PROPOSAL
Oleh:
KARTIKA WANTI
1801035183
AKUNTANSI
NIM : 1801035183
Mengetahui, Menyetujui,
i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
ii
1.4.2 Pengaruh Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Pelaku
Online shopping Di Samarinda.......................................................................18
1.4.3 Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Pada Pelaku Online shopping Di Samarinda..................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30
LAMPIRAN..........................................................................................................33
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................14
Tabel 3.1 Ringkasan Uji Outer Model...................................................................26
Tabel 3.2 Ringkasan Uji Inner Model....................................................................28
iv
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian......................................................................33
vii
DAFTAR SINGKATAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
paling besar. Sesuai dengan Pasal 1 Angka 1 Undang Undang Nomor 28 Tahun
2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan, (2007) bahwa pajak
adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
Proporsi dana pajak pada APBN dapat dikatakan sangat besar bahkan
mendominasi. Target penerimaan pajak pada tahun 2018 sebesar Rp 1.424 triliun
target sebesar 92% sedangkan pada tahun 2019 penerimaan pajak mengalami
penurunan, pada tahun 2019 nilai realisasi Rp 1.332,1 triliun atau 84,4% dari
target Rp 1.577,6 triliun (CNBC Indonesia, 2021) kemudian pada tahun 2020
realisasi penerimaan pajak sebesar Rp 1.019,56 triliun dari targetnya yaitu sebesar
Dapat dilihat dari data tersebut penerimaan pajak belum dapat menyentuh
angka 100% tentunya hal ini bisa dikarenakan beberapa hal salah satu contohnya
1
2
seperti wajib pajak yang tidak patuh serta dapat dikarenakan pemerintah masih
ekonomi yang saat ini meningkat adalah banyaknya pengusaha yang bertransaksi
dalam dunia E-commerce. Dan saat ini transaksi dengan elektronik tersebut belum
terlalu diperhatikan oleh pemerintah, sehingga ini menjadi salah satu faktor dari
2020).
Peran aktif warga negara dalam patuh membayar pajak akan membantu
yang mudah untuk dilakukan oleh wajib pajak, sebab keinginan masyarakat untuk
2020)
penjual dan pembeli untuk bertransaksi kini mulai berubah menjadi kegiatan
ataupun laptop dengan menggunakan jaringan internet, hal ini terjadi karena
kemajuan teknologi yang semakin pesat serta didukung oleh adanya internet dan
jejaring sosial.
online sangat tinggi, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik
pada tahun 2020 dikutip dari bps.go.id Media Sosial dan Pesan Instan mulai
hasil survei, hampir seluruh usaha sampel melakukan penjualan secara online
melalui aplikasi Pesan Instan yaitu sebanyak 90,56 persen usaha. Pesan Instan
dapat berupa aplikasi Whatsapp, Line, Telegram, dan sebagainya. Hasil survei
juga menyatakan bahwa lebih dari setengah (65,14 persen) sampel usaha
dan sebagainya. Selanjutnya, hanya 25,72 persen usaha pada survei ini yang
berdasarkan survei yang dilakukan oleh BPS persentase usaha online shopping di
Timur, daerah maupun negara memiliki potensi untuk menyerap pajak dari sektor
shop belum efektif secara keseluruhan, mereka beranggapan pemilik online shop
bahkan ada juga pemilik online shop yang tidak membayar pajak mereka, salah
satu jawaban yang logis dari permasalahan tersebut adalah karena banyak orang di
negeri ini belum mengetahui ilmu tentang perpajakan, bahkan tidak sedikit yang
diantaranya adalah pengetahuan pajak, tarif pajak dan kesadaran wajib pajak.
Pengetahuan pajak merupakan hal yang harus dimiliki oleh oleh wajib pajak
dan mengisi SPT. Dengan memahami dengan baik dan benar pengetahuan tentang
perpajakan, maka wajib pajak tersebut mengetahui kegunaan dan fungsi pajak
yang mereka bayarkan akan dialokasikan untuk apa, maka akan timbul kemauan
untuk membayar pajak (Khairunisa, 2018). Hal ini sesuai dengan penelitian yang
berbeda ditunjukkan oleh penelitian Ermawati (2018) yang memiliki hasil bahwa
wajib pajak, tarif pajak yang proporsional akan mempengaruhi kepatuahan wajib
pajak. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih dkk. (2019)
bahwa tarif pajak berpengaruh positif signifikan pada kepatuhan wajib pajak
dan Fidiana (2020) yang menyatakan bahwa tarif pajak tidak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini dikarenakan meskipun tingkat tarif pajak
tinggi ataupun rendah, wajib pajak enggan untuk membayar pajak karena
Kesadaran sendiri merupakan perasaan dari dalam diri manusia yang kemudian
menjadi dasar dalam bertindak, semakin tinggi kesadaran maka semakin tinggi
pula kepatuhannya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih
dkk. (2019), yang memiliki hasil kesadaran wajib pajak berpengaruh positif
pada penelitian (Patriandari dan Safitri, 2021), bahwa kesadaran wajib pajak tidak
mengenai kepatuhan wajib pajak, maka dari itu penulis tertarik melakukan
penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Pajak, Tarif Pajak dan
Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Pelaku Online
shopping di Samarinda”
1. Manfaat Teoritis
penulis, pembaca dan kepada para pelaku online shopping, serta untuk
2. Manfaat Praktis
KAJIAN PUSTAKA
dari teori awalnya yaitu Theory of Reasoned Action (TRA). Theory of Reasoned
Action dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen pada 1980 kemudian teori tersebut
perilaku.
atau negatif yang akan diperoleh individu dari suatu perilaku serta evaluasi atas
hasil tersebut. Wajib pajak yang mempunyai kesadaran atas tanggung jawab
terhadap keputusan yang muncul karena pengaruh orang lain dan motivasi untuk
akan dilakukan. Ketiga, control beliefs yaitu keyakinan dalam diri individu
7
8
tentang keberadaan hal yang medukung atau menghambat perilaku yang dapat
Hasanudin dkk. (2020) Kesan yang terbentuk dalam mindset individu akan
mempengaruhi niat atau keyakinan pada diri individu tersebut sebelum melakukan
sesuatu. Keyakinan terhadap hasil yang akan peroleh dari perilakunya kemudian
timbal balik atau keyakinan tentang akan terpenuhinya harapan normatif dari
orang lain maupun lingkungan sekitar yang memotivasi untuk tetap berperilaku
patuh pajak.
perilaku wajib pajak dalam kaitannya dengan kepatuhan wajib pajak. Pengetahuan
pajak yang dimiliki oleh wajib pajak mengenai peraturan maupun hak dan
dimiliki akan mendorong kepatuhan wajib pajak. Tarif pajak yang dianggap
sesuai dari wajib pajak akan mempengaruhi kemauan mereka dalam membayar
pajak (normative beliefs), karena adanya pengaruh dari pihak lain yang dapat
disetujui atau tidak oleh individu. Kemudian kesadaran dalam diri tiap wajib pajak
sadar mereka akan kewajibannya dalam perpajakan serta imbalan tak langsung
9
yang akan didapatkan maka akan semakin meningkat pula kepatuhan wajib
Kepatuhan wajib pajak adalah wajib pajak yang taat dan memenuhi serta
pajak dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan masa kini yang
didapat oleh seseorang melalui pengamatan terhadap sesuatu yang berasal dari
commerce merupakan hal yang sangat mendasar yang mesti dimiliki para wajib
maka akan sulit bagi para wajib pajak untuk menjalankan kewajiban
mengetahui berapa besarnya pajak yang terutang dan wajib pajak harus
perpajakan.
Tarif pajak merupakan dasar pengenaan pajak terhadap objek pajak yang
menjadi tanggungjawab pajak (Rani, 2018). Lebih lanjut dijelaskan bahwa, tarif
pajak yang harus dibayarkan oleh wajib pajak untuk memenuhi kewajiban
11
perpajakannya sebagai warga negara yang patuh (Romansyah dan Fidiana, 2020).
Tarif pajak harus didasarkan atas pemahaman bahwa setiap orang memiliki hak
Menurut Suhendri (2015), indikator tarif pajak dalam kepatuhan wajib pajak
sebagai berikut:
3. Tarif pajak yang adil harus sama untuk setiap wajib pajak. Tarif pajak
penghasilan seseorang.
dibebankan.
kaitannya patuh membayar pajak kepada kas negara untuk kepentingan bersama
(Patriandari dan Safitri, 2021). Kesadaran wajib pajak merupakan syarat di mana
berikut:
wajib pajak turut andil dalam pembangunan negara yang sebagian besar
dikenakan sanksi ataupun denda sesuai dengan yang telah diatur pada
undang-undang.
media, salah satu diantaranya adalah Media Sosial dan Pesan Instan yang mulai
dimanfaatkan sebagai media penjualan online oleh banyak usaha (BPS, 2020)
(2015) belanja online atau Online shopping via internet, adalah suatu proses
pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet. Sejak
hadirnya internet, para pedagang telah berusaha membuat toko online dan menjual
produk kepada mereka yang sering menjelajahi dunia maya. Para pelanggan dapat
computer.
pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet. Bentuk
baru kegiatan jual beli ini tentu mempunyai banyak nilai positif, di antaranya
kemudahan dalam melakukan transaksi (karena penjual dan pembeli tidak perlu
pengetahuan pajak, tarif pajak, dan kesadaran wajib pajak telah banyak dilakukan.
diri untuk melakukan sebuah tindakan atau perilaku. Hal tersebut dikarenakan tiga
pajak dan kesadaran wajib pajak, dengan variabel dependen adalah kepatuhan
dalam hal kepatuhan wajib pajak. Oleh karena itu terdapat hubungan antara
Theory Of Planned
Behaviour
Behavioural
Control Beliefs Normative Beliefs
Beliefs
Kesadaran Wajib
Pengetahuan Pajak Tarif Pajak
Pajak
Kepatuhan Wajib
Pajak
Kesadaran Wajib
Pajak
18
kepatuhan wajib pajak adalah Theory of planned behaviour dengan teori tersebut
suatu haal yang mendukung atau menghambat perilakunya. Hal ini berkaitan
dengan pengetahuan pajak yang didapatkan oleh wajib pajak sehingga dapat
1.4.2 Pengaruh Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Pelaku
Teori yang digunakan untuk melihat pengaruh tarif pajak kepada kepatuhan
wajib pajak adalah Theory of planned behaviour dengan teori tersebut yang
pandangan orang lain dan memutuskan akan mengikutinya atau tidak. Hal ini
berkaitang dengan tarif pajak, wajib pajak akan setuju atau tidak setuju dengan
H2: Tarif pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pada pelaku
kepada kepatuhan wajib pajak adalah Theory of planned behaviour dengan teori
yang akan diperoleh individu dari suatu perilaku serta evaluasi atas hasil tersebut.
Kaitannya dengan kesadaran wajib pajak adalah individu akan sadar dengan
konsekuensi patuh atau tidak patuh terhadap pajak, semakin tinggi kesadaran
wajib pajak dalam kemauan untuk membayar pajak karena merupakan sebuah
kewajiban dan tidak ada kerugian dalam mematuhinya maka kepatuhan wajib
dan Ningsih dkk. (2019) memiliki hasil bahwa kesadaran wajib pajak secara
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel
pajak, tarif pajak dan kesadaran wajib pajak. Kemudian variabel dependennya
sebagai berikut:
peraturan perpajakan yang ada, dalam hal ini berkaitan dengan kewajiban
dari penelitian Suhendri (2015), skala pengukuran menggunakan skala likert 1-5.
Setiap indikator diwakili oleh dua pertanyaan pada kuesioner. Kuesioner dapat
a. Pengetahuan Pajak
21
22
skala likert 1-5. Setiap indikator diwakili oleh dua pertanyaan pada kuesioner.
b. Tarif Pajak
nominal satuan mata uang rupiah yang digunakan untuk menjadi acuan dalam
menghitung besaran pajak yang akan dibayarkan oleh wajib pajak. Tarif pajak
yang dikenakan kepada pengusaha online shopping adalah sebesar 0,5% dari
likert 1-5. Setiap indikator diwakili oleh dua pertanyaan pada kuesioner.
pemahaman bahwa pajak merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib
pajak melalui tindakan membeyar pajak, karena mengetahui bahwa tidak ada
menggunakan skala likert 1-5. Setiap indikator diwakili oleh dua pertanyaan pada
3.2.1 Populasi
Timur.
3.2.2 Sampel
Teknik sampling yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah teknik
Jumlah pasti dari pelaku online shopping tidak diketahui secara pasti karena
biasanya para pelaku online shopping tidak mendaftarkan diri pada Kantor
Pelayanan Pajak.
Data yang digunakan adalah jenis data kuantitatif sedangkan sumber data
yakni data primer yang didapat secara langsung dengan mengirimkan kuesioner
penyebaran google formulir pada akun online shopping. Untuk menarik minat
objek dalam mengisi kuesioner, peneliti memberikan hadiah berupa paid promote
bagi tiga objek terpilih. Kuesioner memakai alat pengukuran skala likert 1-5
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Kurang setuju
4. Tidak setuju
SmartPLS versi 3.0 dengan metode analisis SEM. Model Persamaan Struktural
pada analisis PLS-SEM terdiri dari dua sub model penelitian yaitu outer model
dan inner model. Pada outer model menunjukkan bagaimana indikator sebuah
a. Convergent Validity
Covergent Validity yaitu Loading Vactor dengan Rule of thumb atau nilai yang
diakui adalah >0.70 untuk Confirmatory Researh dan 0.60 untuk exploratory
research sedangkan untuk Average Variance Extracted (AVE) Rule of thumb atau
nilai yang diakui adalah >0.50 untuk confirmatory maupun explanatory research.
(Ghozali, 2021).
b. Discriminant Validity
berkorelasi tinggi dengan indikator dari konstruk lain. Discriminant validity dari
validity yaitu nilai Cross Loading dengan rule of thumb >0.70 untuk setiap
26
variabel, dan Akar Kuadrat AVE dan korelasi antar konstruk Laten dengan rule of
thumb Akar kuadrat AVE > Korelasi antar konstruk Laten (Ghozali, 2021). Model
mempunyai discriminant validity yang cukup jika akar AVE untuk setiap konstruk
c. Reliability test
dengan dua cara yaitu pertama Cronbach Alpha dengan rule of thumb >0.70 untuk
research. Kedua dengan cara Composite Reliabitity dengan rule of thumb >0.70
Berikut penulis menampilkan ringkasan dari uji pada outer model yang akan
dilakukan.
Pegujian inner model terdapat 4 poin pengujian yaitu R-Square, Effect size
a. R- Square
setiap variabel laten endogen sebagai kekuatan prediksi dari model struktural.
subtansif. Rule of thumb untuk nilai R-Square adalah 0.75, 0.50, dan 0,25 dapat
b. effect size f2
28
(Ghozali, 2021) mengatakan nilai rule of thumb yang diterima adalah 0.02, 0.15,
dan 0.35 sama dengan yang direkomendasikan cohen 1988 uutnu definisi
prediktor variabel laten memiliki pengaruh kecil, menengah dan besar pada level
strutural.
c. Q predictive relevance
oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q2 > 0 menunjukkan model
memiliki predictive relevance, namun jika nilai Q2< 0 menunjukkan model kurang
bagian inner model yaitu signifikansi two-tailed, pengujian ini dikakukan untuk
level=10%), 1.96 (significance level =5%) dan 2.58 (significance level= 1%).
Berikut penulis menampilkan ringkasan dari uji pada outer model yang akan
dilakukan.
29
Ghozali, I. (2021). Partial Least Square Konsep, Teknik dan Aplikasi SmartPLS
3.2.9 (3rd ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
30
31
Pasal 1 angka 1 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan, (2007).
https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2007_28.pdf
Romansyah, D. P., & Fidiana. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Pajak,
Dan Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi, 9(3), 1–20.
KUESIONER
Samarinda,....,.....,2022
Kepada Yth.
Di Samarinda
Dengan Hormat,
Sebagai rasa ucapan terimakasih atas waktu yang diberikan, bagi 4 responden
yang beruntung akan diberikan hadiah berupa paid promote guna mempromosikan
online shopping yang Bapak, Ibu, Saudara/i miliki.
Demikian surat ini saya sampaikan, atas waktunya saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Kartika Wanti
33
34
35
KUESIONER
Identitas Responden
Nama: .............................................................................
Umur:..............................................................................
Nomor HP:......................................................................
Tanggal Pengisian:..........................................................
Alamat Responden:........................................................
Jenjang Pendidikan:........................................................
Jenis Kelamin:..................................................................
Isilah tiap butir pertanyaan sesuai dengan keadaan yang dialami, jawaban dapat
diisi menggunakan tanda centang (✓)
Keterangan:
S: Setuju
KUESIOER
Skala
No Pertanyaan SS S KS T ST
S S
1 Wajib pajak mendaftarkan diri
sebagai wajib pajak secara
sukarela ke KPP
2 Wajib pajak membuat NPWP
usaha ke KPP dengan sukarela
3 Wajib pajak selalu menghitung
pajak terhutang dengan benar
4 Wajib pajak selalu membayar
tanggungan pajak tepat waktu
5 Wajib pajak selalu menggisi SPT
(Surat Pemberitahuan) sesuai
dengan ketentuan perundang-
undangan dan melaporkannya
dengan tepat waktu
6 Wajib pajak menyampaikan SPT
ke Kantor Pajak tepat waktu
sebelum batas akhir penyampaian
SPT
7 Wajib pajak melakukan
pembukuan dan pencatatan usaha
secara benar dan baik
8 Wajib pajak melakukan
pencatatan atau pembukuan usaha
secara konsisten
Skala
No Pertanyaan SS S KS T ST
S S
1 Pengetahuan wajib pajak tentang
pajak dapat dengan mudah
diperoleh dari media massa
(seperti televisi,internet dan
radio), spanduk, reklame, dan
media cetak lainnya.
2 Wajib pajak mengetahui bahwa
online shopping dapat dikenai
37
Skala
No Pertanyaan SS S KS T ST
S S
1 Penerima penghasilan tinggi
memiliki suatu kemampuan
untuk membayar pajak
penghasilan lebih besar, sehingga
wajar apabila mereka membayar
pajak penghasilan lebih besar dari
pada yang dikenakan kepada
penerima penghasilan rendah.
2 Wajar jika penerima penghasilan
tinggi dikenakan pajak secara
proposional dibandingkan
penerima penghasilan rendah.
3 Wajib pajak mengetahui tarif
pajak yang dikenakan untuk
usahanya.
4 Wajib pajak mengetahui apa itu
tarif proporsional adil
5 Tarif pajak yang ada sudah adil
menurut pandangan wajib pajak.
6 Tarif pajak yang adil berarti
38
Skala
No Pertanyaan SS S KS T ST
S S
1 Wajib pajak sadar bahwa pajak
merupakan bentuk partisipasi
dalam menunjang pembangunan
negara
2 Wajib pajak memiliki kesadaran
dalam diri untuk suarela dalam
mematuhi peraturan perpajakan
3 Penundaan pembayaran pajak dan
pengurangan beban pajak sangat
merugikan negara.
4 Wajib pajak sadar akan dampak
jika tidak membayar pajak baik
bagi negara maupun bagi wajib
pajak sendiri
5 Pajak ditetapkan dengan Undang-
undang dan dapat dipaksakan.
Serta wajib pajak sadar akan hal
tersebut.
6 Wajib pajak sadar jika tidak
patuh terhadap peraturan
perpajakan maka akan dikenakan
sanksi