2 Mei 2023
Divisi Transformasi Korporat dan CEO
Office (DIV TCO)
#TransformasiPLN
SEKILAS PROGRES
PROGRAM
TRANSFORMASI
www.pln.co.id | 01
PENGENALAN TRANSFORMASI
4 Aspirasi Transformasi
GREEN INNOVATIVE
Membawa Indonesia transisi menuju ke Mendorong pertumbuhan melalui bisnis model yang
energi terbarukan berskala besar secara inovatif
cepat dan efisien
www.pln.co.id
Pengelola Transformasi
Berdasarkan Keputusan Direksi No 0285 K/DIR/ 2021
Organisasi Eksisting
www.pln.co.id
Pengelola Transformasi
Berdasarkan Keputusan Direksi No 0285 K/DIR/ 2021
Transformation Office
www.pln.co.id
Hingga 31 Maret 2023, Transformation Office telah mengelola 2.441
Sub Initiative dengan 1.314 Sub Initiative telah tereksekusi (L4)
www.pln.co.id
29 Breakthrough Program Transformasi tersebar di setiap
aktivitas usaha PLN, dalam main dan support activities
Digitalization of
Centralized Planning Regulatory, Sector Investment Prioritization
Centralized Payment
Planning & finance Environmental, Social
Structure & Tariff Holding Sub Holding
Optimization
and Governance
Support
Activities Organization Digitally Enabled
HR Management Structure
Zero Accident
Execution Machine
www.pln.co.id
PLN terus melakukan transformasi di segala lini agar perusahaan menjadi lebih lincah
sekaligus efisien. Program Transformasi kini telah dirasakan manfaatnya, baik dalam
hal peningkatan revenue, efisiensi bisnis dan peningkatan pelayanan pelanggan.
Optimization)
www.pln.co.id
Kontribusi Program Transformasi dalam Perbaikan
Finansial 2020-April 2023
BREAKTHROUGH
PROGRAM
TRANSFORMASI
www.pln.co.id | 01
1. Digitalisasi Pembangkit (Digital Power Plant)
mengubah proses manual dan stand alone menjadi otomatis dan dapat dimonitor
realtime, sehingga proses menjadi lean dan menghasilkan efisiensi hingga Rp986
Miliar
55.000
sensor
www.pln.co.id 12
2. Digital Procurement
menjadikan proses pengadaan terdigitalisasi end to end sehingga lebih
transparan, simpel, dan telah memberikan Efisiensi hingga Rp2,358 Triliun
Paper Based
Paperless
TA TENDER ANALYTICS
Forecasting Intelligence
Belum adanya keselarasan antara Keselarasan antara demand, proyek
demand dan proyek – proyek di PLN pembangkit, transmisi, dan GI
Vertically Integration
Belum adanya metode proyeksi Metode proyeksi demand pelanggan
demand yang komprehensif besar lebih komprehensif & akurat
Documentation &
Database
Konsep integrasi secara horizontal
Belum adanya konsep integrasi
Horizontal Integration dengan mempertimbangkan proyek
secara horizontal
terdahulu
App Integration
www.pln.co.id
6. Optimize Primary Energy
memperkuat security of supply Energi Primer dan
meningkatkan efisiensi baik melalui cost reduction maupun cost avoidance
sebesar Rp 13,57 Triliun
Before Initiative After
www.pln.co.id
9. “Green Boosters” bertujuan meningkatkan bauran energi terbarukan serta
mendorong perekonomian rakyat melalui pembuatan ekosistem biomassa
www.pln.co.id
11. Billing & Collection Optimization
bertujuan meningkatkan efisiensi penagihan melalui sarana digital, peningkatan
akurasi pembacaan meter, menihilkan piutang dan koreksi rekening
Proses Lama & High Cost Re-engineering AP2T Mudah dan Cepat
EV process stream masih rumit Regulation & Stakeholder EV charging station tersedia secara luas di
Relationship public space dengan Partnership
www.pln.co.id
15. Outage Management – Notification
merupakan proses sinergis dan berkesinambungan untuk meminimalisir
response dan recovery time penyelesaian pengaduan untuk meningkatkan
Customer Experience
Before Initiative After
✔ Yantek Autodispatch
Belum ada analisa patern/ pola Sudah ada analisa patern/ pola
kerja yantek kerja yantek
www.pln.co.id
16. PLN Mobile Relaunch
mengembangkan Super Apps PLN yang menjadi landasan interaksi dengan
pelanggan untuk meningkatkan customer experience
Data Pelanggan
Data Pelanggan Tidak
Terkelola
✔ Engagement Pengguna PLN Terkelola
Mobile
✔ Memaksimalkan Akses PLN
X Tidak bisa bertransaksi Mobile Pilihan Pembayaran
banyak
39,3 jt
2.5 Rating Buruk 400rb Downloader
Rating membaik 4.9
Downloader
www.pln.co.id
17. Organization Structure bertujuan mengembangkan kualitas tenaga kerja yang berdaya saing melalui
perbaikan sistem, proses dan desain organisasi, serta talent management; menciptakan pengalaman tenaga
kerja yang positif dan perubahan budaya berhasil mencapai meningkatkan skor Organizational Health and
Agility Index menjadi 82 pada tahun 2022
Before Initiative After
Fungsi yang membawahi Human Capital masih terpecah Sentralisasi fungsi Human Capital sebagai business partner dan
di seluruh unit PLN dan belum terintegrasi dengan RJP diintegrasikan dengan RJP PLN 2022-2024
PLN ✔ Right Size
Penerapan Human Capital Management System dengan ✔ Right Skill Telah dirumuskan dan secara bertahap diterapkan Human
perspektif SDM sebagai aset perusahaan untuk Capital Experience System yang berfokus menciptakan
diberdayakan dan dikembangkan agar berkontribusi ✔ Right Spend pengalaman personal pegawai yang bermakna dengan
maksimal pada perusahaan menyediakan tools dan teknologi yang mendorong business
✔ Right System impact
Aplikasi yang dimiliki HC belum terintegrasi satu dengan Mengintegrasikan base data HC secara digital ke dalam Human
yang lain dan sistem informasi modul HC dilakukan Capital Information System (termasuk data pengembangan
secara manual. talenta, sistem remunerasi, HC admin & services, dll)
www.pln.co.id
19. Digitally Enabled Execution Machine mendukung keberlangsungan Transformation
Office dan memfasilitasi debottlenecking isu yang perlu eskalasi
Transformation
Office Process
Communication Digitalized
Manual
1. Program perubahan belum dijalankan
1. Sudah ada standarisasi perhitungan
secara terstruktur dan terstandarisasi
impact, valuasi, dan performance
2. Progres Program perubahan masih Transformation 2. Sudah berbasis digital platform “WAVE”
dicatatkan secara manual, sering
terkendala dengan pencatatan,
Office Readiness sebagai single source of truth
konsistensi target waktu, dan 3. Sudah ada pengawalan yang teratur
konsistensi pencapaian dan sistematis berupa jadwal meeting
konsisten dan dedicated agent
3. Metode Pengawalan masih belum
sistematis, belum terjadwal secara Dukungan
disiplin Digitalisasi BT 19
www.pln.co.id
20. Regulatory Sector Structure & Tariff Optimization bertujuan untuk perbaikan
usulan revenue model, komponen tarif dan formulasi subsidi, serta kajian
perubahan struktur ketenagalistrikan. Sejak dimulainya transformasi sampai dengan tahun
2022 berhasil mengamankan pendapatan sebesar Rp 82,3 T
Before Initiative After
● Kompensasi dibayarkan Semester berikutnya.
● Kondisi keuangan perusahaan semakin baik dan
● Power / Electricity sehat:
Regulatory
Kompensasi Tarif Adjustment dibayarkan sector structure for ○ Pembayaran utang 2020-2022 Rp 62,5 triliun.
setelah 2 tahun future Saldo utang menurun Rp 41 triliun dibanding
2020.
● Tariff and subsidies ○ Debt Service Coverage Ratio (DSCR) 1,7 kali dari
1,4 kali di 2022
formulation
BPP sebelumnya masih ada Komponen AC BPP saat ini sudah lebih merepresentasikan komponen
Regulatory (Allowable Cost) yang masuk dalam NAC (Non ● Revenue Model seharusnya masuk di AC.
Allowable Cost)
PLN memegang banyak peranan dalam Usulan hasil kajian perubahan peran dan entitas
Sector Structure Struktur Ketenagalistrikan sudah dikirim ke Regulator
Struktur Ketenganalistrikan
Tariff Formula Tarif Adjustment saat ini berdasarkan Usulan kajian revenue model baru sudah dikirim ke
Optimization 4 Komponnen (Inflasi, Kurs, ICP dan Batubara) Regulator
Tariff Terdapat Golongan Subsidi Layak yang Reformasi Subsidi yang lebih tepat sasaran
Optimization mendapat Subsidi
www.pln.co.id
22. Advanced Metering Infrastructure (AMI) bertujuan untuk otomatisasi
pencatatan meter, revenue assurance dan meningkatkan customer experience
www.pln.co.id
23. Local Content (TKDN) bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan
keterlibatan industri nasional dalam proyek infrastruktur ketenagalistrikan
Before Initiative After
1. Kurangnya integrasi proses end to end ✔ Penyiapan regulasi TKDN di PLN dan 1. Intergrasi proses end to end TKDN
TKDN implementasinya
2. Pengembangan digitaliasai proses verifikasi
2. Proses verifikasi realisasi capaian TKDN ✔ Pengembangan infrastruktur pelaporan TKDN (eTKDN)
masih manual dan monitoring (eTKDN)
3. Penerapan kebijakan penggunaan pendanaan
3. Pendanaan internasional untuk pengadaan ✔ Pemetaan kesiapan industri dalam negeri
dan pelaksanaan program TKDN di dari lembaga internasional dalam proses
investasi ketenagalistrikan terhambat karena industry/manufacture pengadaan TKDN oleh industri nasional
Guidelines Lender belum mengakomodir
Regulasi TKDN ✔ Penguatan strategi pengadaan transmisi 4. Meningkatkan target capaian TKDN dalam 5
dan distribusi tahun ke depan sebesar 2% setiap tahun
4. Masih ada gap capaian TKDN (belum
✔ Penguatan strategi pengadaan material 5. Pemetaan kesiapan industri nasional
terpenuhi) target sesuai regulasi operasi dan pemeliharaan pembangkit
5. Industri nasional belum sepenuhnya mampu 6. Harmonisasi regulasi dari internal sampai
✔ Penguatan strategi pengadaan pembangkit
mendukung infrastruktur ketenagalistrikan EBT termasuk IPP EBT
dengan stakeholders Kementrian/Lembaga
dalam hal kapabilitas, kapasitas dan harga; terutama pada sektor ketenagalistrikan
✔ Komunikasi progres pencapaian TKDN ke
Bahan baku/komponen material industri eksternal
penunjang ketenagalistrikan masih impor
✔ Peningkatan TKDN produk reverse
6. Belum siapnya regulasi yang mendukung engineering
pemanfaatan produk dalam negeri serta ✔ Penguatan strategi pengadaan MDU dan
implentasi yang belum harmonis di sektor MDU
ketenagalistrikan
✔ Dukungan digitalisasi BT 23
PDN Korporat TW I 2023 64,28%
www.pln.co.id
24. Centralized Planning bertujuan untuk memastikan integrasi vertikal dan horizontal program
investasi serta evaluasi terhadap proyek-proyek interdependent sehingga program investasi
mampu memaksimalkan value creation
Before Initiative After
Keselarasan antara RUPTL, RJP dan Memiliki organisasi dedicated yang mengawal
❑ Probis dan Organisasi dan memastikan pelaksanaan centralized
RKAP masih lemah
Centralized Planning planning secara efektif
❑ Prioritisasi investasi end to end
Belum ada standar untuk meninjau ❑ Standarisasi KKP Terdapat panduan penyusunan KKP
usulan proyek berdasarkan jenis investasi dalam edaran
❑ Digital tools Centralized direksi beserta SOP nya
Planning
Proses perencanaan investasi masih ❑ Capacity Building Centralized Memiliki digital tool untuk mengakselerasi
dilakukan secara manual di PLN Planning dan membantu proses centralized planning
terimplementasi secara optimal
www.pln.co.id
25. Melalui program transformasi Net Zero Emission, PLN mengambil peran
menjadi leader di indonesia untuk mewujudkan zero emisi pada tahun 2060,
mengkonsolidasikan semua upaya penurunan emisi karbon
Before Initiative After
Jika kondisi eksisting tetap berjalan dan tidak ada Penurunan emisi diharapkan terus menurun dan
upaya penurunan emisi, maka emisi di proyeksikan mencapai zero emission pada tahun 2060
mencapai lebih dari 4 miliar tCO2e per tahun sampai
tahun 2060
www.pln.co.id
26. Zero Accident bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di
seluruh aktivitas bisnis yang dijalankan oleh PLN dan Mitra Kerja
Before Initiative After
2. Performance: 2. Performance:
• Dalam 3 tahun terakhir, tren kecelakaan kerja tidak selalu
menurun dan masih terdapat fatality/kematian, 2019 = 27;
2020 = 23; 2021=13
❑ Implementasi CSMS • Zero Accident
• Maturity Level K3 tercapai sesuai target (Fase
• Matlev Safety Culture masih di level Reactive – Generatif) dan selaras dengan Roadmap K3.
Calculative (Kesadaran akan K3 masih dalam tahap
tumbuh). Skor 2 tahun terakhir: 2020 = 3,25; 2021= 3,5. ❑ Penataan dan penguatan
3. Tools: Pemenuhan digitalisasi belum
kebijakan K3 korporat 3. Tools: Optimasi digitalisasi Safety
optimal Management Tool (IT).
❑ Penguatan world class
4. People & Culture
• Kecelakaan kerja dominan terjadi pada:
safety culture 4. People & Culture: Penguatan World
Class Safety Culture pada semua fungsi
Tenaga Alih Daya/Vendor (mitra kerja) (87%)
di PLN Group dan
dan Distribusi (68%).
• Perilaku dalam aspek Kepatuhan K3L masih
❑ Digitalisasi K3 Mitra/Kontraktor/Vendor.
rendah dengan urutan 2 besar penyebab
kecelakaan kerja: Tidak mengikuti SOP/rambu
dan tidak menggunakan APD.
www.pln.co.id
28. Material Return and Warehouse Inventory untuk mengintegrasikan Seluruh Sistem Digital
yang Berkaitan dengan Material dan Aset sehingga Pengelolaan Aset dilakukan secara end to
end untuk optimasi nilai inventory
Before Initiative After
▪ Fitur Sistem SAP dan AGO Belum
Mengakomodasi Pengelolaan Material/Aset
Retur. Sulit Dilakukan Klasifikasi Material ▪ Material retur dapat
Retur Secara Tepat ▪ Pengelolaan Material diidentifikasi dan dikelola
▪ Sistem Digital Pengelolaan Inventory Masih
Retur melalui Sistem digital
Terpisah-pisah dan Belum Terintegrasi dengan
Sistem Pelayanan Teknis (Yantek Mobile) dan ▪ Digitalisasi Stok Gudang ▪ Akurasi data antara sistem
PLN Mobile Sehingga Tidak Tersinkronisasi
▪ Tracking Material digital dengan stock real di
dengan Data Stok Material
gudang
▪ Siklus Hidup Material masih Terfragmentasi ▪ Standarisasi Gudang
(disconnected lifecycle management) ▪ Tracking material di
▪ Evaluasi Terhadap Penerapan SOP ▪ Kesiapan SDM dan sepanjang siklus hidupnya
Pengelolaan Material di Gudang Belum Organisasi
Terlaksana Secara Rutin
menjadi akurat
▪ Belum ada standar acuan Penempatan ▪ Implementasi standarisasi
Material sehingga Space Gudang Yang gudang (prosedur, layout,
Tersedia Lebih Banyak Digunakan Untuk
Material ATTB fasilitas pendukung)
www.pln.co.id
29. Environmental, Social, and Governance merupakan program transformasi untuk
melakukan optimasi di dalam struktur portofolio entitas PLN Grup
Before Initiative After
PLN mampu menjalankan bisnis
Hasil asesmen dari Sustainalytics, ESG ✔ Peningkatan Performa Climate
Risk Rating PLN dinilai “High Risk” berkelanjutan yang berkelanjutan secara
Change
dengan skor 38.5. sosial, ekonomi, dan lingkungan, yang
✔ Peningkatan Performa Manajemen
ditunjukkan dengan ESG rating yang
Lingkungan
Kinerja pilar Environment, indikator rendah.
gabungan emisi non GRK, limbah ✔ Peningkatan Performa Manajemen
Kinerja pilar Environment, indikator
padat dan limbah cair di tingkat “High Bahan Baku
gabungan emisi non GRK, limbah padat
Risk” ✔ Peningkatan Performa Community dan limbah cair, menjadi “medium risk”
Involvement & Development pada tahun 2024 dan “low risk” pada
Kinerja pilar Environment indikator ✔ Peningkatan Tata Kelola Produk tahun 2030
emisi GRK, di tingkat “medium risk” ✔ Peningkatan Tata Kelola Gender Kinerja pilar Environment indikator
Equality, Disability & Social emisi GRK, menjadi “low risk” pada
Inclusion Mainstreaming tahun 2030
Kinerja Pilar Environment, indikator ✔ Strategi Komunikasi dan Pelaporan
penggunaan bahan baku, di tingkat Kinerja Pilar Environment, indikator
ESG penggunaan bahan baku, menjadi “low
“medium risk”
✔ Kesiapan Organisasi dan SDM risk” pada tahun 2025
Kinerja Pilar Sosial, indikator hubungan ✔ Dukungan digitalisasi ESG
Kinerja Pilar Sosial, indikator hubungan
dengan masyarakat local, di tingkat dengan masyarakat local, menjadi “low
“medium risk” risk” pada tahun 2024
www.pln.co.id
TERIMAKASIH
#TransformasiPLN
#PowerBeyondGenerations
#PLN1Transformasi