Anda di halaman 1dari 16

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI


APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN KEMENTERIAN PERTAHANAN KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III
Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Gelombang I TA. 2019 KEMENTERIAN PERTAHANAN

Hafil Gusni Santana Aji, S.T.


NIP. 19920709 201901 1 001
A/13
Bidang Tata Ruang dan Infrastruktur Konektivitas Antar Moda
Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas dan Sistem Logistik PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur TEKNIS DAN FUNGSIONAL
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia KEMENTERIAN PERTAHANAN
Biodata Penyusun KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

ALASAN BERGABUNG DI LEMBAGA


PEMERINTAHAN

• Formasi jabatan serumpun dengan


pengalaman sebelumnya

• Memiliki passion di bidang infrastruktur


& sistem logistik

• Tertarik pada Kementerian Koordinator


sebagai kementerian yang strategis
sehingga dapat terlibat aktif dalam
penanganan isu nasional

• Ingin mulai fokus berkarir di satu tempat

• Kesempatan mengembangkan diri yang


terbuka luas

1
Lokasi Unit Kerja Penyusun (1) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman No 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja 2
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia
Lokasi Unit Kerja Penyusun (2) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman No 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja 3
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia
Visi, Misi & Nilai Organisasi KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

• Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman No 13 Tahun 2018 tentang Rencana Nilai-nilai organisasi Kemenko Bidang Kemaritiman
Strategis Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Tahun 2015 – 2019, visi yang diangkat oleh tertuang pada Keputusan Menteri Koordinator Bidang
institusi ini adalah “Indonesia Poros Maritim Dunia” Kemaritiman RI No.67 Tahun 2018 tentang Implementasi
Budaya Kerja, Passion, Accountable, Teamwork,
• Dalam menjadi poros maritim dunia maka misi yang dirumuskan oleh institusi adalah sebagai berikut : Effective/Efficient, and Networking (PATEN) di
a. Mempertegas jati dii Indonesia sebagai negara kepulauan yang maju, mandiri dan kuat Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang 3
b. Membangun kekuatan ekonomi maritime dengan dukungan IPTEK yang handal Kemaritiman
Latarbelakang Pembuatan KEMENTERIAN KOORDINATOR
Rancangan Aktualisasi BIDANG KEMARITIMAN

4
Identifikasi Isu Masalah (1) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

Sumber Masalah Kriteria Isu


No Masalah di Lingkungan Kerja (Individu/Unit Nilai Keterangan
Kerja/Organisasi) Aktual Kekhalayakan Kelayakan Problematik Scoring

Tidak seragamnya lead time yang Sesuai (+2)


dibutuhkan untuk
1 Unit Kerja Asisten Deputi +2 +1 +2 +0 5
mempublikasikan hasil risalah
rapat Cukup (+1)

Proses penyusunan undangan dan


2 konfirmasi kehadiran rapat yang Unit Kerja Asisten Deputi +2 +1 +2 +1 6
Kurang (-1)
kurang efesien

Belum tersedianya Sharing


Knowledge Management untuk
3 Unit Kerja Asisten Deputi +2 +2 +0 +2 6
seluruh materi, risalah dan bahan
paparan yang beredar di deputi

Pelaksanaan penetapan dan


4 evaluasi target capaian asisten Unit Kerja Bidang +2 +2 +2 +2 8
deputi yang belum efektif 4
Identifikasi Isu Masalah (2) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

Detail Isu yang Diangkat

Pelaksanaan penetapan dan evaluasi target capaian unit kerja bidang yang belum efektif. Jika masalah ini tidak ditindaklanjuti
Isu yang Diangkat dengan evaluation tools yang tepat, maka proses pengawasan progress kerja tidak dapat terawasi dengan baik dan beresiko
mengalami wanprestasi terhadap target yang telah ditentukan secara khusus pada level unit kerja asisten deputi
Kriteria isu Terpenuhinya semua aspek kriteria isu yaitu aktual, kekhalayakan, kelayakan dan problematik

Pembuatan tools evaluasi berupa Balanced Scorecard (BSC) sebagai proses perbaikan penetapan dan evaluasi target capaian
Gagasan Pemecahan Isu
unit kerja bidang yang lebih efektif
• Untuk membangun ekonomi maritim dengan dukungan IPTEK sesuai misi Kemenko Kemaritiman, maka institusi
membutuhkan berbagai macam strategi. Strategi tersebut maka tidak akan berhenti pada level kementerian koordinator
saja melainkan akan diterjemahkan sampai level unit kerja kecil.
Analisis Dampak
Rancangan Aktualisasi
• Dengan konsisten melakukan pengawasan kinerja menggunakan Tools Balanced Scorecard di level unit kerja terkecil,
maka diharapkan unit kerja bidang dapat berkomitmen penuh memposisikan diri sebagai unit kerja yang kontributif
terhadap target besar yang telah ditentukan di level asdep dan deputi.
Sumber Masalah Tingkat Unit Kerja

Keterkaitan Mata Diklat 80% terkait Manajemen ASN sedangkan 20% terkait Whole of Government

• Pemikiran Konseptual : Penggunaan alat bantu monitor BSC pada level unit kerja bidang
Inisiatif yang Dipilih
• Aktivitas-aktivitas : terlampir pada matriks rancangan aktualisasi

5
Matriks Rancangan Aktualisasi (1) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata
Visi-Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengembang-kan a. Melakukan diskusi Data rencana dan target unit kerja didapatkan setelah melakukan Agenda III : Untuk membangun ekonomi Proses pengembangan
strategi permulaan dengan Kepala Bidang & diskusi dengan Kepala Asdep dan Kepala Bidang. Pada fase ini nilai Manajemen ASN maritim dengan dukungan IPTEK Strategi permulaan yang
untuk keberhasilan Kepala Asdep perihal Komitmen Mutu ditunjukkan karena target dijabarkan secara detail sesuai misi Kemenko relevan dengan nilai
pencapaian target target kerja unit kerja serta fokus sehingga jelas perihal kemajuan yang akan dicapai selama 1 Kemaritiman, maka Indonesia Accountable. Nilai
pekerjaan di unit tahun mendatang. Agenda II : membutuhkan berbagai macam tersebut muncul atas
kerja bidang b. Menganali-sa hasil diskusi • Komitmen strategi. Strategi tersebut maka bentuk kesadaran akan
dengan visi dan misi Analisa data isu-isu kontemporer yang dihimpun menjadi panduan Mutu: tidak akan berhenti pada level proses kerja yang
kementerian serta isu-isu strategi terkecil dan spesifik untuk target pekerjaan yang ingin diraih - Fokus kementerian koordinator saja berorientasi pada hasil
kontemporer nasional dan terkait isu dari luar. Untuk tahapan ini masuk ke dalam nilai Etika Publik - Inovatif melainkan akan diterjemahkan yang maksimal dengan
internasional ke dalam karena bersifat cermat pada keadaan-keadaan yang perlu menjadi - Efisien sampai level unit kerja kecil. keterbatasan sumberdaya
PESTEL Analysis perhatian. yang tersedia
Dengan melakukan
c. Membuat analisa Pada tahap pembuatan SWOT Analysis maka akan dihasilkan strategi • Etika Publik : pengembangan strategi, maka
kompetensi organisasi untuk menyesuaikan diri terhadap isu-isu kontemporer dari luar yang - Cermat unit kerja bidang telah berusaha
dengan SWOT Analysis akan berdampak pada Rencana Kompetensi SDM dan Pengembangan secara visioner membuat
Teknologi sebagai faktor yang mampu mempercepat setiap kegiatan di rancangan kerja sesuai
d. Memformulasi-kan unit kerja bidang. Semangat inovatif sebagai bentuk komitmen mutu sumberdaya dan keadaaan
pernyataan strategi untuk tertuang sehingga diharapkan unit kerja lebih adaptif terhadap tuntutan keuangan yang sesuai dengan
unit kerja bidang bekerja yang lebih tinggi. target program kerja yang akan
menggunakan metode VAS dilakukan. Strategi pada akhirnya
(Vision, Advantage & Setelah strategi unit kerja terkait rencana kompetensi SDM dan akan mempertajam usaha unit
Scope) bersama kepala pengembangan teknologi dihimpun, maka Value Preposition untuk kerja di tengah keadaan
bidang dan kepala asdep setiap pelanggan internal / eksternal unit kerja bidang yang digagas sumberdaya yang terbatas.
dan dikembangkan berdasarkan permasalahan yang kerap terjadi. Nilai
yang menjadi semangat kerja dalam unit kerja bidang ini menjadi
representasi komitmen mutu yang diterapkan agar lebih efisien

Output : Strategi permulaan yang dapat dikembangkan dan digunakan 6


sebagai dasar data kuat yang akan diterjemahkan ke dalam BSC
Matriks Rancangan Aktualisasi (2) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata
Visi-Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
2 Menterjemahkan a. Menentukan objektif Pada tahap penentuan objektif strategis berdasarkan 4 aspek yaitu Agenda III : Senada dengan proses Tabel BSC yang terdiri 4
strategi strategis berdasarkan keuangan, pelanggan, proses internal dan pembelajaran & Manajemen ASN deployment yang dilakukan perspektif yang dilengkapi
menggunakan 4 aspek perspektif BSC perkembangan, maka strategi yang didapatkan pada kegiatan sebelumnya sampai level unit kerja terkecil, dengan indikator target,
Balanced Scorecard difokuskan agar menjadi panduan yang praktis, efektif serta terpetakan Agenda II : maka dengan menterjemahkan uraian kegiatan dan unit
(BSC) b. Membuat peta sehingga mudah dipahami. Nilai – nilai tersebut sesuai nilai Komitmen • Akuntabilitas: strategi menggunakan BSC, kerja terkait lainnya
strategi dan Mutu sehingga sesuai untuk dilakukan - Transparan maka unit kerja bidang telah merupakan suatu proses
keterkaitannya antar - Konsisten mengetahui target-target dari panjang dari data-data
objektif strategis Untuk selanjutnya dalam rangka memenuhi data dari perspektif keuangan setiap aspek BSC sesuai visi misi yang dihimpun atas
maka data budget dan penganggaran untuk setiap kegiatan operasional • Komitmen dan target unit kerja bidang kerjasama dan kolaborasi
c. Menggali data unit kerja bidang selama 1 tahun perlu diambil secara transparan sesuai mutu: sehingga dapat lebih mudah setiap bagian di unit kerja
informasi keuangan anggaran yang berjalan agar menjaga nilai akuntabilitas. - Efektif diawasi tingkat keberhasilannya bidang sehingga secara
bidang dengan - Efisien tidak langsung nilai dasar
Kesekretariatan Untuk selanjutnya dilakukan proses deployment yang turun ke perspektif Kerjasama untuk mencapai Teamwork telah
Deputi 3 keuangan, pelanggan, proses internal dan pembelajaran & perkembangan. • Nasionalisme : kepentingan bersama terkait dimplementasikan secara
Setelah keterkaitan peta strateginya diketahui maka dimasukkan ke kolom - Gotong proyek-proyek mana saja yang penuh
d. Menentukan indicator target yang terdiri dari leading dan lagging indicators. Untuk proses Royong membutuhkan koordinasi serta
(lagging / leading) pemenuhan target, kontribusi dari unit-unit kerja lain yang terlibat - Kepentingan bantuan dari unit kerja lainnya
beserta targetnya ditentukan sehingga unit kerja bisa mengetahui langkah nyata kegiatan- bersama adalah suatu keniscayaan
kegiatan mana yang menjadi ranah kegiatan bidang 1 dan mana pula yang karena akan membantu
menjadi ranah kegiatan unit keja lain. Sehingga dapat sama-sama diawasi percepatan proyek tsb untuk
e. Menentukan inisiatif dan didukung. Nilai pada kegiatan ini sejalan dengan nilai konsisten yang selesai.
strategis dan ditunjukkan dengan upaya tetap mempertajam rangkaian kegiatan sampai
activitasnya level paling operasional sekalipun. Selain itu ada kegiatan Sharing KPI yang
menunjukkan nilai nasionalisme yaitu gotong royong untuk kepentingan
f. Menentukan unit bersama
kerja yang berkaitan
Output : Tabel BSC yang terdiri 4 perspektif dari keuangan, pelanggan,
proses internal dan pembelajaran & perkembangan yang dilengkapi dengan 7
indikator target, uraian kegiatan dan unit kerja terkait lainnya
Matriks Rancangan Aktualisasi (3) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata
Visi-Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
3 Melakukan validasi a. Mendokumentasikan Pada tahap pelaksanaan dokumentasi, seluruh hal yang Agenda III : Strategi yang tepat adalah Tabel Balanced Scorecard
Tabel BSC kepada seluruh data yang relevan melatarbelakangi proyek ditampilkan bersama dengan dokumentasi Manajemen ASN strategi yang disetujui oleh yang sudah divalidasi oleh
pimpinan unit kerja untuk pelaporan akhir foto, risalah dan dokumen lainnya. Data-data tersebut melengkapi seluruh bagian unit kerja yang pimpinan adalah bentuk
bidang dan asisten Tabel BSC yang akan dipresentasikan dalam suatu materi presentasi Agenda II : dikawal langsung oleh pimpinan implementasi nilai
deputi b. Mensirkulasikan pelaporan powerpoint BSC sehingga alur pembuatan project dapat ditelusuri dari • Akuntabilitas: sehingga komitmen unit kerja Accountable dimana
BSC kepada pimpinan awal hingga akhir. Nilai yang diangkat adalah akuntabilitas karena - Transparan tersebut secara tidak langsung pimpinan secara terbuka
terkait sebelum menerapkan asas transparan & bertanggungjawab. - Tanggung memiliki engagement yang kuat menerima usulan kegiatan
pelaksanaan rapat jawab dan bisa secara berkelanjutan yang dapat menggiatkan
presentasi Untuk mendapatkan masukan terakhir sebelum kegiatan presentasi, diawasi implementasinya. kinerja unit kerja tersebut.
maka materi presentasi disirkulasikan kepada pimpinan. Kegiatan • Etika publik :
c. Melakukan presentasi hasil yang masuk dalam nilai Etika publik ini diharapkan dapat - Hormat Dengan sistem birokrasi yang Lebih dari itu para
pelaporan kepada menumbuhkan nilai Hormat dan Sopan karena menghargai pimpinan - Sopan ada, usulan kebijakan bisa datang pimpinan telah
pimpinan atas pekerjaan yang selama ini dilakukan sehingga arahan yang sesuai dari mana saja termasuk dari bertanggungjawab atas
dapat didapatkan sebagai acuan revisi jika diperlukan. Metode dapat • Komitmen mutu : staff pelaksana. Inisiatif dari jabatannya untuk tetap
dilakukan melalui diskusi kecil atau pengiriman data melalui email - Kualitas Tinggi bawah tersebut kemudian harus memperhatikan kinerja
atau Whatsapp Chat. dieskalasi ke pucuk pimpinan unitnya dalam hal ini
untuk mendapatkan persetujuan. proyek yang sedang
Setelah mendapatkan materi umpan balik dari pimpinan maka Setelah disetujui maka dikerjakan oleh staffnya.
dilakukan presentasi menggunakan materi presentasi hasil revisi selanjutnya usulan tersebut
pertama untuk mendapatkan masukan final sehingga BSC versi unit dapat dijalankan dengan skema
kerja departemen dapat divalidasi dan bisa segera diinternalisasikan. top-down.
Proses validasi berlapis ini dimaksudkan untuk terus memberikan
kualitas tinggi sebagai nilai komitmen mutu.

Output : Tabel Balanced Scorecard yang sudah divalidasi oleh


pimpinan

8
Matriks Rancangan Aktualisasi (4) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata
Visi-Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
4 Melaksanakan a. Menyelenggarakan rapat Kegiatan diawali dengan mencocokkan jadwal seluruh anggota unit kerja Agenda III : Strategi harus didelegasikan Internalisasi berupa
internalisasi metode sosialisasi ke seluruh bidang penggagas dan anggota unit kerja bidang lainnya. Setelah setiap Whole of dengan baik ke setiap anggota sosialisasi dan pengurusan
BSC ke seluruh anggota di unit kerja anggota telah mengkonfirmasi kehadirannya maka undangan rapat Government baik dalam lingkungan unit kerja komitmen untuk
anggota di unit kerja dapat dikirimkan. Sebelum sosialisasi dilaksanakan, table BSC yang sebidang maupun yang tidak pembiasaan tools BSC di
bidang b. Melakukan koordinasi sudah divalidasi oleh pimpinan disirkulasikan ke setiap anggota untuk sebidang. lingkungan unit kerja
kecil kepada unit kerja dapat dipelajari. Pencocokkan jadwal dan sirkulasi data dimaksudkan Agenda II : bidang erat hubungannya
bidang lainnya perihal untuk menekankan efektivitas rapat dalam nilai Komitmen Mutu. • Etika publik : Dengan dukungan IPTEK yang dengan people
BSC yang telah dibuat - Taat pada diharapkan, maka BSC sendiri management karena
Mengurus komitmen tertulis perihal tugas dukungan data untuk peraturan menjadi alat yang tepat karena di sifatnya yang tidak hanya
c. Mengurus komitmen pengisian BSC agar mendapatkan partisipasi aktif dari rekan-rekan unit dalamnya ada aspek berkoordinasi dengan
tertulis kepada anggota kerja bidang terkait. Inisiatif ini berkontribusi dalam nilai Etika Publik • Komitmen pembelajaran dan rekan kerja dalam unit
unit kerja bidang untuk khususnya pada bagian ketaatan pada peraturan karena ditetapkan mutu: pengembangan yang membahas kerja sebidang namun juga
proses dan jadwal dalam dokumen tertulis yang harus dilaksanakan oleh orang yang telah - Efektivitas perihal pengembangan SDM unit kerja lainnya sehingga
evaluasi BSC ditugaskan. serta ilmu teknologi untuk erat dengan nilai
menunjang kinerja organisasi. Networking.
Output : Internalisasi berupa sosialisasi dan pengurusan komitmen untuk
pembiasaan tools BSC di lingkungan unit kerja bidang

9
Matriks Rancangan Aktualisasi (5) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata
Visi-Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
5 Mengendalikan a. Melakukan rapat Pelaksanaan rapat evaluasi strategi BSC yang dilaksanakan sesuai Agenda III : Strategi pada prinsipnya bukan Pengendalian target
target yang sudah evaluasi strategi BSC jadwal pelaksanaan yang telah disepakati bersama. Dengan Manajemen ASN hanya terpaku di proses melalui alat bantu BSC
ditentukan pada BSC secara rutin melaksanakan kegiatan tersebut, maka kita telah menerapkan nilai perencanaan melainkan pada dilakukan secara rutin
komitmen mutu karena telah konsisten membawa rancangan ke tahap Agenda II : pelaksanaan, evaluasi dan dengan jadwal yang telah
b. Membuat risalah dan implementasi. • Akuntabilitas: kembali ke perencanaan awal. disepakati oleh setiap
mensirkulasikan - Tanggung anggota. Setiap anggota
permasala-han yang Setiap pasca pelaksanaan rapat evaluasi strategi BSC, setiap risalah hasil jawab Pelaksanaan dan evaluasi sebagai terkait wajib
masih belum rapat langsung diproses, dibuat dalam catatan risalah yang dirilis • Komitmen bagian proses pembentukan menindaklanjuti setiap
terselesaikan kepada dengan target penyelesaian waktu tertentu. Dalam kurun waktu mutu: strategi kemudian menjadi hal progress pekerjaan dan
pihak terkait tertentu pula, setiap permasala-han yang masih belum terselesaikan dan - Konsisten yang penting bagi keberhasilan melaporkannya agar dapat
yang muncul harus ditindaklanjuti setiap kegiatan penanganannya. - Kreatif pekerjaan. Jika berhasil maka segera didokumentasikan
c. Membuat dashboard Setiap staff terkait yang memiliki hutang tugas maka harus menerapkan harus dicek faktor ke dalam sebuah
BSC nilai akuntabilitas dengan segera menindaklanjuti isu tersebut sebagai keberhasilannya. Begitu pun dashboard fisik yang bisa
bentuk tanggungjawab terhadap tugas. dengan kegagalan, maka perlu dipantau oleh setiap
dievaluasi faktor anggota di kantor.
Dalam table BSC, isu-isu strategis yang utama dibuatkan pelaporan penghambatnya. Hasil dari
dengan model Dashboard dan dibuatkan alat bantu pantau fisiknya evaluasi tersebut kemudian Nilai dasar Effective &
sehingga bisa dipantau setiap orang di kantor. Dengan memunculkan menjadi dasar perencanaan Efficient dapat
nilai Kreatif dari komitmen mutu dalam menampilankan instrument fisik tahun anggaran selanjutnya. ditampilkan pada kegiatan
yang menarik, maka secara tidak langsung akan meningkatkan ini karena proses evaluasi
partisipasi aktif anggota unit kerja untuk terus terlibat dalam proyek lebih terfokus pada isu-isu
perubahan ini. yang lebih strategis

Output : Pengendalian target melalui tools BSC dilakukan secara rutin


dengan jadwal yang telah disepakati oleh setiap anggota. Setiap anggota
terkait wajib menindaklanjuti setiap progress pekerjaan dan
melaporkannya agar dapat segera didokumentasikan ke dalam sebuah
dashboard fisik yang bisa dipantau oleh setiap anggota di kantor. 10
Rancangan Aktualisasi KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

10
Timeline KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN

10
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai