Anda di halaman 1dari 80

Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

MODUL 1

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

Page |1
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya
A. INFORMASI UMUM

IDENTITAS SEKOLAH
Satuan Pendidikan SMK Negeri 3 Mandau
Program Keahlian Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran IPAS
Fase / Kelas E/X
Pokok Pertemuan Ke 1 - 12
Alokasi Waktu 6 JP (6 x 45 menit = 270 menit)

Profil Pelajar Pancasila


Beriman, Bertakwa Siswa senantiasa ingat kepada Allah di setiap
kepada Tuhan yang kegiatan/tindakan dan menjaga akhlaknya agar
Maha Esa dan senantiasa mulia.
Berakhlak Mulia
Mandiri Siswa dalam melaksanakan praktik pengolahan
limbah rumah tangga secara mandiri dirumah
masing-masing siswa.
Bernalar Kritis Siswa melakukan langkah-langkah praktik secara
benar dan mampu melakukan tindakan yang tepat
dan cepat apabila ada yang salah dalam proses
pelaksanaan praktik.

Sarana dan Prasarana


Media Komputer/Laptop/HP, LCD dan Projector
Alat Alat Tulis dan Lembar Kerja Peserta Didik
Bahan Belajar Modul Ajar dan Bahan Praktik
Sarana dan Prasarana Komputer/Laptop/HP
Alternatif

Model Pembelajaran
a. Pengaturan Siswa : Siswa dibuat b. Model : - Project Based Learning
perkelompok, dengan masing-
masing kelompok terdiri dari 6
orang. Sehingga dalam satu kelas
terdapat 6 kelompok

Materi Ajar
Metode ilmiah
Ekosistem
Komponen makhluk hidup dan lingkungannya
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
Saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
B. KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran
Fase CP E
Elemen 1. Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah
2. Mendesain dan Mengevaluasi Penyelidikan Ilmiah
3. Menerjemahkan Data dan Bukti-bukti Secara
Ilmiah

Page |2
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Capaian Pembelajaran 1. Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan


ilmiah dan menerapkannya atau membuat prediksi
sederhana dan pembuktiannya
2. Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang
terjadi dilingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai
aspek seperti makhluk idup dan lingkungannya.
3. Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur
yang tepat untuk melakukan penyelidikan imiah
4. Peserta didik dapat merencanakan dan melaksanakn
aksi sebagai tindak lanjut
5. Peserta didik mampu mengkomunikasikan proses dan
hasil pemelajran
6. Peserta didik melakukan refleksi diri terhadap tahapan
kegiatan yng dilakukan.

Tujuan Pembelajaran 1. Melalui metode ilmiah peserta didik dapat memahami


urutan dari pembuatan laporan pratikum
2. Melalui pengamatan lingkungan peserta didik mampu
membedakan ekosistem alami dan ekosistem buatan
3. Melalui pengamatan lingkungan peserta didik mampu
membedakan komponen biotik dan abiotic
4. Melalui kegiatan pembibitan tanaman, peserta didik
dapat menerapkan pemahaman ilmiah tentang proses
pembibitan dengan menggunakan polybag
5. Melalui kegiatan pembibitan tanaman peserta didik
dapat memahami fenomena-fenomena yang terjadi pada
makhluk hidup dan lingkungan, pertumbuhn dan
perkembangan makhluk hidup.
6. Melalui kegitan pembibitan tanaman peserta didik dapat
menyelidiki fenomena ilmiah yang terjadi dan dapat
diterapkan dalam memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
7. Peserta didik dapat melaporkan hasil dari proses
pembibitan yang dilakukan
8. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan hidroponik
9. Menjelaskan macam teknik , unsur kimia dalam nutrisi
hidroponik
10. Membuat rancangan instalasi hidroponik dengan sistem
wick
11. Membuat nutrisi hidroponik dengan sistem wick
12. Mempraktekkan menanam sayuran secara hidroponik

Alur Tujuan Pembelajaran TP 1 - 3


1. Peserta didik dapat menjelaskan pengetahuan ilmiah
melalui materi ekosistem
2. Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan ilmiah
dan metode ilmiah
3. Peserta didik dapat membuktikan ekosistem sesuai
dengan pengetahuan ilmiah dan bekerja berdasarkan
metode ilmiah
4. Peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran pada
materi ekosistem
5. Peserta didik dapat menguraikan yang terjadi pada

Page |3
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya
ekosistem dengan berbagai variasi variabel
6. Peserta didik dapat menyimpulkan argumen tentang
ekosistem dengan beberapa variabel dan penyelesaian
ilmiah
7. Peserta didik dapat merancang laporan hasil materi
ekosistem
1. TP 4
1. peserta didik dapat memahami proses pembibitan
tanaman
2. peserta didik dapat memahami hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pembibitan dan teknik pembibitan
dengan polybeg
3. peserta didik dapat memahami konsep mengenai mahluk
hidup dan lingkungannya
4. peserta didik dapat memahami ketergantungan makhluk
hidup dengan lingkungannya.
5. Peserta didik dapat menggambarkan hubungan antara
makhluk hidup dan lingkungannya.
6. Peserta didik dapat memahami pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup dan mengkaikannya
dengan proses pembibitan dan penanaman yang di lakukan
2. TP 5
7. Peserta didik dapat menyelidiki fenomena imiah yng
terjadi ketika melakukan dan dan selama proses
berlangsung.
8. Peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
3. TP 6 dan 7
9. Peserta didik dapat melaporkan hasil pelaksanaan
pembibitan yang dilakukan
10. Pesera dididk dapat menarik kesimpulan dari kegiatan
pelaksanaan pembibitan yang dilakukan dan dihubungkan
dengan fenomena ilmiah yang terjadi.
Pertanyaan Pemantik 1. Apakah yang kalian ketahui tentang metode
ilmiah?
2. Apakah yang kalian ketahui tentang ekosistem?
3. Adakah pengaruhnya ekosistem terhadap
keberlangsungan hidup ?
Persiapan 1. Guru membuat Bahan Ajar
Pembelajaran 2. Guru membuat Lembar Kerja Peserta Didik
3. Guru membuat Asesmen

Page |4
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

C. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke – 1 dan 2
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin 50
doa. Menit
 Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.
 Guru melakukan perkenalan antar siswa.
 Guru memberikan kontrak belajar pada hari ini.
 Guru memberikan instrumen tes diagnostik non
kognitif kepada peserta didik
 Guru menentukan sebuah kelompok
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
 Guru memotivasi peserta didik dengan menggali
potensi Peserta didik tentang kompetensi yang ingin
dicapai.
 Guru memberikan pertanyaan pemantik

Inti 460
Menit
Mengamati (Observing)

 Guru memberikan penjelasan mengenai


pengetahuan ilmiah dan metode ilmiah
 Guru menjelaskan cara penyusunan laporan hasil
pengamatan
 Guru menyajikan informasi mengenai materi
ekosistem
 Guru membagikan LKPD kepada peserta didik
 Siswa mengamati komponen biotik dan komponen
abiotic yang ada dilingkungan sekolah
 Siswa mengisi LKPD berdasarkan pengamatan yang
diamati nya

Menalar (Associating)

 Guru memberikan kesempatan berdiskusi tentang


LKPD tersebut kepada kelompok peserta didik.

Page |5
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Mengkomunikasikan (Communicating)

 Peserta didik mempresentasikan hasil dari LKPD


tersebut.
Penutup  Peserta didik diminta untuk menyimpulkan materi 30
yang sudah di ajarkan. Menit
 Guru memberikan informasi tentang
persiapan pembelajaran selanjutnya
 Menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan ke – 3

Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan ● Salah satu peserta didik diminta untuk 15


memimpin doa.

Menit
● Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.

● Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan


dicapai.

Page |6
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

● Guru memotivasi peserta didik dengan menggali


potensi Peserta didik tentang kompetensi yang
ingin dicapai.

Inti Mengamati (Observing) 240

● Guru membagikan lembar kegiatan berisi objek Menit


pengamatan yang akan akan diamati perserta
didik.
● Peserta didik mengamati lingkungan disekitar
sekolah

Menanya (Questioning)

● Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang


di lakukan, tanaman apa yang dapat di tanam
sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah?
● Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang
dilakukan, tanaman apa yang bisa di tanam dan
panen dengan cepat? Selain itu juga dapat di olah
menjadi produk tertentu yang di minati oleh
masyarakat?

Mencoba (Experimenting)

Page |7
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

● Peserta didik melakukan identifikasi langsung di


lapangan mengenai proses pembibitan yang akan
di lakukan dengan media polybag bersama
kelompoknya

● Peserta didik melakukan pembibitan sesuai


dengan yang didiskusikan dengan kelomponya di
halaman/ kebun sekolah
● Peserta didik mencatat apa yang telah di lakukan
selama proses pembibitan di lakukan pada buku
kerja

Menalar (Associating)

● Peserta didik melakukan persiapan proses


pembibitan sesuai dengan diskusi yang di lakukan
dengan kelompoknya

Mengkomunikasikan (Communicating)

● Peserta didik menyampaikan hasil pengamatannya


dan diskusi yang di lakukan secara berkelompok
dihadapan teman lain
● Peserta didik menanggapi pertanyaan teman
lainnya secara ilmiah

Page |8
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Penutup ● Guru memberikan umpan balik terhadap 15


pertanyaan peserta didik.
● Guru menyimpulkan materi yang sudah di
ajarkan.
● Guru memberikan tugas rumah kepada peserta
didik.
● Memberikan informasi tentang persiapan Menit
pembelajaran selanjutnya

● Menutup kegiatan pembelajaran.

Pertemuan ke – 4

Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan ● Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin 15


doa.

Menit
● Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.

● Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan


dicapai.

Page |9
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

● Guru memotivasi peserta didik dengan menggali


potensi Peserta didik, tentang materi ajar
kompetensi yang ingin dicapai.

● Guru mengingatkan materi yang telah di ajarkan


pada materi sebelumnya

Inti Mengamati ( Observation)

 Guru membagi Peserta didik menjadi beberapa


kelompok yang terdiri dari 6 orang.
 Guru membagikan lembar kegiatan berisi objek
pengamatan yang akan akan diamati perserta didik.
 Peserta didik mengamati lingkungan disekitar
rumahnya
Menanya (Questioning)
 Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang di
lakukan, apa yang harus dilakukan terhadap
sampah rumah tangga yang berada disekitar rumah
peserta didik.
Mencoba (Experimenting)
 Peserta didik melakukan identifikasi langsung di
lapangan mengenai sampah yang ada disekitar
rumahnya
Menalar (Associating)

 Peserta didik mencatat data perkembangan dari


bibit tanaman yang di tanam
 Peserta didik menyelidiki fenomena yang terjadi
selama proses pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi pada bibit tanaman dan mencatatnya
pada workbook
 Peserta didik mengkaitkan teori mengenai makhluk
hidup dan lingkungannya dengan pertumbuhan
yang terjadi pada tanaman dan mencatatnya
 Guru memberikan soal latihan kegiatan peserta
didik mengamati sampah yang ada disekitar
rumahnya

P a g e | 10
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Mengkomunikasikan (Communicating)

 Peserta didik menyampaikan hasil pengamatan yang


di lakukan pada tanaman yang di tanam secara
berkelompok
 Peserta didik menyampaikan fenomena yang terjadi
pada pertumbuhan tanaman
 Peserta didik menjawab pertanyaan yang di ajukan
dengan argumen ilmiah
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang proses
pembibitan yang di lakukan
 Peserta didik menyampaikan hasil pengamatannya
secara berkelompok dihadapan teman lain
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang sampah
yang ada disekitar rumahnya

Penutup ● Guru memberikan umpan balik terhadap 15


pengamatan yang di lakukan oleh peserta didik
● Guru Memberikan informasi tentang kegiatan
pada minggu selanjutnya
● Menutup kegiatan pembelajaran.
Menit

Pertemuan ke – 5

Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu

P a g e | 11
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Pendahuluan ● Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin 15


doa.

Menit
● Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.

● Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan


dicapai.

● Guru memotivasi peserta didik dengan menggali


potensi Peserta didik, tentang materi ajar
kompetensi yang ingin dicapai.

Inti Mecoba (Experimenting) 240

● Peserta didik melakukan pembuatan kompos dari Menit


limbah sampah organik yang ada disekitar
lingkungan sekolah
● Peserta didik laporan hasil pembuatan kompos dari
limbah sampah organik yang ada disekitar
lingkungan sekolah

P a g e | 12
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Penutup ● Guru memberikan umpan balik terhadap 15


proses penanaman yang di lakukan
● Guru Memberikan informasi tentang materi
pembelajaran selanjutnya
● Menutup pelajaran
Menit

Pertemuan ke – 6

Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan ● Salah satu peserta didik diminta untuk 15


memimpin doa.

Menit
● Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.

● Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan


dicapai.

● Guru memotivasi peserta didik dengan menggali

P a g e | 13
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

potensi Peserta didik tentang kompetensi yang


ingin dicapai.

Inti Mengamati (Observing) 240

● Peserta didik mengamati green house tempat Menit


instalasi hidroponik yang akan dirancang

Menanya (Questioning)

● Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang


di lakukan, tanaman apa yang dapat di tanam
sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah?
● Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang
dilakukan, design instalasi hidroponik yang
sesuai.

Mencoba (Experimenting)

● peserta didik berdiskusi membuat rancangan instalasi


hidroponik dan menyusun rencana pembuatan proyek
budidaya sayuran secara hidroponik sederhana
menggunakan system wick.
● Peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya untuk

P a g e | 14
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

menyusun rencana pembuatan proyek pemecahan


masalah yang meliputi alat, bahan, media, sumber yang
dibutuhkan
● Menalar (Associating)

● Peserta didik melakukan persiapan proses


pembibitan sesuai dengan diskusi yang di lakukan
dengan kelompoknya

Mengkomunikasikan (Communicating)

● Peserta didik menyampaikan hasil pengamatannya


dan diskusi yang di lakukan secara berkelompok
dihadapan teman lain
● Peserta didik menanggapi pertanyaan teman
lainnya secara ilmiah

Penutup ● Guru memberikan umpan balik terhadap 15


pertanyaan peserta didik.
● Guru menyimpulkan materi yang sudah di
ajarkan.
● Guru memberikan tugas rumah kepada peserta
didik.
● Memberikan informasi tentang persiapan Menit
pembelajaran selanjutnya

● Menutup kegiatan pembelajaran.

P a g e | 15
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Pertemuan ke – 7

Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan ● Salah satu peserta didik diminta untuk 15


memimpin doa.

Menit
● Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.

● Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan


dicapai.

● Guru memotivasi peserta didik dengan menggali


potensi Peserta didik tentang kompetensi yang
ingin dicapai.

Inti Mengamati (Observing) 240

● Peserta didik mengamati alat bahan yang Menit


digunakan untuk membuat pembibitan secara
hidroponik dengan system wick

P a g e | 16
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Menanya (Questioning)

● Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang


di lakukan, media tanam yang baik digunakan
dalam pembibitan secara hidroponik dengan
system wick?
● Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang
di lakukan, fungsi alat dan bahan dalam
pembibitan secara hidroponik dengan system wick?
● Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang
di lakukan, cara memberi nutrisi pembibitan secara
hidroponik dengan system wick?

Mencoba (Experimenting)

● peserta didik melakukan pembibitan secara hidroponik


dengan system wick
● peserta didik membuat larutan nutrisi hidroponik dengan
system wick
● peserta didik membuat netpot dari limbah sampah
anorganik (aqua gelas bekas)
● Menalar (Associating)
● Peserta didik melakukan pembibitan secara
hidroponik dengan system wick sesuai dengan
diskusi yang di lakukan dengan kelompoknya
● Peserta didik melakukan pemberian nutrisi pada
bibit tanaman secara hidroponik dengan system wick
sesuai dengan diskusi yang di lakukan dengan
kelompoknya

P a g e | 17
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Mengkomunikasikan (Communicating)

● Peserta didik menyampaikan hasil pengamatannya


dan diskusi yang di lakukan secara berkelompok
dihadapan teman lain
● Peserta didik menanggapi pertanyaan teman
lainnya secara ilmiah

Penutup ● Guru memberikan umpan balik terhadap 15


pertanyaan peserta didik.
● Guru menyimpulkan materi yang sudah di
ajarkan.
● Guru memberikan tugas rumah kepada peserta
didik.
● Memberikan informasi tentang persiapan Menit
pembelajaran selanjutnya

● Menutup kegiatan pembelajaran.

Pertemuan ke – 8

Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu

Pendahuluan ● Salah satu peserta didik diminta untuk 15


memimpin doa.

P a g e | 18
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

● Pengkondisian kelas mengecek kehadiran. Menit

● Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan


dicapai.

● Guru memotivasi peserta didik dengan menggali


potensi Peserta didik tentang kompetensi yang
ingin dicapai.

Inti Mengamati (Observing) 240

● Peserta didik mengamati alat bahan yang Menit


digunakan untuk membuat pembibitan secara
hidroponik dengan system wick

Menanya (Questioning)

● Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang


di lakukan, media tanam yang baik digunakan
dalam pembibitan secara hidroponik dengan
system wick?
● Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang
di lakukan, fungsi alat dan bahan dalam
pembibitan secara hidroponik dengan system wick?

P a g e | 19
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

● Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang


di lakukan, cara memberi nutrisi pembibitan secara
hidroponik dengan system wick?

Mencoba (Experimenting)

● peserta didik melakukan pembibitan secara hidroponik


dengan system wick
● peserta didik membuat larutan nutrisi hidroponik dengan
system wick
● peserta didik membuat netpot dari limbah sampah
anorganik (aqua gelas bekas)
● Menalar (Associating)
● Peserta didik melakukan pembibitan secara
hidroponik dengan system wick sesuai dengan
diskusi yang di lakukan dengan kelompoknya
● Peserta didik melakukan pemberian nutrisi pada
bibit tanaman secara hidroponik dengan system wick
sesuai dengan diskusi yang di lakukan dengan
kelompoknya

Mengkomunikasikan (Communicating)

● Peserta didik menyampaikan hasil pengamatannya


dan diskusi yang di lakukan secara berkelompok
dihadapan teman lain

P a g e | 20
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

● Peserta didik menanggapi pertanyaan teman


lainnya secara ilmiah

Penutup ● Guru memberikan umpan balik terhadap 15


pertanyaan peserta didik.
● Guru menyimpulkan materi yang sudah di
ajarkan.
● Guru memberikan tugas rumah kepada peserta
didik.
● Memberikan informasi tentang persiapan Menit
pembelajaran selanjutnya

● Menutup kegiatan pembelajaran.

Pertemuan ke – 9
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Salah satu peserta didik diminta untuk memimpin 15
doa. Menit
 Pengkondisian kelas mengecek kehadiran.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
 Guru memotivasi peserta didik dengan menggali
potensi Peserta didik tentang kompetensi yang ingin
dicapai.
Inti Mengamati (Observing) 240
 Guru membagi Peserta didik menjadi beberapa Menit
kelompok yang terdiri dari 6 orang.
 Guru membagikan lembar kegiatan berisi objek
pengamatan yang akan akan diamati perserta didik.
 Peserta didik mengamati lingkungan disekitar
rumahnya
Menanya (Questioning)
 Peserta didik menanyakan dari pengamatan yang di
lakukan, apa yang harus dilakukan terhadap sampah
rumah tangga yang berada disekitar sekolah peserta
didik.
P a g e | 21
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Mencoba (Experimenting)
 Peserta didik melakukan identifikasi langsung di
lapangan mengenai sampah yang ada disekitar
lingkungan sekolah.
 Peserta didik memisahkan sampah organik dan
anorganik
 Peserta didik membuat rancangan produk pengolahan
sampah anorganik di lingkungan sekolah
 Peserta didik membuat produk pengolahan sampah
anorganik di lingkungan sekolah
Menalar (Associating)
 Guru memberikan lkpd tentang pengolahan sampah
dilingkungan sekolah
Mengkomunikasikan (Communicating)
 Peserta didik menyampaikan hasil pengamatannya
secara berkelompok dihadapan teman lain
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang sampah
yang ada disekitar rumahnya
Penutup  Guru memberikan umpan balik terhadap 15
pertanyaan peserta didik. Menit
 Guru menyimpulkan materi yang sudah di ajarkan.
 Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik.
 Memberikan informasi tentang persiapan
pembelajaran selanjutnya
 Menutup kegiatan pembelajaran.

Asesmen

Asesmen Diagnostik Asesmen Non Kognitif

Asesmen Kognitif

Asesmen Formatif Evaluasi Proses Praktek,


Diskusi Kelompok, dan
Penulisan Laporan.

P a g e | 22
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Asesmen Sumatif Evaluasi Hasil Akhir (Presentasi dan


Penilaian Akhir)

Refleksi Guru
Apa yang menurutmu berhasil dalam pembelajaran ?
Apa saja kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran ?
Apa saja langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki proses belajar ?
Apakah seluruh siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik ?

Refleksi Untuk Peserta Didik


Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini ?
Apa yang akan Kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ?
Ketika mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, kepada siapa
Kamu akan meminta bantuan ?

Referensi Lain

Untuk Guru Buku Bacaan lainnya dan Referensi


Bacaan dari Media Elektronik

Untuk Peserta Didik Buku Bacaan lainnya dan Referensi


Bacaan dari Media Elektronik

Pengayaan dan Remedial

a. Belajar Kelompok

P a g e | 23
Modul IPAS Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Pengayaan b. Belajar Mandiri

c. Pemadatan Kurikulum

Remedial a. Pemberian pembelajaranulang


dengan metode dan media yang
berbeda, menyesuaikan dengan gaya
belajar peserta didik.

b. Pemberian bimbingan secara


perorangan.

c. Pemberian tugas-tugas atau latihan


secara khusus, dimulai dengan tugas-
tugas atau latihan sesuai dengan
kemampuannya.

d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu


peserta didik dibantu olehteman

sekelas yang telah mencapai


ketuntasan belajar.

P a g e | 24
25
26
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DAN EKOSISTEM”

TUJUAN PRATIKUM
 Peserta didik mampu menjelaskan ekosistem
 Peserta didik dapat mengidentifikasi ekosistem yang ada dilingkungan sekolah

ALAT DAN BAHAN


Alat Tulis dan Lingkungan Alam Sekitar

PETUNJUK PENGAMATAN
- Peserta didik mengamati ekosistem yang ada dilingkungan sekolah
- Peserta didik mengidentifikasi jenis dari ekosistem tersebut
- Peserta didik menggelompokkan beberapa ekosistem yang ada dilingkungan sekolah
- Peserta didik menggambar hasil dari identifikasi

TABEL HASIL PENGAMATAN


No. Ekositem Air Ekosistem Darat Ekosistem Buatan

HASIL GAMBAR PENGAMATAN

KESIMPULAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
......................................................
........................................................................................................................................................
...........................
27
........................................................................................................................................................
........................... ............................................................................................................................
.......................................................
........................................................................................................................................................
...........................
28
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Ciri-ciri Makhluk Hidup


a. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini, kemudian identifikasi dan kelompokkan ke dalam
tabel yang sesuai !

Makhuk Hidup Benda Tak Hidup

b. Perhatikan gambar di bawah ini !

Kucing dan kursi seperti pada gambar di atas lumrah sekali kita jumpai pada kehidupan
sehari-hari. Dari yang kalian ketahui (berdasarkan pengalaman sehari-hari), maka isilah
tabel berikut ini dengan memberikan tanda centang !
Ciri - ciri Kucing Kursi

Bernapas

Bergerak

Berkembang biak

Tumbuh dan berkembang

Memerlukan nutrisi

Mengeluarkan zat sisa

Peka terhadap rangsangan

1
c. Pasangkan gambar pada kotak dengan kata yang tepat !

2
B. Lingkungan Hidup
a. Definisi lingkungan hidup
Lingkungan hidup adalah……..

b. Komponen lingkungan hidup


Komponen lingkungan hidup dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik. Kedua komponen tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut :
 Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen yang mengacu pada makhluk hidup yang ada di bumi.
Berdasarkan tingkat organisasinya, komponen biotik dibedakan menjadi :
1. Individu
Individu adalah……..

Contohnya :…………………

2. Populasi

Populasi adalah……..

Contohnya :…………………

3. Komunitas Komunitas

adalah……..

Contohnya :…………………

4. Ekosistem Ekosistem

adalah……..

Contohnya :…………………

5. Biosfer

Biosfer adalah……..

Contohnya :…………………

3
 Pasangkanlah Gambar di Bawah Ini !

 Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan semua bentuk benda mati yang terdapat di permukaan
bumi dan memberikan banyak manfaat serta pengaruh untuk kehidupan manusia dan juga
makhluk hidup lainnya. Contoh dari komponen abiotik misalnya adalah Sinar matahari,
Suhu, air, Udara, tanah, dll.
 Penguatan materi komponen biotik dan abiotik
Amati video di bawah ini ! Link : https://www.youtube.com/watch?v=U_4jbPH3d5M
Setelah melihat video di atas, catatlah semua makhluk hidup dan benda tak hidup yang
terdapat di lingkungan tersebut. Kemudian kelompokkan ke dalam tabel berikut !
No. Komponen Biotik Komponen Abiotik
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“PEMBIBITAN DAN PENANAMAN”

A. TUJUAN
 Peserta didik mampu memahami dan menerapkan pembibitan dan penanaman tanaman berdasarkan pengetahuan ilmiah
 Peserta didik mampu memahami dan menyelidiki fenomena – fenomena yang terjadi selama pembibitan dan penanaman
berlangsung dan menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari

B. ALAT DAN BAHAN


Alat
Polybag, Cangkul, Parang, Pengaduk, Sarung tangan, Pena, Buku, Meteran

Bahan
Tanah hitam, Pupuk kandang, Polybag uk.5 kg, Air

C. LANGKAH KERJA
 Pembibitan
1. Buatlah kelompok kerja maksimal 6 orang
2. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan
3. Bersihkan lahan yang akan di jadikan tempat melakukan pembibitan
4. Campurkan antara tanah hitam dengan kotoran binatang
5. Masukkan tanah hitam yang telah tercampur kedalam polybag
6. Masukkan bibit tanaman ke dalam polybag kemudian siram dengan sedikit air
7. Letakkan tanaman yang telah di masukkan ke dalam polybag ke lahan yang telah di bersihkan
8. Catat peristiwa yang terjadi selama proses pembibitan
9. Presentasikan hasil dari pembibitan yang di lakukan di depan kelas secara berkelompok

 Pemeliharaan
1. Siapkan peralatan dan bahan untuk pemeliharaan yang tanaman yang akan di lakukan
2. Lakukan pemeliharaan tanaman dengan mencabut rumput yang tumbuh di sekitar tanaman
3. Tambahkan juga pupuk dan siram tanaman
4. Amati perubahan pada tanaman setiap harinya dan jangan lupa untuk di siram secara kontinu
5. Catat perubahan dan peristiwa yang terjadi pada buku kerja

 Penanaman
1. Siapkan alat dan bahan yang di butuhkan untuk proses penanaman
2. Siapkan lahan yang akan di gunakan untuk proses penanaman
3. Ambil tanaman hasil pembibitan yang telah di lakukan sebelumya kemudian lepaskan tanaman dari poly bag dan bersihkan
akar tanaman dari tanah yang menenmpel
4. Siapkan tanah hitam dan kotoran, ccampurkan dan aduk
5. Buat lubang pada lahan, kemudian masukkan tanah yang telah di campur
6. Masukkan tanaman yang akan di tanam, ratakan tanah dan siram dengan air secukupnya
7. Bersihkan lahan dari tanaman pengganggu secara kontinu
8. Siram tanaman setiap hari hingga tanaman berbuah
9. Catat semua peristiwa yang terjadi pada buku kerja
10. Presentasikan dan buatlah laporaan hasil penanaman tanaman yang kalian lakukan
D. DATA PENGAMATAN

Nama tumbuhan: …………………………………………


Tabel pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman

No Hari Pertumbuhan akar Pertumbuhan batang Pertumbuhan daun Pertumbuhan buah


ke

Tabel peristiwa/fenomena yang terjadi selama pembibitan dan penanaman

No Hari/tanggal Peristiwa/fenomena
E. PERTANYAAN DISKUSI
1. Jelaskan perbedaan proses pembibitan dan penanaman yang kalian lakukan?
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
2. Hal – hal apa saja yang harus di lakukan dalam proses pembibitan dan penanaman?
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
3. Sebutkan komponen biotik dan abiotik yang ada pada lahan yang kalian jadikan tempat pembibitan dan
penanaman?
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
4. Mengapa dalam pembibitan dan penanaman harus di beri tanah hitam, tidak menggunakan tanah biasa?
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
5. Jelaskan pengaruh komponen abiotik terhadap tanaman yang kalian tanam?
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................

F. KESIMPULAN
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“PEMBUATAN KOMPOS”

LKPD 1 : Lembar Pengamatan


Nama Kelompok :
Kelas :
Tanggal Pengamatan :

No Pertanyaan Ya Tidak Komentar


1 Apakah dirumahmu
terdapat tempat sampah?
2 Apa saja jenis sampah
yang terdapat pada
tempat sampah
dirumahmu?
3 Bisakah ananda sebutkan
mana yang tergolong
sampah organik
4 Bisakah ananda sebutkan
mana yang tergolong
sampah anorganik
5 Bisakah ananda sebutkan
mana yang tergolong
sampah B3
6 Dari manakah sampah
tersebut berasal?
7 Berapa banyak sampah
yang dihasilkan setiap
hari dirumahmu?
8 Apa tindakan yang
ananda lakukan pada
sampah tersebut?
9 Pernahkah ananda
mengenal istilah
pengolalah sampah?
10 Selain dibakar dan
ditimbun, adakah hal lain
yang ananda lakukan
untuk pengelolaan
sampah tersebut?
Kesempulan terhadap pengamati yang dilakukan :
LEMBAR PENILAIAN PROYEK

Judul Proyek :………………………………….....


Waktu Pelaksana : …………………………………….
Kelompok : …………………………………….

No. Indikator Penilaian Penilaian*


3 4,5 6
A. Perencanaan
1. Persiapan alat dan bahan
2. Rancangan:
a. Gambar rancangan
b. Alur kerja dan deskripsi
c. Penggunaan alat
B. Hasil Akhir (produk)
3. Bentuk fisik
4. Inovasi alat
C. Laporan
5. Laporan dibuat dengan kriteria:
a. Kebermanfaatan laporan
b. Sistematika laporan
c. Penulisan kesimpulan
Keterangan: * berilah tanda check (√) pada kolom yangn sesuai.

Bathin Solapan, …………… 2023


Guru mapel

(………………………………..)
NIP.
Rubrik Penilaian Proyek/Produk

No. Indikator Penilaian Kriteria Penilaian

60 - 79 80 - 90 91 - 100

A. Perencanaan

1. Persiapan alat dan Alat dan bahan Alat dan bahan Alat dan
bahan kurang lengkap lengkap tetapi bahan
lengkap
sesuai
denganpro
sedur
tidak sesuai
dengan prosedur

2. Proses kerja Proses kerja tidak Proses kerja Proses


sesuai prosedur kurang sesuai kerja
dengan prosedur sesuai
dengan
prose//dur

B. Hasil Akhir
(produk)

3. Waktu Waktu Waktu penyelsaian Waktu


penyelesaian penyelesaian tidak sedikit lama dari penyelesaia
sesuai dengan waktu yang telah di n sesuai
waktu yang di tetapkan dengan
tetapkan waktu yang
telah di
tetapkan

4. Hasil

a. Pembibitan Bibit tidak Bibit tumbuh Bibit


tumbuh/ mati namun tidak tumbuh
berkembang dengan
baik sesuai
waktu
pertumbuh
an

b. Penanaman Tanaman Tanaman tumbuh Tanaman


mati/layu namun tidak tumbuh
sesuai dengan sesuai
pertumbuhan/terja waktu
di kekerdilan dll pertumbuh
an

C. Laporan

5. Laporan dibuat Hanya salah Sistematika Sistematik


dengan kriteria: satu aspek laporan sesuai a laporan
dengan kriteria, isi sesuai
yangn terpenuhi laporan dengan
kurang bermanfaat kriteria,
a. Kebermanfaa dan
tan laporan kesimpulan sesuai. isi laporan
b. Sistematika bermanfaa
laporan t dan
c. Penulisan kesimpula
kesimpulan n

sesuai.

6. Jawaban Pertanyaan Pertanyaan dapat Pertanyaa


pertanyaan dapat di jawab di jawab 70 – 80 % n dapat di
< 70 % jawab >
80%
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan remedial
misalnya sebagai berikut :
CONTOH PROGRAM REMIDIAL
Sekolah :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Ulangan Harian Ke
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Ulangan Harian :
Materi Ulangan Harian :
(KD / Indikator) :
KKM :

Nama Indikator Bentuk


Nilai Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Setelah
Didik Dikuasai Remedial
Remedial
1
2
3
4
5
6
PAGE 22

Pembelajaran Pengayaan

Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:

Nilai Peserta Didik Kegiatan Pembelajaran Keterangan


(x)

NKB ≤ N ≤ NMakx Diberikan materi masih dalam NKB = Nilai Ketuntasan


cakupan Capaian Pembelajaran Belajar
dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan

NMaks = Nilai maksimal


ideal
N = Nmaks Diberikan materi melebihi
cakupan Capaian Pembelajaran
dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.

N = Nilai yang dicapai


peserta didik
PAGE 22

Glosarium

Ekosistem : merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh


hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya

Komunitas : Kumpulan seluruh makhluk hidup dalam satu


area/daerah

Komponen Abiotik : Penyusun ekosistem yang berupa benda tak hidup


Komponen Biotik : Penyusun ekosistem yang berupa organisme

Konsumen : Makhluk hidup yang memperoleh makanan atau energi


langsung dari produser
PAGE 22

Pengurai atau decomposer : Organisme atau makhluk hidup yang berfungsi


menguraikan sampah atau sisa-sisa makhluk hidup yang mati.
Produsen : makhluk hidup yang mampu menyediakan makanan
sendiri

Temperatur : Faktor abiotik yang ikut menentukan jenis organisme yang


dapat hidup di suatu tempat tertentu.
PAGE 22

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Buku Kompos. (Online) https://andyjalur.files.wordpress.com


/2010/08/buku-kompos.pdf, diakses pada tanggal 09 September 2021.
Hastuti, T.,P. & Suratno. (2009). Pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan kontekstual.
Jakarta: Karya Mandiri Nusantara
Hati, Siratul. 2018. Pembuatan Pupuk Kompos Cair dari Limbah Rumah Tangga sebagai
Penunjang Mata Kuliah Ekologi dan Masalah Lingkungan. Skripsi. (Online).
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2809
/1/SIRATUL%20HATI.pdf, diakses pada tanggal 10 September 2021.
Herlina, L. & Iskandar, R. B. 2020. Modul 7 Interaksi Makhluk Hidup dengan
Lingkungannya. (Online) http://ditsmp.kemdikbud.go.id/download/ipa- modul-7-interaksi-
makhluk-hidup-dan-lingkungannya/, diakses pada tanggal 10 September 2021.
Karem, S., Kaniawati, I., Fauziah, N, Y., & Sopandi, W. (2009). Belar IPA Membuka
Cakrawala
Alam Sekitar. Jakarta: PT. Setia Purna Inves.
Rohima, L. & Puspita P. (2009) Alam Sekitar IPA Terpadu. Jakarta: PT. Leuser Cita
Pustaka.
Widodo, W., Rachmadiarti, F., & Hidayati, N. S. (2017) Ilmu Pengetahuan Alam Edisi
Revisi.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Winarsih, A., Nugroho, A., Sulistyoso., M. Zajuri., Supliyadi., & Slamet, S. (2008). IPA
Terpadu. Jakarta: Grasindo.
PAGE 22

RINGKASAN MATERI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

Gambar 1.1 Beruang kutub


Sumber: Matanenbaum, t.t
Pernahkah Anda melihat beruang kutub secara langsung? Apakah beruang kutub hidup di
daerah tropis seperti Indonesia? Beruang kutub adalah spesies khas wilayah kutub utara
dengan suhu dingin yang ekstrim di bawah titik beku. Beruang memiliki lapisan bulu yang
tebal sehingga dapat menahan suhu dingin. Bagaimana dengan manusia yang hidup di
daerah kutub? Apakah manusia dapat hidup di daerah dengan suhu dingin yang ekstrim?
Suhu merupakan salah satu komponen yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup,
baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Oleh karena itu, flora dan fauna yang hidup di
setiap wilayah dapat berbeda-beda. Komponen-komponen yang ada di alam akan
memengaruhi persebaran makhluk hidup dan melatarbelakangi terjadinya seleksi alam.
Bagaimana memahami lingkungan sekitar untuk menjaga kelestarian lingkungan dan
aliran energi di alam tetap berjalan dengan baik?
Pada bab ini, Anda akan memahami hubungan antara makhluk hidup
dan lingkungannya. Apa saja komponen penyusun ekosistem?
Bagaimana interaksi dalam ekosistem? Mengapa aliran energi dalam
ekosistem harus seimbang? Apa saja macam-macam ekosistem yang
ada di bumi? Agar lebih memahami makhluk hidup dan lingkungannya,
mari simak materi berikut ini.

A. Manusia, Tumbuhan, dan Hewan Saling Bergantung pada


Lingkungan Berupa Tanah, Air, atau Energi
Lingkungan terdiri atas bermacam-macam organisme yang saling berinteraksi satu sama
lain. Sistem alam yang dibentuk dari interaksi antarmakhluk hidup dan interaksi antara
makhluk hidup dengan faktor lingkungannya pada suatu kawasan tertentu disebut
ekosistem. Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem disebut ekologi. Ekosistem memiliki
komponen biotik dan komponen abiotik yang saling berinteraksi satu sama lain.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik yaitu komponen ekosistem yang terdiri atas
makhluk hidup. Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat untuk
tinggal yang disebut habitat. Setiap makhluk hidup memiliki peran
masing-masing untuk membentuk aliran energi. Berikut komponen
PAGE 22

biotik dalam ekosistem.


a. Individu
Individu adalah spesies makhluk hidup tunggal yang merupakan
struktur terkecil dalam sebuah ekosistem. Contohnya, seorang
manusia, seekor harimau, sebuah pohon mangga, dan sebuah
bakteri.
b. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati
wilayah tertentu. Makhluk hidup disebut satu jenis atau satu
spesies jika mampu untuk berkembang biak dan menurunkan
anak yang fertile, seperti sekumpulan bunga mawar di taman,
segerombolan semut yang membangun sarang, serta
sekumpulan sapi di padang rumput.
c. Komunitas
Komunitas terdiri atas beberapa populasi yang berbeda dan
saling berinteraksi satu sama lain dalam satu waktu dan satu
wilayah tertentu. Misalnya, pada padang rumput terdapat
interaksi antara populasi sapi dan populasi rumput. Dalam
komunitas tersebut ada sapi yang mendapatkan makanannya
dari rumput.
d. Ekosistem
Pada suatu wilayah yang memiliki komunitas yang saling berinteraksi, kumpulan
komunitas ini juga berinteraksi dengan lingkungannya, seperti tanah, air, dan
udara di wilayah tersebut. Setiap komponen menjalankan perannya masing-
masing. Interaksi ini disebut sebagai ekosistem. Jadi, ekosistem merupakan
interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Contoh dalam ekosistem padang
rumput yaitu populasi sapi yang mengeluarkan kotoran dapat menyuburkan
tanah sehingga populasi rumput mendapatkan nutrisi untuk tumbuh.
e. Bioma dan biosfer
Bioma adalah kumpulan ekosistem yang berada pada satu iklim atau
wilayah geografis memiliki ciri -ciri vegetasi suatu tempat yang tersebar di
seluruh dunia. Sebagai contoh bioma yakni hutan hujan tropis tersebar di
wilayah yang beriklim tropis sehingga sebagian besar flora dan faunanya
sama. Salah satu faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam
mempelajari bioma adalah iklim. Iklim yang berbeda sesuai dengan letak
geografis suatu wilayah memengaruhi seluruh komponen ekosistem
sehingga mendukung ekosistem yang berbeda-beda.
Biosfer adalah kumpulan bioma-bioma yang mendukung kehidupan. Dengan kata
lain, semua ekosistem yang di bumi secara kolektif dapat disebut sebagai biosfer di
dalamnya termasuk ekosistem darat dan laut, wilayah perairan, dan atmosfer.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik dalam ekosistem adalah faktor lingkungan yang merupakan benda
mati. Komponen abiotik diperoleh dari litosfer, atmosfer, dan hidrosfer yang
membentuk lingkungan. Komponen abiotik dalam ekosistem sebagai berikut.
PAGE 22

a. Cahaya
Cahaya di bumi bersumber dari cahaya matahari yang sangat diperlukan
makhluk hidup. Hanya tumbuhan dan organisme fotosintetik saja yang
memanfaatkan cahaya matahari secara langsung untuk kehidupannya.
b. Udara
Udara yang dihirup terdiri atas nitrogen, oksigen, karbonioksida dan gas-gas
lainnya. Oksigen mengisi 21% komposisi udara yang dibutuhkan oleh banyak
makhluk hidup untuk bernafas. Karbondioksida di udara dibutuhkan oleh
tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Udara yang bergerak atau
disebut angin juga berperan penting dalam kehidupan seperti tumbuhan yang
memerlukan angin untuk membantu penyerbukan atau penyebaran biji.
c. Air
Air sangat diperlukan oleh makhluk hidup, baik di darat maupun di air. Air
dapat berbentuk cair, padat, dan gas. Makhluk hidup membutuhkan air
untuk minum dan air digunakan sebagai bahan fotosintesis pada tumbuhan.
d. Batu dan tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk hidup mulai dari
yang berukuran mikro seperti bakteri dan protozoa hingga yang berukuran
makro seperti mamalia. Tanah berada di lapisan terluar bumi berasal dari
pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim dan cuaca. Komposisi tanah
mengandung banyak mineral yang dibutuhkan makhluk hidup. Hasil
penguraian materi organik membentuk humus untuk menyuburkan tanah
sehingga tumbuhan dapat tumbuh dengan baik.
e. Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor penting bagi makhluk hidup. Setiap makhluk
hidup mempunyai kemampuan untuk beradaptasi terhadap rentang suhu
tertentu. Suhu berperan dalam proses metabolisme tubuh. Contohnya, suhu
optimal pada manusia untuk metabolisme tubuh adalah 37°C. Jika suhu
manusia turun hingga di bawah 34°C, tubuh akan mengalami hipotermia. Jika
suhu naik hingga di atas 40°C, tubuh akan mengalami hipertermia. Keduanya
dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, manusia perlu mengenakan alat
perlindungan pada lingkungan dengan suhu ekstrim dingin ataupun panas.
f. Topografi
Topografi adalah keadaan tinggi atau rendahnya permukan bumi pada suatu
tempat. Makin tinggi suatu tempat maka suhu lingkungannya makin rendah
sehingga memengaruhi persebaran makhluk hidup. Contohnya, bunga
edelweiss hanya dapat hidup di puncak pegunungan dengan suhu rendah.

B. Hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungan Digambarkan


sebagai Individu-Populasi-Komunitas-Ekosistem-Biosfer
Dalam ekosistem, terjadi interaksi antarkomponen ekosistem yaitu antarkomponen
biotik serta antara komponen biotik dan abiotik. Hubungan antarkomponen biotik
merupakan hubungan antarmakhluk hidup berupa hubungan antarindividu, populasi,
maupun komunitas. Hubungan antara komponen biotik dan abiotik merupakan
interaksi yang dilakukan secara terus-menerus antara makhluk hidup dengan
PAGE 22

lingkungannya sehingga membentuk ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Semua


ekosistem yang ada di bumi dan saling berinteraksi digambarkan sebagai biosfer
yang dalam prosesnya membentuk aliran energi.
1. Interaksi Antarkomponen Biotik
Interaksi antarkomponen biotik merupakan interaksi yang terjadi
antarindividu, antarpopulasi atau antarkomunitas yang menyusun
ekosistem. Hubungan atau interaksi yang erat antara dua organisme
disebut simbiosis. Beberapa tipe interaksi antarkomponen biotik atau
simbiosis sebagai berikut.
a. Mutualisme
Mutualisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi antarorganisme dari
dua spesies berbeda yang saling menguntungkan. Contoh hubungan
mutualisme adalah semut dengan aphid (kutu daun). Semut melindungi aphid
dari pemangsanya, sedangkan aphid memberikan cairan sejenis
madu kepada semut. Contoh lain yaitu bunga dengan lebah.

Gambar 1.2 Interaksi semut dengan kutu daun


Sumber: Creative, 2017
b. Komensalisme
Komensalisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi
antarorganisme dari dua spesies yang bebeda dengan satu
organisme saja yang memperoleh keuntungan, sedangkan yang
lainya tidak terpengaruh. Contohnya, hubungan antara ikan
remora dengan ikan hiu dan tanaman anggrek yang tumbuh
secara epifit pada batang pohon.

Gambar 1.3 Interaksi anggrek dengan pohon inangnya


PAGE 22
Sumber: Piqsels, 2015
c. Alelopati
Alelopati adalah hubungan atau interaksi antaraorganisme dengan
keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau
perkembangan organisme lainnya melalui pelapisan toksin atau racun.
Tanaman pinus misalnya, menyekresikan zat yang menyebabkan tanah di
sekitarnya menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan tanaman jenis lainnya.

Gambar 1.4 Vegetasi pinus dan tanaman lain di sekitarnya


Sumber: NN, 2015
d. Predasi
Predasi adalah hubungan atau interaksi antarorganisme yang
mana satu organisme memakan organisme lainnya. Organisme
yang memakan disebut predator, sedangkan yang dimakan
disebut mangsa.

Gambar 1.5 Singa memangsa kijang


Sumber: NN, 2015
e. Kompetisi
Adanya persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas menyebabkan
terjadinya hubungan atau interaksi dalam bentuk kompetisi. Kompetisi yang
terjadi antarindividu dari spesies sama disebut kompetisi intraspesifik,
sedangkan kompetisi yang terjadi antarindividu dari spesies berbeda disebut
kompetisi interspesifik. Contoh kompetisi intraspesifik yaitu persaingan
antartumbuhan Sorghastrum nutans dalam mendapatkan nitrogen. Contoh
kompetisi interspesifik yaitu persaingan antara kuda dan sapi dalam
memperoleh rumput di ladang.

Gambar 1.6 Komunitas di padang rumput


Sumber: NN, t.t.
f. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme berbeda spesies terdiri atas
satu jenis organisme (parasit) yang hidup menumpang organisme lainnya
(inang) dan menimbulkan kerugian bagi organisme yang ditumpanginya.
Contohnya, cacing pita hidup dengan cara menempel pada alat pencernaan
inangnya, kemudian menyerap makanan yang dicerna oleh inangnya.

Gambar 1.7 Cacing pita dalam pencernaan


Sumber: NN, 2019
dari pemangsanya, sedangkan aphid memberikan cairan sejenis
madu kepada semut. Contoh lain yaitu bunga dengan lebah.

Gambar 1.2 Interaksi semut dengan kutu daun


Sumber: Creative, 2017
c. Komensalisme
Komensalisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi
antarorganisme dari dua spesies yang bebeda dengan satu
organisme saja yang memperoleh keuntungan, sedangkan yang
lainya tidak terpengaruh. Contohnya, hubungan antara ikan
remora dengan ikan hiu dan tanaman anggrek yang tumbuh
secara epifit pada batang pohon.

Gambar 1.3 Interaksi anggrek dengan pohon inangnya


Sumber: Piqsels, 2015
d. Alelopati
Alelopati adalah hubungan atau interaksi antaraorganisme dengan
keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau
perkembangan organisme lainnya melalui pelapisan toksin atau racun.
Tanaman pinus misalnya, menyekresikan zat yang menyebabkan tanah di
sekitarnya menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan tanaman jenis lainnya.

Gambar 1.4 Vegetasi pinus dan tanaman lain di sekitarnya


Sumber: NN, 2015
e. Predasi
Predasi adalah hubungan atau interaksi antarorganisme yang
mana satu organisme memakan organisme lainnya. Organisme
yang memakan disebut predator, sedangkan yang dimakan
disebut mangsa.

Gambar 1.5 Singa memangsa kijang


Sumber: NN, 2015
f. Kompetisi
Adanya persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas
menyebabkan terjadinya hubungan atau interaksi dalam bentuk kompetisi.
Kompetisi yang terjadi antarindividu dari spesies sama disebut kompetisi
intraspesifik, sedangkan kompetisi yang terjadi antarindividu dari spesies
berbeda disebut kompetisi interspesifik. Contoh kompetisi intraspesifik yaitu
persaingan antartumbuhan Sorghastrum nutans dalam mendapatkan
nitrogen. Contoh kompetisi interspesifik yaitu persaingan antara kuda dan
sapi dalam memperoleh rumput di ladang.

Gambar 1.6 Komunitas di padang rumput


Sumber: NN, t.t.
g. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme berbeda spesies terdiri atas
satu jenis organisme (parasit) yang hidup menumpang organisme lainnya
(inang) dan menimbulkan kerugian bagi organisme yang ditumpanginya.
Contohnya, cacing pita hidup dengan cara menempel pada alat pencernaan
inangnya, kemudian menyerap makanan yang dicerna oleh inangnya.

Gambar 1.7 Cacing pita dalam pencernaan


Sumber: NN, 2019
2. Interaksi antara Komponen Biotik dan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik terjadi karena komponen
biotik dalam suatu ekosistem akan dipengaruhi oleh kondisi komponen abiotiknya.
Setiap jenis organisme memiliki jenis kondisi lingkungan yang berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhannya. Contohnya, pengaruh air, cahaya, udara, dan suhu terhadap
organisme. Ada organisme yang membutuhkaan oksigen untuk hidup, ada pula
organisme yang dapat hidup tanpa oksigen seperti bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Clostriduim titani. Komponen biotik juga dapat memengaruhi komponen abiotik,
seperti pengaruh cacing terhadap kesuburan tanah, pengaruh tumbuhan terhadap
kesuburan tanah, kebersihan udara dan ketersediaan air, serta pengaruh aktivitas
manusia terhadap komponen abiotik lingkungan.
Salah satu contoh bagaimana komponen biotik dan komponen
abiotik saling memengaruhi ialah eutrofikasi. Eutrofikasi adalah
pencemaran pada air yang terjadi akibat terakumulasinya nutrient
berlebih dalam ekosistem air. Terjadi pengayaan makronutrien dalam
perairan terutama nitrogen dan fosfor serta elemen lainnya, seperti
silikon, potassium, calcium, dan mangaan yang menyebabkan
pertumbuhan tidak terkontrol dari tumbuhan air berupa alga atau
ganggang. Ledakan populasi alga ini dikenal dengan istilah blooming.
Materi-materi organik dari organisme air yang mati akan
mengakibatkan penumpukkan biomassa sehingga terjadilah
pendangkalan perairan. Proses eutrofikasi secara lengkap dijelaskan
pada gambar berikut.

Gambar 1.8 Proses eutrofikasi


Sumber: NN, 2017
3. Aliran Energi
Aliran energi adalah jalur satu arah dari perubahan energi yang
terjadi karena proses makan dan dimakan pada suatu ekosistem.
Tingkat trofik adalah setiap kelompok organisme yang memiliki
sumber makanan tertentu. Ada lima tingkat trofik sebagai berikut.
a. Produsen
Dalam ekosistem, semua tumbuhan disebut sebagai produsen.
Produsen disebut sebagai organisme autotrof yaitu seluruh
organisme berklorofil yang mampu mengolah makanannya sendiri
melalui fotosintesis seperti pada tumbuhan dan ganggang hijau.
Tumbuhan yang memerlukan cahaya matahari dalam proses
fotosintesis disebut fototrof. Contohnya, pohon pisang, pohon
palem, pakis, dan alga.
Sementara itu, bakteri tidak menggunakan sinar matahari untuk proses
pembuatan makanannya, melainkan menggunakan cadangan energinya
dalam senyawa kimia. Proses pembuatan makanan pada bakteri disebut
kemoautotrof. Dalam ekosistem air, yang berperan sebagai produsen
adalah fitoplankton. Fitoplankton merupakan tumbuhan hijau yang amat
kecil melayang-layang di dalam air. Produsen disebut tingkat trofik satu.
b. Konsumen
Dalam ekosistem, manusia dan hewan berperan sebagai konsumen.
Konsumen disebut organisme heterotrof yaitu organisme yang tidak dapat
mengolah makanannya sendiri. Konsumen disebut tingkat trofik dua.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dikelompokkan sebagai berikut.
1) Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan. Hidupnya sangat
bergantung pada tumbuhan secara langsung. Makhluk hidup yang
memakan langsung tumbuhan disebut sebagai konsumen tingkat satu
atau konsumen primer. Contoh hewan-hewan pemakan tumbuhan
adalah kerbau, domba, kambing, kelinci, sapi, gajah, dan kuda.
2) Karnivora adalah makhluk hidup yang memakan daging makhluk hidup
lain. Karnivora yang memakan makhluk hidup herbivora disebut konsumen
tingkat dua atau konsumen sekunder. Karnivora yang memakan karnivora
lain disebut konsumen tingkat tiga atau konsumen tersier. Contoh hewan
yang termasuk karnivora adalah singa, harimau, ular, dan buaya.
3) Omnivora adalah makhluk hidup yang memakan tumbuhan dan daging
makhluk hidup lain. Makhluk hidup omnivora merupakan pemakan
segalanya (tumbuhan dan hewan). Omnivora dapat berperan sebagai
konsumen primer, konsumen sekunder, dan seterusnya. Contoh
makhluk hidup yang termasuk omnivora, yaitu itik, ayam, dan manusia.
c. Detritivora
Detritivora adalah organisme yang memakan detritus. Contohnya, cacing
tanah, kutu kayu, kepiting, dan siput. Detritus adalah materi organik yang
berasal dari organisme, seperti bangkai, feses, dan daun busuk.
d. Dekomposer
Dekomposer disebut juga saprofit yaitu organisme yang
menggunakan sisa-sisa materi organik dan produk
terdekomposisi lainnya. Contohnya, bakteri dan jamur.
Gambar 1.9 Aliran energi dalam rantai makanan
Sumber: Andhini Tiara Puspita
Proses makan dan dimakan antara satu tingkat trofik dengan tingkat trofik
lainnya membentuk urutan dengan arah tertentu yang disebut dengan rantai
makanan. Melalui rantai makanan, energi dapat mengalir dari satu organisme ke
organisme yang lain. Dalam ekosistem rantai makanan yang terjadi sangat
kompleks. Satu jenis produsen dapat dimakan oleh beberapa konsumen primer,
satu konsumen primer dapat dimakan oleh beberapa konsumen sekunder, dan
seterusnya. Hubungan makan dan dimakan yang komplek tersebut saling
bercabang dan berkaitan sehingga membentuk jaring-jaring makanan.

Gambar 1.10 Jaring-jaring makanan


Sumber: NN, 2015
4. Macam-Macam Ekosistem
a. Ekosistem darat
Perubahan iklim memengaruhi tipe vegetasi atau tumbuhan yang dominan
di ekosistem darat. Ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan
memiliki ciri-ciri dengan jenis vegetasi dominan pada wilayah itu disebut
bioma. Jenis-jenis bioma dipengaruhi oleh iklim, intensitas cahaya matahari,
curah hujan, kelembapan udara, dan letak garis lintang wilayah tersebut.
Perbedaan bioma dan topografi sebuah wilayah akan memengaruhi
persebaran flora, fauna, dan vegetasi yang hidup.
Gambar 1.11 Distribusi bioma di bumi
Sumber: Creative Commons, t.t.
Adapun macam-macam bioma yang tersebar di permukaan bumi
sebagai berikut.
1) Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis terletak di sekitar daerah khatulistiwa
(equator) yaitu di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Ciri-ciri
Bioma hutan hujan tropis sebagai berikut.
a) Iklim tropis.
b) Intensitas cahaya matahari tinggi, lama siang dan malam hampir sama.
c) Suhu normal (25°–30°C).
d) Kelembapan udara tinggi.
e) Curah hujan tinggi berkisar antara 220–225 cm per tahun.
f) Keanekaragaman hayati tinggi.
g) Tumbuh pepohonan tinggi (20–40 m) membentuk tudung/kanopi
sehingga cahaya matahari sulit masuk ke dalam hutan.
h) Tumbuhan-tumbuhan jenis liana (merambat) dan epifit (menumpang).
i) Jenis flora pepohonan, tumbuhan perdu, paku, parasit,
saprofit, liana (rotan), dan epifit (anggrek).
j) Jenis fauna berdasarkan wilayah Afrika, Asia, dan
Amerika Selatan sebagai berikut.
(1) Afrika: gajah hutan, okapi, kera, tupai, badak, babi
rusa, ular, dan burung.
(2) Asia: gajah, harimau, macan tutul, kera, badak,
sanca, rusa, dan burung.
(3) Amerika Selatan: kera, tapir, armadilo, tamandua,
kolibri, anakonda, dan jaguar.
Gambar 1.12 Jenis tumbuhan di hutan hujan tropis beragam
Sumber: NN, 2017
2) Padang rumput
Bioma yang merupakan lapangan padang rumput yaitu stepa dan sabana.
Pada umumnya, stepa dan sabana tersebar di wilayah tropis dan subtropis.
Stepa adalah hamparan padang rumput yang luas. Stepa merupakan
daerah kering padang rumput dengan musim panas yang panas dan
musim dingin yang dingin. Ciri-ciri stepa sebagai berikut.
a) Curah hujan rendah berkisar 25–50 cm per tahun.
b) Intensitas matahari tinggi.
c) Suhu siang hari mencapai 40°C dan perbedaan suhu
dengan malam hari sangat besar.
d) Kelembapan udara rendah.
e) Kondisi tanah kering sehingga tidak mendukung
tumbuhnya pepohonan.
f) Terdapat di wilayah Amerika Utara dan Eropa.
g) Vegetasi: rumput, ilalang, kaktus, dan semak akasia
berduri.
h) Fauna: tikus, kelinci, elang, ular, dan serangga.
i) Pada umumnya dimanfaatkan untuk daerah peternakan.

Gambar 1.13 Padang rumput dengan semak belukar


Sumber: NN, 2015
Sabana adalah padang rumput yang diselingi pohon-pohon
berkayu di sekitarnya dan diklasifikasikan sebagai hutan sehingga dapat
disebut dengan hutan sabana. Ciri-ciri sabana sebagai berikut.
a) Curah hujan sedang berkisar 50–76 cm per tahun.
b) Intensitas matahari tinggi.
c) Suhu panas sepanjang tahun.
d) Hujan musiman memengaruhi vegetasi. Jika hujan memiliki intensitas
lebih rendah akan membentuk semak, sedangkan dengan intensitas
hujan yang lebih tinggi akan menjadi hutan lebat.
e) Pada umumnya mengalami musim kekeringan setiap tahunnya.
f) Terdapat di Afrika (menutupi hampir seluruh permukaan
Afrika) dan sebagian besar di Australia, Amerika Selatan,
dan India.
g) Vegetasi: rumput dan pohon akasia.
h) Fauna: kuda, zebra, jerapah, kudanil, bison, singa,
macan, gajah, capung dan lain-lain.

Gambar 1.14 Sabana dalam kondisi kering


Sumber: NN, 2017
Di wilayah Indonesia terdapat padang rumput stepa dan
sabana yang terletak di wilayah Nusa Tenggara.
3) Gurun
Gurun merupakan bioma dengan produktivitas rendah,
terdapat di sekitar wilayah tropis di berbagai benua, kecuali
Eropa. Contohnya, Gurun Gobi, Gurun Sahara, Gurun Rub Al-
Khali, Gurun Kalahari. Ciri-ciri bioma gurun sebagai berikut.
a) Iklim gurun.
b) Tanah berupa pasir atau kerikil kering.
c) Perbedaan cuaca (amplitudo harian) tinggi.
d) Intensitas matahari tinggi.
e) Suhu tinggi (40°–60°C).
f) Kelembapan udara rendah.
g) Curah hujan rendah.
h) Jumlah air terbatas.
i) Makhluk hidup beradaptasi agar tidak kekurangan air.
j) Flora: kaktus, semak-semak, alang-alang, kurma, dan
palem.
k) Fauna: unta, kalajengking, rubah, tikus, kadal, ular, dan burung hantu.

Gambar 1.15 Gurun dengan vegetasi semak


Sumber: NN, 2017
4) Hutan gugur temperata
Hutan gugur berada di wilayah yang mengalami empat
musim yaitu musim dingin, musim semi, musim panas, dan
musim gugur. Ciri-ciri hutan gugur yaitu:
a) Iklim subtropis/sedang.
b) Curah hujan 75–150 cm per tahun.
c) Suhu, kelembapan udara, dan curah hujan dipengaruhi
empat macam musim.
d) Makhluk hidup beradaptasi sesuai dengan musimnya.
Misalnya, pada musim dingin hewan akan mengalami
hibernasi yakni seakan sedang tidur. Lalu, menurunkan
suhu serta metabolisme tubuh untuk menghemat energi
agar dapat melalui musim dingin yang tidak banyak
tersedia makanan.
e) Tumbuhan akan tumbuh di musim semi dan musim
panas, gugur di musim gugur, dan berhenti tumbuh di
musim dingin.
f) Kepadatan pohon atau kerapatan spesiesnya kecil.
g) Flora: pohon oak, berangan, mapel, redwood.
h) Fauna beruang, rusa, rakun, tupai, rubah, dan burung
pelatuk, oposum, ular, burung falkon, dan serangga-
serangga.

Gambar 1.16 Pada hutan gugur temperata pepohonan menguning dan menggugurkan daunnya
Sumber: NN, t.t.
5) Taiga atau hutan konifer
Taiga terletak di wilayah yang musim dinginnya sangat dingin
dan musim panasnya sangat singkat dan dingin. Pada musim
dingin, lantai hutan tertutupi salju dengan vegetasi dominan
tumbuhan konifer sehingga disebut juga hutan konifer.
Wilayahnya tersebar di belahan bumi utara (Alaska, Kanada,
Eropa, Amerika Serikat, Russia). Ciri-ciri bioma taiga sebagai
berikut.
a) Iklim sedang/dingin.
b) Suhu dingin di musim panas (kurang dari 30°C).
c) Kelembapan udara tinggi.
d) Curah hujan tinggi 25–100 cm per tahun.
e) Didominasi tumbuhan konifer yang mampu bertahan di suhu yang
sangat dingin. Ciri daunnya berbentuk jarum dan bersemi sepanjang
tahun walaupun memasuki musim gugur dan musim dingin.
f) Setiap bioma ditumbuhi satu jenis tumbuhan saja.
g) Flora: pinus, cemara (spruce), fir, dan alnus (alder).
h) Fauna: beruang hitam, ayam hutan, rusa, serigala dan
rusa besar (moose).

Gambar 1.17 Pohon pinus tetap bertahan meski tertutup salju


Sumber: WDnet Agency, 2015
6) Tundra
Tundra diartikan sebagai daratan tanpa pohon terletak di
sekitar kutub utara dengan suhu rata-rata berada di bawah
titik beku. Ciri-ciri bioma tundra sebagai berikut.
a) Iklim dingin/kutub.
b) Suhu dingin yang ekstrim.
c) Kelembapan udara tinggi.
d) Curah hujan rendah.
e) Jarang terpancar sinar matahari.
f) Lingkungan beku, kering, tandus, dan di daerah kutub terdapat salju.
g) Didominasi oleh hewan berbulu tebal.
h) Disebut dengan padang lumut karena vegetasi utamanya
terdiri atas lumut, lumut kerak, dan rumput-rumputan.
Tundra dibedakan menjadi dua jenis yaitu tundra artik dan tundra
alpine. Tundra artik terletak di kutub utara dengan kondisi menyerupai
gurun, tetapi suhu lingkungannya sangat dingin dengan fauna, seperti
serigala, rubah, beruang kutub, tupai, penguin, serta berbagai jenis
burung dan serangga. Tundra alpine terletak di ketinggian gunung. Tidak
ada pepohonan yang dapat tumbuh. Selain itu, fauna yang dapat hidup,
yaitu marmot, kambing gunung, domba, dan berbagai jenis burung.

Gambar 1.18 Daerah kutub selatan


Sumber: NN, t.t.
b. Ekosistem akuatik
Ekosistem akuatik dipengaruhi oleh kedalaman dan arus air
pada suatu perairan. Kedalaman perairan akan menentukan
sampai sejauh mana cahaya matahari dapat masuk ke dalam
perairan itu untuk proses fotosintesis. Arus air akan
memengaruhi organisme akuatik yang hidup di perairan
tersebut. Ekosistem akuatik dibedakan menjadi ekosistem air
tawar dan ekosistem laut sebagai berikut.
1) Ekosistem air tawar
a) Danau
Danau-danau di bumi menampung sejumlah besar air tawar
permukaan. Struktur danau pada umunya mirip dengan struktur laut.

Gambar 1.19 Zona ekosistem danau


Sumber: Cummings, t.t.
4)
Struktur zona akuatik dalam ekosistem danau sebagai
berikut.
(1) Zona litoral yakni bagian dasar danau yang dangkal
dan tumbuhan air masih dapat tumbuh di dasar
danau.
(2) Zona limnetik yakni bagian danau yang terbuka dan
jauh dari tepian.
(3) Zona fotik yakni cahaya matahari masih dapat masuk.
(4) Zona profundal/afotik yakni bagian danau yang dalam dan tidak
dapat ditembus cahaya matahari, tidak terdapat organisme
fotosintetik, serta dihuni hewan pemangsa dan pengurai.
Organisme di danau, antara lain ganggang sebagai
produsen, zooplankton, berbagai jenis cacing, kerang air
tawar, serangga, dan ikan.
b) Lahan basah
Lahan basah atau wet land adalah suatu daerah yang digenangi
air sehingga kondisinya mendukung untuk kehidupan berbagai
jenis organisme akuatik. Lahan basah dibedakan menjadi rawa
(marsh), rawa lumpur (swamp), dan tanah gambut (bog).
Rawa memiliki ciri tidak terlalu banyak pohon, air mengalir
dengan kecepatan sedang, dan terhubung dengan danau atau aliran
sungai. Rawa lumpur memiliki ciri didominasi pohon dan semak-
semak. Lahan gambut memiliki ciri airnya hampir tidak mengalir sama
sekali, pH air asam, serta miskin oksigen dan nitrogen.
c) Sungai
Sungai adalah badan air yang bergerak terus-menerus
menuju satu arah. Struktur sungai bervariasi di
sepanjang alirannya. Di bagian hulu, sungai cenderung
sempit sehingga arus air cepat dengan suhu dingin,
kadar materi organik rendah, kadar oksigen tinggi. Pada
hilir, sungai melebar dengan arus air lambat dan suhu
lebih hangat, materi organik banyak karena arus yang
tenang sesuai untuk pertumbuhan ganggang dan
tumbuhan air lainnya, namun kadar oksigen menjadi
rendah.
2) Ekosistem air laut
Ekosistem air laut digolongkan menjadi lautan, pantai, estuari
(muara, pertemuan sungai dengan air laut) dan terumbu
karang.

Gambar 1.20 Zona ekosistem laut


Sumber: Cummings, 2008
Berikut struktur zona akuatik dalam ekosistem danau.
a) Zona intertidal atau zona pasang surut
Pada saat pasang, zona intertidal akan ditutupi air laut. Pada saat
surut, zona ini akan kering. Zona intertidal dapat berupa pantai
berpasir, berbatu, atau berlumpur. Organisme harus beradaptasi
dengan arus laut saat pasang dan kekeringan saat surut, atau
masuk ke dalam lubang seperti kepiting. Organisme yang hidup di
zona ini, antara lain rumput laut, abalone, anemon, kepiting,
ganggang hijau, kerang, timun laut, dan bintang laut.
b) Zona neritik atau zona laut dangkal
Zona neritik atau laut dangkal berada di antara zona intertidal dan
zona pelagik. Kedalamannya rata-rata 200 m dan cenderung lebih
landai daripada zona pelagik. Pada umumnya, salinitas relatif stabil
karena cahaya matahari dapat masuk hingga dasar laut dangkal untuk
membantu fotosintesis. Di wilayah tropis, biasanya dihuni oleh
terumbu karang karena suhu air yang hangat dan intensitas matahari
yang cukup. Keragaman organisme di terumbu karang cukup tinggi,
seperti parrotfish, angelfish, butterflyfish, spons, cnidaria , cacing,
udang-udangan, moluska, bintang laut, bulu babi, dan ulat laut.
c) Zona pelagik atau zona laut terbuka
Kedalaman rata-rata zona pelagik adalah 4.000 m. Sekitar 75% air laut
berada pada zona ini. Produktivitas zona pelagik rendah walau pada zona
fotik cukup cahaya matahari, tetapi kandungan nutrisi rendah. Pada zona
afotik, tidak ada matahari sehingga tidak ada fotosintetis. Organisme zona
afotik di laut terbuka umumnya mendapatkan sumber makanan dari
sampah organik yang tenggelam dari zona fotik dengan cara menyaring
makanan, memakan bangkai, atau memangsa organisme lainnya.
Organisme laut dalam beradaptasi dengan ketiadaan cahaya dan
jarangnya makanan. Banyak invertebrata yang memiliki ukuran raksasa
dan anatomi yang unik.
d) Zona fotik dan afotik
Zona fotik dan afotik membagi laut secara vertikal
berdasarkan intensitas cahaya matahari yang masuk.
Pada zona fotik masih terdapat cahaya matahari,
sedangkan cahaya matahari tidak dapat menembus
perairan pada zona afotik.
e) Zona bentik atau dasar laut
Zona bentik yaitu bagian terendah atau dasar perairan
yang dekat dengan lantai samudera. Organisme di dasar
laut bergantung pada kedalaman laut.
c. Ekosistem buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Definisi ekosistem buatan juga mencakup
ekosistem yang terbentuk karena aktivitas atau usaha manusia dalam
pengelolaan atau untuk mengadakan perubahan terhadap lahan. Contoh
ekosistem buatan, seperti bendungan, sawah irigasi, perkebunan kopi,
perkebunan sawit, serta hutan tanaman produksi yakni jati atau karet.
Tugas Kelompok
Observasi Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Ekosistem yang dominan di Indonesia adalah ekosistem hutan hujan tropis. Lakukanlah
pengamatan terhadap ekosistem hutan hujan tropis yang paling dekat dengan daerah
Anda. Silakan hubungi instansi kehutanan terkait untuk mendapatkan pendampingan.
1. Tujuan
a. Memberikan pemahaman mengenai ekosistem.
b. Mengamati interaksi antarkomponen ekosistem hutan hujan tropis.
c. Mengomunikasikan hasil observasi ekosistem hutan hujan tropis.
2. Landasan Teori
a. Komponen-komponen ekosistem.
b. Ekosistem hutan hujan tropis
3. Langkah Proyek
a. Rencana lokasi observasi.
b. Perizinan dengan Dinas Kehutanan dan Instansi terkait serta
meminta pendampingan.
c. Waktu dan tempat pelaksanaan.
d. Alat dan bahan.

(Tentukan luas area observasi, misalnya 10 x 10 m)


e. Cara kerja.

4. Hasil Pengamatan
Komponen ekosistem
No. Komponen Biotik Jumlah No. Komponen Abiotik Jumlah

Interaksi dalam Ekosistem

Interaksi Antarkomponen Interaksi Antara Komponen Biotik


No.
Biotik dan Abiotik
Pembahasan
a. Jelaskan mengenai komponen-komponen ekosistem yang Anda
amati.
b. Jelaskan pola interaksi dalam komponen ekosistem yang Anda
amati.
c. Jelaskan aliran energi yang terjadi dalam ekosistem tersebut.
6. Kesimpulan
7. Dokumentasi
8. Daftar Pustaka

Refleksi
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
Apakah setelah mempelajari Bab 1, Anda dapat
1. memahami
hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya?
Ungkapkan alasannya:

Menurut Anda, perlukah Anda mengetahui jenis


2. interaksi
antarmakhluk hidup dan interaksi antara makhluk
hidup dan
lingkungannya?
Ungkapkan alasannya:

Menurut Anda, apakah Anda perlu memahami macam-


3. macam
ekosistem yang ada di bumi?
Ungkapkan alasannya:

4. Menurut Anda, apakah penting jika Anda dapat ikut


melestarikan ekosistem yang ada di Indonesia?
Ungkapkan alasannya:

Apabila ada materi yang belum Anda pahami, bertanyalah kepada guru,
teman, ataupun dapat mencari dari berbagai sumber.
Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ….
a. ekologi d. biosfer
b. ekosistem e. komunitas
c. habitat
2. Berikut ini yang disebut komunitas adalah ….
a. sekelompok gajah di sabana
b. sekumpulan singa yang sedang mencari mangsa
c. segerombolan semut yang membantu sekelompok kutu daun
d. sekumpulan manusia di sebuah ruangan
e. sekelompok ikan di dalam kolam renang
3. Hal-hal di bawah ini merupakan suatu keadaan yang memengaruhi
jenis bioma, kecuali ….
a. iklim d. curah hujan
b. kelembapan udara e. letak lintang ekosistem
c. interaksi antarkomponen biotik
4. Komponen abiotik yang diperlukan tumbuhan dalam proses fotosintesis adalah ….
a. tanah dan udara d. udara dan air
b. tanah dan air e. suhu dan air
c. udara dan suhu
5. Pengurai bertugas menghancurkan jasad mati agar terurai menjadi
unsur-unsur pembentuk komponen abiotik kembali. Kelompok
organisme berikut yang merupakan pengurai adalah ….
a. bakteri pembusuk dan jamurd. ulat
b. alga berklorofil e. parasit
c. benalu
6. Jamur yang berada di akar tanaman akan mendapatkan makanan
dari proses fotosintesis tanaman yang ditumpangi. Tanaman akan
memperoleh nutrisi dari jamur. Bentuk interaksi kedua organisme
tersebut adalah ….
a. mutualisme d. alelopati
b. komensalisme e. kompetisi
c. parasitisme
7. Untuk dapat memperoleh nutrisi dan air yang cukup dalam suatu ekosistem,
tumbuhan mensekresikan zat tertentu yang memengaruhi keasaman tanah
sehingga tumbuhan lain tidak dapat tumbuh di area itu. Interaksi ini disebut ….
a. mutualisme d. alelopati
b. komensalisme e. kompetisi
c. parasitisme
8. Dalam ekosistem air laut terdapat populasi organisme di bawah ini.
(1) Ikan hiu (4) Zat-zat organik
(2) Bakteri pengurai (5) Fitoplankton
(3) Ikan makarel (6) Udang
Rantai makanan yang dapat terbentuk dalam ekosistem tersebut
adalah ….
a. 5 – 3 – 6 – 2 – 1 – 4 d. 4 – 5 – 1 – 6 – 2 – 3
b. 3 – 6 – 4 – 5 – 1 – 2 e. 5 – 6 – 3 – 1 – 4 – 2
c. 2 – 3 – 5 – 4 – 1 – 6
9. Barikut yang berperan sebagai produsen pada ekosistem air adalah
….
a. terumbu karang d. zooplankton
b. ikan kecil e. fitoplankton
c. siput
10. Dalam sebuah ekosistem sawah terdapat padi, belalang, tikus, dan
ular. Akibat pengunaan pestisida yang berlebihan, populasi belalang
di sawah menurun drastis. Oleh sebab itu, yang akan terjadi adalah
….
a. populasi tikus meningkat
b. populasi tanaman padi meningkat
c. populasi ular meningkat
d. populasi tanaman padi menurun
e. populasi tikus menurun, tetapi populasi ular meningkat
11. Vegetasi didominasi tumbuhan konifer dan terdapat di wilayah yang
musim dinginnya sangat dingin serta musim panas yang singkat dan
dingin yaitu bioma ….
a. hutan gugur temperate d. padang rumput
b. tundra e. hutan hujan tropis
c. taiga
12. Ciri-ciri bioma gurun antara lain ….
a. curah hujan tinggi
b. produktivitas lebih tinggi daripada padang rumput
c. didominasi tumbuhan berdaun lebar
d. fauna yang hidup seperti tikus, kadal, dan ular
e. vegetasi utama lumut
13. Hewan yang hidup di daerah dengan musim dingin pada umumnya
memiliki kemampuan untuk hibernasi. Pada musim dingin, hewan
melakukan hibernasi karena ….
a. waktu yang tepat untuk bereproduksi
b. makanan melimpah
c. metabolisme hewan lebih aktif
d. suhu tubuh meningkat
e. menyimpan energi
14. Pada ekosistem laut zona dengan produktivitas paling tinggi ada pada zona ….
a. intertidal d. bentik
b. neritik e. pelagik
c. afotik

15. Manusia merupakan makhluk hidup yang mengeksploitasi ekosistem


untuk keperluan sehari-hari. Di dalam suatu ekosistem, jika salah
satu komponen biotiknya terganggu, hal yang akan terjadi adalah ….
a. tidak akan berpengaruh apapun
b. terganggunya biomassa pada piramida makanan
c. terganggunya rantai makanan yang terdapat di ekosistem tersebut
d. adanya komponen abiotik yang tidak berfungsi
e. tetap stabilnya rantai makanan pada ekosistem tersebut

B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Tempat tinggal makhluk hidup disebut ….
2. Sekumpulan organisme yang sejenis dalam suatu ekosistem disebut
….
3. Bioma dikelompokkan berdasarkan iklim serta persebaran flora dan
faunanya berbeda karena pengaruh ….
4. Contoh simbiosis komensalisme ….
5. Eutrofikasi merupakan interaksi antara komponen biotik dan abiotik
dalam ekosistem yang mengakibatkan ….
6. Hewan herbivora dalam tingkat trofik aliran energi disebut ….
7. Vegetasi dominan pada bioma tundra adalah ….
8. Negara yang memiliki bioma hutan gugur temperate, antara lain ….
9. Dalam ekosistem air, zona yang masih dapat ditembus cahaya
matahari disebut zona ….
10. Ciri-ciri hewan yang hidup di laut dalam yaitu ….

C. Soal Esai Uraian


Jawablah dengan ringkas dan benar.
1. Jelaskan yang dimaksud dengan individu, populasi, komunitas,
ekosistem, dan bioma.
2. Udara merupakan salah satu komponen abiotik yang sangat berpengaruh terhadap
keberlangsungan hidup komponen biotik. Manusia membutuhkan oksigen untuk
bernapas. Tumbuhan membutuhkan karbondioksida untuk melakukan fotosintesis.
Jelaskan apa yang akan terjadi jika oksigen menghilang dari bumi. (HOTS)
3. Interaksi antarkomponen biotik dengan salah satu organisme
merugikan organisme yang lain yaitu alelopati dan parasitisme.
Jelaskan perbedaan antara alelopati dan parasitisme.
4. Setiap bioma memiliki vegetasi yang berbeda. Tanaman khas dari
satu bioma belum tentu dapat bertahan hidup di lingkungan lain.
Namun, dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
rekayasa genetik menumbuhkan tanaman di ekosistem yang berbeda
dapat dilakukan seperti yang dilakukan oleh NASA yang menanam
tanaman di luar angkasa. Jelaskan bagaimana hal tersebut dapat
dilakukan. (HOTS)
5. Jelaskan produktivitas di zona intertidal, neritik, dan pelagik dalam
ekosistem laut. Jelaskan di zona mana yang memiliki produktivitas
tertinggi dan apa saja yang memengaruhi produktivitasnya.

Anda mungkin juga menyukai