Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2 Ekologi Lingkungan

Nama : Tirta Khalis


Kelas : DIV TK I A
NIT : 17263044
Pertanyaan : Bagaimana peran dan dampak manusia terhadap lingkungan?
Jawab :
Peran manusia terhadap lingkungan
Manusia dan lingkungan merupakan suatu entittas yang tidak dapat terpisahkan.
Dimana kedua mempunyai hubungan yang sangat dekat dan saling mempengaruhi satu
sama lain. Manusia beradaptasi dengan lingkungan nya dengan berbagai cara untuk bisa
bertahan hidup. Awalnya manusia beradaptasi dengan mengenal lingkunganya, setelahnya
baru beradaptasi dengan lingkunganya. Manusia merupakan makhluk yang mempunyai
peran terhadap berjalanya suatu lingkungan.
A. Peranan manusia secara umum
1. Manusia sebagai organisme yang dominan secara ekologis
Manusia memiliki peranan penting dalam biosfer karena manusia merupakan
makhluk yang dominan secara ekologi.
Terdapat dua alasan mengapa manusia disebut dominan secara ekologi,yaitu:
a. Manusia dapat berkompetisi secara lebihbaik untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan, jika dibandingkan dengan
makhluk lain slain yang ada dalam ekosistem.
b. Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap
lingkungan tempat hidupnya atau organisme lain.
Suatu makhluk hidup dikatakan dominan secara ekologi, apabila menyangkut
jumlah populasi,ukuran tubuh,dan kemampuan untuk mengubah lingkungannya.
2. Manusia sebagai makhluk pembuat alat
Kemampuan membuat alat, erat hubungannya dengan sifat tegak manusia
yang memungkinkan dia bebas menggunakan tangannya, disamping itu,
kemampuan itu juga erat hubungannya dengan kemampuan
penglihatan,kecekatan, dan kemampuan penalaran otaknya yang tinggi, jadi
manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan membuat dan
menggunakan alat.
Manusia juga merupakan organism yang membudidayakan makanannya.
Perubahan hidup dari pengumpulan makanan menjadi penanam serta pemetik
hasil tanam, merupakan suatu pencapaian yang memiliki dampak ekologi yang
luas. Alat alat pertanian berkembang dari tingkat penanaman menjadi mesin
modern yang dapat mengelolah tanah yang jauh lebih luas. Dengan demikian,
terbentuklah ekosistem buatan manusia.
3. Manusia sebagai makhluk perampok
Perkembangan sominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat alat
yang digunakan. Manusia dikenal sebagai makhluk yang paling hebat dalam
mengeksploitasi ekosistem. Ia dapat mengeksploitasi ekosistem darat maupun
laut. Hal ini terjadi karena sifatnya yang omnivore dan kebutuhannya yang
beraneka ragam, sejak semula manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya
untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja, tetapi juga keperluannya,
misalnya pakaian dan perumahan.
Sebagai salah satu mata rantai dari jarring jarring makanan, manusia dapat
memusnahkan organism lain yang berkompetisi dengannya, dalam mendapatkan
makanan dan kebutuhan lainnya.
Manusia juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang konsumtif,
misalnya untuk kepercayaan, seperti hewan qurban, hewn untuk olahraga, untuk
peliharaan, maupun untuk pretise sosial. Sedangkan tumbuhan juga dijadikan
sebagai tumbuhan estetika seperti bunga hias.
4. Manusia Sebagai Sebab Revolusi
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan merupakan penyebab utama
dalam proses evolusi organic. Evolusi alamiah berlangsung sangat lamban,
tetapi perusakan alam oleh manusia baik disengaja maupun tidak disengaja akan
mempercepat evolusi organic. Akibatnya adalah menurunnya jumlah organisme
tertentu bahkan ada beberapa yang punah. Tetapi lain pihak terdapat organisme
jenis tertentu jumlahnya meningkat dengan pesat terutama varietasnya. Semua
ini adalah akibat dari adanya intervensi manusia.
Cara manusia mempercepat evolusi adalah dengan membudidayakan
hewan dan tumbuhan, menciptakan habitat baru, serta penyebaran hewan dan
tumbuh tumbuhan.Sampai sekarang manusia masih terus mengusahakan
perkembangan varietas baru yang memenuhi kebutuhan dan selera.
Selain mengubah habitat yang diikuti terciptanya varietas baru organisme,
manusia juga mempercepat evolusi dengan mendistribusikan hewan dan
tumbuhan baru tersebut kewilayah dimana awalnya tidak ada organisme
tersebut. Kadar penyebaran ini dipercepat lagi dengan perbaikan komunitas dari
suatu tempat ke tempat lain.
5. Manusia Sebagai Makhluk Pengotor
Manusia merupakan satu satunya makhluk yang mengotori lingkungan. Hewan
membuang kotoran berupa fases yang dapat diuraikan untuk daur ulang karena
terdiri dari zat organik. Tetapi pada manusia,selain fases,manusia juga membuang
kotoran zat organik lain yang penguraiannya sangat lambat.Kotoran tersebut berasal
dari bahan sintetik dan bahkan zat yang beracun.
Sumber kotoran manusia ini berasal dari rumah, perkebunan tempat kerja, alat
transportasi dan kegiatan lain. Semua ini akan mencemari lingkungan. Bahan
pengotor ini biasanya adalah zat buangan yang dapat terbentuk padaat, cair, maupun
gas.
Bahan buangan berbentuk gas merupakan polutan yang banyak dihasilkan oleh
industry, misalnya senyawa karbon (CO,CO2,hidrokarbon), belerang dioksida, dan
lain lainnya. Juga dapat dihasilkan dari embakaran sampah atau barang tambang
seperti batu bara.
B. Peranan Manusia yang Merugikan dan Menguntungkan Lingkungan.
Peran manusia terhadap dapat bersiafat negative dan dapat bersifat positif terhadap
lingkunganya.
Peran manusia yang berdampak negatif terhadap lingkungannya antara lain :
1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam
makin menciut (depletion);
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem
binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energy;
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah
hingga menimbulkan longsor;
5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang
menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya
kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada
lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri;

Adapun peran manusia yang berdampak positif terhadap lingkunganya antara lain :
1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana
terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka
jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan
pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang
batasnya;
4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk
menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan
guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung
humus;
5. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi
lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai