Anda di halaman 1dari 20

PERLINDUNGAN PRODUK PERTANIAN DAN

PETERNAKAN LOKAL DARI PERSAINGAN


INTERNASIONAL

Oleh: Ni dewi Ambal ikka

JAKARTA, 23 Mei 2016


Lay Out

• Apa itu MEA?

• Posisi Indonesia di MEA

• Peran dan Tantangan Sektor Pertanian

• Langkah-langkah Strategis

2
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Apa Itu MEA?


MEA adalah bentuk integrasi ekonomi regional yang bertujuan
untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis
produksi, yang mana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan
tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas.

MEC ‘Sebuah Proses’


• Integrasi sektor barang: PTA (1977), skim CEPT-AFTA (1992)
• Integrasi sektor jasa: AFAS (1995) secara bertahap
• Integrasi investasi: AIA (1998) dan selanjutnya dikembangkan 4
pilar yaitu liberasasi, fasilitas, perlindungan, promosi investasi

3
Empat Pilar Cetak Biru MEA

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

Kawasan dengan Integrasi dengan


Pasar Tunggal dan
Kawasan Berdaya- Pembangunan Perekonomian
Basis Produksi
saing Tinggi Ekonomi yang Dunia
Regional
Merata

4
Posisi Indonesia

GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX (GCI)


Sumber: World Economic Forum

• Tahun 2015, Indonesia peringkat 37 (dari 144 negara) di bawah Singapura (2), Malaysia (18), Thailand
(32). Peringkat Indonesia meningkat 1 posisi dari tahun sebelumnya yaitu di peringkat 38.

Subindex

Rank of GCI
Negara Basic Innovation and
2015-2016 Efficiency Enhancers
Requirements sophistication Factors

Singapore 2 1 2 11
Malaysia 18 22 22 17
Thailand 32 42 38 48
Indonesia 37 49 46 33
Philippines 47 66 51 47
Vietnam 56 72 70 88
Lao PDR 83 86 106 103
Cambodia 90 93 101 121
Myanmar 131 128 131 134
Brunei  -  -  -  -

5
GLOBAL FOOD SECURITY INDEX (GFSI)
Sumber: The Economist Intelligence Unit

• Tahun 2015, Indonesia peringkat 74 (dari 109 negara) di bawah Singapura (2), Malaysia (34), Thailand
(52), Vietnam (65), dan Filipina (72).

 Indonesia Score

6
Daya Saing Komoditas Pertanian Indonesia di ASEAN

Tiga komoditas yang paling


kompetitif:
Minyak inti sawit (20,93)
Minyak sawit (15,82)
Bungkil inti sawit (15,26)

Tiga komoditas yang paling tidak


kompetitif:
- Kulit domba (-73,50)
- Suplemen pakan (-69,99)
- Bawang merah dan bawang
putih

7
Posisi Daya Saing Produk Pertanian Indonesia di ASEAN

• Komoditas padi [relatif rendah]


• Komoditas palawija
- Kedelai [tidak memiliki keunggulan]
- Jagung [relatif baik]
- Kacang tanah [cukup baik]
• Komoditas hortikultura/sayuran [baik]
• Komoditas perkebunan [relatif baik]
-Sawit, karet, kopi, teh, kakao, tembakau
• Komoditas peternakan
- ayam ras [relatif rendah bahkan tidak kompetitif]
Sumber: Daryanto 2010
Posisi Daya Saing Produk Pertanian Indonesia di ASEAN

• Komoditas yg kompetitif bagi negara ASEAN lain:


- beras,gula, buah tropis segar, karet alam cair
jagung manis (Thailand)
- pepaya (Thailand, Filipina, Malaysia)
- semangka (Malaysia)
- mangga (Thailand, Filipina)
- pisang, nenas (Filipina)
- tembakau (Filipina)
- kacang tanah (Myanmar)
Peran Sektor Pertanian Indonesia

• Penyedia bahan pangan dan bahan baku industri


• Penyumbang PDB
• Penghasil devisa negara
• Penyerap tenaga kerja
• Sumber utama pendapatan rumah tangga
perdesaan
• Penyedia bahan pakan dan bioenergi
Indonesia-Dunia
Tabel 1.

Gambar 1.
Tabel 2.
Market Share Ekspor Indonesia ke intra ASEAN

Komoditi Negara Pesaing Market Share


Indonesia
CPO dan olahan lain sawit Malaysia 89,94 %
Biji Kakao Malaysia 94,9 %
Kopra (Kelapa) Malaysia dan Filipina 63,90 %
Kopi Vietnam 37,18 %
Lada Vietnam 54,99 %
Karet alam Thailand, Vietnam dan 12,26 %
Singapura
Gandum Thailand, Malaysia dan 3,48 %
Singapura
Nenas Filipina 57,89 %
Mete Vietnam, Singapura 8,61 %
Manioc/Cassava Thailand dan Vietnam 3%
Sumber : Sumber : http://witsworldbankorg/, Diolah Dit Pemasaran Internasional, Ditjen PPHP
Market Share Ekspor Indonesia ke Eksternal ASEAN (Dunia)
Jenis Komoditi Negara Pesaing Market Share
Indonesia
CPO dan olahan lain Malaysia 34,31 %
sawit
Biji Kakao Malaysia 94,55 %
Kopra (Kelapa) Malaysia dan 35,59 %
Filipina
Kopi Vietnam 34,90 %
Lada Vietnam, Singapura 27,33 %
Karet alam Thailand 13,63 %
Gandum Thailand,Malaysia& 3,48 %
Singapura
Nenas Filipina dan Thailand 15,35 %
Mete Vietnam 3,16 %
Manioc/Cassava Thailand dan 1,77 %
Vietnam
Sumber : Sumber : http://witsworldbankorg/, Diolah Dit Pemasaran Internasional, Ditjen PPHP
Tantangan Sektor Pertanian

Internal
• Daya saing pertanian
• Kestabilan harga komoditas pertanian
• Tata niaga hasil pertanian
• Iklim usaha (pembiayaan, suku bunga, insentif)
• Sumber Daya Manusia (pendidikan, minat menjadi petani)
• Infrastruktur dan sistem logistik-distribusi
• Dukungan inovasi dan litbang

Eksternal
• Penyelarasan kebijakan nasional dengan integrasi kawasan
• Pemenuhan komitmen terhadap Roadmap menuju MEA 2015
secara individu dan kolektif di ASEAN
• Sistem hukum dan perundangan-undangan yang berbeda di setiap
negara ASEAN 15
Langkah-langkah Strategis

Diperlukan law enforcement yang konsisten untuk mengurangi


korupsi di semua sektor ekonomi

Merubah Rent-seeking society menjadi entrepreneurship society

Untuk mendukung point tersebut di atas, diperlukan pendidikan


dan ketrampilan bagi percepatan program-program ekonomi
kreatif

Program Reformasi Birokrasi

Program peningkatan daya saing oleh masing-masing


Departemen Pembina Sektor (Industri, Koperasi dan UKM,
Pertanian, Perikanan, Kehutanan)

Koordinasi dan Konsultasi antara instansi pemerintah dan


dengan dunia usaha secara reguler
16
Langkah-langkah Strategis

Pengamanan Pasar Penguatan Daya Saing


Penguatan Ekspor
Produk Dalam Negeri Global
• Penggunaan produk • Perbaikan pelayanan • Peresmian LPEI pada
dalam negeri dengan publik (National Single tanggal 1 September
gerakan ACI, kampanye Window (NSW), 2009 (UU No. 2 tahun
“Nation Branding” National Infrastructure 2009), Arah
• Menciptakan Quality, Pelayanan Pengembangan
perdagangan yang sehat Terpadu Satu Pintu Indonesia Eximbank
dan iklim usaha yang (PTSP)/ Sistem Tahun 2010: Pembiayaan
kondusif Pelayanan Informasi dan Penjaminan, Asuransi,
• Tindakan pengamanan Perijinan Investasi dan Sumber Dana
produk dalam negeri Secara Elektronik • Promosi Pariwisata,
dan pengawasan (SPIPISE) Perdagangan dan
terhadap barang beredar • Peningkatan Efisiensi Investasi
dan jasa Perdagangan DN seperti • Program Pengembangan
• Menerapkan Early revitalisasi pasar Produk dan Akses Pasar
Warning System terhadap domestik melalui penciptaan brand
kemungkinan terjadinya • Pengembangan • Program Pengembangan
lonjakan impor Infrastruktur lainnya Citra Indonesia: seperti
seperti Harmonisasi Promosi Produk Ekspor
Regulasi Pusat dan Nasional
Daerah • Peningkatan Kerjasama
• Menyusun peta logistik dan Diplomasi
dan pasar dalam negeri Perdagangan
untuk komoditas Internasional
strategis dan unggulan
ekspor

17
Langkah-langkah Strategis

UPAYA YANG TELAH DAN SEDANG DILAKUKAN PEMERINTAH

1 Kebijakan pangan diarahkan pada peningkatan produksi dan efisiensi tanpa


harus mendorong peningkatan harga di tingkat konsumen.

Peningkatan kesejahteraan petani dilakukan dengan mendorong efisiensi di

2 tingkat logistik dan distribusi sehingga kenaikan harga di tingkat konsumen bisa
ditekan dan pada saat yang sama harga di tingkat petani bisa membaik.

3 Penguatan dan perluasan peran Bulog untuk mengantisipasi efek negatif dari
struktur pasar.

4 Penguatan aliansi strategis antara BUMN dan swasta.

5
Peranan BUMN tidak hanya dalam produksi, pembibitan, pengolahan pangan
tapi juga dalam pemanfaatan lahan BUMN untuk penanaman tanaman pangan.

6
Pengembangan kawasan khusus untuk pangan dalam skala luas yang disertai
dengan modernisasi pengelolaan dan pengolahan pangan.

18
19 • Kegiatan Agribisnis
 Peningkatan Daya Saing Komoditas Pertanian.
 Memperkuat pelaku usaha, petani, teknologi, sarana dan prasarana,
pembiayaan, serta kelembagaan di desa-desa.

• Value Chain
 Meningkatkan Nilai Tambah Hulu-Hilir
 Membangun Industri Pengolahan, Penyimpanan, dan Logistik.
 Memelihara keberlanjutan produk dan peluang pasar melalui keunggulan
kompetitif dan komparatif
 Memberikan kesempatan investasi PMA untuk bekerjasama dengan
pelaku usaha pengolahan dalam negeri dengan mengikuti peraturan yang
berlaku
 Memperbaiki mutu dan kapasitas produk agar mampu memanfaatkan
peluang pasar baru
 Peningkatan produk olahan dengan berorientasi pasar
Penutup
 Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA):
 Pasar tunggal berbasis
produksi ASEAN

 Pergerakan bebas barang, jasa,


investasi, tk terampil,dan aliran
modal di ASEAN

 Daya saing:
 Unggul pada komoditas
perkebunan (sawit, coklat,
kopi, karet), hortikultura (sayur
dan buah), dan kehutanan
(pulp, kertas, kayu)

 Kritis untuk komoditas padi,


kedelai, dan gula

 Strategi:
 Peningkatan keunggulan
komparatif dan kompetitif

Anda mungkin juga menyukai