Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK IV LATSAR CPNS ANGKATAN XXIX KOTA

TANGERANG TAHUN 2021


Nama : Marini
NIP : 199102202020122009
Tugas : Individu – Analisis isu instansional
Instansi : UPT Puskesmas Tajur Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Isu dan Pemersalahan


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Puskesmas diatur kembali dengan
Peraturan Menteri Kesehatan yang baru yaitu Permenkes 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah
dan/atau masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Salah satunya Puskesmas Tajur yang berada di kecamatan Ciledug yang memiliki
wilayah kerja kelurahan Tajur dan kelurahan Parung Serab. Fasilitas pelayanan yang
dimiliki Puskesmas Tajur berupa BP umum, BP gigi, poli ILI dan covid, KIA, KB, TB
paru, MTBS.
Beberapa tugas pokok dan fungsi dokter umum di Puskesmas Tajur
berdasarkan Kemenpan No. 139 Tahun 2003 adalah melakukan pelayanan medik
umum rawat jalan, melakukan pelayanan tindakan kegawatdaruratan medis,
melayani atau menerima konsultasi, melakukan pelayanan gizi serta kesehatan ibu
dan anak, melakukan pemulihan fisik dan mental, serta bersama Kepala Puskesmas
melaksanakan fungsi manajemen Puskesmas dan melaksanakan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di wilayah kerja
Puskesmas Tajur. Berdasarkan pengalaman dan observasi selama menjalankan
tupoksi tersebut ada beberapa masalah dan isu strategis yang dihadapi. Adapun
beberapa masalah atau isu yang dihadapai dalam melakukan pelayanan di
Puskesmas Tajur adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Tabel Penentuan Isu Strategis dengan APKL
A= Aktual; P=Problematik; K=Khalayak; L=layak

No. Isu/Masalah A P K L Jumlah Rangking


1. Belum optimalnya 5 5 5 5 20 I
penatalaksanaan pasien hipertensi
di Puskesmas
2. Belum optimalnya 5 5 4 5 19 II
penatalaksanaan pasien covid 19
di Puskesmas
3. Kurangnya edukasi pasien TB 3 3 4 4 14 III
paru dalam menjalani pengobatan
rutin
4. Rendahnya cakupan KB di 2 3 2 3 10 IV
Puskesmas

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa isu strategis pelayanan di Puskesmas Tajur Kota
Tangerang adalah belum optimalnya penatalaksanaan pasien hipertensi di Puskesmas,
selanjutnya untuk mengetahui akar permasalahan secara lebih mendalam terhadap
permasalahan tersebut, maka dilakukan analisis berdasarkan sebab akibat dengan
menggunakan diagram tulang ikan (fish-bone diagram).

Man Surrounding
- Kurangnya
pengetahuan pasien
- Belum teratur - Jarak ke faskes
minum obat yang jauh
- Kurang dukungan
- Berhenti sendiri
anggota keluarga
Belum
minum obat optimalnya
penatalaksanaan
pasien hipertensi
Kurang tersedia Kurangnya di Puskesmas
media edukasi sosialisasi petugas
yang informatif kesehatan

Material System

Identifikasi Penentuan Penyebab Isu Dominan/ Isu Prioritas


Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5. Isu yang memiliki
total skor tertinggi merupakan isu prioritas.

Tabel 2. Analisis Penyebab Isu dengan USG


No. Isu/Masalah U S G Total Rangking
1. Kurangnya 5 5 5 15 I
pengetahuan
pasien tentang
penyakit
hipertensi
2. Pasien belum 5 5 4 14 II
teratur minum
obat
3. Pasien 4 4 3 11 IV
menghentikan
pengobatan
sendiri
4. Jarak ke fasilitas 3 2 1 6 VI
kesehatan yang
jauh
5. Kurangnya 2 1 2 5 VII
dukungan
anggota keluarga
6. Kurangnya 5 4 3 12 III
sosialisasi
petugas
kesehatan tentang
hipertensi
7. Kurang tersedia 3 2 3 9 V
media edukasi yang
informatif tentang
hipertensi

Hasil analisis menggunakan teknik fishbone dan memperlihatkan bahwa penyebab


utama permasalahan tersebut adalah kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit
hipertensi. Hal ini penting untuk ditanggulangi agar penatalaksaan terhadap penyakit
hipertensi lebih optimal.

Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terkait dengan permasalahan yang
ada, maka rekomendasi yang dapat dihasilkan adalah membuat leaflet, poster dan banner
tentang penyakit hipertensi, memanfaatkan media elektronik seperti TV untuk menampilkan
video edukasi tentang hipertensi, melakukan kegiatan penyuluhan hipertensi di posyandu
lansia.
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan leaflet, poster, dan video edukasi serta
penyuluhan hipertensi, antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit hipertensi.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya atau komplikasi yang
ditimbulkan dari hipertensi.
3. Meningkatkan kepatuhan berobat pada pasien hipertensi.
4. Meningkatkan kesadaran anggota keluarga untuk memberi dukungan kepada
pasien hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai