Jalan Sisingamangaraja Nomor 2 Jakarta Selatan 12014 Kotak Pos 1403 Telepon: 7228901, 7393939 email : surat@atrbpn.go.id
SURAT EDARAN
NOMOR /SE-100/I/2022
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
REALISASI ANGGARAN DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
1. Umum
Bahwa dalam rangka tertib administrasi, akuntabilitas, dan
transparansi pengelolaan anggaran serta keseragaman pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, maka perlu dibuat pedoman
pelaksanaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Surat Edaran ini berisi ketentuan-ketentuan, tata cara
dan prosedur pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
4. Dasar...
4. Dasar
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1958 tentang Penghapusan Tanah-
Tanah Partikelir (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958
Nomor 2, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 1571);
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
c. Undang-Undang Nomor 56 Prp. Tahun 1960 tentang Penetapan Luas
Tanah Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960
Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2117);
d. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Meterai (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 240, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6571);
e. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya
Alam;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010 tentang Tarif Pemotongan
dan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan yang
Menjadi Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 5174);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif
atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 351,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5804);
h. Peraturan…
-3-
p. Peraturan…
-4-
u. Peraturan…
-5-
bb. Peraturan…
-6-
5. Dalam…
-8-
PEJABAT…
-11-
PANITIA…
-12-
3. Honorarium…
-13-
(b) Narasumber…
-14-
Dalam…
-15-
Gol. IV 15 % 18 %
Gol. III 5% 6%
Gol. II 0% 0%
Bukan Pegawai ASN
Lapisan…
-16-
Dalam…
-18-
g. Honorarium Rohaniawan
Untuk Rohaniawan pembayarannya menggunakan Akun 521213 dan
bagi Rohaniawan yang merupakan pegawai ASN dikenakan Pajak
Penghasilan Pasal 21 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun
2010 dengan tarif:
TARIF PAJAK
GOL Memiliki NPWP Tidak Memiliki NPWP
IV 15 % 18 %
III 5% 6%
II 0% 0%
Apabila…
-19-
B. Biaya Konsumsi
Biaya konsumsi rapat dapat diberikan dengan ketentuan:
1. rapat koordinasi dilaksanakan secara langsung (offline) minimal
selama 2 (dua) jam;
2. jika melibatkan unit Eselon II lainnya/kantor vertikal berdasarkan
struktur organisasi, diberikan konsumsi rapat berupa kudapan/snack;
3. jika melibatkan unit Eselon I lainnya/kementerian negara/lembaga
lainnya/instansi pemerintah/masyarakat, diberikan konsumsi rapat
berupa makan dan kudapan/snack.
C. Perjalanan Dinas dalam Negeri
Perjalanan Dinas dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip
selektif, ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian
kinerja, efisiensi, akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan
perjalanan dinas dan pembebanan biaya perjalanan dinas.
Perjalanan dinas meliputi perjalanan dinas jabatan dan perjalanan
dinas pindah. Surat Edaran ini hanya mengatur perjalanan dinas jabatan
yang melewati batas kota, perjalanan dinas dalam kota sampai dengan 8
(delapan) jam dan dalam kota lebih dari 8 (delapan) jam.
Unsur biaya perjalanan dinas terdiri atas uang harian, uang
representasi, uang transpor (taksi/bus/kereta api/pesawat/moda
transportasi lainnya) dan biaya penginapan.
Satuan biaya tiket termasuk biaya asuransi, tidak termasuk airport
tax, bagasi, dan biaya retribusi lainnya. Uang harian terdiri atas uang
makan, uang transpor lokal, uang saku dan uang representasi
dibayarkan secara lumpsum, sedangkan biaya transpor dibayarkan
berdasarkan…
-20-
III…
-22-
1) Kegiatan…
-25-
Uraian…
-26-
2. Apabila
dibebankan DIPA
dari luar kota
penyelenggara:
524119
Uraian…
-27-
a. Akomodasi…
-28-
b. Batasan…
-29-
e. Pengadaan…
-30-
1. Biaya…
-31-
6. Tambahan…
-32-
1. Bentuk…
-33-
11) Referensi…
-34-
2. Bea Meterai…
-35-
2. Bea Meterai
Bukti pertanggungjawaban bea meterai mulai tahun 2021 menjadi
tarif tunggal sebesar Rp10.000,00.
3. Pengenaan Pajak
a. PPN
Pembelian barang dan perolehan jasa dari pihak ketiga/rekanan
(Pengusaha Kena Pajak /PKP) yang dibayar oleh bendahara dengan
nilai transaksi di atas Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) dikenakan
PPN sebesar 10%.
Contoh: pembelian alat tulis kantor, penunjang komputer,
penggandaan, penjilidan, pemeliharaan gedung, pembelian seragam
untuk keperluan dinas, pembelian komputer, pembelian mesin
absensi Pegawai, perolehan jasa konstruksi, perolehan jasa
pemasangan mesin absensi, perolehan jasa perawatan AC kantor,
perolehan jasa atas tenaga keamanan dan tagihan lainnya yang
menurut ketentuan harus dikenakan PPN.
Transaksi pembelian barang dan perolehan jasa dari pihak ketiga
yang tidak perlu dipungut PPN oleh bendahara yaitu:
1) Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp2.000.000,00 (dua
juta rupiah) dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-
pecah;
2) Dengan Kartu Kredit Pemerintah;
3) Pembayaran atas rekening telepon/air/listrik;
4) Pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar Minyak dan Bukan
Bahan Bakar Minyak oleh PT Pertamina (Persero);
5) Jasa perhotelan;
6) Jasa pendidikan;
7) Katering;
8) Jasa angkutan umum; dan
9) Pembayaran…
-36-
b. PPh Pasal 22
Pembelian barang dengan nilai pembelian di atas Rp2.000.000,00
(dua juta rupiah) dan pemecahan nilai pembelian atas suatu
transaksi yang menjadi satu kesatuan tersebut, walaupun nilai
transaksi pembelian yang terpisah kurang dari Rp2.000.000,00 (dua
juta rupiah) namun tetap dilakukan pemungutan PPh Pasal 22
sebesar 1,5%. Apabila pihak ketiga tidak mempunyai NPWP
dikenakan tarif sebesar 3%.
Contoh: pembelian komputer, mebel, mobil dinas, ATK, penunjang
komputer dan barang lainnya oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak
penjual barang.
Transaksi pembelian barang dan perolehan jasa dari pihak ketiga
yang tidak perlu dipungut PPh Pasal 22 oleh bendahara yaitu:
1) pembelian barang dengan nilai pembelian paling banyak
Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) dengan tidak dipecah-pecah
dalam beberapa faktur;
2) dengan Kartu Kredit Pemerintah;
3) pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air
minum/PDAM dan benda-benda pos.
c. PPh Pasal 23
Pemotongan PPh Pasal 23 adalah cara pelunasan pajak dalam tahun
berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang
dibayarkan oleh bendahara kepada pihak lain, sebesar 2%. Apabila
pihak ketiga tidak mempunyai NPWP dikenakan tarif sebesar 4%.
d. PPh…
-37-
elektronik…
-38-
f. pemasangan…
-39-
4) Masa…
-40-
d. Kriteria…
-41-
7. Surat…
-42-
3) Proses…
-44-
dilihat…
-45-
6. Pengelolaan Hibah
a. Pengelolaan Hibah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 99/PMK.05/2017 Tanggal 18 Juli 2017
tentang Administrasi Pengelolaan Hibah;
b. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 271/PMK.05/2014
Tanggal 31 Desember 2014 tentang Sistem Akuntansi Dan
Pelaporan Keuangan Hibah.
7. Pinjaman atau Hibah Luar Negeri (PHLN) Program Percepatan Reforma
Agraria (PPRA)
Tata cara penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan
pelaporan dana Pinjaman atau Hibah Luar Negeri (PHLN) Program
Percepatan Reforma Agraria (PPRA) mengacu pada Petunjuk Teknis
Nomor 2/Juknis-100.03.02/II/2021 Tanggal 17 Februari 2021 tentang
Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan, Pertanggungjawaban, dan
Pelaporan Dana Pinjaman atau Hibah Luar Negeri (PHLN).
8. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
a. Metode Belanja terkait layanan PNBP dengan tarif 0 Rupiah
Penerimaan 0 rupiah tidak serta merta mengartikan belanja
operasional layanan juga 0 rupiah. Belanja Operasional layanan di
cairkan berdasarkan adanya permohonan terhadap layanan (baik
diberikan tarif 0 maupun tarif normal). Untuk itu belanja
operasional layanan terhadap layanan dengan penerimaan 0 rupiah,
dilakukan sama dengan pekerjaan lainnya yang tarifnya normal
sesuai dengan aturan yang berlaku untuk menghasilkan output
layanan dimaksud.
b. Pembayaran Belanja dengan Sumber Dana PNBP
Perubahan struktur sumber dana terhadap kegiatan prioritas
nasional yang menggunakan sumber dana PNBP memerlukan
pengaturan prioritas pembayaran belanja PNBP. Satker agar
menggunakan sumber dana PNBP terutama untuk prioritas kegiatan
sebagai berikut:
1) Belanja…
-47-
9. Kegiatan…
-48-
Contoh perhitungan:
Jika ada permohonan pelantikan sebanyak 10 orang maka jumlah
PNBP yang akan disetor sejumlah 10 orang x Rp100.000,00 =
Rp1.000.000,00, dari jumlah tersebut dapat digunakan untuk biaya
operasional sebesar 84 % atau Rp840.000,00.
Apabila jumlah peserta pelantikan kurang dari 10 orang, maka
kegiatan tetap dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan
secara keuangan. Serta dimungkinkan untuk dilakukan kegiatan
pelantikan lebih dari satu kali dalam satu tahun anggaran yang
sama dengan terlebih dahulu melakukan revisi anggaran dan selama
MP masih tersedia.
b. Pelayanan…
-50-
Adapun…
-51-
Kode…
-52-
PROGRAM/KEGIATAN/
OUTPUT/SUBOUTPUT/
Kode HARGA
KOMPONEN/SUBKOMPONEN/ VOLUME JUMLAH Output
AKUN/DETAIL SATUAN
1 2 3 4 5 6
051 PEMERIKSAAN KELENGKAPAN Surat Tanda
BERKAS & ENTRI DATA 650,000 Terima Berkas
Lengkap
521811 Belanja Barang Persediaan Barang DI 302 & DI 305
Konsumsi:
- ATK 26 Bidang 25,000 650,000
056 Penggambaran…
-53-
Penggunaan…
-54-
D. PENGUKURAN…
-55-
Contoh…
-56-
PROGRAM/KEGIATAN/
OUTPUT/SUBOUTPUT/
Kode HARGA
KOMPONEN/SUBKOMPONEN/ VOLUME JUMLAH Output
AKUN/DETAIL SATUAN
1 2 3 4 5 6
051 PEMERIKSAAN KELENGKAPAN Surat Tanda
BERKAS & ENTRI DATA 1,250,000 Terima Berkas
Lengkap
521811 Belanja Barang Persediaan Barang DI 302 & DI 305
Konsumsi:
- ATK 50 Bidang 25,000 1,250,000 Surat Tugas
055 PENGUKURAN…
-57-
Kode…
-58-
PROGRAM/KEGIATAN/
OUTPUT/SUBOUTPUT/
Kode Jumlah
KOMPONEN/SUBKOMPONEN/ HARGA
AKUN/DETAIL VOLUME JUMLAH
SATUAN
1 2 3 4 5 6
PEMERIKSAAN 930,000
051 KELENGKAPAN BERKAS &
ENTRI DATA
- Belanja Barang Persediaan
521811 Barang Konsumsi:
ATK 465 paket 2,000 930,000
052 PERSIAPAN PENGUKURAN 8,169,120
Belanja Barang Non
521219 Operasional Lainnya
Biaya Persiapan Pengukuran 465 bidang 7,568 3,519,120
Lapangan
521211 - Belanja Bahan:
Fotokopi bahan pendukung 465 paket 10,000 4,650,000
053 PENGUKURAN LAPANGAN 38,413,650
Belanja Barang Non
521219 Operasional Lainnya
Biaya Pengukuran Lapangan 465 bidang 68,110 31,671,150
Belanja Barang Persediaan
521811 Barang Konsumsi
Bahan Habis Pakai Lapangan 465 bidang 14,500 6,742,500
054 PERHITUNGAN LAPANGAN 2,325,000
- Belanja Barang Persediaan
521811 Barang Konsumsi:
ATK 465 paket 5,000 2,325,000
055 PENGGAMBARAN LAPANGAN 2,790,000
- Belanja Barang Persediaan
521811 Barang Konsumsi:
ATK 465 paket 6,000 2,790,000
PEMBUATAN PETA BIDANG
056 TANAH/SURAT UKUR 2,325,000
- Belanja Barang Persediaan
521811 Barang Konsumsi:
ATK&Penunjang Komputer 465 paket 5,000 2,325,000
057 PENYIMPANAN WARKAH 2,325,000
- Belanja Barang Persediaan
521811 Barang Konsumsi:
ATK&Penunjang Komputer 465 bidang 5,000 2,325,000
Jumlah 57,277,770
Contoh:…
-59-
Contoh:
Terdapat permohonan seluas 520 m2 (1 bidang) HSBK Rp100.000,00 dengan
SPS sebesar Rp200.000,00.
Maka biaya pengukuran lapangan adalah sebesar 80% x (85,54% x
Rp39.000.000,00) = Rp200.000,00 adalah sebesar Rp136.864,00. Sehingga biaya
untuk kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah adalah sebesar
Rp136.800,00. Selanjutnya pencairan biaya pengukuran tersebut dapat dicek
pada tabel gradasi luas untuk penentuan jumlah petugas.
REKAPITULASI…
-60-
Contoh…
-61-
Contoh pencairan per tahapan dengan gradasi luas. HSBKu non pertanian = Rp100.000,00
Pengga
Pembu Penyim
Pemeriksaa Perhitungan mbaran
Persiapan Pengukuran Penguk Lapangan atan panan
n Berkas Lapangan Lapanga
INTERVAL PBT/SU Warkah
n TOTAL
(m2)
Jml
Jml
TETAP Jam Satuan VARIABEL TETAP Jam Satuan PU JU Jam Satuan JU ASN VARIABEL TETAP TETAP TETAP TETAP TETAP
PU
ASN
0-500 2.000 0,05 17.500 865 10.000 1 1,2 11.250 13.201 1 1,2 17.500 20.534 33.735 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 82.100
500-1000 2.000 0,13 17.500 2.233 10.000 2 1,5 11.250 34.070 2 1,5 17.500 52.998 87.068 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 136.800
1000-1500 2.000 0,23 17.500 3.943 10.000 2 2,7 11.250 60.166 2 2,7 17.500 93.592 153.758 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 205.200
1500-2000 2.000 0,32 17.500 5.655 10.000 2 3,8 11.250 86.300 2 3,8 17.500 134.245 220.545 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 273.700
2000-2500 2.000 0,42 17.500 7.365 10.000 2 5,0 11.250 112.396 2 5,0 17.500 174.839 287.235 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 342.100
2500-3000 2.000 0,52 17.500 9.075 10.000 2 6,2 11.250 138.492 2 6,2 17.500 215.433 353.925 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 410.500
3000-3500 2.000 0,62 17.500 10.788 10.000 4 5,3 11.250 236.651 2 5,3 17.500 184.062 420.713 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 479.000
3500-4000 2.000 0,71 17.500 12.498 10.000 4 7,1 11.250 319.027 2 7,1 17.500 248.132 567.159 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 627.157
4000-4500 2.000 1,62 17.500 28.415 10.000 6 5,3 11.250 355.534 2 5,3 17.500 184.351 539.885 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 615.800
4500-5000 2.000 1,82 17.500 31.840 10.000 6 5,9 11.250 398.388 2 5,9 17.500 206.572 604.960 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 684.300
5000-5500 2.000 2,01 17.500 35.260 10.000 6 6,5 11.250 441.180 2 6,5 17.500 228.760 669.940 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 752.700
5500-6000 2.000 2,21 17.500 38.680 10.000 8 5,9 11.250 529.142 2 5,9 17.500 205.778 734.920 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 821.100
6000-6500 2.000 2,41 17.500 42.105 10.000 8 6,4 11.250 575.996 2 6,4 17.500 223.999 799.995 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 889.600
6500-7000 2.000 2,60 17.500 45.525 10.000 8 6,9 11.250 622.782 2 6,9 17.500 242.193 864.975 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 958.000
7000-7500 2.000 2,80 17.500 48.945 10.000 8 7,4 11.250 669.568 2 7,4 17.500 260.387 929.955 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 1.026.400
7500-8000 2.000 2,99 17.500 52.370 10.000 8 8,0 11.250 716.422 2 8,0 17.500 278.608 995.030 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 1.094.900
8000-8500 2.000 3,19 17.500 55.790 10.000 8 8,5 11.250 763.207 2 8,5 17.500 296.803 1.060.010 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 1.163.300
8500-9000 2.000 3,38 17.500 59.210 10.000 8 9,0 11.250 809.993 2 9,0 17.500 314.997 1.124.990 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 1.231.700
9000-9500 2.000 3,58 17.500 62.635 10.000 8 9,5 11.250 856.847 2 9,5 17.500 333.218 1.190.065 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 1.300.200
9500-9999 2.000 3,77 17.500 66.055 10.000 8 10,0 11.250 903.632 2 10,0 17.500 351.413 1.255.045 14.500 5.000 6.000 5.000 5.000 1.368.600
SBK…
-62-
Contoh pencairan per tahapan dengan gradasi luas. HSBKu pertanian = Rp50.000,00
SBK pertanian 50.000
1-1,5 2.000 2 0,96 17.500 33.485 20.000 8 5,1 11.250 458.075 2 5,1 17.500 178.140 636.215 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 752.700
1,5-2 2.000 2 1,45 17.500 50.595 20.000 8 7,7 11.250 692.140 2 7,7 17.500 269.165 961.305 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 1.094.900
2-2,5 2.000 2 1,93 17.500 67.700 20.000 8 10,3 11.250 926.136 2 10,3 17.500 360.164 1.286.300 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 1.437.000
2,5-3 2.000 2 2,42 17.500 84.810 20.000 8 12,9 11.250 1.160.201 2 12,9 17.500 451.189 1.611.390 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 1.779.200
3-3,5 2.000 2 2,91 17.500 101.915 20.000 8 15,5 11.250 1.394.197 2 15,5 17.500 542.188 1.936.385 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 2.121.300
3,5-4 2.000 2 3,40 17.500 119.025 20.000 8 18,1 11.250 1.628.262 2 18,1 17.500 633.213 2.261.475 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 2.463.500
4-4,5 2.000 2 3,89 17.500 136.135 20.000 8 20,7 11.250 1.862.327 2 20,7 17.500 724.238 2.586.565 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 2.805.700
4,5-5 2.000 2 4,38 17.500 153.240 20.000 8 23,3 11.250 2.096.323 2 23,3 17.500 815.237 2.911.560 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 3.147.800
5-5,5 2.000 2 4,87 17.500 170.350 20.000 8 25,9 11.250 2.330.388 2 25,9 17.500 906.262 3.236.650 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 3.490.000
5,5-6 2.000 2 5,36 17.500 187.455 20.000 10 24,1 11.250 2.716.509 2 24,1 17.500 845.136 3.561.645 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 3.832.100
6-6,5 2.000 2 5,84 17.500 204.565 20.000 10 26,4 11.250 2.964.459 2 26,4 17.500 922.276 3.886.735 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 4.174.300
6,5-7 2.000 2 6,33 17.500 221.675 20.000 10 28,6 11.250 3.212.409 2 28,6 17.500 999.416 4.211.825 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 4.516.500
7-7,5 2.000 2 6,82 17.500 238.780 20.000 10 30,8 11.250 3.460.286 2 30,8 17.500 1.076.534 4.536.820 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 4.858.600
7,5-8 2.000 2 7,31 17.500 255.890 20.000 10 33,0 11.250 3.708.236 2 33,0 17.500 1.153.674 4.861.910 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 5.200.800
8-8,5 2.000 2 7,80 17.500 272.995 20.000 12 30,5 11.250 4.119.013 2 30,5 17.500 1.067.892 5.186.905 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 5.542.900
8,5-9 2.000 2 8,29 17.500 290.105 20.000 12 32,4 11.250 4.377.173 2 32,4 17.500 1.134.823 5.511.995 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 5.885.100
9-9,5 2.000 2 8,78 17.500 307.215 20.000 12 34,3 11.250 4.635.332 2 34,3 17.500 1.201.753 5.837.085 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 6.227.300
9,5-9,99 2.000 2 9,27 17.500 324.320 20.000 12 36,2 11.250 4.893.416 2 36,2 17.500 1.268.664 6.162.080 40.000 5.000 6.000 5.000 5.000 6.569.400
Tabel…
-63-
11. Kegiatan…
-64-
a) Terkait…
-67-
e. Pelaksanaan…
-70-
2) Optimalisasi…
-71-
h. Pelaksanaan…
-72-
b) Pelayanan…
-73-
8. Surat…
-75-
8. Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal 10 Januari 2022, apabila terdapat
perubahan ketentuan terkait dengan pelaksanaan dan pertanggungjawaban
realisasi anggaran, maka Surat Edaran ini akan disesuaikan lebih lanjut.
Demikian Surat Edaran ini untuk dipedomani dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
Tembusan:
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, di
Jakarta.
Lampiran I Surat Edaran Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor : /SE-100.3/II/2021
Tanggal : Februari 2021
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila di kemudian
hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar, saya bertanggung jawab penuh dan
bersedia diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
…………………………………...(12)
Yang Membuat Pernyataan
…………………………………...(13)
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT
SURAT PERNYATAAN PEMBATALAN TUGAS PERJALANAN DINAS JABATAN
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila di kemudian
hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar dan menimbulkan kerugian negara,
saya bertanggung jawab penuh dan bersedia menyetorkan kerugian negara tersebut
ke Kas Negara.
…………………………………...(14)
Yang Membuat Pernyataan
…………………………………..(15)
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT
SURAT PERNYATAAN PEMBATALAN TUGAS PERJALANAN DINAS JABATAN
[1] Diisi nama PPK satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinasnya
[2] Diisi NIP PPK satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinasnya
[3] Diisi jabatan PPK satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinasnya
[4] Diisi nama satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinasnya
[5] Diisi nama kementerian negara/lembaga dari satuan kerja yang dibebani
biaya perjalanan dinasnya
[6] Diisi nama Pelaksana SPD
[7] Diisi NIP Pelaksana SPD
[8] Diisi jabatan Pelaksana SPD
[9] Diisi nama satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinasnya
[10] Diisi nama kementerian negara/lembaga dari satuan kerja yang dibebani
biaya perjalanan dinasnya
[11] Diisi transpor yang digunakan
[12] Diisi dengan jumlah rupiah biaya transpor dan penginapan yang tidak dapat
dikembalikan/refund sebagian/seluruhnya
[13] Diisi nomor DIPA, tanggal, dan nama satuan kerja yang dibebani biaya
perjalanan dinasnya
[14] Diisi dengan tempat dan tanggal menandatangani surat penyataan
[15] Diisi tanda tangan dan nama jelas PPK satuan kerja yang dibebani biaya
perjalanan dinasnya
Lampiran III Surat Edaran Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional
Nomor : /SE-100.3/II/2021
Tanggal : Februari 2021
Biaya
Biaya Jumlah Pemetian
Jenis Perjalanan Dinas Biaya
Uang Harian Transpor Hari yang dan
Jabatan Penginapan
Pegawai dibayarkan Angkutan
Jenazah
a. Perjalanan Dinas
Jabatan dalam rangka
Sesuai
pelaksanaan tugas dan √ √ √ -
Penugasan
fungsi yang melekat pada
jabatan
b. Perjalanan Dinas
Jabatan untuk mengikuti Sesuai
√ 1) √ 1) √ 1) -
rapat, seminar dan Penugasan
sejenisnya
c. Perjalanan Dinas Maksimal
Jabatan dalam rangka 90
√ √ 2) √ 3) -
Pengumandahan (Sembilan
(Datasering) puluh) hari
g. Perjalanan Dinas
Jabatan untuk
menjemput/mengantarkan Maksimal
ke tempat pemakaman √ √ √ 3 (tiga) √
jenazah pejabat hari
negara/pegawai negeri
yang meninggal dunia
dalam melakukan
perjalanan dinas
h. Perjalanan Dinas
Jabatan untuk
menjemput/mengantarkan
ke tempat pemakaman Maksimal
jenazah pejabat √ √ √ 3 (tiga) √
negara/pegawai negeri hari
yang meninggal dunia dari
tempat Kedudukan yang
terakhir ke kota tempat
pemakaman
Keterangan :
Pejabat/Petugas yang
mengesahkan
No Pelaksana SPD Hari Tanggal
Tanda
Nama Jabatan
Tangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Keterangan:
1. Diisi nomor urut
2. Diisi nama Pelaksana SPD yang melakukan Perjalanan Dinas
3. Diisi hari pelaksanaan Perjalanan Dinas
4. Diisi tanggal pelaksanaan Perjalanan Dinas sesuai yang tercantum dalam
Surat Tugas
5. Diisi nama pimpinan/pejabat/petugas di Tempat Tujuan Perjalanan Dinas.
6. Diisi jabatan pimpinan/pejabat/petugas di Tempat Tujuan Perjalanan
Dinas.
7. Diisi tanda tangan pejabat sebagaimana dimaksud pada angka (5) yang
ditunjuk untuk menandatangani bukti kehadiran pelaksanaan perjalanan
dinas.
Catatan:
Untuk angka (3) dan (4), apabila penugasan lebih dari 1 (satu) hari, maka diisi
per hari dan per tanggal pelaksanaan Perjalanan Dinas.
Lampiran V Surat Edaran Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional
Nomor : /SE-100.3/II/2021
Tanggal : Februari 2021
JUMLAH (10)
.............,....................(13)
Lunas Bayar,
Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran
(11) (12)
................................ ................................
NIP................................ NIP.............................
Keterangan:
b. Perjalanan Dinas
Jabatan untuk mengikuti
√ 1) √ 1) -
rapat, seminar dan
sejenisnya
c. Perjalanan Dinas Keberangkatan
Jabatan untuk menempuh √ dan -
ujian dinas/ujian jabatan Kepulangan
d. Perjalanan Dinas
Keberangkatan
Jabatan untuk mengikuti
√ dan -
pendidikan setara
Kepulangan
Diploma/S1/S2/S3
e. Perjalanan Dinas Sesuai
Jabatan untuk mengikuti √ -
Penugasan
pendidikan dan pelatihan
f. Perjalanan Dinas
Jabatan untuk
menjemput/mengantarkan
ke tempat pemakaman
Dibayarkan 1
jenazah pejabat √ √
(satu) kali
negara/pegawai negeri
yang meninggal dunia
dalam melakukan
perjalanan dinas
g. Perjalanan Dinas
Jabatan untuk
menjemput/mengantarkan
ke tempat pemakaman
jenazah pejabat Dibayarkan 1
√ √
negara/pegawai negeri (satu) kali
yang meninggal dunia dari
Tempat Kedudukan yang
terakhir ke kota tempat
pemakaman
Keterangan :
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16
(…………….……) (…………………)
Mengetahui
Direktur/Setditjen/Setitjen/Kapus/Kabiro/
Ketua STPN/Kakanwil/Kakantah
17
(…….…...……….)
Keterangan:
Keterangan :
Kegiatan :
Unit Kerja :
Hari :
Tanggal :
Tempat :
KOP SURAT
………………………………….(1)
SURAT PERNYATAAN
Nomor:……………(2)
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa pekerjaan tersebut harus segera di selesaikan di luar kantor
(dalam/ luar kota) (*) dan tidak/ perlu menginap (*), mengingat pada kantor Kementrian Agraria/ Tata
Ruang……………….…. (8) tidak terdapat fasilitas tersebut di atas untuk menyelenggarakan kegiatan
…………………..…… (9)
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila di kemudian hari ternyata surat
pernyataan ini tidak benar, saya bertanggung jawab penuh dan bersedia diproses sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
(nama) (nama)
NIP………………….(12) NIP……………………..(11)
Menyetujui Menyetujui
Pejabat Pembuat Komitmen Kepala Unit Kerja/Atasan Langsung
(nama) (nama)
NIP…………………..(14) NIP…………………..…(13)
Keterangan:
……………………………………………… (20)
PPK SATUAN KERJA PENYELENGGARA
(21) (22)
NAMA/NIP
PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PESERTA
KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA (LAMPIRAN SPD)
Lembar I :
(1) Diisi nama Kementerian Negara/Lembaga dari satuan kerja yang dibebani biaya
perjalanan dinasnya.
(2) Diisi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) / jenis PPK kegiatan tertentu apabila
dalam satuan kerja terdapat lebih dari 1 (satu) PPK.
(3) Diisi nama / NIP pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas (Pelaksana SPD).
(4) Diisi pangkat dan golongan Pelaksana SPD.
(5) Diisi jabatan / instansi Pelaksana SPD.
(6) Diisi tingkat biaya perjalanan dinas Pelaksana SPD.
(7) Diisi maksud dari dilaksanakannya perjalanan dinas.
(8) Diisi jenis alat angkutan/transpor yang digunakan.
(9) Diisi kota tempat kedudukan asal/keberangkatan Pelaksana SPD.
(10) Diisi kota tempat tujuan pelaksanaan perjalanan dinas.
(11) Diisi lama waktu dilaksanakannya perjalanan dinas dengan satuan hari atau
jam.
(12) Diisi tanggal keberangkatan pelaksanaan perjalanan dinas.
(13) Diisi tanggal harus kembali ke tempat kedudukan semula atau tiba di tempat
tujuan baru untuk perjalanan dinas pindah.
(14) Diisi nama pengikut atau yang turut serta dengan pegawai yang melaksanakan
perjalanan dinas, khusus untuk perjalanan dinas pindah. Untuk perjalanan
dinas jabatan, isian ini dikosongkan.
(15) Diisi dengan tanggal lahir pengikut/yang turut serta dengan pegawai yang
melaksanakan perjalanan dinas, khusus untuk perjalanan dinas pindah. Untuk
perjalanan dinas jabatan, isian ini dikosongkan.
(16) Diisi hubungan pengikut dengan Pelaksana SPD, khusus untuk perjalanan dinas
pindah. Untuk perjalanan dinas jabatan, isian ini dikosongkan.
(17) Diisi nama satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinas.
(18) Diisi kegiatan, output dan akun dalam DIPA yang dibebani.
(19) Diisi Nomor dan tanggal Surat Tugas Pelaksana SPD.
(20) Diisi tempat penandatanganan SPD.
(21) Diisi tanggal penandatanganan SPD.
(22) Diisi nama dan NIP PPK yang menandatangani SPD.
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)
KHUSUS DALAM RANGKA RAPAT, SEMINAR DAN SEJENISNYA
Lembar I :
(1) Diisi nama Kementerian Negara/Lembaga dari satuan kerja yang dibebani biaya
perjalanan dinasnya.
(2) Diisi “terlampir”.
(3) Diisi “terlampir”.
(4) Diisi “terlampir”.
(5) Diisi “terlampir”.
(6) Diisi “terlampir”.
(7) Diisi maksud dari dilaksanakannya perjalanan dinas.
(8) Diisi “terlampir”.
(9) Diisi “terlampir”.
(10) Diisi kota tempat tujuan pelaksanaan perjalanan dinas dalam rangka rapat,
seminar, dan sejenisnya.
(11) Diisi “terlampir”.
(12) Diisi “terlampir”.
(13) Diisi “terlampir”.
(14) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(15) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(16) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(17) Diisi nama satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinas dalam rangka rapat,
seminar, dan sejenisnya.
(18) Diisi kegiatan, output dan akun dalam DIPA yang dibebani.
(19) Diisi “terlampir”.
(20) Diisi tempat penandatanganan SPD.
(21) Diisi tanggal penandatanganan SPD.
(22) Diisi nama dan NIP PPK yang menandatangani SPD.
Lembar II :
I. Diisi dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Biaya Perjalanan Dinas dibebankan pada DIPA Pelaksana SPD
(23) Diisi kota tempat kedudukan asal/keberangkatan Pelaksana SPD.
(24) Diisi nama tempat tujuan perjalanan dinas Pelaksana SPD.
(25) Diisi tanggal keberangkatan perjalanan dinas.
(26) Diisi nama jabatan penanda tangan SPD di tempat kedudukan
asal/keberangkatan.
(27) Diisi tanda tangan dan nama Kepala Satuan Kerja atau Pejabat yang ditunjuk
pada instansi Pelaksana SPD atau Atasan Pelaksana SPD
(28) Diisi NIP Kepala Satuan Kerja atau Pejabat yang ditunjuk pada instansi Pelaksana
SPD.
2. Biaya Perjalanan Dinas dibebankan pada DIPA Satuan Kerja Penyelenggara
(23) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(24) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(25) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(26) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(27) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(Tidak perlu ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat yang ditunjuk
pada instansi Pelaksana SPD atau Atasan Pelaksana SPD).
(28) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
Keterangan :
1. √ 1) : Uang Harian diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan
dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan.
2. √2) : Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka
mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan
sebesar biaya transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti
pengeluaran transpor kepulangan.
3. √3) : Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday diberikan sesuai
dengan paket rapat, seminar, dan sejenisnya yang diatur dalam
Standar Biaya.
4. √4) : Biaya Penginapan diberikan apabila memerlukan waktu
untuk menginap 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan/atau 1
(satu) hari pada saat kepulangan.
5. Uang Saku Paket Fullboard/Fullday/Halfday mengikuti ketentuan
yang diatur dalam Standar Biaya
6. Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan
kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat
rutin.
Lampiran XIV Surat Edaran Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional
Nomor : /SE-100.3/II/2021
Tanggal : Februari 2021
FORMAT KUITANSI
KUITANSI
TA : (1)
Nomor Bukti : (2)
Mata : (3)
Anggaran
KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN
(10) (9)
Tanda Tangan
(11)
(Nama Jelas)
NIP/NRP
PETUNJUK PENGISIAN KUITANSI
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi tahun anggaran berkenaan
(2) Diisi nomor urut kuitansi/bukti pembukuan
(3) Diisi mata anggaran yang dibebani transaksi pembayaran
(4) Diisi nama satker yang bersangkutan
(5) Diisi jumlah uang dengan angka
(6) Diisi jumlah uang dengan huruf
(7) Diisi uraian pembayaran yang meliputi jumlah barang/jasa dan
spesifikasi teknisnya
(8) Diisi tempat tanggal penerimaan uang
(9) Diisi tanda tangan, nama jelas, stempel perusahaan(apabila ada) dan
meterai sesuai ketentuan
(10) Diisi tanda tangan, nama jelas dan NIP/NRP Pejabat Pembuat
Komitmen serta stempel dinas
(11) Diisi tanda tangan, nama jelas dan NIP/NRP pejabat yang ditunjuk
dan bertanggung jawab dalam penerimaan barang/jasa
Lampiran XVI Surat Edaran Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional
Nomor : /SE-100.3/II/2021
Tanggal : Februari 2021
SURAT PERNYATAAN
Surat jaminan tersebut di atas memenuhi sifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional) sebagaimana dimaksud dalam Perpres No. 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Perpres No. 4 Tahun 2015
KODE
SETORAN
KODE
SETORAN
900 Pemungut PPh Pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
non-Bendaharawan dipungut oleh Pemungut selain
Bendaharawan.
910 Pemungut PPh Pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendaharawan APBN dipungut oleh Pemungut Bendaharawan
APBN
920 Pemungut PPh Pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang
Bendaharawan APBD dipungut oleh Pemungut Bendaharawan
APBD
3. Kode Akun Pajak 411124 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 23
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
100 Masa PPh Pasal 23 untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang
harus disetor (selain PPh Pasal 23 atas
dividen, bunga, royalti, dan jasa) yang
tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal
23 termasuk SPT pembetulan sebelum
dilakukan pemeriksaan.
104 PPh Pasal 23 atas Jasa untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang
harus disetor atas jasa yang dibayarkan
kepada Wajib Pajak dalam negeri yang
tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 23.
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
403 PPh Final Pasal 4 ayat (2) untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
atas Persewaan Tanah (2) atas Persewaan Tanah dan/atau
dan/atau Bangunan Bangunan.
409 PPh Final Pasal 4 ayat (2) untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat
atas Jasa Konstruksi (2) atas jasa konstruksi
5. Kode Akun Pajak 411211 Untuk Jenis Pajak PPN Dalam Negeri
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
900 Pemungut PPN Dalam untuk pembayaran PPN Dalam Negeri yang
Negeri non-Bendaharawan dipungut oleh Pemungut selain
Bendaharawan.
910 Pemungut PPN Dalam untuk pembayaran PPN Dalam Negeri yang
Negeri Bendaharawan APBN dipungut oleh Pemungut Bendaharawan
APBN
920 Pemungut PPN Dalam untuk pembayaran PPN Dalam Negeri yang
Negeri Bendaharawan dipungut oleh Pemungut Bendaharawan
APBD APBD
Lampiran XXI Surat Edaran Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional
Nomor : /SE-100.3/II/2021
Tanggal : Februari 2021
Dokumen
No. Uraian Belanja Ketentuan Pelaksanaan Akun
Pertanggungjawaban
1 2 3 5 6
SURAT TUGAS
KEGIATAN ………………………………………………
NOMOR: …..
b. Dengan tugas:
Melaksanakan Kegiatan ….. Tahun Anggaran …..
2. Lokasi dan Volume Kegiatan:
a. Desa : …..
b. Kecamatan : …..
c. Volume : ….. (Bidang)
3. Waktu:
a. Mulai Tanggal : …..
b. Sampai Tanggal : …..
c. Lama Pelaksanaan : … Hari
4. Biaya dibebankan pada:
DIPA Tahun Anggaran … Kantor Wilayah BPN/Kantor Pertanahan …..
5. Hasil Pelaksanaan Tugas supaya dilaporkan.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dikeluarkan di : ..…
Pada Tanggal : …..
Kepala/Ketua …..
Kantor Wilayah BPN/Kantor Pertanahan …..
………………………………………..
NIP. …………………………………..
Contoh Daftar Nominatif
JABATAN JUMLAH
JUMLAH SATUAN TANDA
NO. NAMA DALAM GOL. DITERIMA
BIDANG (RP) TANGAN
TIM (RP)
1 2 3 4 5 6 7 8
JUMLAH
….. , ……………………….
…………………………………. ………………………………….
NIP. …………………………… NIP. ……………………………
Lampiran XXIII Surat Edaran Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional
Nomor : /SE-100.3/II/2021
Tanggal : Februari 2021
No. RO
1 5523.PAC.001 Rancangan Peraturan Pemerintah/Rancangan Peraturan
Presiden Mengenai Penataan Ruang, Penataan Agraria, Pengendalian
dan Penertiban Tanah dan Ruang, Serta Pengenaan Tarif Layanan
2 5543.RBO.001 Peta Dasar Pertanahan
3 5543.RBO.004 Peta Panjang Batas Kawasan Hutan
4 5546.QAA.003 PBT K4 Non Sistematis
5 6412.RBO.U03 Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Kategori I
6 6412.RBO.U04 Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Kategori II
7 6412.RBO.U05 Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Kategori III
8 6412.RBO.U06 Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Kategori IV
9 6412.RBO.U07 Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Kategori V
10 6413.QAA.U21 PBT Redistribusi Tanah Kategori 1
11 6413.QAA.U22 PBT Redistribusi Tanah Kategori 2
12 6413.QAA.U23 PBT Redistribusi Tanah Kategori 3
13 6413.QAA.U24 PBT Redistribusi Tanah Kategori 4
14 6413.QAA.U25 PBT Redistribusi Tanah Kategori 5
15 4402.QAB.001 DATA TANAH ULAYAT
16 6416.QAA.009 SHAT PTSL PM Kategori 3
17 6416.QAA.010 SHAT PTSL PM Kategori 4
18 6416.QAA.011 SHAT PTSL PM Kategori 5
19 6416.QAA.U06 SHAT PTSL ASN Kategori 6
20 6416.QAA.U10 SHAT PTSL PM Kategori 4
21 6416.QAA.U13 SHAT Non Sistematis Kategori 1
22 6416.QAA.U14 SHAT Non Sistematis Kategori 2
23 6416.QAA.U15 SHAT Non Sistematis Kategori 3
24 6416.QAA.U16 SHAT Non Sistematis Kategori 4
25 6416.QAA.U17 SHAT Non Sistematis Kategori 5
26 6416.QAA.U19 SHAT Redistribusi Tanah
27 6416.QAA.U20 SHAT Konsolidasi Tanah
28 5557.PEA.005 Data GTRA Pusat
29 6418.PEA.002 Data GTRA Kabupaten/Kota
30 6420.RBO.001 Data Lokasi Indikatif Pengadaan Tanah
31 4403.RBO.002 Basis Data Pengadaan Tanah (Data)
32 4404.QCE.002 Surat Pemberitahuan Keputusan Penyelesaian Konflik
Pertanahan
33 6426.QCE.002 Surat Pemberitahuan Keputusan Penyelesaian Sengketa
Pertanahan
34 5573.QCE.002 Surat Pemberitahuan Keputusan Penyelesaian Sengketa
Pertanahan
35 6427.QCE.002 Laporan Hasil Sidang Perkara Pertanahan
36 5576.QCE.002 Laporan Hasil Sidang Perkara Pertanahan
37 5568.PBT.002 Rancangan Perangkat Pengendalian Pemanfaatan Ruang
di Kawasan Lainnya
38 5568.QIA.001 Rekomendasi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah
39 5568.QIE.001 Rekomendasi Peningkatan Kinerja Kawasan
40 5538.PBT.001 Materi Teknis dan RPP Revisi RTRWN
41 5538.PBT.002 Materi Teknis RTR Nasional (Pulau/Kep dan KSN) di
Pulau Sumatera
42 5538.PBT.003 Materi Teknis RTR Nasional (Pulau/Kep dan KSN) di
Pulau Jawa-Bali
43 5538.PBT.004 Materi Teknis RTR Nasional (Pulau/Kep dan KSN) di
Pulau Sulawesi
44 5538.PBT.005 Materi Teknis RTR Nasional (Pulau/Kep dan KSN) di
Kepulauan Nusa Tenggara
45 5538.PBT.006 Materi Teknis RDTR Calon IKN
46 5539.PBT.001 Dokumen Persetujuan/Rekomendasi Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang
47 6668.PBT.033 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis di Pulau Sumatera
48 6668.PBT.034 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis di Pulau Jawa-Bali
49 6668.PBT.049 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis di Pulau Sulawesi
50 6668.PBT.050 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis di Kep Maluku
51 6668.PBT.051 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis di Pulau Papua
52 6668.PBT.052 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Hasil
Bimbingan Teknis di Kepulauan Nusa Tenggara
53 6668.PBT.035 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil Bantuan Teknis di Pulau Sumatera
54 6668.PBT.036 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil Bantuan Teknis di Pulau Jawa-Bali
55 6668.PBT.053 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil Bantuan Teknis di Pulau Kalimantan
56 6668.PBT.054 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil Bantuan Teknis di Pulau Papua
57 6668.PBT.055 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil Bantuan Teknis di Kepulauan Nusa Tenggara
58 6668.PBT.056 Materi Teknis dan Ranperkada RDTR Kab/Kota Arahan
Prioritas Nasional Hasil Bantuan Teknis di Kepulauan Maluku
59 6669.PBT.001 Fasilitasi Penyusunan RTR Daerah