PERPAJAKAN
“MACAM-MACAM PAJAK”
Dosen Pengampu :
Putri Agus Siti Safaria, S.Pd,MM
Oleh :
KELOMPOK III
Gita Maharani (S1B121066)
Ita Sulfiana (S1B121053)
Jul Ferdiansyah (S1B121086)
Julhawati (S1B121099)
Lala Lestari (S1B1210)
Marianti (S1B121084)
Mashanda Aulia Sulistiawati (S1B121085)
Meldayanti (S1B121086)
Muh.Annas Al-fahri (S1B121088)
Muh.Irfan Akbar (S1B121090)
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas “Makalah“
yang berjudul “Macam-macam Pajak” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
“Perpajakan”.
Penulis sadar dalam pembuatan Makalah ini masih belum sempurna.
Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Putri Agus Siti Safaria,
S.Pd,MM yang telah memberikan tugas ini, tak lupa juga penulis mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membimbing, mengarahkan, dan
mendukung dalam penyusunan Makalah ini.
Penulis mohon maaf jika dalam Makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, sehingga Penulis sangat membuka bagi siapa pun yang ingin
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. penulis harap dengan
selesainya Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan juga
penulis.
Kelompok III
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
....................................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
....................................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
....................................................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1
1.3 Tujuan.......................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
....................................................................................................................................
3
2.1 Pajak Penghasilan(PPh)..............................................................................
3
2.2 Pajak Pertambahan Nilai(PPN) dan Pajak Penjualan Barang
Mewah(PPnBM).......................................................................................
5
2.3 Pajak Bumi dan Bangunan.......................................................................
6
iii
2.4 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan........................................
6
2.5 Bea Materai..............................................................................................
7
2.6 Pajak Pusat dan Daerah............................................................................
8
2.7 Fiskal Luar Negeri....................................................................................
10
BAB III PENUTUP
....................................................................................................................................
19
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
19
3.2 Saran.........................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................
21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) di dalam
Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha
Impor Barang Kena Pajak
Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di
dalam Daerah Pabean
2
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean
Ekspor Barang Kena Pajak berwujud atau tidak berwujud dan Ekspor Jasa
Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Sedangkan untuk jasa yang tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai meliputi:
3
Jasa kesenian dan hiburan.
Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan.
Jasa angkutan umum di darat dan air serta jasa angkutan dala m negeri
yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan luar negeri.
Jasa tenaga kerja.
Jasa perhotelan.
Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan
pemerintahan secara umum.
Jasa penyediaan tempat parkir.
Jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam.
Jasa pengiriman uang dengan wesel pos.
Jasa boga atau katering.
4
2. Dasar pengenaan PPnBM
Harga jual produk (termasuk biaya tambahan yang dikenakan oleh penjual)
Nilai impor (cukai impor, uang dari biaya masuk serta pungutan lainnya)
Nilai ekspor (semua biaya yang dibebankan oleh eksportir)
Biaya penggantian (termasuk biaya penyerahan, ekspor jasa kena pajak dan
barang kena pajak)
Nilai lainnya
Memiliki kesamaan istilah dengan PPN, apakah perbedaan PPN dan PPnBM?
1. Pengenaan pajak
PPnBM adalah pajak yang hanya dikenakan satu kali saat transaksi
pertama, sedangkan PPN dikenakan pada setiap transaksi dari pedagang
besar hingga eceran.
2. Jenis pungutan
Dari segi jenis pungutan, PPN adalah pungutan yang didasarkan atas nilai
tambah barang. Sementara PPnBM adalah pungutan kepada barang
golongan mewah.
3. Mekanisme pengkreditan
PPN bisa dikreditkan dalam mekanisme pajak keluaran dan pajak masukan.
Sementara PPnBM adalah pajak yang tidak mungkin dikreditkan melalui
mekanisme tersebut.
4. Fungsi PPnBM
Apa saja fungsi PPnBM sebagai salah satu pungutan resmi negara? Berikut
penjelasannya.
5
Sesuai UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) atau UU PPN, barang yang
termasuk contoh PPnBM meliputi barang-barang berikut:
6. Tarif PPnBM
Setelah mengetahui perbedaan PPN dan PPnBM serta barang yang tergolong
mewah, berikut adalah tarif PPnBM menurut Undang-Undang (UU) Nomor 8
Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (PPnBM).
Pengenaan tarif PPnBM paling rendah adalah 10% dan maksimum 20%
Adanya perbedaan pengenaan tarif PPnBM didasarkan atas klasifikasi
barang tergolong mewah yang terkena PPnBM
Berdasarkan konsultasi dengan DPR
Namun guna memacu transaksi ekspor produk dalam negeri, PPnBM bisa
bernilai 0% bila produsen mengekspor barang mewah tersebut.
Selain itu, tarif PPnBM mobil dan barang mewah lainnya diberlakukan dengan
cara mengalikan nilai dasar pengenaan pajak terhadap besaran tarif PPnBM.
Pak Dani mengimpor BKP (Barang Kena Pajak) mewah dengan nilai impor
senilai Rp7.000.000. Sedangkan tarif PPnBM yang dikenakan misalnya 15%.
6
PPnBM = Tarif PPnBM x Dasar Pengenaan Pajak
PPnBM = 15% x Rp7.000.000
PPnBM = Rp1.050.000
8. Dampak PPnBM
1. Penerimaan negara
PPnBM adalah sebuah sarana untuk mengamankan penerimaan negara.
Dari iuran tersebut, pemerintah mendapatkan penerimaan yang selanjutnya
juga akan dinikmati oleh rakyat Indonesia.
2. Mengendalikan konsumsi BKP
Mirip seperti fungsi cukai yang ditujukan untuk mengendalikan konsumsi
rokok, PPnBM adalah sebuah alat guna mengendalikan konsumsi BKP
contohnya mobil. Konsumsi lebih rendah artinya lebih sedikit polusi dan
limbah yang ada di lingkungan sekitar.
3. Peningkatan penjualan mobil bekas
PPnBM mobil yang dinilai tinggi dapat membuat sebagian konsumen
beralih ke bursa mobil bekas yang bebas pajak dan harga lebih terjangkau.
Dapat dikatakan bahwa PPnBM adalah sebuah jalan untuk mengalihkan
porsi konsumsi mobil baru ke mobil bekas.
4. Kenaikan nilai saham mobil
Relaksasi PPnBm mobil yang sempat diberikan oleh pemerintah membuat
nilai saham beberapa perusahaan otomotif mengalami kenaikan. Relaksasi
PPnBM diberikan presiden untuk segmen kendaraan di bawah 1.500 cc
kategori sedan dan 4x2 sebab kategori tersebut banyak diminati kelas
menengah.
5. Menurunkan emisi gas buang mobil
PPnBM adalah pajak yang tarifnya ditetapkan berdasarkan golongan jenis
kendaraan dan emisi yang dihasilkannya. Misal, untuk PPnBM mobil
dengan tingkat emisi CO2 kurang dari 150 gram per km dikenakan tarif
senilai 15%.
7
2.3 Karakteristik Pasar Bisnis
1)
8
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan pajak
atas konsumsi barang kena pajak yang tergolong barang mewah.
Kriteria barang kena pajak yang tergolong mewah diantaranya
barang yang bukan kebutuhan pokok, dikonsumsi oleh masyarakat
tertentu umumnya berpenghasilan tinggi, dikonsumsi untuk
menunjukkan status, dan bila dikonsumsi dapat merusak kesehatan
dan moral masyarakat serta mengganggu ketertiban masyarakat.
Bea Materai merupakan pajak yang dikenakan atas dokumen,
seperti surat perjanjian, akta notaris, kwitansi pembayaran, surat
berharga, dan efek. Dimana dokumen tersebut memuat jumlah
uang atau nominal di atas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku.
Cukai adalah pungutan pajak yang dikelola oleh negara dan
dikenakan atas barang-barang tertentu dengan sifat dan
karakteristik yang telah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor
39 Tahun 2007 Tentang Cukai.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dikenakan
atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan atau bangunan. PBB
yang merupakan pungutan kepada pemerintah pusat meliputi PBB
Perkebunan, PBB Perhutanan, dan PBB Pertambangan.
9
kota/kabupaten). Jenis-jenis pajak yang masuk ke tingkat tersebut diatur
dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2022. Berikut jenis pajak yang
masuk ke dalam kategori pajak tersebut:
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (PMBLB)
Pajak Parkir
Pajak Air Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB)
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/pengertian-ppn-adalah
https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/pajak-pertambahan-nilai-
ppn
12