TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Pajak
Definisi pajak menurut Rochmat Soemitro, SH, seperti yang dikutip oleh
Nurmantu (2015:12) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan
(dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi), yang
mendefinisikan pajak yaitu “kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
dapat dipaksakan yang berarti bahwa barang siapa (wajib pajak) tidak mau
terhadap kekayaan wajib pajak, dan pidana penjara. Maka secara umum, pajak
adalah iuran anggota masyarakat kepada Negara karena undang-undang, dan atas
11
12
pembayaran tersebut pemerintah tidak memberikan balas jasa yang langsung data
dengan UU No. 34 Tahun 2000. Pajak Daerah adalah iuran wajib pajak yang
dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepala Daerah tanpa imbalan langsung
wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-
merupakan beban yang harusditanggung oleh wajib pajak dengan dipungut oleh
umum dimana wajib pajak tidak mendapatkan imbalan secara langsung diatas
beban yg dikeluarkan.
13
Fungsi pajak budgeter adalah fungsi yang letaknya disektor publik, dan pajak
ke dalam kas negara yang pada waktunya akan digunakan untuk membiayai
rutin, dan apabila setelah itu masih ada sisa (surplus), maka surplus ini dapat
investment).
Pajak mempunyai fungsi mengatur (Regulered), dalam arti bahwa pajak itu
mengatur pajak yang digunakan sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan
salah satu pasal dari ordonansi pajak perseroan 1925 memberi kebebasan dari
yaitu:
yang tinggi .
berikut (www.reform.depkeu.go.id):
1. Konsep One Stop Service yang melayani seluruh jenis pajak (PPh, PPN
& BPHTB).
4. SDM yang professional, adanya fit and proper test dan competency
spesialisasi.
maupun kelembagaan agar lebih efisien, ekonomis dan cepat yang merupakan
2016:63).
wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong
pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan
lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif
dan bentuk usaha tetap. Kewajiban perpajakan Wajib Pajak badan maupun
Jadi dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Wajib Pajak ini terdiri
dari dua jenis yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak badan yang
kelembagaan agar lebih efisien, ekonomis dan cepat (Suparman, 2016:1). Menurut
yang tinggi .
berikut (www.reform.depkeu.go.id):
18
1. Konsep One Stop Service yang melayani seluruh jenis pajak (PPh, PPN &
BPHTB).
2. Adanya tenaga Account Representative (AR) dengan tugas antara lain
konsultasi untuk membantu segala permasalahan Wajib Pajak (WP),
mengingatkan Wajib Pajak (WP) atas pemenuhan kewajiban
perpajakannya, update atas peraturan perpajakan yang terbaru.
3. Pemanfaatan IT secara maksimal: email, e-SPT, e-filling dan lain-lain.
4. SDM yang professional, adanya fit and proper test dan competency
mapping, pelaksanaan kode etik yang tegas dan konsisten, pemberian
tunjangan khusus (peningkatan remunisasi).
5. Pemeriksaan yang lebih terbuka dan profesional dengan konsep
spesialisasi.
Yaitu pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorium, tunjangan, dan
pembayaran lain dengan nama apapun yang diterima atau diperoleh Wajib
dan kegiatan.
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan
Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau
penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan pasal 21,
yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau subjek pajak dalam
luar negeri lainnya. Subjek Pajak atau penerima penghasilan yang dipotong Pajak
Penghasilan Pasal 23 adalah Wajib Pajka dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap.
Sistem perpajakan suatu negara terdiri atas tiga unsur, yakni Tax policy,
Tax Law Tax dan Administration. Sistem perpajakan dapat disebut sebagai metoda
atau cara bagaimana mengelola utang pajak yang terutang oleh Wajib Pajak dapat
mengalir ke kas Negara. Sistem pemungutan pajak menurut B. Ilyas dan Richard
b) Semi Self Assesment System yakni suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada fiskus dan Wajib Pajak untuk menentukan
besarnya utang pajak.
c) Self Assesment System yakni suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang penuh kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan,
menyetorkan, dan melaporkan sendiri besarnyautang pajak.
d) Witholding System suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan
wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong/memungut besarnya pajak
terutang.
modernisasi.
efektif dan efisien, sejalan dengan perkembangan globalisasi yang menuntut daya
saing tinggi dengan negara lain. Mason (2016:75) menyebutkan bahwa tingkat
keberhasilan sebuah program modernisasi ekonomi itu sangat tergantung pada dua
1983. Pajak bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan sosial dan ekonomi
dalam kebijakan maupun dalam administrasinya. Bila dilihat dari segi anggaran
dalam pemahaman good governance, maka sejak tahun 2002 pemerintah melalui
bagian dan merupakan salah satu dasar yang kokoh dari modernisasi perpajakan
(Gunadi, 2010:36).
efisien, ekonomi dan cepat. Dua tugas utama modernisasi administrasi perpajakan
adalah untuk mencapai efektivitas yang tinggi, yaitu kemampuan untuk mencapai
tingkat kepatuhan yang tinggi dan efisiensi berupa kemampuan untuk membuat
modernisasi yang cocok harus dikembangkan, (3) komitmen politik yang kuat
1) Struktur organisasi.
2) Prosedur organisasi.
3) Strategi organisasi.
4) Budaya organisasi.
28 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) dan
pajak ini tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip perpajakan yang dianut
sistem self assesment. Amandemen ini merupakan salah satu langkah besar yang
DJP, sehingga diharapkan dalam jangka menengah maupun jangka panjang dapat
perubahan mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, antara lain:
mencerminkan keadilan dan kesetaraan kedudukan antara fiskus dan Wajib Pajak.
Penurunan tarif, penekanan cost of compliance, law enforcement yang lebih tegas
kepada Wajib Pajak tidak patuh, kesetaraan fiskus dan Wajib Pajak merupakan
poin-poin dalam tax reform UU PPh. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2016 ini
disahkan pada tanggal 23 September 2016 dan mulai berlaku tanggal 1 Januari
2009. Pokok pikiran yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2016
penghasilan pekerja pada kategori usaha tertentu. Peraturan Menteri Keuangan ini
negara dari ekspor produk-produk pada usaha tertentu yang diatur dengan
tersebut DJP telah menyiapkan pelayanan ekstra pada setiap KPP Modern yang
memiliki ciri khusus antara lain struktur organisasi berdasarkan fungsi, perbaikan
(AR) sebagai ujung tombak pelayanan dan perantara antara DJP dengan WP yang
call center, non filers activation center. Dimana pengaduan yang diterima oleh
complain center akan dikoordinasikan dengan unit terkait dan akan ditindaklanjuti
penyampaian pengaduan dapat melalui e-mail, pos, nomor telpon bebas biaya,
atau langsung.
meliputi Pertama, Help Desk dengan tekonologi knowledge base pada Tempat
Pelayanan Terpadu atau dikenal TPT (service counter). Kedua, pelayanan dengan
dengan sebutan e-system antara lain e-payment (pembayaran pajak secara online),
pajak melalui internet), e-spt (pengisian SPT dalam media digital), dan e-
kompetensi. Kelima, penerapan Kode Etik Pegawai yang diawasi oleh Komite
Kena Pajak (PKP): 3 hari kerja sejak permohonan diterima lengkap; Pelayanan
bulan, 12 bulan.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Patsal (2012),
pemeriksaan fungsional.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Masri dan Martani (2013), yang
wajib pajak.
Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh Dina Nafia1, Sunandar (2016),
Tabel 2.1.
Matrik Persamaan dan Perbedaan Penelitian Sebelumnya
Peralatan Persamaan Perbedaan
No. Peneliti Dependent Independent Hasil Penelitian
Analisis
1. Patsal Analisis sistem Efektivitas Hasil penelitian Sistem Efektivitas
(2012) regresi administrasi pelaksanaan membukjtikan bahwa administrasi pelaksanaan
linier perpajakan pemeriksaan sistem administrasi perpajakan pemeriksaan
sederhana fungsional perpajakan modern modern fungsional
berpengaruh terhadap
efektivitas pelaksanaan
pemeriksaan fungsional.
2. Misra Analisis modernisasi tingkat modernisasi sistem Sistem Wp dan
(2013) regresi sistem kepatuhan administrasi perpajakan administrasi objek pajak
linier administrasi WP berpengaruh terhadap kepatuhan
sederhana tingkat kepatuhan Pengusaha
Pengusaha Kena Pajak Kena Pajak
untuk memenuhi
kewajibannya dalam
membayar pajaknya
3. Aminah Analisis struktur kepatuhan bahwa struktur Kepatuhan Struktur
(2014) regresi organisasi wajib pajak organisasi dan budaya wajib pajak organisasi
linier dan budaya organisasi berpengaruh dan budaya
berganda organisasi terhadap kepatuhan WP organisasi
4. Razif, Analisis Modernisasi kepatuhan Modernisasi sistem Modernisasi Wp dan
Rahmawati, regresi sistem wajib pajak administrasi perpajakan sistem objek pajak
linier administrasi berpengaruh positif dan administrasi
(2017) perpajakan
sederhana signifikan terhadap
kepatuhan
kepatuhan wajib pajak WP
5. Dina Analisis Sistem efektivitas Sistem administrasi Sistem efektivitas
Nafia1, regresi administrasi pelaksanaan perpajakan modern administrasi pelaksanaan
Sunandar linier perpajakan pemeriksaan berpengaruh positif dan perpajakan pemeriksaan
(2016) berganda modern fungsional tidak signifikan modern fungsional
terhadap efektivitas
pelaksanaan
pemeriksaan fungsional
30
Aceh, wajib pajak membayar pajak secara manual dan antrian yang sangat
pertanyaan atau permintaan lain berkaitan dengan pelaksanaan kewajiban atau hak
meningkatkan pelayanan KPP Pratama Kota Banda Aceh maka, wajib pajak dapat
membayar dengan tepat waktu dan dapat menggali wajib pajak yang baru,
sebagai berikut:
Uji Beda
2.7. Hipotesis
dinyatakan, yaitu:
Aceh