REZKI AMALIAH
A31115008
kepada
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
USULAN PENELITIAN SKRIPSI
REZKI AMALIAH
A31115008
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Gagaring Pagalung, S.E.,M.Si., Ak., CA Dr.Asri Usman, SE, M.Si., Ak., CA
NIP. 19630116 198810 1 001 NIP. 19651018 199412 1 001
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................6
1.4 Kegunaan Penelitian ...............................................................................6
1.4.1 Kegunaan Teoretis ........................................................................6
1.4.2 Kegunaan Praktis ..........................................................................6
1.5 Sistematika Penulisan .............................................................................6
iv
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................40
3.1 Rancangan Penelitian ...........................................................................40
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................40
3.3 Populasi ................................................................................................40
3.4 Jenis dan Sumber Data .........................................................................41
3.4.1 Jenis Data....................................................................................41
3.4.2 Sumber Data ...............................................................................41
3.5 Metode Pengumpulan Data ...................................................................42
3.6 Definisi Operasional ..............................................................................43
3.7 Teknik Analisis Data ..............................................................................43
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................47
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Pajak adalah suatu pungutan bersifat memaksa yang telah diatur dalam
tentu membutuhkan penerimaan yang besar yaitu salah satunya melalui pajak
2016:5).
Pajak Penghasilan atas Penghasilan Usaha yang Diterima dan Diperoleh Wajib
Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu dengan tarif 0,5% yang dihitung
omzet tidak lebih dari Rp.4.800.000.000.00,- dalam satu tahun pajak (Sari,
2018:19).
1
2
321) walaupun omset dan laba lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan-
krisis moneter melanda Indonesia di Tahun 1997 hingga 1998 yang terjadi usaha
ini dengan menurunkan tarif pajak menjadi 0,5 persen dari tarif sebelumnya 1
persen. Tarif pajak bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Sari (2018:20) dalam penelitiannya mengatakan “pengenaan tarif pajak final lama
pelaku UMKM”.
Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya jumlah biaya yang harus dikeluarkan
oleh pelaku usaha. Pengenaan Pajak tidak sesuai dengan asas keadilan karena
Tahun 2013, pengenaan PPh final tidak memberikan keadilan bagi beberapa
wajib pajak UMKM karena tetap harus membayar pajak walaupun tidak
berikut.
2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Usaha yang Diterima dan
Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu dengan tarif 0,5%
yang memiliki omset tidak lebih dari Rp.4.800.000.000.000 dalam satu tahun
pajak yang mulai diberlakukan 1 Juli 2018 hingga jangka waktu tertentu.
Nomor 23 Tahun 2018 ada batasan waktu kebijakan yang ditetapkan berbeda
untuk berbagai subjek pajak. Bagi subjek pajak orang pribadi, insentif tersebut
berjangka waktu selama 7 tahun. Bagi subjek pajak badan usaha berbentuk
subjek pajak badan usaha berbentuk CV, firma, dan koperasi selama 4 tahun.
Adapun jangka waktu dihitung sejak tahun pajak regulasi berlaku bagi wajib
pajak lama, dan sejak tahun pajak terdaftar bagi wajib pajak baru. Sehingga
Indonesia (IAI). Selain itu, adanya batas waktu penerapan pajak akan
4
Tabel 1.1 Wajib Pajak UMKM dan Penerimaan Pajak Masa Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Yang Terdaftar di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Makassar Barat
Jumlah WP
Tahun Penerimaan Pajak Keterangan
UMKM
2552 8,299,292,997 Januari 2013 s.d. Juni 2013
2013
1137 1,240,218,089 Juli 2013 s.d. Desember 2013
2014 2552 8,962,489,125 Januari s.d Desember 2014
2015 3349 14,006,765,613 Januari s.d Desember 2015
2016 3961 16,507,890,977 Januari s.d Desember 2016
2017 4874 20,400,650,577 Januari s.d Desember 2017
2018 3482 11,199,195,860 Januari 2018 s.d. Juni 2018
Sumber: KPP Pratama Makassar Barat
2013 dengan tarif pajak 1% yakni Tahun 2013 hingga 2017 mengalami
peningkatan.
baru dan mengembangkan UMKM yang telah ada dan terdaftar sebagai wajib
oleh pelaku UMKM terkhususnya UMKM baru karena apabila kebijakan ini tidak
5
ini diberi judul “Kontribusi Pajak UMKM (PP Nomor 23 Tahun 2018) terhadap
Tahun 2018 terhadap pertumbuhan jumlah wajib pajak UMKM dari segi
Nomor 23 Tahun 2018 terhadap pertumbuhan jumlah wajib pajak UMKM dari
Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Usaha yang
Diterima dan Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.
sejauh mana kontribusi kebijakan baru terhadap Wajib Pajak UMKM dalam
Skripsi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2012). Dalam penulisan skripsi akan terdiri
dari lima bab yaitu, Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Hasil
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisi: bagian yang dapat membuat pembaca mengetahui apa
yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Rangkaian
Bab ini berisi: dugaan atau jawab sementara terhadap suatu masalah
teori dari hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti.
penelitian dan definisi operasional, teknik analisis data, dan analisis data.
Bab ini berisi: hasil penelitian. Isi dari bab ini adalah karakteristik dari
BAB V: PENUTUP
keterbatasan penelitian.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
empat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan pada pasal 1 ayat 1 yaitu pajak adalah kontribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
kemakmuran rakyat.
pengeluaran umum.
Menurut Prof. Dr. PJA Andriani “pajak merupakan iuran untuk negara
pemerintahan pada suatu negara untuk hal-hal umum yang berkaitan dengan
2.1.1.1.Fungsi Pajak
masyarakat. Oleh karena itu dalam proses pemungutan pajak diatur berdasarkan
9
aturan yang berlaku. Ada dua fungsi pajak menurut kutipan (Mardiasmo, 2018:4)
yaitu:
pengeluarannya.
pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
2018:5-6) yaitu:
1. Teori Asuransi
Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak yang diibaratkan sebagai
2. Teori Kepentingan
Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus
daya pikul dapat digunakan dua pendekatan yaitu unsur objektif yang
harus dipenuhi.
4. Teori Bakti
memungut pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat
diutamakan.
yaitu:
Sistem ini digunakan dalam memungut pajak pusat/pajak negara arti dari
pajak sendiri.
yang terutang oleh Wajib Pajak. Sistem ini masih digunakan dalam
c. utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.
3. Witholding System
wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang
wajib pajak. Sistem ini masih digunakan dalam pemungutan pajak pusat
bahwa:
1. Objek
Objek PPh adalah Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan serta
diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) termasuk bunga yang diterima atau
diperoleh dari deposito dan tabungan yang ditempatkan diluar negeri melalui
bank yang didirikan atau ditempatkan kedudukan di Indonesia atau cabang bank
2. Definisi
baik dalam mata uang asing (valuta asing) yang ditempatkan pada atau
3. Pemotong Pajak
c. Bank Indonesia
4. Tarif pajak
a. Dikenakan PPh final sebesar 20% dari jumlah bruto, terhadap Wajib
b. Dikenakan PPh final sebesar 20% dari jumlah bruto atau dengan tariff
b. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di
sendiri.
1. Definisi
utang dan surat utang negara, yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan.
Obligasi dengan kupon pada saat jatuh tempo Bunga Obligasi; dan
saat transaksi.
15
Pajak Penghasilan yang bersifat final yang terutang dari penjual Obligasi
terakhir.
Obligasi.
Dalam hal dapat dibuktikan bahwa penjual Obligasi atas unjuk adalah pihak
yang tidak diberlakukan pemotong Pajak Penghasilan atau pihak lain yang
yang bersifat final atas bunga pada saat jatuh tempo bunga atau diskonto
4. Bunga obligasi yang tidak dikenai Pemotong PPh Pasal 4 ayat (2) Yaitu
b) Wajib Pajak bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar
negeri di Indonesia
nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh Orang Pribadi
2. Hadiah undian adalah hadiah dengan nama dan dalam bentuk apapun yang
3. Nilai hadiah yaitu nilai uang dan nilai pasar apabila hadiah tersebut
5. Tarif PPh final atas hadiah undian adalah sebesar 25% dari jumlah bruto.
1. Definisi
a. Pendiri adalah orang pribadi atau badan yang namanya tercatat dalam
a) Warisan;
b) Hibah; dan
pengalihan tersebut.
offering);
2. Tarif
saham;
bersifat final sebesar 0,5% dari nilai saham (nilai saham perusahaan
Agio saham yang timbul dari selisih lebih antara nilai pasar saham dan nilai
Disagio saham yang timbul dari selisih lebih antara nilai nominal saham dan
2.1.2.6.PPh Final atas Pengalihan Hak atas Tanah dan atau Bangunan
1. Definisi
hak, penyerahan hak, lelang, hibah, atau cara lain yang disepakati
penyerahan hak, lelang, hibah, atau cara lain yang disepakati dengan pihak
bank persepsi atau Kantor Pos dan Giro sebelum akta, keputusan,
b. Pada SSP wajib dicantumkan nama, alamat, dan NPWP dari Orang
Pejabat Pembuat Akta Tanah, Camat, Pejabat Lelang, atau pejabat lain
yang berlaku.
persyaratan khusus;
melakukan tukar-menukar.
Jenderal Pajak.
21
Tabel 2.1 Tarif Pengenaan PPh Final atas Pengalihan Hak atas Tanah dan atau
Bangunan
Pengalihan hak atas tanah dan/atau PPh Pasal 4 ayat (2) (sifat final) = 5%
bangunan x jumlah bruto nilai pengalihan hak
a.Tidak Mewah atas tanah dan/atau bangunan
b.Mewah, yaitu: 8. Nilai pengalihan hak adalah nilai
7. Rumah beserta tanahnya, harga yang tertinggi antara nilai
jual/harga pengalihan lebih dari berdasarkan Akta Pengalihan Hak
Rp 10 M dan luas bangunan dengan NJOP PBB kecuali:
lebih dari 500 m2; a) Dalam hal pengalihan hak
7. Apartemen, kondominium dan kepada pemerintah adalah
sejenisnya, harga nilai berdasarkan pejabat
jual/pengalihannya lebih dari Rp yang bersangkutan;
10 M dan/atau luas bangunan b) Dalam hal pengalihan hak
lebih dari 400 m2; sesuai dengan peraturan
lelang (Staatsblad Tahun
1908 Nomor 189 dengan
22
Pengalihan hak atas Rumah Susun PPh Pasal 4 ayat (2) bersifat final =
dan Rumah Susun Sederhana yang 1% x jumlah bruto nilai pengalihan hak
dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha atas tanah dan/atau bangunan. Nilai
pokoknya melakukan pengalihan hak pengalihan hal adalah nilai yang
atas tanah dan/atau bangunan tertinggi antara nilai berdasarkan Akta
a. Wajib Pajak yang usaha pokoknya Pengalihan Hak dengan NJOP PBB
melakukan pengalihan hak atas kecuali:
tanah dan/atau bangunan adalaha a. Dalam hal pengalihan hak kepada
Wajib Pajak yang melakukan pemerintah adalah nilai
23
oleh orang pribadi atau badan yang bersangkutan ke kas negara melalui
Kantor Pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan paling lama
penghasilan.
pemerintah;
bersangkutan.
dari pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan oleh wajib pajak
orang pribadi dengan jumlah pajak yang harus dibayar kurang dari
Rp.3.000.000,00,-
1. Definisi
diserahterimakan.
f. Pengguna jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha
g. Penyedia jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha
h. Nilai kontrak jasa konstruksi adalah nilai yang tercantum dalam satu
Pajak Penghasilan.
b. Disetor sendiri oleh Penyedia Jasa, dalam hal pengguna jasa bukan
Penghasilan.
4. Ketentuan lain
negeri, maka atas pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri atas
PPh.
e. Kerugian dari usaha jasa konstruksi yang masih tersisa sampai dengan
tahun pajak 2008 hanya dapat dikompensasi samapai tahun pajak 2008
f. Untuk wajib pajak yang hanya memperoleh penghasilan dari usaha jasa
bagiannya, rumah kantor, toko, rumah toko, gedung dan bangunan industri.
adalah:
29
pembukuan;
3. Besarnya Pajak Penghasilan yang terutang bagi wajib pajak orang pribadi
dari sewa tanah dan atau bangunan dengan perjanjian persewaan adalah 10
persen dari jumlah bruto nilai persewaan tanah dan atau bangunan dan
bersifat final.
Jumlah bruto nilai persewaan adalah semua jumlah yang dibayarkan atau
terutang oleh penyewa dengan nama dan dalam bentuk apapun juga yang
“service charge” baik yang perjajiannya dibuat secara terpisah maupun yang
disatukan.
1. Atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh wajib pajak
otang pribadi dalam negeri dikenai Pajak Penghasilan sepuluh persen dari
3. Dilakukan oleh pihak yang membayar atau pihak lain yang ditunjuk selaku
pembayar dividen.
4. Pihak yang mebayar atau pihak lain yang ditunjuk selaku pembayar dividen
ayat (2) kepada Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri yang dipotong
Menengah bahwa yang dimaksud Usaha Mikro dalam Pasal 1 ayat 1 yaitu
”Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam
undang-undang ini”.
“Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha
Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang ini”.
Mikro Kecil dan Menengah bahwa yang dimaksud Usaha Menengah adalah
“Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini”.
dalam Buku Profil Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), UMKM
dapat dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu usaha mikro dengan jumlah
karyawan 10 orang, usaha kecil dengan jumlah karyawan 30 orang dan usaha
menengah dengan jumlah karyawan hingga 300 orang. Kriteria Usaha Mikro
pemerintah yang dikeluarkan dan mulai berlaku tanggal 1 Juli 2018 tentang pajak
penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib
dikenakan tarif sebesar 0,5%. Tahun pajak dalam Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2018 adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila wajib
pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender .
yaitu wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu yang dikenai pajak
penghasilan final atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib
pajak dalam negeri yang memiliki peredaran bruto tertentu, dikenai pajak
perseroan terbatas.
2.1.4.3.Peredaran Bruto
Hal khusus terkait peredaran bruto sebagai dasar untuk dapat dikenai
tahun dari tahun pajak terakhir sebelum tahun pajak bersangkutan, yang
b. Jika wajib pajak orang pribadi merupakan suami istri yang menghendaki
yang tidak termasuk penghasilan dari usaha yang dikenai Pajak Penghasilan
yang bersifat final atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib
pajak dalam negeri yang memiliki peredaran bruto tertentu, dikenai pajak
penghasilan yang bersifat final dalam jangka waktu tertentu sebagai berikut:
a. Penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dari jasa
c. Penghasilan yang telah dikenai pajak penghasilan yang bersifat final dengan
2.1.4.5.Jangka Waktu
c. 3 (tiga) Tahun Pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk perseroan terbatas.
Jangka waktu yang dimaksud di atas yaitu terhitung sejak tahun pajak
wajib pajak terdaftar, bagi wajib pajak yang terdaftar sejak berlakunya Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 ini, atau tahun pajak berlakunya Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 ini, bagi wajib pajak yang telah terdaftar
Untuk menunjang analisis dan landasan teori yang ada, maka diperlukan
pengenaan Pajak bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terdapat beberapa
atas Peraturan
Pemerintah
Nomor 46
Tahun 2013
terhadao
kepatuhan
wajib pajak
pelaku UMKM
Kerajinan
Gerabah
Kasongan.
5. Persepsi wajib
pajak tidak
memoderasi
pengaruh
implementasi
Self
Assessment
System
terhadap
kepatuhan
wajib pajak
pelaku UMKM
Kerajinan
Gerabah
Kasongan.
pribadi maupun badan serta penurunan tarif pajak dengan struktur yang lebih
pajak.
pelaporan SPT dan penerimaan PPh Final pada Kantor Pelayanan Pajak.
Peningkatan Wajib
Pajak (Y1)
Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2018
(X)
Keterangan :
pengenaan tarif 0,5% atas penghasilan bruto dapat berdampak positif terhadap
peningkatan wajib pajak dan kontribusi penerimaan PPh Final. Munurut Elfrida
BAB III
METODE PENELITIAN
Tujuan penelitian ini untuk menguji dan memberikan bukti empiris tentang
penerimaan pajak UMKM, pertumbuhan jumlah penerimaan PPh Pasal 4 ayat (2)
sebelum dan setelah Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 yang terdaftar
Barat yang bealamat Jl. Balaikota Nomor 15, Ujung Pandang, Kota Makassar,
3.3. Populasi
objek yang banyaknya terbatas dan tidak terbatas. Populasi penelitian ini adalah
Wajib Pajak UMKM yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar
41
Ada 3 jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Data Subyektif merupakan jenis data penelitian berupa opini, sikap maupun
2002:145). Data subyek penelitian ini yaitu data yang diperoleh peneliti
Barat.
2. Data Fisik merupakan data berupa benda berwujud yang menjadi bukti
data fisik melalui buku atau literatur yag dapat mendukung penelitian ini.
3. Data Dokumenter merupakan data yang diperoleh peneliti dari jurnal atau
yang dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan tertentu. Sumber data yang
penelitian.
dari sumber-sumber yang telah ada. Dalam penelitian ini data sekunder
penerimaan pajak UMKM, jumlah penerimaan PPh Pasal 4 ayat (2) sebelum
Ada dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari reponsen yang lebih mendalam dan
sebagai berikut.
pajak penghasilan yang dikenakan tarif sebesar 0,5% atas usaha yang
diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu
badan pada waktu yang berbeda. Wajib pajak pribadi dan badan
Penghasilan pada Pasal 4 ayat (2) yaitu sesuatu yang diperoleh atau
penghasilan yang diperoleh dari pengalihan harta berupa tanah dan / atau
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
diartikan “dalam model interaktif, terdapat tiga jenis kegiatan analisis yaitu
44
Pengumpulan
Data
Penarikan
Kesimpulan
1. Data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam pengumpulan data yaitu dengan
wawancara dan studi kepustakaan. Tahap ini akan berhenti apabila data
atau informasi yang sudah diperoleh peneliti. Data tersebut akan mengalami
data atau informasi yang kurang efektif dan relevan terhadap permasalahan
Data yang telah direduksi dan diolah kemudian disajikan ke dalam format
data yang sudah disajikan sebelumnya dan diungkapkan dalam bentuk teks
pajak UMKM, dan penerimaan PPh Pasal 4 ayat (2) yang diperoleh dari Kantor
DAFTAR PUSTAKA
Indriantoro, Nur dan Bambang Supono. 2001. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Sari, Rafika. 2018. Kebijakan Insentif Pajak bagi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Info Singkat, Jurnal Vol X:19-24.
Susyanti, Jeni dan Ahmad Dahlan. 2015. Perpajakan untuk Praktisi dan
Akademisi. Malang:Empatdua Media.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis (Edisi 6,
Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.
Yahya, Marzuqi. 2010. Cara Praktis Pengisian SPT Pajak Penghasilan Pribadi
untuk Orang Awam dan Pemula. Jakarta Timur:Agogos.