Anda di halaman 1dari 57

KPP PRATAMA SEMARANG TENGAH

KEWAJIBAN PERPAJAKAN
BENDAHARA PEMERINTAH

DPMPTSP PROV. JAWA TENGAH

SEMARANG, 14 DESEMBER 2022 www.pajak.go.id


PMK NOMOR 59/PMK.03/2022

Perubahan atas PMK-231/PMK.03/2019


Tata Cara Pendaftaran & Penghapusan NPWP,
Pengukuhan & Pencabutan Pengukuhan PKP, serta
Pemotongan &/ Pemungutan, Penyetoran, & Pelaporan
Pajak Bagi Instansi Pemerintah

www.pajak.go.id
LATAR BELAKANG & TUJUAN 3

LATAR BELAKANG
Perlunya dukungan pemerintah dalam meningkatkan penggunaan produk dalam
negeri, serta mewujudkan pengadaan langsung Instansi Pemerintah yang
transparan dan efisien melalui Sistem Informasi Pengadaan Pemerintah
TUJUAN
memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban
perpajakan bagi Instansi Pemerintah yang melakukan belanja barang/jasa pemerintah
secara elektronik melalui sistem informasi pengadaan pemerintah

memberikan kemudahan perpajakan dalam pembayaran atas belanja barang/jasa


pemerintah yang dilakukan dengan menggunakan Kartu Kredit Pemerintah (KKP) bagi
Instansi Pemerintah Pusat, Instansi Pemerintah Daerah, dan Instansi Pemerintah Desa

mendukung gerakan nasional nontunai sehingga perlu dilakukan penyesuaian


ketentuan mengenai pemungutan pajak bagi Instansi Pemerintah Pusat, Instansi
Pemerintah Daerah, dan Instansi Pemerintah Desa yang berbelanja dengan KKP.
www.pajak.go.id
POKOK PENGATURAN
4

• Mengatur pengecualian pemotongan


dan/atau pemungutan pajak oleh
Instansi Pemerintah untuk transaksi
yang dilakukan melalui Sistem
Informasi Pengadaan Pemerintah

• Mengatur perlakuan pemungutan


pajak untuk transaksi yang
menggunakan kartu kredit
pemerintah bagi pemerintah daerah
dan pemerintah desa menjadi sama
dengan perlakuan untuk transaksi
yang menggunakan kartu kredit
pemerintah pusat

www.pajak.go.id
SISTEMATIKA PMK NOMOR 59/PMK.03/2022
NO SUSUNAN PMK MUATAN PENGATURAN
5
Perubahan atas PMK-231/PMK.03/2019 tentang
1. Judul PMK Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak, serta Pemotongan dan/atau Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Bagi Instansi Pemerintah
Beberapa ketentuan dalam PMK-231/PMK.03/2019 yang mengalami perubahan, diantaranya:
1. Ketentuan Pasal 1 (Ketentuan Umum)

2. Ketentuan Pasal 3 (Kewajiban PKP) >> perubahan redaksional

3. Ketentuan Pasal 7 (Pedoman teknis KUP) >> perubahan redaksional


4. Ketentuan Pasal 9 (Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2))

5. Ketentuan Pasal 10 (Pemotongan PPh Pasal 15)


6. Ketentuan Pasal 11 (Pemotongan PPh Pasal 21)
2. Pasal I 7. Ketentuan Pasal 12 (Pemungutan PPh Pasal 22)

8. Ketentuan Pasal 13 (Pemotongan PPh Pasal 23)

9. Ketentuan Pasal 14 (Pemotongan PPh Pasal 26) >> perubahan redaksional

10. Ketentuan Pasal 16 (Penunjukan Instansi Pemerintah sebagai pemungut PPN atau PPN dan PPnBM) >> perubahan
redaksional
11. Ketentuan Pasal 17 (Tarif PPN atau PPN dan PPnBM yang dipungut) >> perubahan redaksional

12. Ketentuan Pasal 18 (Pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM)

13. Ketentuan Pasal 20 (PKP Instansi Pemerintah) >> perubahan redaksional

3. Pasal II Tanggal pemberlakuan PMK


www.pajak.go.id
DEFINISI
6

Pasal 1 angka 18 PMK No. 59/PMK.03/2022


“Instansi Pemerintah adalah instansi pemerintah pusat, instansi pemerintah daerah, dan
instansi pemerintah desa, yang melaksanakan kegiatan pemerintahan serta memiliki
kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran.”

INSTANSI PEMERINTAH

INSTANSI INSTANSI INSTANSI


PEMERINTAH PEMERINTAH PEMERINTAH
PUSAT DAERAH DESA

yang wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun


laporan keuangan sesuai standar akuntansi pemerintahan

www.pajak.go.id
INSTANSI PEMERINTAH
7
Wajib mendaftarkan diri pada KPP atau KP2KP yang wilayah kerjanya meliputi
tempat kedudukan Instansi Pemerintah menurut keadaan yang sebenarnya.

dilakukan oleh:

kepala Instansi Pemerintah Pusat, KPA, atau pejabat


yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan
Pusat

kepala Instansi Pemerintah Daerah atau pejabat yang


melaksanakan fungsi tata usaha keuangan dapat menerbitkan
Daerah secara jabatan
kepala desa atau perangkat desa yang melaksanakan
pengelolaan keuangan desa berdasarkan keputusan
Desa kepala desa

Diberikan NPWP di tempat NPWP digunakan oleh


kedudukan dan tidak PA/KPA, PPSPM, Bendahara,
terdapat NPWP cabang atau Kaur Keuangan

www.pajak.go.id
PKP
8

melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP kecuali


INSTANSI
pengusaha kecil, wajib melaporkan usahanya
PEMERINTAH
untuk dikukuhkan sebagai PKP
PMK-197/PMK.03/2013

Instansi Self
Pemerintah Assesmen Sertifika
t
Penyerahan >4,8 t
M Elektroni sesuai ketentuan
k perpajakan

PKP

Dalam hal tempat kedudukan dan tempat kegiatan usaha Instansi


Pemerintah tidak berada di wilayah kerja KPP yang sama, maka Instansi
Pemerintah wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP pada
KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan Instansi Pemerintah

DJP dapat mengukuhkan secara jabatan

www.pajak.go.id
PERMOHONAN LAIN &
PENGHAPUSAN NPWP 9

PERMOHONAN LAIN PENGHAPUSAN NPWP/PKP

Dilikuidasi PMK-48 Tahun 2017


Dilakukan dengan permohonan tentang Likuidasi Entitas Akuntansi
atau secara jabatan pada Kementerian/Lembaga
Instansi
Pemerintah 1 Tidak lagi beroperasi
1 Perubahan data
2
Pembubaran karena
2
Pemindahan tempat penggabungan
terdaftar
3 3 Tidak mendapat alokasi anggaran
Penetapan sebagai WP NE
4
Sebab lain

Disampaikan oleh penanggung jawab


proses likuidasi dan dilampiri dengan
LK

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPh
10

Instansi
Pemerintah

Wajib memotong/memungut pajak Harus membuat bukti


atas setiap pembayaran objek pemotongan/pemungutan PPh
potput

dapat berupa:
Pasal 4(2) Pasal 22
BPN
Bukti potong/pungut sesuai
Pasal 15 Pasal 23 ketentuan perpajakan; atau
Dokumen tertentu yang
dipersamakan dengan bukti
potong PPh.
Pasal 21 Pasal 26

www.pajak.go.id
PPh
PPh Pasal 4 ayat (2) 11

POKOK PERUBAHAN Pasal 9 ayat (3) PMK-231/PMK.03/2019

Mengubah dan menambah pengecualian pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) oleh Instansi Pemerintah
atas:
 huruf a (dihapus)
 huruf c, pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan atas transaksi yang dilakukan melalui
Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak Lain

Existing:
• huruf a, Pembayaran/pengakuan utang persewaan tanah dan/atau bangunan kepada penyedia jasa pelayanan
penginapan beserta akomodasinya
• belum mengatur mengenai pengecualian pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) atas transaksi melalui sistem informasi
pengadaan pemerintah

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPh Pasal 4 Ayat (2)
12

PPh Pasal 4(2) Pemotongan atas penghasilan yang dibayarkan pada pihak lain atas:

Persewaan tanah &/bangunan Hadiah undian

Pengalihan hak atas tanah Pembelian barang/jasa dari


dan/bangunan WP dengan peredaran bruto
tertentu PP23/2018
Usaha jasa konstruksi

TIDAK DILAKUKAN PEMOTONGAN ATAS:

pengalihan tanah &/bangunan oleh: Pembayaran dengan mekanisme


a. OP berpenghasilan di bawah PTKP, dengan nilai Uang Persediaan atas transaksi
pengalihan kurang dari Rp60.000.000,00. sebagaimana dimaksud pada Pasal
b. OP/Badan dalam rangka BGS/BSG/pemanfaatan BMN 9 ayat (1) PMK-59/PMK.03/2022
c. OP/Badan yang bukan subjek pajak PP34/2017 yang dilakukan melalui Pihak Lain
Pasal 9(4)a. PMK-59/PMK.03/2022 dalam Sistem Informasi Pengadaan,
yang telah dipungut PPh Pasal 22
Pembayaran atas penggunaan jasa pelayanan penginapan serta oleh Pihak Lain
akomodasinya  tidak termasuk pembayaran atas persewaan Pasal 9(4)b. PMK-59/PMK.03/2022
tanah dan/atau bangunan. Pasal 9(2) PMK-59/PMK.03/2022
www.pajak.go.id
PPH PASAL 4 (2) Persewaan

PT Y PT X DINAS KLM

•Keamanan
•Kebersihan
•Perbaikan

Menara Mulya
Servis Charge: Sewa Gedung: PPh 4 Ayat (2)
Rp20.000.000,- Rp700.000.000- 10% x 720 juta

Termasuk bangun guna serah (BGS):


pembayaran berkala
penyerahan sebelum BGS berakhir
penyerahan saat BGS berakhir
disetor atas pembayaran lain terkait BGS
nama IP

www.pajak.go.id
PPH PASAL 4 (2) Pengalihan

DINAS KLM
0% Untuk pemerintah

Rumah sederhana
1%
Rusun sederhana

2,5% Lainnya
Pengadaan
Tanah untuk Kantor

! pengecualian pemotongan PPh


dg menunjukkan fotokopi SKB

Nilai pengalihan adalah:


Nilai menurut pejabat berwenang,
Nilai menurut risalah lelang,
Nilai yang seharusnya diterima,
disetor atas Nilai yang sesungguhnya diterima,
nama rekanan
Harga pasar.

www.pajak.go.id
Jasa Konstruksi
PPH PASAL 4 (2) Berlaku mulai 21 Februari 2022

PEKERJAAN KONSTRUKSI PP-9/2022

DINAS KLM PT JKP 1,75% 4%


kualifikasi kualifikasi
kecil 2,65% 
menengah
besar

KONSTRUKSI
Tender JASA KONSULTASI
proyek konstruksi KONSTRUKSI

3,5% 6%
kualifikasi kualifikasi
ada 

PEKERJAAN KONSTRUKSI
TERINTEGRASI

disetor atas
nama dinas
rekanan dapat 2,65% 4%
bukti potong
Sertifikat Badan Sertifikat
Usaha Ada 
www.pajak.go.id
Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2022

Perubahan Tarif PPh Usaha Jasa Konstruksi


Berlaku mulai 21 Februari 2022

www.pajak.go.id
PPH PASAL 4 (2) Hadiah Undian

DINAS KLM

Undian

25%

Jumlah bruto
hadiah undian

disetor atas penerima dapat


nama dinas bukti potong

www.pajak.go.id
PPH PASAL 4 (2) PP 23 Tahun 2018

DINAS KLM PT X

Pengadaan
Alat Tulis Kantor

Ada SK PP 23 PPh Final 0,5% a.n. rekanan

Tidak ada SK PPh 22 1,5%

www.pajak.go.id
19

PPh
PPh Pasal 15

POKOK PERUBAHAN Pasal 10 PMK-231/PMK.03/2019

Menambah pengecualian pemotongan PPh Pasal 15 oleh Instansi Pemerintah atas:


 ayat (1a), pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan sehubungan dengan imbalan jasa yang
dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak
Lain

Existing:
• belum mengatur mengenai pengecualian pemotongan PPh Pasal 15 atas transaksi melalui sistem
informasi pengadaan pemerintah

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPh PPh Pasal 15
20

IDN IDN
IDN LN 1,2%
LN IDN
WP Pelayaran
Dalam Negeri LN LN FINAL

disetor atas
Khusus charter nama dinas
1,8%
IDN IDN

WP Penerbangan IDN LN
TIDAK FINAL
Dalam Negeri

IDN IDN
2,64%
IDN LN rekanan dapat
WP Penerbangan bukti potong
Pelayaran LN (BUT) FINAL

www.pajak.go.id
PPh Pasal 21
PPh
21

POKOK PERUBAHAN Pasal 11 ayat (2) PMK-231/PMK.03/2019

Mengubah dan menambah pengecualian pemotongan PPh Pasal 21 oleh Instansi Pemerintah
atas:
 huruf a, pembayaran kepada WP yang memiliki dan menyerahkan fotokopi Surat Keterangan
 huruf b, pembayaran penghasilan kepada rekanan pemerintah yang dapat menyerahkan fc
SKB pot/put PPh berdasarkan ketentuan yang mengatur mengenai tata cara pengajuan
permohonan pembebasan dari pot/put PPh
 huruf c, pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan sehubungan dengan pekerjaan,
jasa, atau kegiatan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang dibayarkan kepada
rekanan pemerintah yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan,
yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak Lain

Existing:
• huruf a, perbaikan redaksional
• huruf b, perbaikan redaksional
• belum mengatur mengenai pengecualian pemotongan PPh Pasal 21 atas transaksi melalui sistem informasi pengadaan
pemerintah
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPh PPh Pasal 21
22

Tetap Teratur (Bruto – Biaya Jabatan – Iuran Pensiun – PTKP) x Tarif

Tidak Tetap Tidak Teratur Gol. II: 0% Gol. III: 5% Gol. IV: 15%

PNS Rapel & Gaji 13 (PPh bruto 12 bln + rapel/gaji 13) – (PPh bruto 12 bln)

Tetap Teratur (Bruto – Biaya Jabatan – Iuran Pensiun – PTKP) x Tarif

Peserta Kegiatan Bruto x Tarif Pasal 17

Honorer Tidak Tetap Tidak Teratur Dijumlah dengan penghasilan tetap teratur

Ada SK PP 23 PPh Final 0,5%

Tanpa SK PP 23 Bruto x 50% x Pasal 17 Tidak punya NPWP?


Usaha Ada SKB PPh Tidak dipotong PPh PPh naik 20%
1721 A2 harus dibuat paling lambat 31 Januari

Bukti Potong Final paling lambat akhir bulan pembayaran

www.pajak.go.id
PPh Pasal 22
PPh POKOK PERUBAHAN Pasal 12 ayat (2) PMK-231/PMK.03/2019
23

Mengubah dan menambah pengecualian pemungutan PPh Pasal 22 oleh Instansi Pemerintah atas :
 huruf b, pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit
pemerintah
 huruf d, pembayaran untuk pembelian barang dengan dana BOS, BOP PAUD, atau lainnya
 huruf f, pembayaran kepada rekanan pemerintah yang memiliki dan menyerahkan fc Surat Keterangan
 huruf g, pembayaran penghasilan kepada rekanan pemerintah yang dapat menyerahkan fc SKB pot/put
PPh berdasarkan ketentuan yang mengatur mengenai tata cara pengajuan permohonan pembebasan
dari pot/put PPh
 huruf h, pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan atas pembelian barang yang dilakukan
melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak Lain

Existing:
• huruf b, hanya mengatur atas pembayaran dengan kartu kredit pemerintah atas belanja Instansi Pemerintah Pusat
• huruf d, hanya mengatur pembelian barang dengan dana BOS
• huruf f dan g, perbaikan redaksional
• belum mengatur mengenai pengecualian pemungutan PPh Pasal 22 atas transaksi melalui sistem informasi pengadaan pemerintah
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPh PPh Pasal 22
24
Ada NPWP 1,5%
Tidak punya NPWP?
Tidak dilakukan pemungutan atas: TARIF 3%

Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp2.000.000,00 tidak termasuk PPN dan
bukan merupakan pembayaran yang dipecah-pecah

Pembelian barang dengan Pembayaran kepada rekanan Pemerintah


menggunakan Kartu Kredit yang memiliki dan menyerahkan
Pemerintah fotokopi Surat Keterangan PP 23

Pembelian BBM, BBG, pelumas, Pembelian barang dari WP yang memiliki


benda pos, air, & listrik & menyerahkan fotokopi SKB

Pembelian barang menggunakan


Pembayaran dengan mekanisme Uang
dana BOS, BOP PAUD, atau BOP
Persediaan atas pembelian barang yang
pendidikan lainnya
dilakukan melalui Pihak Lain dalam
Sistem Informasi Pengadaan, yang telah
Pembelian gabah dan atau beras
dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak Lain.

www.pajak.go.id
PPh
PPh Pasal 23 25

POKOK PERUBAHAN Pasal 13 ayat (2) PMK-231/PMK.03/2019

Mengubah dan menambah pengecualian pemotongan PPh Pasal 23 oleh Instansi Pemerintah atas:
 huruf f, (dihapus)
 hururf g, penghasilan yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya kepada rekanan
pemerintah yang dapat menyerahkan fc SKB pot/put PPh berdasarkan ketentuan yang mengatur mengenai tata cara
pengajuan permohonan pembebasan dari pot/put PPh
 huruf h, penghasilan yang dibayarkan kepada rekanan pemerintah dengan mekanisme Uang Persediaan atas:
o sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
o penggunaan jasa
yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak Lain;
 huruf i, pembayaran kepada WP yang memiliki dan menyerahkan fotokopi Surat Keterangan

Existing:
• huruf f, imbalan sehubungan dengan jasa yang telah dipotong PPh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-Undang PPh
• huruf g, perubahan redaksional
• huruf h, belum mengatur mengenai pemotongan PPh Pasal 23 atas transaksi melalui sistem informasi pengadaan pemerintah
• Huruf i, menambah pengaturan pengecualian pemotongan PPh Pasal 23 bagi WP PP23
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPh 15% 30%
PPh Pasal 23 TARIF
NPWP NPWP 26
Tidak dilakukan pemotongan atas:
Bunga termasuk premium, diskonto, dan
1 imbalan karena jaminan pengembalian utang
dibayarkan/terutang kepada bank

sewa guna usaha dengan hak opsi 2 Royalti

badan usaha jasa keuangan penyalur


Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya
pinjaman dan/atau pembiayaan 3 selain yang telah dipotong PPh Pasal 21
jasa yang telah dikenai PPh final

jasa pengangkutan/ekspedisi yang 2% 4% TARIF


dikenai PPh Pasal 15
NPWP NPWP
pembelian jasa dari WP dengan SKB
Sewa & penghasilan lain terkait penggunaan
harta, kecuali objek PPh Pasal 4 ayat (2) 1
penghasilan yang dibayarkan kepada rekanan pemerintah
dengan mekanisme Uang Persediaan atas transaksi
melalui sistem informasi pengadaan pemerintah, yang Imbalan sehubungan dengan jasa yang
telah dipungut PPh 22 oleh Pihak Lain selain yang telah dipotong PPh Pasal 21 2

Pembayaran kepada rekanan Pemerintah yang memiliki &


menyerahkan fotokopi Surat Keterangan
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPh PPh Pasal 26
27

Pemotongan PPh atas penghasilan yang dibayarkan


kepada Wajib Pajak luar negeri selain BUT berupa:
TARIF

1 Bunga termasuk premium, diskonto, & 20%


imbalan jaminan pengembalian utang

2 Royalti, sewa, dan penghasilan lain


sehubungan dengan penggunaan harta

3 Imbalan sehubungan dengan jasa,


pekerjaan, dan kegiatan

4 Hadiah dan penghargaan

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPh Jenis Bukti Potong
28

Potong Buat Bukti


Pajaknya Potongnya

1 Bukti Penerimaan Negara 2 Bukti Pemotongan Pajak

3 Dokumen tertentu yang dipersamakan

www.pajak.go.id
PPN &
POKOK PERUBAHAN Pasal 18 ayat (1) PMK-231/PMK.03/2019
29

PPnBM
Menambah pengecualian pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM oleh Instansi Pemerintah atas:
 huruf b, pembayaran dengan kartu kredit pemerintah atas belanja Instansi Pemerintah
 huruf d, pembayaran atas penyerahan bahan bakar minyak dan bahan bakar bukan minyak
oleh PT Pertamina (Persero) dan/atau anak usaha PT Pertamina (Persero) yang meliputi PT
Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Elnusa Pertrofin
 huruf h, pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan atas penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak oleh PKP Rekanan Pemerintah kepada Instansi Pemerintah yang
dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan

dipungut, disetorkan, dan dilaporkan oleh pihak lain sesuai dengan PMK yang mengatur
mengenai penunjukan Pihak Lain sebagai pemungut pajak dan tata cara pemungutan,
penyetoran, dan/atau pelaporan pajak yang dipungut oleh Pihak Lain atas transaksi
pengadaan barang dan/atau jasa melalui Sistem Informasi Pengadaan
Existing:
• huruf b, hanya mengatur pembayaran dengan kartu kredit pemerintah atas belanja Instansi Pemerintah Pusat
• huruf d, hanya mengatur pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM oleh PT Pertamina, sedangkan saat ini pemungutan PPN telah dialihkan ke
anak perusahaan PT Pertamina
• huruf h, belum mengatur mengenai pengecualian pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM atas transaksi melalui sistem informasi pengadaan
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPN atas BELANJA
Faktur Tagihan Faktur Pajak dibuat saat
menyampaikan tagihan berdasarkan 30
dokumen penagihan

Barang & Jasa


Instansi
PKP Rekanan
Pemerintah

Tidak Dipungut PPN atas transaksi:


penyerahan jasa telekomunikasi oleh
pembelian paling banyak Rp2.000.000,00 tidak termasuk perusahaan telekomunikasi
PPN dan bukan merupakan pembayaran yang dipecah
pembayaran jasa angkutan udara yang
diserahkan oleh perusahaan penerbangan
pembayaran menggunakan Kartu Kredit Pemerintah atas
belanja Instansi Pemerintah
pembelian barang/jasa yang mendapat FP
fasilitas PPN tidak dipungut/dibebaskan 07-08
pembayaran dalam rangka pengadaan tanah
pembayaran dengan mekanisme Uang
Persediaan yang dilakukan melalui Pihak
pembelian BBM & bahan bakar bukan minyak oleh PT Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan.
Pertamina (Persero) dan/atau anak usaha PT Pertamina
(Persero) yang meliputi PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang
Pertamina Internasional, dan PT Elnusa Pertrofin. Pemungutan dilakukan PKP Rekanan
www.pajak.go.id
PENYETORAN PPh & PPN
& PELAPORAN 33

Batas Waktu Pembayaran Batas Pelaporan

a Pemerintah Pusat & Daerah PPh


PPN khusus PPh 21

tgl 20 bulan berikut


UP maksimal 7 hari setelah pembayaran
SPT PPh 21
LS hari yang sama dengan pembayaran
PPh + PPN Put
b Pemerintah Desa PPh
PPN
tgl 20 bulan berikut

|--| paling lama tanggal 10 bulan berikut SPT Unifikasi

c PKP Instansi Pemerintah PPN PPN bagi PKP

akhir bulan berikut


|--| paling lama akhir bulan berikutnya
SPT PPN 1111

www.pajak.go.id
34
KODE AKUN PAJAK – KODE JENIS
SETORAN KETERANGAN

411121 - 100 Pemotongan PPh Pasal 21 Non Final

Pemotongan PPh Pasal 21 Final atas honorarium/imbalan lain yg diterima Pejabat


411121 - 402 Negara, PNS, TNI/POLRI, dan pensiunannya yang sumber dananya dari APBN/APBD

Pemungutan PPh Pasal 22 oleh Bendaharawan APBN*


411122 - 910 (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)

Pemungutan PPh Pasal 22 oleh Bendaharawan APBD*


411122 - 920 (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)

www.pajak.go.id
KODE AKUN PAJAK – KODE JENIS
35
SETORAN KETERANGAN 35

411124 - 100 Pemotongan PPh Pasal 23 atas sewa

411124 - 104 Pemotongan PPh Pasal 23 atas jasa

411128 - 402 Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas pengalihan hak atas tanah / bangunan

411128 - 403 Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas sewa tanah / bangunan

411128 - 409 Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas jasa konstruksi

Pemotongan PPh Final berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018


411128 - 423 (SSP atas nama Rekanan)

www.pajak.go.id
36
KODE AKUN PAJAK – KODE JENIS
SETORAN KETERANGAN

Pemungutan PPN oleh Bendaharawan APBN*


411211 - 910 (SSP atas nama Instansi Pemerintah dan ditandatangani oleh Bendahara)

Pemungutan PPN oleh Bendaharawan APBD*


411211 - 920 (SSP atas nama Instansi Pemerintah dan ditandatangani oleh Bendahara)

www.pajak.go.id
37

PELAPORAN SPT MASA

www.pajak.go.id
PELAPORAN SPT MASA 38

SPT MASA UNIFIKASI INSTANSI PEMERINTAH

PER-17/PJ/2021

BENTUK DAN TATA CARA PEMBUATAN BUKTI


PEMOTONGAN DAN/ATAU PEMUNGUTAN PAJAK,
SERTA BENTUK, ISI, TATA CARA PENGISIAN, DAN
PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA
BAGI INSTANSI PEMERINTAH

www.pajak.go.id
SPT MASA 39

BAGI INSTANSI PEMERINTAH

SPT 21/26 Instansi Pemerintah

SPT Unifikasi Instansi Pemerintah.

www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK 40

Membuat bukti pemotongan/pemungutan pajak dan menyerahkan bukti pemotongan/


pemungutan pajak kepada pihak yang dipotong dan/atau dipungut;

Menyetorkan PPh yang telah dipotong dan/atau dipungut dan PPN/PPnBM yang dipungut;

Melaporkan bukti pemotongan/pemungutan pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak


menggunakan Surat Pemberitahuan Masa bagi Instansi Pemerintah

www.pajak.go.id
Kewajiban Pihak yang dipotong/dipungut
memberikan informasi identitas kepada Pemotong/Pemungut berupa 41

WP Dalam Negeri WP Luar Negeri

o Tax Identification
Number (TIN), atau
o Tanda terima SKD WPLN
bagi WP yang akan
menerapkan P3B
atau

(bagi Orang Pribadi yang


tidak memiliki NPWP)
www.pajak.go.id
BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PAJAK 42

meliputi:
1. Bukti Pemotongan 21/26 Instansi Pemerintah
a. Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap atau Penerima Pensiun atau Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua
Berkala (Formulir 1721-A1);
b. Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Negeri Sipil atau Anggota Tentara Nasional Indonesia atau Anggota Polisi
Republik Indonesia atau Pejabat Negara atau Pensiunannya (Formulir 1721-A2);
c. Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Final/Tidak Final (Formulir 1721-B1); dan
d. Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 (Formulir 1721-26).

2. Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Instansi Pemerintah:


a. Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 15,
PPh Pasal 22, serta PPh Pasal 23; dan
b. Bukti Pemotongan PPh Pasal 26.

3. Bukti Pemungutan PPN/PPnBM :


a. Faktur pajak atau dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak; dan
b. SSP/BPN/Sarana administrasi lain yang dipersama kandengan SSP

Bukti Pemorongan 21/26 Instansi Pemerintah dan Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi diterbitkan
melalui Aplikasi e-Bupot Instansi Pemerintah dan ditandatangani secara elektronik
www.pajak.go.id
Pembuatan Pemotongan/Pemungutan Unifikasi
43

1
Wajib Pajak
untuk…
Kode Objek Pajak, dan

1
Masa Pajak
Bukti Potong / Dalam hal pada suatu Masa Pajak terdapat 2 (dua) atau lebih
Bukti Pungut transaksi pemotongan/pemungutan PPh atas pihak yang
sama dan dengan kode objek pajak yang sama
Pemotong/Pemungut Pajak dapat membuat 1 (satu) Bukti
Pemotongan/Pemungutan Unifikasi atas transaksi
dimaksud

www.pajak.go.id
PELAPORAN SPT MASA 44
BAGI INSTANSI PEMERINTAH

Bulan Berikutnya
Paling lama 20 hari setelah
20 Berakhirnya Masa Pajak

www.pajak.go.id
Keterlambatan Pelaporan dan Pembayaran
45

o SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah tidak disampaikan


dalam jangka waktu yang ditentukan dikenakan sanksi
administrasi Pasal 7 UU KUP berupa denda sebesar :
• Rp500.000,00 (Lima ratus ribu rupiah) untuk jenis pajak
PPN dan/atau PPnBM
• Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) yang dikenakan
sebagai satu kesatuan dan tidak dihitung bagi tiap-tiap
jenis pajak

o Penyetoran jumlah pajak setelah tanggal jatuh tempo


dikenai sanksi administrasi Pasal 9 ayat (2a) UU KUP berupa
bunga.

o Penyetoran jumlah pajak yang kurang disetor akibat


pembetulan SPT Masa Unifikasi Instansi Pemerintah
setelah tanggal jatuh tempo dikenai sanksi administrasi
Pasal 8 ayat (2a) UU KUP berupa bunga.

www.pajak.go.id
PRASYARAT PENGGUNAAN APLIKASI E-BUPOT 46
INSTANSI PEMERINTAH

Pemotong/Pemungut harus:
o Memiliki EFIN untuk menggunakan akun DJP
Online (Instansi Pemerintah); dan
o Memiliki Sertifikat Elektronik atau Kode
Otorisasi DJP untuk menyampaikan SPT Masa
bagi Instansi Pemerintah;

www.pajak.go.id
SERTIFIKAT ELEKTRONIK 47
PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK

Sertifikat Elektronik Pemotong/Pemungut Pajak


yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 147/PMK.03/2017 tentang Tata
Cara Pendaftaran Wajib Pajak dan Penghapusan
Nomor Pokok Wajib Pajak serta Pengukuhan dan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
dapat digunakan untuk melakukan Tanda Tangan
Elektronik sampai dengan paling lambat tanggal 31
Desember 2022.

www.pajak.go.id
48

PMK-58/PMK.03/2022
Tentang
Penunjukkan Pihak Lain Sebagai Pemungut Pajak dan Tata Cara
Pemungutan, Penyetoran, dan/atau Pelaporan Pajak yang Dipungut oleh
Pihak Lain atas Transaksi Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui Sistem
Informasi Pengadaan Pemerintah

www.pajak.go.id
POKOK PENGATURAN
49
Hal Pengaturan PMK
Penunjukan Pihak Lain Pihak Lain berupa:
sebagai pemungut pajak a. Ritel Daring Pengadaan dan
b. Marketplace Pengadaan
ditunjuk sebagai pemungut pajak untuk melakukan pemungutan, penyetoran, dan/atau pelaporan pajak atas
penyerahan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh rekanan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi
Pengadaan.
Kewajiban dikukuhkan Pihak Lain dan rekanan wajib mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP dan dikukuhkan sebagai Pengusaha
sebagai PKP Kena Pajak, termasuk rekanan yang memenuhi kriteria pengusaha kecil.
Kewajiban pemungutan, Pihak Lain wajib melakukan pemungutan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 22, Pajak
penyetoran, dan pelaporan Pertambahan Nilai, atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang telah dipungut.
Besaran pungutan pajak a. Pajak Penghasilan Pasal 22 sebesar 0,5% dari seluruh nilai pembayaran yang tercantum dalam dokumen
tagihan, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah;
b. Pajak Pertambahan Nilai sebesar tarif pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dikalikan
dengan Dasar Pengenaan Pajak; dan
c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebesar tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku dengan
dasar pengenaan pajak.
Dokumen pemungutan Dokumen tagihan merupakan dokumen tertentu yang dipersamakan dengan bukti pemungutan Pajak
Penghasilan dan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak.
SPT yang digunakan • SPT Masa Pajak Penghasilan Unifikasi
• SPT Masa PPN 1107 PUT bagi Pihak Lain

www.pajak.go.id
RUANG LINGKUP
50

transaksi pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan dalam Sistem Informasi


Pengadaan Pemerintah, Contoh: Toko Daring dan SIPLah;

transaksi pengadaan difasilitasi oleh PPMSE berupa marketplace pengadaan


atau ritel daring pengadaan; dan

pembayaran dilakukan menggunakan Uang Persediaan (UP) melalui


marketplace pengadaan atau ritel daring pengadaan.

50
www.pajak.go.id
SUBJEK
51
1
PIHAK YANG DITUNJUK SEBAGAI PEMUNGUT
PAJAK (PPh DAN PPN)
MARKETPLACE DAN
LAIN
RITEL DARING merupakan (WAJIB PKP) atas pengadaan barang/jasa pemerintah
PPMSE yang dilakukan melalui Sistem Informasi
Pengadaan Pemerintah

YANG MELAKUKAN PENYERAHAN


2 BARANG DAN/ATAU JASA MELALUI
Sistem Informasi Pengadaan Pemerintah
REKANAN
PENGUSAHA
merupakan - MERCHANT yang terdaftar pada marketplace
PEMERINTAH (WAJIB PKP, kecuali bagi
yang ditetapkan lain ) - RITEL DARING

TERDIRI ATAS INSTANSI PEMERINTAH


3 USER SISTEM PUSAT, DAERAH, DAN DESA
INSTANSI
PENGADAAN
merupakan bertindak sebagai pembeli
PEMERINTAH BUKAN SEBAGAI
PEMUNGUT PAJAK

51
www.pajak.go.id
OBJEK PEMUNGUTAN, TARIF, DAN SAAT PENYETORAN PAJAK
52

1 Penyerahan BKP dan/atau JKP PPN PPnBM


oleh PKP Rekanan Pemerintah &
DIPUNGUT
11%*
*sesuai
kepada instansi pemerintah ketentuan
dari seluruh nilai
melalui PIHAK LAIN apabila ada pembayaran dalam
invoice

Penghasilan Rekanan Pemerintah PPh PASAL 22


2
dari instansi pemerintah atas
DIPUNGUT/
0,5%
penyerahan barang, jasa, PPh 22 yang dipungut merupakan:
DIPOTONG
dan/atau sewa harta melalui 1. kredit pajak bagi Rekanan
Pemerintah; atau
PIHAK LAIN 2. bagian dari pelunasan PPh yang
bersifat final dari Rekanan
Pemerintah (tidak dapat dikreditkan).
PPN dan PPh PASAL 22:
• DISETOR OLEH PIHAK LAIN TIAP MASA PAJAK PALING LAMBAT
TANGGAL 15 BULAN BERIKUTNYA
• DILAPOR TIAP MASA PAJAK PALING LAMA 20 (DUA PULUH) HARI
SETELAH AKHIR MASA PAJAK
52
www.pajak.go.id
PIHAK LAIN TIDAK MELAKUKAN PEMUNGUTAN PAJAK
53

Pajak Penghasilan 22 atas:


• Pembayaran sehubungan dengan penyerahan jasa angkutan umum oleh rekanan wajib
pajak orang pribadi; dan
• Pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh rekanan yang pembayarannya melalui
mekanisme Pembayaran Langsung

Pajak Pertambahan Nilai atau PPNBM atas:


a. Penyerahan barang dan/atau jasa yang tidak dikenakan PPN;
b. Penyerahan jasa angkutan umum oleh orang pribadi;
c. Penyerahan barang dan/atau jasa yang tidak dipungut PPN atau dibebaskan dari PPN;
dan
d. Penyerahan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh rekanan yang pembayarannya
dilakukan melalui mekanisme Pembayaran Langsung..

53
www.pajak.go.id
KONSEP FAKTUR PAJAK & BUKTI PEMUNGUTAN PPh PASAL 22
54

Invoice yang diterbitkan melalui sistem PMSE PIHAK LAIN diperlakukan sebagai:
• Dokumen Tertentu yang dipersamakan dengan Faktur Pajak; dan
• Dokumen yang dipersamakan dengan Bukti Pemungutan PPh

Invoice paling sedikit memuat:


a. nama dan Nomor Pokok Wajib Pajak Rekanan;
b. nama dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli atau penerima jasa;
c. nama dan Nomor Pokok Wajib Pajak Pihak Lain;
d. jenis barang dan/atau jasa;
e. seluruh nilai pembayaran atas transaksi yang dilakukan melalui Pihak Lain;
f. jumlah Pajak Penghasilan yang dipungut;
g. jumlah PPN atau PPN dan PPnBM yang dipungut; dan
h. nomor dan tanggal pembuatan dokumen tagihan.
54
www.pajak.go.id
GAMBARAN PEMUNGUTAN PAJAK OLEH PIHAK LAIN (MARKETPLACE)
56

1 Merchant input data Instansi Pemerintah


NPWP dan checklist 2 melakukan belanja INSTANSI
sebagai PKP (Harga + PPN)
PKP MERCHANT PPMSE PEMERINTAH

4 Marketplace meneruskan Marketplace a.n. merchant


uang dari Instansi Pemerintah, 3 membuat invoice
dikurangi PPh Pasal 22 & PPN
yang dipungut

5 Marketplace menyetor:
6 1. Marketplace melaporkan:
PPN yang dipungut dalam SPT Masa 1. PPh (0,5%) &
PPN 1107 PUT 2. PPN (11%)
2. PPh yang dipungut dalam SPT Masa yang telah dipungut.
PPh Unifikasi

56
www.pajak.go.id
PEMUNGUTAN PAJAK OLEH PIHAK LAIN (RITEL DARING)
57

1 Melakukan penjualan Instansi Pemerintah


2 melakukan belanja
menggunakan sarana INSTANSI
PMSE melalui SIPP. PPMSE (Harga + PPN) PEMERINTAH
RITEL DARING

Ritel daring memungut PPh


4 3 Ritel daring membuat invoice
Pasal 22 & PPN dari
pembayaran yang dilakukan
oleh Instansi Pemerintah.

5 Ritel daring menyetor:


6 1. Ritel Daring melaporkan:
PPN yang dipungut dalam SPT Masa 1. PPh (0,5%) &
PPN 1107 PUT 2. PPN (11%)
2. PPh yang dipungut dalam SPT Masa yang telah dipungut.
PPh Unifikasi

57
www.pajak.go.id
PEMUNGUTAN PAJAK ATAS TRANSAKSI OLEH PEMUNGUT MELALUI SALURAN ELEKTRONIK
58

Transaksi Melalui SIPP Kondisi Existing Kondisi PMK

Transaksi tunai - PPN dipungut oleh penjual


≤Rp2.000.000 - PPh tidak dipungut
PPN dan PPh Pasal
Transaksi tunai PPN dan PPh Pasal 22 dipungut oleh
22 dipungut oleh
>Rp2.000.000 Instansi Pemerintah
Pihak Lain
Transaksi kartu kredit - PPN dipungut oleh penjual
- PPh Pasal 22 tidak dipungut

58
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai