DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
2.1 Rumusan Masalah....................................................................................7
3.1 Tujuan Penelitian......................................................................................8
4.1 Manfaat Penelitian....................................................................................8
BAB II KERANGKA TEORITIK............................................................................10
2.1 Landasan Teori.......................................................................................10
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)....................................................10
2.1.2 Penghindaran Pajak........................................................................12
2.1.3 Profitabilitas.....................................................................................15
2.1.4 Likuiditas..........................................................................................16
2.1.5 Capital Intensity...............................................................................17
2.2 Penelitian Terdahulu...............................................................................19
2.3 Kerangka Pemikiran................................................................................23
2.4 Pengembangan Hipotesis.......................................................................24
2.4.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Penghindaran Pajak.....................24
2.4.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Penghindaran Pajak.........................25
2.4.3 Pengaruh Capital Intensity terhadap Penghindaran Pajak...............26
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................28
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................28
3.2 Populasi dan Sampel..............................................................................28
3.3 Jenis dan Sumber Data..........................................................................28
3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................29
3.5 Model Analisis.........................................................................................29
3.5.1 Tax Avoidance.................................................................................29
3.5.2 Profitabilitas.....................................................................................30
3.5.3 Likuiditas..........................................................................................30
3.5.4 Capital Intensity...............................................................................31
3.6 Teknis Analisis........................................................................................31
ii
3.6.1 Model Fixed Effect...........................................................................32
3.6.2 Model Random Effect......................................................................32
3.6.3 Uji Kesesuaian Model......................................................................33
3.6.4 Uji Chow..........................................................................................34
3.6.5 Uji LM..............................................................................................35
3.6.6 Uji Hausman....................................................................................36
3.6.7 Uji Hipotesis.....................................................................................36
3.6.8 Uji Koefisien Determinasi (R2)..........................................................37
3.6.9 Uji t..................................................................................................37
3.6.10 Uji F..................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
wajib pajak masih sering kita dengar dewasa ini. Salah satu
1999). Tetapi praktik tax avoidance ini tidak selalu dapat dilaksanakan,
karena wajib pajak tidak selalu bisa menghindari semua unsur atau
1
negeri sebagai salah satu sumber penerimaan negara, itu hanya akan
November 2016 senilai USD 315,34 miliar hingga awal 2017 yaitu
negeri.
penerimaan sektor ini bukan tanpa kendala. Salah satu kendala dalam
2
Angka tersebut setara dengan Rp 68,7 triliun bila menggunakan kurs
berjudul The State of Tax Justice 2020: Tax Justice in the time of
juta dollar AS atau sekitar Rp 1,1 triliun berasal dari wajib pajak orang
semakin kecil.
3
ratio karena menggambarkan seberapa tinggi tingkat kemampuan
penelitian dari Biettant (2019), Dewi & Noviari (2017), Darmawan &
4
akan semakin dianggap memiliki arus kas yang baik dan sehat
berlaku.
atau tidak taat terhadap pajak. karena dengan likuiditas yang rendah
dimana ada dua pendapat yang berbeda Hasil penelitian dari Budianti
5
secara langsung pada tingkat efektif pajak adalah Capital Intensity atau
dimana akan menjadi biaya bagi perusahaan itu sendiri. Maka semakin
besar biaya yang dikeluarkan akibat depresiasi dari aset tetap maka
perusahaan.
besar jumlah aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan maka akan
penghasilan kena pajak dan tarif pajak efektifnya akan semakin kecil
(Hanum, 2013). Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Wiguna &
pajak.
6
Adanya kesenjangan serta hasil-hasil penelitian yang belum
7
3.1 Tujuan Penelitian
pajak.
pajak.
pajak.
diatas, maka kegunaan dan manfaat yang dapat diambil dari penelitian
ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
8
2. Manfaat Praktis
9
BAB II
KERANGKA TEORITIK
alasan untuk percaya bahwa agen tidak akan selalu bertindak demi
dan agen (Godfrey et al., 2010). Jensen & Meckling (1976) membagi
kepentingan agen untuk para pemilik yang mana biaya ikatan juga
10
ditanggung oleh agen. Residual Loss (kerugian residual) merupakan
kepentingan pemilik.
tinggi.
2006). Contoh dari biaya pemantauan adalah biaya audit. Peran audit
audit.
11
memonitor aktivitas agent sehari-hari untuk memastikan bahwa agent
Meiranto, 2015).
12
hukum dan peraturan perpajakan sebuah negara dengan tidak
penggelapan pajak.
anomali atau kekurangan lain dari hukum pajak (Suandy, 2006:7). Lim
13
dengan cara mengumpulkan dan meneliti peraturan perpajakan,
14
penghindaran pajak cenderung menunjukkan investasi campuran yang
2.1.3 Profitabilitas
Profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
15
penghasilan dikenakan kepada subjek pajak yang menerima atau
akan membayar pajak yang lebih sedikit atau tidak sama sekali. Selain
2.1.4 Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam
16
pengkajian likuiditas. Perhitungan tingkat likuiditas dapat membantu
Terdapat jenis rasio likuiditas, yaitu Current Ratio (Rasio Lancar). Rasio
adanya usang kas berlebih yang bisa berarti dua hal yaitu besarnya
17
penggunaan aktiva untuk menghasilkan penjualan (Yoehana, 2013).
aset tetap. Intensitas aset tetap adalah seberapa besar proporsi aset
tetap perusahaan dalam total aset yang dimiliki perusahaan. Aset tetap
akibat dari penyusutan yang muncul dari aset tetap setiap tahunnya.
Hal ini karena beban penyusutan aset tetap ini secara langsung akan
pengembangan.
18
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Hasil Penelitian-Penelitian Terdahulu
Peneliti Metode Penelitian
No Judul Hasil
(Tahun) Persamaan Perbedaan
-Corporate -Incentives, Tidak ditemukannya
governance, variabel hubungan antara berbagai
tax kontrol, mekanisme corporate
avoidance. proksi governance dan tax
corporate avoidance pada kondisi
governance, rata-rata dan median dari
(Armstrong, Corporate
proksi tax distribusi tax avoidance.
Christopher Governance,
avoidance. Menggunakan regresi
1 S. & Incentives,
-Uji regresi quantile, ditemukannya
Larcker, and Tax
Quantile. hubungan positif antara
2015) Avoidance
dewan independen dan
kondisi keuangan untuk
tingkat tax avoidance yang
rendah, tetapi hubungan
negatif untuk tingkat tax
avoidance yang tinggi.
Pengaruh - Return on -Kepemilikan
Komite Audit, assets, tax institusional,
Risiko perusahaan dan
Kualitas avoidance, risiko
return on assets
Audit, Komite audit perusahaan.
berpengaruh terhadap tax
Kepemilikan dan kualitas
(Damayanti avoidance. Sedangkan
Institusional, audit.
2 & Susanto, komite audit, kualitas audit
Risiko - Analisis
2016) dan kepemilikan
Perusahaan regresi linier
institusional tidak
dan ROA berganda.
berpengaruh terhadap tax
Terhadap
avoidance.
Tax
Avoidance
19
-Good -Proksi tax Secara simultan persentase
corporate avoidance, dewan komisaris
governance, salah satu independen, komite audit
komite audit, proksi perusahaan, dan kualitas
kualitas corporate auditor eksernal
auditor governance, berpengaruh secara
eksternal, yaitu signifikan terhadap
Pengaruh
dan persentase pernghindaran pajak,
Good
penghindara Dewan sedangkan secara parsial
Corporate
(Wibawa et n pajak. Komisaris didapatkan persentase
3 Governance
al., 2016) -Analisis Independen. dewan komisaris
Terhadap
regresi liner independen dan komite
Penghindara
berganda. audit perusahaan
n Pajak
berpengaruh signifikan
terhadap penghindaran
pajak, dan kualitas auditor
eksternal berpengaruh
negatif dan tidak signifikan
terhadap penghindaran
pajak.
4 (Kanagaret Relation -Auditor -Proksi tax Kualitas auditor
nam et al., between Quality, tax aggressivene berhubungan negatif
2016) Auditor aggressivene ss dengan kemungkinan
Quality and ss, proksi -Analisis agresivitas pajak, bahkan
Tax auditor regresi setelah pengendalian faktor
Aggressiven quality. logistic penentu institusi lainnya
ess: crosssection seperti karakteristik sistem
Implication of al. pajak negara. Juga
Cross- ditemukan bahwa
Country hubungan negatif antara
Institutional kualitas auditor dan
Differences kemungkinan agresivitas
pajak akan lebih nyata di
negara-negara di mana
20
perlindungan investor lebih
kuat, risiko litigasi auditor
lebih tinggi, lingkungan
audit yang lebih baik, dan
tekanan pasar modal lebih
tinggi.
-Penghindara -Ownership Ditemukan hubungan
n pajak, structure, nonlinear yang signifikan
capital capital antara konsentrasi
Ownership
intensity, intensity dan kepemilikan dan
structure and
profitabilitas. profitabilitas penghindaran pajak. Juga
corporate tax
-Analisis sebagai ditemukan hubungan positif
avoidance:
Richardson regresi. variabel signifikan antara struktur
5 Evidence
et al. (2016) kontrol, kepemilikan piramida dan
from publicly
proksi tax penghindaran pajak karena
listed private
avoidance. efek kubu. Ditemukan
firms in
hubungan yang signifikan
China
antara penghindaran pajak
dengan capital intensity dan
return on assets.
Why - Penghindara -Corporate CSR, profitabilitas,
Company n pajak, social Komisaris independen, dan
Does Tax profitabilitas. responsibility rasio Tobin Q memiliki
Avoidance? - Analisis , dampak yang signifikan
Evidence regresi linier independent terhadap penghindaran
(Rizal,
6 from a berganda commissione pajak. Sementara sebagian,
2016)
Manufacturin rs, ratio of direktur independen, dan
g Company Tobin Q, rasio Tobin Q tidak
in Indonesia proksi berpengaruh signifikan
Stock penghindara terhadap penghindaran
Exchange n pajak. pajak.
7 (Kerr et al., Does -Corporate -Salah satu Penghindaran pajak
2016) Corporate governance, proksi tax menurun secara signifikan
Governance penghindara avoidance, setelah pelaksanaan
21
n pajak, capital reformasi tata kelola. Hal ini
Reform
capital intensity dan menunjukkan adanya
Influence
intensity, return on hubungan sebab akibat
Corporate
return on assets antara kekuatan sistem tata
Tax
assets. sebagai kelola dan penggelapan
Avoidance
variabel pajak. Perusahaan dengan
within
kontrol. tata kelola yang dilaporkan
FamilyContro
lebih tinggi kurang terlibat
lled Firms?
dalam penghindaran pajak.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
22
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran dalam penelitian ini digambarkan dalam gambar 2.2
dibawah ini.
Profitabilitas
Likuiditas Penghindaran
Pajak
Capital
Intensity
23
2.4 Pengembangan Hipotesis
laba yang dihasilkan. Perusahaan yang memiliki ROA yang tinggi akan
terlihat baik secara laporan keuangan menurut Koming & Praditasari (2017) .
Dewinta & Ery Setiawan, 2016) dan Deddy et al., (2016) membuktikan bahwa
24
Likuiditas diperlukan dalam mengalisa laporan keuangan perusahaan,
tinggi.
membuat laporan keuangan dengan hasil atau laba yang maksimal. Semakin
akan semakin tinggi dengan alasan menghindari beban pajak yang lebih
tinggi. Semakin tinggi rasio likuiditas maka akan berbanding positif dengan
25
2.4.3 Pengaruh Capital Intensity terhadap Penghindaran Pajak
Capital intensity menggambarkan mencerminkan seberapa besar
perusahaan.
bertindak sesuai kepentingan diri mereka sendiri. Menurut Budhi & Dharma
Dharma (2017) serta penelitian milik Muzakki & Darsono, (2015) menjelaskan
26
tetapnya dari pada harus membayar pajak. Hipotesis dalam penelitian ini
sebagai berikut :
27
BAB III
METODE PENELITIAN
informasi laporan keuangan perusahaan dengan mengakses situs resmi Bursa Efek
Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2021.
dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020.
2) Memiliki data perusahaan yang lengkap berupa annual report sesuai dengan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui perantara, seperti orang lain atau dokumen. Data yang
perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
28
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dilakukan dengan mengumpulkam seluruh data sekunder yang ada berupa data-
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Eviews. Metode
estimasi dengan menggunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga bentuk
Keterangan:
yaitu pembayaran pajak secara kas atas laba perusahaan sebelum pajak
penghasilan (Sari, 2018). CETR dipilih sebagai proksi tax avoidance karena
Beban pajak
CETR = x 100%
Laba sebelum pajak
3.5.2 Profitabilitas
setelah pajak dibagi dengan total aktiva menurut Deddy et al., (2016).
Dengan rumus :
Lababersih
ROA = x 100%
Total aset
3.5.3 Likuiditas
kewajiban yang akan jatuh tempo serta kemampuan untuk membeli atau
Aset lancar
CR = x 100%
Utanglancar
30
3.5.4 Capital Intensity
yaitu total aset tetap bersih perusahaan dibagi dengan penjualan menurut
data time series dan data cross section. Dalam pendekatan ini tidak
metode OLS untuk mengestimasi model data panel. Dalam pendekatan ini
diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama dalam berbagai kurun
berikut:
Keterangan:
Yt = variabel dependen ;
X= variabel independen
i= cross section
31
t = time series
antar ruang dan waktu. Estimasi model fixed effect dapat dilakukan dengan
Model estimasi ini disebut juga dengan Least Squares Dummy Variable
(Widarjono, 2013). Model fixed effect dengan teknik variabel dummy dapat
Keterangan:
i = 1,2,…,n;
t = 1,2,…,t;
D = dummy
panel dengan asumsi koefisien slope konstan dan intersep berbeda antar
individu dan antar waktu (random effect). Variabel dummy di dalam model
effect.
gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Model
32
yang tepat digunakan untuk mengestimasi random effect adalah Generalized
Keterangan :
populasi;
fixed effect, uji LM untuk signifikansi random effect dan uji Hausman untuk
33
Pengujian antara Common Effect
dan Fixed Effect
Apabila fixed effect lebih baik, Apabila common effect lebih baik,
maka dilanjutkan dengan maka pengujian selesai. Model
pengujian antara fixed effect common effect yang digunakan
dengan random effect. untuk estimasi.
atau fixed effect. Memilih model common effect atau model fixed effect
dapat dipahami sama dengan melakukan uji signifikansi fixed effect. Uji
dengan asumsi slope dan intersep tetap antar individu dan antar waktu
dengan uji statistik F. Cara ini dilakukan dengan melihat nilai residual sum
of squares (RSS) dari kedua model regresi tersebut. Dalam uji ini akan
34
dan slope adalah tetap (model common effect) dan hipotesis alternatif (Ha)
(𝑅𝑆𝑆1−𝑅𝑆𝑆2)/i−1
F hitung =
(𝑅𝑆𝑆2)/(i𝑡−i−𝑘)
Keterangan:
RSS1 dan RSS2 = residual sum of squares dari model common effect
i = jumlah individu;
3.6.5 Uji LM
dengan model OLS pada pendekatan common effect. Hipotesis nol yang
digunakan yaitu varian data cross section ernilai nol. Nilai LM hitung diuji
Uji LM signifikan apabila nilai LM hitung lebih besar dari nilai X2 tabel, maka
lebih tepat untuk digunakan. Uji signifikansi random effect dengan metode
ini belum bisa dilakukan secara langsung dengan software eviews. Dengan
35
probabilitasnya (Sriyana, 2014).
model fixed effect mengandung suatu unsur trade-off yaitu hilangnya derajat
sebagai berikut:
Uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik Chi Square dengan degree
Apabila hipotesis nol ditolak yaitu ketika nilai statistik Hausman lebih besar
dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model fixed effect
statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat
determinasi (R2), uji koefisien regresi secara bersama-sama (uji F), dan uji
36
3.6.8 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai R2 yang sama dengan nol menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
3.6.9 Uji t
individu. Ada dua cara yang bisa digunakan, pertama yaitu dengan
H0 : β1 = 0
H0 : β1 > 0
H0 : β1 = 0
H0 : β1 < 0
(3) Menentukan tingkat signifikansi (α) misal sebesar 5%, maka kriteria
pengujian:
37
yang artinya variabel independen tidak mempengaruhi varabel dependen
secara signifikan.
3.6.10 Uji F
(1) H0 : β1 = β2 = β3 = 0
(2). H0 : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0
adalah:
- Jika nilai Sig-F ≥ 0,05, maka H0 gagal ditolak, yang artinya variabel
38
DAFTAR PUSTAKA