
dan signifikan pengetahuan perpajakan tidak berpengaruh namun berpengaruh
positif dan simultan terhadap kepatuhan perpajakan. Dengan melihat nilai
koefisien regresi 0,179, nilai signifikansi uji t sebesar 0,147 dan nilai t hitung
1803. Nilai signifikansi 0.157 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung lebih kecil
dari t tabel (1.803 < 1,985). Hasil pernyataan tersebut diterima (H1) yang
menyatakan bahwa Pengetahuan Perpajakan memiliki pengaruh positif terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
Hasil analisis ini sejalan dengan teori pembelajaran sosial yang
menghubungkan wajib pajak orang pribadi dengan informasi mengenai
pengetahuan perpajakan yang dimana dengan proses pengamatan mengenai
informasi pengetahuan perpajakan yang kemudian di pelajari akan
mempermudah wajib pajak dalam proses perpajakan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu Fita et al
(2018), hasil penelitian tersebut memberikan bukti Pengetahuan Perpajakan
terdapat pengaruh positif dan simultan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
5. Kesimpulan
Berdasarkan telaah terhadap pengujian dan hasil pembahasan analisis data
yang di uji dalam penelitian ini, khususnya mengenai pengaruh pengetahuan
perpajakan, sanksi perpajakan dan sanksi wajib pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi Pratama Demak, maka ditarik kesimpulan seperti berikut :
1. Pada variabel Variabel pengetahuan perpajakan (X1) berpengaruh
positif dan simultan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal
ini ditunjukkan dengan angka F hitung 36.230 lebih besar dari F tabel
2.470.
2. Pada variabel tarif pajak (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai t hitung sebesar 3.971 yang lebih besar dari nilai t
sebesar 1.985 pada t tabel. Dengan nilai nilai signifikansi kurang dari
0,05 (0,000 < 0,05).
3. 3. Pada variabel Sanksi Pajak (X3) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal tersebut
ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2.496 yang lebih besar dari
nilai 1.985 pada t tabel. Dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
(0,000 > 0,05).
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan hal-hal yang berkaitan dengan keterbatasan
diatas, maka saran yang bisa diberikan pada penelitian “Bagi Peneliti Selanjutnya
diharapkan untuk memperluas variabel lain selain variabel yang telah di uji oleh
peneliti, hal ini diharapkan akan menghasilkan hasil yang berbeda dan
memperluas pemeriksaan persepsi wajib pajak ketika menggambarkan atau
menjelaskan masalah yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak”
DAFTAR PUSTAKA
Caroko, Bayu, Heru Susilo, and Z. A. Zahroh. "Pengaruh pengetahuan
perpajakan, kualitas pelayanan pajak dan sanksi pajak terhadap motivasi
wajib pajak orang pribadi dalam membayar pajak." Jurnal Mahasiswa
Perpajakan 4.1 (2015)
ATARWAMAN, Rita JD. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak Dan
Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi. Jurnal Akuntansi, 2020, 6.1: 39-51.
Zuhdi, M. I., Suryadi, D., & Yuniati, Y. (2019). Pengaruh Modernisasi Sistem
Administrasi Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi Pada Kpp Pratama Bandung X. Jurnal Ilmiah MEA
(Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 3(1), 116-135.
Chandra, Cynthia, and A. Sandra. "Pengaruh Tarif Pajak, Sanksi Pajak dan
Kesadaran Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Usahawan." Jurnal Online Insan Akuntan 5.2 (2020): 153-168.