Anda di halaman 1dari 32

ISU TERBARU MENGENAI PERATURAN

PERPAJAKAN 2023

06/11/2023 1
www.pajak.go.id
Isu 1. Perubahan UU CIKA ke HPP
Tarif PPh WP OP dengan UU HPP
  UU PPh (UU CK) UU HPP
Lapisan Tarif
Rentang Tarif Rentang Tarif
Penghasilan Penghasilan
I 0 – Rp50 juta 5% 0 – Rp60 juta 5%

II >Rp50 – 250 juta 15% >Rp60 – 250 juta 15%

III >Rp250 – 500 juta 25% >Rp250 – 500 juta 25%

IV >Rp500 juta 30% >Rp500 juta – 530%


miliar
V     >Rp5 miliar 35%
2
Tarif PPh Badan dengan UU HPP
UU PPh (Perppu 1/2020 jo. UU 2/2020) UU HPP

Tahun Pajak Tarif Tahun Pajak Tarif

Tahun 2020 dan 2021 22%    

Tahun 2022 20% Tahun 2022 dst. 22%


.

3
Pajak Penghasilan
Final atau PPh Final
adalah pajak yang
dikenakan dengan
tarif dasar pengenaan
pajak tertentu yang
Isu 2. PPh berbeda dengan
skema pajak secara
Final umum atas
penghasilan yang
diterima atau
diperoleh sepanjang
tahun berjalan.
06/11/2023 4
PPh Final 0,5% dalam PP 55 Tahun 2022

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2022 mengubah beberapa ketentuan


mengenai Pajak Penghasilan, termasuk Pajak Penghasilan (PPh) final 0,5%, yang
sebelumnya diatur dalam PP 23/2018.

Tarif PPh final 0,5% diberikan ketika penghasilan dari usaha Wajib Pajak dalam negeri
(termasuk orang pribadi, koperasi, persekutuan komanditer, firma, perseroan terbatas,
badan usaha milik desa/badan usaha milik desa bersama) memiliki peredaran bruto
. tidak lebih dari Rp4,8 miliar dalam 1 Tahun Pajak.

5
Khusus untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki
peredaran bruto tertentu, dengan peredaran bruto sampai
dengan Rp500 juta dalam satu Tahun Pajak tidak dikenakan
PPh

Namun, sekali Wajib Pajak menggunakan tarif Pasal 17


Undang-Undang PPh, Wajib Pajak tidak dapat
menggunakan tarif PPh final 0,5% sesuai ketentuan PP
Nomor 55 Tahun 2022.

6
Pasal 56 dalam peraturan tersebut mengatur beberapa
pengecualian penghasilan dari pengenaan tarif PPh final
0,5%. Penghasilan tersebut yaitu:
1. Penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas,
2. Penghasilan dari luar negeri yang pajaknya terutang
atau telah dibayar di luar negeri
3. Penghasilan yang telah dikenai PPh final dalam
ketentuan lainnya
4. Penghasilan yang dikecualikan dari objek PPh

7
Pengurangan tarif PPh sebesar 50% sesuai
Pasal 31E Undang-Undang PPh apabila
peredaran bruto sampai dengan Rp50
Beberapa miliar;

kondisi, Wajib
Pajak juga tetap Pengurangan PPh Badan sesuai Pasal 29 PP
Nomor 94 Tahun 2010 apabila Wajib Pajak
dapat melakukan penanaman modal baru yang
merupakan industri pionir; dan
memperoleh
fasilitas PPh Pengurangan PPh Badan sesuai Pasal 75
dan 78 PP Nomor 40 Tahun 2021 apabila
lainnya, seperti Wajib Pajak Badan Usaha dan/atau Pelaku
Usaha yang menjalankan kegiatan usaha di
Kawasan Ekonomi Khusus melakukan
penanaman modal pada kegiatan utama
atau pada kegiatan lainnya.
06/11/2023 8
Isu 3. TAX RATIO
Rasio pajak (tax ratio) adalah
perbandingan antara penerimaan
pajak secara kolektif pada suatu
masa dengan Produk Domestik
Bruto (PDB) pada masa yang sama.
Dimana PDB ini merupakan total
nilai barang dan jasa suatu negara
dikurangi dengan nilai barang dan
jasa yang digunakan dalam
produksi. 06/11/2023 9
06/11/2023 10
Tax Ratio
Tahun 2022
 Merujukpada laporan APBN Kita,
penerimaan perpajakan tahun 2022
menembus Rp 2.034,5 trilun dan
PDB nominal menembus Rp
19.588,4 triliun. Dengan realisasi
tersebut, rasio perpajakan pada
tahun 2022 adalah sebesar 10,39%.

06/11/2023 11
Isu 4. e-Bupot unifikasi
e-Bupot unifikasi merupakan dokumen elektronik yang
menjadi bukti atas pemungutan pajak penghasilan dalam
SPT Masa PPh unifikasi.

Merupakan aplikasi yang digunakan wajib pajak


untuk pelaporan SPT Masa PPh unifikasi yang
dapat dijadikan bukti pemungutan pajak secara
resmi dan berlaku di seluruh Indonesia.
06/11/2023 12
06/11/2023

e-Bupot unifikasi ini diatur dalam Peraturan Dirjen


Pajak Nomor PER-24/PJ/2021 tentang Bentuk dan
Tata Cara Pembuatan Bukti
Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Serta Bentuk,
Isi, Tata Cara Pengisian, dan Penyampaian Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Unifikasi.
Peraturan ini berlaku untuk masa pajak Januari
2022, menggantikan peraturan yang sebelumnya
berlaku, yaitu PER-23/PJ/2020

13
 Dalam peraturan
tersebut dikatakan
bahwa masyarakat Salah satu syarat yang wajib
diharuskan dilakukan oleh wajib pajak yang
melaporkan SPT Masa
ingin menggunakan aplikasi e-
PPh unifikasi melalui
aplikasi e-Bupot Bupot unifikasi adalah memiliki
06/11/
2023
1
4

unifikasi. Bukti sertifikat elektronik.


potongan unifikasi ini
berupa dokumen
elektronik yang sah
dan resmi dari
Direktorat jenderal
Pajak.
06/11/2023 15
Pajak Fintech P2P Lending

Dasar Hukum Peraturan Menteri


Keuangan Nomor 69/PMK.03/2022
tentang Pajak Penghasilan (PPh)
dan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) atas Penyelenggara
Teknologi Finansial (Fintech).
Pajak fintech ini termasuk di
dalamnya pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai atau PPN e-
Wallet atau dompet digital.
06/11/2023 16
Jenis Pajak Pinjaman
Online atau Pajak
Fintech P2P Lending

 1. Bisnis Pinjaman Online Kena


Transaksi pinjaman online juga merupakan objek jasa
PPh 23 atau PPh 26

kena pajak yang dikenakan PPh Pasal 23.


Pemberi Pinjaman (Lender) dalam negeri yang menerima
penghasilan bunga atau imbal hasil berdasarkan prinsip
syariah dikenakan PPh Pasal 23
Pemberi Pinjaman atau Lender dari luar negeri yang
menerima penghasilan bunga atau imbal hasil dikenakan
PPh Pasal 26 06/11/2023 17
Perbedaan antara pengenaan PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26
adalah terletak pada subjek pajaknya.

Jika PPh Pasal 23 dikenakan pada subjek pajak atau wajib


pajak dalam negeri, sedangkan PPh Pasal 26 dikenakan
pada subjek pajak atau wajib pajak luar negeri.

06/11/2023 18
2. Bisnis Fintech ataupun Pinjaman Online Kena PPN

Bukan hanya dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23


dan/atau Pasal 26, pebisnis atau penyedia jasa layanan
teknologi finansial juga dikenakan PPN Fintech.
Hal ini sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) PMK 69/2022 yang
menyebutkan bahwa Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas
penyerahan Jasa Penyelenggaraan Teknologi Finansial oleh
Pengusaha

06/11/2023 19
Isu 5. Pajak Kripto
Aturan terkait dengan pajak atas kripto tertuang dalam Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) No. 68/PMK.03/2022 tentang PPN dan PPh
atas Transaksi Perdagangan Aset Kripto.

Investasi kripto, atau sering disebut juga sebagai investasi cryptocurrency, merujuk pada
kegiatan membeli, menyimpan, atau berdagang cryptocurrency dengan tujuan
mendapatkan keuntungan finansial.

Cryptocurrency adalah bentuk mata uang digital yang menggunakan teknologi


kriptografi untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit
baru.

06/11/2023 20
Investasi kripto melibatkan pembelian aset digital seperti Bitcoin,
Ethereum, Litecoin, Ripple, dan banyak lainnya.

Investasi kripto menawarkan beberapa keunggulan, seperti potensi


keuntungan yang tinggi dalam jangka pendek, likuiditas tinggi, dan
aksesibilitas global.

penting untuk diingat bahwa investasi kripto juga melibatkan


risiko tinggi.

Harga cryptocurrency dapat sangat fluktuatif, dengan


pergerakan harga yang cepat dan tajam.

Selain itu, ada risiko keamanan terkait dengan penyimpanan


dan penggunaan cryptocurrency. 06/11/2023 21
Transaksi hanya Boleh di Bappebti
Mata uang kripto bukanlah alat pembayaran yang sah di
Indonesia.

Pun demikian, aset kripto ini dapat diperdagangkan, namun


hanya melalui Bappebti sebagai otoritas pengawas
perdagangan berjangka komoditi di Indonesia di bawah
naungan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Oleh karena itu, perdagangan atau transaksi aset


cryptocurrency hanya dapat dilakukan melalui perusahaan
penyedia platform aset kripto yang terdaftar di Bappebti.
06/11/2023 22
Tarif pajak kripto atau PPN kripto dan PPh kripto
berdasarkan PMK 68 Tahun 2022 tersebut:

0,11% : Tarif PPN atas perdagangan aset kripto


Tarif PPN atas perdagangan aset kripto sebesar 0,11%
dari nilai transaksi dalam hal penyelenggara perdangan
adalah Pedagang Fisik Aset (PFAK).

0,22% : Tarif PPN atas perdagangan aset kripto


Tarif PPN atas perdagangan aset kripto sebesar 0,22%
dari nilai transaksi ini dalam hal penyelenggara
perdagangan bukan oleh PFAK.

06/11/2023 23
1,1% : Tarif PPN atas jasa mining
Tarif PPN atas jasa mining sebesar 1,1% dari nilai konversi
aset kripto dan jasa mining sudah terdapat verifikasi transaksi
aset.

0,1% : Tarif PPh Pasal 22 Final atas penghasilan


perdagangan aset kripto
Tarif PPh Pasal 22 atas perdagangan aset kripto sebesar
0,1% dari nilai aset kripto (jika merupakan PFAK) dikenakan
pada penjual perdagangan aset kripto.
06/11/2023 24
0,2% : Tarif PPh Pasal 22 Final atas penghasilan perdagangan
aset kripto
Tarih PPh Pasal 22 atas penambangan aset kripto sebesar
0,2% dari nilai aset kripto (jika bukan PFAK).

0,1% : Tarif PPh Pasal 22 Final atas penghasilan


penambangan aset kripto
Tarif PPh Pasal 22 Final atas penghasilan penambangan aset
kripto 0,1% dari penghasilan yang diterima atau diperoleh
penambang aset kripto (miner), tidak termasuk PPN.
06/11/2023 25
 Tuan Ali memiliki 1 koin aset kripto
dan Tuan Bima punya uang rupiah,
yang disimpan pada e-wallet yang
disediakan oleh Pedagang Fisik Aset
Contoh Kripto X.

Perhitungan  Pada 5 Mei 2022, melalui paltform yang

dan disediakan PFAK X tersebut, Tuan Ali


menjual 0,7 koin aset kripto dan Tuan
Bima membeli 0,7 koin aset kripto,
Pemungutan pada harga 1 koin aset kripto =
Rp500.000.000.

Pajak Kripto
 PFAK X sebagai penyelenggara PMSE
merupakan exchanger yang terdaftar di
Bappebti.
06/11/2023 26
Atas transaksi tersebut, PFAK X wajib:

Memungut PPh Pasal 22 pada Tuan A sebesar = 0,1% x (0,7 koin x


Rp500.000.000) = Rp350.000
Memungut PPN pada Tuan B sebesar = 1% x 10% x (0,7 koin x Rp500.000.000) =
Rp350.000
Membuat bukti pemungutan PPh Pasal 22 dan bukti pemungutan PPN berupa
Dokumen yang Dipersamakan dengan Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi
Menyetorkan PPh Pasal 22 dan PPN yang telah dipungut paling lambat 15 Juni
2022
Melaporkan pemungutan PPh Pasal 22 pada SPT Masa Unifikasi Masa Mei dan
melaporkan pemungutan PPN pada SPT Masa PPN 1107 PUT bagi Pihak Lain
Masa Mei, paling lambat 20 Juni 2022.
06/11/2023 27
Isu 6. Pajak
Karbon
 Pajak karbon adalah pajak yang
dikenakan atas penggunaan
bahan bakar fosil seperti bensin,
avtur, gas, dan lain-lain.
Artinyanya, pajak ini akan
dikenakan kepada mereka yang
menggunakan bahan bakar
tersebut.

Pajak karbon bertujuan untuk mengurangi emisi karbon


dioksida dan gas rumah kaca sebagai langkah memerangi
pemanasan global. 06/11/2023 28
Landasan hukum Pajak karbon telah ditetapkan, yaitu UU 7/2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan dan Perpres 98/2021 tentang
Penyelenggaraan NEK.

Pokok-pokok pengaturannya adalah:

Pengenaan: dikenakan atas emisi karbon yang memberikan dampak negatif bagi
lingkungan hidup.

Arah pengenaan pajak karbon: memperhatikan peta jalan pasar karbon dan/atau
peta jalan pajak karbon yang memuat strategi penurunan emisi karbon, sasaran
sektor prioritas, keselarasan dengan pembangunan energi baru dan terbarukan
serta keselarasan antar berbagai kebijakan lainnya.

06/11/2023 29
• Prinsip pajak karbon: prinsip keadilan (just) dan
keterjangkauan (affordable) dengan memperhatikan
iklim berusaha, dan masyarakat kecil.
• Tarif pajak karbon ditetapkan lebih tinggi atau sama
dengan harga karbon di pasar karbon dengan tarif
paling rendah Rp30,00 per kilogram karbon dioksida
ekuivalen (CO2e).

06/11/2023 30
Kapan dimulai pengenaan Pajak
Karbon
 Per Juni 2023 Pemerintah masih mempersiapkan aturan mengenai
pengenaan pajak karbon. Ia menegaskan, pengenaan pajak karbon bukan
sekadar instrumen untuk menambah penerimaan, melainkan sebagai
kebijakan untuk mendukung perubahan iklim.

 Jadi masih menunggu…………………………………

06/11/2023 31
06/11/2023 32

www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai