BIDANG KESEHATAN
50,0%
▪ Tahun 2022 %salur terhadap pagu
30.000
40,0% DAK Fisik secara nasional sebesar
30,0%
90%.
20.000
20,0%
▪ %Penyaluran DAK Fisik 2022
10.000 mengalami penurunan 3,3%
53.787
53.287
50.198
50.176
48.424
63.648
63.485
57.988
57.070
55.247
60.874
58.373
55.177
54.784
46.798
10,0% dibandignkan tahun 2020 dan
0 0,0% mengalami kenaikan 0,3%
2020 2021 2022 dibandingkan tahun 2021.
93,9%
50,0%
93,4%
91,0%
90,7%
89,5%
88,7%
88,1%
DAK Fisik TA 2022 lebih tinggi
87,3%
85,6%
84,7%
83,7%
81,6%
dibanding TA 2021
74,3%
40,0%
72,2%
66,7%
30,0%
➢ 6 Bidang memiliki kinerja penyaluran
DAK Fisik TA 2022 diatas rerata
20,0% nasional, dengan penyaluran tertinggi
sebesar 97,7% pada Bidang Sanitasi
10,0%
➢ 11 Bidang memiliki kinerja penyaluran
0,0% DAK Fisik TA 2022 dibawah rerata
nasional, dengan penyaluran terendah
sebesar 66,7% pada Bidang
Perumahan dan Permukiman
20,56
18,23
17,89
17,98
17,81
16,67
16,62
15,74
19,41
17,88
17,97
16,93
20,78
19,17
19,17
19,79
19,79
17,60
16,84
15,77
13,98
13,04
12,86
13,40
13,04
9,71
0,08
dibawah rata-rata RK DAK Fisik sebesar 98,6%.
- 0,00%
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Bahkan di tahun 2021 ada Rp2,19 T yang tidak
Pagu RK Kontrak Salur Serap
tersalurkan dan di 2022 ada Rp2,91 T yang tidak
% RK % Kontrak % Salur % Serap
dapat disalurkan.
Kesehatan
20.781 18.234 87.74% 542 19.796 17.608 88.95% 542 19.796 15.774 81.6% 542 13.400 537
dan KB
Keterlambatan Juknis
Terlambatnya penetapan
juknis berdampak pada
Perpres tentang juknis DAK Fisik 2023
Permasalahan keterlambatan pelaksanaan
DAK Fisik oleh Pemda. telah memuat materi utama yang
diatur dalam jukops sehingga tidak
diperlukan Permen tentang jukop.
Dengan demikian, potensi
keterlambatan pelaksanaan DAK
karena keterlabatan penerbitan jukops
Juknis disatukan dengan Jukop
dan diatur dengan Perpres
oleh K/L dapat diantisipasi.
Solusi
KRISNA (LEAD BAPPENAS) KRISNA (LEAD DJPK) KERTAS KERJA KRISNA SAKTI / OMSPAN
• Menyusun DPA
sasaran DAK
berdasarkan RK
Fisik
INDIKATOR
❑Model Penilaian Kinerja daerah yang digunakan, yaitu
❑Kinerja Daerah menggambarkan efektifitas pelaksanaan
kegiatan DAK Fisk di daerah
INDEKS PENILAIAN 20% 20% 30% 30%
Kinerja Kinerja Kinerja
KINERJA Daerah
Kinerja
Perencanaan
Penyelesaian Kinerja
Penyerapan Ketercapaian
Pengadaan* Output
Ket :
50% 50% 50% 50%
1. kinerja penyelesaian pengadaan TA 2021 hanya untuk bidang Pendidikan dan kesehatan.
TA 2021 TA 2022 TA 2021 TA 2022 TA 2021
2. Pada Bidang Jalan diterapkan secara terpisah antara Usulan Pemda dan DPR
1 Penyusunan RK oleh Pemda 2 Usulan Perubahan RK oleh Pemda 3 Ketentuan Kegiatan Penunjang
Pemda menyusun dan menyampaikan usulan RK di Kepala Daerah dapat mengajukan paling banyak 1 kali Pemerintah Daerah dapat menggunakan paling
aplikasi KRISNA mengacu pada: perubahan usulan RK paling lambat minggu pertama banyak 5% dari pagu alokasi untuk mendanai
a. Dokumen Usulan Bulan Maret dan disetujui/ditolak oleh K/L paling kegiatan penunjang yang meliputi:
b. Hasil Penilaian Usulan lambat minggu kedua bulan maret setelah 1. Desain perencanaan untuk kegiatan kontraktual;
c. Hasil Sinkronisasi dan harmonisasi usulan berkoordinasi dengan Bappenas 2. Biaya tender, tidak termasuk honor pejabat
d. Hasil Penyelarasan atas usulan aspirasi anggota DPR pengadaan barang dan jasa/unit layanan
dalam memperjuangkan program pembangunan Usulan Perubahan RK dilakukan dalam rangka: pengadaan dan pengelolaan keuangan;
Daerah. a. optimalisasi sisa kontrak selain usulan aspirasi DPR 3. Jasa pendamping/fasilitator nonaparatur sipil
e. Alokasi DAK Fisik yang tercantum dalam Perpres b. Pemenuhan readiness criteria usulan aspirasi DPR negara kegiatan DAK Fisik yang dilakukan secara
Rincian APBN swakelola;
Dalam hal Daerah mengalami bencana alam, 4. Penyelenggaraan rapat koordinasi di Pemerintah
Usulan RK paling sedikit memuat:
kerusuhan, kejadian luar biasa, dan/atau wabah Daerah; dan/atau
a. Rincian dan lokasi kegiatan
penyakit menular, Kepala Daerah dapat mengajukan 5. Perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan untuk
b. Metode pengadaan
usulan perubahan RK yang telah disetujui perencanaan, pengendalian, dan pengawasan.
c. Target keluaran kegiatan
d. Rincian kebutuhan dana K/L memberikan persetujuan/penolakan perubahan
e. Kegiatan penunjang RK setelah berkoordinasi dengan Bappenas,
Kementerian Keuangan, Kemendagri, dan BPKP (bila
Usulan RK dibahas dengan K/L untuk mendapat
diperlukan) paling lambat 10 hari kerja
persetujuan paling lambat bulan Desember 2022
setelah berkoordinasi dengan Bappenas
826,77
795,48
814,72 • Usulan DAK Fisik dari
800 776,25 766,36 766,16 769,93 769,61 daerah masih sangat
tinggi dibandingkan
700
pagu (usulan 6 sd 9 kali
602,32 lipat dari besaran
600
alokasi)
520,69
500
511,14
• Usulan perlu
424,74
448,49 disesuaikan dengan
400 yang benar-benar
352,11
338,04 menjadi kebutuhan
daerah
301,76
300
Usulan DAK Fisik Alokasi DAK Fisik Realisasi DAK Fisik TKD sebelumnya
Dalam Triliun Rupiah Data per 11 November 2022
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan – Kementerian Keuangan RI
PENYALURAN DAK
FISIK
PERKEMBANGAN PENANDATANGANAN KONTRAK DAK FISIK (DATA 2022)
Proses penandatangan kontrak terkonsentrasi pada dua bulan menjelang deadline syarat penyampaian daftar kontrak
24.760,08
25.000,00 80,00
Nominal kontrak
tertinggi: 2 bulan
20.715,57
terakhir sebelum
20.000,00
deadline
60,00 ▪ Proses penandatangan kontrak
dimulai Maret, kemudian
15.000,00 14.044,40 40,00 meningkat pesat di Juni-Juli;
13.024,66
5.061,43
▪ Berdasarkan tren penyampaian
4.347,05 4.322,82 4.320,61
5.000,00
2.722,43
0,00
data kontrak, kegiatan yang
2.541,30
1.069,18 didanai DAK Fisik cenderung
0,91 53,37 54,63 23,36
0,00 -20,00 baru mulai di semester 2,
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
sehingga kurang optimal.
2021 2022 Akumulasi (%) 2021 Akumulasi (%) 2022
Catatan:
• pada tahun 2021 terdapat relaksasi deadline penyampaian syarat salur tahap I dari Juli ke Agustus , dan Penandatangan kontrak Cadangan DAK Fisik
• pada tahun 2022 terdapat relaksasi deadline penyampaian syarat salur tahap I DAK Fisik Bidang Pendidikan dan Kesehatan dari 21 Juli ke 31 Juli (KMK 22/KM.7/2022)
12,00
Pagu alokasi DAK Fisik Subbidang Penguatan Sistem Kesehatan
9,74 9,44 meningkat di tahun 2023 dengan nilai RK yang cukup baik.
10,00
8,08
8,00 7,41 Terdapat selisih sekitar Rp1 triliun antara pagu alokasi tahun 2022
6,97 6,87
dengan kontrak, sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap
Trillions
Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa
kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau
norma yang telah ditetapkan.
Tujuan Reviu
RUANG LINGKUP REVIU
• membantu Pemda dalam menyajikan
laporan secara benar sesuai ketentuan yang Reviu dilakukan terhadap laporan realisasi
berlaku; penyerapan dana dan capaian keluaran
• memberikan keyakinan terbatas mengenai (output) kegiatan DAK Fisik per jenis per
keandalan dan keabsahan laporan realisasi bidang/subbidang
penyerapan dana dan capaian keluaran
(output) kegiatan DAK Fisik sesuai dengan Laporan realisasi dimaksud merupakan
ketentuan yang berlaku; laporan yang akan disampaikan kepada
• sehingga dapat meningkatkan kualitas Kepala KPPN sebagai syarat penyaluran DAK
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK Fisik
Fisik.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 23
PEREVIU MELAKUKAN PENGECEKAN TERHADAP:
Mengatur penggunaan sisa DAK Fisik s.d TA 2014 dan/atau sisa DAK Fisik tahun-tahun
PENGGUNAAN
sebelumnya pada bidang/subbidang yang keluaran (output) kegiatannya sudah tercapai dan yang
SISA DAK FISIK
belum tercapai.
Sisa DAK Fisik TA 2014 dan/atau > 1 DAK Fisik Mendanai kegiatan pd
TA sebelumnya, digunakan utk bidang/subbidang tertentu sesuai
kegiatan sesuai kebutuhan daerah kebutuhan daerah berdasar juknis
dgn Juknis TA berjalan TA berjalan
Hasil Penerbitan
Reviu Reviu SP2D BUN
Dokumen RKUD
Persyaratan
Penyaluran
APIP Daerah
Transfer
Dana
SP2D BUN
RKUN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 28
MEKANISME PENYAMPAIAN DOKUMEN DAN PELAKSANAAN
PENYALURAN
OM SPAN KPPN
BPKAD selaku
KPPN BUN
selaku
Dinas Dinas
User Dinas: 1. Pengujian SPM
• Rekam Data Hasil rekam Dinas/OPD
wajib disetujui/ditolak KPA Penyaluran 2. menerbitkan
Kontrak
• SP2D BUD
BPKAD
DAK Fiisk dan SP2D sesuai
Dana Desa tanggal RPD
• Daftar BAST
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 29
ALUR DATA DAN PROSES BISNIS DALAM APLIKASI OMSPAN
LAPORAN PENYERAPAN DAN KPPN selaku
CAPAIAN OUTPUT BUN
INPUT DATA APROVE DATA SUBMIT DATA Verifikasi dokumen
Laporan penyerapan dan capaian output yang
OPD TEKNIS OM SPAN BPKAD OM SPAN
disampaikan ke KPPN telah direviu Inspektorat
KPA PENYALURAN
daerah Provinsi/Kabupaten/Kota (APIP) : 1. Rencana Kegiatan
RKUD
(Aplikasi KRISNA) PENERBITA
✓ Tahun sebelumnya (Laporan Tahunan) Hasil
2. Data Kontrak Reviu N SP2D
✓ s.d. tahap I realisasi penyerapan min 75% Kegiatan Laporan
Reviu
✓ s.d. tahap II realisasi penyerapan min 90% dan 3. Laporan
Penyerapan Dana
capaian output min 70% & Capaian Output APIP Daerah TRANSFER
DAK Fisik DANA SP2D
OPD Teknis
RKUN
✓ Input Data Kontrak APIP Daerah
✓ Input data daftar SP2D BUD dan Capaian Output untuk
menghasilkan laporan realisasi penyerapan dana capaian ✓ Melakukan Reviu sesuai Program Kerja Reviu
output ✓ Melakukan konfirmasi dan koreksi data ke OPD
✓ Melakukan Perbaikan Data atas koreksi reviu APIP ✓ Menyampaikan Hasil Reviu (CHR) ke BPKAD Jika terdapat perbedaan OPD
✓ Memberikan klarifikasi ke APIP Laporan Penyerapan dan Capaian Output Teknis melakukan perbaikan
BPKAD prinsipnya harus sama dengan Hasil Reviu data shg Laporan sama dg
✓ Laporan Penyerapan dan Capaian Output ttd kepala Daerah (CHR) CHR;
(Reviu dilakukan sebelum ditandatangani oleh Kepala ✓ Reviu Paling Lambat 10 HK sebelum batas akhir
Daerah). persyaratan penyaluran
Pembangunan • Sarana Kab/Kota yang memenuhi minimal 2 kriteria dari kriteria sebagai berikut:
RS Pratama • Prasarana a) Rasio TT di Kab/ Kota kurang dari 1 per 1000 penduduk (Rasio Jumlah Penduduk dan ketersediaan TT)
• Alat Kesehatan b) Daerah tertinggal sesuai Perpres 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024/ daerah
perbatasan/ daerah kepulauan
c) Waktu Tempuh dari lokasi kebutuhan RS ke RSUD terdekat minimal lebih atau sama dengan 3 jam
d) Kab/Kota yang belum memiliki RS
Sumber: Dokumen Multilateral Meeting DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2023 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 31
RENCANA MENU BIDANG KESEHATAN DAN KB TA 2024
Subbidang Menu Rincian Penentuan Lokpri Ket
Penguatan Pemenuhan Sarana 1) RS yang ditetapkan sebagai RS jejaring layanan unggulan Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi sesuai stratifikasi Baru:
Sistem Layanan masing-masing berdasarkan Uronef
Kesehatan Unggulan a) SK Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/1306/2023 Tentang RS Jejaring Pengampuan Pelayanan Kanker, rologi
Kanker, b) SK Menteri Kesehatan No. HK.01.07-menkes-1965-2023 Tentang RS Jejaring Pengampuan Pelayanan Kardiovaskular
Jantung, c) SK Menteri Kesehatan No. HK.01.07-Menkes-1948-2022 Tentang RS Jejaring Pengampuan Pelayanan Stroke,
Stroke, dan d) SK Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/1297/2023 Tentang RS Jejaring Pengampuan Pelayanan Uronefrologi
Uronefrologi 2) RS pada poin 1 yang belum memenuhi sarana KJSU sesuai standar berdasarkan pemetaan melalui aplikasi ASPAK
Penguatan • Sarana RS yang belum memenuhi sarana dan prasarana sesuai standar berdasarkan data ASPAK Kemenkes di wilayah dengan
Layanan • Prasarana kriteria:
Rujukan • Alat Kesehatan 1) RS yang menjadi prioritas kewilayahan yang tercantum dalam RKP 2024 (Destinasi Pariwisata Prioritas, Kawasan
Ekonomi Khusus, Penanggulangan Dampak dari Pengembangan Kawasan Industri)RS di Wilayah Kab/Kota Penyangga Ibu
Kota Nusantara
2) RS di wilayah Papua yang teridentifikasi terdapat kebutuhan untuk peningkatan kapasitas
3) RS yang terdampak bencana
4) RS di daerah tertinggal/ perbatasan/kepulauan
5) RS milik daerah yang menjadi hasil kesepakatan dalam rangkaian perencanaan pembangunan nasional
6) RS di daerah yang menjadi komitmen dalam koordinasi pusat dan daerah di tingkat pejabat negara dan/atau Min Es 1
Peningkatan • Sarana & 1) Provinsi dan Kab/Kota yang belum memiliki Labkesda sesuai standar BSL-2
Laboratorium Prasarana 2) Labkesda yang belum memiliki BSL 2 sesuai standar
Kesehatan (Pembangunan 3) Khusus untuk rincian menu sarana dan prasarana (pembangunan baru):
Daerah Baru) a) Kab/Kota yang belum memiliki Labkesda
Prov/Kab/Kota • Sarana b) Kab/Kota di poin a yang telah menyampaikan komitmen kesiapan kepada Kementerian Kesehatan
(Pembangunan/Re
novasi)
• Prasarana
Sumber: Dokumen Multilateral Meeting DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2023 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 32
RENCANA MENU BIDANG KESEHATAN DAN KB TA 2024
Subbidang Menu Rincian Penentuan Lokpri Ket
Penguatan Penyediaan Sarana 1) Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang belum memiliki luas bangunan sesuai standar berdasarkan Standar
Sistem Sarana dan Sarana Penyimpanan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
Kesehatan Prasarana 2) Kawasan Indonesia Timur
Instalasi 3) Kawasan luar Jawa Bali dengan kapasitas fiskal sangat rendah-sedang
Farmasi 4) Kawasan Jawa Bali dengan kapasitas fiskal sangat rendah-rendah
Kab/Kota
Prasarana 1) Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang belum memiliki prasarana sesuai standar (berdasarkan Standar
Sarana Penyimpanan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.)
yang datanya diperoleh dari hasil self assesment yang diselenggarakan Ditjen Farmalkes Kementerian
Kesehatan.
2) Kawasan Indonesia Timur
3) Kawasan luar Jawa Bali dengan kapasitas fiskal sangat rendah-sedang
4) Kawasan Jawa Bali dengan kapasitas fiskal sangat rendah-rendah
Kendaraan Distribusi 1) Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang belum memiliki kendaraan distribusi berdasarkan hasil self Baru: Kendaraan
assesment yang diselenggarakan Ditjen Farmalkes Kementerian Kesehatan Distribusi
2) Kawasan Indonesia Timur
3) Kawasan luar Jawa Bali dengan kapasitas fiskal sangat rendah-sedang
4) Kawasan Jawa Bali dengan kapasitas fiskal sangat rendah-rendah
Regional • Sarana 1) Prov/Kab/Kota yang telah memiliki SK Kepala Daerah tentang Penyelenggaraan RMC Baru
Maintenance • Peralatan Kerja 2) Memiliki SDM yang memadai dan kompetensi yang sesuai standar di dalam Permenkes No 15 Tahun 2023
Center Tentang Pemeliharaan Alat Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
3) Kab/Kota dengan kapasitas fiskal yang sangat rendah/rendah/ sedang
Sumber: Dokumen Multilateral Meeting DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2023 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 33
TERIMA KASIH