01031282126107
S1 Akuntansi
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
2023
DAFTAR ISI
ii
7.5.3 Pengukuran Variabel ....................................................................................... 19
7.5.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 19
7.6 Metode Analisis Data .................................................................................................. 20
7.6.1 Statistik Deskriptif........................................................................................... 20
7.6.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 20
7.6.3 Uji Normalitas Data ........................................................................................ 20
7.6.4 Uji Multikolinearitas ....................................................................................... 21
7.6.5 Uji Heteroskedastisitas .................................................................................... 21
7.6.6 Uji Autokorelasi .............................................................................................. 22
7.7 Analisis Regresi .......................................................................................................... 22
7.8 Uji Kelayakan Model (Uji F) ...................................................................................... 23
7.9 Uji Hipotesis (Uji T) ................................................................................................... 23
7.10 Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 25
iii
1. Judul
Pengaruh Kenaikan Tarif Pada Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Praktik
Perencanaan Pajak Terhadap Profitabilitas PT Matahari Department Store Tbk.
2. Latar Belakang
Pajak adalah opsi yang amat berpotensi untuk menaikkan dana dalam negeri. Tidak
hanya pemerintah serta pihak lain yang terkait dengan masalah pajak, tetapi masyarakat
Indonesia juga ingin sekali mengetahui masalah pajak. Sektor pajak ialah pilihan yang
tepat selaku salah satu pendapatan negara yang amat berpotensi dikarenakan jumlahnya
relatif stabil serta menggambarkan bukti keikutsertaan masyarakat secara aktif dalam
membiayai Pembangunan negara.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dihasilkan oleh faktor produksi yang dipakai dalam
tiap jalur bisnis yang menghasilkan, menyalurkan, dan memperdagangkan produk
ataupun jasa. Undang-Undang perpajakan mewajibkan wajib pajak untuk memenuhi
kewajibannya. Pajak Pertambahan Nilai hanya diberikan jika peningkatan nilai yang
dihasilkan dari tiap barang ataupun jasa yang dikirim ke mata rantai produksi. Tarif PPN
berlaku untuk baik pelimpahan atau penyerahan barang/jasa kena pajak. Karena pajak
memiliki satu tarif yang membuatnya mudah untuk dilaksanakan dan menghindari
penggolongan tarif yang berbeda.
Perencanaan pajak terkait dengan pelaporan laba perusahaan. Laba yang tinggi akan
menyebabkan beban pajak perusahaan juga tinggi. Upaya untuk meminimalkan
pembayaran pajak perusahaan ditentukan oleh perencanaan pajak. Pohan (2013)
menyatakan bahwa salah satu tujuan utama yang ingin dicapai dengan perencanaan pajak
adalah meminimalkan pajak yang terutang dan memaksimalkan laba setelah pajak.
Perusahaan dengan tingkat pajak penghasilan yang lebih tinggi ditemukan
mengurangi pendapatan mendekati nol. Perusahaan dengan tarif pajak penghasilan rata-
rata yang lebih tinggi lebih mungkin untuk memanipulasi pendapatan mereka daripada
perusahaan lain (Marques, Rodrigues dan Craig, 2011)
PT. Matahari Department Store TBK menawarkan pakaian, kecantikan, dan sepatu
berkualitas tinggi, dengan gaya dan harga terjangkau bagi kalangan menengah.
Perusahaan ini diwajibkan menghitung, mencatat, dan melaporkan PPN mereka sesuai
yang diterapkan dalam usahanya.
Studi 2022 oleh Veni Gerhana Putri, menemukan bahwa peraturan terbaru pada
Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang salah satunya yaitu merubah
1
tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang awalnya menggunakan tarif 10% berubah
menjadi 11% yang mulai berlaku pada 1 April 2022 merupakan faktor yang paling
menonjol dalam memengaruhi penjualan pada PT X. Karena terjadi kenaikan omset yang
cukup signifikan. Perubahan tarif PPN sebesar 11% yang berlaku mulai 1 April 2022 juga
berpengaruh signifikan terhadap pembelian yang dilakukan oleh customer.
Penelitian yang dilakukan oleh Ishola Rufus Akintoye (2020), menemukan bahwa
Tidak ada pengaruh yang signifikan dari tarif pajak terhadap profitabilitas perusahaan di
Nigeria. Strategi perencanaan pajak memiliki dampak negatif dan positif pada
profitabilitas Perusahaan.
Kenaikan tarif PPN 11% sesuai UU No 7 Tahun 2021 Harmonisasi Peraturan
Perpajakan menyebabkan daya beli konsumen menurun karena konsumen akan mencari
harga termurah dikarenakan banyaknya harga barang yang dijual naik. Peningkatan dan
penurunan daya beli masyarakat berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, yang
mana profitabilitas akan mengalami peningkatan apabila makin tinggi daya beli
masyarakat. Sedangkan profitabilitas akan mengalami penurunan apabila daya beli
masyarakat semakin menurun.
Maka dari itu, peneliti memilih untuk melakukan penelitian dengan judul :
“Pengaruh Kenaikan Tarif Pada Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Praktik Perencanaan Pajak Terhadap Profitabilitas PT Matahari Department Store
Tbk”.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana kenaikan tarif pada akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
memengaruhi profitabilitas PT Matahari Department Store Tbk?
2. Bagaimana pengaruh praktik perencanaan pajak terhadap profitabilitas PT
Matahari Department Store Tbk?
4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam penelitian ini antara lain:
1. Mengetahui apakah kenaikan tarif pada akuntansi Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) berpengaruh terhadap profitabilitas PT Matahari Department Store
Tbk.
2
2. Mengetahui apakah praktik perencanaan pajak berpengaruh terhadap
profitabilitas PT Matahari Department Store Tbk.
5. Manfaat Penelitian
5.1 Manfaat Teoritis
6. Tinjauan Pustaka
6.1 Landasan Teori
6.1.1 Teori Agensi (Agency Theory)
Teori keagenan atau Teori agensi (Agency Theory) merupakan teori yang
membahas mengenai bentuk kesepakatan antara seorang pemilik modal dan
manajer pengelola perusahaan, dimana manajer memiliki tanggung jawab yang
besar dalam keberhasilan operasional perusahaan (Luayyi, 2012). Adapun dalam
teori agensi, pihak yang terlibat didalamnya tidak terbatas pada dua orang saja,
melainkan bisa berbentuk kelompok. Salah satu penyebab konflik kepentingan
3
antara pemilik dan agen dapat terjadi adalah karena agen tidak selalu berbuat
sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu adanya biaya keagenan
(agency cost).
Hendrastuti dan Harahap (2023) menyatakan bahwa teori agensi merupakan
bagian dari teori akuntansi positif, teori permainan, dan teori pengorganisasian.
Teori agensi berfokus pada desain kontrak yang efisien dalam menyelesaikan
masalah keagenan dan biaya keagenan yang timbul akibat hubungan keagenan
antara pihak principal dan agen, khususnya pendelegasian pengambilan keputusan
kepada agen, Teori agensi digunakan dalam prediksi teori akuntansi positif,
diantaranya hipotesis rencana bonus, hipotesis utang, serta hipotesis biaya politik.
Berdasarkan penjelasan dari kedua sumber di atas, maka dapat kita tarik
kesimpulan bahwa teori agensi menjelaskan hubungan antara pemilik dan agen
dalam suatu lingkup organisasi, dimana teori ini berfokus pada konflik perbedaan
kepentingan antara pemilik dan agen. Dalam penelitian ini, teori keagenan
digunakan untuk menganalisis hubungan antara pihak principal, yaitu pemerintah
sebagai pemungut pajak dan pihak agen, yaitu manajemen perusahaan atau wajib
pajak dalam praktik penghindaran pajak.
6.1.2 Pajak
Secara umum “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara herdasarkan
undang- undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa-jasa timbal
(kontra-prestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum”.
Pengertian pajak menurut pandangan ekonomi adalah pergeseran sumber daya
dari sektor privat atau perusahaan ke sektor public. Pergeseran ini muncul
dikarenakan pengaruh atas daya beli dari sektor privat dan kewajiban perpajakan yang
harus dikelola dengan baik untuk keberlangsungan Perusahaan.
Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH (Mardiasmo, 2011: 1) mengatakan bahwa
pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan UU tanpa timbal balik
langsung dan dapat digunakan untuk membayar pengeluaran umum negara. Ia juga
menyebutkan bahwa pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas
negara untuk membiayai pengeluaran rutin. Kelebihan pajak digunakan untuk
tabungan masyarakat yang menjadi sumber utama pembiayaan investasi publik.
4
Sedangkan pengertian pajak menurut Undang-Undang adalah kontribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pengertian ini terdapat dalam UU KUP Pasal 1 ayat 1 yang merupakan undang-
undang dasar perpajakan di Indonesia. Dalam pengertian ini terdapat beberapa unsur
yang harus dipahami oleh setiap wajib pajak agar dapat memenuhi kewajiban
perpajakan dengan baik dan benar.
5
Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pungutan yang dibebankan atas
transaksi jual-beli barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib
pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP). Jadi, yang berkewajiban
memungut, menyetor dan melaporkan PPN adalah para pedagang/penjual. Namun,
pihak yang berkewajiban membayar ppn adalah konsumen akhir.
6
yang sangat dibutuhkan masyarakat, jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa pelayanan
sosial dan beberapa jenis jasa lainnya akan diberikan fasilitas dibebaskan PPN.
7
meminimalkan pajak, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakannya baik secara
formal maupun material. Harus dipastikan bahwa pelaksanaan kewajiban perpajakan
telah memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku. Manajemen perpajakan tidak
bermaksud untuk melanggar peraturan perpajakan. Jika pelaksanaan kewajiban
perpajakan menyimpang dari peraturan yang ada, maka praktik tersebut telah
menyimpang dari tujuan manajemen pajak (Suandy, 2008: 9).
Manfaat dari perencanaan pajak itu sendiri adalah (Mangoting, 1999 dalam
Sumomba 2010) antara lain:
• Penghematan kas keluar, karena pajak yang merupakan unsur biaya dapat
dikurangi.
• Mengatur aliran kas, karena dengan perencanaan pajak yang matang dapat
diestimasi kebutuhan kas untuk pajak dan menentukan saat pembayaran
sehingga perusahaan dapat menyusun anggaran kas lebih akurat.
Keterangan :
TRRit : Tax Retention Rate (tingkat retensi pajak)
Perusahaan pada tahun t
Net Incomeit : Laba bersih Perusahaan I pada tahun t
Pretax Income (EBITit) : Laba sebelum pajak I tahun t
6.1.7 Profitabilitas
Untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan
diperlukan formula atau rumus untuk mengetahui seberapa besar persentase yang
profitabilitas yang diperoleh. Menurut Ryanto (2010:335) menjelaskan bahwa
terdapat enam jenis rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengetahui besaran
rasio perusahaan.
8
Tujuan dari penggunaan profitabilitas bagi pihak internal maupun eksternal
perusahan menurut Kasmir (2015:197) dalam buku yang berjudul Analisis Laporan
Keuangan adalah sebagai berikut:
a. Guna mengukur dan menghitung keuntungan yang diperoleh perusahaan pada
waktu atau periode tertentu.
b. Guna mengetahui dan membandingkan posisi laba perusahaan tahun sebelumnya
dengan tahun sekarang.
c. Guna menilai dan mengukur berkembangnya laba perusahaan dari waktu ke waktu.
d. Guna menilai seberapa besar keuntungan bersih seetelah pajak terhadap modal
pribadi.
e. Guna mengukur produktivitas keseluruhan dana perusahaan yang berasal dari
modal modal pribadi.
Pada kutipan buku yang berjudul Analisis Laporan Keuangan menurut
Kasmir (2013:89) ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi profitabilitas :
a. Margin laba bersih adalah metode pengukuran laba perusahaan dengan
membandingkan perolehan laba setelah bunga dan pajak terhadap penjualan
perusahaan.
b. Perputaran Total Aktiva adalah suatu rasio yang dipergunakan guna mengukur
seluruh penggunaan aktiva perusahaan dan total penjualan yang diperoleh pada tiap
aktiva.
c. Laba bersih adalah suatu perolehan laba yang didapat atau diperoleh perusahaan
sesudah terjadi pengurangan biaya-biaya beban yang digunakan dalam kegiatan
operasional perusahaan termasuk pajak pada satu periode.
d. Penjualan adalah jumlah perolehan laba yang diperoleh perusahaan yang berasal
dari penjualan barang dan jasa.
e. Total Aktiva adalah jumlah keseluruhan harta atau kekayaan yang dimiliki atau
dikuasai oleh perusahaan dalam periode tertentu.
f. Aktiva tetap adalah suatu bentuk harta atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
yang dipergunakan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Ada dua jenis aktiva,
yaitu: Aktiva yang berbentuk atau berupa tanah, bangunan, kendaraan, mesin,
peralatan, dan lain-lain. Sedangkan aktiva yang tidak berbentuk atau berupa
perlengkapan, dan lain-lain.
g. Total Biaya adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan guna membiayai
atau melakukan proses produksi.
9
Menurut Kasmir (2019, hlm. 199) terdapat 6 macam rasio profitabilitas :
a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Margin laba kotor adalah suatu bentuk kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba kotor yang berasal dari setiap penjualan gross profit margin atau
perbandingan laba kotor dengan penjualan pada waktu atau periode yang sama.
Semakin baik keadaan keuangan jika perusahaan menunjukkan harga pokok
penjualan lebih rendah dari pada penjualan atau sebaliknya maka dinyatakan
kurang baik. Formula yang digunakan dalam menentukan rasio margin kotor
sebagai berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
Gross Profit Margin (GPM) = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑥 100%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Return On Sales = 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
10
bagus dan baik keadaan suatu perusahaan. Rumus yang dipergunakan dalam
menghitung rasio tingkat pengembalian investasi adalah:
Tabel 1
Penelitian Sebelumnya
11
Independen : penjualan dan pembelian
Kenaikan tarif di PT. XYZ Cabang
PPN Tangerang.
12
6. Anggraeni, Dependen : Metode penelitian Tidak semua variabel
Noviar Rosita Profitabilitas Kuantitatif dengan bebas berpengaruh
(2016) Perusahaan pendekatan signifikan terhadap
Properti dan real Asosiatif variabel profitabilitas
estate yang Perusahaan
terdaftar di BEI
periode 2012-
2014
Independen :
Perencanaan
Pajak, beban
pajak, dan
ukuran
perusahaan
13
Perusahaan dan
Perencanaan
Pajak
9. Akintoye, Dependen : Metode Kualitatif Tidak ada pengaruh yang
Ishola Rufus Profitabilitas signifikan dari tarif pajak
(2020) Perusahaan terhadap profitabilitas
Manufaktur perusahaan di Nigeria.
yang Dikutip di Strategi perencanaan
Nigeria pajak memiliki dampak
Independen : negatif dan positif pada
Strategi profitabilitas Perusahaan.
Perencanaan
pajak
10. Nurdayadi, Dependen : Metode Kuantitatif Terdapat pengaruh positif
Rocky Alfian Manajemen yang signifikan antara
Bunaca (2019) Laba dan perencanaan pajak
Profitabilitas terhadap profitabilitas
Independen : perusahaan dan
Beban Pajak menunjukkan bahwa
Tangguhan dan manajemen berusaha
Perencanaan untuk mengurangi hutang
Pajak pajaknya untuk
meningkatkan
pendapatannya
14
Praktik Perencanaan Pajak
(X1) Profitabilitas PT Matahari
Department Store Tbk (Y)
15
7. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan fokus pada pengaruh praktik perencanaan pajak dan kenaikkan
tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap profitabilitas PT Matahari Department
Store. Variabel independen yang akan diteliti adalah Kenaikan tarif Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), sedangkan variabel dependen adalah Profitabilitas PT Matahari Department
Store Tbk.
16
perencanaan pajak dan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) memiliki pengaruh
terhadap profitabilitas PT Matahari Department Store Tbk. Pendekatan ini akan
melibatkan pengumpulan data primer.
17
Store Tbk di Jl. R. Sukamto 8 Ilir Kec. Ilir Timur III Komp. PTC Mall Palembang.
Penelitian ini menerapkan metode pemilihan sampel atau purposive sampling.
18
hal tersebut mengacu kepada tren mengenai penerapan PPN yang digunakan di
berbagai dunia (Goods and Services Tax).
19
b. Dokumentasi, merupakan kegiatan pengumpulan, pencatatan, serta
pengikhtisaran dokumen perusahaan.
20
3. Analisis Jalur (Path Analysis) untuk mempelajari apakah hubungan yang terjadi
dari variabel independen dan variabel dependen, juga mempalajari
ketergantungan sejumlah variabel dalam suatu model, dan menganalisis
hubungan antar variabel dari model kausal yang telah dirumuskan oleh peneliti
atas dasar teoritis.
21
7.6.6 Uji Autokorelasi
Menurut (Ghozali 2018:111) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji
apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau periode sebelumnya. Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
keterkaitan antara observasi yang dilakukan dalam runtutan waktu yang berkaitan
satu sama lain. (Ghozali, 2016). Dalam menentukan adakah hubungan yang kuat di
antara residual. Apabila korelasi antar residual tidak ditemukan, artinya residual
dinyatakan acak. Model regresi yang baik adalah regresi tanpa autokorelasi.
Y = α + β1X+ e
Keterangan :
Y : Profitabilitas
a : Konstanta
β1β2 β3β4 : Koefisien Regresi
X : Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
e : Error
22
7.8 Uji Kelayakan Model (Uji F)
Uji Kelayakan model atau uji F digunakan dalam menguji model regresi secara
bersama-sama berhubungan dengan pengaruh terhadap variabel yang berkaitan atau model
yang diajukan fit atau tidak. Cara melakukannya adalah dengan melihat tingkat
signifikansinya, yaitu sebesar 0,05. Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel
independen dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Hasil uji kelayakan ini dapat memperlihatkan apakah model regresi yang
dibuat signifikan atau tidak dimana jika signifikan maka dapat dijadikan sebagai prediksi,
sebaliknya tidak signifikan maka tidak dapat digunakan sebagai prediksi. Uji F kriteria
pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah.
1) Jika p-value < 0,05 atau F hitung > F tabel, maka H1 diterima.
2) Jika p-value > 0,05 atau F hitung < F tabel, maka H1 ditolak
23
2) Jika nilai R² kecil berarti kemampuaan variabel bebas dalam menjelaskan variasi
variabel dependen sangat terbatas, atau
3) Jika R² = 1 maka presentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap
variabel dependen adalah sempurna.
24
DAFTAR PUSTAKA
Dumais, P. D., & Elim, I. (2015). Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai
(Ppn) Pada Cv. Alfa Perkasa Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 3[4].
25
Astutik, Ratna Eka Puji, and Titik Mildawati. "Pengaruh perencanaan pajak
dan beban pajak tangguhan terhadap manajemen laba." Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi (JIRA) 5.3 (2016).
26