Rossy Febriani Proposal
Rossy Febriani Proposal
PROPOSAL
Disusun Oleh :
Rossy Febriani
2112120098
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................3
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................4
1.6. Sistematika Penelitian...............................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................6
2.1. Teori Sinyal (Signalling Theory)..............................................................6
2.2. Tingkat Konvergensi IFRS........................................................................7
2.2.1 Karakteristik IFRS.............................................................................9
2.2.2 Manfaat IFRS...................................................................................10
2.3. Konservatisme Akuntansi........................................................................12
2.3.1 Manajemen Laba..............................................................................14
2.4. Penelitian Terdahulu................................................................................15
2.5. Kerangka Pemikiran................................................................................20
2.6. Bangunan Hipotesis.................................................................................21
2.6.1 Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap Konvergensi IFRS. 21
2.6.2 Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Konvergensi IFRS...............23
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................24
3.1. Sumber data.............................................................................................24
3.2. Metode Pengumpulan Data.....................................................................24
3.3. Populasi dan Sampel...............................................................................24
3.3.1 Populasi............................................................................................24
3.3.2 Sampel..............................................................................................25
3.4. Varibel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel............................26
3.4.1 Definisi Operasional Variabel..........................................................26
i
3.5. Metode Analisa Data...............................................................................28
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif.............................................................28
3.5.2 Uji Asumsi Klasik............................................................................28
3.5.3 Uji Asumsi Klasik............................................................................28
3.5.4 Uji Multikolinearitas........................................................................29
3.5.5 Uji Autokorelasi...............................................................................29
3.5.6 Uji Heteroskedastisitas.....................................................................29
3.6. Analisis Regresi Linier Berganda............................................................30
3.7. Pengujian Hipotesis.................................................................................30
3.7.1 Signifikansi Simultan (Uji F)...........................................................30
3.7.2 Uji Statistik t (t-test).........................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................33
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam lanskap ekonomi dan perusahaan yang terus berkembang, ada kebutuhan
yang semakin meningkat untuk standar akuntansi yang seragam dan relevan di
seluruh dunia. International Financial Reporting Standard (IFRS) adalah standar
akuntansi yang diakui secara global yang dikembangkan oleh International
Accounting Standards Board (IASB), sebelumnya dikenal sebagai International
Accounts Standards Committee (IASC). IFRS dapat dipahami sebagai upaya
untuk memperkuat kerangka keuangan global dan menemukan solusi jangka
panjang untuk kekurangan kejelasan dalam data keuangan.
Sebuah studi menarik tentang efek konvergensi IFRS berfokus pada implementasi
prinsip-prinsip kewaspadaan. Hellman (2007) menyatakan bahwa konservatisme
1
adalah konsep akuntansi yang kontroversial. Teoretik memiliki ketidakjujuran
yang kuat terhadap konsep mengecewakan aset, melebih-lebihkan utang, menunda
pengakuan pendapatan, dan membiayai kembali kewajiban. Namun demikian,
konservatisme secara luas dianggap sebagai salah satu prinsip yang paling
menonjol dalam akuntansi tradisional. Kebutuhan konservatisme sering dikaitkan
dengan keandalan melaporkan kejadian sebelumnya, yang mempengaruhi fokus
pada analisis retrospektif, manajemen yang bertanggung jawab, dan perilaku
auditor. Auditor menggunakan praktek pelaporan konservatif untuk melindungi
diri dari potensi kewajiban hukum. Namun, aturan akuntansi kontemporer, yang
dirancang untuk membantu investor dan pemangku kepentingan dalam membuat
keputusan yang lebih terinformasi, telah mulai menyimpang dari konsep
konservatif.
2
pedoman IFRS 2013 untuk presentasi laporan keuangan, tetapi pada bulan
September 2021, perusahaan sengaja menggunakan standar IFRS 2009 untuk
pelaporan keuangan. Karena perubahan standar, laporan keuangan September
2021 sangat berbeda dari laporan keuangan Juni, mengakibatkan perubahan
substansial dalam nilai aset. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan laporan
keuangan menjadi tidak signifikan dan membuat laporan keuangan tidak efektif.
3
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui apakah Konservatisme Akuntansi berpengaruh
terhadap Tingkat Konvergensi IFRS.
2. Untuk mengetahui apakah Manajemen Laba berpengaruh terhadap Tingkat
Konvergensi IFRS.
3. Untuk mengetahui apakah Konservatisme Akuntansi dan Manajemen Laba
berpengaruh terhadap Tingkat Konvergensi IFRS.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konservatisme
akuntansi dan manajemen keuntungan pada kecepatan konvergensi
Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS) di perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2020 hingga
2022. Temuan-temuan tersebut diharapkan memberikan wawasan berharga
dalam hal ini. Selain berfungsi sebagai sumber daya bagi siswa dan
peneliti, bahan referensi dan literatur perpustakaan berharga bagi mereka
yang bekerja pada proyek ilmiah yang berkaitan dengan isu-isu yang
sama. Sumber daya ini menyediakan pengetahuan tambahan dan bahan
referensi yang dapat digunakan untuk penelitian di masa depan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini akan menjadi media referensi bagi peneliti
selanjutnya dengan menggunakan konsep dan infrastruktur penelitian
yang sama serta berkontribusi terhadap pengembangan ilmu
komunikasi.
b. Bagi Praktisi
4
Hasil penelitian ini dapat memberi masukan dan kontribusi tentang
pengaruh Konservatisme Akuntansi dan manajemen laba terhadap
tingkat konvergensi IFRS yang akan berpengaruh pada penyusunan
laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi.
SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memberikan gambaran yang cukup jelas tentang penelitian ini maka
disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi mengenai informasi materi
serta hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun sistematika
penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Gumanti (2009:4) mengklaim bahwa teori sinyal adalah teori penting dalam
memahami manajemen keuangan. Secara umum, sinyal adalah komunikasi yang
ditransmisikan oleh manajemen perusahaan kepada pihak eksternal. seorang
investor Sinyal-sinyal ini mungkin dapat diamati secara langsung atau
membutuhkan analisis tambahan untuk pemahaman. Terlepas dari bentuk atau
sifat sinyal, tujuannya selalu untuk mempengaruhi pasar atau pihak eksternal
untuk mengubah penilaian mereka tentang organisasi. Oleh karena itu, diperlukan
bahwa sinyal yang dipilih memiliki konten informatif yang dapat mempengaruhi
persepsi pihak eksternal.
6
1.2. Tingkat Konvergensi IFRS
IASB bertanggung jawab untuk menerbitkan IFRS, standar yang diakui secara
global untuk pelaporan keuangan. The International Accounting Standards Board
(IASB), European Community Commission (EC), International Organization of
Capital Markets (IOSOC), dan International Federation of Accountants (IFRS)
adalah empat organisasi global yang paling menonjol. IFAC adalah singkatan dari
International Federation of Accountants. Sebelum implementasi IFRS, Standar
Akuntansi Internasional (IAS) mengatur pelaporan keuangan internasional.
Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards, IAS)
diterbitkan oleh International Accounting Standard Committee (IASC) dari tahun
1973 hingga 2001.
Pada bulan April 2001, International Accounting Standards Board (IASB) secara
resmi menerima dan menerapkan seluruh Standar Akuntansi Internasional (IAS)
dan melanjutkan dengan perbaikan lebih lanjut ke standar. Standar Laporan
Keuangan Internasional (IFRIC) meliputi:
1. Standar Laporan Keuangan Internasional yang diterbitkan setelah tahun
2001.
2. Publikasi Standar Akuntansi Internasional Pre-2001 (IAS).
3. Interpretasi Post-2001 yang ditawarkan oleh International Financial Report
Interpretations Committee (IFRIC).
4. Interpretasi yang dikeluarkan oleh Standing Interpretation Committee (SIC)
sebelum tahun 2001.
International Financial Reporting Standard (IFRS) adalah standar pelaporan
akuntansi standar yang memprioritaskan penilaian profesional dengan
mengungkapkan esensi ekonomi transaksi secara eksplisit dan transparan,
menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Untuk memenuhi tuntutan yang
semakin meningkat dari globalisasi, operator bisnis harus terlibat dalam transaksi
lintas batas. Hal ini membutuhkan implementasi standar internasional yang
konsisten di semua negara untuk menyederhanakan proses koordinasi bisnis.
Perbedaan utama antara standar internasional ini dan standar yang diterapkan di
Indonesia terletak pada penggunaan model revaluasi, yaitu penggunaan nilai wajar
7
untuk mengevaluasi aset, memastikan bahwa laporan keuangan disajikan dengan
akurasi dan integritas. Hal ini berkaitan dengan paragraf 46 dari IFRS.
Implementasi Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS) melibatkan
penggunaan sistem pelaporan keuangan standar yang meningkatkan pemahaman
perusahaan di pasar global.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) mengkategorikan tingkat penerapan
International Financial Reporting Standard (IFRS) ke dalam lima tingkat yang
berbeda:
1. Pengadopsian Penuh: Sebuah negara sepenuhnya mengadopsi International
Financial Reporting Standard (IFRS) dan menerjemahkannya secara akurat
ke dalam bahasa resmi negara tersebut.
2. Inisiasi: Program konvergensi PSAK dengan IFRS diprakarsai oleh IAI
pada bulan Desember 2008. Diadopsi mengacu pada penerapan International
Financial Reporting Standard (IFRS), dengan modifikasi yang diperlukan
agar sesuai dengan kondisi spesifik negara.
3. Pengadopsian Selektif: Suatu negara memilih untuk mengadopsi nomor
dan paragraf International Financial Reporting Standard (IFRS) tertentu,
daripada mengadopsi seluruh rangkaian standar.
4. Mengacu (konvergensi): Standar yang diadopsi hanya mencakup IFRS
tertentu dengan bahasa dan paragraf yang dibuat oleh badan pembuat standar.
5. Tidak diadopsi (non-adoption): Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi
IFRS.
Indonesia telah menggunakan pendekatan referensi/konvergensi, yaitu
mengadopsi IFRS sebagai dasar sistem akuntansi. Program konvergensi IFRS
dilaksanakan dalam tiga tahap yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK -IAI). Tahapan tersebut meliputi tahap adopsi, yang
berlangsung dari tahun 2007 hingga 2010, yang secara khusus melibatkan adopsi
semua International Financial Reporting Standard (IFRS) ke dalam Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) Arab Saudi. Selanjutnya, tahap kedua melibatkan
pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk finalisasi akhir infrastruktur pada
tahun 2011. Selanjutnya, tahap eksekusi dilakukan pada tahun 2012.
8
IFRS yang belum diterima adalah sebagai berikut:
1. IFRS 1, yang berkaitan dengan penerapan pertama Standar Pelaporan
Keuangan Internasional, belum sepenuhnya diterapkan di Indonesia.
2. Penerapan IAS 41 Agriculture masih tertunda karena masih menunggu
revisi dari IASB.
9
perusahaan-perusahaan domestik. Tujuan dari International Financial Reporting
Standards (IFRS) yang baru adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi
yang seragam dalam skala global. Penulis berpendapat bahwa tujuan IFRS patut
dipuji karena perlunya standar akuntansi global yang didasarkan pada prinsip-
prinsip yang lebih fleksibel dan ringkas, dalam rangka menciptakan persepsi yang
baik di antara pemerintah secara global. Penerapan IFRS sangat mudah dan dapat
diadaptasi. Setelah semua negara di seluruh dunia telah menggunakan IFRS,
penulis mengusulkan agar IFRS secara progresif menetapkan aturan akuntansi
terpadu untuk semua perusahaan global, terlepas dari keketatan yang dirasakan.
Penulis berpikir bahwa semua perusahaan akan dengan mudah menerimanya.
10
Lebih lanjut, Wirahardja (2010) bertujuan untuk memberikan analisis yang
komprehensif mengenai keuntungan konvergensi IFRS, yang meliputi:
11
3. Reklasifikasi ke dan dari Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
(FVTPL) tidak diperkenankan.
12
akurat merepresentasikan nilai. Nilai maksimum di antara berbagai potensi
kewajiban dan biaya.
Ketika perusahaan merevisi proyeksi arus kas masa depan yang dihasilkan dari
kapitalisasi pengeluaran pengembangan, mungkin ada dampak konservatif
sementara yang mengarah pada pembentukan cadangan yang tidak diungkapkan,
yang nantinya dapat digunakan. Penggunaan IFRS mempertahankan prinsip
"konservatisme" (Hellman, 2007).
13
2.3.1 Manajemen Laba
14
1.4. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
15
Monica Weni keuangan sedangkan
Pratiwi konvergensi IFRS yang
diproksikan dengan
manajemen laba tidak
memiliki pengaruh
terhadap kinerja keuangan.
2017 Neva Novianti Pengaruh Tingkat Tingkat konvergensi IFRS
Konvergerensi IFRS memiliki pengaruh yang
Terhadap sugnifikan terhadap
Konservatisme konvervatisme akuntansi,
Akuntansi konvergensi terhadap
IFRS menurunkan
konservatisme akuntansi
16
Nurdiniah Laba Dengan laba, sedangkan laverage
Pertumbuhan memiliki pengaruh positif
Penjualan Sebagai terhadap manajemen
Variabel Moderasi laba. Interaksi antara
pertumbuhan penjualan
sebagai variabel moderasi
yang diukur dengan
pertumbuhan penjualan.
Sebaliknya, variabel
moderasi antara
konvergensi IFRS
terhadap tindakan
manajemen laba,
interaksi antara
pertumbuhan penjualan
sebagai variabel moderasi
dapat memperkuat
pengaruh leverage
terhadap manajemen laba
dan uang tunai yang
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas.
2020 Hendy Satria Pengaruh Konvergensi IFRS, pertumbuhan
dan Jeni Ifrs Terhadap perusahaan dan leverage
ManajemenLaba memiliki pengaruh
signifikan terhadap
manajemen laba,
sedangkan ukuran
perusahaan dan return on
equity tidak berpengaruh
17
signifikan terhadap
manajemen laba.
18
2021 berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
keuangan, manajemen
laba sebagai variabel
intervening tidak mampu
memediasi konservatisme
akuntansi terhadap kinerja
keuangan, dan manajemen
laba sebagai variabel
intervening tidak mampu
memediasi struktur modal
terhadap kinerja keuangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Mengenai hubungan antara variabel dependen dan
variabel independen Kerangka pemikiran penelitian ini dikembangkan untuk
meningkatkan proses kognitif dalam mempertimbangkan isu-isu yang akan
dibahas. Strukturnya adalah sebagai berikut:
19
GAMBAR 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN
Konservatisme Akuntansi
H1
(X1)
Tingkat
Konvergensi IFRS
( Y)
H2
Manajemen Laba
(X2)
20
menguntungkan pada akurasi dan keandalan data akuntansi. (Ashbaugh and
Pincus, 2001; Gassen and Sellhorn, 2006; Barth et al., 2007; Meulen, Gaeremynck
and Willekens, 2007). Studi ini mengkaji penggunaan International Financial
Reporting Standard (IFRS) dan penggunaan Prinsip Akuntansi Umum Indonesia
(PSAK) sebagai kerangka kerja prinsip akuntansi umum yang diterima. (GAAP).
Standar berbasis prinsip menawarkan keuntungan atas standar berbasis aturan
karena mereka memungkinkan pelaporan keuangan untuk lebih akurat mewakili
nilai ekonomi perusahaan. Hal ini dicapai dengan memungkinkan perusahaan
untuk menerapkan standar akuntansi yang selaras dengan karakteristik yang
berbeda. Ashbaugh dan Pincus (2001) dan Barth et al (2007) telah menunjukkan
bahwa penyesuaian standar akuntansi dengan standar akuntabilitas internasional
mengarah pada peningkatan kewajiban pengungkapan dan pembatasan pada
pilihan metode akuntan. Demikian pula, Wardhani (2010) menemukan bahwa
keberadaan konservatisme akuntansi memiliki efek menguntungkan pada
konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS).
Andre dan Fillip (2012) menemukan bukti yang menunjukkan penurunan yang
signifikan dalam kecepatan mengidentifikasi kerugian dibandingkan dengan
pengenalannya (konservasi kondisional) selama periode setelah implementasi
IFRS. Hasilnya dikaitkan dengan penurunan konservatisme di Perancis, Jerman,
Yunani, Belanda, Portugal, Spanyol, dan Swiss. Andre dan Fillip (2012)
memeriksa kemungkinan untuk mengklarifikasi penurunan konservatisme dengan
mempertimbangkan motif hukum dan institusi, seperti pemerintahan perusahaan
dan penegakan hukum, serta perbedaan antara akuntansi pra-pajak dan
akuntabilitas IFRS sebelumnya. Priot dan Dumntier (2010) mengamati penurunan
konservatisme bersyarat (CC) di bawah IFRS, seperti yang ditunjukkan oleh
keberadaan berita positif dan negatif yang tidak bersamaan. Temuan penelitian
yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa tingkat penyesuaian dengan
International Financial Reporting Standard (IFRS) menghasilkan peningkatan
kualitas penghasilan. Studi ini menggunakan konservatisme akuntansi sebagai
metrik untuk menilai kualitas penghasilan. Oleh karena itu, kami mengusulkan
hipotesis berikut:
21
H1: Tingkat konservatisme akuntansi memiliki dampak substansial pada
konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS).
Penelitian yang dilakukan oleh Cai et al. (2008) menunjukkan bahwa penggunaan
IFRS memiliki efek merugikan pada manajemen laba. Selain penelitian yang
menunjukkan bahwa IFRS memiliki dampak negatif pada manajemen
penghasilan, ada studi lain yang dilakukan oleh Cai et al. (2008) yang didukung
oleh Barth et al.. (2008), yang membuktikan bahwa standar akuntansi
internasional dapat mengurangi praktik pengurangan penghasilan. Aussenegg et al
(2008) menunjukkan bahwa IFRS dapat mengurangi manajemen keuntungan.
Rahaeni dan Aryati (2012) menunjukkan bahwa IFRS memiliki dampak negatif
pada pelonggaran pendapatan. Berdasarkan temuan penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa konvergensi IFRS sebagai standar pelaporan keuangan
berkualitas tinggi dapat memiliki dampak pada manajemen laba.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2018: 117) populasi adalah zona generalisasi yang terdiri dari
hal-hal atau orang yang memiliki atribut dan karakteristik tertentu yang digunakan
peneliti untuk memeriksa dan kemudian membuat kesimpulan.Studi ini berfokus
23
pada populasi Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Saham Indonesia
selama periode 2020-2022.
3.3.2 Sampel
Seperti yang dinyatakan oleh Sugiyono (2018: 118), sampel adalah subset
populasi yang mengandung fitur serupa dan mewakili populasi lebih besar.
Strategi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampel Purposive.
Kriteria yang digunakan untuk membedakan :
Tabel 3.1
Kriteria Pemilihan Sampel
No Karakteristik Sampel Penelitian
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode
penelitian
2 Perusahaan yang konsisten masuk dalam indeks manufaktur yang
terdaftar di BEI pada periode penelitian
3 Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan
tahunan 2020-2022 secara berturut-turut.
Dari tabel yang disediakan, kita dapat mengamati prosedur pemilihan sampel
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Metode pemilihan sampel menghasilkan
lima organisasi yang dipilih sebagai sampel untuk penelitian ini, dengan periode
observasi tiga tahun, menghasilkan ukuran sampel total 45. Di bawah ini adalah
kompilasi nama-nama perusahaan dalam sampel.
Tabel 3.2
SAMPEL PENELITIAN
24
5 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber :www.idx.co.id (Data diolah)
1. Manajemen Laba
25
Manajemen keuntungan mengacu pada penggunaan strategis dari metode
spesifik selama proses pelaporan keuangan untuk memanipulasi,
meningkatkan, atau mengurangi laporan laba. Ini dilakukan dengan tujuan
ganda untuk menampilkan kinerja perusahaan dalam cahaya yang lebih
menguntungkan dan untuk keuntungan pribadi manajemen perusahaan
dengan menyesuaikan keuntungan untuk melayani kepentingan mereka
sendiri.
Manajemen laba diukur dengan menggunakan modified Jones model
untuk menghitung discretionary accruals. Model tersebut memisahkan
discretionary accruals dan nondiscretionary accruals dan mengurangi
asumsi bahwa komponen nondiscretionary accruals adalah konstan
Perhitungan manajemen laba adalah sebagai berikut :
TAC = Nit – CFOit
Nilai total accrual (TA) yang diestimasi dengan persaman regresi OLS
sebagai berikut:
TAit/Ait-1 = β1 (1 / Ait-1) + β2 (ΔRevt / Ait-1) + β3 (PPEt / Ait-1) + e
Dengan menggunakan koefisien regresi diatas nilai non discretionary
accruals (NDA) dapat dihitung dengan rumus:
NDAit = β1 (1 / Ait-1) + β2 (ΔRevit / Ait1 - ΔARit/ Ait-1) + β3(PPEit /
Ait-1
Selanjutnya discretionary accrual (DA) dapat dihitung sebagai berikut:
DAit = ( TAit / Ait-1) – NDAit
Keterangan :
DAit = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t
NDAit = Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t
TAit = Total akrual perusahaan i pada periode ke t
Nit = Laba bersih perusahaan i pada periode ke-t
CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t
Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1
ΔRevt = Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t
PPEt = Aktiva tetap perusahaan pada periode ke t
26
ΔRect = Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t
27
a. VIF hitung ≤ 10, dinyatakan tak adanya hubungan antar variabel
independen (tak terjadi gejala multikolinearitas).
b. VIF hitung ≥10, dinyatakan adanya hubungan antar variabel independen
(terjadi gejala multikolinearitas).
Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah ada perbedaan dalam varian residu
antara pengamatan yang berbeda dalam model regresi. Model regresi yang dapat
diandalkan menunjukkan homocedasticity, yang mengacu pada situasi di mana
varians residual antara dua pengamatan tetap konstan. (Ghozali, 2018).
28
Dinyatakan dalam persamaan :
Y = α + β 1X1 + β 2X2 + e
Keterangan :
Y = Tingkat Konvergensi IFRS
α = Konstanta
β 1- β 2 = Koefisien Regresi setiap riteria independen
X1 = Konservatisme Akuntansi
X2 = Manajemen Laba
e = error
Tes ini dilakukan untuk menentukan sejauh mana variabel independen (X)
memiliki dampak nyata pada variabel tergantung. Proses pengambilan keputusan
didasarkan pada analisis tingkat signifikansi hasil dari hasil regresi SPSS.
(Ghozali, 2018)
29
DAFTAR PUSTAKA
30
Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Sub
Sektor Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Pada Tahun
2017-2021. Inisiatif: Jurnal Ekonomi, Akuntansi Dan Manajemen, 2(1), 163–
183. https://doi.org/10.30640/inisiatif.v2i1.475
Zuhair, M. S., & Nurdiniah, D. (2018). Dampak Konvergensi Ifrs Dan Leverage
Terhadap Manajemen Laba Dengan Pertumbuhan Penjualan Sebagai
Variabel Moderasi. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas
Ekonomi UNIAT, 3(1), 111–120. https://doi.org/10.36226/jrmb.v3i1.93
31
32