Agust Yulian
Tembusan Yth:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
2. Inspektur Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional
Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN. Untuk memastikan
Melayani, Profesional, Terpercaya
keasliannya, silakan pindai Kode QR dan pastikan menuju ke alamat https://eoffice.atrbpn.go.id/
v 1.03
Jalan Sisingamangaraja Nomor 2 Jakarta Selatan 12014 Kotak Pos 1403 Telepon: 7228901, 7393939 email : surat@atrbpn.go.id
1. Umum
Dalam rangka mewujudkan penatausahaan Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) dan penyajian Pendapatan Diterima di Muka (PDDM) di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan dan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, maka diperlukan Standar Operasional Prosedur dalam
pelaksanaannya.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari Surat Edaran ini adalah untuk memberikan
pedoman dalam pelaksanaan penatausahaan PNBP dan penyajian PDDM di
lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
3. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup yang diatur dalam Surat Edaran ini meliputi pengertian
PNBP dan PDDM, objek PNBP, klasifikasi PNBP, penatausahaan PNBP, dan
penyajian PNBP dan PDDM.
4. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
b. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan
Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 147,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6245);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 351, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5804);
d. Peraturan…
Melayani, Profesional, Terpercaya
d. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2020 tentang Pengelolaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 230, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6563);
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2159);
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 115/PMK.06/2020 tentang
Pemanfaatan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 972);
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 225/PMK.05/2020 tentang Sistem
Penerimaan Negara Secara Elektronik (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 1676);
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.02/2021 tentang Jenis dan
Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Kebutuhan Mendesak
atas Pelayanan Penerbitan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang yang
Berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1189);
i. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 155/PMK.02/2021 tentang Tata Cara
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 987).
5. Isi
a. Pengertian
1) Penerimaan Negara Bukan Pajak yang selanjutnya disingkat PNBP
adalah pungutan yang dibayar oleh orang pribadi atau badan dengan
memperoleh manfaat secara langsung maupun tidak langsung atas
pelayanan atau pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh
negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang menjadi
penerimaan Pemerintah Pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah
dan dikelola dalam mekanisme anggaran pendapatan dan belanja
negara.
2) Pendapatan Diterima di Muka yang selanjutnya disingkat PDDM
merupakan pendapatan pajak dan/atau pendapatan bukan pajak yang
sudah diterima di rekening kas negara tetapi belum menjadi hak
pemerintah sepenuhnya karena masih melekat kewajiban pemerintah
untuk memberikan barang/jasa di kemudian hari kepada pihak ketiga.
3) PDDM atas Tunggakan Pelayanan Pertanahan dan KKPR adalah PNBP
yang sudah disetor ke Kas Negara tetapi belum menjadi hak pemerintah
sepenuhnya karena masih melekat kewajiban Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN) untuk
menyelesaikan output pelayanan yang dimohon oleh masyarakat atau
badan dalam periode yang melebihi jangka waktu pelaporan.
4) PDDM atas Sewa Barang Milik Negara adalah pendapatan yang telah
diterima oleh pemerintah atas pemanfaatan BMN dan sudah disetor oleh
pihak ketiga (penyewa) ke kas negara, namun pihak ketiga belum
menikmati barang/jasa/fasilitas dari pemerintah.
b. Objek PNBP
Objek PNBP adalah seluruh aktivitas, hal, dan/atau benda yang
menjadi sumber penerimaan negara di luar perpajakan dan hibah. Objek
PNBP memiliki kriteria sebagai berikut:
1) Pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah;
2) Penggunaan…
2) Penggunaan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja negara;
3) Pengelolaan kekayaan negara; dan/atau
4) Penetapan peraturan perundang-undangan.
d. Penatausahaan PNBP
1) Prosedur Penyetoran PNBP Pelayanan Pertanahan dan KKPR
Kementerian ATR/BPN selaku Instansi Pengelola PNBP bertugas untuk
melakukan pemungutan dan penyetoran PNBP yang berasal dari kegiatan
pelayanan pertanahan ke Kas Negara. Sebelum pelayanan dilaksanakan,
pemohon pelayanan selaku wajib bayar terlebih dahulu melakukan
pembayaran/penyetoran PNBP ke Kas Negara secara langsung, dengan
menggunakan kode billing pada Surat Perintah Setor (SPS) yang diterbitkan
melalui aplikasi Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP) yang terintegrasi
dengan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI). Besaran PNBP dihitung
secara otomatis melalui aplikasi KKP dengan mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan…
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian ATR/BPN,
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.02/2021 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Kebutuhan Mendesak atas
Pelayanan Penerbitan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang yang Berlaku
pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan
peraturan menteri terkait (peraturan turunan dari Peraturan Pemerintah
Nomor 128 Tahun 2015) untuk pengenaan tarif PNBP tertentu.
Pembayaran/penyetoran PNBP dilakukan melalui kanal pembayaran yang
ditunjuk/disetujui Kementerian Keuangan dan terhubung dengan Modul
Penerimaan Negara (MPN).
Adapun alur pemungutan dan penyetoran PNBP atas pelayanan
pertanahan adalah sebagai berikut:
fasilitas…
fasilitas dalam menunjang tugas dan fungsi instansi pengguna, dan mencegah
penggunaan BMN oleh pihak lain secara tidak sah.
Pemanfaatan BMN melalui sewa dapat dilakukan dalam hal tidak
mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan
negara, dengan tetap memperhatikan kepentingan negara dan kepentingan
umum serta tidak boleh mengubah status kepemilikan BMN. Selain itu
terhadap BMN yang diajukan sewa juga harus sudah mendapatkan penetapan
status Penggunaan.
Pihak yang dapat menyewakan BMN yaitu Pengelola Barang untuk BMN
yang berada pada Pengelola Barang dan Pengguna Barang, dengan persetujuan
dari Pengelola Barang, untuk BMN yang berada pada Pengguna Barang. Pihak
yang dapat menyewa BMN meliputi Badan Usaha Milik Negara/Daerah/Desa,
perorangan, unit penunjang kegiatan penyelenggaraan Pemerintah/Negara dan
badan usaha lainnya. Objek sewa meliputi BMN berupa tanah dan bangunan
serta selain tanah dan bangunan, objek berupa tanah dan bangunan dapat
dilakukan sewa untuk sebagian atau keseluruhan dapat meliputi ruang di
bawah dan di atas permukaan tanah.
Mekanisme pengajuan sewa BMN oleh calon mitra (penyewa) sebagai
berikut:
a) Calon mitra mengajukan permohonan pemanfaatan kepada Pengguna
Barang;
b) Pengguna Barang melakukan penelitian awal atas permohonan tersebut,
kemudian mengajukan persetujuan ke Pengelola Barang;
c) Pengelola Barang melakukan penelitian atas permohonan dan berkas-
berkas yang disampaikan oleh calon mitra dan/atau Pengguna Barang;
d) Pengelola Barang menerbitkan surat persetujuan pemanfaatan BMN
dengan mencantumkan hal-hal yang dipersyaratkan, misal tarif, jangka
waktu, peruntukan dan lain-lain;
e) Surat persetujuan dari Pengelola Barang menjadi dasar Pengguna Barang
untuk melakukan pemilihan mitra dan membuat Surat Keputusan;dan
f) Pengguna Barang menerbitkan Surat Keputusan yang menjadi dasar
perjanjian kerjasama dengan mitra.
i) Pemohon…
i. Pemohon/satker mengajukan surat permohonan disertai dengan dokumen
persyaratan sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 115/PMK.06/2020
tentang Pemanfaatan Barang Milik Negara;
ii. Seksi Pengelola Kekayaan Negara (PKN) melakukan penelitian kelengkapan
dokumen;
iii. Apabila persyaratan dinyatakan lengkap selanjutnya Seksi PKN akan
meminta penilaian dalam rangka sewa kepada penilai melalui kepala
kantor;
iv. Penilai menyampaikan hasil penilaian dalam rangka sewa kepada seksi PKN
melalui Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL);
v. Seksi PKN mengkaji dan mengonsep surat Persetujuan Sewa BMN;
vi. Kepala KPKNL menandatangani surat Persetujuan Sewa BMN;
vii. Surat Persetujuan disampaikan kepada pemohon.
Jangka waktu penyelesaian Permohonan pelaksanaan sewa atas BMN
pada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang berupa Surat
Persetujuan/Penolakan pelaksanaan sewa atas BMN pada Pengguna Barang
adalah 10 (sepuluh) hari kerja sejak surat permohonan asli diterima KPKNL
dan dokumen lengkap sampai dengan diterbitkan jawaban setuju atau tidak.
Pelaksanaan sewa BMN dituangkan dalam perjanjian yang
ditandatangani oleh Penyewa dan Pengelola Barang dalam hal BMN yang
berada pada Pengelola Barang atau Pengguna Barang dalam hal BMN yang
berada pada wewenang Pengguna Barang. Jangka waktu sewa paling lama 5
(lima) tahun sejak ditandatangani perjanjian dan dapat diperpanjang dengan
persetujuan dari Pengelola Barang, jangka waktu sewa dapat diperpanjang
untuk kerja sama infrastruktur dan kegiatan dengan karakteristik usaha yang
memerlukan waktu sewa lebih dari 5 (lima) tahun atau ditentukan dalam
Undang-Undang. Besaran sewa ditetapkan oleh Pengelola BMN untuk BMN
yang berada pada Pengelola Barang dan Pengguna Barang dengan persetujuan
Pengelola Barang untuk BMN yang berada pada Pengguna Barang. Pembayaran
uang sewa dilakukan sekaligus secara tunai dengan cara menyetor ke rekening
Kas Negara sebelum ditandatangani perjanjian.
1) Penyajian PNBP
Laporan Penerimaan PNBP adalah laporan yang disajikan oleh petugas
pengelola PNBP setiap bulannya dengan menyiapkan rekapitulasi daftar
setoran penerimaan PNBP yang dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai
berikut:
a) Mengunggah…
a. Mengunggah Data Penerimaan ke Modul Pengelola PNBP dengan ADK
SIMPONI
1) Mengambil ADK Penerimaan Melalui Aplikasi SIMPONI
a) Buka laman SIMPONI kemudian isikan username dan password;
b) Pilih menu “Masuk”;
e) Isikan…
e) Isikan periode tanggal buku sesuai dengan data penerimaan yang akan
diunggah;
f) Pilih jenis PNBP yang akan diunggah, jenis PNBP yang dipilih adalah
PNBP fungsional dan umum;
2) Mengunggah…
2) Mengunggah Data Penerimaan ke Modul Bendahara Pengeluaran dengan
ADK SIMPONI
a) Buka aplikasi SAKTI kemudian login dengan menggunakan user dan
password pengelola PNBP pada modul bendahara pengeluaran;
c) Pilih menu “+Pilih”, menu tersebut secara otomatis akan muncul pada
PC Anda;
d) Pilih ADK penerimaan dari aplikasi SIMPONI yang sebelumnya telah
diunduh;
e) Jika…
e) Jika file ADK SIMPONI telah dipilih, lanjutkan dengan pilih menu
“Validasi Data”. Akan muncul loading bar, silahkan tunggu sampai
selesai;
2) Pilih…
2) Pilih modul Bendahara, pilih menu “Upload”, kemudian ”Upload Data
Penerimaan”, dan pilih “Upload File Data MPN”;
4) Pilih menu “Data MPN”, secara otomatis akan muncul pop up pada PC
Anda. Pilih “Tanggal awal-Tanggal akhir” (pertanggal atau satu bulan);
5) Pilih…
5) Pilih data PNBP yang akan diambil kemudian pilih “Proses”;
6) Jika Data Penerimaan telah dipilih, lanjutkan dengan pilih menu “Validasi
Data”. Akan muncul loading bar, silahkan tunggu sampai selesai;
7) Jika data sudah berhasil divalidasi, seluruh transaksi akan muncul pada
kolom Data Valid. Pastikan semua data sudah sukses diunggah;
8) Lanjutkan dengan pilih menu “Upload Data”. Akan muncul loading bar,
silahkan tunggu sampai selesai;
9) Setelah…
9) Setelah data berhasil terunggah, pilih menu “Data Penerimaan” untuk
memastikan seluruh data telah terunggah.
2) Penyajian PDDM
a. Inventarisasi PDDM
(i) Inventarisasi PDDM atas Pelayanan Pertanahan dan Perizinan Lainnya
Informasi akrual PDDM atas Pelayanan Pertanahan dan
Perizinan Lainnya disajikan pada Laporan Keuangan Semester,
Triwulan, dan Unaudited/Audited. Adapun alur penyajian PDDM atas
Tunggakan Pelayanan Pertanahan dan Perizinan Lainnya secara
umum dapat dijelaskan pada bagan berikut:
fisik…
fisik dan unduh data berkas dari aplikasi KKP. Data KKP
digunakan sebagai panduan untuk melaksanakan opname fisik.
Satuan kerja agar mengumpulkan bukti screenshoot unduh data
KKP pada setiap periode pelaporan (30 Juni, 30 September, dan 31
Desember).
c) Dalam hal opname fisik pelayanan perizinan lainnya, satker
melakukan inventarisasi berkas yang dihitung berdasarkan
tanggal penerbitan NTPN tetapi belum terbit status final
sebagaimana tertera pada aplikasi Gistaru mulai 1 Januari 2015
sampai dengan periode pelaporan (30 Juni, 30 September, dan 31
Desember) yang sekaligus ditetapkan sebagai tanggal cut off
pelaksanaan opname fisik dan unduh data berkas dari aplikasi
Gistaru. Berikut daftar status final pada aplikasi Gistaru:
7 : Final KKPR
12 : Produk Final KKPR sudah dikirim dari OSS
16 sub 5 : Penolakan Kajian Final KKPR
Berita…
Berita Acara sebagaimana disebut di atas disertai dengan Form
Inventarisasi Pelayanan Pertanahan dan Perizinan Lainnya dengan
format sebagaimana berikut:
(ii) Inventarisasi…
(ii) Inventarisasi PDDM atas Sewa Barang Milik Negara
Informasi akrual Pendapatan Diterima di Muka (PDDM) atas
Sewa Barang Milik Negara disajikan pada Laporan Keuangan
Semester, Triwulan, dan Unaudited/Audited. Adapun alur penyajian
PDDM atas sewa Barang Milik Negara secara umum dapat dijelaskan
dengan bagan berikut:
b. Pencatatan PDDM
(i) Pencatatan PDDM atas Pelayanan Pertanahan dan KKPR
a) Membuat rekapitulasi pendapatan diterima di muka berdasarkan
angka pada berita acara opname fisik sebagaimana format berikut:
b. Membuat…
b) Membuat memo penyesuaian berdasarkan rekapitulasi pendapatan
diterima di muka sebagaimana format berikut:
(ii) Pencatatan…
(ii) Pencatatan PDDM atas Sewa Barang Milik Negara
Menyajikan angka total nilai pendapatan sewa barang milik
negara diterima di muka pada rekapitulasi pendapatan diterima
dimuka sebagaimana format berikut:
ii. Membuat…
berdasarkan…
berdasarkan hasil opname fisik dan diungkapkan secara memadai pada
Laporan Keuangan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Pilih “Rekam”;
- Pilih…
- Pilih “Tanggal Dokumen”, “Tanggal Transaksi”, “Isi No. Dokumen”,
dan isi “Deskripsi”;
- Cari akun, lalu pilih “Posisi Akun” di debet, lalu cari akun sesuai
memo penyesuaian dengan rincian masing-masing akun sebagai
berikut:
1. Akun 425341 untuk Pendapatan Pelayanan Pertanahan;
2. Akun 425131 untuk Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan
Bangunan;
3. Akun 425259 untuk Pendapatan Perizinan Lainnya (KKPR).
- Cari akun, lalu pilih “Posisi Akun” di kredit, lalu cari akun sesuai
memo penyesuaian dengan rincian masing-masing akun sebagai
berikut:
1. Akun 219212 untuk pasangan akun Pendapatan Pelayanan
Pertanahan dan Pendapatan Perizinan Lainnya (KKPR);
2. Akun 219211 untuk pasangan akun Pendapatan Sewa, Tanah,
Gedung dan Bangunan.
Kemudian isi “Nominal”, dan pilih “Simpan Akun”; dan
- Pilih…
- Pilih “Simpan” data akun;
- Validasi…
- Validasi jurnal berhasil, kemudian pilih “OK”, maka jurnal siap di-
posting.
- Konfirmasi...
- Konfirmasi pilih “Ya”;
2) Jurnal Balik
a) Pada setiap awal periode pelaporan berikutnya, satuan kerja
melakukan pencatatan jurnal balik Pendapatan Diterima di Muka.
- Login TA 2022 dan pilih periode penjurnalan menggunakan user
operator GLP pada menu ‘GL dan Pelaporan”. Pilih menu “Proses”,
kemudian pilih “Jurnal Penyesuaian Khusus/Manual” (contoh
membalik jurnal penyesuaian/manual di bulan Juli);
- Pilih…
- Pilih Jurnal yang telah dibuat pada menu “Jurnal Manual” atau
“Penyesuaian Khusus” yang akan dibalik di awal periode
berikutnya dan pilih “Jurnal Balik”;
b) Melakukan…
b) Melakukan validasi atas jurnal balik yang telah direkam dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
- Login menggunakan user operator GLP pada menu “GL dan
Pelaporan”, lalu pilih menu “Proses”, kemudian pilih “Validasi”;
- Validasi…
- Validasi jurnal berhasil, Pilih “OK”, maka jurnal siap di-posting.
- Posting…
Tembusan:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, di
Jakarta;
2. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan
Nasional, di Jakarta;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional, di Jakarta;
4. Para Direktur Jenderal di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, di Jakarta.
Lampiran I Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Ruang/
Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor : 20/SE-KU.03.01/XII/2022
Tanggal : 27 Desember 2022
Keterangan:
DI208 : Daftar Penyelesaian Pekerjaan Pendaftaran Tanah
DI301A : Daftar Penyerahan Hasil Pekerjaan
DI305 : Laporan Pendapatan Harian
DI307 : Daftar Penghasilan Negara
DI307A : Daftar Penyelesaian Pekerjaan Pemetaan Tematik
FI601 : Formulir Permohonan Pekerjaan Pertimbangan Teknis