Anda di halaman 1dari 24

Administrasi penyaluran

dan pengelolaan
BOK

Jakarta, 9 Februari 2023


Kebijakan Umum DAK Nonfisik
DEFINISI
Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik merupakan bagian dari Dana Transfer Khusus yang dialokasikan dalam
APBN kepada daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang bersifat operasional, dalam
rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik yang merupakan urusan daerah sesuai kebutuhan
dan prioritas daerah, serta selaras dengan prioritas nasional.

PRINSIP
❖ Membantu dan melengkapi kekurangan pendanaan bagi kegiatan khusus operasional dalam rangka
pelaksanaan pelayanan dasar publik berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM) yang selaras dengan
program prioritas nasional dan menjadi kewenangan urusan pemerintah daerah.
❖ Dialokasikan kepada Daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah, sesuai
dengan fungsi yang telah ditetapkan dalam APBN.
❖ Dapat berupa pengalihan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan yang merupakan bagian dari
anggaran kementerian negara/lembaga yang digunakan untuk melaksanakan urusan yang menurut peraturan
perundang-undangan menjadi urusan Daerah.

KRITERIA

1
URUSAN DAERAH
Merupakan urusan daerah
sesuai UU No.23 Tahun 2014
2 PRIORITAS NASIONAL
Mendukung capaian Prioritas
Nasional dalam RKP
3 AMANAT PERATURAN
Adanya amanat dalam
peraturan perudang-udangan
4 LAYANAN PUBLIK
Mendukung peningkatan
kualitas pelayanan publik

2
JENIS-JENIS DAK NONFISIK
DANA BANTUAN OPERASIONAL DANA BANTUAN OPERASIONAL
1 SATUAN PENDIDIKAN (BOSP)
33 KESEHATAN (BOK)

a. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) a. Dana BOK Dinas


• Dana BOS Reguler
b. Dana BOK Puskesmas
• Dana BOS Kinerja
b. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan
Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD)
• Dana BOP PAUD Reguler
• Dana BOP PAUD Kinerja
c. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan DAK NONFISIK JENIS LAINNYA
Pendidikan Kesetaraan (BOP Kesetaraan) 4 (jenis DAK Nonfisik selain Dana BOSP, Dana Tunjangan Guru
ASN Daerah, dan Dana BOK yang titetapkan dalam UU APBN)
• Dana BOP Kesetaraan Reguler
• Dana BOP Kesetaraan Kinerja
a. Dana Bantuan Operasional e. Dana Pelayanan Perlindungan
Keluarga Berencana (BOKB) Perempuan dan Anak (PPPA)
b. Dana Bantuan Operasional f. Dana Fasilitasi Penanaman
DANA TUNJANGAN GURU ASN Museum dan Taman Budaya Modal (FPM)
2 DAERAH (BOP-MTB) g. Dana Ketahanan Pangan dan
c. Dana Pelayanan Pertanian (KPP)
Kepariwisataan h. Dana Penguatan Kapasitas
d. Dana Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Sentra Industri
a. Dana Tunjangan Profesi Guru ASN Daerah (TPG ASN
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Daerah) (PK2SIKM)
Kecil (PK2UMK)
b. Dana Tambahan Penghasilan Guru ASN Daerah (Tamsil
e. Dana Bantuan Biaya Layanan
Guru ASN Daerah)
Pengelolaan Sampah (BLPS)
c. Dana Tunjangan Khusus Guru (TKG ASN Daerah)

3
www.kemenkeu.go.id
ALOKASI BOK DARI TAHUN KE TAHUN CENDERUNG MENINGKAT
*Data per 8 Februari 2023, berdasarkan 503 Pemda yang telah menyampaikan laporan Tahap 1 2022
Rata-rata Alokasi per daerah
14,00
12,88
90,0%
2020 2021 2022 2023
83,6%
80,8%
12,00 77,4%
80,0%
Rp17,9M Rp19,8M Rp18,3M Rp23,76M
10,73
10,26 70,0%
10,00 9,71 9,65 9,75 9,93
9,64 Sasaran dan realisasi output (puskesmas)
8,81 67,9% 60,0%
8,55
Tahun Sasaran Output
8,00 7,45 50,0% 2018 9.447 9.997
2019 9.975 9.975
Dalam Triliun Rupiah

6,00 40,0%
34,3% 2020 10.186 9.846
4,00
30,0%
2021 10.143 10.036
20,0% 2022 10.260 8.718
2,00 2023 9.977 -
10,0%
Kinerja Penyerapan Per daerah berdasarkan kategori
0,00 0,0%
2018 2019 2020 2021 2022 2023 Kategori % 2019 2020 2021
Pagu Salur % Serap Tinggi 90%-100% 184 115 54
Sedang 75%-90% 237 217 121
Rendah 40%-75% 118 193 329
• Rata-rata realisasi penyaluran Dana BOK adalah 92,07%
Sangat rendah <40% 3 17 37
• Rata-rata realisasi penyerapan Dana BOK adalah 68,8% Total 542 542 541
• Mulai 2020, kinerja penyerapan mengalami penurunan • Dari tahun ke tahun, daerah dengan kinerja sangat rendah bertambah banyak
rata-rata 7,9% per tahun • Daerah dengan berkinerja tinggi berkurang dari 115 daerah pada tahun 2020 menjadi
54 daerah pada tahun 2021
PELAKSANAAN BOK TA 2022
Pelaksanaan Penyaluran
• Ketentuan Penyaluran
Penyaluran Dana BOK dilaksanakan setelah Kementerian Keuangan c.q. DJPK menerima laporan realisasi Dana BOK, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Penyaluran tahap I berupa laporan realisasi Dana BOK tahun anggaran sebelumnya; dan
b. Penyaluran tahap II berupa:
1. laporan realisasi penyerapan Dana BOK tahap I yang menunjukkan paling sedikit 50% dari dana yang diterima di RKUD; dan
2. laporan realisasi penggunaan Dana BOK tahap I yang menunjukkan paling sedikit 25% dari pagu alokasi.

• Rekap Penyaluran
Sisa Dana yang
Pagu Penyaluran Tahap I Penyaluran Tahap 2 Total Penyaluran %
diperhitungkan
9.933.130.000.000 2.389.976.254.757 4.591.234.340.547 2.672.173.671.696 9.653.384.267.000 97,2%
Jumlah daerah yang telah disalurkan
o Tahap 1: 542 daerah
o Tahap 2: 503 daerah (39 daerah tidak disalurkan tahap 2 2022)

Kendala Pelaksanaan Lapangan


1. Revisi juknis di pertengahan tahun membuat daerah terlambat pelaksanannya karena perlu revisi DPA
2. Duplikasi pelaporan yang harus disampaikan pemda (Kemenkes, Kemendagri, Kemenkeu)
3. Juknis yang makin dipersempit sehingga tidak ada keleluasaan pelaksanaan kegiatan di daerah

*Data per 8 Februari 2023, berdasarkan 503 Pemda yang telah menyampaikan laporan Tahap 1 2022
39 Pemda yang tidak memenuhi persyaratan penyaluran Tahap II BOK

1. Kab. Toba Samosir 16. Kab. Nganjuk 31. Kab. Sumba Barat
2. Kota Medan 17. Kota Madiun 32. Kab. Rote Ndao
3. Kota Tanjung Balai 18. Kab. Seruyan 33. Kab. Keerom
4. Kota Tebing Tinggi 19. Kab. Hulu Sungai Utara 34. Kab. Mamberamo Tengah
5. Kab. Labuhanbatu Selatan 20. Provinsi Kalimantan Timur 35. Kab. Lebak
6. Kab. Limapuluh Kota 21. Kab. Berau 36. Kab. Bangka Selatan
7. Kab. Sijunjung 22. Kab. Kutai Barat 37. Kab. Kepulauan Anambas
8. Kab. Solok Selatan 23. Kab. Mahakam Ulu 38. Kab. Fak Fak
9. Kab. Pelalawan 24. Kota Bitung 39. Kab. Pegunungan Arfak
10. Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 25. Kab. Kepulauan Talaud
11. Kab. Lampung Utara 26. Kab. Sidenreng Rappang
12. Provinsi Jawa Barat 27. Kab. Soppeng
13. Kab. Bekasi 28. Kota Pare-pare
14. Kab. Indramayu 29. Provinsi Sulawesi Tenggara
15. Kota Bandung 30. Kab. Buleleng

6
Realisasi Penggunaan Dana BOK TA 2020-2022
8,00 10.260 10.500
10.143 TA 2020
9.993
7,00
9.890
10.036 10.000 • Dana BOK terserap sebesar Rp7,51 T (77,4% dari pagu sebesar Rp9,71 T)
6,00
• Jumlah realisasi output sebesar 9.860 Puskesmas (98% dari sasaran)
9.500
5,00
TA 2021
7,51

4,00 9.000

7,29
8.718 • Dana BOK terserap sebesar Rp7,29 T (67,9% dari pagu sebesar Rp10,73 T)
3,00
8.500
• Jumlah realisasi output sebesar 10,036 Puskesmas (98% dari sasaran)

3,41
2,00
8.000
1,00 TA 2022
0,00 7.500 • Berdasarkan laporan tahap 1 2022, Dana BOK terserap sebesar Rp3,47 T (34,3%
2020 2021 2022 dari pagu sebesar Rp9,93 T)
(dalam Triliun Rupiah) Penyerapan Sasaran Output : Puskesmas • Jumlah realisasi output sebesar 8,718 Puskesmas (84% dari sasaran)

Realisasi Per menu Kegiatan


2020 2021 2022
No Menu Kegiatan
Pagu Serap % Sasaran Output Satuan Pagu Serap % Sasaran Output Satuan Pagu Serap* % Sasaran Output Satuan • Alokasi BOK cenderung
1 BOK Dinas (Prov/Kab/Kota) 1.247,66 901,02 72% 542 526 Pemda 1.200,46 839,16 70% 541 541 Pemda 1.128,00 329,15 29% 542 542 Pemda meningkat dari 2020 ke 2023
2 BOK Puskesmas 6.489,11 5.388,89 83% 9.993 9.890 Puskesmas 7.316,39 5.138,25 70% 10.143 10.036 Puskesmas 8.217,88 2.925,68 36% 10.260 8.718 Puskesmas • Rata-rata penyerapan BOK
mengalami penurunan dari
3 BOK Farmalkes 108,30 92,76 86% 531 413 Pemda 109,24 89,87 82% 520 511 Pemda 0,00 0,00 0%
tahun 2020 hingga 2022
4 BOK POM 58,21 38,37 66% 319 240 Pemda 204,94 144,62 71% 419 407 Pemda 111,79 36,47 33% 280 222 Pemda
5 BOK Stunting 195,00 125,94 65% 260 253 Pemda 270,00 180,38 67% 360 346 Pemda 239,00 71,60 30% 508 401 Pemda
• Pada Tahun 2023, Beberapa
6 Jampersal 1.000,00 734,49 73% 500 485 Pemda 1.000,00 694,91 69% 497 483 Pemda 200,00 35,97 18% 508 261 Pemda
menu masuk ke dalam BOK
Dinas, misalnya untuk menu
7 Akreditasi Puskesmas 610,35 231,72 38% 3.447 3.391 Puskesmas 610,35 195,07 32% 3.378 3.291 Puskesmas 0,00 0,00 0%
akreditasi Labkesda menjadi
8 Akreditasi Labkesda 0,00 0% - - 21,74 3,51 16% 72 40 Labkesda 0,00 0,00 0% sub menu dari BOK Provinsi dan
9 BOK Pelayanan Kesehatan Bergerak 0,00 0% - - 0,00 0% - - 36,46 7,25 20% 20 20 Prov BOK Kab/Kota
Total 9.708,63 7.513,19 77% 10.733,13 7.285,79 68% 9.933,13 3.406,12 34%
7
*Data per 8 Februari 2023, berdasarkan 503 Pemda yang telah menyampaikan laporan Tahap 1 2022
EVALUASI PENYERAPAN PER MENU KEGIATAN TA
2021 - BOK PUSKESMAS
Sub kegiatan Alokasi Penyerapan %
1 Upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 2,361,948,114,614 1,195,260,704,401 50.6%
2 Kegiatan Kesehatan Masyarakat tingkat Puskesmas dalam rangka Penurunan
971,673,450,197 778,287,379,719 80.1%
AKI,AKB
3 Kegiatan Kesehatan Masyarakat tingkat Puskesmas dalam rangka Penanggulangan
876,205,506,622 677,741,160,454 77.3%
Stunting
4 Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di wilayah kerja 641,356,079,784 496,356,335,619 77.4%
5 Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit non Covid-19 1,282,688,225,571 994,976,803,602 77.6%
6 Pemicuan STBM desa/kelurahan prioritas 98,854,054,355 73,242,887,177 74.1%
7 Dukungan Operasional UKM Tim Nusantara Sehat 51,857,817,319 41,894,750,660 80.8%
8 Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja 586,427,066,920 519,753,492,682 88.6%
9 Penyelenggaraan Fungsi Manajemen Puskesmas 445,383,571,618 360,741,455,499 81.0%
Grand Total 7,316,393,887,000 5,138,254,969,813 70.2%

• Daerah penerima: 508 Kab/Kota dan 1 provinsi (DKI Jakarta) 5 Daerah dengan penyerapan terendah
• Penyerapan BOK Puskesmas adalah 70,2% dengan sub kegiatan upaya pencegahan Pemda Alokasi Serap %

Dalam Miliar Rupiah


dan pengendalian COVID-19 memiliki penyerapan yang paling rendah (50,6%) dan Kab. Labuhan Batu Selatan 11.4 0.0 0.0%
sub kegiatan Penyediaan tenaga dengan perjanjian kerja yang paling tinggi Kab. Buleleng 12.3 1.5 12.1%
Kota Bontang 3.2 0.4 13.3%
(88,6%).
Kab. Pakpak Bharat 4.0 0.6 14.2%
• Daerah dengan penyerapan = 0, agar dapat dipertimbangkan untuk tidak Kab. Indramayu 30.4 5.0 16.4%
mendapatkan alokasi BOK Puskesmas 8

KEMENTERIAN KEUANGAN 8
KEBIJAKAN BOK TA 2023
ARAH KEBIJAKAN
• Mendukung 8 area reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dalam penguatan ketahanan kesehatan, pengendalian
penyakit, penguatan promotif, preventif, dan penguatan area reformasi SKN yang lain
• Pemenuhan ketersediaan kebutuhan obat dan bahan habis pakai di tingkat pelayanan primer
• Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, dan balita melalui dukungan operasional dalam
rangka surveilans, edukasi di tingkat masyarakat, serta peningkatan akses terhadap layanan kesehatan bagi ibu
bersalin
• Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi intervensi spesifik serta penguatan surveilans
gizi, peningkatan status dan pemantauan kualitas gizi ibu hamil dan balita
• Pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat hingga tingkat puskesmas melalui penggerakan masyarakat dan lintas
sektor termasuk edukasi hidup sehat dan revitalisasi Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) serta
pengawasan kualitas sanitasi dan air minum
• Peningkatan kapasitas daerah untuk fungsi pengawasan obat dan makanan terutama dalam peningkatan kualitas
industri kecil untuk memastikan keamanan produk makanan dan obat tradisional

ISU BOK TA 2023 SASARAN TA 2023


1. Penyaluran langsung BOK Puskesmas 33 Provinsi, 9.977 Puskesmas,
2. Pengalihan Menu dari DAK Fisik ke DAK Nonfisik 508 Kab/Kota,
yaitu:
a. Pengadaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) 83 Labkesda
b. Pemberian makanan tambahan (PMT) Lokal
21 rumah sakit

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Dana Sebaran BOK TA 2022-2023
SUMATERA
164 2022
daerah Alokasi: Rp2.528,28 M SULAWESI
Target : 2.683 puskesmas KALIMANTAN 2022
2022 Alokasi: Rp1.437,40 M
2023 Alokasi: Rp980,73 M Target : 1.360 puskesmas
Alokasi: 3.576,30 M (+1,04T) 61 Target : 932 puskesmas 87
daerah
Target: 2.691 puskesmas (+8) daerah 2023
2023 Alokasi: Rp1.912,32 M (+474,92M)
Alokasi: Rp1.260,36 M (+279,62M) Target: 1,366 puskesmas (+6)
Target: 933 puskesmas (+1)
MALUKU-PAPUA
2022
Alokasi: Rp1.201,04 M
67 Target :958 puskesmas
JAWA daerah
2022 BALI-NUSRA 2023
Alokasi: Rp2.937,36 M 2022 Alokasi: 1.537,52 M (+336,48M)
118 Target: 3.614 puskesmas 44 Alokasi: Rp848,31 M Target: 968 puskesmas (+10)
daerah
daerah
daerah
Target: 713 puskesmas
2023
Alokasi: Rp3.456.05 M (+518,69 M) 2023
Target: 3.303 puskesmas (-311) Alokasi: Rp1.136,12 M (+287,8 M)
TARGET/SASARAN Tarhet: 716 puskesmas (+3)

2022 2023 Target berkurang


karena beberapa 2022 2023
target target puskesmas beralih Alokasi : Rp9,93T Alokasi : Rp12,6T
10.260 9.977 status menjadi
Puskesmas rumah sakit Penerima : 542 Pemda Penerima : 541 Pemda
*DKI Jakarta tidak mendapatkan Alokasi BOK TA 2023
10
www.kemenkeu.go.id
10
MENU KEGIATAN BOK TA 2023
Jumlah
No Jenis-Menu Kegiatan Penerima Satuan Alokasi (Rp)
Manfaat
1 BOK Provinsi 33 Provinsi 411.035.688.000
a. UKM Esensial Tersier 33 Provinsi 67.278.920.000
b. Kefarmasian dan BMHP 33 Provinsi 276.877.438.000
c. Akreditasi RS Wilayah Timur 21 Rumah sakit di 3 provinsi 8.997.660.000
d. Pelatihan/peningkatan kapasitas topik prioritas 33 Provinsi 57.881.670.000
2 BOK Kab/Kota 508 Kab/kota 4.216.976.594.000
a. UKM Esensial Sekunder 508 Kab/kota 822.596.080.000
b. Kefarmasian dan BMHP 508 Kab/kota 2.436.106.354.000
c. PKB 34 lokus 36.405.500.000
d. Akreditasi FKTP 1.475 FKTP 104.028.410.000
e. Akreditasi Labkesda 83 Labkesda 8.194.900.000
f. Pelatihan/peningkatan kapasitas topik prioritas 9.977 Puskesmas 809.645.350.000
3 BOK Puskesmas 9.977 Puskesmas 8.100.641.918.000
a. UKM Esensial Primer 9.977 Puskesmas 5.115.029.252.000
b. PMT Lokal 389 Kab/kota 1.247.729.085.000
c. Insentif UKM 9.977 puskesmas 1.345.225.733.000
d. Manajemen puskesmas 9.977 Puskesmas 331.425.800.000
e. Kalibrasi 350 kab/kota 61.250.000.000
4 BOK POM 358 Kab/kota 150.000.000.000
Total 12.878.654.200.000
11

KEMENTERIAN KEUANGAN 11
Perubahan Mekanisme Penyaluran BOK Puskesmas
Sebelumnya
Terdapat permasalahan pada BOK
Puskesmas antara lain:
RKUN RKUD Dinas Kesehatan Puskesmas 1. Penyaluran BOK ke Puskesmas
terlambat karena laporan daerah
• RKUN menyalurkan dana • RKUD menyalurkan dana • Dinas Kesehatan menyalurkan dana • Puskesmas mengelola
tidak tepat waktu;
BOK ke RKUD dalam 2 BOK ke Dinas Kesehatan BOK ke puskesmas dalam 2 dana BOK
tahap. dalam 2 tahap. tahapan. 2. Birokrasi penyaluran tiap Pemda
bervariasi dan administrasi yang
• Laporan realisasi sebagai • Dinas Kesehatan mengelola dana
BOK untuk puskesmas panjang terkait pencairan dari
syarat penyaluran
Dinas Kesehatan ke Puskesmas
• Dinas Kesehatan melaporkan
penyaluran dan penggunaan dana
BOK TA 2023
1. Mempercepat penerimaan dana
BOK di tingkat puskesmas
2. Mempercepat pelaksanaan
RKUN Puskesmas kegiatan di
•RKUN menyalurkan dana BOK • Puskesmas mengelola dana PuskesmasMenyederhanakan
Puskesmas secara langsung ke BOK proses birokrasi penyaluran
puskesmas dalam 3 tahapan • Puskesmas melaporkan dana BOK di tingkat Daerah
penggunaan dana BOK 3. Meningkatkan akuntabilitas
penyaluran

Kinerja BOK Puskesmas 2019-2022


Tahun Alokasi (Rp) Penyerapan (Rp) % • Alokasi BOK Puskesmas, rata-rata tiap tahun mencapai 60% dari pagu alokasi BOK secara
2019 6.889.460.025.955 6.062.292.709.621 88% keseluruhan
2020 6.482.524.831.010 5.388.888.598.011 83% • Tingkat penyerapan BOK Puskesmas 3 tahun terakhir mengalami penurunan
2021 7.316.393.887.000 5.138.254.969.813 70% • Penyaluran langsung BOK Puskesmas diharapkan menigkatkan efisiensi penyaluran
2022* 8.217.879.184.000 2.925.682.173.667 36%
12
*Data per 31 Desember 2022, berdasarkan 503 Pemda yang telah menyampaikan laporan Tahap 1 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN 12
PENYALURAN BOK DINAS DAN BOK PUSKESMAS
❖ Penyaluran Tahap I dilakukan setelah terdapat:
▪ Peraturan Daerah mengenai APBD atau Peraturan Kepala Daerah mengenai Penjabaran APBD; dan
▪ Petunjuk Teknis; dan
▪ Rencana Penggunaan DAK Nonfisik untuk 1 tahun anggaran atau yang sering disebut Rencana Kegiatan (RK)

BOK PUSKESMAS (3 Tahap)


PENYALURAN DANA BOK PUSKESMAS
a. Tahap I paling cepat bulan Februari sebesar 30% dari
RKUN Puskesmas pagu alokasi;
• Puskesmas mengelola dana b. Tahap II paling cepat bulan Mei sebesar 40% dari
• RKUN menyalurkan dana BOK Puskesmas secara
langsung ke puskesmas dalam 3 tahapan BOK pagu alokasi;
• Penyaluran berdasarkan rekomendasi dari Kemenkes • Puskesmas melaporkan c. Tahap III paling cepat bulan September sebesar 30%
penggunaan dana BOK dari pagu alokasi.

BOK DINAS (2 Tahap)

PENYALURAN DANA BOK DINAS


RKUN RKUD Dinas Kesehatan a. Tahap I paling cepat bulan Februari sebesar 50% dari
• RKUD menyalurkan dana pagu alokasi;
• RKUN menyalurkan dana • Dinas Kesehatan mengelola dana
BOK ke RKUD dalam 2 BOK ke Dinas Kesehatan BOK untuk puskesmas b. Tahap II paling cepat bulan Juli sebesar 50% dari pagu
tahap. dalam 2 tahap. alokasi;
• Dinas Kesehatan melaporkan
• Laporan realisasi sebagai penyaluran dan penggunaan dana
syarat penyaluran BOK

13
www.kemenkeu.go.id
PELAPORAN DAK NONFISIK
Sebagai Syarat Penyaluran

1. Dana BOK Puskesmas (3 Tahap)


menyampaikan laporan realisasi Dana menyampaikan laporan rekapitulasi penggunaan
BOK Puskesmas ke Aplikasi BOK Salur dana dan rekomendasi penyaluran

Puskesmas Kemenkes DJPK - Kemenkeu

Penyaluran: “Syarat laporan periode sebelumnya


➢ Tahap I -> Syarat: laporan realisasi penggunaan Dana BOK Puskesmas Tahun Anggaran Sebelumnya, dikecualikan bagi Pemerintah
disampaikan paling lambat 30 April. Daerah/Entitas Penerima Manfaat yang
baru pertama kali menerima dana.”

➢ Tahap II -> Syarat: laporan realisasi penggunaan Dana BOK Puskesmas Tahap I, disampaikan paling
lambat 31 Agustus. Dalam hal Puskesmas tidak menerima
penyaluran:
a. tahap I, maka penyaluran tahap II dan
➢ Tahap III -> Syarat: laporan realisasi penggunaan Dana BOK Puskesmas sampai dengan Tahap II, yang tahap III tidak dapat dilakukan; dan
menunjukkan paling sedikit 50% dari dana yang diterima di rekening Puskesmas, disampaikan b. tahap II, maka penyaluran tahap III
paling lambat 30 November. tidak dapat dilakukan.

2. Dana BOK Dinas (2 Tahap)


menyampaikan laporan realisasi Dana BOK Penyaluran:
Dinas ke Aplikasi Aladin ➢ Tahap I -> Syarat: laporan realisasi penggunaan Dana BOK
DJPK - Kemenkeu Dinas Tahun Anggaran Sebelumnya, disampaikan paling
Pemda lambat 30 Juni.
Verifikasi laporan penggunaan
➢ Tahap II -> Syarat: laporan realisasi penggunaan Dana BOK
K/L Terkait
Dinas Tahap I, disampaikan paling lambat 30 November.
14
www.kemenkeu.go.id
MEKANISME PENYELESAIAN RETUR DANA BOK PUSKESMAS
KPA BUN Penyaluran Dana Transfer ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD)
PUSKESMAS
Khusus / KPPN Terkait
2. 3.
membuat dan Perbaikan
menyampaikan Data Rekening
MULAI

1.
Surat Permintaan
Surat Perbaikan Data
membuat dan
Pemberitahuan Rekening
menyampaikan
Retur SP2D
Data Perbaikan
Rekening
4.
verifikasi +
Rekening Koran
Asli & Buku
Tabungan
5.
Surat memproses
Surat Ralat/ YA
lengkap dan
+
Perbaikan retur
Penyelesaian penyelesaian benar Surat Penetapan
SP2D
Retur SP2D retur SP2D Perubahan
Rekening

TIDAK
6. Nb:
Surat Surat Penetapan Perubahan
Penyelesaian SELESAI Rekening disampaikan dalam
menyampaikan
Retur SP2D hal terjadi perubahan bank.

15
www.kemenkeu.go.id
SISA DAK NONFISIK

Sisa DAK Nonfisik yang terdapat di RKUD sampai dengan akhir tahun wajib dianggarkan kembali oleh Pemerintah Daerah dalam
1 APBD/perubahan APBD tahun anggaran berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2 Sisa DAK Nonfisik yang diperhitungkan dalam Penyaluran


Tahun Anggaran Berikutnya
3 Sisa DAK Nonfisik yang tidak diperhitungkan dalam
Penyaluran Tahun Anggaran Berikutnya

DAK Nonfisik Jenis Lainnya Dana BOS Reguler Dana BOS Kinerja Dana Tunjangan Guru ASN Daerah

Dana BOK Dinas Dana BOP PAUD Reguler Dana BOP PAUD Kinerja
Dana BOK Puskesmas Dana BOP Kesetaraan Reguler Dana BOP Kesetaraan Kinerja

4 Dalam hal Satuan Pendidikan tidak mendapat alokasi Dana BOSP tahun anggaran berikutnya dan masih terdapat sisa dana di Rekening
Satuan Pendidikan / Puskesmas tidak mendapat alokasi Dana BOK Puskesmas tahun anggaran berikutnya dan masih terdapat sisa dana di
Rekening Puskesmas, maka wajib mengembalikan ke RKUD

5 Untuk jenis DAK Nonfisik yang tidak dialokasikan pada tahun anggaran berikutnya dan/atau untuk daerah yang tidak mendapat alokasi
Dana BOK Dinas dan DAK Nonfisik Jenisl Lainnya tahun anggaran berikutnya , DJPK dapat melakukan pemotongan DAU dan/atau DBH
berdasarkan laporan dari daerah dan/atau berita acara penghitungan sisa dana.

6 Untuk Daerah tidak mendapat alokasi Dana Tunjangan Guru ASN Daerah TA berikutnya dan masih ada sisa dana:
• Daerah yang masih masuk kriteria penerima ➔ daerah dapat menggunakan sisa sesuai Petunjuk Teknis tahun berkenaan
• Daerah yang tidak termasuk lagi kriteria penerimas ➔ daerah dapat menggunakan sisa dana sesuai Petunjuk Teknis tahun berkenaan dan jika
masih ada sisa akan dipotong DAU dan/atau DBH.

7 Dalam hal terdapat Pemda mempunyai sisa DAK Nonfisik lebih besar dari pagu DAK Nonfisik TA berikutnya, Pemda menggunakan
sisa DAK Nonfisik paling tinggi sebesar pagu DAK Nonfisik TA berikutnya.
16
www.kemenkeu.go.id
MEKANISME PENGEMBALIAN DANA BOK PUSKESMAS

Puskesmas Bendahara Umum Daerah (BUD) Bendahara Umum Negara (BUN)

➢ Puskesmas penerima Dana BOK ➢ Pemda melakukan pencatatan atas ➢ KPA BUN Penyaluran Dana Transfer
Puskesmas melakukan pengembalian pengembalian Dana BOK Khusus melakukan pengungkapan
ke RKUD Puskesmas secara memadai atas setoran
➢ BUD melakukan pengembalian ke pengembalian BOK Puskesmas ke
Kas Negara setelah dilakukan Kas Negara dalam Laporan
Catatan:
verifikasi dan validasi oleh Keuangan.
Pengembalian disertai dengan surat Inspektorat Daerah.
pernyataan dan/atau surat keterangan yang
di tandatangani oleh Kepala Puskesmas. ➢ BUD menyampaikan bukti
penerimaan negara kepada KPA
BUN Penyaluran Dana Transfer
Khusus paling lambat 3 hari kerja
sejak pengembalian ke Kas Negara

Pengembalian memenuhi ketentuan sebagai berikut:


• kriteria pengembalian sesuai dengan Petunjuk Teknis yang ditetapkan oleh K/L Terkait; atau
• Rekomendasi aparat pengawas terhadap Puskesmas

17
www.kemenkeu.go.id
Pasal Pengaturan BOK Puskesmas dalam PMK 204/2022 tentang Pengelolaan DAK Nonfisik
Ketentuan Pelaksanaan TA 2023

BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 49
(1) Dalam hal terdapat sisa BOK sampai dengan tahun anggaran 2022 pada Rekening Puskesmas,
Puskesmas melakukan pengembalian sisa dana dimaksud ke RKUD paling lambat tanggal 31
Januari 2023 yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang pengelolaan keuangan daerah.
(2) Penghitungan sisa BOK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui reviu aparat
pengawasan internal pemerintah Daerah.
(3) Sisa BOK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperhitungkan pada penyaluran Dana BOK Dinas
tahun anggaran 2023.

18

KEMENTERIAN KEUANGAN 18
PEDOMAN PENGGUNAAN
PENGGUNAAN DAK NONFISIK

1. Kepala Daerah Bertanggung jawab atas penggunaan DAK Nonfisik


secara formil dan materiil
2. DAK Nonfisik digunakan untuk mendanai urusan pemerintah daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
3. Penggunaan DAK Nonfisik dilaksanakan secara tertib, efisien, ekonomis,
efektif, transparan, bertanggung jawab, memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan.
4. Pelaksanaan DAK Nonfisik sesuai Juknis yang ditetapkan
Kementerian/lembaga terkait
5. Kementerian/lembaga terkait melakukan pembinaan, Bimtek, dan
evaluasi atas pelaksanaan DAK Nonfisik
Mekanisme Perencanaan-Penganggaran DAK Nonfisik TA 2024
Melibatkan multi-pihak MM PENGALOKASIAN
MM PERENCANAAN PEMBICARAAN
oleh Kemenkeu PEMBICARAAN TK I PENYALURAN
USULAN IKD PAGU INDIKATIF oleh Bappenas PENDAHULUAN

Akhir Januari - Februari Maret - April Mei - Agustus Juni Agustus - September Sep-Okt Okt Nov Feb - Des

K/L Teknis menyampaikan Penyampaian rincian


K/L, Bappenas, K/L, Bappenas, alokasi per daerah
Indikasi Kebutuhan Dana (IKD)
Kemenkeu Kemenkeu oleh K/L
dan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
kepada Kemenkeu c.q. DJPK Penyusunan UU Kemenkeu,
APBN
K/L, Bappenas,
Pemda
Penyusunan Perpres
IKD Kemenkeu Rincian APBN

• Arah kebijakan dan prioritas Pemerintah • Kebijakan


Penentuan arah • Arah kebijakan;
DAK Nonfisik kebijakan, rencana • Sasaran/target; & DPR pengalokasian;
• Perkiraan kebutuhan belanja pemanfaatan dan • Dukungan terhadap • Jumlah sasaran; Pemda
Pemerintah
operasional dan/atau biaya jenis DAK Nonfisik. prioritas nasional; • Biaya satuan; Kemenkeu menyampaikan
& DPR
per unit TA berkenaan; • Ruang lingkup/menu • Besaran pagu per laporan realisasi
• Target sasaran; dan PERTIMBANGAN: kegiatan kegiatan/ruang lingkup penyerapan dan
• Perkiraan kebutuhan 3 tahun 1. Pencapaian • Lokasi Prioritas; • Hasil evaluasi laporan realisasi
ke depan prioritas nasional • Kriteria pelaksanaan tahun penggunaan ke
2. Pengurangan teknis/penilaian; anggaran sebelumnya; Perpres Alokasi Kemenkeu
AKHIR FEBRUARI kesenjangan • Kebutuhan • Formulasi melalui aplikasi
(paling lambat) layanan publik pengalokasian. Aladin sebagai
Penyamapaian IKD pendanaan
3. Dukungan syarat salur.
DJPK → DJA operasional
RAPBN & Nota
layanan publik
4. Kemampuan Keuangan
keuangan negara

PAGU INDIKATIF PAGU ANGGARAN ALOKASI ANGGARAN

20
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Hubungan antara J umlah daerah penerima dengan


Penyerapan (2019-2021), kapfis (2022), dan Capaian Indikator BOK (2021)

Jumlah Daerah Kriteria Pertimbangan Alokasi 2024:


1. Perlu mempertimbangkan kapasitas
Memiliki Capaian Indikator di atas rerata nasional fiskal daerah
Rerata Nasional Capaian Indikator 2. Bagaimana tren kinerja pengelolaan
Succes Rate TBC : 80,5% BOK di daerah
3 Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) : 79,4%
Persalinan di fasilitas kesehatan (PF): 77,7%
3. Menu Kegiatan agar disesuaikan
dengan kebutuhan daerah,
Memiliki Kapfis Tinggi dan Sangat Tinggi berdasarkan indikator capaian yang
23 masih belum memenuhi sasaran
Penyerapan Rendah (<90%) 4. Perlu pendalaman lebih terhadap
475 daerah yang memiliki kemampuan
fiskal sangat rendah dan
542 Daerah Penerima BOK 2019-2021 keterkaitannya terhadap capaian
indkator keberhasilannya

Dari 542 daerah penerima BOK TA 2019-2021: 1. Kab. Aceh Tenggara


• 475 daerah memiliki penyerapan rendah (<90%) 2. Kab. Lahat
• 23 daerah diantaranya memiliki kapfis tinggi dan sangat tinggi 3. Kab. Konawe Utara
• 3 daerah memiliki indikator capaian diatas rata-rata nasional

21
TERIMA KASIH

22

KEMENTERIAN KEUANGAN 22
EVALUASI PENYALURAN DAN PENYERAPAN TA 2021 PER PROVINSI

Wilayah se-Provinsi Sulawesi Selatan memiliki penyerapan yang paling rendah 23

KEMENTERIAN KEUANGAN 23
EVALUASI PENYERAPAN PER MENU KEGIATAN TA 2021

Menu Kegiatan Alokasi Penyerapan %Serap Sasaran Output Satuan


Beberapa menu
BOK Provinsi 200.5 134.8 67.2% 33 33 Provinsi
kegiatan yang
BOK Kab/Kota 1,000.0 704.4 70.4% 508 507 Kab/Kota memiliki penyerapan
BOK Keafarmasian 109.2 89.9 82.3% 520 516 Dinas di bawah penyerapan
nasional:
BOK Stunting 270.0 180.4 66.8% 15,702,954 3,971,818 Balita stunting 1. BOK Provinsi
BOK Puskesmas 7,316.4 5,138.3 70.2% 10,143 10,036 puskesmas (67,2%)
2. BOK Stunting
Akreditasi Puskesmas 610.4 195.1 32.0% 7,823 3,291 puskesmas (66,8%)
Akreditasi Labkesda 21.7 3.5 16.1% 163 40 Labkesda 3. Akreditasi
Puskesmas
Jampersal 1,000.0 694.9 69.5% 388,331 232,416 Ibu Hamil (32,0%)
POM 204.9 144.6 70.6% 26,316 13,663 Saryanfar /IRTP 4. Akreditasi
Labkesda (16,1%)
Total 10,733.1 7,285.8 67.9%

24

KEMENTERIAN KEUANGAN 24

Anda mungkin juga menyukai