Abstract
This research aims to examine and obtain empirical evidence about the
effect of tax planning toward firm value in manufacturing companies
listed in Indonesia Stock Exchange. Methodically, this research uses a
quantitative method such as stationary test and panel data regression
with Generalized Least Square (GLS) model. The type of data used in
this study is panel data of financial report of 2012-2016. This study
found that cash effective tax rate has positive and significant effect
toward firm value. Tax shelter activity has positive and significant effect
toward firm value. But, the boox tax difference has no effect on firm
value.
1
terutang sering disebut dengan Tax negatif diantaranya penelitian yang
Planning (Rori 2013). Perencanaan pajak dilakukan oleh Winanto dan Widayat
(Tax Planning) bukan bertujuan melakukan (2013), Wahab dan Holland (2012), dan
kewajiban dalam perpajakan secara tidak Hanlon dan Slemrod (2009). Sedangkan
benar, tetapi memanfaatkan kesempatan penelitian Desai et.al. (2009) menunjukkan
dalam peraturan pajak yang memberi hubungan yang tidak signifikan antara
keuntungan perusahaan dan tetap pajak dengan firm value pada perusahaan di
menguntungkan pemerintah melalui cara Amerika. Hasil studi sebelumnya bervariasi
yang diperbolehkan (Djoko 2009). Di sehingga memberi kesempatan dilakukan
Indonesia Tax Planning di manfaatkan oleh penelitian yang berkelanjutan bersifat
wajib pajak besar untuk mengurangi replikasi maupun pengembangan.
kewajiban pajaknya. Selanjtnya, yang menjadi perbedaan
Hasil penelitian terdahulu yang penelitian ini dari penelitian sebelumnya
meneliti tentang pengaruh Tax Planning terletak pada tahun pengamatan dan objek
terhadap nilai perusahaan masih penelitian yang digunakan.
diperdebatkan karena ada penelitian yang Tahun pada penelitian ini adalah
menjelaskan bahwa perencanaan pajak pada tahun 2012 hingga tahun 2016. Dalam
memiliki pengaruh positif dan pengaruh penelitian ini menggunakan jangka waktu 5
negatif terhadap firm value. Adanya tahun diharapkan dapat melihat tren
pengaruh positif menunjukkan bahwa perencanaan pajak dan diharapkan dapat
perencanaan pajak berguna untuk menggambarkan adanya kecenderungan
meningkatkan kesejahteraan shareholder peningkatan ataupun penurunan
sedangkan pengaruh negatif menunjukkan perencanaan pajak. Dengan adanya trend
perencanaan pajak bukan untuk ini sangat bermanfaat untuk peramalan
meningkatkan kesejahteraan pemegang yang digunakan perusahaan dalam
sahamnya melainkan untuk kepentingan mengambil kebijakan dalam perpajakan.
manajemen. Herawati dan Ekawati (2016), Sedangkan yang menjadi objek pada
Yuono (2016), Lestari (2014), Martani penelitian ini ialah menggunakan Industri
(2012), Wang (2010), dan Wilson (2009) manufaktur listing di Bursa Efek Indonesia,
menemukan pengaruh positif antara bukan perusahaan non perbankan dan
penghindaran pajak dengan firm value. keuangan seperti penelitian (Lestari dan
Adapun studi yang menemukan hasil Wardhani 2015). Perusahaan Perbankan
dalam objek penelitian (Effendi industri yang mengalami pertumbuhan
2014). Perusahaan manufaktur merupakan terbesar dari sektor industri lainnya
2
sehingga industri manufaktur dapat Penelitian ini menganalisis
memberikan kontribusi tertinggi sebagai pengaruh Tax Planning terhadap nilai
penyetor pajak. Industri manufaktur perusahaan dengan menggunakan
mengalami pertumbuhan sebesar 17.1 pendekatan kuantitatif yang mengacu pada
persen pada tahun 2017 dan memberikan perhitungan data berupa angka. Penelitian
kontribusi penerimaan Pajak Penghasilan ini menggunakan data sekunder. Metode
non migas mencapai 31.8 persen pengumpulan data dalam penelitian ini
(kompas.com). selain itu penelitian ini dengan studi dokumenter yang berasal dari
memiliki variabel yang berbeda dalam laporan keuangan industri manufaktur
mengukur perencanaan pajak dengan listing di BEI periode 2012-2016.
menggunakan Cash Effective Tax Rates, Populasi dan Sampel
book tax differencse dan tax shelter. Dalam penelitian ini menggunakan
Rumusan masalah dalam studi ini populasi seluruh industri manufaktur yang
yaitu bagaimana pengaruh Cash Effective tercatat di Bursa Efek Indonesia periode
Tax Rates terhadap nilai perusahaan, 2012 sampai dengan 2016. Penelitian ini
bagaimana pengaruh Book Tax Differences mengunakan teknik sampling yaitu
terhadap nilai perusahaan, bagaimana purposive sampling dengan kriteria sebagai
pengaruh tax shelter terhadap nilai berikut:
perusahaan manufaktur yang tercatat dalam 1. Perusahaan Manufaktur
Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mempublikasikan laporan
memiliki tujuan untuk mengkaji dan keuangan secara konsisten dan
mendapatkan bukti empiris mengenai lengkap sejak tahun 2012 - 2016.
pengaruh Tax Planning terhadap firm value 2. Perusahaan Manufaktur yang
pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat melaporkan laporan keuangan
di BEI. Dengan demikian, hasil penelitian disajikan dalam mata uang rupiah
ini diharapkan memberi kontribusi bagi setiap tahunnya.
Perusahaan sebagai masukan dalam 3. Perusahaan Manufaktur yang
menerapkan perencanaan pajak dan bahan memiliki pretax income yang positif
pertimbangan untuk perlakuan perpajakan selama 5 tahun.
yang lebih baik dan benar pada perusahaan Definisi dan Pengukuran Variabel
di masa depan. Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah nilai perusahaan. Nilai
METODE PENELITIAN perusahaan diukur dengan proksi PER
Jenis dan Sumber Data (price earning ratio), indikator dari nilai
3
perusahaan yaitu harga saham. Semakin CTPit = Cash Tax paid perusahaan i pada
tinggi harga saham akan berdampak pada tahun t
kenaikan kemakmuran pemegang saham. PIit = Pretax income perusahaan i pada
Variabel independent dalam penelitian ini tahun t
yaitu perencanaan Pajak yang diukur PIit – TIit
dengan proksi Cash Effective Tax Rates c. BTDit = AAit
(CETR), Book Tax Differences (BTD), dan Keterangan:
Tax sheltering activity (TSA). BTDit = Book Tax Differences perusahaan
Model perhitungannya adalah sebagai i pada tahun t
berikut: PIit = Pretax income perusahaan i pada
MPSit
a. PERit = EPSit tahun t
Keterangan: TIit = Tax Income perusahaan i pada tahun
PERit = Price earning ratio perusahaan i t
pada tahun t AAit = Average Assets perusahaan i pada
MPSit = Market per share perusahaan i tahun t
pada tahun t e (PV)it
EPSit = Earning per share perusahaan i d. TSAit = (1+e(PV)i
t
pada tahun t Keterangan:
Tabel 1
Hasil Pengambilan Sampel
No Kriteria Sampel Jumlah
1 Perusahaan manufaktur yang memiliki data tentang variabel yang diteliti tahun
151
2012 – 2016
2 Perusahaan manufaktur yang tidak memenuhi kriteria pengambilan sample 96
Total 55
5
Sumber: Data sekunder, diolah 2018
6
Uji Stasioner Data Panel dapat dilihat dengan menggunakan metode
Penelitian ini harus memenuhi Uji Levin, Lin & Chu. Hasil pengolahan
persyaratan lolos uji stasioner atau data untuk uji stasioner dapat diamati pada
memiliki data yang stasioner. Uji stasioner tabel 3.
Tabel 3
Hasil Uji Stasioneritas Data Panel
Prob
Variabel Derajat Integrasi Kesimpulan
Uji Levin, Lin & Chu
PER level 0.0000 I(0)
CETR level 0.0000 I(0)
BTD level 0.0000 I(0)
TSA level 0.0000 I(0)
Sumber: Data Diolah, (2018)
Berdasarkan Tabel 4 disimpulkan kecenderungan untuk mendekati nilai rata-
bahwa variabel price earning ratio, cash ratanya sehingga layak dalam pengujian
effective tax rates, book tax difference dan selanjutnya.
tax shelter activity pada derajat level (I(0)) Analisis Data Panel
menerima Ho yang ditunjukkan melalui Selanjutnya, diperlukan pengujian
nilai probabilitas melalui Uji Levin, Lin kesesuaian model untuk memperoleh
&Chu lebih kecil dari nilai taraf nyata model terbaik dengan melakukan Uji Chow
(α=5%) dengan nilai secara berurutan dan Uji Hausman. Uji Chow dan Uji
sebesar 0.0000, 0.0000, 0.0000, dan Hausman dilakukan sebelum melakukan uji
0.0000. Dengan demikian variabel price regresi data panel. Hasil pengujian dapat
earning ratio, cash effective tax rates, book diamati pada tabel 4.
tax difference dan tax shelter activity telah
bersifat stasioner atau data telah memiliki
varians yang tidak terlalu besar dan
Tabel 4
Uji Spesifikasi Model
Prob Model Estimasi Terbaik
Uji Chow 0.0034 Fixed Effect
Uji Hausman 0.1759 Random Effect
Sumber: Data Diolah, (2018)
Hasil pengujian di atas nyata (α=5%) yaitu sebesar 0.0034
menunjukkan bahwa pada uji chow nilai menyatakan Ho di tolak dan menerima Ha
probabilitas yang lebih kecil dari nilai taraf yaitu pemilihan model yang paling tepat
7
ialah fixed effect dibandingkan dengan Metode Generalized Least Square
model common/pool effect. Karena model (GLS) dalam eviews hanya digunakan pada
terbaik ialah fixed effect maka perlu random effect model, sedangkan fixed effect
dilakukan langkah selanjutnya untuk dan common effect menggunakan Ordinary
membandingkan model random effect dan Least Square (OLS). Berdasarkan hasil
fixed effect, yang disebut juga dengan uji pengujian diatas, maka model terbaik
hausman. Pada uji hausman nilai adalah random effect. Menurut Nachrowi
probabilitas lebih besar dari nilai taraf nyata dan Usman (2006), bahwa pengujian
(α =5%) yang menunjukkan bahwa Ho dengan menggunakan metodel GLS maka
diterima dan menolak Ha yaitu model data memenuhi persamaan asumsi klasik
terbaik yang akan digunakan ialah random sehingga tidak perlu melakukan uji asumsi
effect dikarenakan nilai probabilitasnya klasik.
lebih besar dari (α =5%) yaitu sebesar Selanjutnya, melakukan pengujian
0.1759 dengan model random effect yang dapat
dilihat pada tabel 5.
Tabel 5
Hasil Uji Random Effect Model
Variabel Coefficient t-Statistik Prob.
C 1.399711 0.208679 0.8349
CETR 34.30518 5.331415 0.0000
BTD -2.044569 -0.236293 0.8134
TSA 8.880284 8.859896 0.0039
R-squared 0.100692
Prob (F-statistik) 0.000002
Sumber: Data Diolah, (2018)
Hasil uji random effect model 34.30518 dan 8.880284 serta nilai prob
secara umum menunjukkan proporsi cash lebih kecil dari (α =5%) yaitu sebesar
effective tax rates dan tax shelter activity 0.0000 dan 0.0039. kemudian, book taxes
diterima. Sedangkan book tax difference different tidak memiliki pengaruh yang
ditolak. Hal ini dibuktikan melalui proporsi dapat dilihat melalui nilai prob lebih besar
cash effective tax rates dan tax shelter dari (α =5%) dengan nilai sebesar 0.8134.
activity memiliki pengaruh yang positif dan Data yang digunakan adalah data
signifikan yang ditunjukan secara berturut- panel, sehingga kondisi tiap objek
turut melalui nilai koefisien sebesar (perusahaan) saling berbeda, maka perlu
8
memperhatikan perbedaan konstannya sama (Winarno, 2015). Hal ini dapat dilihat
meskipun dengan koefisien regresor yang melalui tabel berikut:
Tabel 6
Pengaruh Cross Section
Perusahaan Pengaruh Perusahaan Pengaruh Perusahaan Pengaruh
INTP 0.610227 INKP -3.203659 INDF -1.351830
SMGR -0.198041 ASII -0.022396 MLBI 0.867736
AMFG -3.194993 BRAM 1.378536 MYOR -5.140929
ARNA 5.009991 GDYR 4.212915 ROTI 4.731065
TOTO -4.076314 INDS 14.78877 STTP 3.142717
INAI -4.425758 NIPS -3.240547 ULTJ -4.069825
LION -5.855225 PRAS -3.403420 GGRM 1.552439
PICO -2.613362 SMSM -3.853196 HMSP -3.761134
BUDI 8.133393 PBRX 3.551692 DVLA -0.325753
DPNS -2.359626 RICY -4.475756 KAEF 5.868969
EKAD -3.229088 TRIS 1.258652 KBLF 4.529560
INCI -1.629187 IKBI -1.813785 MERK -4.597805
AKPI 0.506458 JECC 1.873005 PYFA 5.646010
APLI 5.134677 KBLI -4.909662 TSPC -2.597018
IGAR -2.049555 KBLM -4.375930 TCID 0.025978
IPOL 0.771045 SCCO -4.386031 UNVR 10.70541
TRST 3.128813 CEKA -5.792277 KICI 0.250364
CPIN 3.526477 DLTA -3.386127
ALDO 0.417746 ICBP -1.091257
Sumber: Data Diolah, (2018)
Berdasarkan hasil pengujian diatas negatif (-) yang memiliki arti pada saat cash
menunjukkan bahwa kurang lebih 45 effective tax rates, book tax difference dan
persen perusahaan dari total 55 perusahan tax shelter activity bernilai nol (0) maka
manufaktur memiliki nilai konstan positif nilai perusahaan akan mengalami
(+) yang berarti dengan tidak adanya penurunan sebesar nilai konstannya.
proporsi cash effective tax rates, book tax Pembahasan
difference dan tax shelter activity atau Pengujian yang dilakukan dengan
bernilai nol (0) maka nilai perusahaan akan menggunakan regresi data panel pada 55
meningkat sebesar nilai konstannya. perusahaan manufaktur selama tahun 2012-
Selanjutnya, hasil pengujian 2016 menujukkan hasil yang berbeda pada
sebesar 55 persen memiliki nilai konstan setiap variabel. Hasil yang diperoleh
9
menunjukkan bahwa cash effective tax perusahaan, yang artinya berpengaruh
rates dan tax shelter activity berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
positif dan signifikan terhadap nilai Selanjutnya, Hasil pengujian
perusahaan. Hasil pengujian menunjukkan menunjukkan tidak ada pengaruh book tax
bahwa cash effective tax rates berpengaruh difference tidak memiliki pengaruh dengan
positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini nilai perusahaan. Hasil penelitian ini
sejalan dengan Lestari (2014) menyatakan sejalan dengan Saputro & Zulaikha (2011),
bahwa ada hubungan positif antara Sanjaya (2018). Hal tersebut dikarenakan
perencanaan pajak dan nilai perusahaan. shareholder merespon book tax difference
Hal tersebut dikarenakan jumlah kas yang sebagai sinyal bahwa laba perusahaan dapat
dibayarkan perusahaan untuk membayar mengalami distorsi akibat berbagai pilihan
kewajiban perpajakannya lebih rendah metode akuntansi yang disediakan Standar
dengan pajak penghasilan badan yang Akuntansi Keuangan dan membuat
berlaku sehingga perencanaan pajak yang kemampuan laba tidak signifikan sehingga
dilakukan oleh manajemen dapat pada akhirnya tidak berpengaruh terhadap
memberikan kesejahteraan kepada nilai perusahaan.
pemegang saham. Oleh karena itu ada
pengaruh antara cash effective tax rates SIMPULAN DAN SARAN
dengan nilai perusahaan. Berdasarkan hasil temuan dan
Kemudian, hasil penelitian tax analisis yang dilakukan, peneliti dapat
shelter activity memiliki pengaruh menarik kesimpulan; Pertama, bahwa cash
signifikan dan positif terhadap nilai effective tax rates memiliki pengaruh
perusahaan. Hal ini sejalan dengan terhadap nilai perusahaan. Kedua, tax
Herawati dan Ekawati (2016) dan Wilson shelter activity memiliki pengaruh terhadap
(2009) yang menyatakan bahwa tax nilai perusahaan. Ketiga, book tax
sheltering memiliki pengaruh positif difference tidak memiliki pengaruh
terhadap nilai perusahaan. Artinya, Tax terhadap nilai perusahaan. Dari hasil
sheltering merupakan sebagai alat untuk penelitian tersebut kiranya Perusahaan
menciptakan kekayaan bagi pemegang dapat memanfaatkan aturan yang ada agar
saham (Wilson, 2009). Hal tersbut dapat memaksimalkan perencanaan pajak.
dikarenakan shareholder merespon tax Keterbatasan dalam penelitian ini
shelter activity sebagai upaya perusahaan meliputi keterbatasan dalam sampel
untuk mampu meningkatkan laba penelitian, yaitu industri manufaktur. Hal
ini menyebabkan hasil penelitian tidak
10
dapat dijadikan sebagai generalisasi Sebagai Upaya Menekan Beban
Pajak Penghasilan Perusahaan
terhadap industri sektor lain. Selanjutnya,
Terhadap Ekuitas Pada Perusahaan
Pada tahun 2016 pemerintah Perbankan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-
menyelenggarakan program tax amnesty
2012 ".
yang mempengaruhi perhitungan besarnya
Frank, M.M., Lynch, L.J., & Rego, S.O.
pajak yang dibayarkan perusahaan.
2009. Tax Reporting
Penelitian selanjutnya diharapkan Aggressiveness and Its Relation to
Aggressive Financial Reporting.
menggunakan objek dari sektor lain seperti
The Accounting Review, 84(2),
sektor tambang mineral dan batubara, pp:467-496.
sektor properti, real estate dan konstruksi
Harjito, Agus dan Martono.
bangunan mengingat tingkat aktivitas 2012. Manajemen Keuangan.
Edisi kedua. Ekonomisia.
ekonomi perusahaan cukup tinggi yang
Yogyakarta.
memerlukan penerapan perencanaan pajak.
Hanlon, M., dan Slemrod, J.B.. 2009. What
Selain itu, dengan memperluas tahun
Does Tax Aggressiveness Signal?
penelitian, maupun menggunakan metode Evidence From Stock Price
Reactions To News About Tax
penelitian yang berbeda.
Shelter Involvement. Journal of
Public Economic, 93(1-2), pp:126
– 141.
Daftar Pustaka
Andriani, P.J.A. 2010. Ekonomi
Herawati, H. and D. Ekawati (2016).
pembangunan, Edisi III dan IV.
"Pengaruh Perencanaan Pajak
BPPEE Universitas Gajah Mada,
Terhadap Nilai Perusahaan."
Yogyakarta
Jurnal Riset Akuntansi Dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Keuangan. 4(1).
2017.
https://www.kemenkeu.go.id/apbn
Herdiyanto, Dedy Ghozim.”Pengaruh Tax
2017
Avoidance Terhadap Nilai
Perusahaan”. Skripsi.2015
Desai, M.A & Dharmapala, D. 2009.
Hermuningsih, S., "Pengaruh Profitabilitas,
Corporate tax avoidance and firm
Size Terhadap Nilai Perusahaan
value. The review of economics
dengan Struktur Modal Sebagai
and statistic, 91(3)
Variabel Intervening". Siasat
Djoko Muljono, 2009. Tax Planning
Bisnis, 16(2), pp. 232-242.2012
Menyiasati Pajak Dengan Bijak,
Yogyakarta, Penerbit Andi
Kompas. 2018. Tahun 2018, Kemenperin:
Industri Manufaktur Penyumbang
Dyreng, S., Hanlon, M., Maydew, E.L.
Pajak Terbesar.
2008. Long-run corporate tax
https://ekonomi.kompas.com/read/
avoidance. The Accounting
2018/01/09/211727326/kemenperi
Review, 83(1),
n-industri-manufaktur-
penyumbang-pajak-terbesar
Efendi, I. (2014). "Analisis Pengaruh
Perencanaan Pajak (Tax Planning)
11
Lestari, N. "Pengaruh Tax Planning
Terhadap Nilai Perusahaan". Wahab, Nor Shaipah Abdul dan Kevin M
Akuntabilitas, 69-83.2014. Holland. 2012. Tax Planning,
corporate governance dan equity
Lestari, N. and R. Wardhani (2015). "The value. British Accounting Review.
Effect of the Tax Planning to Firm Vol 44. No.2
Value with Moderating Board
Diversity." International Journal Wang, Xiaohang. 2010. Tax Avoidance,
of Economics and Financial Corporate Transparency, and Firm
Issues. Value. Disertasi. The Faculty of
The Graduate School of The
Martani, D., dan Chasbiandani, T. 2012. University of Texas at Austin.
Pengaruh Tax Avoidance Jangka Diakses tanggal 30 Oktober 2016.
Panjang Terhadap Nilai
Perusahaan. Makalah Simposium Wilson, Ryan. 2009. An examination of
Nasional Akuntansi XV coerporate tax shelter
Banjarmasin 2012. participants. The Acounting
review, forthcoming 2009.
Pohan, Chairil Anwar. 2013. Manajemen
Perpajakan. Gramedia Pustaka Winanto dan Utoyo Widayat. 2013.
Utama. Jakarta. Pengaruh Perencanaan pajak dan
mekanisme Corporate Governance
Resmi, S. (2014). Perpajakan Teori dan terhadap nilai perusahaan.
Kasus. Edisi: 8. Jakarta: Salemba Simposium Nasional Akuntansi
Empat. XVI Manado
12