Anda di halaman 1dari 12

Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 1, No.

2, April 2020 E-ISSN: 2716-2583

PENGARUH CORPORATE GOVENANCE TERHADAP


TAX AVOIDANCE
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI Periode 2016 sampai 2018)

Khoirul Amin, Nanang Agus Suyono


Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sains Al-Qur’an
Jawa Tengah di Wonosobo
Email: aminkhoirul12@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional, komisaris
independen, komite audit , kualitas audit dan kepemilikan manajerial terhadap penghindaran pajak (Tax
Avoidan) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2016 sampai 2018. Populasi penelitian
ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2016 sampai 2018 yaitu sebanyak
162 perusahaan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
sehingga yang memenuhi kriteria sampel sebanyak 31 perusahaan. Sember data adalah data sekunder
yang diperoleh dari situs resmi BEI (www.idx.co.id). Penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda dengan bantuan program SPSS v.23 untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel kepemilikan institusional mempunyai pengaruh terhadap tax avoidance, sedangkan
komisaris independen, komite audit, kualitas audit dan kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh
terhadap tax avoidance. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan pertimbagan manajemen dalam
melakukan penghindaran pajak yang efisien tanpa melanggar undang-undang perpajakan yang berlaku,
dan dapat memberikan infotmasi tambahan bagi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan investasi.

Kata Kunci : Tax Avoidance, Corporate Governance, Kepemilikan Institusional, Komisaris


Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Kepemilikan Manajerial.

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the influence of institutional ownership, independent
commissioner, audit committee, audit quality and management ownership to tax avoidance at
manufacturing company listed on BEI year 2016-2018. The population of this study is manufacturing
companies listed on the BEI 2016-2018 as many as 162 companies. Sampling used in this research
purposive sampling method. Data source is secondary data obtained from company website and BEI
website (www.idx.co.id). This study uses multiple regression analysis to analyze data with the help of
SPSS 23 edition program. The results of this study indicate that the variables of institutional ownership
have significant influence on tax avoidance, while independent commissioner, audit committee, audit
quality and management ownership has no significant effect on tax avoidance. The results of this study
are expected to be an additional consideration of the management in conducting tax avoidance is correct
and efficient without violating applicable tax laws, and can provide additional information for users of
financial statements in investment decision making

Keywords : Tax Avoidance, Corporate Governance, institutional ownership, independent


commissioner, audit committee, audit quality and management ownership.

248
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 1, No. 2, April 2020 E-ISSN: 2716-2583
1. PENDAHULUAN Berdasarkan tabel diatas dapat
Pajak menurut Pasal 1 UU No 28 Tahun disimpulkan bahwa dari tahun 2016 sampai
2007 adalah kontribusi wajib kepada negara 2018 kontribusi pajak manufaktur terhadap
yang terutang oleh wajib pajak pribadi maupun penerimaan pajak negara selalu mengalami
wajib pajak badan yang bersifat memaksa penurunan. Besarnya kontribusi pajak
berdasarkan undang-undang, dengan tidak manufaktur pada tahun 2016 adalah sebesar
mendapatkan imbalan secara langsung dan 33,3%, tahun 2017 sebesar 31,9%, tahun 2018
digunakan untuk kesejahteraan rakyat. sebesar 29,9%. Hal ini menjadi pertanyaan
Pemahaman pajak dari perspektif hukum faktor apa yang mempengaruhi penurunannya
menurut Soemitro adalah suatu perikatan yang kontribusi penerimaan pajak manufaktur
timbul karena adanya undang-undang yang (Darmayanti, 2019).
menyebabkan timbulnya kewajiban warga Penurunan kontribusi pajak manufaktur
negara untuk menyetorkan sejumlah terhadap penerimaan pajak negara dapat
penghasilan tertentu kepada negara, negara disebabkan oeh berbagai faktor dimana salah
mempunyai kekuatan untuk memaksa dan uang satunya karena adanya tindakan pengelolaan
pajak tersebut harus dipergunakan untuk beban perpajakan oleh perusahaan. Perusahaan
penyelenggaraan pemerintah (Indrawati, 2017). merupakan salah satu wajib pajak yang
Penerimaan dari sektor pajak merupakan memberikan kontribusi terbesar dalam
salah satu sumber pendapatan negara yang penerimaan pajak negara. Pelaksanaan
terbesar, penerimaan pajak akan digunakan pemungutan pajak oleh pemerintah, tidaklah
oleh negara untuk mendorong kemajuan selalu mendapat sambutan baik dari
ekonomi, membangun infrastruktur, perusahaan. Perusahaan berusaha untuk
meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan, membayar pajak serendah mungkin karena
serta kemakmuran rakyat. Di Indonesia sebesar pajak akan mengurangi pendapatan atau laba
70% lebih penerimaan negara bersumber dari bersih, sedangkan bagi pemerintah
pajak, baik pajak pusat maupun daerah. menginginkan pajak setinggi mungkin guna
Melihat potensi dan peran pajak yang begitu untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah
besar bagi negara maka pemerintah berupaya (Setiawan, 2018). Dalam upaya mengurangi
semaksimal mungkin untuk meningkatkan beban pajak, perusahaan dapat melakukan
penerimaan dari sektor pajak sehingga dapat berbagai macam cara salah satunya
mengakibatkan peningkatan kesejahteraan penghindaran pajak (Tax Avoidance). Tax
masyarakat (Mukhsin, 2018). Avoidance adalah salah satu cara dari
Tetapi meskipun realisasi penerimaan manajemen pajak untuk meminimalisir
pajak negara terus meningkat namun pembayaran pajak dari nominal seharusnya,
penerimaan pajak dari sektor manufaktur justru namun dilakukan secara legal dengan
melambat. Berdasarkan informasi yang memanfaatkan celah yang ada didalam
terdapat di situs http://ekonomi.bisnis.com, perundang-undangan perpajakan (Putri, 2017).
pada tahun 2016 sampai 2018 penyumbang Beberapa variabel yang mempengaruhi tax
pajak terbesar di indonesia yaitu sektor avoidance menurut Darmawan IGH dan
manufaktur selalu mengalami penurunan Sukartha IM (2014) salah satunya adalah
kontribusi terhadap penerimaan pajak negara. corporate governance. Corporate governance
Dapat dilihat pada tabel dibawah ini : merupakan tata kelola perusahaan yang
Tabel 1. Kontribusi Pajak Manufaktur menjelaskan hubungan antara berbagai
terhadap Penerimaan Pajak Negara partisipan dalam perusahaan yang menentukan
periode 2016 sampai 2018 arah kinerja perusahaan (Prasetyo, 2018).
Total Penerimaan Kontribusi Pajak Karakteristik corporate governance yang
Penerima Pajak dari Manufaktur digunakan dalam penelitian ini yaitu
Tahun
an Pajak Sektor terhadap Total
Negara Manufaktur Penerimaan Pajak
kepemilikan institusional, komisaris
2016 1.094,2 364,7 33,3 % independen, komite audit, kualitas audit dan
2017 1.151,1 368,3 31,9 % kepemilikan manajerial.
2018 1.315,9 394,7 29,9 % Penelitian ini merupakan replikasi dari
penelitian Sri Mulyani dkk (2018). Perbedaan
Sumber : http://ekonomi.bisnis.com, 2019

249
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 1, No. 2, April 2020 E-ISSN: 2716-2583
penelitian ini dengan penelitian Sri Mulyani 2. METODE
dkk (2018) terletak pada variabel independen 2.1. Definisi Operasional dan Perhitungan
yang diteliti. Dalam penilitian ini menambah Variabel
variabel baru yaitu kepemilikan manajerial. Variabel Dependen (Y)
Dengan alasan manajer yang sekaligus sebagai Variabel terikat atau dependen (Y) adalah
pemegang saham perusahaan akan memotivasi variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
mereka untuk meningkatkan kinerja dan akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
bertanggung jawab dalam kemakmuran 2012). Variabel dependen dalam penelitian ini
pemegang saham, sehingga semakin tinggi adalah tax avoidance (penghindaran pajak).
kepemilikan manajerial dalam perusahaan Tax avoidance merupakan usaha wajib pajak
maka mekanisme corporate governance akan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan
semakin baik dalam mempengaruhi beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan-
penghindaran pajak (Fadhilah, 2014). Selain itu kelemahan (loophole) peraturan perpajakan
penelitian Sri Mulyani (2018) mengambil sehingga ahli pajak menyatakan legal karena
obyek pada perusahaan pertambangan yang tidak melanggar peraturan perpajakan
terdaftar di BEI, sedangkan penelitian ini (Mukhsin, 2018). Untuk mengukur perusahaan
mengambil obyek penelitian pada perusahaan yang melakukan penghindaran pajak (tax
manufaktur yang terdaftar di BEI, karena avoidance) dapat menggunakan proksi effective
perusahaan manufaktur merupakan tax rate (ETR) yaitu kas yang dikeluarkan
penyumbang pajak perusahaan terbesar di untuk biaya pajak dibagi dengan laba sebelum
Indonesia pajak. Dimana Semakin tinggi nilai Cash ETR
Adapun yang menjadi permasalahan dalam maka penghindaran pajak yang dilakukan
penelitian ini adalah menurunnya kontribusi perusahaan semakin rendah (Andrean, 2018).
pajak manufaktur terhadap penerimaan pajak Perhitungan dijabarkan sebagai berikut :
negara, yang di sebabkan oleh salah satu faktor 𝑩𝒆𝒃𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒋𝒂𝒌
𝑬𝑻𝑹 =
yaitu penghindaran pajak (tax avoidance), 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒑𝒂𝒋𝒂𝒌
maka pertanyaan yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel Independen (X)
1. Apakah kepemilikan institusional Variabel bebas atau independen adalah
berpengaruh negatif terhadap tax variabel yang mempengaruhi atau yang
avoidance? menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
2. Apakah komisaris independen berpegaruh variabel dependen atau terikat (Sugiyono,
negatif terhadap tax avoidance ? 2012). Variabel independen dalam penelitian
3. Apakah komite audit berpengaruh negatif ini adalah Kepemilikan Institusional,
terhadap tax avoidance ? Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas
4. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap Audit dan Kepemilikan Manajerial.
tax avoidance ? Kepemilikan Institusional
5. Apakah kepemilikan manajerial Kepemilikan institusional adalah proporsi
berpengaruh negatif terhadap tax avoidance kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemilik
? institusional pada akhir tahun. Pemilik institusi
Penelitian ini bertujuan untuk yang dimaksud adalah pihak luar yang
membuktikan pengaruh kepemilikan memiliki saham dalam perusahaan tersebut.
institusional, komisaris independen, komite Kepemilikan tersebut biasanya dimilik oleh
audit, kualitas audit dan kepemilikan pemerintah, institusi berbadan hukum, lembaga
manajerial terhadap tax avoidance asuransi, bank, perusahaan investasi dan
(penghindaran pajak) perusahaan manufaktur kepemilikan institusi lainnya (Indriawati,
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2017). Kepemilikan manajerial diukur dengan
periode 2016 sampai 2018. persentase perbandingan antara kepemilikan
saham oleh institusional dari seluruh jumlah
saham yang beredar (Charisma, 2019).
Perhitungan sebagai berikut :
𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒊𝒏𝒔𝒕𝒊𝒕𝒖𝒔𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍
𝑲𝑰 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒃𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓

250
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 1, No. 2, April 2020 E-ISSN: 2716-2583
Komisaris Independen Akuntan Publik (KAP) yang digunakan dalam
Komisaris independen adalah anggota mengaudit perusahaan. KAP besar yang sering
komisaris yang tidak terafiliasi dengan disebut KAP the big four dipertimbangkan
manajemen, anggota komisaris lainnya, dan akan melakukan audit dengan lebih berkualitas
pemegang saham pengendali serta bebas dari dibanding dengan KAP non the big four
hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi (Mahaputra, 2016). Dalam penelitian ini
untuk bertindak independen (Ghozali, 2012). kualitas audit menurut Mahaputra (2016)
Berdasarkan peraturan BEI nomor kep- diukur dengan menggunakan variabel dummy,
205/BEJ/07-2004 setiap perusahaan yang telah jika perusahaan diaudit oleh KAP the big four
memiliki komisaris indepenen minimal 30% akan diberi nilai 1, dan apabila tidak diaudit
dari jumlah seluruh anggota komisaris berarti oleh keempat KAP the big four akan diberi
telah memenuhi pedoman corporate nilai 0.
governance (Eksandy, 2017). Berdasarkan
penelitian Sandy (2015) komisaris independen Kepemilikan Manajerial
diukur dengan persentase keberadaan komisaris Kepemilikan manajerial adalah proporsi
independen dalam perusahaan. Dirumuskan saham yang dimiliki pihak manajemen. Saham
sebagai berikut : ini umumnya dimiliki oleh komisaris, direksi,
sekretaris perusahaan, atau karyawan dari
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒐𝒎𝒊𝒔𝒂𝒓𝒊𝒔 𝒊𝒏𝒅𝒆𝒑𝒆𝒏𝒅𝒆𝒏 perusahaan sendiri (Sihaloho dan Pratomo,
𝑲𝑰 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒏𝒈𝒈𝒐𝒕𝒂 𝒅𝒆𝒘𝒂𝒏 𝒌𝒐𝒎𝒊𝒔𝒂𝒓𝒊𝒔 2015). Menurut Prasetyo dan Pramuka (2018)
variabel kepemilikan manajerial diukur dengan
Komite Audit persentase perbandingan antara jumlah saham
Komite audit adalah suatu komite yang yang dimiliki oleh manajerial dari seluruh
bekerja secara profesional dan independen jumlah saham yang beredar. Perhitungan
dalam tugasnya membantu dewan komisaris dijabarkan sebagai berikut :
untuk menjalankan fungsi pengawasan atas
proses laporan keuangan agar disajikan secara 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒅𝒊𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒎𝒂𝒏𝒂𝒋𝒆𝒓𝒊𝒂𝒍
wajar dan sesuai dengan aturan yang berlaku, 𝑲𝑴 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒃𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓
dan agar pelaksanaan audit terlaksana dengan
baik sesuai aturan yang berlaku (Zahro, 2018). 2.2. Metodologi Penelitian
Berdasarkan peraturan BAPEPAM dan Populasi dan Sampel
kementrian BUMN, bahwa komite audit Populasi dalam penelitian ini adalah
sedikitnya terdiri dari tiga orang dengan dua laporan keuangan tahunan perusahaan
orang eksternal yang independen serta manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
menguasai dan memiliki latar belakang Indonesia (BEI) yaitu berjumlah 162
akuntansi dan keuangan. Komite audit diukur perusahaan. Teknik pengambilan sampel
dengan jumlah anggota komite audit dalam dilakukan dengan menggunakan purposive
suatu perusahaan (Djefris, 2018). Perhitungan sampling, yaitu metode yang dilakukan dengan
sebagai berikut : cara mengambil subjek bukan didasarkan atas
strata, random atau daerah tetapi berdasarkan
𝑲𝑨 = ∑ 𝑲𝒐𝒎𝒊𝒕𝒆 𝑨𝒖𝒅𝒊𝒕 atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2012).
Kualitas Audit Kriteria data perusahaan yang menjadi
Kualitas audit seperti yang dikatakan oleh sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
De Angelo (1981) adalah segala kemungkinan berikut :
yang dapat terjadi saat auditor mengaudit a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
laporan keuangan klien dan menemukan BEI selama periode 2016 sampai 2018.
pelanggaran atau kesalahan yang terjadi dan b. Terdapat laporan keuangan tahunan selama
melaporkannya dalam laporan audit (Setyawan, empat tahun berturut-turut (tahun 2016-
2018). Zurianti dan Apriliyani (2018) 2018).
mengungkapkan, audit yang berkualitas adalah c. Laporan keuangan menggunakan mata
audit yang dilaksanakan oleh orang yang uang rupiah. Penggunaan mata uang asing,
berkompeten dan independen. Kualitas audit meskipun bisa dikonversi tetapi dapat
dapat diukur dengan besar kecilnya Kantor

251
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 1, No. 2, April 2020 E-ISSN: 2716-2583
menimbulkan perbedaan akibat kurs yang independen (Sugiyono, 2012). Dalam
terus berubah. penelitian ini data dikumpulkan dengan cara
d. Perusahaan yang memiliki nilai laba positif. studi kepustakaan dengan melakukan
e. Perusahaan yang menyajikan data lengkap pengamatan dari jurnal-jurnal akuntansi,
mengenai variabel-variabel yang digunakan mempelajari buku-buku serta mengunduh data
dalam penelitian ini. dan informasi dari situs internet yang
Tabel 2 merupakan rangkuman hasil mendukung dan relevan.
proses pengambilan sampel yang telah Teknik Analisis Data
dilakukan : Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk
Tabel 2. Rangkuman Hasil Proses memberikan gambaran atau deskripsi variabel-
Pengambilan Sampel Perusahaan variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Uji
Kriteria Pengambilan deskripsi yang digunakan antara lain, rata-rata
No Jumlah
Sampel Perusahaan (mean), standar deviasi, maksimum dan
Perusahaan manufaktur minimum. (Imam Ghozali, 2011).
yang terdaftar di BEI Uji Asumsi Klasik
1 162
periode 2016 sampai Uji Normalitas
2018 Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
Eliminasi perusahaan apakah analisis antara variabel dependen dan
manufaktur yang tidak variabel independen mempunyai distribusi
menerbitkan dan normal. Model regresi yang baik adalah
2 mempublikasikan laporan (43) distribusi datanya normal atau mendekati
keuangan tahunan secara normal dilakukan dengan cara menggunakan
berturut-turut periode uji kolmogorof-smirnov. Dasar pengambilan
2016 sampai 2018 keputusan adalah jika probabilitas
Eliminasi Perusahaan signifikannya diatas kepercayaan 5% maka
yang menggunakan mata model regresi memenuhi asumsi normalitas
3 (26) (Imam Ghozali, 2011).
uang asing dalam laporan
keuangan Uji Multikolonieritas
Eliminasi Perusahaan Uji multikolonieritas bertujuan untuk
yang mengalami kerugian menguji apakah model regresi ditemukan
4 atau memiliki nilai laba (31) adanya korelasi antar variabel bebas
negatif dalam laporan (Independen). Model regresi yang baik
keuangan seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
Perusahaan tidak variabel-variabel independen. Untuk melihat
menyajikan data lengkap ada atau tidaknya multikolonieritas maka
5 mengenai variabel- (31) dilakukan dengan melihat nilai tolerance
variabel dalam penelitian lawannya variance inflation factor (VIF).
ini Apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1
Sampel Perusahaan 31 maka tidak terjadi multikolonieritas antar
variabel independennya (Imam Ghozali, 2011).
Periode Penelitian 3 tahun Uji Heterokedastisitas
Jumlah Sampel Penelitian 93 Uji heterokedastisitas bertujuan untuk
Sumber : Data sekunder diolah (Periode menguji apakah dalam model regresi terjadi
2016 sampai 2018). ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance
Teknik Pengumpulan Data dari residual satu pengamatan ke pengamatan
Metode pengumpulan data yang digunakan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan
dalam penelitian ini adalah metode observasi jika berbeda maka disebut heterokedastisitas.
non partisipasi. Observasi non partisipasi Model regresi yang baik adalah yang
adalah observasi yang dilakukan tanpa homokedastisitas atau tidak terjadi
melibatkan diri dan hanya sebagai pengamat heterokedastisitas. Untuk melakukan pengujian

252
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 1, No. 2, April 2020 E-ISSN: 2716-2583
terhadap asumsi ini dilakukan dengan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan analisis dengan grafik plots. 3.1. Statistik Deskriptif
Apabila titik menyebar secara acak baik diatas Untuk memberikan gambaran mengenai
maupun dibawah angka nol pada sumbu y variabel-variabel penelitian yaitu Kepemilikan
maka dinyatakan tidak terjadi Institusional, Komisaris Independen, Komite
heterokedastisitas (Ghozali, 2011). Audit, Kualitas Audit dan Kepemilikan
Uji Autokorelasi Manajerial maka perlu dilakukan analisis
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji deskriptif statistik. Berdasarkan output analisis
apakah suatu model regresi linear ada korelasi deskriptif dengan bantuan software IBM SPSS
antara kesalahan pengganggu pada periode t Statistics v.23 pada lampiran 4, hasil statistik
dengan kesalahan pengganggu pada periode t - deskriptif dari data penelitian ini ditunjukkan
1 atau sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka pada table 3 sebagai berikut:
dinamakan ada masalah autokorelasi. Untuk Tabel 3. Descriptive Statistics
mendeteksi adanya autokorelasi adalah dengan Minimu Maximu Std.
menggunakan uji Run Test. Run Test sebagai N m m MeanDeviation
bagian dari statistik non-parametrik yang dapat Kepemilikan
93 32,2156 99,5855 76,866978
17,09754
digunakan untuk menguji apakah antar residual Institusional 16
terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar Komisaris 9,284228
93 25,0000 66,6667 40,533078
Independen 8
residual tidak terdapat hubungan korelasi maka Komite Audit 93 3 5 3,14 ,379
dikatakan bahwa residual adalah acak atau Kualitas
93 0 1 ,32 ,470
random. Run test digunakan untuk melihat Audit
apakah data residual terjadi secara random atau Kepemilikan 10,55089
93 ,0001 38,0269 6,521327
tidak (sistematis). Uji run test dibandingkan Manajerial 28
Penghindaran
dengan tingkat signifikan (α) yang digunakan Pajak
93 ,1016 ,5761 ,262015 ,0786606
(5%). Apabila nilai hasil uji run test lebih besar Valid N
93
daripada tingkat signifikan (α), maka tidak (listwise)
terdapat masalah autokorelasi pada data yang Sumber : Data sekunder diolah, 2019
diuji dan sebaliknya (Imam Ghozali, 2011).
Uji Hipotesis Beberapa penjelasan mengenai hasil
Model yang digunakan untuk menguji perhitungan statistik deskriptif diuraikan
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan sebagai berikut:
analisis regresi linier berganda. Persamaannya Tax Avoidance (penghindaran pajak)
adalah sebagai berikut : Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa nilai
rata-rata penghindaran pajak 0,262015 dengan
Y = α - β1X1 - β2X2 - β3X3 - β4X4 - β5X5 + nilai standar deviasi sebesar 0,0786606.
Dengan kata lain penghindaran pajak memiliki
e variabilitas sebesar 0,0786606 atau
menyimpang 0,0786606 dari nilai rata-ratanta.
Keterangan : Nilai maksimum penghindaran pajak sebesar
Y : Tax avoidance 0,5761 yang dimiliki oleh perusahaan ISSP
α : Nilai konstan tahun 2017, sedangkan nilai minimumnya
β : Koefisien arah regresi sebesar 0,1016 yang dimiliki oleh perusahaan
X1 : Kepemilikan institusional IMPC tahun 2018. Tingginya nilai rata-rata
X2 : Komisaris independen penghindaran pajak menunjukkan bahwa
X3 : Komite Audit perusahaan yang menjadi sampel dalam
X4 : Kualitas Audit penelitian ini cenderung melakukan upaya
X5 : Kepemilikan Manajerial pengurangan atau penghindaran kewajiban
e : Error pajak.
Kepemilikan Institusional
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa nilai
rata-rata kepemilikan institusional 76,866978
atau 76,9% dengan nilai standar deviasi sebesar
17,0975416. Dengan kata lain kepemilikan
253
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 1, No. 2, April 2020 E-ISSN: 2716-2583
institusional memiliki variabilitas sebesar Kualitas Audit
17,0975416 atau menyimpang 17,0975416 dari Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa nilai
nilai rata-ratanya. Nilai maksimum rata-rata kualitas audit 0,32 dengan nilai
kepemilikan institusional sebesar 99,5855 yang standar deviasi sebesar 0,470. Dengan kata lain
dimiliki perusahaan IMPC tahun 2018, kualitas audit memiliki variabilitas sebesar
sedangkan nilai minimumnya sebesar 32,2156 0,470 atau menyimpang 0,470 dari nilai rata-
yang dimiliki perusahaan LMSH tahun 2017. ratanya. Nilai maksimum kualitas audit sebesar
Diketahui bahwa nilai rata-rata kepemilikan 1 dimiliki oleh perusahaan yang menggunakan
institusional yaitu sebesar 76,9% yang berarti jasa auditor anggota KAP the big four,
bahwa perusahaan manufaktur yang menjadi sedangkan nilai minimumnya sebesar 0
sampel dalam penelitian ini sebagian besar dimiliki perusahaan yang menggunakan jasa
sahamnya dimiliki oleh institusi atau lembaga auditor KAP non the big four. Diketahui bahwa
dalam negeri maupun lembaga luar negeri. nilai rata-rata kualitas audit sebesar 0,32 yang
Komisaris Independen berarti bahwa perusahaan manufaktur yang
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa nilai menjadi sampel dalam penelitian ini banyak
rata-rata komosaris independen 40,533078 yang menggunakan jasa auditor dari KAP non
dengan nilai standar deviasi sebesar the big four.
29,2842288. Dengan kata lain komisaris Kepemilikan Manajerial
independen memiliki variabilitas sebesar Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa nilai
29,2842288 atau menyimpang 29,2842288 dari rata-rata kepemilikan manajerial 6,521327
nilai rata-ratanya. Nilai maksimum komisaris dengan nilai standar deviasi sebesar
independen sebesar 66,6667 yang dimiliki oleh 10,5508928. Dengan kata lain kepemilikan
perusahaan CPIN tahun 2017, sedangkan nilai manajerial memiliki variabilitas sebesar
minimumnya sebesar 25,0000 yang dimiliki 10,5508928 atau menyimpang 10,5508928 dari
oleh perusahaan WTON tahun 2016. Nilai rata- nilai rata-ratanya. Nilai maksimum
rata komisaris independen sebesar 40,533078 kepemilikan manajerial sebesar 38,0269 yang
yang berarti bahwa sebagian besar perusahaan dimiliki oleh perusahaan WIIM tahun 2018,
manufaktur yang menjadi sampel dalam sedangkan nilai minimumnya sebesar 0,0001
penelitian ini telah memenuhi syarat dalam yang dimiliki oleh perusahaan SMGR tahun
peraturan BEI dengan keberadaan komisaris 2017. Diketahui bahwa nilai rata-rata
independen minimal yaitu 30% dari seluruh kepemilikan manajerial sebesar 6.521327%
jumlah komisaris perusahaan. yang berarti bahwa pada perusahaan yang
Komite Audit menjadi sampel dalam penelitian ini
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa nilai kepemilikan saham oleh manajemen
rata-rata komita audit 3,14 dengan nilai standar perusahaan sendiri merupakan sebagian kecil
deviasi sebesar 0,379. Dengan kata lain komite dari seluruh jumlah saham yang beredar.
audit memiliki variabilitas sebesar 0,379 atau Uji Asumsi Klasik
menyimpang 0,379 dari nilai rata-ratanya. Nilai Uji Normalitas
maksimum komite audit sebesar 5 yang Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
dimiliki oleh perusahaan CPIN tahun 2016, One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
sedangkan nilai minimumnya sebesar 3 yang
dimiliki mayoritan perusahaan manufaktur Unstandard
ized
dalam penelitian ini. Diketahui bahwa nilai Residual
rata-rata komite audit sebesar 3,14 yang berarti N 93
bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur a,b
Normal Parameters Mean ,0100314
yang menjadi sampel dalam penelitian ini telah
Std. Deviation ,28615670
memenuhi syarat peraturan BEI dengan
Most Extreme Absolute ,057
komposisi komite audit sekurang-kurangnya Differences Positive ,057
terdiri dari tiga orang dengan dua orang Negative -,051
eksternal yang indepnden. Test Statistic ,057
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber : Data sekunder diolah, 2019

254
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 1, No. 2, April 2020 E-ISSN: 2716-2583
Uji Autokorelasi
Berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan Tabel 6. Hasil Uji Autokorelasi
bahwa data terdistribusi normal. Hal ini Runs Test
dibuktikan dengan hasil uji statistik Unstandardized Residual
menggunakan One-Sample Kolmogorov- Test Valuea -,00576
Smirnov test yang menunjukkan nilai signifikan Cases < Test Value 46
Cases >= Test Value 47
di atas tingkat α = 0,05 yaitu sebesar 0,200. Total Cases 93
Uji Multikolonieritas Number of Runs 42
Z -1,146
Tabel 5 Asymp. Sig. (2-tailed) ,252
Hasil Uji Multikolonieritas Sumber : Data sekunder yang dioah, 2019
Collinearity
Statistics Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa hasil
Toler perhitungan autokorelasi dengan menggunakan
Model ance VIF uji run test memiliki probabilitas tingkat
1 (Constant) signifikan diatas tingkat α = 0,05 yaitu 0,252.
Hal ini berati dalam model regresi tidak
Kepemilikan Institusional ,401 2,495 terdapat masalah autokorelasi.
Komisaris independen ,891 1,123 Pengujian Hipotesis
Komite audit ,768 1,302 Pengujian Koefisien Determinasi
Kualitas audit ,732 1,366 Tabel 8. Hasil Pengujian Koefisien
Kepemilikan manajerial ,474 2,111 Determinasi
Sumber : Data sekunder diolah, 2019 Model Summaryb
Std. Error
Dari tabel 5 diatas, terlihat bahwa semua R Adjusted of the
variabel bebas (independen) yaitu kepemilikan Model R Square R Square Estimate
manajerial, komisaris independen, komite 1 ,514a ,264 ,146 ,07644
audit, kualitas audit dan kepemilikan Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
manajerial memiliki nilai tolerance > 0,1 dan
VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa Koefisien determinasi dinotasika dengan
tidak terjadi multikolonieritas antar variabel adjusted R2. Koefisien determinasi
independen dalam model regresi. menunjukkan proporsi variabel terikat yang
Uji Heterokedastisitas dapat dijelaskan oleh variabel bebas (Ghozali,
2011). Sesuai dengan tabel 4.6, nilai adjusted
R2 dalam penelitian ini sebesar 14,6% yang
berarti variabel terikat yaitu penghindaran
pajak mampu dijelaskan 14,6% oleh variabel
bebas dalam model (kepemilikan institusional,
komisaris independen, komite audit, kualitas
audit dan kepemilkian manajerial) sedangkan
sisanya 85,4% dijelaskan oleh faktor lain diluar
model.
Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji T)
Pengujian hipotesis pada penelitian ini
Gambar 2. Hasil Uji Heterokedastisitas menggunakan analisis regresi berganda.
Adapun hasil pengolahan data menggunakan
Sumber : Data sekunder diolah, 2019
program IBM SPSS Statistics v.23 yang
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik dirangkum melalui tabel berikut :
menyebar secara acak serta tersebar baik diatas
maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal
ini disimpulkan bahwa model regresi yang
digunakan tidak terjadi heterokedastisitas.

255
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 1, No. 2, April 2020 E-ISSN: 2716-2583
Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis pihak-pihak terafiliasi yang ada di perusahaan
Coefficientsa lebih mendominasi, selain itu tidak semua
Standard
ized anggota dewan komisaris independen dapat
Unstandardize Coeffici menunjukkan independensinya sehingga fungsi
d Coefficients ents
Std.
pengawasan tidak berjalan dengan baik dan
Model B Error Beta T Sig. berdampak pada kurangnya pengawasan
1 (Constant) ,375 ,087 1 ,737 terhadap manajemen dalam melakukan
Kepemilikan institusional -,002 ,001 -,437 ,120
penghindaran pajak.
Komisaris independen -,001 ,001 -,068 ,007
Komite audit ,025 ,024 ,120 ,513 Pengaruh Komite Audit terhadap
Kualitas audit ,001 ,020 ,006 ,000 Penghindaran Pajak
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019 (Lampiran 6). Hasil pengujian hipotesis ketiga pada tabel
9 membuktikan bahwa komite audit tidak
Berdasarkan tabel 9, diperoleh persamaan
berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
regresi sebagai berikut :
Tinggi rendahnya keberadaan komite audit
Y = 0,375 – 0,002kepins – 0,001komind –
tidak berpengaruh terhadap penghindaran
0,025koma – 0,001kua – 0,003kepman +
pajak. Komite audit yang mempunyai tugas
0,07644
untuk melakukan pengawasan dan
3.2.Pembahasan pengevaluasian terhadap kinerja operasional
Pengaruh Kepemilikan Institusional tidak berjalan dengan baik, hal ini dikarenakan
terhadap Penghindaran Pajak kewenangan kewenangan komite audit masih
Hasil pengujian hipotesis pertama pada dibatasi oleh dewan komisaris sehingga
tabel 9 membuktikan bahwa kepemilikan memungkinkan komite audit membantu
institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen dalam melakukan penghindaran
penghindaran pajak. Semakin tingginya pajak.
kepemilikan institusional akan menurunkan Pengaruh Kualitas Audit terhadap
terjadinya tindakan penghindaran pajak. Penghindaran pajak
Karena dengan adanya kepemilikan Hasil pengujian hipotesis keempat pada
institusional akan mendorong para manajemen tabel 9 membuktikan bahwa kualitas audit
untuk meningkatkan pengawasan yang lebih tidak berpengaruh terhadap penghindaran
optimal terhadap kinerja perusahaan agar pajak. Tinggi rendahnya kualitas audit tidak
dalam menghasilkan laba perusahaan sesuai berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
dengan aturan yang berlaku. Institusional Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
dengan besarnya kepemilikan saham akan perusahaan yang diaudit oleh KAP the big four
memonitor kinerja perusahaan agar maupun KAP non the big four terhadap praktik
meningkatkan keuntungan bagi pemegang penghindaran pajak, hal ini dikarenakan ketika
saham dan tidak menghendaki penghindaran KAP mengaudit suatu laporan keuangan
pajak dari kepentingan manajemen yang berpedoman pada standart pengendalian mutu
mengandung resiko pemeriksaan. kualitas audit yang telah ditetapkan oleh
Pengaruh Komisaris Independen terhadap Dewan Standart Profesional Akuntan Publik
Penghindaran Pajak Indeonesia (DSPAPI) dan aturan etika akuntan
Hasil pengujian hipotesis kedua pada tabel publik yang ditetapkan oleh IAIP maka dalam
9 membuktikan bahwa komisaris independen pelaksanaannya sudah didasarkan pada aturan
tidak berpengaruh terhadap penghindaran yang ada.
pajak. Tinggi rendahnya keberadaan komisaris Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap
independen tidak berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak
penghindaran pajak. Hal ini memberikan Hasil pengujian hipotesis kelima pada
kesempatan bagi manajer untuk melakukan tabel 9 membuktikan bahwa kepemilikan
aktivitas manipulasi laba dan nantinya akan manajerial tidak berpengaruh terhadap
menguntungkan perusahaan dalam hal penghindaran pajak. Tinggi rendahnya
perpajakan. Karena komisaris independen kepemilikan saham oleh manajemen
dalam rangka memantau proses keterbukaan perusahaan sendiri tidak berpengaruh terhadap
dan penyadiaan informasi akan terbatas apabila penghindaran pajak. Hal ini dikarenakan

256
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 1, No. 2, April 2020 E-ISSN: 2716-2583
proporsi saham yang dimiliki oleh manajemen b. banyak perusahaan manufaktur yang tidak
perusahaan sendiri masih tergolong kecil dari memenuhi kriteria pemilihan sampel dalam
seluruh jumlah saham yang beredar, sehingga penelitian ini.
tidak memiliki hak yang besar dalam Agenda Penelitian Mendatang
pengambilan keputusan para pemilik saham Dengan adanya keterbatasan dalam
perusahaan. Oleh karena itu manajer pemilik penelitian ini disarankan pada penelitian
saham perusahaan tidak menekankan selanjutnya untuk:
keinginannya dalam meminimalisir a. penelitian selanjutnya sebaiknya
penghindaran pajak. memperpanjang periode penelitian agar
dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih
4. PENUTUP baik dan akurat.
Kesimpulan b. Penelitian selanjutnya diharapkan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka menggunakan variabel-variabel lain, yang
ditarik kesimpulan sebagai berikut: juga dapat mempengaruhi tindakan
a. Kepemilikan institusional berpengaruh penghindaran pajak. Contohnya : dewan
negatif terhadap penghindaran pajak direksi, ukuran perusahaan, provitabilitas,
perusahaan manufaktur yang terdaftar di dan lain-lain.
BEI (H1 diterima).
b. Komisaris independen tidak berpengaruh 5. DAFTAR PUSTAKA
terhadap penghindaran pajak perusahaan Andrean, Dany. 2019. Pengaruh Manajemen
manufaktur yang terdaftar di BEI (H2 Laba, Corporate Governance dan
ditolak). Vinancial Leverage terhadap Agresivitas
c. Komite Audit tidak berpengaruh terhadap Pajak. Skripsi. Studi Akuntansi.
penghindaran pajak perusahaan manufaktur Universitas Islam Negeri. Jakarta.
yang terdaftar di BEI (H3 ditolak). Annisa, Nuralifmida Ayu dan L. Kurniasih.
d. Kualitas Audit tidak berpengaruh terhadap 2012. Pengaruh Good Corporate
peghindaran pajak perusahaan manufaktur Governance Terhadap Tax Avoidance.
yang terdaftar di BEI (H4 diterima). Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol.1. No.
e. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh 1. Pp. 1-13.
terhadap panghindaran pajak perusahaan Charisma, Rezia Bayu. Susi Dwimulyani.
manufaktur yang terdaftar di BEI (H5 2019. Pengaruh Struktur Kepemilikan
ditolak). terhadap Tindakan Penghindaran Pajak
Saran dengan Kualitas Audit sebagai Variabel
Setelah mengetahui hasil dari pebelitian Moderating. Magister Akuntansi. Fakultas
ini, saran yang dapat direkomendasikan adalah Ekonomi dan Bisnis. Universitas Trisakti.
bagi perusahaan yang menjadi sampel dalam Darmawan IGH dan Sukartha IM. 2014.
penelitian ini diharapkan dapat memperhatikan Pengaruh Penerapan Corporate
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Governance, Leverage, Return on Assets,
tindakan penghindaran pajak agar perusahaan dan Ukuran perusahaan pada
lebih mempertimbangkan keputusan untuk penghindaran pajak. E-Jurnal Akuntansi.
melakukan tindakan penghindaran pajak. Universitas Udayana.
Darmayanti, Pande Putu Biantari. NK Lely
Keterbatasan Aryani M. 2019. Pengaruh Ukuran
Dalam penelitian ini tidak terlepas dari Perusahaan, Profitabilitas, Koneksi
beberapa keterbatasan diantaranya adalah Politik, dan CSR pada Tax Avoidance. E
sebagai berikut: Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
a. Dari lima variabel independen yang diteliti, Vol.26.3.(2019).
hanya satu variabel yang mempengaruhi tax Djefris, Dedy. Eliyanora. Yossi Septriyani.
avoidance. masih banyak variabel-variabel Lailaturrahmi. Nissa Erlina. 2018.
lain kemungkinan mempunyai pengaruh Pengaruh Corporate Governance terhadap
lebih besar yang tidak diteliti dalam Tax Avoidance. Jurnal Ekonomi dan
penelitian ini. Bisnis. Dharma Andalas. Vol.20. No.2.
Politeknik Negeri Padang.
257
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 1, No. 2, April 2020 E-ISSN: 2716-2583
Eksandy, Arry. 2017. Pengaruh Komisaris Mukhsin, Muhamad. 2018. Pengaruh GCG
Independen, Komite Audit dan Kualitas terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan
Audit Terhadap Tax Avoidance. Fakultas yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index.
Ekonomi dan Bisnis Universitas Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Muhammadiyah Tangerang. Vol. 1. No. 1. UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
Fadhilah, Rahmi. 2014. Pengaruh Good Muhidin, Idrus. Nadiva Dewinta Danastri.
Corporate Governance terhadap Tax 2015. Analisis Komisaris Independen,
Avoidance. jurnal Akuntansi. Fakultas Komita Audit, Kepemilikan Keluarga dan
Ekonomi. Universitas Negeri Padang. Ukuran perusahaan terhadap
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Penghindaran Pajak. Jurnal Akuntansi.
Multivariate dengan Program SPSS. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.
Badan Penerbit UNDIP. Semarang. Universitas Bakrie.
Indriawati, Willy Florentia. 2017. Pengaruh Mulyani, Sri. 2018. Pengaruh Corporate
Dewan komisaris Independen, Komite Governance terhadap Tax Avoidance
Audit, Kepemilikan Institusional dan (perusahaan pertambangan yang terdaftar
Ukuran Perusahaan terhadap di BEI). Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis
Penghindaran Pajak dengan Profitabilitas Airlangga Vol. 3. No. 1 (2018) 322-340.
sebagai Variabel Moderating. Jurnal Fakultas Ekonomi. Universitas Batik
Akuntansi. Universitas Negeri Semarang. Surakarta.
Kementerian BUMN. 2012. Keputusan Oktavian, Muhammad. 2015. Pengaruh
sekretaris Kementerian Badan Usaha Corporate Governance terhadap Tax
Milik Negara No. SK-6/S.MBU/2012 Avoidance. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
tentang indikator/parameter penilaian dan Bisnis. Uneversitas Islam Negeri Jakarta.
evaluasi atas penerapan tata kelola Prasetyo, Irwan. Bambang Agus Pramuka.
perusahaan yang baik (Good Corporate 2018. Pengaruh Kepemilikan Institusional,
Governance) pada Badan Usaha Miliki Kepemilikan Manajerial dan Komisaris
Negara. Independen terhadap Tax Avoidance.
Kurniasih T dan Ratna Sari MM. 2013. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi
Pengaruh Return on Asset, Leverage, (JEBA). Vol.20 No.02 (2018).
Corporate Governance, Ukuran Putri, Alifianti Herdian. Anis Chariri. 2017.
Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal Pengaruh Financial Distress dan
pada Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi Corporate Governance terhadap Praktik
Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana. Tax Avoidance pada Perusahaan
Lalita. 2017. Pengaruh Corporate Governance Manufaktur. Ejournal-s1.undip.ac.id.
dan Political Connection terhadap Tax Vol.6(2). Hal.1-11.
Avoidance pada Perusahaan yang tercatat Reza, Faisal. 2012. Pengaruh Dewan
di BEI. Jurnal Akuntansi Fakultas Komisaris dan Komite Audit terhadap
Ekonomi. Universitas Negeri Surabaya. Penghindaran Pajak. Skripsi. Studi
Latifah, Nofia Umi. 2018. Pengaruh Corporate Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas
Governance, Capital Intensity dan Indonesia.
Inventory Intensity terhadap Agresivitas Salamah, Robiatus. 2018. Pengaruh Corporate
Pajak. Skripsi. Akuntansi Syariah. Governance terhadap Penghindaran Pajak
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. IAIN pada Perusahaan yang Terdaftar di LQ45.
Surakarta. Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi.
Maheswari, Anindita MC. 2018. Pengaruh Universitas Islam Negeri. Malang.
Corporate Governance, Ukuran Sandy, Syeldila dan Lukviarman, Niki. 2015.
Perusahaan, Leverage dan CSR terhadap Pengaruh Corporate Governance
Tax Avoidance pada Perusahaan Terhadap Tax Avoidance. Studi Empiris
Manufaktur Subsektor Makanan dana pada perusahaan manufaktur. JAAI. Vol.
Minuman yang Terdaftar di BEI. Skripsi. 10. No. 2. Pp. 85-98.
Studi Kuntansi. Setie Widya Wiwaha. Santoso TB. 2014. Pengaruh Corporatre
Governance Terhadap Penghindaran

258
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 1, No. 2, April 2020 E-ISSN: 2716-2583
Pajak Perusahaan. Skripsi. Universitas Vol.2 No.3. Prodi S1 Akuntansi.
Diponegoro Semarang. Universitas Telkom.
Sari, Meila. Heidy Paramita Devi. 2018. Subagiastra, Komang, I Putu Edy Arizona, I
Pengaruh Corporate Governance dan Nyoman Kusuma AM. (2016). Pengaruh
Profitabilitas terhadap Tax Avoidance. Corporate Governance terhadap
Jurnal Akuntansi. Prodi Akuntansi – FEB. Penghindaran Pajak. Jurnal Ilmiah
UNIPMA. Vol.2 No.2. Universitas PGRI. Kuntansi, 1(2), 167-193
Madiun. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis.
Segoro, Waseso. Tari Aprilia. 2016. Pengaruh Alfabeta. Bandung.
Corporate Governance, Ukuran Sunarsih, Uun. Puput Handayani. 2017.
Perusahaan dan Return on Asset terhadap Pengaruh Corporate Governance terhadap
Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi Fakultas Penghindaran Pajak pada Perusahaan
Ekonomi. Universitas Gunadarma. Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal
Setiawan, Septiyan Rolin Adi. 2018. Pengaruh Akuntansi. Vol.12 No.2 163-185. Fakultas
Corporate Governance, Koneksi Politik, Ekonomi. Univeritas Katolik Indonesia.
Leverage, dan Kompensasi Rugi Fiskal Tandean, Vivi Adeyani. 2015. Pengaruh
terhadap Penghindaran Pajak (studi Corporate Governance dan Ukuran
empiris pada perusahaan yang terdftar di Perusahaan terhadap Tax Avoidance.
BEI). Skripsi. Universitas Sains Al-Qur’an Jurnal Akuntansi. Institut Bisnis dan
Jawa Tengah. Wonosobo. Informatikan Kwik Kian Gie.
Setyawan, Fajar Dwiki. 2018. Pengaruh Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 Tentang
Corporate Governance, Profitabilitas dan Ketentuan Umum dan Tata Cara
Leverage terhadap Tax Avoidance. Perpajakan.
Skripsi. Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Zahro, Fatimatuz. Afifudin. M Cholid
dan Bisnis. Universitas Muhammadiah Mawardi. Pengaruh Penghindran Pajak
Surakarta. dan Corporate Governance terhadap Cost
Shinta, Wigya Afrilia. 2017. Pengaruh Of Debt. E-JRA Vol.07 No.06. Fakultas
Corporate Sosial Responsibility, Kinerja Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam
Keuangan dan Corporate Governance Malang.
terhadap Agresifitas Pajak. Skripsi. Zurianti, Evitya. Prima Apriliani R. Asri Eka
Akuntans Syariah Fakultas Ekonomi dan R. 2018. Pengaruh Profitabilitas dan
Bisnis. Institut Agama Islam Negeri Corporate Governance terhadap Tax
Surakarta. Avoidance pada Perusahaan Sektor
Sihaloho, Sefnia Lora. Dudi Pratomo. 2015. Industri Barang dan Konsumsi yang
Pengaruh Corporate Governance dan Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi.
Karakteristik Eksekutif terhadap Tpax Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Avoidance. e-proceeding of manajement Kepulauan Riau.

259

Anda mungkin juga menyukai