Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, TARIF PAJAK,

DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN


WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Study Empires Pada
Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Demak)
[NamaPenulis1_TanpaGelar]a, [NamaPenulis2_TanpaGelar]b,
[NamaPenulis3_TanpaGelar]c [Arial, 11, regular]
a
[Instansi_dan_alamat_Penulis_meneliti, negara] Email: [alamat_email@provider.com]
b
[Instansi_dan_alamat_Penulis_meneliti, negara] Email: [alamat_email@provider.com]
c
[Instansi_dan_alamat_Penulis_meneliti, negara] Email: [alamat_email@provider.com] [Arial, 9,
regular]

ABSTRAK
This study aims to examine the effect of tax knowledge. Tax rates and tax sanctions on taxpayer
compliance and describe the relationship between these variables. The problem that is the focus
of this research is the decrease in tax revenue at the Pratama Demak Tax Office (KPP) unit. This
research method involves collecting primary data through questionnaires and then analyzing it
using statistical methods, such as regression analysis using SPSS software version 26. This
research is useful for giving the importance of influencing factors regarding taxpayer compliance
and underlining the importance of effective implementation of taxpayer compliance. The results
showed that tax knowledge had a positive and simultaneous effect, while tax rates and individual
tax sanctions had a positive and significant effect on taxpayer compliance. These findings indicate
that understanding tax regulations regarding tax benefits, calculation and reporting procedures,
understanding tax rates and applying strict sanctions can improve taxpayer compliance.

Keywords: Taxpayer Compliance, Tax Knowledge, Tax Rates, Tax Sanctions.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan pajak. Tarif pajak
dan sanksi pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak serta mendeskripsikan
hubungan antara variabel-variabel tersebut. Permasalahan yang menjadi fokus
penelitian ini adalah penurunan penerimaan pajak di unit Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Demak. Metode penelitian ini melibatkan pengumpulan
data primer melalui kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode statistik, seperti analisis regresi dengan menggunakan perangkat lunak
SPSS versi 26. Penelitian ini berguna untuk memberikan pentingnya pengaruh
faktor mengenai kepatuhan Wajib Pajak dan menggarisbawahi pentingnya
implementasi yang efektif dari kepatuhan Wajib Pajak. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan pajak berpengaruh secara positif dan
simultan, sedangkan tarif pajak dan sanksi pajak orang pribadi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Temuan ini menunjukkan
bahwa dengan memahami peraturan perpajakan mengenai manfaat pajak, tata
cara perhitungan dan pelaporan, pemahaman tarif pajak dan penerapan sanksi
yang tegas dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Kata kunci: Kepatuhan Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak, Tarif Pajak, Sanksi Pajak
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pajak merupakan bagian terpenting dalam sektor pendapatan negara, bahkan
menjadi salah satu sumber pendapatan utama negara yang terbesar dalam
sektor penerimaan APBN, pada saat ini sekitar 70% anggaran negara di tutupi
oleh penerimaan pajak sehingga dalam hal tersebut Negara Indonesia masih

1
bergantung kepada penerimaan pajak, hasil pemungutan dana yang berasal dari
penerimaan pajak tersebut dimanfaatkan untuk membiayai berbagai pembiayaan
negara seperti pembangunan nasional hal tersebut dilakukan untuk menaikan
kualitas kesejahteraan masyarakat yang memerlukan biaya tidak sedikit.
Dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak pemerintah melakukan langkah
yang tegas dengan pemberlakuan sanksi pajak dengan adanya sanksi pajak berupa
peraturan yang ditujukan untuk mengikat Wajib Pajak dalam mencegah terjadinya
pelanggaran perpajakan. Pengenaan sanksi pajak ini diatur dalam ketentuan
perundang- undangan yang menjadi jaminan bahwa sanksi perpajakan menjadi hal
yang pasti dan harus diikuti/dipatuhi. Pemahaman dalam mengenai sanksi
perpajakan menjadi hal yang bersifat penting karena perpajakan Indonesia
menganut sistem self assessment dalam proses pemungutan pajak, maka agar
proses tersebut dapat berjalan secara maksimal maka wajib pajak perlu memahami
aturan terkait aturan perpajakan yang sedang berlaku hal ini perlu dilakukan
wajib pajak untuk menghindari resiko wajib pajak terkena sanksi dalam
perpajakan yang bisa disebabkan karena kelalaian atau kurang memahami aturan
dalam perpajakan. dan menjadi hal pasti bahwa apabila wajib pajak enggan dalam
melaksanakan perpajakan sanksi pajak akan menjadi sebuah alat yang akan
memberatkan wajib pajak. Itulah sebabnya penting bagi wajib pajak untuk
memahami sebab dan akibat hukum dari berlakunya peraturan sanksi dalam
perpajakan baik peraturan yang sedang berlaku atau pun sudah tidak berlaku.

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, sebagai berikut : (1)
Apakah pengetahuan wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Demak, (2) Apakah tarif pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Demak, (3) Apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Demak.

2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN


HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori
2.1.1.Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)
Teori perilaku terencana (TPB) dikemukakan oleh Ajzen (1991) menjelaskan
terkait faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang wajib
pajak, secara umum teori ini menggambarkan bahwa perilaku yang dilakukan
setiap individu muncul karena adanya keinginan untuk melakukan tindakan
tersebut.

2.1.2. Compliance Theory


Teori kepatuhan berasal dari kata patuh, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), patuh diartikan sebagai suka dan taat dalam setiap aturan, ataupun
perintah dan memiliki kedisiplinan.

2.1.3. Pajak
Mardiasmo (2018:3) pajak adalah kontribusi yang diwajibkan secara hukum dari
orang atau badan hukum kepada negara, yang tidak menerima kompensasi
langsung dan hasil penerimaan tersebut diperuntukan untuk kebutuhan negara
dalam mencapai kemakmuran yang sebesar-besarnya bagi warga negaranya.

2.1.4. Kepatuhan Wajib Pajak


Kepatuhan perpajakan dalam KBBI diartikan dalam sebuah perbuatan atau
perilaku atau mengikuti ajaran atau aturan aturan yang telah ditetapkan ,
menurut (Al kautsar 2006), merupakan motivasi sekelompok, individu atau
organisasi melakukan tindakan yang sesuai dengan aturan, dalam hal
perpajakan dimana tingkah laku wajib pajak dalam setiap proses pemenuhan
segala keperluan perpajakannya harus sejalan dengan aturan undang-
undangan perpajakan yang sedang berlaku.

2.1.5. Pengetahuan Perpajakan


Menurut Mardiasmo (2016:7) Pengetahuan perpajakan didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang berkaitan dengan hukum pajak, baik berupa hukum pajak
formil maupun materiil yang dimiliki atau dipahami oleh wajib pajak.

2.1.6 Tarif Pajak


Tarif adalah nilai nominal kontribusi pemerintah yang menjadi dasar
penghitungan pembayaran kepada wajib pajak. Tarif pajak ini juga dapat
dinyatakan sebagai takaran yang dapat berupa jumlah nominal pajak yang harus
dibayar oleh orang atau badan yang bersangkutan (www.pajakku.com) dan
menurut Afifah & Hasym (2020)

2.1.7 Sanksi Pajak


Sanksi Perpajakan didefinisikan sebagai pengamanan yang bertujuan untuk
memastikan bahwa aturan penerapan perundang-undang perpajakan (norma
perpajakan) akan dihormati/dipatuhi/ ditaati. Sedangkan menurut (Mandowally,
et, al., 2020) sanksi perpajakan dijadikan sebuah jaminan bahwa pada aturan
perpajakan akan dihormati, diikuti dan dipatuhi oleh wajib pajak, dengan maksud
bahwa saksi di dalam sistem perpajakan dapat dijadikan pencegahan wajib pajak
untuk tidak melangar ketentuan perpajakan yang berlaku.

2.2. Kerangka Pemikiran


Berdasarkan tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas,
maka kerangka pemikiran penelitian dapat digambarkan berikut ini:

Pengetahuan
Pajak (X1)

Tarif Pajak Kepatuhan Wajib


(X2) Pajak Orang
Pribadi (Y)

Sanksi Pajak
(X3)
Gambar 2.
Kerangka Pemikiran

2.4. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2021) Hipotesis adalah pendapat awal yang berfungsi
sebagai jawaban untuk merumuskan masalah dalam sebuah penelitian, dan
rumusan masalah penelitian diungkapkan dalam bentuk pertanyaan.

2.4.1 Pengaruh Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak


Orang Pribadi
Wajib pajak orang pribadi yang mempunyai tingkat pengetahuan dalam
bidang perpajakan tentunya akan menjadi lebih patuh dalam setiap pemenuhan
kewajiban dan hak perpajakan tanpa ada paksaan. Pengetahuan perpajakan ini
dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian diantaranya peraturan mengenai
pengetahuan tentang sistem perpajakan, undang - undang perpajakan yang
berlaku, serta pengetahuan tentang fungsi perpajakan di Indonesia. Dengan
adanya pengetahuan perpajakan akan memudahkan wajib pajak dalam
menjalankan pemenuhan kewajiban perpajakannya.
Hasil penelitian yang telah dilakukan Dian Lestari Siregar (2017)
menyatakan bahwa pengetahuan perpajakan memiliki pengaruh positif terhadap
kepatuhan wajib pajak penelitian ini juga didukung dengan Nevy & Hendrato
(2021) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif pengetahuan
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak, maka berdasarkan penjelasan
tersebut dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :
H1 : Pengetahuan Perpajakan Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi

2.4.2 Pengaruh Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Dengan adanya perubahan pembaharuan lapisan pajak penghasilan
sesuai dengan peraturan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Ketentuan penambahan lapisan pajak
penghasilan diatur dalam pasal 17 ayat (1). Diharapkan dengan perubahan
pembaharuan pengenaan tarif pajak diharapkan menjadi lebih adil di masyarakat
dan bisa meningkatkan kepatuhan perpajakan.
Berdasarkan penelitian dari Fenny Noor Salam dan Dea Amalia Lestari
(2022) tarif pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, penelitian
tersebut juga didukung dengan Noviyanti dkk (2020) bahwa tarif pajak memiliki
pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, maka berdasarkan penjelasan
diatas dapat ditarik sebuah hipotesis sebagai berikut :
H2: Tarif Pajak Berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

2.4.3 Pengaruh Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang


Pribadi
Sanksi di bidang perpajakan merupakan sebuah kepastian terhadap
ketentuan hukum di dalam perundang perundangan yang nantinya akan
dilaksanakan, dengan kata lain bahwa sanksi perpajakan akan menjadi alat
pencegah wajib pajak untuk melakukan pelanggaran peraturan di bidang
perpajakan Mardiasmo (2018:16).
Berdasarkan penelitian dari Dian Lestari Siregar ( 2017) sanksi
perpajakan memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, penelitian
ini didukung dengan peneliti lain Nelsi Arisandy (2017) dan Nevy (2022) sanksi
perpajakan berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak, maka berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik sebuah hipotesis
sebagai berikut :
H3: Sanksi Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

3. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah metode kuantitatif
yang secara efektif dan sistematis untuk memperoleh pengetahuan atau
memecahkan sebuah masalah dengan melakukan proses pengumpulan data
berupa rangkaian atau kumpulan angka. Peneliti menggunakan metode
penelitian ini untuk menentukan hubungan yang signifikan antara variabel yang
diteliti dengan menarik kesimpulan yang menjelaskan deskripsi objek penelitian,
survei dapat diartikan sebagai proses untuk melakukan penelitian dengan
menggunakan survei yang dikirim peneliti kepada responden survei. Data yang
telah dikumpulkan dari survei kemudian dilakukan analisis secara statistik untuk
mendapatkan kesimpulan penelitian. (Lp2m.Uma 2021), metode ini
membutuhkan pembentukan koneksi atau hubungan antara responden dengan
peneliti. Survei adalah metode untuk menghimpun data dengan membuat
pertanyaan secara lisan dan tertulis.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Distribusi Penyebaran Kuesioner
Objek dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar dan
aktif pada KPP Pratama Demak yang menjadi responden, teknik pengambilan
data dengan menggunakan simple random sampling dimana sampel tersebut
disebarluaskan dengan cara mendatangi wajib pajak secara langsung dengan
menyebarkan kuesioner secara acak pada KPP Pratama Demak. Hasil dari
proses penyebaran kuesioner tersebut sampel yang dipilih sebanyak 100
responden yang kemudian data dalam kuesioner tersebut akan diolah untuk
dilakukan analisis dan pengujian hipotesisi.

4.2. Analisis Data


Analisis Statistik Deskriptif
Berikut ini merupakan hasil dari tabel yang berisi mengenai statistik deskriptif dari
variabel dependen kepatuhan wajib pajak dan variabel independen pengetahuan
wajib pajak, tarif dan sanksi yang bertujuan untuk memberikan gambaran statistik
dari setiap variabel. Hasil analisis statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel
dibawah :
Tabel 4.
Analisis Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Kepatuhan Wajib 100 24 40 35,5 3,902
Pajak
Pengetahuan Wajib 100 28 45 39,89 4,552
Pajak
Tarif Pajak 100 24 40 34,57 4,497
Sanksi Pajak 100 26 40 34,2 3,869
Valid N 100

Sumber : Data Primer, diolah 2023


Berdasarkan Tabel 4., data informasi yang dapat disimpulkan dari hasil
analisis statistik deskriptif sebagai berikut:
a. Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi menunjukan dari 100 data
responden yang telah dianalisis terdapat nilai minimum sebesar 24, nilai
maksimum sebesar 40, mean 35,5 dan standar deviasi sebesar 3,902.

b. Variabel Pengetahuan Wajib Pajak Orang Pribadi menunjukan dari 100


responden yang telah dianalisis terdapat nilai minimum sebesar 28, nilai
maksimum sebesar 45, mean sebesar 39,89 dan standar deviasi sebesar
4,552

c. Variabel Tarif Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi menunjukan dari 100
responden yang telah dianalisis terdapat nilai minimum sebesar 24, nilai
maksimum sebesar 40,nilai mean sebesar 34,57 serta standar Deviasi
sebesar 4,497.

d. Variabel Sanksi Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi menunjukan dari 100
responden yang telah dianalisis terdapat nilai minimum sebesar 24, nilai
maksimum sebesar 40, nilai mean sebesar 34,20 serta standar Deviasi
sebesar 3,869

Uji Validitas
Pertanyaan dalam tiap butir dapat dikatakan valid apabila telah memenuhi
syarat pada nilai r hitung harus mempunyai angka atau nilai yang < dari r tabel
atau dapat melihat pada nilai signifikansi 0,05, dengan memperhatikan rumus
sesuai dengan responden yang diteliti yaitu kebebasan (Degree of freedom)
dalam penelitian ini df = n -2 dengan asumsi n (jumlah sampel yang diteliti) = 100
responden, jadi df = 100 – 2 = 98 dengan sig 0,05 (5%). Maka didapatkan nilai r
tabel sebesar 0,1966. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 4.
Uji Validitas
Variabel Item Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan
Y1 0,678 0,1966 Valid
Y2 0,811 0,1966 Valid
Y3 0,758 0,1966 Valid
Kepatuhan Y4 0,815 0,1966 Valid
Wajib Pajak Y5 0,824 0,1966 Valid
Y6 0,865 0,1966 Valid
Y7 0,787 0,1966 Valid
Y8 0,614 0,1966 Valid
Pengetahuan X1.1 0,721 0,1966 Valid
Wajib Pajak X1.2 0,850 0,1966 Valid
X1.3 0,798 0,1966 Valid
X1.4 0,824 0,1966 Valid
X1.5 0,824 0,1966 Valid
X1.6 0,780 0,1966 Valid
Variabel Item Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan
X1.7 0,778 0,1966 Valid
X1.8 0,731 0,1966 Valid
X1.9 0,395 0,1966 Valid
X2.1 0,708 0,1966 Valid
X2.2 0,798 0,1966 Valid
X2.3 0,851 0,1966 Valid
X2.4 0,851 0,1966 Valid
Tarif Pajak
X2.5 0,791 0,1966 Valid
X2.6 0,788 0,1966 Valid
X2.7 0,746 0,1966 Valid
X2.8 0,463 0,1966 Valid
X3.1 0,689 0,1966 Valid
X3.2 0,795 0,1966 Valid
X3.3 0,801 0,1966 Valid
X3.4 0,830 0,1966 Valid
Sanksi Pajak
X3.5 0,763 0,1966 Valid
X3.6 0,721 0,1966 Valid
X3.7 0,706 0,1966 Valid
X3.8 0,513 0,1966 Valid

Sumber : Output SPSS 2023


Berdasarkan Tabel 4., diatas memperlihatkan hasil pada setiap butir
pertanyaan memiliki nilai r hitung > r tabel. Hal ini dapat menjelaskan bahwa
data yang diperoleh dari penelitian ini dapat dinyatakan telah valid dan dapat
digunakan untuk pengujian data lebih lanjut.

Uji Reliabilitas
Pengujian ini menggunakan Cronbach’s Alpha untuk mengetahui bahwa
koefisien di dalam kehandalan reliabilitas skornya sama atau lebih besar dari
0,60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha Keterangan
Kepatuhan Wajib Pajak .898 Reliabel
Pengetahuan Wajib Pajak .902 Reliabel
Sanksi Pajak .893 Reliabel
Tarif Pajak .876 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah 2023

Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan hasil semua nilai Cronbach’s Alpha


lebih besar dari 0,60, sehingga pengujian ini dapat disimpulkan bahwa setiap
instrumen variabel pada kuesioner menunjukan konsistensi atau reliable dan
dapat dinyatakan sebagai instrumen penelitian.

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 4.
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Data Primer Diolah 2023

Berdasarkan Tabel 4., diatas memperlihatkan bahwa data dapat berdistribusi


dengan normal, hal ini dapat dibuktikan dengan pengujian nilai Kolmogorov-
smirnov dengan memperhatikan nilai signifikansi Asymp. 2 tailed adalah 0,150
atau lebih besar dari nilai signifikansi Asymp. 2 tailed 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa data yang diamati memiliki telah lolos dari uji normalitas
karena dapat distribusi dengan normal.

Uji Multikolinearitas
Dalam pengujian ini diharuskan tidak mengandung korelasi antara variabel
Independen dengan melihat pada nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF). Apabila dalam proses pengujian data terdapat nilai nilai Variance Inflation
Factor (VIF) lebih kecil dari nilai 10 tidak mengandung multikolinieritas dan
apabila dalam pengujian terdapat nilai Tolerance lebih besar 0,1 maka dapat
dinyatakan tidak mengandung multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat
dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 4.
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 4.603 3.150 1.461 .147
Pengetahuan .179 .099 .171 1.803 .074 .543 1.841
Wajib Pajak
Tarif Pajak .410 .103 .401 3.971 .000 .480 2.085
Sanksi Pajak .263 .106 .254 2.496 .014 .472 2.120
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber: Data Primer Diolah 2023

Berdasarkan tabel 4., diatas menunjukan bahwa variabel independen yang telah
diteliti didapatkan nilai tolerance lebih besar dari nilai 0,1 dan VIF kurang dari
nilai 10. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan variabel independen dalam
model regresi ini tidak mengandung multikolineritas, dan model regresi dalam
penelitian ini dapat digunakan.

Uji Heteroskedastisitas
Penelitian ini menggunakan Uji Glejser untuk regresi nilai absolut residual dari
variabel dependen terhadap variabel independen, dengan memperhatikan
keputusan dalam mempengaruhi nilai sig dari variabel independen yaitu di atas
0,05 maka data tersebut dapat dinyatakan terhindar dari gejala
heteroskedastisitas. Berikut Hasil uji heteroskedastisitas :
Tabel 4.
Hasil Uji Heteroskedasitisitas
Coefficientsa
Sumber: Data Primer Diolah 2023

Berdasarkan Tabel 4., Berdasarkan tabel 4.11 di atas setelah melakukan


pengujian data melalui uji glejser secara statistik menunjukkan bahwa nilai
signifikansi dalam penelitian ini lebih dari 0,05. Sehingga disimpulkan bahwa
penelitian model regresi tidak ada heteroskedastisitas atau varians antara
residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain.

Uji Analisis Regresi Linear Berganda


Hasil pengujian analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel dibawah:
Tabel 4.
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.603 3.150 1.461 .147
Pengetahuan Pajak .179 .099 .171 1.803 .074
Tarif Pajak .410 .103 .401 3.971 .000
Sanksi Pajak .263 .106 .254 2.496 .014
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber : Output SPSS 26, 2023

Berdasarkan tabel diatas, didapat rumus persamaan regresi linear berganda


sebagai berikut :
Y = (4.603) + 0,179X1 +0,410X2+0,263X3 + 𝑒

Berdasarkan hasil persamaan regresi linear berganda diatas maka dapat


dijabarkan sebagai berikut :
a. 1. Konstanta yang didapatkan dalam pengujian tersebut adalah sebesar
4.603,angka tersebut menunjukan konstanta kepatuhan wajib pajak belum
berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu variabel pengetahuan (X1),
tarif (X2), dan sanksi (X3).
b. Koefisien regresi dalam pengujian ini untuk Pengetahuan Pajak adalah
0,179. Ini menunjukan adanya indikasi dalam variabel Pengetahuan Pajak
terdapat pengaruh secara positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Yang
dapat disimpulkan Pengetahuan Perpajakan akan meningkatkan kepatuhan
wajib pajak orang pribadi
c. Koefisien regresi dalam pengujian ini untuk Tarif Pajak adalah 0,410. Ini
menunjukkan adanya indikasi dalam variabel Tarif Pajak terdapat pengaruh
secara positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Yang dapat disimpulkan tarif
pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
d. Koefisien regresi dalam pengujian ini untuk Sanksi Pajak adalah 0,263. Ini
menunjukkan adanya indikasi Sanksi Pajak terdapat pengaruh secara positif
terhadap kepatuhan wajib pajak. Yang dapat disimpulkan sanksi pajak akan
meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
Uji Hipotesis
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian ini difungsikan untuk menentukan terdapat seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap kepatuhan wajib pajak dengan memperhatikan
nilai koefisien determinasi pada model regresi linier berganda tersebut hal
tersebut dapat dilihat pada pengujian Adjusted R Square. Hasil uji koefisien
determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 4.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .729a .531 .516 2.713
a. Predictors: (Constant), Sanksi Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak , Tarif Pajak
Sumber: Data Primer Diolah 2023

Berdasarkan tabel 4., angka R dari model sebesar 0,729, Dapatkan hubungan
yang kuat sebesar 0,729 antara variabel independen dan dependen. Sedangkan
hasil koefisien R2 menunjukkan angka R square 0,531 atau 53,1% pengaruh
dalam masing-masing variabel independen yaitu variabel Pengetahuan
Perpajakan, Tarif Pajak dan Sanksi Perpajakan terhadap variabel dependen
Kepatuhan Wajib Pajak dengan kemampuan sebesar 53,1% sedangkan
persentase sisa 46,9% dipengaruhi dengan variabel uninvestigated atau
variabel yang belum diteliti pada penelitian ini.

Uji Simultan (Uji F)


Uji F adalah uji stimulan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
pemahaman pajak, penurunan tarif, dan keadilan pajak secara stimulan
terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 4.
Hasil Uji F
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 800.211 3 266.737 36.230 .000b
Residual 706.789 96 7.362
Total 1507.000 99
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
b. Predictors: (Constant), Sanksi Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak , Tarif Pajak
Sumber : Output SPSS 26, 2023
Berdasarkan Tabel 4,. Berdasarkan tabel diatas F tabel pada tingkat
signifikansi 5% dan Degree of Freedom (df1) sebesar k-1 (4-1 = 3) dan derajat
bebas penyebut (df2) sebesar n-k (100-4 = 96) adalah nilai F Tabel sebesar
2.47. Berdasarkan hasil pengujian regresi berganda pada penelitian ini
menunjukan nilai F hitung pada tabel 4.17 diatas sebesar 36.230 , dimana
nilai tersebut lebih besar dibanding nilai f tabel 36.230 > 2,470 dan hasil
pengujian nilai signifikan kurang dari nilai 0,05 nilai, hal ini dapat diartikan H0
ditolak dan Ha diterima. Dari persamaan tersebut menunjukan bahwa
Pengetahuan Perpajakan, Tarif Pajak dan Sanksi Perpajakan secara bersama
sama berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Uji Parsial (Uji t)


Pengujian ini digunakan sebagai penentu apakah analisis pengaruh variabel
independen berpengaruh secara parsial dan tingkat nilai sig, maka dapat
dinyatakan variabel independen terdapat pengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen dengan melakukan pengujian tersebut dan jika nilai
pengujian data nilai sig lebih dari 0,05 variabel independen tidak berpengaruh
secara signifikan. terhadap variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada
tabel dibawah :
Tabel 4.
Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.603 3.150 1.461 .147
Pengetahuan Pajak .179 .099 .171 1.803 .074
Tarif Pajak .410 .103 .401 3.971 .000
Sanksi Pajak .263 .106 .254 2.496 .014
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Nilai t tabel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

T tabel = (α/2; n-k-1)

Keterangan :
α : Tingkat kepercayaan
n : Jumlah sampel/responden
k : Jumlah variabel bebas
Jadi nilai t tabel dapat dihitung sebagai berikut :
t tabel = (α/2; n-k-1)
t table = (0,005/2 : 100 – 3 -1)
t tabel = (0,025 ; 96)
t table = 1.985
Berdasarkan perhitungan rumus di atas nilai t tabel pada α = 0,025 pada df=
96 adalah sebesar 1,985. Perhitungan t tabel ini digunakan untuk pengujian
hipotesis pertama, kedua dan ketiga. Berdasarkan tabel diatas maka
didapatkan hipotesis penelitian diajukan adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil uji dilihat dalam perhitungan yang diperoleh dari
nilai koefisien regresi sebesar 0,179 dan nilai t hitung sebesar 1.803
lebih kecil dari pada t tabel sebesar 1.985 dengan nilai signifikansi
sebesar 0.074 lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan
Pengetahuan Perpajakan tidak berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
2. Berdasarkan hasil uji dapat dilihat dalam perhitungan yang diperoleh
dari nilai koefisien regresi sebesar 0.410 dan nilai t hitung sebesar
3.971 lebih besar dari t tabel sebesar 1.985 dengan nilai signifikansi
sebesar 0.000 kurang dari 0,05. Maka disimpulkan Tarif Pajak secara
parsial dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
3. Berdasarkan hasil uji dapat dilihat dalam perhitungan yang diperoleh
dari nilai koefisien regresi 0,263 dan nilai t hitung 2.496 lebih besar
dari t tabel sebesar 1.985 dengan nilai signifikansi sebesar 0.014
kurang dari 0,05. Maka disimpulkan Sanksi Pajak secara parsial dan
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

4.3. Pembahasan
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi di Kota Demak
Berdasarkan uji hipotesis yang di uji, disimpulkan bahwa secara parsial
dan signifikan pengetahuan perpajakan tidak berpengaruh namun berpengaruh
positif dan simultan terhadap kepatuhan perpajakan. Dengan melihat nilai
koefisien regresi 0,179, nilai signifikansi uji t sebesar 0,147 dan nilai t hitung
1803. Nilai signifikansi 0.157 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung lebih kecil
dari t tabel (1.803 < 1,985). Hasil pernyataan tersebut diterima (H1) yang
menyatakan bahwa Pengetahuan Perpajakan memiliki pengaruh positif terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
Hasil analisis ini sejalan dengan teori pembelajaran sosial yang
menghubungkan wajib pajak orang pribadi dengan informasi mengenai
pengetahuan perpajakan yang dimana dengan proses pengamatan mengenai
informasi pengetahuan perpajakan yang kemudian di pelajari akan
mempermudah wajib pajak dalam proses perpajakan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu Fita et al
(2018), hasil penelitian tersebut memberikan bukti Pengetahuan Perpajakan
terdapat pengaruh positif dan simultan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

Pengaruh Tarif Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribad


Berdasarkan uji hipotesis secara parsial terdapat pengaruh tarif
terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini dapat melihat nilai koefisien regresi
0,410, nilai signifikansi uji t 0,000, dan nilai t hitung 3,971. Nilai signifikansi
0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,971 >
1,985). ) Hasil pernyataan tersebut diterima (H1) yang menyatakan bahwa
tarif pajak memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi. Hal ini sesuai dengan teori pembelajaran sosial yang menyatakan tarif
pajak berkaitan dengan sistem tarif yang berlaku dimana wajib pajak
memungkinkan untuk memahami melalui proses pengamatan tarif pajak yang
berlaku di Indonesia yang kemudian dipelajari akan mempermudah wajib
pajak dalam setiap perhitungan mengenai besaran pajak yang akan
dibayarkan
Hasil penelitian ini sejalan sesuai pendapat Fenny Nur Salam dan Dea
Amalia Lestari (2022) yang berpendapat bahwa tarif pajak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Pengaruh Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang


Pribadi di Kota Demak
Sesuai uji hipotesis bahwa sanksi perpajakan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan melihat nilai koefisien regresi 0,263 dan nilai signifikansi pada uji t
0,014 serta nilai t hitung 2.496. Nilai signifikansi 0,014 kurang dari 0,05 dan
nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2.496> 1.985). Hasil pernyataan tersebut
diterima (H1) yang menyatakan bahwa sanksi pajak berpengaruh positif
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal ini sejalan dengan teori
kepatuhan yang mengusulkan hukuman yang tegas dan memberikan sifat
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak dan mematuhi undang-undang
perpajakan. Penerapan pajak yang efektif dan efisien dengan memastikan
bahwa penerapan pajak tidak membebankan wajib pajak, asalkan wajib pajak
mampu untuk menjalankan kewajiban perpajakan untuk meningkatkan
kepatuhan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Dian Lestari Siregar (2017)
yang menunjukkan bahwa sanksi perpajakan terdapat pengaruh positif dan
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

5. Kesimpulan
Berdasarkan telaah terhadap pengujian dan hasil pembahasan analisis data
yang di uji dalam penelitian ini, khususnya mengenai pengaruh pengetahuan
perpajakan, sanksi perpajakan dan sanksi wajib pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi Pratama Demak, maka ditarik kesimpulan seperti berikut :
1. Pada variabel Variabel pengetahuan perpajakan (X1) berpengaruh
positif dan simultan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal
ini ditunjukkan dengan angka F hitung 36.230 lebih besar dari F tabel
2.470.
2. Pada variabel tarif pajak (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai t hitung sebesar 3.971 yang lebih besar dari nilai t
sebesar 1.985 pada t tabel. Dengan nilai nilai signifikansi kurang dari
0,05 (0,000 < 0,05).
3. 3. Pada variabel Sanksi Pajak (X3) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal tersebut
ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2.496 yang lebih besar dari
nilai 1.985 pada t tabel. Dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
(0,000 > 0,05).

6. Keterbatasan dan Saran


Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut :
a. Penelitian ini memfokuskan pada tiga variabel yang berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak, yaitu pengetahuan, tarif dan sanksi
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
b. Karena kuesioner digunakan sebagai sumber data dalam penelitian yang
diperoleh dimungkinkan terjadinya bias. Hal ini karena mungkin terjadi
akibat ada perbedaan persepsi survei responden dengan peneliti.
c. Penelitian memiliki jumlah sampel yang masih kuranghal tersebut
menyebabkan tidak dapat digeneralisasikan karena keterbatasan peneliti
dalam proses pengumpulan data

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan hal-hal yang berkaitan dengan keterbatasan
diatas, maka saran yang bisa diberikan pada penelitian “Bagi Peneliti Selanjutnya
diharapkan untuk memperluas variabel lain selain variabel yang telah di uji oleh
peneliti, hal ini diharapkan akan menghasilkan hasil yang berbeda dan
memperluas pemeriksaan persepsi wajib pajak ketika menggambarkan atau
menjelaskan masalah yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak”

DAFTAR PUSTAKA
Caroko, Bayu, Heru Susilo, and Z. A. Zahroh. "Pengaruh pengetahuan
perpajakan, kualitas pelayanan pajak dan sanksi pajak terhadap motivasi
wajib pajak orang pribadi dalam membayar pajak." Jurnal Mahasiswa
Perpajakan 4.1 (2015)

ATARWAMAN, Rita JD. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak Dan
Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi. Jurnal Akuntansi, 2020, 6.1: 39-51.

ZULMA, Gandy Wahyu Maulana. Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak,


Administrasi Pajak, Tarif Pajak dan Sanksi Perpajakan terhadap
Kepatuhan Pajak Pada Pelaku Usaha UMKM di Indonesia. Ekonomis:
Journal of Economics and Business, 2020, 4.2: 288-294.

Zuhdi, M. I., Suryadi, D., & Yuniati, Y. (2019). Pengaruh Modernisasi Sistem
Administrasi Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi Pada Kpp Pratama Bandung X. Jurnal Ilmiah MEA
(Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 3(1), 116-135.

SANTHI, Kadek Adelia. PENGARUH SANKSI PAJAK, SISTEM ADMINISTRASI


PERPAJAKAN MODERN, KUALITAS PELAYANAN FISKUS, TARIF
PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP TINGKAT
KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris Pada
Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Gianyar). 2021. PhD Thesis.
Universitas Mahasaraswati Denpasar.

SAPUTRA, Hadi, et al. Analisa Kepatuhan Pajak Dengan Pendekatan Teori


Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)(Terhadap Wajib Pajak
Orang Pribadi Di Provinsi Dki Jakarta). Jurnal Muara Ilmu Ekonomi Dan
Bisnis, 2019, 3.1: 47-58.

SWARJANA, I. Ketut; SKM, MPH. Konsep pengetahuan, sikap, perilaku,


persepsi, stres, kecemasan, nyeri, dukungan sosial, kepatuhan, motivasi,
kepuasan, pandemi covid-19, akses layanan kesehatan–lengkap dengan
konsep teori, cara mengukur variabel, dan contoh kuesioner. Penerbit
Andi, 2022.

Hill, Winfred F. Theories Of Learning: Teori-teori Pembelajaran Konsepsi,


Komparasi dan Signifikan. Nusamedia, 2019.

Kowel, V. A., Kalangi, L., & Tangkuman, S. J. (2019). Pengaruh Pengetahuan


Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak dan Modernisasi Administrasi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di
Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(3).
Palalangan, C. A., Pakendek, R., & Tangdialla, L. P. (2019). Pengaruh Persepsi
Wajib Pajak Tentang Penerapan Pp No 23 Tahun 2018, Pemahaman
Perpajakan Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Umkm Di Makassar. Paulus Journal of Accounting (PJA), 1(1), 29-41.

KOWEL, Viva AA; KALANGI, Lintje; TANGKUMAN, Steven J. Pengaruh


Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak dan Modernisasi
Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor di Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2019, 7.3.

Chandra, Cynthia, and A. Sandra. "Pengaruh Tarif Pajak, Sanksi Pajak dan
Kesadaran Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Usahawan." Jurnal Online Insan Akuntan 5.2 (2020): 153-168.

Mandowally, B. M., Allolayuk, T., & Matani, C. D. (2020). Pengaruh Sanksi


Perpajakan, Pelayanan Fiskus Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan
Daerah, 15(1), 46-56.

Erica, D. (2021). Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak


Orang Pribadi. Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, 3(1), 129.

Herlina, V. (2020). Pengaruh Sanksi, Kesadaran Perpajakan Dan Kualitas


Pelayanan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Bumi Dan Bangunan Di
Kabupaten Kerinci. Jurnal Benefita, 5(2), 252-263

Anda mungkin juga menyukai