OLEH :
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
(Makalah ini terdiri dari 20 lembar dan 3805 kata)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Teori Pengukuran ini dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang di
berikan Dosen yang mengajar mata kuliah Teori Pengukuran.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI..................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.............. 14
DAFTAR PUSTAKA.................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PEMBAHASAN
Pengukuran adalah bagian penting dari penyelidikan ilmiah. Pengukuran
dibuat, seperti yang ditunjukkan dalam akuntansi, karena data kuantitatif dapat
memberikan informasi lebih besar daripada data kualitatif dalam banyak hal.
Pengukuran atribut yang dilaporkan dalam laporan akuntansi (seperti., Aset,
pendapatan dan kewajiban) adalah fungsi penting dalam akuntansi, akan lebih
bermanfaat untuk menguji teori pengukuran dan untuk menguraikan sejumlah asumsi
pengukuran dasar akuntansi.
X' = cx
Jika X mewakili semua titik pada skala tertentu, dan titik masing masing
dikalikan dengan konstanta c, skala X yang dihasilkan juga akan menjadi skala
rasio. Dengan skala interval, tidak semua operasi aritmatika diperbolehkan.
Penambahan dan pengurangan dapat digunakan sehubungan dengan nomor
tertentu pada skal serta interval. Namun, perkalian dan pembagian tidak dapat
digunakan dengan mengacu pada nomor tertentu, hanya untuk interval. Alasannya
adalah karena kondisi invariant. Skala interval adalah invariant dalam setiao
transformasi linear dalam bentuk :
X = cx + b
2.4. Tipe - Tipe Pengukuran
Selain isu terkait penggunaan nilai wajar dan isu terkait, auditor juga
menghadapi masalah yang disebabkan oleh variabilitas pada tingkat keandalan
dan akurasi pengukuran biaya historis. Misalnya, sistem manufaktur penetapan
biaya standar didasarkan pada biaya historis dari berbagai masukan, asumsi
tentang volume dan metode pemrosesan, dan masalah seputar penetapan biaya
overhead antara produk, proses, dan departemen. AII faktor-faktor ini
mempengaruhi biaya persediaan yang ada pada akhir periode dan barang yang
terjual selama periode tersebut. Dalam konteks ini, auditor perlu menguji
kewajaran prosedur yang diadopsi dalam mengembangkan standar dari
spesifikasi teknik. Ini termasuk mengumpulkan bukti tentang kewajaran asumsi
yang mendasari dan penggunaan data secara konsisten. Biaya persediaan per unit
akan tampak sangat tepat, namun perubahan kondisi operasi dapat menghasilkan
varians yang signifikan dan memberikan asumsi yang mendasari alokasi biaya
agar tidak valid.
BAB III
PENUTUP
3.1. Ringkasan