Anda di halaman 1dari 15

DECISION MAKING,

By : Delly Nofiani
LEARNING, CREATIVITY Nur Alfan Aminulloh
AND ENTREPRENEURSHIP

THE NATURE OF MANAGERIAL


DECISION MAKING
STEPS IN DECISION MAKING PROCESS AND
COGNITIVE BIASES

GROUP DECISION MAKING

ORGANIZATIONAL LEARNING & CREATIVITY

ENTREPRENEURSHIP

THE NATURE OF MANAGERIAL


DECISION MAKING

- ALTERNATIVE 1
PROBLEM - ALTERNATIVE 2 DECISION
- ALTERNATIVE 3

1
THE NATURE OF MANAGERIAL
DECISION MAKING

Proses dimana manajer


menanggapi peluang dan
ancaman yang dihadapi
mereka dengan menganalisis
pilihan dan membuat keputusan
tentang tujuan dan tindakan
organisasi yang spesifik.

THE NATURE OF MANAGERIAL


DECISION MAKING

Decision Making

Programmed & Classical Administrative


Non-Programmed Model Model

THE NATURE OF MANAGERIAL


DECISION MAKING

Programmed &
Non-Programmed

Programmed Decision Making

Rutin, prosesnya hampir otomatis


Keputusan telah dibuat berkali-kali di masa
lalu bahwa para manajer telah
mengembangkan peraturan atau pedoman
untuk diterapkan ketika situasi tertentu pasti
terjadi

2
THE NATURE OF MANAGERIAL
DECISION MAKING

Programmed &
Non-Programmed

Non-Programmed Decision Making

Dibuat sebagai respons terhadap peluang


dan ancaman yang tidak biasa atau baru.
Tidak ada peraturan yang harus diikuti
karena keputusannya baru.

THE NATURE OF MANAGERIAL


DECISION MAKING

Programmed &
Non-Programmed

Non-Programmed Decision Making

Intuition perasaan, kepercayaan, dan


firasat yang segera diingat, memerlukan
sedikit usaha dan pengumpulan informasi
dan menghasilkan keputusan on-the-spot

THE NATURE OF MANAGERIAL


DECISION MAKING

Programmed &
Non-Programmed

Non-Programmed Decision Making

Reasoned judgment Penilaian yang wajar


keputusan yang membutuhkan waktu dan
usaha untuk membuat dan hasil dari
pengumpulan informasi yang cermat,
pembangkitan alternatif, dan evaluasi
alternatif

3
THE NATURE OF MANAGERIAL
DECISION MAKING

Classical
Model
Classical Model of Decision Making

Sebuah model preskriptif pengambilan


keputusan yang mengasumsikan pembuat
keputusan dapat mengidentifikasi dan
mengevaluasi semua kemungkinan alternatif
dan konsekuensinya dan secara rasional
memilih tindakan yang paling tepat

THE NATURE OF MANAGERIAL


DECISION MAKING

Classical
Model

THE NATURE OF MANAGERIAL


DECISION MAKING

Administrative
Model
Administrative Model
Sebuah pendekatan pengambilan
keputusan yang menjelaskan mengapa
pengambilan keputusan yang inheren tidak
pasti dan beresiko serta mengapa manajer
jarang bisa mengampil keputusan dengan
model klasik

4
THE NATURE OF MANAGERIAL
DECISION MAKING

Administrative
Model

Administrative Model

Bounded rationality
Incomplete information
Satisficing

STEPS IN DECISION MAKING

Keputusan
Individu

Keputusdan
Organisasi

5
Individual
Individual
Decision Information

Interpret &
Evaluate

Perception

INDIVIDUAL DECICSION & PERCEPCION

PERSEPSI : Sebuah proses individu mengorganisasikan dan


menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan
pengertian pada lingkungannya

Sebuah keputusan membutuhkan seseorang untuk


menginterpertasikan dan mengevaluasi informasi dari banyak
sumber yang didapatkan. Proses preseptual (menginterpretasi)
seseorang akan mempengaruhi hasil akhir. Selama proses
pengambilan keputusan, kesalahan perseptual sering kali
muncul sehingga dapat membiaskan analisis dan kesimpulan

INDIVIDUAL DECICSION & PERCEPCION

FACTORS THAT INFLUENCE


PERCEPTION

6
INDIVIDUAL DECICSION & PERCEPCION

PERSON PERCEPTION: MAKING


JUDGMENTS ABOUT OTHERS Attribution Theory

INDIVIDUAL DECICSION & PERCEPCION

PERSON PERCEPTION: MAKING Common Shortcuts in


JUDGMENTS ABOUT OTHERS Judging Others
Selective Perception
Specific Applications of Halo Effect
Shortcuts in Organizations
Stereotyping
Employment Interview

Performance Expectation

Performance Evaluation

Keputusan
Individu

Keputusdan
Organisasi

7
COGNITIVE BIASES

Systematic errors
Kesalahan yang dilakukan orang berulang-ulang dan itu
berakibat pada pengambilan keputusan yang buruk

Heuristics
Aturan praktis itu menyederhanakan proses pengambilan
keputusan. Pengambil keputusan menggunakan heuristik
untuk menghadapi rasionalitas terbatas.

SOURCES OF COGNITIVE BIASES

Prior Memungkinkan keyakinan kuat


Hypothesis sebelumnya tentang hubungan antara
Bias variabel untuk mempengaruhi keputusan
berdasarkan keyakinan ini Bahkan ketika
Representa- bukti menunjukkan bahwa mereka salah
tiveness

Illusion of
Control

Escalating
Commitment

SOURCES OF COGNITIVE BIASES

Prior
Hypothesis
Bias

Representa- Pembuat keputusan salah dalam


tiveness menggeneralisasi keputusan dari sampel
kecil atau satu episode tunggal.
Illusion of
Control

Escalating
Commitment

8
SOURCES OF COGNITIVE BIASES

Prior
Hypothesis
Bias

Representa-
tiveness

Kecenderungan untuk melebih-lebihkan


Illusion of kemampuan seseorang untuk
Control mengendalikan aktivitas dan kejadian.

Escalating
Commitment

SOURCES OF COGNITIVE BIASES

Prior
Hypothesis
Bias

Representa-
tiveness

Illusion of
Control Melakukan banyak sumber daya untuk
sebuah proyek dan kemudian melakukan
lebih banyak, bahkan jika bukti
Escalating menunjukkan bahwa proyek tersebut
Commitment gagal

ANOTHER BIASES IN DECISION MAKING

Overconfidence Confirmation
Anchoring Bias
Bias Bias

Escalation of Randomness
Avaliability Bias
Commitment Error

Risk Avertion Hindsight Bias

9
GROUP DECISION MAKING

Potential Advantages
Lebih Unggul dari pada
pengambilan keputusan individu
Pilihan cenderung tidak menjadi
korban bias dan kesalahan yang
dibahas sebelumnya.
Mampu menggambar gabungan
kemampuan anggota kelompok
Meningkatkan kemampuan untuk
menghasilkan alternatif yang
layak

GROUP DECISION MAKING

Potential Disadvantages
Bisa memakan waktu lebih lama
dari individu untuk mengambil
keputusan
Bisa sulit untuk mendapatkan dua
atau lebih manajer untuk setuju
karena berbeda kepentingan
dan preferensi
Dapat dirusak oleh bias

GROUP DECISION MAKING

The Perils of Groupthink


Pola pengambilan keputusan
yang salah dan bias yang
terjadi dalam kelompok yang
anggotanya mengupayakan
kesepakatan di antara mereka
sendiri dengan mengorbankan
penilaian informasi yang
relevan dengan keputusan
secara akurat.

10
DEVILS ADVOCACY AND DIALECTICAL INQUIRY

DEVILS ADVOCACY

Persentation of chosen alternaive

Critique of chosen alternatives

Reassessment of chosen alternative


(Accept ? Modify ? Reject ?

DIALECTICAL INQUIRY

Persentation Persentation
of of
alternative alternative
#1 #2

Debate
Between
Alternatiives

Reassement of alternative (Accept #1 or #2? Combine #1 and #2?

11
ORGANIZATIONAL LEARNING AND CREATIVITY

Proses dimana para manajer berusaha untuk


meningkatkan keinginan dan kemampuan
karyawan untuk memahami dan mengelola
organisasi dan lingkungan tugasnya sehingga
karyawan dapat mengambil keputusan yang
secara terus menerus meningkatkan efektivitas
organisasi
Organizational
Learning

ORGANIZATIONAL LEARNING AND CREATIVITY

Manajer melakukan segala kemugkinan untuk


memaksimalkan kemampuan individu dan
kelompok untuk berpikir dan berperilaku
kreatif dan dengan demikian memaksimalkan
potensi pembelajaran organisasi

Learning
Organization

ORGANIZATIONAL LEARNING AND CREATIVITY

Kemampuan mengambil keputusan untuk menemukan


gagasan asli mengarah pada tindakan alternatif
yang memungkinkan

Seorang staff manajemen dan karyawan yang


kreatif merupakan kunci dari learning organization.

Creativity

12
SENGES PRINCIPLES FOR CREATING
A LEARNING ORGANIZATION

2. Build Complex,
1. Develop Personal
Challenging mental
Mastery
models

3. Promote team
learning

BUILDING GROUP CREATIVITY

Brainstorming
Para Manajer bertemu face-to-face untuk merumuskan dan
mendiskusikan beberapa alternatif.

Nominal Group Technique


Menentukan beberapa cara yang lebih terstruktur untuk
merumuskan alternative secara tertulis serta memberi
tambahan waktu dan kesempatan bagi setiap manajer
untuk menghasilkan solusi potensial
Berguna ketika isu jadi kontroversial dan ketika manajer
yang berbeda mungkin diharapkan untuk memenangkan
berbagai tindakan yang berbeda

BUILDING GROUP CREATIVITY

Brainstorming

Nominal Group Technique

Delphi Technique
Pendekatan tertulis untuk membuat creative problem solving.
Group leader menuliskan permasalahan yang menjadi
respon manajer
Kuisioner dikirim ke manajer untuk merumuskan solusi
Team of managers merangkum tanggapan dan hasilnya
dikirim kembali ke participants
Proses diulang sampai konsensus tercapai

13
SENGES PRINCIPLES FOR CREATING
A LEARNING ORGANIZATION

2. Build Complex,
1. Develop Personal
Challenging mental
Mastery
models

5. Encourage
System
Thinking

3. Promote team
4. Build Shares Vision
learning

ENTREPRENEURSHIP
Entrepreneurs Social entrepreneurs Intrapreneurs

Individu yang Mereka yang Individu (manajers,


mengidentifikasi mengejar inisiatif dan ilmuwan, atau peneliti)
peluang dan kesempatan untuk yang bekerja didalam
mengambil tanggung mengatasi masalah organisasi dan
jawab untuk dan kebutuhan sosial mengidentifikasi
menyalurkan sumber guna memperbaiki sebuah peluang untuk
daya yang diperlukan masyarakat dan mengembangkan
untuk memproduksi kesejahteraan melalui produk serta
barang/jasa baru dan solusi kreatif bertanggungjawab
memodifikasinya mengelola proses
pengembangan produk

CHARACTERISTICS OF ENTREPRENEURS

Open to experience pemikir dan pengambil risiko

Internal locus of bertanggung jawab atas tindakan


control mereka

High self-esteem berkompeten dan mampu.

High need for menentukan goals yang tinggi dan


achievement bekerja mencapainya

14
ENTREPRENEURSHIP AND MANAGEMENT

Seringkali, pengusaha
pendiri tidak memiliki
keterampilan, kesabaran,
dan pengalaman untuk
terlibat dalam pekerjaan
manajemen yang sulit dan
menantang

INTRAPRENEURSHIP AND
ORGANIZATIONAL LEARNING

Product champion

Skunkworks

Rewards for innovation

15

Anda mungkin juga menyukai