0
KATA PENGANTAR
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategi merupakan
langkah awal yang harus dilakukan oleh Kementerian/unit kerja agar mampu menjawab
tuntutan lingkungan strategi lokal, nasional, dan global, serta tetap berada dalam tatanan Sistem
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan
strategi yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah dapat menyelaraskan visi dan misinya
dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas
kinerjanya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), mengamanatkan penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah, dan Rencana
Pembangunan Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
Rencana Strategis sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) ini merupakan upaya dalam membangun manajemen
pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi hasil, yaitu peningkatan
kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 151 Tahun 2011.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
berkontribusi dalam penyusunan Rencana Strategis SMK SMAK Padang Tahun 2015-2019.
Semoga Penetapan Kinerja ini dapat bermanfaat dan sebagai acuan bagi tenaga pendidik dan
kependidikan di lingkungan SMK SMAK Padang.
NASIR
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................................................. 2
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR/GRAFIK............................................................................................................................................ 4
KEPUTUSAN KEPALA SMK-SMAK PADANG TENTANG RENSTRA........................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................................. 6
1.1 Kondisi Umum ................................................................................................................................................... 6
1.2 Potensi dan Permasalahan ........................................................................................................................ 8
1.2.1 Potensi SMK-SMAK Padang ............................................................................................................. 8
1.2.2 Permasalahan ........................................................................................................................................13
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN .......................................................................................................... 15
2.1 Visi ..........................................................................................................................................................................15
2.2 Misi .........................................................................................................................................................................15
2.3 Tujuan ..................................................................................................................................................................15
2.4 Sasaran Strategis SMK-SMAK Padang...............................................................................................16
2.4.1 Perspektif Pemangku Kepentingan .........................................................................................16
2.4.2 Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok ...................................................................16
2.4.3 Perspektif Pembelajaran Organisasi ......................................................................................17
2.5 Indikator Kinerja Utama..........................................................................................................18
2.6 Peta Strategis dan Indikator Kinerja Utama SMK-SMAK
Padang................................ 23
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI .................................................................................... 24
3.1 Arah Kebijakan Pengembangan SDM Industri Pusdiklat Industri Kementerian
Perindustrian..................................................................................................................................................................24
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi SMK-SMAK Padang......................................................................25
BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN .................................................................................. 28
4.1. Target Kinerja...........................................................................................................................28
4.2. Kerangka Pendanaan ............................................................................................................ 30
BAB V
PENUTUP .............................................................................................................................................................31
LAMPIRAN ..............................................................................................................................................................................3
2 Matrik Target Kinerja Dan Kerangka
Pendanaan ........................ ............................... ................... 33 Matrik Rencana
Strategis .............................................................................................................................................37
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR GRAFIK
4
KEPUTUSAN KEPALA SMK-SMAK PADANG TENTANG RENSTRA
5
BAB I
PENDAHULUAN
Uraian di atas mengindikasikan bahwa kebijakan tentang kualitas sumber daya manusia
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkaitan erat dengan pembangunan
industri, atau sebaliknya, karena perencanaan pembangunan nasional tidak saja dilihat
dari sisi pembangunan ekonomi, tetapi pembangunan nasional yang mengaitkan sektor-
sektor pembangunan termasuk kaitannya dengan pembangunan regional. Peningkatan
kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat
meningkatkan daya saing industri yang menghasilkan produk-produk industri yang
berkualitas sehingga mampu menembus pasar global. Karena itu peran lembaga
penyelenggara pendidikan dan pelatihan industri yang mampu memanfaatkan dan
mengembangkan teknologi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi sangat
vital guna mendukung proses percepatan pembangunan di berbagai sektor tersebut
khususnya di bidang Industri.
6
Dalam pembangunan sumber daya manusia industri, Kementerian Perindustrian, melalui
Undang-Undang No. 3 Tahun 2014, tentang Perindustrian, pasal 16 menyatakan bahwa
pembangunan sumber daya manusia industri, dilakukan untuk menghasilkan sumber
daya manusia yang kompeten guna meningkatkan peran sumber daya manusia Indonesia
di bidang industri. Pembangunan sumber daya manusia industri tersebut salah satunya
dilakukan oleh Kementerian Perindustrian melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Industri. Sumber daya manusia industri meliputi wirausaha industri, tenaga kerja
industri, pembina industri serta konsultan industri. Pusdiklat Industri dalam
mengembangkan sumber daya manusia industri, khususnya tenaga kerja industri,
dilakukan melalui pengembangan pendidikan, salah satunya pendidikan sekolah
menengah kejuruan. Pendidikan menengah kejuruan merupakan bagian dari system
pendidikan nasional yang memegang peran strategis bagi terciptanya tenaga kerja
terampil yang kompeten. Disamping itu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam
naungan Kementerian Perindustrian seperti SMK-SMTI dan SMK-SMAK saat ini telah
memiliki spesialisasi industri maupun produk industri tertentu, sehingga dapat
menghasilkan lulusan yang memiliki spesialisasi tertentu.
Tantangan utama bagi dunia industri di Indonesia khususnya di provinsi Sumatera Barat
adalah masalah produktivitas tenaga kerja. Masalah ini banyak terkait dengan
kemampuan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi,
serta keterampilan sumber daya manusia, sehingga mempengaruhi daya saing dalam
percaturan ekonomi nasional. Pertumbuhan lapangan kerja masih lebih lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan angkatan kerja. Selain itu, pendidikan angkatan kerja
masih rendah. Di lain pihak, Sumatera Barat merupakan sentra produksi berbagai hasil
perkebunan seperti coklat dan kelapa sawit. Pemanfaatan dan peluang pengembangan
potensi tersebut secara efisien memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas.
Tantangan berikutnya ialah struktur industri kita yang masih didominasi oleh industri
yang berbasis pada sumber daya alam dan non migas yang dikelola oleh sumber daya
manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kurang memadai
secara kualitas dan daya saing. Sebab itu pengembangan sumber daya manusia industrial
yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan sangat diperlukan.
Keadaan yang telah diuraikan di atas merupakan tantangan bagi SMK-SMAK Padang
sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan yang diharapkan mampu menciptakan tenaga
7
kerja industri profesional tingkat menengah yang mampu bersaing baik secara nasional
maupun internasional.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut di atas, perlu disusun rencana strategis
pengembangan SMK-SMAK Padang tahun 2015-2019 yang akan menjadi pedoman
pengembangan yang lebih operasional. Program-program yang disusun lima tahun
kedepan diharapkan mampu menjawab tuntutan pasar kerja nasional dan internasional
dan sejalan dengan program Pusdiklat Kementerian Perindustrian untuk menjadikan SMK
Kementerian Perindustrian sebagai role model pengelolaan dan pengembangan SMK.
8
LSP SMK – SMAK Padang termasuk kategori pihak pertama (LSP-P1) yang melakukan
sertifikasi kompetensi bagi siswa didiknya untuk memastikan dan memelihara
kompetensi selama dalam proses pendidikan dan pelatihan. LSP-P1 SMK – SMAK Padang
sudah memperoleh lisensi dari BNSP sejak Desember 2012 dengan ruang lingkup
mencakup 17 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor Laboratori.
Ruang lingkup tersebut dibagi dalam 5 (lima) skema sertifikasi dan sampai Desember
2015 telah melakukan proses sertifikasi terhadap 1041 asesi dengan hasil sebagai berikut
:
607 601
213 213
115 111 106 100
6 0 4 6
Lisensi dari BNSP untuk skema sertifikasi tersebut akan diperbarui pada tahun 2016 ini
dengan mengajukan skema sertifikasi hasil kesepakatan ketiga SMK-SMAK di lingkungan
Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian RI antara lain :
1. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Gravimetri, terdiri dari 6 (enam) unit Kompetensi
2. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Volumetri, terdiri dari 4 (empat) unit Kompetensi
3. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Elektrokimia, terdiri dari 6 (enam) unit Kompetensi
4. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Mikrobiologi, terdiri dari 7 (tujuh) unit Kompetensi
5. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Proksimat, terdiri dari 10 (sepuluh) unit Kompetensi
9
6. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Spektrofotometri UV/Vis, terdiri dari 5 (lima) unit
Kompetensi
7. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), terdiri dari 4
(empat) unit Kompetensi
8. Skema Sertifikasi Klaster Analisis GC dan HPLC, terdiri dari 5 (lima) unit Kompetensi
Dari 8 (delapan) skema sertifikasi tersebut, akan diajukan 24 (dua puluh empat) ruang
lingkup SKKNI MSL09/ Tenaga Penguji Laboratorium dengan rincian sebagai berikut :
10
personil laboratorium baik Alumni maupun personil laboratorium di kawasan Sumatera,
Riau dan Jambi. Sertifikasi TUK dari LSP-TELAPI akan diperpanjang pada tahun 2016 ini
sehingga tetap dapat melaksanakan uji kompetensi untuk personil laboratorium selain
siswa SMK - SMAK Padang.
TUK bagi LSP-P1 SMK - SMAK Padang merupakan tempat untuk melaksanakan uji
kompetensi bagi siswa SMK - SMAK Padang guna mendapatkan penjaminan pemeliharaan
kompetensi yang telah dikuasainya selama belajar di SMK-SMAK Padang.
Ruang lingkup uji kompetensi di TUK SMK – SMAK Padang meliputi 9 (sembilan) bidang
antara lain :
1. Gravimetri
2. Volumetri
3. Elektrokimia
4. Mikrobiologi
5. Proksimat
6. Spektrofotometri UV-Vis
7. SSA (Spektrofotometri Serapan Atom)
8. GC dan HPLC
9. Klinis
Kegiatan Teaching Factory (dulu Unit Produksi) telah dilaksanakan semenjak tahun 2009
namun tiga tahun belakangan ini sangat banyak permintaan pengujian sampel, pelatihan
yang datang ke Unit Produksi SMK - SMAK Padang. Pelanggan datang dari masyarakat dan
perguruan tinggi untuk analisis, beberapa mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi
melakukan penelitian dan praktikum serta beberapa guru dan staf analis sebagai
narasumber dalam pelatihan. Teaching factory dalam melaksanakan analisis melibatkan
siswa dan didampingi dengan guru dan pegawai sesuai dengan bidang masing-masing.
Teaching factory telah dikembangkan kebidang produksi minyak atsiri dan jasa pengujian
minyak atsiri, untuk tahun 2016 ini laboratorium pengujian dan kalibrasi akan di ajukan
akreditasi labortorium sesuai SNI ISO 17025 : 2008 ke Komite Akreditasi Nasional (KAN)
Beberapa mitra teaching factory yang melakukan kerjasama dalam bidang jasa pengujian
dan produksi minyak atsiri pada tahun 2015 :
11
No Nama Industri / Client Bidang Kerjasama
1. CV Putra Al Amin Padang Jasa pengujian produk
2. CV Budi luhur Padang Jasa pengujian produk
3. UD. Mangga Mas. Jasa pengujian produk
4 Sekolah Adiwiyata se kota Padang Pengujian Makanan kantin ( 25 sekolah) dan
pembuatan reagen kit
12
Animo Masyarakat dalam
Penerimaan Siswa Baru (PSB)
Jumlah Pendaftar (calon siswa) Diterima (siswa)
730
552 635
308
140 189 198 198
Adapun animo masyarakat industri terhadap SMK - SMAK Padang dapat dilihat dalam
proses serapan alumni. Pada tahun 2012, industri yang datang ke sekolah untuk
melaksanakan perekrutan hanya PT PUSRI Palembang. Namun pada tahun-tahun
selanjutnya sudah banyak industri yang melakukan rekruitmen di SMK – SMAK Padang,
antara lain : Permata Hijau Grup, PT Wahana Citra Nabati, PT Kalbe Farma, PT Wilmar, PT
Astra Agro Internasional, PT Paragon, PT Smart Tbk, PT Sayap Mas, PT Geoservice, dan
masih banyak lainnya. Selain datang ke sekolah, rekruitmen juga dilaksanakan melalui
email dan telepon dengan mempertimbangkan rekomendasi sekolah. Hal ini
menunjukkan kepercayaan masyarakat industri terhadap SMK - SMAK Padang cukup
tinggi.
1.2.2. Permasalahan
Peningkatan animo masyarakat penting artinya bagi sekolah, dengan tujuan untuk
mendapatkan calon siswa dengan kualitas yang baik. SMK - SMAK Padang telah mengukir
berbagai prestasi baik dalam skala lokal maupun nasional. Berbagai prestasi tersebut
terus diinformasikan kepada masyarakat melalui berbagai media. Hal ini dilakukan dalam
rangka meningkatkan animo masyarakat umum maupun masyarakat industri. Dengan
adanya peningkatan animo masyrakat ini, SMK-SMAK Padang berupaya menambah daya
13
tampung sekolah sehingga diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja industri yang
lebih banyak. Mengacu pada animo masyarakat ini pula SMK-SMAK Padang berencana
untuk menambah program keahlian sesuai dengan kebutuhan industri.
Untuk meningkatkan daya saing, industri akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja,
dan melakukan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Kondisi ini menuntut SMK-SMAK
Padang, sebagai supplier tenaga kerja, menyikapi hal ini, yaitu dengan menyiapkan
lulusan yang dapat bekerja dengan produktivitas tinggi. Hal ini dilakukan dengan
meningkatkan keahlian siswa dan perilaku kerja (attitude). Disamping itu, peningkatan
penguasaan ICT juga sangat penting, mengingat dalam rangka efisiensi tenaga kerja,
industri akan banyak menggunakan ICT. Dengan demikian, disamping kompetensi teknis,
siswa juga harus dibekali dengan kompetensi bidang ICT.
14
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi ke depan
sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I, untuk itu, disusun visi dan misi pembangunan SDM
Industri yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan sasaran strategis.
2.1 Visi
“Menjadi Role Model Pendidikan Vokasi Industri yang mencetak lulusan siap kerja,
berakhlak mulia, dan berwawasan lingkungan”.
2.2 Misi
1. Membina peserta didik menjadi pribadi yang berakhlak mulia
2. Menyelenggarakan pendidikan kejuruan berbasis spesialisasi dan kompetensi
yang berwawasan lingkungan
3. Mengembangkan sistem manajemen mutu yang terintegrasi dan
berkelanjutan 4. Memelihara dan memperluas jejaring kerja sama
5. Membentuk jiwa kewirausahaan melalui pengembangan teaching factory.
6. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
2.3 Tujuan
Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka tujuan pendidikan di SMK-SMAK
Padang: “Tersedianya SDM Industri yang kompeten dan berdaya saing”
15
2.5 Target Jangka Menengah SMK-SMAK Padang
Tahun
NO Tujuan Satuan 2015 2016 2017 2018 2019
1 Tersedianya SDM Persen 90 90 90 90 75
Industri yang
kompeten dan
berdaya saing
16
Pelaksanaan Sertifikasi kompetensi terhadap asesor
kompetensi
Penyusunan KTSP dan Perangkat Pembelajaran
Penyelenggaraan Teaching Factory
17
Program dan Penyelenggaraan Kegiatan ISO
Kegiatan Pengelolaan Sentra HAKI
Resertifikasi TUK
Eco Green School ASEAN
5 Sasaran : Akreditasi Program keahlian dengan nilai maksimal
Strategis 5
Indikator a. Nilai Akreditasi program keahlian
Kinerja
Program dan Akreditasi Sekolah
Kegiatan
6 Sasaran Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan vokasi
Strategis 6
Indikator a. Sarana dan Prasarana pendidikan berbasis kompetensi
Kinerja
Program dan Pembagunan Gedung Pendidikan
Kegiatan Pengadaaan sarana pendukung pendidikan
18
a. Tabel 6 Penjelasan Sasaran Strategi SMK- SMAK Padang Tahun 2015 - 2019
Unit yang Berperan
Kode Sasaran Strategis Penjelasan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Penjelasan dan Pengukuran Satuan Ke Ku Pe Ta LS
(SS) Strategis (SS) Strategis (IKSS) IKSS IKSS sis ri Sa nj ta P/ Te Fa
H n
w ku rp a Us TUac ct
ub M
aa lu ra mi ah K/hi or
im ut ng
n m s na a y
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
19
Unit yang Berperan
Sasaran Strategis Penjelasan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Penjelasan dan Pengukuran Satuan Ke Ku Pe Ta LS
Kode
(SS) Strategis (SS) Strategis (IKSS) IKSS IKSS sis ri Sa nj ta P/ Te Fa
H n
w ku rp a Us TUac ct
ub M
aa lu ra mi ah K/hi or
im ut ng
n m s na a
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)y
berkualitas adalah dinilai oleh Biro Perencanaan dan D
dokumen perencanaan Inspektorat Jenderal Kementerian
yang implementatif dan Perindustrian. Penilaian
dokumen pelaporan yang dilakukan sekali setahun
akuntabel 3 Nilai Maturitas SPIP Maturitas SPIP dinilai oleh √
Inspektorat Jenderal Kementerian
Skala
Perindustrian. Penilaian
dilakukan sekali setahun
4 Nilai WBK dan WBBM WBK dan WBBM dinilai oleh Tim √
dari Kementerian PAN dan RB Predikat
dan BPS .
SS.5 Terwujudnya SDM SDM Pendidik dan tenaga 1 Jumlah pendidik yang Jumlah guru yang mengikuti PLPG
pendidik dan kependidikan meliputi memperoleh sertifikat dan berhasil memperoleh
kependidikan yang Orang √
guru, PLP, dan staf pendidik sertifikat profesi pendidik
kompeten
2 Jumlah pendidik dan Jumlah guru yang mengikuti √
kependidikan bersertifikat pemetaan kurikulum dan
Orang
internasional pelatihan sertifikasi III oleh
Hobart Technologi Australia
3 Jumlah pendidik dan tenaga Jumlah guru, PLP dan Staff yang √
kependidikan yang mengikuti ditugaskan mengikuti diklat untuk
meningkatkan kompetensi sesuai Orang
diklat
dengan jabatannya.
4 Jumlah pendidik dan tenaga Jumlah guru, PLP dan Staff yang √
kependidikan yang ditugaskan mengikuti diklat
kompetensi keahlian dan lulus. Orang
memperoleh sertifikat
kompetensi keahlian
5 Jumlah asesor kompetensi Jumlah asesor kompetensi yang √
yang memperoleh sertifikat dapat melakukan asesmen dalam Orang
kompetensi keahlian uji kompetensi
SS. 6 Tersedianya sistem Adanya penggunaan 1 Penyediaan Permintaan Waktu penyelesaian penyediaan √
Informasi yang sistem informasi dalam informasi publik informasi
handal proses pembelajaran hari
serta dalam keterbukaan
informasi kepada
masyarakat 2 Jumlah sistem informasi yang Jumlah sistem Informasi maupun √
digunakan pada proses bisnis aplikasi yang digunakan Buah
20
Unit yang Berperan
Sasaran Strategis Penjelasan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Penjelasan dan Pengukuran Satuan Ke Ku Pe Ta LS
Kode
(SS) Strategis (SS) Strategis (IKSS) IKSS IKSS sis ri Sa nj ta P/ Te Fa
H n
w ku rp a Us TUac ct
ub M
aa lu ra mi ah K/hi or
im ut ng
n m s na a
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)y
SS.7 Akreditasi Program Program keahlian harus 1 Nilai Akreditasi program Memperoleh nilai akreditasi
Keahlian dengan terakreditasi dari BAN keahlian dengan nilai A
nilai maksimal SM A/B/C/D √
SS.8 Pengembangan Pengembangan sarana 1 Sarana dan prasarana Pembangunan dan pengadaan
sarana dan dan Prasarana pendidikan berbasis sarana dan prasarana pendidikan
Unit/
Prasarana pendidikan vokasi kompetensi sesuai dengan kebutuhan. √
Paket
pendidikan vokasi dilakukan sesuai dengan
kebutuhan industri
21
2.8 PETA STRAREGI DAN INDIKATOR KERJA UTAMA SMK-SMAK PADANG
Visi : Menjadi Role Model Pendidikan Vokasi Industri yang mencetak lulusan siap kerja, berakhlak mulia, dan berwawasan lingkungan”.
Misi : Membina peserta didik menjadi pribadi yang berakhlak mulia
1. Menyelenggarakan pendidikan kejuruan berbasis spesialisasi dan kompetensi yang berwawasan lingkungan
2. Mengembangkan sistem manajemen mutu yang terintegrasi dan berkelanjutan
3. Memelihara dan memperluas jejaring kerja sama
4. Membentuk jiwa kewirausahaan melalui pengembangan teaching factory.
5. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
Perspektif
Pemangku Lulusan yang terserap di industri (persen).
Kepentingan
Terwujudnya tenaga
kerja industri
kompeten
Perspektif Proses
Internal Pelayanan dan Fasilitas
Perspektif Layanan
SDM Informasi Tata Laksana Perencanaan
Pembelajaran
Organisasi
Terwujudnua SDM Pendidik Tersedianya sistem Sistem manajemen Akreditasi Program Terwujudnya sistem Pengembangan sarana
dan kependidikan yang informasi yang handal sekolah yang terintegrasi keahlian dengan nilai perencanaan dan dan prasaran pendidikan
kompeten dan berkelanjutan maksimal pengendalian organisasi vokasi
22
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1 Arah Kebijakan Pengembangan SDM Industri Pusdiklat Industri Kementerian
Perindustrian
Dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia menjadi negara mandiri, maju, adil, dan
makmur pada tahun 2025 sebagaimana yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005 – 2025, pembangunan industri nasional
diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing, baik di pasar lokal maupun
internasional, dan terkait dengan pengembangan industri kecil dan menengah, dengan
struktur industri yang kuat dan berkeadilan serta mendorong perkembangan ekonomi di
luar pulau Jawa. Struktur industri dalam hal penguasaan usaha akan disehatkan dengan
meniadakan praktik-praktik monopoli dan berbagai distorsi pasar melalui penegakan
persaingan usaha yang sehat dan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang baik dan benar.
Struktur industri dalam hal skala usaha akan diperkuat dengan menjadikan industri kecil
dan menengah sebagai basis industri nasional yang sehat, sehingga mampu tumbuh dan
terintegrasi dalam mata rantai pertambahan nilai dengan industri hilir dan industri
berskala besar.
Dengan demikian, arah kebijakan pembangunan industri nasional untuk periode tahun
2015 – 2019 adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional untuk mewujudkan
industri nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan
melalui (1) Peningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumber
daya industri yang berkelanjutan (2) Peningkatkan penguasaan teknologi dan
inovasi; dan (3) Perluasan Pasar dalam negeri dan ekspor.
2. Perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui Penumbuhan
Populasi Industri untuk menambah populasi industri baik berskala besar, sedang
maupun industri kecil.
3. Pengembangan Perwilayahan Industri, Khususnya di luar Pulau Jawa melalui:
(1) Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri terutama yang berada
dalam Wilayah Pengembangan Industri; (2) Pengembangan Kawasan Peruntukan
Industri; (3) Pembangunan Kawasan Industri; (4) Pengembangan Sentra IKM.
Mencermati arah kebijakan pembangunan industri nasional tersebut, untuk itu arah
kebijakan pembangunan SDM industri difokuskan pada beberapa hal sebagai berikut :
1. Memperkuat dan mengembangkan lembaga pendidikan vokasi industri berbasis
kompetensi struktur Industri melalui (1) Peningkatkan kapasitas dan kualitas sarana
dan prasarana (2) Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (3) Pembentukan Lembaga
24
Sertifikasi Profesi (4) Pembentukan Teaching Factory (5) Workshop Terintegrasi ; dan
(3) Pembentukan Inkubator Bisnis.
2. Memperkuat dan mengembangkan lembaga pelatihan industri berbasis kompetensi
struktur Industri melalui (1) Peningkatkan kapasitas dan kualitas sarana dan
prasarana (2) Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (3) Pembentukan Lembaga
Sertifikasi Profesi (4) Pembentukan Teaching Factory (5) Workshop Terintegrasi ; dan
(3) Pembentukan Inkubator Bisnis
3. Mengembangkan Infrastruktur Kompetensi bidang industri prioritas melalui (1)
Penyusunan dan penetapan SKKNI (2) Pendirian LSP & TUK (3) Peningkatan jumlah
assessor kompetensi dan Lisensi
4. Mendorong dan memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui
pelatihan berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan
penempatan) untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor industri serta
penumbuhan wirausaha Industri.
5. Mempercepat sistem sertfikasi tenaga kerja industri melalui (1) fasilitasi sertifikasi
kompetensi dan (2) penetapan sistem sertifikasi wajib
6. Pendirian dan Pengembangan pendidikan vokasi industri pada Perwilayahan Industri,
Khususnya di luar Pulau Jawa.
25
2. Mengembangkan Spesialisasi sebagai Icon Sekolah, yaitu dengan memiliki satu
spesialisasi dari program studi yang menjadi fokus (konsentrasi) pengembangan SMK
di masyarakat dan dunia usaha industri
3. Menjadi SMK yang Elite, dengan membangun persepsi dan pandangan
masyarakat bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang elite dan
menjadi pilihan utama.
Untuk menjadi SMK yang “elite” dalam pengertian SMK yang “terkenal”, disegani
dan dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia usaha industri, harus didukung
dengan adanya:
a. Tenaga Pengajar yang berkualitas, memiliki jenjang pendidikan minimal S1
b. Siswa berprestasi dalam kejuaraan/lomba di tingkat nasional
maupun internasional sesuai dengan spesialisasi/skills yang dimiliki
c. Memiliki partner dengan sekolah vokasi di LN untuk
pengembangan kompetensinya,
d. Memiliki banyak kegiatan pertukaran siswa dan guru dengan universitas LN
26
BAB IV
TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk tahun 2015-2019, SMK-
SMAK Padang akan melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan arah kebijakan dan
strategi yang dijabarkan pada bab III. Berikut ini program dan kegiatan Kementerian
Perindustrian tahun 2015 – 2019.
Program SMK-SMAK Padang mengacu pada program Pengembangan SDM Industri dan
Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal yang
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM Industri serta menunjang
pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian, khususnya dalam penyelenggaraan pendidikan
kejuruan berbasis kompetensi dan spesialisasi. Adapun sasaran-sasaran program/sasaran
strategi /outcome dan indikator keberhasilan yang ingin dicapai dari pelaksanaan program ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 7 Target Kinerja SMK-SMAK Padang Tahun 2015-2019
Target Kinerja Jangka Menengah 2015-2019
No. Sasaran Program (Outcome)/Output/ Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
- Jumlah siswa tersertifikasi Kompetensi Nasional 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
27
Nilai Maturitas SPIP - - 3 3,2 3,4
Kerangka Pendanaan
Dalam rangka mencapai sasaran strategis SMK-SMAK Padang tahun 2015 - 2019,
dibutuhkan pendanaan bagi program dan kegiatan sebagaimana yang dijabarkan di atas.
Adapun kebutuhan pendanaan SMK-SMAK Padang untuk tahun 2015 – 2019 adalah sebagai
berikut:
Tabel 8 Kebutuhan Pendanaan Kegiatan SMK-SMAK Padang Tahun 2015 – 2019
Rincian kinerja dan kebutuhan pendanaan untuk masing-masing program dan kegiatan
disajikan pada matriks kinerja dan pendanaan sebagaimana terdapat pada lampiran Renstra ini.
28
BAB IV
PENUTUP
Rencana strategis SMK-SMAK Padang tahun 2015 – 2019 merupakan rencana kerja
jangka menengah yang disusun berdasarkan TUPOKSI SMK-SMAK Padang dan UU No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Rencana strategis tersebut juga merupakan
penjabaran program, kegiatan, sasaran, dan indikator kinerja dalam upaya untuk mencapai visi
dan misi SMK-SMAK Padang selama lima tahun. Penyusunan Renstra dilakukan secara
sistematis, komprehensif, integratif, dan sinergis agar penggunaan sumber daya yang tersedia
dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Rencana
Strategis ini akan direviu secara berkala setiap tahunnya dan dilakukan penyesuaian-
penyesuaian terhadap perubahan kebijakan.
Kegiatan-kegiatan tahunan telah disusun dan direncanakan berdasarkan kondisi
lingkungan saat ini. oleh karena itu seiring dengan berjalannya waktu pelaksanaan, kegiatan-
kegiatan tersebut dapat diperkaya sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada ketika
menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT).
Renstra ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan memberikan kejelasan
terhadap tahap-tahap pencapaian visi dan misi SMK-SMAK Padang secara sistematis.
29
LAMPIRAN
30
MATRIK TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Instansi / Unit Kerja : SMK-SMAK Padang
Tahun : 2015-2019
Terselenggaranya
pendidikan vokasi industri
berbasis kompetensi
Jumlah lulusan pendidikan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
vokasi industri
Persentase kelulusan ujian 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
nasional
Tersedianya Infrastruktur
Kompetensi
Jumlah penambahan Skema 3 4 1 1 1
sertifikasi Skema Skema Skema Skema Skema
Jumlah penambahan TUK 3 TUK 4 TUK 1 TUK 1 TUK 1 TUK
tersertifikasi
31
Jumlah Penambahan MUK 3 MUK 4 MUK 1 MUK 1 MUK 1
teintegrasi MUK
Terwujudnya Sistem
Perencanaan dan
Pengendalian Organisasi
yang handal
Tingkat kesesuaian 90 % 90 % 90 % 90 % 90 %
pelaksanaan kegiatan dengan
dokumen perencanaan
Nilai SAKIP C C A A A
Nilai Maturitas SPIP - - 3 3,2 3,4
Nilai WBK dan WBBM - - - WBK WBK
Terwujudnya SDM
pendidik dan
Kependidikan yang
kompeten
Jumlah pendidik yang 1 3 3 1 2
memperoleh sertifikat Orang Orang Orang Orang Orang
pendidik
Jumlah tenaga Pendidik dan 30 34 37 39 44
kependidikan bersertifikat Orang Orang Orang Orang Orang
Internasional
Jumlah Pegawai yang 40 40 45 45 45
mengikuti diklat Orang Orang Orang Orang Orang
Jumlah pendidik dan tenaga - - - 50 40
kependidikan yang Orang orang
memperoleh sertifikat
kompetensi keahlian.
Jumlah Asesor Kompetensi - - - 3 3
yang memperoleh sertifikat Orang Orang
kompetensi keahlian
Tersedianya Sistem
Informasi yang Handal
Penyediaan permintaan 10 10 10 10 10
informasi publik Hari Hari Hari Hari Hari
Jumlah sistem informasi yang 2 3 3 4 4
digunakan pada proses bisnis Buah Buah Buah Buah Buah
Sistem Manajemen Sekolah
yang Terintegrasi dan
32
Berkelanjutan
Sertifikasi Sistem Manajemen 2 2 3 3 3
dapat dipertahankan Sertifi Sertifi Sertifi Sertifi Sertifi
kat kat kat kat kat
Akreditasi Program
Keahlian dengan Nilai
Maksimal
Nilai akreditasi Program A A A A A
keahlian
Pengembangan sarana dan
Prasarana Pendidikan
Vokasi
Sarana dan prasarana 23 5 Unit 6 Unit 6 Unit 6 Unit
pendidikan berbasis Unit / / / / /
kompetensi Paket Paket Paket Paket Paket
33
Matrik Rencana Strategis
No Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Ke
. Uraian Indikator Tahun Program Indikator Kegiatan Indikator t
Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019 Kinerja Kinerja
Tersedianya A. PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
SDM Industri 75 % Program Terlaksanany Rekrutmen Lulusan
Terwujudny Jumlah lulusan 90 % 90 % 90 % 90 %
1 yang Pengembang a kegiatan dan terserap di
kompeten
a SDM yang terserap
industri di industri an SDM pengembanga Pembekalan DUDI
dan berdaya Industri n SDM Lulusan
yang
saing Industri
kompeten
Jumlah siswa 50 75 80 85 85 Uji Terlaksanany
tersertifikasi Orang Orang Orang Orang Orang Kompetensi a uji
Internasional internasional kompetensi
internasional
Jumlah siswa 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Uji Terlaksanany
2. tersertifikasi Kompetensi a uji
Kompetensi LSP kompetensi
LSP
Nasional
B. PERSPEKTIF PELAKSANAAN TUGAS POKOK
Terselengga Persentase 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Penyelenggar Terselenggar Penyelenggar Terselenggara
ranya kelulusan ujian aan anya an nya
pendidikan nasional pendidikan pendidikan Pembelajaran Pembelajaran
vokasi kejuruan kejuruan dan Evaluasi dan Evaluasi
industri berbasis berbasis Pembelajaran Pembelajaran
berbasis kompetensi kompetensi
kompetensi
Tersedianya Penambahan 3 4 1 1 1 Penyelenggar Terselenggar Penyusunan Tersusunnya
Infrastruktu Skema Skema Skema Skema Skema Skema aan LSP dan anya LSP dan Skema Skema
r sertifikasi TUK TUK Sertifikasi Sertifikasi
Kompetensi
Penambahan 3 TUK 4 TUK 1 TUK 1 TUK 1 TUK
TUK
tersertifikasi
34
Penambahan 3 MUK 4 MUK 1 MUK 1 MUK 1 MUK Penyusunan Tersusunnya
MUK MUK MUK yang
teintegrasi terintegrasi
35
Jumlah 40 40 45 45 45 Penugasan Meningkatnya
Pegawai yang Orang Orang Orang Orang Orang pegawai pada kompetensi
mengikuti untuk pegawai
diklat mengikuti sesuai dengan
diklat teknis, bidang tugas
fungsional jabatannya
dan
struktural
Jumlah - - - 50 50 Sertifikasi Meningkatnya
pendidik dan Orang Orang kompetensi jumlah
tenaga keahlian bagi pegawai yang
kependidikan pegawai bersertifikat
yang sesuai keahlian
dengan sesuai bidang
memperoleh
bidang tugas tugas
sertifikat
jabatannya jabatannya
kompetensi
keahlian.
Jumlah Asesor - - - 3 3 Penyelenggar Meningkatnya
Kompetensi Orang Orang aan diklat jumlah asesor
yang asesor kompetensi
memperoleh kompetensi pada LSP-P1
sertifikat SMK SMAK
Padang
kompetensi
keahlian
Tersedianya Penyediaan 10 10 10 10 10 Pengelolaan Terlaksanany Penyediaan Tersedianya
Sistem permintaan Hari Hari Hari Hari Hari informasi a pengelolaan informasi informasi
Informasi informasi publik informasi publik publik yang
yang Handal publik publik mudah
diakses dan
termutakhir
Jumlah sistem 2 Buah 3 Buah 3 Buah 4 Buah 4 Buah Pengembang Terlaksanany Penambahan Tersedianya
informasi yang an sistem a aplikasi sistem
digunakan informasi pengembanga sistem informasi
pada proses pendidikan n sistem informasi pendidikan
bisnis informasi pendidikan yang
pendidikan terintegrasi
36
Sistem Sertifikasi 2 2 3 3 3 Pembanguna Sertifikasi Pelaksanaan Terlaksanany
Manajemen Sistem Sertifik Sertifik Sertifik Sertifik Sertifik n sistem sistem sistem a SMM ISO
Sekolah Manajemen at at at at at manajemen manajemen manajemen 9001, SML
yang dapat sekolah yang dapat mutu yang ISO 14001,
Terintegrasi dipertahankan terintegrasi dipertahanka terintegrasi SML ISO
dan dan n 17025, dan
Berkelanjut berkelanjuta SMK3 OHSAS
an n 18001
Akreditasi Nilai akreditasi A A A A A Akreditasi Nilai Akreditasi Nilai
Program Program program akreditasi program akreditasi
Keahlian keahlian keahlian program keahlian program
dengan Nilai keahlian keahlian
Maksimal
Pengembang Sarana dan 1 Unit 1 Unit 1 Unit 6 Unit 6 Unit Pengembang Terlaksanany Pembanguna Tersedianya
an sarana prasarana / Paket / Paket / Paket / Paket / Paket an gedung a n gedung gedung
dan pendidikan pendidikan Pengembanga pendidikan pendidikan
Prasarana berbasis dan peralatan n gedung dan dan peralatan
Pendidikan kompetensi dan fasilitas pendidikan penyediaan dan fasilitas
Vokasi pendidikan dan peralatan peralatan dan pendidikan
dan fasilitas fasilitas
pendidikan pendidikan
37