KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN SDM PUPR
COUNTRY RANK
SINGAPORE 1
MYANMAR 24
Sumber :
Creative Productivity Index, Analysing creativity and innovation in Asia. A report by
The Economist Intelligence Unit for the Asian Development Bank August 2014
2. Indonesia Berada di Peringkat ke-21 dalam Creativity Productivity
Index Competion
Human Development Index 2012, 2014, dan 2015
(Source: UNDP)
RANKING 2012 RANKING RANGKING 2015
COUNTRY (176 countries) 2014 (188 countries)
(188 countries)
Norway 1 1 1
U.S.A 2 8 10
Switzerland 9 3 2
South Korea 12 17 18
Singapore 18 11 5
Malaysia 64 62 59
China 40 90 90
Thailand 103 93 87
Philippines 114 115 116
Indonesia 121 110 113
Vietnam 127 116 115
Ghana 135 140 139
3.08%
4.498.643
PNS terhadap Angkatan PNS Pusat : 20.94%
Jumlah PNS per Desember
Kerja PNS Daerah : 79.06%
2016
(118.19 juta)
11%
38%
51%
6. KONDISI SDM PUPR
2000 1542
1500
6250 616 660
TEKNIK 1000
500
0
* Sumber Data Simka <=40 >40 - <55 >=55
• Hasil Penilaian Kompetensi Untuk Jabatan
18 21
11% 4%
72
43% 195
281 39%
79 57%
47%
88 90
17% 17% 12 1073
29% 34%
1622
51%
1 29
2% 69% 495
352 16%
66%
Total Penilaian : 530 Pegawai Total Penilaian : 42 Pegawai Total Penilaian : 3.190 Pegawai
Pegawai (Terhadap Sebagian Eselon IV Terdiri dari : JFU = 2.052 Pegawai
dan Calon Eselon IV) Kasatker & PPK Mandiri = 1.138 Pegawai
Jumlah total Eselon IV : 1.140 Pegawai
19 km
- Pembangunan 65 Waduk 1.000 km
- Satu Juta Ha Jar. Irigasi rehabilitasi
jalan bebas hambatan
jembatan
baru
- Tiga Juta Ha rehab jar.
11,4 km
Irigasi 2.700 km
- 200 ribu ha penanganan pembangunan
jalan arteri
jembatan
kawasan rawan banjir
- Penyediaan air baku 67,53
M3/detik 26 km
2.350 km
- 500 km penanganan abrasi Fly Over dan Under
jalan nasional (baru) Pass dan Perlintasan
pantai Tak Sebidang KA
8. AMANAT UU ASN NO. 5 TAHUN 2014
1. Asn sebagai profesi -> integritas moral, pelayanan publik, kompetensi, kualifikasi, profesionalitas (pasal 3)
2. Setiap jabatan pimpinan tinggi ditetapkan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan
pelatihan, rekam jejak jabatan dan integritas, serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (pasal 19 dan 108).
3. Pns berhak memperoleh pengembangan kompetensi (pasal 21)
4. Pengangkatan pns dalam jabatan tertentu ditentukan berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan
jabatan (pasal 68 (2)).
5. Pengembangan karier pns dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan
instansi pemerintah, dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas (pasal 69).
6. Promosi pns dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan
yang dibutuhkan oleh jabatan, penilaian atas prestasi kerja, kepemimpinan, kerja sama, kreativitas, dan
pertimbangan dari tim penilai kinerja pns pada instansi pemerintah, tanpa membedakan jender, suku, agama,
ras, dan golongan, dan setiap pns yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan ke
jenjang jabatan yang lebih tinggi. (Pasal 72)
7. Pns yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja
dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan, berupa pemberian antara lain: kenaikan
pangkat istimewa; dan kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi. (Pasal 82 dan 83)
9. GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL (2)
Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016
5. INDONESIA BERSATU
• PENINGKATAN PERILAKU YANG MENDUKUNG • PENINGKATAN PERILAKU KERJA SAMA
KEHIDUPAN DEMOKRASI PANCASILA; INTER DAN ANTAR LEMBAGA, KOMPONEN
• PENINGKATAN PERILAKU TOLERAN DAN MASYARAKAT DAN LINTAS SEKTOR;
KERUKUNAN INTER DAN ANTAR UMAT • PENINGKATAN PENEGAKAN HUKUM
BERAGAMA TERHADAP PELAKU PELANGGARAN YANG
• PENINGKATAN PERILAKU YANG MENDUKUNG MENGGANGGU PERSATUAN DAN
KESADARAN NASIONALISME, PATRIOTISME, KESATUAN BANGSA;
DAN KESETIAKAWANAN SOSIAL;
• PENINGKATAN PERILAKU YANG MEMBERIKAN
PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP
KAUM MINORITAS, MARJINAL, DAN
BERKEBUTUHAN KHUSUS;
• PENINGKATAN DUKUNGAN TERHADAP
INISIATIF DAN PERAN MASYARAKAT DALAM
PEMBANGUNAN;
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
1. REFORMASI BIROKRASI BPSDM
Tujuan Jangka Panjang Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
PENGEMBANGAN
MANAJEMEN POTENSI/HUMAN
SDM CAPITAL
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
BERSIH EFEKTIF
DAN DAN
AKUNTABEL EFISIEN
SASARAN
REFORMASI
BIROKRASI
MEMILIKI
PELAYANAN
PUBLIK
BERKUA-LITAS
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2015 - 2019
AREA PERUBAHAN
PROGRAM REFORMASI
BIROKRASI
1. Manajemen Perubahan
2. Penataan Peraturan
Perundang-undangan
3. Penataan dan Penguatan
Organisasi
4. Penataan Tatalaksana
5. Penataan Sistem Manajemen
SDM Aparatur
6. Penguatan Pengawasan
7. Penguatan Akuntabilitas
Kinerja
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik 18
9. Monitoring dan Evaluasi
•
2. TANTANGAN PEMBANGUNAN ASN 2015 - 2019
BPSDM
Modernisasi
1. Deregulasi Regulasi Pelayanan 1. Sistem Informasi Kepegawaian
2. Law Enforcement 2. Pemanfaatan TIK (e-office, e-gov
3. Reward and Punishment dan i-gov)
4. De-kooptasi dengan politik 3. Transparansi dan akuntabilitas
5. Minimalisasi spoiling system 4. Efektivitas dan efisiensi
6. Wasdal/supervisi 5. Simplifikasi proses
5. DRIVING FACTORS PERUBAHAN MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
PROGRAM PROGRAM
9. MANAJEMEN SDM PUPR
MANAJEMEN SDM
MANAJEMEN KARIR
PEMETAAN
PR0FIL 3 PENGEMBANGAN KOMPETENSI
KARIR
KINERJA KOMP/KINRJ PENINGKATN TETAP/
PNEMPATAN CUKUP ROTASI
KOMPTENSI
4
PENILAIAN KOMP/KINRJ
KINERJA KURANG
5 KOMP/KINRJ
KODE ETIK TURUN/
DAN SANGAT PNSIUN DINI/
PERILAKU KURANG DBRHNTIKAN
PELANGGARN
TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KOMPETENSI
• Penilaian Kompetensi
TUNJANGAN
KINERJA
DIKLAT
PROMOSI
SK JABATAN
PK P < 2
25 5
-5
0
HUKUMAN
DISIPLIN
• Talent Matriks
• Pengembangan Kompetensi
35
PENATAAN SDM
(PEMETAAN KEBUTUHAN SDM PUPR}
UNIT ESELON
UNIT ESELON
• PEMBINAAN
+ JFA MADYA
33
• PEMBANGUNAN
UNIT
• PENGAWASAN
UNITESELON
ESELON + JFA MUDA
44
OUTSOURCING
• JFA PERTAMA
• JF TERAMPIL PPPK
• JFU
• Persyaratan Pengangkatan Jabatan Adnministrator
3 memiliki pengalaman Jabatan dalam memiliki pengalaman Jabatan memiliki pengalaman Jabatan
bidang tugas yang terkait dengan dalam bidang tugas yang terkait dalam bidang tugas yang
Jabatan yang akan diduduki secara dengan Jabatan yang akan terkait dengan Jabatan yang
kumulatif paling singkat selama 10 diduduki secara kumulatif paling akan diduduki secara
(sepuluh) tahun; singkat selama 7 (tujuh) tahun; kumulatif paling kurang
selama 5 (lima) tahun;
4 sedang atau pernah menduduki JPT sedang atau pernah menduduki sedang atau pernah
madya atau JF jenjang ahli utama JPT pratama atau JF jenjang ahli menduduki Jabatan
paling singkat 2 (dua) tahun; utama paling singkat 2 (dua) administrator atau JF jenjang
tahun; ahli madya paling singkat 2
(dua) tahun;
5 memiliki rekam jejak Jabatan, memiliki rekam jejak Jabatan, memiliki rekam jejak Jabatan,
integritas, dan moralitas yang baik; integritas, dan moralitas yang integritas, dan moralitas yang
baik; baik;
• Persyaratan Pengangkatan Jabatan Fungsional Ahli
6. Nilai Prestasi Kerja paling Pengalaman di Bidang yang akan diduduki Nilai Prestasi Kerja paling sedikit
sedikit Baik 1 th terakhir paling > 2 Th Baik 2 Th terakhir
7. Syarat lainnya ditetapkan Nilai Prestasi Kerja paling sedikit Baik 2 th Penetapan Lainnya oleh Menteri,
Menteri, melalui pengadaan terakhir dan memiliki pengalaman serta
masih menjalankan tugas sesuai
dengan yg akan diduduki
6. Nilai Prestasi Kerja paling Pengalaman di Bidang yang akan Penetapan Lainnya oleh Menteri,
sedikit Baik 1 th terakhir diduduki paling > 2 Th dan memiliki pengalaman serta
masih menjalankan tugas sesuai
dengan yg akan diduduki
7. Syarat lainnya ditetapkan Nilai Prestasi Kerja paling sedikit Baik Dilaksanakan 1 x paling lama 2 th
Menteri, pengadaan 2 th terakhir sejak penetapan
8. Usia Paling Tinggi 53 Th
9. 7. Syarat lainnya ditetapkan Menteri,
ketersediaan lowongan
IMPLEMENTASI POLA KARIR SDM PUPR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
DIKLAT PISK I
DIKLAT TEKNIS ASSESSMEN
DASAR II ASSESSMEN T
T ASSESSMEN
ASSESSMEN
T
T
DIKLATPIM I/
LEMHANNAS
DIKLAT TEKNIS DIKLAT TEKNIS DIKLATPIM
DASAR I LANJUTAN II III
DIKLATPIM
IV
JAFUNG JAFUNG
PERTAM UTAMA
A DIKLAT TEKNIS JAFUNG
LANJUTAN III MUDA DIKLAT TEKNIS
TINGGI II
SEMINAR/KONFERENSI/
PRAJAB JAFUNG WORKSHOP/KONGRES
MADYA INTERNASIONAL
DIKLAT TEKNIS
LANJUTAN I DIKLAT PENJEN- DIKLAT TEKNIS
JANGAN JAFUNG I TINGGI I
DIKLAT PENJEN-
JANGAN JAFUNG III
PENDIDIKAN DIKLAT PENJEN-
CPNS PENDIDIKAN
KEDINASAN JANGAN JAFUNG II
BARU KEDINASAN
I
II
TERIMA KASIH