,
Dirasakan Langsung Masyarakat
2
3
4
4
5
6
6
SPBE SEBAGAI LEVERAGE
TRANSFORMASI DIGITAL NASIONALKERANGKA KERJA PERPRES 95/2018
meliputi seluruh unsur-unsur SPBE
Penerapan Arsitektur SPBE dapat berdampak pada peningkatan nilai Indeks EGDI
8
*Penilaian oleh PBB untuk seluruh negara anggota yang dilakukan setiap 2 tahun 8
9
9
10 Negara dengan Jumlah Penduduk terbesar di Dunia
Beserta data capaian EGDI tahun 2022
EGDI Index 0,8119 (Sangat Tinggi), peringkat 43
Asia
EGDI Index 0,5883 (Tinggi), peringkat 105
10
10
KETERKAITAN PENYELENGGARAAN SPBE DENGAN
PEMBERANTASAN KORUPSI DAN KEMUDAHAN
BERUSAHA
Corruption Perceptions Index Ease of Doing Business 2020
E-Government Development Index 2022 2021
Country/City Score Rank
New Zealand 86,8 1
Singapore 86,2 2
Denmark 85,3 3
Hong Kong SAR, China 85,3 4
United States - New York City 85,2 5
Korea, Rep. 84 6
United States 84 7
Georgia 83,7 8
United Kingdom 83,5 9
Norway 82,6 10
Fase digitalisasi
Indonesia
Digital Government
Pencapaian target
penanganan stunting
menjadi tanggungjawab
Kementerian dan
Lembaga, serta
Pemerintah Daerah,
pada pada dasarnya
sudah menjadi Tupoksi
masing-masing K/L/D
Pemerintah Daerah
13
KOMPLEKSITAS MASALAH STUNTING
MENSYARATKAN KONVERGENSI PROGRAM
Secara konseptual pencegahan stunting mensyaratkan
konvergensi antar intervensi program.
14
14
SYARAT PENDUKUNG TERBENTUKNYA
EFEKTIVITAS TATA KELOLA PEMERINTAHAN
Tata Kelola Pemerintahan Digital
(SPBE)
Keselarasan 15
Arsitektur SPBE Nasional 15
TANTANGAN PELAKSANAAN
03
02 04
01 05
Penambahan Lokasi
Menjadi 514 Hanya tersisa 2
Data-Driven Policy Kabupaten/Kota tahun untuk
Konvergensi Kebutuhan akan Pada tahun 2022, 514 Sustainability
mencapai target 14% Penurunan stunting tidak bisa
Konvergensi bukan hal mudah interoperabilitas data antar Kab/Kota menjadi lokasi
prioritas. Ini menjadi Dibutuhkan upaya dilakukan dalam waktu
untuk dilaksanakan. Diperlukan sektor dan Sistem Informasi
tantangan bagi penyediaan bersama yang sungguh- singkat. Diperlukan
ketersediaan sumberdaya yang lintas Instansi Pemerintah dan
sumberdaya, pendampingan, & sungguh untuk continuitas dan sustainability
Non-Pemerintah, untuk
cukup untuk membiayai pemantauan yang dilakukan melaksanakan program dari intervensi yang
mendapatkan data valid untuk
intervensi dan koordinasi yang oleh Pemerintah Pusat dan dan mencapai target dilakukan. Oleh karena itu,
penanganan yang lebih terarah,
baik diantara para pelaksana Provinsi. tersebut harus dipastikan program-
secara real-time on-line.
program dilapangan. program yang diperlukan
dapat dilaksanakan secara
terus menerus
16
16
PEMANFAATAN LAYANAN DIGITAL NASIONAL
DALAM PENANGANAN STUNTING
Percepatan penurunan
stunting memerlukan
kolaborasi lintas sektor,
dan dapat semakin
dipercepat dengan
orkestrasi layanan
digital berbasis arsitektur
SPBE
17
17
ILUSTRASI AKAN PENTINGNYA DATA-DRIVEN
POLICY
DALAM PERCEPATAN INTERVENSI PENANGANAN
STUNTING
Target dan Trend Penurunan Stunting
2018 - 2021 Indeks Khusus Penanganan Stunting (IKPS) Tahun 2018 - 2020
37.72
87.69
89.1
88.8
85.1
84.9
81.17
83.3
80.3
27.7
72.98
67.3
73.1
71.8
26.9
68.07
30.8 28.1
24.4 66.08
25.4
22.7
42.13
41.7
20
41
31.51
30.8
17.3 14.6 63.92
30
Kesehatan Gizi Perumahan Pangan Pendidikan Perlindungan
2018 2019 2020 Sosial
2013 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
2018 2019 2020
• Setelah pelaksanaan Stranas Stunting,
• IKPS disusun untuk mengukur kinerja pelaksanaan program/intervensi percepatan
prevalensi stunting Balita turun dari 30,8% pencegahan stunting berdasarkan 5 dimensi, yaitu kesehatan, gizi, perumahan,
(2018) menjadi 24,4% pada tahun 2021, atau pangan, pendidikan dan perlindungan social. Data yang digunakan adalah Susenas
turun sebesar 6,4% dalam 3 tahun (rata-rata
• Dari tahun 2018 ke 2020, terjadi kenaikan IKPS sebesar 3,4 poin. Ini menunjukkan
2,1% per tahun). Target awal turun sebesar adanya perbaikan dalam pelaksanaan program.
2,7% per tahun.
• Dimensi yang cenderung mengalami penurunan dan perlu mendapatkan
• Untuk mencapai target 14% pada tahun 2024, perhatian adalah dimensi Pendidikan (PAUD) dan perlindungan sosial
penurunan stunting harus di atas 3,3% per
tahun 18
18
Sumber: Paparan Setwapres tanggal 20 Januari 2022 18
INISIATIF STRATEGIS ARSITEKTUR SPBE NASIONAL
UNTUK MENDUKUNG PENANGANAN STUNTING
Dukungan Penanganan
Stunting
Pelayanan Publik
19
19
20
20
21
21
PAGE
TARGET EVALUASI SPBE TAHUN 2022 • 80% Instansi Pusat
STRATEGI TINDAK LANJUT *) • 60 % Pemerintah Provinsi
PEMBINAAN DAN PEMANTAUAN TAHUN 2022 Jumlah IPPD yang menerapkan SPBE dengan • 30% Pemerintah
predikat Baik Kabupaten/Kota
*)RPJMN Tahun 2020-2024
2020 JENIS LEMBAGA KURANG CUKUP BAIK SANGAT BAIK MEMUASKAN TOTAL
Deskripsi 2021
(PPANRB 5/2018) (PPANRB 59/2020)
KEMENTERIAN 2 7 22 3 0 34
Indeks SPBE Nasional 2,26 2,24 Perencanaan
LPNK 2 5 16 2 0 25
Indeks Domain Kebijakan 2,07 2,21
Indeks Domain Tata Kelola 1,95 1,89 LNS 6 10 3 0 0 19
Distribusi Predikat IPPD Tahun 2022 DISTRIBUSI PREDIKAT IPPD TAHUN 2022
100% BERDASARKAN KATEGORI
6%
29% 80%
19%
41%
41% 53%
2021: 58%
53%
71%
74%
2021:
50% 50%
94%
81%
71%
59% 59%
2021:
42% 47%
50 24%
Instansi 20 131 26%
Provinsi 29% Kab/Kota
Pusat
P u sat P ro vi n si Kab / Ko t a K em en t er i an LPNK L em b aga P r o vi n si K ab u p at en Kota
L ai n n ya
*Capaian pada tahun 2022 dengan predikat baik adalah sebagai berikut: 71% Instansi Pusat, 59% Provinsi, 29% Kabupaten/Kota
**Pada tahun 2022, terdapat 312 instansi yang meningkat nilainya dengan rincian 50 Instansi Pusat, 24 Provinsi, 238 Kab/Kota
23 23
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH
kempanrb kemenpanrb Kementerian-PANRB
24