Kemudian siapakah yang dimaksudkan dengan Subjek Pajak Luar Negeri? Subjek
Pajak Luar Negeri meliputi Orang Pribadi dan Badan yang :
a. Orang Pribadi yang berada di Indonesia kurang dari 183 hari dalam
jangka waktu dua belas bulan dan Badan yang tidak didirikan dan
bertempat kedudukan di Indonesia yang menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan usaha melalui BUT (Bentuk Usaha Tetap) di
Indonesia.
b. Orang Pribadi yang berada di Indonesia kurang dari 183 hari dalam
jangka waktu dua belas bulan dan Badan yang tidak didirikan dan
bertempat kedudukan di Indonesia yang mendapatkan penghasilan dari
Indonesia bukan dari menjalankan kegiatan usaha atau melakukan
kegiatan usaha di
Indonesia, (UU No. 36, 2008).
Yang dikecualikan sebagai subjek PPh, yakni :
a. Kantor Perwakilan Negara Asing:
b. Pejabat perwakilan diplomatik, konsulat, atau pejabat lain dari negara
asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka dan tinggal
bersamasama mereka, dengan syarat :
1) Bukan warga negara Indonesia (WNI)
2) Tidak menerima penghasilan selain dari jabatan atau pekerjaannya
3) Negara yang bersangkutan memberikan perlakuan yang sama (timbal balik)
c. Organisasi Internasional dengan syarat :
1) Indonesia menjadi anggotanya
2) Penghasilannya hanya dari memberikan pinjaman kepada pemerintah
yang dananya berasal dari iuran para anggota
d. Pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat :
Yang termasuk sebagai objek PPh bisa salah satu dari : (UU PPh No. 36 tahun
2008).
a. penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima
atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus,
gratifikasi, uang pensiun atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali ditentukan
lain dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan
b. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan
c. laba usaha
d. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk: