Anda di halaman 1dari 4

Surat Edaran Dirjen Pajak, SE - 12/PJ/2020

11 Maret 2020

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK


NOMOR SE - 12/PJ/2020

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENAHAN ADMINISTRASI


NOMOR POKOK WAJIB PAJAK INSTANSI PEMERINTAH/BENDAHARA

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

A. Umum

Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 231/PMK.03/2019 tentang Tata Cara
Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak, serta Pemotongan dan/atau Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak bagi Instansi Pemerintah (selanjutnya
disebut PMK-231), perlu disusun Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak sebagai petunjuk pelaksanaan dan tindak lanjut
atas penerbitan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Instansi Pemerintah dan penghapusan NPWP Bendahara
Pengeluaran, NPWP Bendahara Penerimaan, dan/atau NPWP Bendahara Desa, serta Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak (PKP) Instansi Pemerintah dan Pencabutan Pengukuhan PKP Bendahara yang dimiliki sebelum PMK-231 berlaku
dalam rangka pembenahan basis data Instansi Pemerintah/Bendahara.
Kegiatan pembenahan basis data NPWP Instansi Pemerintah/Bendahara dilakukan oleh Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Pajak, meliputi Direktorat Peraturan Perpajakan I (PP I), Direktorat Peraturan Perpajakan II (PP II), Direktorat
Potensi Kepatuhan dan Penerimaan (PKP), Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian (EP), Direktorat Data dan Informasi
Perpajakan (DIP), Direktorat Transformasi Proses Bisnis (TPB), dan Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK), untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud
Surat Edaran Direktur Jenderal ini dimaksudkan sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan penerbitan
NPWP Instansi Pemerintah dan penghapusan NPWP Bendahara Pengeluaran, NPWP Bendahara Penerimaan,
dan/atau NPWP Bendahara Desa, serta pengukuhan PKP Instansi Pemerintah dan pencabutan pengukuhan PKP
Bendahara secara jabatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 27 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
231/PMK.03/2019.
2. Tujuan
Surat Edaran Direktur Jenderal ini bertujuan untuk
a. menjelaskan proses bisnis
1) penerbitan NPWP dan pengukuhan PKP Instansi Pemerintah;
2) penghapusan NPWP Bendahara Pengeluaran, NPWP Bendahara Penerimaan, dan/atau
NPWP Bendahara Desa, pencabutan pengukuhan PKP Bendahara, serta Ketentuan
Pemenuhan Hak dan Kewajiban Perpajakan Instansi Pemerintah/Bendahara; dan
3) perubahan data, permohonan Sertifikat Elektronik, dan aktivasi Akun PKP Instansi
Pemerintah;
b. memberikan kepastian hukum, kemudahan dan pelayanan prima kepada Instansi
Pemerintah/Bendahara;
c. meningkatkan akurasi basis data Master File Wajib Pajak (MFWP) Instansi Pemerintah/Bendahara.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2023
Surat Edaran Dirjen Pajak, SE - 12/PJ/2020
C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Surat Edaran Direktur Jenderal ini mengatur hal-hal sebagai berikut:

1. Pengertian;
2. Penerbitan NPWP dan Pengukuhan PKP Instansi Pemerintah;
3. Penghapusan NPWP Bendahara Pengeluaran, NPWP Bendahara Penerimaan, dan/atau NPWP Bendahara Desa,
Pencabutan Pengukuhan PKP Bendahara, serta Ketentuan Pemenuhan Hak dan Kewajiban Perpajakan Instansi
Pemerintah/Bendahara; dan
4. Perubahan Data, Permohonan Sertifikat Elektronik, dan Aktivasi Akun PKP Instansi Pemerintah.

D. Dasar

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4999).
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4893).
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5069).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban
Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5268).
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.03/2017 tentang Tata Cara Pendaftaran Wajib Pajak dan
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 231/PMK.03/2019 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor
Pokok Wajib Pajak, Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta Pemotongan
dan/atau Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaperan Pajak bagi Instansi Pemerintah, yang selanjutnya disebut PMK-
231.
7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-20/PJ/2013 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor
Pokok Wajib Pajak, Pelaporan Usaha dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Penghapusan Nemer Pokok
Wajib Pajak dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta Perubahan Data dan Pemindahan Wajib
Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-02/PJ/2018.
8. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-233/PJ/2012 tentang Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-321/PJ/2012.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2023
Surat Edaran Dirjen Pajak, SE - 12/PJ/2020
E. Materi

1. Pengertian
a. Instansi Pemerintah adalah instansi pemerintah pusat, instansi pemerintah daerah, dan instansi
pemerintah desa, yang melaksanakan kegiatan pemerintahan serta memiliki kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan anggaran.
b. Instansi Pemerintah Pusat adalah satuan kerja pada kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan kesekretariatan lembaga nonstruktural,
termasuk Badan Layanan Umum, selaku pengguna Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang
wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan sesuai standar akuntansi
pemerintahan.
c. Instansi Pemerintah Daerah adalah satuan kerja perangkat daerah provinsi dan satuan kerja perangkat
daerah kabupaten/kota, termasuk Badan Layanan Umum Daerah, selaku pengguna Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan
keuangan sesuai standar akuntansi pemerintahan.
d. Instansi Pemerintah Desa adalah unit organisasi penyelenggara pemerintahan desa selaku pengguna
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun
laporan keuangan sesuai standar akuntansi pemerintahan.
e. Pengusaha Kena Pajak Instansi Pemerintah, yang selanjutnya disebut PKP Instansi Pemerintah, adalah
Instansi Pemerintah yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena
Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang PPN.
f. Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang memuat tanda tangan elektronik
dan identitas yang menunjukan status subjek hukum para pihak dalam transaksi elektronik yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak atau penyelenggara sertifikasi elektronik.
g. Aktivasi Akun PKP adalah proses aktivasi terhadap wadah layanan perpajakan secara elektronik untuk
Pengusaha Kena Pajak dalam melaksanakan ketentuan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai.
h. Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus adalah pengaktifan kembali Wajib Pajak Hapus menjadi
Wajib Pajak Aktif Sementara yang dilakukan secara jabatan berdasarkan data dan/atau informasi yang
dimaksudkan agar hak atau kewajiban Wajib Pajak atas masa/tahun pajak sebelum NPWP dihapus
dapat dilaksanakan.
2. Penerbitan NPWP dan Pengukuhan PKP Instansi Pemerintah
a. Penerbitan NPWP Instansi Pemerintah dilakukan secara jabatan terhadap Instansi Pemerintah Pusat,
Instansi Pemerintah Daerah, dan Instansi Pemerintah Desa, sesuai dengan data referensi Instansi
Pemerintah yang tersedia pada basis data Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
b. Dalam hal Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud pada huruf a, melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak kecuali pengusaha kecil sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan
yang mengatur mengenai batasan pengusaha kecil, maka pengukuhan PKP Instansi Pemerintah dilakukan
bersamaan dengan penerbitan NPWP Instansi Pemerintah.
c. Tanggal terdaftar Instansi Pemerintah sebagai Wajib Pajak dan tanggal Instansi Pemerintah dikukuhkan
sebagai PKP yaitu tanggal 1 April 2020.
d. Standar pengisian data Instansi Pemerintah pada basis data MFWP dilakukan sebagai berikut:
1) Instansi Pemerintah Pusat
a) Kode referensi: Kode Satuan Kerja sesuai referensi Satuan Kerja pada Direktorat
Jenderal Anggaran dan/atau Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
b) Penamaan: [nama Satuan Kerja] [nama unit organisasi], di mana nama Satuan Kerja
merupakan nama unit yang menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan
nama unit organisasi adalah nama unit eselon I dan Kementerian/Lembaga.
Contoh: [KPP Pratama Bogor] [Ditjen Pajak Kementerian Keuangan].
2) Instansi Pemerintah Daerah
a) Kode referensi: Gabungan dari 6 (enam) digit kode Pemerintah Daerah dan 8 (delapan)
digit kode unik Instansi Pemerintah Daerah (2 digit Kode Urusan, 2 digit Kode Bidang, 2
digit Kode Unit dan 2 digit Kode Sub Unit) sesuai referensi Satuan Kerja pada Direktorat
Jenderal Perimbangan Keuangan.
b) Penamaan: [nama dinas atau sub unit penerimaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran]
[nama Pemerintah Daerah], di mana nama Pemerintah Daerah adalah nama
Provinsi/Kabupaten/Kota.
Contoh: [Dinas Pekerjaan Umum] [Kota Surabaya].
3) Instansi Pemerintah Desa
a) Kode referensi: Kode Wilayah sesuai referensi data desa pada Kementerian Dalam
Negeri.
b) Penamaan: Desa [nama desa] [nama kecamatan] [nama kabupaten/kota].
Contoh: Desa [Warungbanten] [Kecamatan Cibeber] [Kabupaten Lebak].
Dokumen ini diketik ulang danInstansi
e. Penerbitan NPWP Pemerintah
diperuntukan secaradaneksklusif
Pengukuhan
untukPKP Instansi Pemerintah
www.ortax.org Secara 2023
dan TaxBase, Jabatan
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
Surat Edaran Dirjen Pajak, SE - 12/PJ/2020

F. Penutup

Surat Edaran Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Demikian Surat Edaran Direktur Jenderal ini disampaikan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 Maret 2020
DIREKTUR JENDERAL,

ttd.

SURYO UTOMO

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2023

Anda mungkin juga menyukai