Anda di halaman 1dari 43

BPSDM

KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN SDM PUPR

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN


PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

YOGYAKARTA, 26 JULI 2017

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DASAR HUKUM
BPSDM
1. UU ITE –> UU. No. 19 Tahun 2016
2. UU OMBUDSMAN –> UU No. 38 Tahun 2008
3. UU Pelayanan Publik –> UU No. 25/2009
4. UU ASN – UU No. 05/2014
5. REVISI UU No. 32 Tahun 2004 –>UU No. 23/2014
6. UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN –> UU No. 30/2014
7. Manajemen PNS –> PP No. 11 Tahun 2017

1. Agar Pelaksanaan Manajemen PNS Terintegrasi dari kegiatan awal yaitu


Perencanaan Kebutuhan PNS sd Pemberhentian harus dilaksanakan secara
Konsisten disetiap tahapannya.
2. Menyongsong Regenerasi (berganti baju dri PNS lama  baru) dalam Era
Globalisasi, karena diseluruh sistem sebelumnya belum mendasari 3 Prinsip
(Kompetensi, Kinerja dan Kualifikasi), dan ini dikawal di dalam PP 11 Th 2017.
3. Full Percepatan , semua tahapan, sehingga mempermudah dalam pelaksanaan
Manajemen PNS , dan diatur secara jelas, ketat di dalam 14 Subsistem.
4. Tidak terlepas dari Reformasi Birokrasi
LATAR BELAKANG
1. Indonesia Berada di Peringkat ke-21 dalam Creativity Productivity BPSDM
Index Competion
Ranking economies along the input sub-dimensions of the Creative Productivity Index, coloured by ranking:
Very high, high, medium and low

COUNTRY RANK

SINGAPORE 1

MALAYSIA 10 Creative productivity is measured on


three dimensions:
THAILAND 12 1. the capacity to innovate :
VIETNAM 14
(Human capital & Infrasructure)
2. incentives to innovate :
PHILIPPINES 17 (competition & Firm dynamics)
21 3. how conducive the environment
CAMBODIA 19
is to innovation (Financial
INDONESIA 21 Institutions & Governance)

MYANMAR 24

Sumber :
Creative Productivity Index, Analysing creativity and innovation in Asia. A report by
The Economist Intelligence Unit for the Asian Development Bank August 2014
2. Indonesia Berada di Peringkat ke-21 dalam Creativity Productivity
Index Competion
Human Development Index 2012, 2014, dan 2015
(Source: UNDP)
RANKING 2012 RANKING RANGKING 2015
COUNTRY (176 countries) 2014 (188 countries)
(188 countries)

Norway 1 1 1
U.S.A 2 8 10
Switzerland 9 3 2
South Korea 12 17 18
Singapore 18 11 5
Malaysia 64 62 59
China 40 90 90
Thailand 103 93 87
Philippines 114 115 116
Indonesia 121 110 113
Vietnam 127 116 115
Ghana 135 140 139

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 4
3. Corruption Perception Index Tahun 2016 :
Indonesia berada di peringkat 90 dari 176 negara

CORRUPTION PERCEPTION INDEX 2016 DAN 2015

COUNTRY 2016 2015


• Pada tahun 2016
RANK SCORE RANK SCORE
Indonesia pada peringkat
Singapore 7 84 7 84
90 dengan skor 37
Brunei 41 58 38 60
• Adanya perbaikan jika
Malaysia 55 49 50 52
dibandingkan tahun 2015
Indonesia 90 37 107 34
Philippines 101 35 85 38
• Skor indeks persepsi
Thailand 101 35 85 38
korupsi Indonesia 37
(masih menunjukkan
Timor Leste 101 35 133 28
tingkat korupsi tinggi)
Vietnam 113 33 119 31

Sumber : Transparancy International, 2016

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
BPSDM
4. PNS Facts and Figures, Des 2016

3.08%
4.498.643
PNS terhadap Angkatan PNS Pusat : 20.94%
Jumlah PNS per Desember
Kerja PNS Daerah : 79.06%
2016
(118.19 juta)

-0.44% BUP 2016-2020


Rata-rata pertumbuhan 752.271 PNS
per tahun 2010-2015 45 tahun
Rata-rata
47 tahun
Median
51 tahun Tingkat Pendidikan PNS
Modus Rendah : 28.32%
13.71% Menengah : 20.09%
PNS diatas 55 Tahun Tinggi : 51.59%
10.6% Struktural
51.13% JFT
5. Jumlah PNS menurut Jenis Jabatan dan Gender

Jenis Jabatan Pria Wanita Jumlah


Struktural 332.112 144.462 476.574
Fungsional Tertentu 914.325 1.386.025 2.306.048
Fungsional Umum 1.049.743 671.976 1.716.021
Jumlah 2.296.180 2.202.463 4.498.643

JUMLAH PNS BERDASARKAN JABATAN


Struktural Fungsional Tertentu Fungsional Umum

11%

38%

51%
6. KONDISI SDM PUPR

• Jumlah PNS PUPR Berdasarkan Tingkat Pendidikan

S2; S3; 82; 0% SD; 1151; 5%


3245;
14% SLTP;
1011;
4%

SLTA; 8276; 36%


S1/D4; 8312; 36%

SM/D-3; 987; 4% D2; 4; 0% D1; 7; 0%


* Data Simka September 2016
• Berdasarkan Bidang Pendidikan (Teknik dan Non-Teknik)

S2; 3245; S3; 82; 0% SD; 1151; 5%


14%
SLTP; 1011;
4%

SLTA; 8276; 36%


S1/D4; 8312; 36%

SM/D-3; 987; 4% D2; 4; 0% D1; 7; 0%

Jumlah Pegawai Menurut Usia dan Pendidikan >= S1


Jumlah Pegawai dengan Pendidikan >= S1
TEKNIK NON TEKNIK

3500 3068 3186

5388 3000 2566


NON TEKNIK
2500

2000 1542
1500
6250 616 660
TEKNIK 1000

500

0
* Sumber Data Simka <=40 >40 - <55 >=55
• Hasil Penilaian Kompetensi Untuk Jabatan

Eselon II Eselon III

18 21
11% 4%

72
43% 195
281 39%
79 57%
47%

Total Penilaian : 169 Pegawai Total Penilaian : 497 Pegawai


(Terhadap Sebagian Eselon II dan Calon Eselon II) (Terhadap Sebagian Eselon III dan Calon Eselon III)
Jumlah total Eselon II : 89 Pegawai Jumlah total Eselon III : 452

Kompeten Kompeten Perlu Pengembangan Belum Kompeten


• Hasil Penilaian Kompetensi Untuk Jabatan

Eselon IV Jabatan Fungsional Tertentu Jabatan Fungsional Umum

88 90
17% 17% 12 1073
29% 34%
1622
51%
1 29
2% 69% 495
352 16%
66%

Total Penilaian : 530 Pegawai Total Penilaian : 42 Pegawai Total Penilaian : 3.190 Pegawai
Pegawai (Terhadap Sebagian Eselon IV Terdiri dari : JFU = 2.052 Pegawai
dan Calon Eselon IV) Kasatker & PPK Mandiri = 1.138 Pegawai
Jumlah total Eselon IV : 1.140 Pegawai

Kompeten Kompeten Perlu Pengembangan Belum Kompeten


7. PROGRAM STRATEGIS BIDANG PUPR

Penyediaan & 500 ribu rusun


Pembiayaan 50 ribu rumah khusus
PROGRAM STRATEGIS PP perumahan 250 ribu rumah baru
1,5 juta unit RTLH
BIDANG PUPR (target RPJMN)
PSU Rumah Umum
2015 - 2019 900 ribu unit KPR FLPP rusun
dan rumah tapak
450 ribu unit KPR Rumah swadaya
CIPTA
SDA JALAN
& KARYA
JEMBATAN
Air minum, Kumuh,
Sanitasi

19 km
- Pembangunan 65 Waduk 1.000 km
- Satu Juta Ha Jar. Irigasi rehabilitasi
jalan bebas hambatan
jembatan
baru
- Tiga Juta Ha rehab jar.
11,4 km
Irigasi 2.700 km
- 200 ribu ha penanganan pembangunan
jalan arteri
jembatan
kawasan rawan banjir
- Penyediaan air baku 67,53
M3/detik 26 km
2.350 km
- 500 km penanganan abrasi Fly Over dan Under
jalan nasional (baru) Pass dan Perlintasan
pantai Tak Sebidang KA
8. AMANAT UU ASN NO. 5 TAHUN 2014

1. Asn sebagai profesi -> integritas moral, pelayanan publik, kompetensi, kualifikasi, profesionalitas (pasal 3)
2. Setiap jabatan pimpinan tinggi ditetapkan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan
pelatihan, rekam jejak jabatan dan integritas, serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (pasal 19 dan 108).
3. Pns berhak memperoleh pengembangan kompetensi (pasal 21)
4. Pengangkatan pns dalam jabatan tertentu ditentukan berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan
jabatan (pasal 68 (2)).
5. Pengembangan karier pns dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan
instansi pemerintah, dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas (pasal 69).
6. Promosi pns dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan
yang dibutuhkan oleh jabatan, penilaian atas prestasi kerja, kepemimpinan, kerja sama, kreativitas, dan
pertimbangan dari tim penilai kinerja pns pada instansi pemerintah, tanpa membedakan jender, suku, agama,
ras, dan golongan, dan setiap pns yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan ke
jenjang jabatan yang lebih tinggi. (Pasal 72)
7. Pns yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja
dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan, berupa pemberian antara lain: kenaikan
pangkat istimewa; dan kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi. (Pasal 82 dan 83)
9. GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL (2)
Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016

* Dalam kaitannya dengan pengembangan SDM ASN

1. INDONESIA MELAYANI 2. INDONESIA BERSIH


• PENINGKATAN KAPASITAS SDM ASN • PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH
• PENINGKATAN PENEGAKAN DISIPLIN DAN SEHAT LINGKUNGAN KELUARGA,
APARATUR PEMERINTAH DAN PENEGAK SATUAN PENDIDIKAN, SATUAN KERJA DAN
HUKUM KOMUNITAS
• PENYEMPURNAAN STANDAR PELAYANAN DAN • PENINGKATAN PENEGAKAN HUKUM
SISTEM PELAYANAN YANG INOVATIF (E- BIDANG KEBERSIHAN DAN KESEHATAN
GOVERNMENT) LINGKUNGAN
• PENYEMPURNAAN SISTEM MANAJEMEN
KINERJA (PERFORMANCE-BASED
MANAGEMENT SYSTEM) ASN
• PENINGKATAN PERILAKU PELAYANAN PUBLIK
YANG CEPAT, TRANSPARAN, AKUNTABEL, DAN
RESPONSIF
• PENYEDERHANAAN PELAYANAN BIROKRASI
• PENERAPAN SISTEM PENGHARGAAN DAN
SANKSI BESERTA KETELADANAN PIMPINAN
9. GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL (1)
Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016

* Dalam kaitannya dengan pengembangan SDM ASN

3. INDONESIA TERTIB 4. INDONESIA MANDIRI


• PENINGKATAN PERILAKU TERTIB • PENINGKATAN PERILAKU YANG MENDUKUNG
PENGGUNAAN RUANG PUBLIK TERCAPAINYA KEMANDIRIAN BANGSA
• PENINGKATAN PENEGAKAN HUKUM DALAM BERBAGAI SEKTOR KEHIDUPAN;
PERILAKU TERTIB; • PENINGKATAN PERILAKU YANG MENDUKUNG
• MENUMBUHKAN LINGKUNGAN TERCAPINYA PEMERATAAN EKONOMI DAN
KELUARGA, SATUAN PENDIDIKAN, SATUAN PENGEMBANGAN POTENSI DAERAH
KERJA DAN KOMUNITAS YANG RAMAH TERTINGGAL;
DAN BEBAS • PENINGKATAN PERILAKU YANG MENDUKUNG
PENGGUNAAN PRODUK DAN SEBESAR-
BESARNYA KOMPONEN DALAM NEGERI;
• PENINGKATAN PENGGUNAAN HASIL
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI DALAM NEGERI;
• PENINGKATAN PENGAKUAN DAN PEMBERIAN
DUKUNGAN TERHADAP HASIL KARYA ATAU
PRESTASI ANAK BANGSA;
10. GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL (3)
Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016

* Dalam kaitannya dengan pengembangan SDM ASN

5. INDONESIA BERSATU
• PENINGKATAN PERILAKU YANG MENDUKUNG • PENINGKATAN PERILAKU KERJA SAMA
KEHIDUPAN DEMOKRASI PANCASILA; INTER DAN ANTAR LEMBAGA, KOMPONEN
• PENINGKATAN PERILAKU TOLERAN DAN MASYARAKAT DAN LINTAS SEKTOR;
KERUKUNAN INTER DAN ANTAR UMAT • PENINGKATAN PENEGAKAN HUKUM
BERAGAMA TERHADAP PELAKU PELANGGARAN YANG
• PENINGKATAN PERILAKU YANG MENDUKUNG MENGGANGGU PERSATUAN DAN
KESADARAN NASIONALISME, PATRIOTISME, KESATUAN BANGSA;
DAN KESETIAKAWANAN SOSIAL;
• PENINGKATAN PERILAKU YANG MEMBERIKAN
PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP
KAUM MINORITAS, MARJINAL, DAN
BERKEBUTUHAN KHUSUS;
• PENINGKATAN DUKUNGAN TERHADAP
INISIATIF DAN PERAN MASYARAKAT DALAM
PEMBANGUNAN;
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
1. REFORMASI BIROKRASI BPSDM
Tujuan Jangka Panjang Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

PENGEMBANGAN
MANAJEMEN POTENSI/HUMAN
SDM CAPITAL
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN

BERSIH EFEKTIF
DAN DAN
AKUNTABEL EFISIEN

SASARAN
REFORMASI
BIROKRASI

MEMILIKI
PELAYANAN
PUBLIK
BERKUA-LITAS
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2015 - 2019
AREA PERUBAHAN

PROGRAM REFORMASI
BIROKRASI
1. Manajemen Perubahan
2. Penataan Peraturan
Perundang-undangan
3. Penataan dan Penguatan
Organisasi
4. Penataan Tatalaksana
5. Penataan Sistem Manajemen
SDM Aparatur
6. Penguatan Pengawasan
7. Penguatan Akuntabilitas
Kinerja
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik 18
9. Monitoring dan Evaluasi

2. TANTANGAN PEMBANGUNAN ASN 2015 - 2019
BPSDM

Tantangan Manajemen SDM ke Depan


HIGHLY COMPETITIVE-AFTA-MEA
• GLOBALISASI

ASN YANG DIHARPKAN


• COMPETITIVE ANTAR NEGARA 2019
• TEKNOLOGI INFORMASI & DIGITASI
• HIGH COLLABARATION
SMART ASN

Tantangan SDM Internal 1. BERWAWASAN GLOBAL


• MISMATCH KETERSEDIAAN ASN DG STRATEGI 2. MENGUASAI IT/DIGITAL
PEMBANGUNAN DAN BAHASA ASING
• MISMATCH SPESIFIKASI JABATAN & MAN
QUALIFICATION 3. DAYA NETWORKING
• PENEGAKAN DISIPLIN BLM SEPENUHNYA TINGGI
DIJALANKAN
• KESADARAN SDM SBG HUMAN CAPITAL MSH
RENDAH
3. PERLUNYA PERUBAHAN PARADIGMA SDM APARATUR

DILAYANI MENJADI MELAYANI

MEMBERIKAN PELAYANAN BIROKRASI YANG CEPAT,


EASY

MUDAH DAN MURAH

ASN YANG BERINTEGRITAS, PROFESIONAL


DAN VISIONER

INOVATIF DAN BERJIWA SENI


4. Reformasi Bidang Kepegawaian

1. Recruitment 1. Restrukturisasi organisasi (right


2. Placement and promotion sizing; flat org.)
3. Performance-based Mgt./SKP 2. Service Delivery
Kinerja 3. OutcomesOriented
4. Core competency training 4. Mind-set dan Culture set
5. Welfare dan Renumerasi • Strong commitment
Penataan
SDM
Organisasi/Bis
Aparatur nis Proses

Modernisasi
1. Deregulasi Regulasi Pelayanan 1. Sistem Informasi Kepegawaian
2. Law Enforcement 2. Pemanfaatan TIK (e-office, e-gov
3. Reward and Punishment dan i-gov)
4. De-kooptasi dengan politik 3. Transparansi dan akuntabilitas
5. Minimalisasi spoiling system 4. Efektivitas dan efisiensi
6. Wasdal/supervisi 5. Simplifikasi proses
5. DRIVING FACTORS PERUBAHAN MANAJEMEN KEPEGAWAIAN

1. Intervensi Politik tinggi, sehingga netralitas terganggu


2. PNS belum dianggap sebagai sebuah profesi
3. Penetapan formasi PNS belum melalui analisis jabatan, analisis beban
kerja dan perencanaan SDM yang benar
4. Penempatan dan pengangkatan dalam jabatan belum berbasis
kompetensi terjadi mismacht
5. Terbatasnya mobilitas PNS secara Nasional
6. Terbatasnya kesempatan mengembangkan diri karena keterbatasan
kuota jumlah peserta
7. Kualifikasi dan kompetensi PNS tidak sesuai kebutuhan
8. Masalah overstaff (kelebihan secara kuantitas/jumlah) dan understaff
(kekurangan secara kualitas/kompetensi)
9. Budaya kinerja PNS masih rendah
10.Gaji PNS belum berdasarkan individual, internal, & eksternal equity
11.Tsunami Pensiun
6. 14 SUBSISTEM MANAJEMEN PNS

1. penyusunan dan penetapan kebutuhan;


2. Pengadaan;
3. pangkat dan Jabatan;
4. pengembangan karier;
5. pola karier;
6. Promosi;
7. Mutasi;
8. penilaian kinerja;
9. penggajian dan tunjangan;
10.Penghargaan;
11.Disiplin;
12.Pemberhentian;
13.jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan
14.perlindungan.
7. BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM)
8. PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BPSDM

PROGRAM PROGRAM
9. MANAJEMEN SDM PUPR

MANAJEMEN SDM
MANAJEMEN KARIR

MANAJEMEN KINERJA TALENT POOL


PERENC. SDM RENCANA
AKSELERASI PROMOSI
SUKSESI
PENILAIAN
KOMPETENSI
1 KOMP/KINRJ
POLA KARIR SNGT BAIK
PR0FIL (HIGH FLYER)
KOMPETENSI
DAN POTENSI
2
KOMP/KINRJ
REKRUTMEN BAIK

PEMETAAN
PR0FIL 3 PENGEMBANGAN KOMPETENSI
KARIR
KINERJA KOMP/KINRJ PENINGKATN TETAP/
PNEMPATAN CUKUP ROTASI
KOMPTENSI

4
PENILAIAN KOMP/KINRJ
KINERJA KURANG

5 KOMP/KINRJ
KODE ETIK TURUN/
DAN SANGAT PNSIUN DINI/
PERILAKU KURANG DBRHNTIKAN

PELANGGARN
TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KOMPETENSI

• Penilaian Kompetensi

Tujuan penilaian kompetensi:


Mengidentifikasi tingkat kemampuan yang dimiliki oleh seorang pegawai
atau calon pegawai, meliputi pengetahuan, ketrampilan, serta sikap
perilaku yang dapat mendukung pegawai tersebut mencapai kesuksesan
atau kinerjanya secara optimal

Manfaat penilaian kompetensi:


Mengetahui profil potensi dan area pengembangan kemampuan dari
pegawai tersebut, guna pembinaan selanjutnya (penempatan,
peningkatan kompetensi, rotasi/mutasi, promosi, perencanaan karir)
CAPAIAN
KINERJA
• Penilaian kinerja ORANISASI

TUNJANGAN
KINERJA

DIKLAT

SKP PERILAKU PRESTASI


(60%) KERJA KERJA KENAIKAN
(40%) PANGKAT

PROMOSI
SK JABATAN
PK P < 2
25 5
-5
0

HUKUMAN
DISIPLIN
• Talent Matriks
• Pengembangan Kompetensi

Kebutuhan Pengembangan Kompetensi Teknis

1. Kebutuhan organisasi (dalam rangka pencapaian sasaran renstra)


a. Pengembangan kompetensi asn pada jabatan tertentu sesuai standar
kompetensi jabatan organisasi  pelatihan teknis jabatan
b. Pelatihan teknis (keahlian) jabatan fungsional sesuai standar
kompetensi jabatan fungsional (dukungan teknis terhadap struktural)
2. Kebutuhan individu (dalam rangka pengembangan karier
individu)pelatihan teknis pilihan/pengembangan kompetensi terbatas
a. Mengatasi gap kompetensi terhadap jabatan eksisting
b. Mengejar gap kompetensi terhadap jabatan yang akan dituju
SUBPROSES PENINGKATAN KOMPETENSI
• Pengembangan Karir

MANANAJEMEN KARIR PNS


10. PANGKAT & JABATAN

1. Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukan tingkatan Jabatan berdasarkan tingkat


kesulitan, tanggung jawab, dampak, dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan
sebagai dasar penggajian.
2. Nomenklatur jabatan & pangkat JPT Maya & Utama oleh Presiden, JPT Pratama dan Jabatan
Administrator oleh PPK dengan pertimbangan Menpan
3. Pengangkatan dalam jabatan Administrator dilaksanakan dengan pertimbangan Tim Penilai
Kinerja
4. Pengangkatan Jabatan Fungsional melalui pengangkatan pertama, pengangkatan perpindahan
dari jabatan lain, pengangkatan penyesuaian (inpassing), dan promosi.
5. Pengangkatan JPT dilakukan secara terbuka dan kompetitif dan dapat diisi dari kalangan non-
PNS (JPT utama dan Madya) kecuali Instansi yang sudah melaksanakan merit sistem.
6. PPK dilarang mengisi jabatan yang lowong dari calon JPT yang lulus dari JPT lain.
7. Presiden dapat mengangkat JPT Utama melalui penugasan dan penunjukan langsung.
8. Mutasi antar JPT dapat dilakukan dengan uji kompetensi dari pejabat yang ada dengan syarat 1
klasifikasi jabatan, memenuhi standart kompetensi & menduduki jabatan min 2 tahun
maksimal 5 tahun
9. Pejabat Fungsional dilarang rangkap jabatan dengan jabatan administrasi atau jabatan
pimpinan tinggi kecuali yang kompetensinya sama
10. JPT di lingkungan Instansi Pemerintah tertentu dapat diisi oleh Prajurit TNI dan Anggota Polri.
11. Presiden memiliki kewenangan mutasi JPT secara nasional
JABATAN STRUKTURAL VS JABATAN FUNGSIONAL

Jabatan Struktural Jabatan Fungsional


Menangani manajemen Menangani kegiatan teknis
dan administrasi pelaksanaan teknologis bidang PUPR:
tugas dan fungsi kementerian: • Penelitian dan Pengembangan
• Kebijakan dan pengorganisasian • Survei, Investigasi, Desain, Land
• Perencanaan, pemrograman, Acquisition, Construction,
penganggaran, dan pengawasan Operation, Maintenance
• Keuangan dan manajemen asset • Pembinaan teknis kepada Daerah
• Kepegawaian dan Manajemen dan Mitra
SDM • Pengawasan (Teknis)
• dll. • dll.

35
PENATAAN SDM
(PEMETAAN KEBUTUHAN SDM PUPR}

JUMLAH MAKSIMUM SDM


DALAM SATU UNOR

UNIT ESELON + JFA UTAMA TARGET:


1 TERTENTU • RPJPN
• RENSTRA

UNIT ESELON UNTUK


UNIT ESELON + JFA UTAMA MELAKSANAKAN
2
2
• PENGATURAN

UNIT ESELON
UNIT ESELON
• PEMBINAAN
+ JFA MADYA
33
• PEMBANGUNAN

UNIT
• PENGAWASAN
UNITESELON
ESELON + JFA MUDA
44

OUTSOURCING
• JFA PERTAMA
• JF TERAMPIL PPPK
• JFU
• Persyaratan Pengangkatan Jabatan Adnministrator

PELAKSANA PENGAWAS ADMINISTRATOR


1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS;
2. kualifikasi dan tingkat 2. kualifikasi dan paling rendah
2. kualifikasi dan paling rendah
pendidikan sekolah lanjutan diploma IV atau S1;
diploma III atau yang setara;
tingkat atas atau yang setara; 3. integritas dan moralitas yang
3. integritas dan moralitas yang baik;
3. mengikuti dan lulus pelatihan baik; 4. pengalaman dalam Jabatan
terkait dengan bidang tugas 4. pengalaman dalam Jabatan pengawas minimal 3 tahun
dan/atau lulus pendidikan dan pelaksana minimal 4 (empat) atau JF yang setingkat dengan
pelatihan terintegrasi; tahun atau JF yang setingkat Jabatan pengawas sesuai
4. memiliki integritas dan dengan Jabatan pelaksana dengan bidang tugas Jabatan
moralitas yang baik; sesuai dengan bidang tugas yang akan diduduki;
5. Kompetensi Teknis, Jabatan yang akan diduduki; 5. penilaian prestasi kerja
Kompetensi Manajerial, dan 5. penilaian prestasi kerja minimal baik dalam 2 (dua)
Sosial Kultural sesuai dengan minimal baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
standar kompetensi yang tahun terakhir; 6. memiliki Kompetensi Teknis,
ditetapkan; dan 6. memiliki Kompetensi Teknis, Manajerial, dan Sosial Kultural
6. sehat jasmani dan rohani. Manajerial, dan Sosial Kultural sesuai standar kompetensi;
sesuai standar kompetensi; 7. sehat jasmani dan rohani.
7. sehat jasmani dan rohani. 8. Persyaratan dikecualikan bagi
PNS yang mengikuti dan lulus
sekolah kader dengan predikat
sangat memuaskan
• Persyaratan Pengangkatan JPT dari PNS
No JPT UTAMA JPT MADYA PRATAMA
.
1 memiliki kualifikasi pendidikan paling memiliki kualifikasi pendidikan memiliki kualifikasi
rendah sarjana atau diploma IV; paling rendah sarjana atau pendidikan paling rendah
diploma IV; sarjana atau diploma IV;

2 memiliki Kompetensi Teknis, memiliki Kompetensi Teknis, memiliki Kompetensi Teknis,


Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai Kompetensi Sosial Kultural sesuai Kompetensi Sosial Kultural
standar kompetensi Jabatan yang standar kompetensi Jabatan yang sesuai standar kompetensi
ditetapkan; ditetapkan; Jabatan yang ditetapkan;

3 memiliki pengalaman Jabatan dalam memiliki pengalaman Jabatan memiliki pengalaman Jabatan
bidang tugas yang terkait dengan dalam bidang tugas yang terkait dalam bidang tugas yang
Jabatan yang akan diduduki secara dengan Jabatan yang akan terkait dengan Jabatan yang
kumulatif paling singkat selama 10 diduduki secara kumulatif paling akan diduduki secara
(sepuluh) tahun; singkat selama 7 (tujuh) tahun; kumulatif paling kurang
selama 5 (lima) tahun;

4 sedang atau pernah menduduki JPT sedang atau pernah menduduki sedang atau pernah
madya atau JF jenjang ahli utama JPT pratama atau JF jenjang ahli menduduki Jabatan
paling singkat 2 (dua) tahun; utama paling singkat 2 (dua) administrator atau JF jenjang
tahun; ahli madya paling singkat 2
(dua) tahun;

5 memiliki rekam jejak Jabatan, memiliki rekam jejak Jabatan, memiliki rekam jejak Jabatan,
integritas, dan moralitas yang baik; integritas, dan moralitas yang integritas, dan moralitas yang
baik; baik;
• Persyaratan Pengangkatan Jabatan Fungsional Ahli

NO JF  PERTAMA PERPIDAHAN JABATAN (LOWONGAN) PENYESUAIAN

1. Berstatus PNS Berstatus PNS Berstatus PNS


2. Integritas & Moralitas baik Integritas & Moralitas baik Integritas & Moralitas baik
3. Sehat Jasmani & Rohani Sehat Jasmani & Rohani Sehat Jasmani & Rohani
4. Paling rendah S1/Diploma IV Paling rendah S1/Diploma IV sesuai kualifikasi Paling rendah S1/Diploma IV sesuai
sesuai kualifikasi kualifikasi
5. Lulus Uji Kompetensi Teknis, Lulus Uji Kompetensi Teknis, Manajerial & Pengalaman di Bidang yang akan
Manajerial & Sosial kultural Sosial Kultural VS Standart diduduki paling > 2 Th
VS Standart

6. Nilai Prestasi Kerja paling Pengalaman di Bidang yang akan diduduki Nilai Prestasi Kerja paling sedikit
sedikit Baik 1 th terakhir paling > 2 Th Baik 2 Th terakhir
7. Syarat lainnya ditetapkan Nilai Prestasi Kerja paling sedikit Baik 2 th Penetapan Lainnya oleh Menteri,
Menteri, melalui pengadaan terakhir dan memiliki pengalaman serta
masih menjalankan tugas sesuai
dengan yg akan diduduki

Usia Paling Tinggi : Dilaksanakan 1 x paling lama 2 th


a. 53 th utk JF pertama, Muda sejak penetapan
b. 55 th utk ahli madya
c. 60 th ahli utama bagi yang menduduki
JPT

7. Syarat lainnya ditetapkan Menteri, ada


Lowongan
• Persyaratan Pengangkatan Jabatan Fungsional Ahli

NO JF  PERTAMA PERPIDAHAN JABATAN (LOWONGAN) PENYESUAIAN

1. Berstatus PNS Berstatus PNS Berstatus PNS


2. Integritas & Moralitas baik Integritas & Moralitas baik Integritas & Moralitas baik
3. Sehat Jasmani & Rohani Sehat Jasmani & Rohani Sehat Jasmani & Rohani
4. Paling rendah SMA/Setara Paling rendah SMA/ Setara sesuai Paling rendah SMA/Setara sesuai
sesuai kualifikasi kualifikasi kualifikasi
5. Lulus Uji Kompetensi Tekis, Lulus Uji Kompetensi Teknis, Pengalaman di Bidang yang akan
Manajerial & Sosial kultural Manajerial & Sosial Kultural VS diduduki paling > 2 Th
VS Standart Standart

6. Nilai Prestasi Kerja paling Pengalaman di Bidang yang akan Penetapan Lainnya oleh Menteri,
sedikit Baik 1 th terakhir diduduki paling > 2 Th dan memiliki pengalaman serta
masih menjalankan tugas sesuai
dengan yg akan diduduki

7. Syarat lainnya ditetapkan Nilai Prestasi Kerja paling sedikit Baik Dilaksanakan 1 x paling lama 2 th
Menteri, pengadaan 2 th terakhir sejak penetapan
8. Usia Paling Tinggi 53 Th
9. 7. Syarat lainnya ditetapkan Menteri,
ketersediaan lowongan
IMPLEMENTASI POLA KARIR SDM PUPR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

PNS ASISTE DIKLAT PISK II


N PEJABAT TINGGI
PEJABAT PRATAMA PEJABAT TINGGI
SATKE
ADMINISTRATO MADYA
R
PEMAGANGA R
N ASSESSMEN
T PEJABAT
PENGAWAS

DIKLAT PISK I
DIKLAT TEKNIS ASSESSMEN
DASAR II ASSESSMEN T
T ASSESSMEN
ASSESSMEN
T
T

DIKLAT PEMBEN- PP ASSESSMEN KASATKER


TUKAN JAFUNG K DIKLATPIM II
T

DIKLATPIM I/
LEMHANNAS
DIKLAT TEKNIS DIKLAT TEKNIS DIKLATPIM
DASAR I LANJUTAN II III
DIKLATPIM
IV

JAFUNG JAFUNG
PERTAM UTAMA
A DIKLAT TEKNIS JAFUNG
LANJUTAN III MUDA DIKLAT TEKNIS
TINGGI II
SEMINAR/KONFERENSI/
PRAJAB JAFUNG WORKSHOP/KONGRES
MADYA INTERNASIONAL

DIKLAT TEKNIS
LANJUTAN I DIKLAT PENJEN- DIKLAT TEKNIS
JANGAN JAFUNG I TINGGI I
DIKLAT PENJEN-
JANGAN JAFUNG III
PENDIDIKAN DIKLAT PENJEN-
CPNS PENDIDIKAN
KEDINASAN JANGAN JAFUNG II
BARU KEDINASAN
I
II
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai