PROPOSAL
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2023
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 6
1.3 Batasan Masalah .............................................................................. 6
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................. 7
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9
2.1 Landasan Teori ................................................................................ 9
2.1.1 Agency Theory (Teori Agensi) ............................................... 9
2.1.2 Penghindaran Pajak .............................................................. 10
2.1.2.2 Pengukuran............................................................... 12
2.1.3 Profitabilitas ......................................................................... 14
2.1.3.1Pengukuran Profitabilitas .......................................... 15
2.1.4 Good Corporate Governance ................................................ 17
2.1.4.2 Tujuan Good Corporate Governance ....................... 18
2.1.4.6 Kualitas Audit .......................................................... 21
2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 23
2.3 Kerangka Berfikir .......................................................................... 28
2.4 Hipotesis ........................................................................................ 29
2.4.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Tax Avoidance ................. 29
2.4.2 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Tax
Avoidance ............................................................................ 29
2.4.3 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Tax Avoidance .............. 30
2.4.4 Pengaruh Profitabilitas, Good Corporate Governance, dan
Kualitas Audit Secara Simultan Terhadap Tax Avoidance. 30
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 32
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 32
3.2 Sumber dan Jenis Data .................................................................. 32
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................... 33
3.3.1 Variabel Dependen............................................................... 33
3.3.1.1 Tax Avoidance ......................................................... 33
3.3.2 Variabel Independen ............................................................ 33
3.3.2.1 Profitabilitas ............................................................. 33
3.3.2.2.Corporate Governance ............................................. 34
3.3.2.3 Kualitas Audit .......................................................... 35
3.4 Definisi Operasional ...................................................................... 35
3.5 Populasi & Sampel ........................................................................ 36
3.5.1 Populasi Penelitian ............................................................... 36
3.5.2 Sampling dan Sampel Penelitian.......................................... 37
3.6 Metode Pengumpulan data ............................................................ 39
i
3.7 Metode Analisis Data .................................................................... 39
3.7.1 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 39
3.7.2 Analisis regresi linear berganda ........................................... 41
3.6.3 Uji Hipotesis ........................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 43
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pajak ialah salah satu sumber penerimaan negara yang paling besar.
Penerimaan negara terbesar ini harus terus dikembangkan secara optimal agar laju
penghindaran pajak. Salah satu penghindaran pajak yang dilakukan wajib pajak
Darmawan, 2014). Selain itu, perusahaan juga tidak menerima timbal balik secara
langsung dari pembayaran pajak yang telah dilakukan. Oleh sebab inilah banyak
1
2
pembayaran pajak secara legal untuk dapat memperkecil jumlah pajak terutang
(Pohan, 2016). Tetapi tindakan ini menjadi kendala bagi pemerintah untuk
penghindaran pajak seharusnya tidak dilarang. Seperti yang dikutip dalam putusan
Ibnu, 2014).
periode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu.
menghasilkan laba dari pengelolaan aktiva yang dikenal dengan Return on Asset
(ROA). ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang
keuangan perusahaan, semakin tinggi nilai ROA, maka akan semakin baik
3
terhadap tax avoidance, sejalan dengan penelitian Saputra, Rifa, dan Rahmawati
juga pajak yang di bayarkan, sehingga makin besar upaya penghindaran pajak.
Akan tetapi, pada penelitian sebelumnya juga menunjukkan hasil yang tidak
konsisten. Pada penelitian Utari dan Supadmi (2017) yang menyatakan bahwa
dapat membentuk pola kerja manajemen yang bersih, transparan, dan profesional.
Sistem ini mengatur hubungan antar dewan komisaris, direksi, pemegang saham,
diukur dengan proksi, yakni proksi dewan komisaris independen, dan komite
audit.
dipengaruhi oleh tata kelola perusahaan atau yang dikenal dengan corporate
tax avoidance (Khoirunnisa Alviyani, 2016), & (Saputra dan Asyik, 2017)
ukur dengan proporsi komite audit menurut pada penelitian (Maharani dan
penelitian Sukartha dan Swingly (2015), Dewi (2019), menyatakan bahwa komite
menurut Mulyadi (2016) kualitas audit yaitu suatu proses sistematik untuk
kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil-hasil kepada pemakai yang
dari KAP, dimana KAP yang memasuki golongan big four biasanya memiliki
kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan non big four. Didalam
menurut (Arinda & Dwimulyani, 2018) dan (Primasari, 2019) menyatakan bahwa
Akan tetapi, pada penelitian sebelumnya juga menunjukkan hasil yang tidak
konsisten. Pada penelitian Utari dan Supadmi (2017) yang menyatakan bahwa
dan Setiawan (2017) yang sependapat dengan penelitian luar negeri yang
dilakukan oleh Irianto, Sudibyo, dan Wafirli (2017) yang menyatakan bahwa
pajak.
hasil penelitian Maharani dan Suardana (2014) yang menyatakan bahwa kualitas
dengan penelitian luar negeri yang dilakukan oleh Kim dan Im (2017) yang
belum menunjukkan hasil yang konsisten. Hal tersebut yang menjadikan peneliti
Indonesia.”
6
audit terhadap tax avoidance menggunakan pengukuran Cash Effective Tax Rate
pajak?
penghindaran pajak?
7
pajak?
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Perusahaan
penghindaran pajak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan (agent).
governance) yang baik. Masalah agensi terjadi akibat manajer menyajikan laporan
keuangan (Anita et al.2020). Laba yang diperoleh oleh perusahaan menjadi dasar
laba perusahaan tinggi maka beban pembayaran pajak juga akan besar.Maka dari
9
10
penghindaran pajak dapat dibedakan menjadi dua garis besar, yakni penggelapan
pajak (tax evasion) dan penghindaran pajak (tax avoidance). Tax evasion
perpajakan yang berlaku. Menurut Kurniasih dan Sari (2013), tax avoidance
merupakan suatu aktifitas efisiensi bagi perusahaan dengan cara yang sah
avoidance) sebagai upaya yang dilakukan wajib pajak untuk menghindari biaya
Penghindaran pajak diukur dengan Cash Effective Tax Rate (CETR). Penyebab
wajib pajak melakukan penghindaran pajak adalah untuk memperoleh laba yang
optimal.
di dalamnya padahal tidak dan ini dilakukan karena tidak adanya faktor
pajak.
11
serahasia mungkin.
Setelah mengetahui apa saja yang berkaitan dengan ciri-ciri yang melekat
pada pajak itu sendiri, apa saja fungsi dari pajak yang selama ini dibayarkan oleh
Pajak yang telah dipungut oleh pemerintah atau negara, nantinya akan
pendapatan masyarakat.
2.1.2.2 Pengukuran
antara lain:
Menurut Tri utami dan setyawan (2015) metode ini digunakan sebagai
perhitungan laba buku dengan laba fiscal.ETR bertujuan untuk melihat beban
menggunakan rumus
ETR =
13
Dimana :
yang berlaku.
Menurut Rusydi dan Martini (2014) tujuan penggunaan model ini adalah
CashETR =
Dimana :
a. Cash ETR adalah Effective Tax Rate berdasarkan jumlah kas pajak yang
b. Cash Tax Paid adalah jumlah kas pajak yang dibayarkan perusahaan i
Menurut Rusyidi dan Martani (2014) model BTD ini merupakan selisih antar
laba akuntansi dan laba fiskal yang hanya berupa perbedaan temporer,dan
14
Differences (BTD) dihitung dari pajak tangguhan yang dibagi total asset.
BTD =
Dimana :
2.1.3 Profitabilitas
adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang oleh perusahaan.
pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan utang yang relative kecil
15
dengan laba ditahan yang besar, akan menggunakan laba ditahan terlebih dahulu
kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya, yaitu berasal dari kegiatan
digunakan adalah :
laba kotor atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung dengan membagi laba
kotor terhadap penjualan bersih. Laba kotor sendiri dihitung sebagai hasil
laba bersih atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung dengan membagi
bersih:
menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk
mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Rasio ini dihitung
dengan membagi laba bersih terhadap total aset. Berikut adalah rumus
ROA =
17
menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk
mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap
rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas. Rasio ini dihitung dengan
membagi laba bersih terhadap ekuitas. Berikut adalah rumus yang digunakan
ROE =
kesetaraan.
menyiratkan luasnya cakupan tata kelola perusahaan dan secara tidak langsung
implementasi GCG.
sebagai suatu pola, hubungan, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ
18
saham.
senior perusahaan.
yaitu:
Perusahaan.
Menurut buku pedoman GCG pada PTSB (2013;2), dalam tata kelola
1) Transparency (Keterbukaan)
2) Accountability (Akuntabilitas)
3) Responsibility (Pertanggungjawaban)
4) Indpendency (Kemandirian)
utama dalam penerapan praktik GCG, dengan melihat fungsi yang dimiliki.
kepemimpinan yang merupakan hal dasar yang dibutuhkan dari perannya tersebut.
minoritas) dan pihak yang ditunjuk tidak dalam kapasitas mewakili pihak mana
emiten untuk untuk membentuk dan memiliki komite audit yang diketuai oleh
perusahaan.
emiten untuk untuk membentuk dan memiliki komite audit yang diketuai oleh
pengalaman, dan kualitas lain yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Komite
Audit .”
Komite audit terdiri dari sekurang kurangnya tiga orang, yang diketuai
independen serta menguasai dan memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan
(Hanum, 2013).
Kualitas audit dapat diukur dengan menggunakan ukuran KAP (KAP The
big-4 dan KAP non The big-4), KAP mempunyai kepercayaan yang lebih dari
otoritas pajak dan publik sebagai perusahaan dengan integritas tinggi dalam
sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan aktivitas mengauditnya sesuai dengan
regulasi termasuk peraturan dalam pajak. Saat perusahaan diaudit oleh KAP maka
praktik untuk Tax Avoidance sulit dilakukan oleh perusahaan karena KAP akan
menjaga reputasi serta kepercayaan yang telah diberikan stakeholder. Selain itu
karena sanksi yang diberikan jika tidak mematuhi kode etik juga menjadi
pertimbangan bagi auditor. Hasil audit yang dilakukan oleh KAP Big Four dan
(IAI) Ikatan Akuntan Indonesia (2016) menyatakan bahwa audit yang dilakukan
1) Standar Umum
a) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
c) Bukti audit kompeten yang cukup harus dapat diperoleh melalui inspeksi,
3) Standar Pelaporan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
1 Isnaeni Pengaruh Good Variabel Kuantitatif 1. Berdasarkan bukti
Rahmaw Corporate Independen: menggunak empiris didapatkan
ati Governance Dewan an teknik hasil dewan
Hardi,dk Terhadap Tax komisaris, perhitungan komisaris
k., Avoidance Pada profitabilitas, statistik independen,
(2020) Perusahaan capital risk, deskriptif profitabilitas dan
Pertambangan Batu kepemilikan dan analisis capital intensity
Bara Yang Terdaftar institusional, regresi data tidak berpengaruh
Di Bursa Efek komite audit, panel terhadap tax
Indonesia Periode ukuran avoidance.
2015-2018 perusahaan 2. Kepemilikan
institusional,komit
Variabel e audit,dan ukuran
Dependen : perusahaan
berpengaruh
terhadap tax
avoidance.
2 Dompak Pengaruh good Variabel Regresi 1. Secara parsial,
Pasaribu corporate Independen: linier kepemilikan
dan governance terhadap Kepemilikan berganda institusional
Septony tax avoidance pada institusional, berpegaruh
B.Siahaa perusahaan kepemilikan terhadap tax
n (2020) consumer goods manajerial, avoidance pada
yang terdaftar di Dewan perusahaan
bursa efek Indonesia komisaris consumer goods.
periode 2015-2019 independen, 2. Secara parsial,
Komite audit komisaris
independen
Variabel berpengaruh
Dependen: terhadap tax
avoidance pada
perusahan
consumer goods.
3. Secara parsial,
kepemilikan
manajerial
berpengaruh
terhadap tax
avoidance pada
perusahaan
consumer goods.
4. Secara parsial,
24
komite audit
berpengaruh
terhadap tax
avoidance
perusahaan
consumer goods.
5. Kepemilikan
institusional,
kepemilikan
manajerial, dan
komite audit secara
simultan
berpengaruh
terhadap tax
avoidance.
3 Hani Pengaruh good Variabel Regresi 1. kepemilikan
avianita corporate Independen: linier institusional
(2020) governance terhadap Kepemilian berganda berpengaruh positif
tax avoidance institusional, terhadap tax
kepemilikan avoidance,
manajerial, 2. kepemilikan
komisaris manajerial
independen, berpengaruh positif
dewan terhadap tax
direksi, avoidance,
kualias audit, 3. komisaris
independen tidak
Variabel berpengaruh
Dependen: terhadap tax
avoidance,
4. dewan direksi
tidak berpengaruh
terhadap tax
avoidance,
5. kualitas audit tidak
berpengaruh
terhadap tax
avoidance.
4 Tryas Pengaruh Variabel Regresi 1. corporate risk
Chasbian corporation risk dan Independen: linier tidak berpengaruh
danil,dkk good corporate Corporate berganda signifikan terhadap
(2019) governance terhadap risk, tax avoidance,
tax avoidance kepemilikan dengan
dengan kepemilikan institusional, kepemilikan
institusional sebagai komisaris institusional
variable pemoderasi independen, sebagai variabel
kualitas audit pemoderasi,corpor
25
ate risk
Variabel berpengaruh
Dependen: signifikan
terhadap tax
avoidance
2. corporate
governance diukur
dengan
kepemilikan
institusional,dewan
komisaris dan
kualitas audit
berpengaruh
signifikan terhadap
tax avoidance.
5 Maria Pengaruh Variabel Regresi 1. profitabilitas
Qibti profitabilitas, Independen: linier berpengaruh positif
Mahdina, leverage,ukuran profitabilitas, berganda terhadap tax
Muham perusahaan,dan sales leverage, avoidance
mad growth terhadap tax ukuran 2. leverage
Nuryanto avoidance perusahaan, berpengaruh positif
Amin pada perusahaan sales growth terhadap tax
(2020) manufaktur di sector avoidance
industry dasar dan Variabel 3. ukuran perusahaan
kimia yang terdaftar Dependen: tidak berpengaruh
di BEI Tax Avoidnce terhadap tax
avoidance
4. sales growth tidak
berpengaruh
terhadap tax
avoidance
6 Lutfiah Faktor-faktor yang Variabel Regresi 1. Hasil peneltian
Listianah mempengaruhi tax Independen: linier membuktikan
(2019) avoidance pada Kepemilikan berganda bahwa secara
perusahaan jasa manajerial, statistic variabel
sector keungan yang kepemilikan kepemilikan asing
terdaftar di BEI institusional, dan leverage
kepemilikan berpengaruh positif
asing,size, pada tax avoidance
leverage
2. Variabel ukuran
Variabel perusahaan
Dependen: berpengaruh
negative terhadap
tax avoidance
3. Kepemilikan
26
manajerial dan
kepemilikan
instatusional tidak
berpengaruh
terhadap tax
avoidance
7 Abdillah Pengaruh corporate Variabel Regresi 1. Hasil penelitian
Razi social responsibility, Independen: linier membuktikan
Elvi,dkk, profitabilitas, ukuran berganda bahwa CSR dan
. perusahaan dan Corporate ukuran perusahaan
intensitas modal social berpengaruh positif
(2019) terhadap responsibility signifikan terhadap
penghindaran pajak ,profitabilitas penghindaran
studi empiris pada ,ukuran pajak
perusahaan perusahaan,
pertambangan di intensitas
BEI modal 2. Profitabilitas
berpengaruh
negative signifikan
terhadap
penghindaran
pajak
3. Intensias modal
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak
Kerangka Berfikir
Gambar 2.2
Sumber data : diolah oleh penulis
29
2.4 Hipotesis
semakin tinggi nilai ROA, maka akan semakin bagus performa perusahaan
penghindaran pajak.
dengan baik, maka kualitas pengawasan dewan komisaris akan lebih baik
Kualitas Audit adalah segala kemungkinan yang dapat terjadi saat auditor
yang terjadi dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan. apabila kualitas
audit semakin meningkat, maka praktik tax avoidance yang dilakukan juga
meningkat karena semakin baik hasil laporan keuangan yang telah diaudit akan
METODE PENELITIAN
laporan keungan perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
Tahun 2018-2022.
1. Sumber Data
sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai sumber
yang telah ada. Data sekunder yang di dapat dalam penelitian ini diperoleh
dari website Bursa Efek Indonesia yang diakses melalui www.idx.co.id berupa
2. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung,
yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau
berbentuk angka.
32
33
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam
oleh wajib pajak untuk meringankan beban pajak yang harus ditanggung dengan
CashETR.
CashETR =
(dependent variable). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen (x)
3.3.2.1 Profitabilitas
laba bersih setelah pajak dibagi dengan seluruh total asset dalam
34
rumus berikut:
Total Asset
3.3.2.2.Corporate Governance
governance ini , maka peneliti memberikan dua indicator GCG yaitu Dewan
rumus berikut :
b. Komite Audit
Dalam penelitian Setiana dan Setyowati (2014), kualitas audit dapat diukur
dengan menggunakan proksi ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP), apakah KAP
tersebut masuk dalam KAP The Big Four atau tidak. Variabel ini diukur dengan
variabel dummy, angka 1 untuk perusahaan yang diaudit dengan KAP Big Four
dan angka 0 untuk perusahaan yang diaudit dengan KAP non The Big Four.
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi Indikator Skala
Tax Tax Avoidance merupakan praktik CETR= Rasio
Avoidan penghindaran pajak yang dilakukan
ce wajib pajak untuk menghindari biaya
Y pajak dengan memanfaatkan Martini (2014)
kelemahan tanpa melanggar hukum.
Napitupulu et al (2020)
Profitabil Profitabilitas merupakan rasio yang Rasio
itas menggambarkan kemampuan ROA= Laba
X1 perusahaan dalam menghasilkan laba Bersih Setelah
melalui semua kemampuan dan Pajak / Total asset
sumber daya yang dimilikinya, yaitu Fahmi (2013)
36
meliputi : objek atau subjek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi dalam penelitian ini yaitu Perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI
Tabel 3.1
Populasi Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sub Sektor
Farmasi Periode 2018-2022
No. Nama Perusahaan Kode Saham
1. PT. Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA
2. PT. Indofarma Tbk INAF
3. PT. Kimia Farma Tbk KAEF
4. PT. Kalbe Farma Tbk KLBF
37
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
Tabel 3.2
Sampel Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sub Sektor
Farmasi Periode 2018-2022
Kriteria
Kode Nama
No.
Saham Perusahaan Sampel
1 2
1. DVLA PT.Darya Varia Laboratorika Tbk √ √ 1
2. INAF PT.Indofarma Tbk √ √ 2
3. KAEF PT.Kimia Farma Tbk √ √ 3
4. KLBF PT.Kalbe Farma Tbk √ √ 4
5. MERK PT.Meck Indonesia Tbk √ √ 5
6. PEHA PT.Phapros Tbk √ X
7. PYFA PT.Pyiridam Farma Tbk √ √ 6
8. SCPI PT.Organon Pharma Indonesia Tbk √ √ 7
9. SIDO PT.Industri Jamu dan Farmasi Sido √ √ 8
Muncul Tbk
38
Kriteria
Kode Nama
No.
Saham Perusahaan Sampel
1 2
10. SOHO PT.Soho Global Health Tbk √ X
11. TSPC PT.Tempo Scan Pasific Tbk √ √ 9
Sumber : www.idx.co.id
Tabel 3.3
Hasil Purposive Sampling Berdasakan Kriteria Perusahaan Sub Sektor
Farmasi Periode 2018-2022
Perusahaan yang terdaftar di BEI Sektor Farmasi periode 11
2018-2022
Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan (2)
terkait periode penelitian 2018-2022
Sampel Penelitian 9
Sumber : www.idx.co.id dari data yang sudah diolah
sebagai sampel dalam penelitian. Perusahaan farmasi yang menjadi sampel dalam
Tabel 3.4
Sampel perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2018-2022
No. Kode Saham Nama Perusahaan
1 DVLA PT.Darya Varia Laboratika Tbk
2 INAF PT.Indofarma Tbk
3 KAEF PT.Kimia Farma
4 KLBF PT.Kalbe Farma
5 MERK PT.Merck Indonesia
6 PYFA PT.Pyiridam Farma Tbk
7 SCPI PT.Merck Sharp Dohme Pharma Tbk
8 SIDO PT.Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
9 TSPC PT.Tempo Scan Pasific Tbk
39
adalah metode yang digunakan untuk mencatat data-data yang ada dilaporan
dari seluruh responden atau data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
telah di ajukan.
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinearitas
value atau nilai variance inflation factor (VIF). Jika, VIF > 10 :
c. Uji Heteroskedastisitas
menggunakan uji glejser, jika nilai Signya lebih besar dari nilai
alpha (Sig. > α), maka model regresi tidak mengandung gejala
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Watson (DW). Dikatakan tidak ada autokorelasi bila nilai dl < DW >
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan yaitu teknik analisis regresi
berganda, karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari satu. Teknik
analisis regresi berganda yaitu teknik uji yang digunakan untuk mengetahui
sebagai berikut:
Y=
Y = Tax Avoidance
= Konstanta
X1 = Profitabilitas
X3 = Kualitas Audit
dependen.Kriteria dalam pengujian ini yaitu apabila nilai sig < 0,05 dan
dependen. Kriteria dalam pengujian ini yaitu apabila nilai sig < 0,05
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu
Effendi, Muh. Arief. 2016. “The Power of Good Corporate Governance: Teori dan
Implementasi.” Jakarta.
Ibnu Wijaya. 2014. Mengenal Penghindaran Pajak, Tax Avoidance Agustus 2014
(http://pajak.go.id/content/article/mengenal-penghindaran-pajak-tax-
avoidance/).
Resmi, Siti. (2014). Perpajakan Teori dan Kasus. Salemba Empat. Jakarta
43
44
Kurniasih, Tommy dan Maria M. Ratna Sari. 2013. Pengaruh Return On Assets,
Leverage, Corporate Governance,Ukuran Perusahaan, dan Kompensasi
Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, Volume 18, No.
1,Februari 2013.
Saputra, Moses Dicky Refa dan Nur Fadjrih Asyik. 2017. Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, dan Corporate Governance terhadap Tax Avoidance. Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 6,Nomor 8, Agustus 2017.
www.idx.co.id
www.idnfinancial.com