Ratna Herawati 1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Imam Bonjol No.207, Pendrikan Kidul, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang
E-mail: rathna.hiera@dsn.dinus.ac.id
Risanda A. Budiantoro 2)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Imam Bonjol No.207, Pendrikan Kidul, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang
ABSTRACT
This study aims to measure technical efficiency and identify factors that affect efficiency of Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) (consists of 33 DJP’s Regional Offices and one DJP’s Head Office) in managing tax funds on
receipt. Data that we use are time unbalanced panel data from 2012 until 2019. The input variables used are
total assets and operational costs, while the output variables are the receipt of pajak funds. Using stochastic
frontier analysis, this study has successfully identified that total assets and operational costs had a a positive
and significant effect on receipt of pajak funds. Overall, technical efficiency in receipt of pajak funds of DJP are
found to be 86,63 percent, which means there are about 13,36 percent that can still be optimized.
Keywords : Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Stochastic Frontier Analysis, Technical Efficienc
88
Copyright (c) 2021 Ratna Herawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
penerimaan pajak, peningkatan kesadaran DJP, Maka dari itu dibutuhkan sebuah
dan kepatuhan wajib pajak serta analisis efisiensi, untuk menentukan
diperlukannya perbaikan-perbaikan dan strategi yang tepat guna untuk
perubahan dalam segala aspek perpajakan meningkatkan kinerja DJP dalam
menjadi alasan utama dilakukan reformasi menjalankan perannya sebagai organisasi
perpajakan. Reformasi perpajakan tersebut pengelola pajak.
berupa penyempurnaan terhadap kebijakan
perpajakan dan sistem administrasi
perpajakan sehingga dalam penerapannya
diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan LANDASAN TEORI
wajib pajak. Konsep modernisasi
adminitrasi perpajakan pada prinsipnya Pajak
merupakan suatu pola sistem adminitrasi Pajak adalah kontribusi wajib kepada
yang dapat mengubah pola pikir dan negara yang terutang oleh orang pribadi
perilaku aparat serta tata nilai nilai yang atau badan yang bersifat memaksa
dianut organisasi sehingga diharapkan berdasarkan undang-undang, dengan tidak
dapat menjadikan Direktorat Jenderal mendapat imbalan secara langsung dan
Pajak (DJP) menjadi institusi yang digunakan untuk keperluan negara bagi
profesional dan memiliki citra baik di sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (UU
masyarakat. Sehingga, dibutuhkan ukuran No.6 Tahun 1983 tentang KUP
kinerja alternatif yang mampu memenuhi sebagaimana telah diubah dengan UU No.
unsur daya banding (comparability), yang 16 Tahun 2009). Menurut Ahmadi (2006),
tetap relevan digunakan dalam menilai menyatakan bahwa pajak adalah suatu
kinerja administrasi perpajakan, salah satu sumbangan paksaan dari peorangan
ukuran kinerja tersebut adalah ukuran kepada pemerintah untuk membiayai
kinerja efisiensi (OECD, 2013, 2015). pengeluaran yang berkaitan dengan
Sadjiarto (2000) mengungkapkan, kepentingan orang banyak (umum) tanpa
informasi kinerja efisiensi sangat ditunjukan keuntungan khusus.
dibutuhkan baik oleh internal Pemerintah
maupun stakeholdernya, masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
sebagai stakeholder dan pengguna layanan Direktorat Jenderal Pajak menetapkan
dan barang publik, untuk menilai empat tujuan strategis dalam rangka
akuntabilitas dan pertanggungjawaban mewujudkan visi dan misi DJP, yaitu: (a)
pemerintah atas penggunaan sumber daya, Peningkatan pelayanan perpajakan; (b)
seperti sumber daya alam, pajak, tenaga Peningkatan kepatuhan Wajib Pajak
kerja dan sebagainya, dalam menyediakan melalui pengawasan dan penegakan
layanan dan barang publik, termasuk DJP. hukum; (c) Peningkatan efektivitas dan
Pemerintah menggunakan informasi efisiensi organisasi melalui reformasi dan
efisiensi dalam rangka pengambilan modernisasi; (d) Peningkatan
keputusan, seperti alokasi sumber daya, profesionalisme dan integritas sumber
keputusan untuk melanjutkan, atau daya manusia. Keempat tujuan strategis
menghentikan suatu program atau kegiatan tersebut mengarah pada pencapaian tujuan
(Mahsun, 2014) atau keputusan pemberian eksternal dan internal. Tujuan eksternal
reward dan punishment (Mardiasmo, mengarahkan perhatian kepada Wajib
2009). Mengingat pentingnya menilai Pajak meliputi peningkatan pelayanan
kinerja sebuah organisasi dalam hal ini perpajakan dan peningkatan kepatuhan
89
Copyright (c) 2021 Ratna Herawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
94
Copyright (c) 2021 Ratna Herawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
2019 dapat dianalisis dengan persamaan Variabel total aset berpengaruh positif
berikut: dan signifikan terhadap penerimaan dana
pajak Hasil statistik two tailed variabel
ln_penerimaan_pajakit = 0.41193 + total aset nilainya lebih kecil dari df 162
0.25473 ln_beban_operasionalit + pada level signifikansi satu persen yang
0.11025 ln_total_asetit + Ut - Vt (3) menunjukkan nilai 2,6065. Sehingga,
dapat diambil kesimpulan total aset
Berdasarkan hasil estimasi nilai berpengaruh signifikan terhadap
maximum likelihood pendekatan SFA penerimaan dana pajak. Untuk arah
yang diolah dengan menggunakan Frontier hubungan antara variabel total aset dengan
4.1, maka didapatkan model dengan nilai penerimaan dana pajak dapat dilihat dari
gamma sebesar 0,92233 dengan standar nilai koefisiennya yang bernilai 0,11025,
erorr 0,07493. Artinya nilai koefisien dari angka tersebut dapat diinterpretasikan
gamma yang mendekati satu bahwa hubungan antara total aset dengan
mengindikasikan bahwa variasi eror lebih penerimaan dana pajak adalah hubungan
banyak dipengaruhi oleh faktor random yang searah (positif). Karena apabila total
lainnya. Hasil dari koefisien gamma ini aset meningkat sebesar satu persen maka
menunjukkan bahwa faktor random selain nilai penerimaan dana pajak akan
variabel independen dan inefisiensi teknis meningkat sebesar 0,80 persen ceteris
lebih mendominasi variasi eror. Untuk paribus.
menentukan tingkat signifikansinya
variabel yang digunakan dengan Pengukuran Technical Efficiency
membandingkan t-ratio dibandingkan Penerimaan Dana Pajak
dengan t-tabel dengan uji two tailed, Setelah dilakukannya estimasi, Tabel
dengan hasil sebagai berikut: 3 dan Gambar 1 menunjukkan secara
Variabel beban operasional lengkap hasil pengukuran skor technical
berpengaruh positif dan signifikan efficiency untuk penerimaan dana pajak,
terhadap penerimaan dana pajak. Hasil 2012-2019. Pengukuran efisiensi dengan
statistik two tailed variabel beban metode parametrik ini akan menghasilkan
operasional nilainya lebih kecil dari df 162 skor technical efficiency dengan skala 0-1.
pada level signifikansi satu persen yang Hasil yang memiliki skor satu maka
menunjukkan nilai 2,6065. Sehingga, menunjukkan semakin efisien DJP dalam
dapat diambil kesimpulan beban penerimaan dana pajak, vise versa.
operasional berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan dana pajak. Untuk Tabel 3. Skor technical efficiency DJP
arah hubungan antara variabel beban menurut wilayah, 2012-2019 (persen)
operasional dengan penerimaan dana pajak
dapat dilihat dari nilai koefisiennya yang K Nam 2 2 2 2 2 2 2 2
bernilai 0,25473, dari angka tersebut dapat o a 0 0 0 0 0 0 0 0
diinterpretasikan bahwa hubungan antara d Kan 1 1 1 1 1 1 1 1
beban operasional dengan penerimaan e wil 2 3 4 5 6 7 8 9
dana pajak adalah hubungan yang searah 8 8 8 8 8 8 8 8
(positif). Karena apabila beban operasional Kan 7. 5. 7. 5. 5. 5. 4. 4.
meningkat sebesar satu persen maka nilai 1
wil 1 2 4 2 4 5 2 8 5
penerimaan dana pajak akan meningkat 3 7 7 6 6 0 6 3
0,255 persen, ceteris paribus. 2 Kan 8 8 8 8 8 8 8 8
95
Copyright (c) 2021 Ratna Herawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
wil 2 5. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 8. 13 3 3 6 6 7 3 7 1
6 0 1 1 0 6 9 2 4 7 6 8 1 7 7 8
4 9 1 4 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
8 8 8 8 8 8 8 8 1 7. 7. 5. 7. 7. 6. 6. 6.
wil
Kan 7. 7. 5. 5. 5. 4. 4. 3. 4 1 1 6 1 1 7 7 7
3 14
wil 3 3 3 4 5 5 6 1 5 3 9 1 0 2 9 8 7
2 2 6 3 5 3 0 7 8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
8 8 8 8 8 8 8 8 1 7. 7. 7. 7. 5. 5. 5. 5.
wil
Kan 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 5 2 1 1 1 4 8 4 1
4 15
wil 4 1 1 1 1 2 2 2 2 0 4 6 9 6 0 6 2
9 6 5 8 1 0 1 2 8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
8 8 8 8 8 8 8 8 1 7. 7. 7. 7. 5. 5. 5. 5.
wil
Kan 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5. 6 2 1 1 1 4 7 4 0
5 16
wil 5 6 6 5 6 6 6 6 6 0 4 6 0 7 7 2 7
3 3 8 1 3 2 2 2 8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
8 8 8 8 8 8 8 8 1 7. 7. 7. 7. 5. 5. 5. 5.
wil
Kan 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7 0 1 1 1 4 7 4 1
6 17
wil 6 1 1 1 1 1 2 2 2 8 1 0 2 1 6 3 0
0 2 6 6 8 0 2 4 8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
8 8 8 8 8 8 8 8 1 7. 5. 5. 5. 7. 6. 6. 6.
wil
Kan 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5. 8 0 6 5 6 0 1 1 1
7 18
wil 7 5 4 5 4 6 5 5 5 7 2 9 1 7 9 9 9
5 7 6 7 1 7 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
8 8 8 8 8 8 8 8 1 7. 5. 5. 7. 5. 5. 5. 5.
wil
Kan 8. 8. 8. 8. 8. 8. 8. 8. 9 2 7 8 2 4 6 4 2
8 19
wil 8 5 5 5 5 5 5 5 5 4 7 0 2 8 8 7 7
3 4 4 5 7 7 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
8 8 8 8 8 8 8 8 2 5. 7. 7. 7. 5. 6. 6. 6.
wil
Kan 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 0 4 0 1 1 4 4 4 4
9 20
wil 9 1 0 1 1 0 1 1 0 7 7 0 2 8 6 7 7
2 8 0 5 8 0 0 9 8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
8 8 8 8 8 8 8 8 2 5. 7. 7. 7. 5. 6. 6. 6.
Kan wil
1 8. 8. 8. 8. 8. 8. 8. 8. 1 6 0 0 1 5 4 4 4
wil 21
0 5 5 5 5 5 5 5 5 3 7 7 0 8 7 6 6
10
0 3 4 4 2 4 5 5 8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
8 8 8 8 8 8 8 8 2 7. 5. 5. 5. 7. 6. 6. 6.
Kan wil
1 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 2 0 6 4 6 0 1 1 1
wil 22
1 1 1 1 1 1 2 2 2 9 2 7 2 7 6 6 6
11
4 1 3 6 9 0 1 3 8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
8 8 8 8 8 8 8 8 2 7. 7. 7. 5. 5. 5. 4. 4.
Kan wil
1 7. 7. 7. 7. 8. 8. 8. 8. 3 2 2 2 5 5 0 5 0
wil 23
2 2 2 2 2 4 2 4 7 6 6 6 3 7 4 3 2
12
2 0 0 2 7 2 7 2 Kan 8 8 8 8 8 8 8 8
2
1 Kan 8 8 8 8 8 9 9 9 wil 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7.
4
3 wil 8. 8. 9. 9. 9. 0. 0. 1. 24 0 1 1 1 1 2 2 2
96
Copyright (c) 2021 Ratna Herawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
7 1 0 6 8 0 3 5
8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
2 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7.
wil
5 1 1 1 2 2 2 2 2
25
7 7 7 2 1 3 4 6
8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
2 7. 7. 7. 7. 5. 5. 5. 5.
wil
6 0 0 0 1 3 7 3 0
26
8 8 9 1 6 2 8 4
8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
2 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5.
wil
7 6 6 5 5 4 4 4 4
27
0 1 7 8 7 8 5 3
8 8 8 8 8 8 8 8
Kan
2 7. 5. 5. 5. 5. 4. 4. 4.
wil
8 3 5 5 5 5 8 5 1
28 Gambar 1. Perkembangan technical
6 6 5 7 8 5 0 4
8 8 8 8 8 8 8 8 efficiency DJP menurut wilayah, 2012-
Kan 2016 (persen)
2 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5.
wil
9 5 5 5 4 5 5 5 4
29 Dari hasil perhitungan skor technical
4 5 1 7 5 0 0 9
8 8 8 8 8 8 8 8 efficiency penerimaan dana pajak DJP
Kan menunjukkan bahwa selama rentang
3 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7.
wil periode penelitian, 2012-2019 tidak
0 1 1 0 0 1 0 0 0
30 terdapat nilai efisiensi yang sempurna
2 3 9 7 2 9 8 8
8 8 8 9 8 9 9 9 dengan skor satu. Ketimpangan yang tidak
Kan terlalu besar atas efisiensi DJP, 2012-2019
3 8. 9. 9. 0. 9. 0. 1. 1.
wil dalam penerimaan dana pajak (lihat
1 5 6 8 8 6 7 0 4
31 Gambar 1). Hal ini dapat dilihat dari rata-
6 6 3 1 9 3 7 1
8 8 8 8 8 8 8 8 rata keseluruhan rentang skor technical
Kan efficiency maksimum sebesar 90,22 persen
3 6. 6. 6. 7. 7. 7. 7. 7.
wil di Kanwil DJP Wajib Pajak Besar dan
2 4 4 4 1 1 3 6 8
32 minimum sebesar 82,83 persen di Instansi
0 0 0 4 7 9 2 5
Pusat. Jika dilihat secara keseluruhan
8 8 8 8 8 8 8 8
Kan technical efficiency DJP dalam penerimaan
3 6. 6. 6. 5. 5. 5. 5. 4.
wil dana pajak sebesar 86,63 persen, yang
3 4 4 4 6 4 2 0 7
33 berarti masih terdapat 13,36 persen
0 0 0 2 9 9 3 7
technical inefficiency dalam pengelolaan
Insta 8 8 8 8 8 8 8 8
DJP yang dapat dioptimalkan untuk
3 nsi 5. 3. 3. 3. 3. 2. 1. 1.
mencapai nilai efisiensi yang sempurna.
4 Pusa 1 0 0 0 0 2 7 3
t 3 5 5 8 2 1 9 7
97
Copyright (c) 2021 Ratna Herawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
si 0% 9% 4% %
Nilai rata-rata technical efficiency
sebesar, artinya technical efficiency DJP,
2012-2019 mencapai 86,634 persen.
Dengan kata lain, masih ada 13,366
persen peluang yang bisa dioptimalkan
untuk mencapai tingkat operasional yang
paling efisien. Periode yang paling
efisien bagi DJP dalam pengelolaan
penerimaan dana pajak ditunjukkan pada
2012 di Kanwil DJP Wajib Pajak Besar
dengan nilai technical efficiency sebesar
90,219 persen. Sedangkan periode yang
paling tidak efisien ditunjukkan pada 2019
di Instansi Pusat dengan nilai technical
efficiency sebesar 81,370 persen. Untuk
distribusi nilai technical efficiency
digambarkan pada Tabel 5 berikut:
98
Copyright (c) 2021 Ratna Herawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
2. Nilai technical efficiency antara 85,62 Jakarta Khusus; Kanwil DJP Wajib Pajak
persen – 86,31 persen adalah DJP Besar) yang beroprasi secara efisien.
dalam penerimaan dana pajak dengan
kategori kurang efisien
3. Nilai technical efficiency antara 86,31
persen – 87,17 persen adalah DJP Pembahasan
dalam penerimaan dana pajak dengan Perhitungan efisiensi yang
kategori cukup efisien ditunjukkan dari skor technical eficiency
4. Nilai technical efficiency ≥ 87,17 secara rata-rata maupun keseluruhan objek
persen adalah DJP dalam penerimaan penelitian yang diamati ini sudah
dana pajak dengan kategori efisien menunjukkan hasil yang relatif baik.
Tentunya hal ini mendukung rencana
Dengan klasifikasi tersebut, maka strategis atau master plan dari DJP yang
terdapat tujuh Kanwil DJP atau sebesar sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan
20,59 persen (Instansi Pusat; Kanwil DJP Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-
Bali; Kanwil DJP Sumatera Utara II; 95/PJ/2015 merupakan dokumen
Kanwil DJP Nusa Tenggara; Kanwil DJP perencanaan yang berisi visi, misi, nilai,
Sulawesi Utara, Tengah dan Maluku tujuan, sasaran, strategi, program, dan
Utara; Kanwil DJP Bengkulu dan indikator kinerja Direktorat Jenderal Pajak
Lampung; Kanwil DJP Sumatera Barat untuk periode lima tahun mendatang (lihat
dan Jambi) yang beroprasi secara tidak Gambar 3). Penyusunan rencana strategis
efisien, 10 Kanwil DJP atau 29,41 persen ini memberikan petunjuk atas pelaksanaan
(Kanwil DJP Jawa Barat III; Kanwil DJP program-program dari DJP yang
Aceh; Kanwil DJP Kalimantan Barat; diharapkan mampu untuk menghimpun
Kanwil DJP D.I. Yogyakarta; Kanwil DJP penerimaan pajak yang efisien melalui
Jawa Timur III; Kanwil DJP Jawa Tengah tingkat kepatuhan wajib pajak yang tinggi.
II; Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat Peta strategis merupakan gambaran
dan Tenggara; Kanwil DJP Jawa Tengah I; atas hubungan kausalitas antara sasaran
Kanwil DJP Jawa Barat II; Kanwil DJP yang ingin dicapai dengan strategi
Jawa Barat I) yang beroprasi secara kurang pencapainnya. Sasaran strategis ini terdiri
efisien, tujuh Kanwil DJP atau 20,49 dari: sumber daya manusia yang
persen (Kanwil DJP Jawa Timur I; Kanwil kompetitif, organisasi dan transformasi
DJP Jawa Timur II; Kanwil DJP Banten; yang handal, sistem informasi manajemen
Kanwil DJP Jakarta Selatan II; Kanwil yang terintegrasi dan pelaksaan anggaran
DJP Papua dan Maluku; Kanwil DJP yang optimal. Dalam proses
Jakarta Barat; Kanwil DJP Kalimantan pelaksanaannya ini mendukung proses
Selatan dan Tengah) yang beroprasi cukup yang terdiri atas pelayanan prima,
efisien dan terdapat 10 Kanwil DJP atau peningkatan efektivitas penyuluhan,
29,41 persen (Kanwil DJP Jakarta Timur; peningkatan efektivitas kehumasan
Kanwil DJP Sumatera Selatan dan Babel; peningkatan ekstensifikasi perpajakan,
Kanwil DJP Riau dan Kepulauan Riau; peningkatan pengawasan wajib pajak,
Kanwil DJP Kalimantan Timur; Kanwil peningkatan efektivitas pemeriksaan,
DJP Sumatera Utara I; Kanwil DJP Jakarta peningkatan efektivitas penegakan hukum,
Utara; Kanwil DJP Jakarta Selatan; dan peningkatan kehandalan data.
Kanwil DJP Jakarta Pusat; Kanwil DJP Selanjutnya proses tersebut ditunjang
dengan pemenuhan layanan publik yang
99
Copyright (c) 2021 Ratna Herawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
E-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v8i1.469 Volume 8 Nomor 1 (Januari – April) 2021
102
Copyright (c) 2021 Ratna Herawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.