Anda di halaman 1dari 9

Strategi Penanggulangan Kemiskinan

dan Peningkatan Produktivitas TK

Pungky Sumadi
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
April 2022
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi dan Angka Kemiskinan

REALISASI RALISASI REALISASI TARGET


Indikator
2019*) 2020*) 2021*) 2022

Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,02 -2,07 3,69 5,2 – 5,5


Tingkat Kemiskinan (%) 9,22 10,19 9,71 8,5 – 9,0
Tingkat Kemiskinan Ekstrem (%) 3,7**) 4,2 3,73 2,5 - 3,0
Penduduk Miskin (juta jiwa) 24,79 27,55 26,50 -
Penduduk Miskin Ekstrem (juta
9,9**) 11,2 10,2 -
jiwa)

*) Realisasi Kemiskinan menggunakan angka September


**) Realisasi kemiskinan ekstrem menggunakan angkat Maret 2019
Produktivitas Tenaga Kerja dalam Kancah Global
Produktivitas Tenaga Kerja 2015 Laju Pertumbuhan Produktivitas TK, 2010-2015 (%)
7,2 6,9
Singapore 127,8 (108)
US 117,9 (100) 4,9
4,3 4,3 4,2
Hong Kong 106,5 (90)
3,1
Australia 92,7 (79) 1,8
Japan 77,2 (65) 1,2

Korea 63,4 (54)


Malaysia

Lao PDR

Cambodia

Philippines

Singapore
China

Thailand
Indonesia

Malaysia
Vietnam
55,7 (47)
East Asia 31,3 (27)
ASEAN 6 28,1 (24)
Thailand 26,5 (22)
Indonesia 24,3 (21)
China 22,3 (19) Produktivitas TK Indonesia berada pada posisi
ASEAN 21,9 (19) yang cukup baik di antara beberapa negara Asia.
Philippines 18,1 (15)
India 14,6 (12) • Dalam kurun waktu 2010-2015, laju pertumbuhan produktivitas TK
Lao PDR 11,1 (9) Indonesia hampir setara dengan Kamboja, Vietnam, dan Filipina;
Vietnam
meskipun masih tertinggal jika dibandingkan dengan China dan
9,6 (8)
Ribu USD (2015), Laos.
Myanmar 5,7 (5)
Cambodia 5,7 (5)
US = 100 dalam tanda kurung • Tetapi secara nominal, Indonesia masih tertinggal dibandingkan
Singapore dan Malaysia. Produktivitas TK Indonesia hanya sekitar
0 20 40 60 80 100 120 140 160 21% dibandingkan dengan US.

Sumber: APO Productivity Database 2017


Keterangan: Pertumbuhan produktivitas berdasarkan rata-rata pertumbuhan tahunan PDB berdasarkan harga konstan per pekerja menggunakan 2011 PPP
3
STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DALAM RPJMN 2020-2024
KEBIJAKAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
KEBIJAKAN MAKRO
Stabilitas inflasi, pertumbuhan ekonomi yang inklusif, menciptakan lapangan kerja produktif, menjaga iklim investasi, meningkatkan
produktivitas sektor pertanian, serta mengembangkan infrastruktur di wilayah tertinggal.

KEBIJAKAN MIKRO
Mengurangi Beban Meningkatkan Pendapatan
Masayarakat
Perlindungan Sosial Komprehensif dan Pengembangan ekonomi produktif menjadi
miskin dan
Layanan dasar bertujuan untuk faktor utama dalam meningkatkan pendapatan
rentan
mengurangi beban pengeluaran dan daya beli masyarakat.
TERGRADUASI
masyarakat miskin dan rentan.
Membutuhkan
bantuan
pengembangan
ekonomi
supaya lebih 1. Keperantaraan pasar (market linkages)
produktif, 2. Keberpihakan
berdaya dan 3. Membuka akses pembiayaan
mandiri 4. Penguatan jejaring melalui kerjasama
antara kelompok/pelaku usaha.
5. Berorientasi kepada pasar.
44
Implementasi Tahap Awal: Intervensi Kolaboratif Berbasis Pendekatan Wilayah
Bappenas telah melaksanakan uji coba di 95 desa dengan komponen pengembangan Digital Monograf Desa/Kelurahan, Registrasi Sosial-
Ekonomi, Keperantaraan Usaha, Kemitraan Usaha, dan Peningkatan Layanan Dasar.
Uji coba tersebut akan diperluas dan dikonsolidasikan menjadi Desa Bappenas Cemara (Bersama Peduli Pembangunan Desa Cerdas, Mandiri dan Sejahtera)

LAYANAN PENDIDIKAN UMUM PUSAT LAYANAN informasi kesempatan kerja dan program
DAN DIKLAT VOKASI mendukung Wajib Belajar 12 pelatihan/kewirausahaan, lanjut usia dan kelompok rentan,
tahun dan keahlian/ketrampilan bagi pencari kerja. serta layanan sosial lainnya.

REGISTRASI SOSIAL-EKONOMI DAN KEPERANTARAAN PASAR DAN KEMITRAAN


DIGITALISASI MONOGRAFI DESA/KELURAHAN membuka akses BUMDes dan pelaku usaha
sebagai prasyarat penargetan akurat dan desa/kel dengan offtaker, e-commerce, modal,
mendukung perencanaan & penganggaran pro- dan pelatihan teknis.
poor oleh desa/kelurahan. Desa
Bappenas
Cemara KORPORASI PERTANIAN dalam rangka
INTEGRASI DAN DIGITALISASI BANTUAN penguatan faktor input (subsidi pupuk,
SOSIAL dengan layanan keuangan digital yang kepemilikan lahan, teknologi penyuluh) dan
memudahkan penerima. menjaga faktor output (stabilitas harga beli).

INFRASTRUKTUR DASAR jalan, perumahan, air bersih,


LAYANAN & INFRASTRUKTUR KESEHATAN sanitasi, elektrifikasi, dan telekomunikasi mendukung
untuk menekan stunting. produktivitas.
5
KEPERANTARAAN PASAR SEBAGAI UPAYA
MEMBANGUN EKOSISTEM USAHA

PELAKU
USAHA Petani/UMK
Bumdes/ Offtaker Pembeli
Koperasi Akhir

Pendamping lapangan
KEPERANTARAAN (Penghubung Titik Usaha) memiliki peran untuk:
Membangun kemitraan
strategis antar pelaku
usaha terkait mulai dari
hulu ke hilir
EKOSISTEM
PENDUKUNG Regulasi Sarpras/ Menghadirkan aktor-aktor
ekosistem lain (termasuk
Pembiayaan Pelatihan Teknologi
Saprodi
pemda) terkait untuk
memberikan dukungan
Membantu penyusunan
rencana bisnis
6
Reformasi Sistem Diklat Vokasi

Diklat Vokasi Informasi Pasar Kerja

• Dual system, pemagangan, Perbaikan Kelembagaan • Pengayaan SISNAKER.


teaching factory. • Ekosistem analitika
• Perbaikan kualitas instruktur • “Perkawinan” Supply & ketenagakerjaan.
/ pendidik. Demand. • Sistem rujukan ke Diklat
• Pemagangan di DUDI. • Rasionalisasi kelembagaan. Vokasi.
• Pembentukan KNV.
• Perluasan Pusat
Kerjasama DUDI Pengembangan Keahlian
• Pembentukan Unit Layanan Pembiayaan
• Pemetaan kebutuhan dan Disabilitas - Ketenagakerjaan.
• Super tax deduction.
bidang keahlian.
• Beasiswa LPDP untuk vokasi.
• Penyusunan kurikulum.
• CSR.
• Mendorong keterlibatan
• Program JKP.
Pemda.
7 7
Hasil DMD/K & Regsosek Desa Cemara di Desa Taraju di Kabupaten
Tasikmalaya: Keterbatasan Multidimensi dan Lokus Prioritas Program
Potensi kawasan wisata hutan pinus:
Potensi Desa Taraju:
• DAK jalan menuju kawasan wisata.
• Peningkatan kapasitas
pengelolaan.
Keterangan 1. Produksi teh
2. Produksi kopi
Keluarga Miskin
3. Produksi kapulaga
SINGAPARNA Penyandang Disabilitas 4. Pariwisata perkebunan teh
5. Pariwisata hutan pinus
Anak Putus Sekolah
Resiko Kerawanan Bencana*:
Konektivitas: UMKM
Potensi wisata • DAK Jalan kabupatenTaraju- • Gempa bumi (35%)
kebun teh. Singaparna (segmen Potensi Wisata • Kekeringan (83%)
tertentu).
• Fasilitas kendaraan umum. Sekolah

BUMDES teh dan kopi: Hasil asesmen sementara kebutuhan


Puskesmas
Program untuk anak • Peningkatan kapasitas usaha pengembangan potensi Desa Taraju:
putus sekolah. dan strategi pemasaran. Kantor Desa
• Investasi varian teh yang 1. Perbaikan jalan dari kota
kompetitif. Bumdes Singaparna ke Desa Taraju.
Pasar 2. Akses modal bagi pengolah teh.
UMKM Masyarakat:
• Akses modal untuk pengrajin 3. Kualitas kemasan teh dan
dan pengolah makanan Risiko Gempa Bumi peningkatan varian produksi teh.
penunjang wisata (UMi, KUR). 4. Pengolahan kopi.
• Akses pasar & penguatan usaha.
Penguatan resiliensi untuk • Kelengkapan jasa (bank, kurir). Risiko Kekeringan
risiko bencana lokal. *Sumber: http://inarisk.bnpb.go.id/irbi/kabupaten,
diakses 3 Mei 2021
Bantuan sosial kelompok rentan.
8
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai