ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze and explain the business development strategies of culinary
MSMEs in Pekanbaru City. The method used in this research is to use a qualitative descriptive method that
describes the reality of culinary businesses with a focus on development strategies. Data collection tools
by prioritizing interviews, observation and documentation. After collecting field data, the authors will
distinguish primary and secondary data. The data analysis technique used is the author collects data, which
is then thoroughly analyzed and concluded to find out the strategies used in the development of Pekanbaru
City Culinary MSMEs. The results of the study found that the need for strategies for Pekanbaru City
Culinary MSMEs to identify strengths, weaknesses, opportunities and challenges related to capital,
business innovation, utilization of social media and so on. in the future, more attention needs to be paid
from related agencies so that Pekanbaru City MSMEs continue to exist such as capital, product innovation
to social media utilization..
Keywords: Strategy, Business Development, UMKM, Culinary
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan strategi pengembangan usaha UMKM
kuliner di Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode deskriptif kualitatif yakni mendeskripsikan realita usaha kuliner dengan fokus pada strategi
pengembangan. Alat pengumpulan data dengan memprioritaskan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Setelah mengumpulkan data lapangan, penulis akan membedakan data primer dan skunder. Teknik Analisa
data yang digunakan adalah Penulis mengumpulkan data, yang kemudian dianalisis secara menyeluruh dan
disimpulkan untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam pengembangan UMKM Kuliner Kota
Pekanbaru. Adapun hasil penelitian ditemukan bahwa perlunya stregi UMKM Kuliner kota pekanbaru
mendidentifikasi Kekuatan, kelemahan, Peluang dan Tantangan yang berkaitan dengan modal, inovasi
usaha, pemanfaatan media sosial dan lain sebagainya. kedepannya perlu perhatian lebih dari instansi terkait
agar UMKM Kota Pekanbaru tetap eksis seperti permodalan, inovasi produk hingga pemanfaatan media
sosial.
Kata Kunci: Strategi, Pengembangan Usaha, UMKM, Kuliner
4254
2024. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(3):4254-4264
tahun 1998, kemudian pada masa covid- Tabel 1. Jumlah UMKM Kota
19, namun UMKM masih tetap berdiri Pekanbaru
walaupun mengalami kendala-kendala No Kecamatan
2020
Jumlah UMKM (tahun)
2021 2022
seperti yang disebutkan diatas (Suci, 1 Payung Sekaki 1705 1769 151
2 Tuah Madani - - 200
2017). 3 Bina Widya - - 163
UMKM Menurut Van Gils adalah 4 Bukit Raya 275 329 176
5 Marpoyan Damai 286 326 231
mesin penting untuk merangsang 6 Tenayan Raya 310 319 147
pertumbuhan ekonomi suatu negara. 7
8
Kulim
Lima Puluh
-
180
-
180
61
32
Sampai saat ini UMKM dianggap 9 Sail 121 123 22
10 Pekanbaru Kota 284 209 41
sebagai penyelamat perekonomian 11 Sukajadi 135 264 94
Indonesia pada saat krisis (Winarta, 12 Senapelan 265 281 32
13 Rumbai 117 130 76
2015). Usaha Mikro Kecil dan 14 Rumbai Barat - - 12
Menengah/UMKM adalah terobosan 15 Rumbai Pesisir 313
4278
314
4645
31
1469
yang tepat bagi masyarakat Indonesia Source: Dinas Koperasi Dan UKM
karena Usaha Mikro Kecil dan Kota Pekanbaru (2023)
Menengah/UMKM dapat memberikan Berdasarkan data diatas, jumlah
kesempatan kerja yang potensial UMKM yang ada di Kota Pekanbaru
(Trihudiyatmanto, 2021). UMKM khususnya yang bergerak dibidang
adalah suatu jenis perusahaan kecil kuliner mengalami penurunan yang
yang pemiliknya adalah sekaligus signfikan, hal ini disebabkan beberapa
sebagai pengelola, usaha ini bisa hal yang salah satunya adalah
dimiliki oleh orang-perorang maupun pemekaran Kecamatan dan hal-hal
sekelompok orang dengan memiliki lainnya baik dikarenakan kurang
nominal kekayaan dan sejumlah pembinaan, modal dan hal lain sehingga
pendapatan tertentu (Diah et al., 2021). UMKM kuliner mengalami penuruan.
Menurut Undang-undang Nomor 20 Bisnis kuliner memiliki potensi
Tahun 2008, mendifinisikan UMKM berkembang yang cukup besar dan
merupakan suatu usaha milik menjanjikan. Ketatnya persaingan dalam
perorangan dan atau badan usaha bisnis kuliner menjadi alasan yang kuat
perorangan yang bersifat produktif dalam menerapkan strategi bisnis yang
serta memenuhi kriteria sektor mikro tepat untuk dapat bertahan dan
yang telah diatur dalam Undang- memenangkan persaingan (Ardian,
undang (Hakam et al., 2023). 2017). Pentingnya UMKM di tiap daerah
Kota Pekanbaru merupakan salah tidak diikuti oleh penangan sigap oleh
satu Kota besar yang ada di Provinsi pemilik UMKM khususnya di bidang
Riau. Terdapat berbagai jenis UMKM di kuliner sendiri dan pemerintah
Kota Pekanbaru. Salah satu peluang (Hutabarat, 2015), dalam hal ini adalah
UMKM yang banyak diminati oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota
masyarakat Indonesia adalah usaha Pekanbaru. Selain itu, menurut Khoviani
kuliner (Agusetyaningrum et al., 2018). & Izzaty bahwa kurangnya penetapan
Berdasarkan data yang penulis kutip dari standarisasi atau kejelasan sistem
Dinas Koperasi dan UKM Kota kualitas yang digunakan khususnya
Pekanbaru, dapat dilihat melalui tabel UMKM yang bergerak dibidang kuliner
dibawah ini: juga sering kali menjad hambatan dalam
rangka menjaga kuliatasnya (Pabendon
et al., 2023). Agar usaha UMKM
dibidang kuliner dapat bertahan, ada
beberapa hal yang mesti dilakukan
4255
2024. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(3):4254-4264
4256
2024. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(3):4254-4264
4257
2024. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(3):4254-4264
pengusaha dikarenakan orang lain sosial yang sejauh ini memang minim
banyak mengenal usaha mereka. Untuk dikarenakan alasan tidak ada waktu
kekhasan rasa berdasarkan wawancara untuk itu.
penulis yang kemudian disimpulkan
bahwa ditengah persaingan UMKM Peluang
Kuliner para pegusaha tetap Peluang merupakan hal yang harus
mempertahankan cita rasa mereka. diidentifikasi dalam rangka untuk
Bentuk tempat usaha juga menjadi mengembangkan usaha, begitu juga
kekuatan, namun berdasarkan usaha UMKM Kuliner yang ada di Kota
wawancara penulis dengan pemilik Pekanbaru. Adapun bagian dari peluang
usaha UMKM kuliner bahwa untuk terdiri dari 1. Mengkreasikan produk
tempat mereka tidak bisa kuliner 2. Melakukan inovasi secara
mempertahankan karena tempat selalu berkala, dan 3. Mengutamakan
dirobah karena bentuknya yang hanya pelayanan konsumen. Berdasarkan hasil
mampu bertahan 10-20 tahun saja. wawancara kepada pemilik usaha
Namun lokasi tetap tanpa harus UMKM Kuliner dapat disimpulkan
berpindah tempat. Kemudian bahwa sejauh ini ada beberapa usaha
permodalan, dimana berdasarkan hasil UMKM kuliner yang mengkreasikan
wawancara penulis rata-rata modal kulinernya seperti Mie Aceh Dewi dan
usaha awal berkisar antara 10-100 juta Mie Sagu Acik. Untuk melakukan
pada saat memulai usaha. Sedangkan inovasi secara berkala mestinya
modal perhari rata-rata 2-10 juta. Modal dilakukan secara baik dengan rata-rata
sejauh ini merupakan modal pribadi dan waktu 1x3 bulan, 1x6 bulan, atau
modal dari keluarga. minimal 1x1 tahun. Sedangkan
mengutamakan pelayanan terhadap
Kelemahan konsumen juga penting agar konsumen
Kelemahan dalam suatu usaha merasa puas dan berminat untuk datang
menjadi momok dalam pengembangan Kembali dikarenakan pelayanan yang
usaha tersebut, tak terkecuali UMKM diberikan maksimal.
Kuliner di Kota Pekanbaru. Adapun
yang menjadi kelemahan tersebut adalah Ancaman
1. Rencana Pengembangan Usaha, 2. Ancaman merupakan hal yang
Sumber Daya Manusia, 3. Sistem mesti ditanggapi oleh setiap pengusaha
Promosi. Berdasarkan hasil wawancara karena jika ancaman diabaikan maka
penulis dengan pengusaha UMKM akan berpengaruh buruk pada usaha
Kuliner dapat disimpulkan bahwa hanya yang dijalankan. Adapun yang menjadi
Sebagian UMKM kuliner saja yang mau ancaman ini terdiri dari 1. Pesaing Usaha
mengembangka usaha degan membuka Sejenis, 2. Dana Pinjaman, 3. Tempat
cabang yaitu Rumah Makan Roso Lokasi Usaha. Pesaing usaha sejenis
Lawas, selebihya pegusaha UMKM merupakan ancaman yang serius,
Kuliner enggan untuk mebuka cabang misalnya Mie Aceh Dewi, di Kecamatan
dalam pengembangan usaha dengan Pekanbaru Kota saja banyak terdapat
berbagai macam alasan. Kemudian Mie Aceh lain yang juga eksis. Jika Mie
pengembangan SDM juga menjadi Aceh Dewi tidak mampu untuk
kelemahan karena SDM selalu dikaitkan mengembangkan usahanya maka sudah
dengan pelayanan kepada pelanggan. pasti akan terancam keberadaannya.
Dan yang terakhir yang menjadi Dana pinjaman juga dapat menjadi
kelemahan adalah promosi dimedia ancaman unuk UMKM Kuliner Kota
4258
2024. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(3):4254-4264
Pekanbaru karena jika pelaku usaha tahun), 7. Es Cendol Bang Kibo (11
tidak mampu mengelola pinjaman tahun), 8. Rumah Makan Roso Lawas
tersebut maka usahanya akan terancam (10 tahun). Dengan lamanya berdiri
dan terlilit hutang. Rata-rata UMKM maka memiliki keunggulan yaitu sudah
Kuliner Kota Pekanbaru memiliki dikenal oleh orang lain.
pinjaman baik dari Bank Pemerintah Mempertahankan kekhasan rasa
maupun Bank Swasta. Kemudian tempat juga dirasa penting karena hal ini
usaha juga menjadi ancaman, jika hal ini merupakan kekuatan dari UMKM
tidak diindahkan maka konsumen akan Kuliner Kota Pekanbaru. Banyak hal-hal
tidak akan mengunjungi UMKM Kuliner yang dilakukan oleh para pemilik usaha
tersebut dengan alasan lokasi tidak diantaranya seperti Warung Pecel Mbah
strategis. Rodo yang tetap dengan cita rasa bumbu
pecelnya, Mie Aceh Dewi yang
PEMBAHASAN konsisten dengan cita rasa bumbu
Kekuatan acehnya serta usaha-usaha UMKM
Dalam analisis SWOT, kekuatan kuliner lainnya. Kemudian
produk adalah faktor internal yang dapat Mempertahankan bentuk tempat usaha
memberikan keunggulan kompetitif seperti Mie Aceh Dewi yang telah
kepada produk. Karakteristik positif melakukan perombakan tempat untuk
yang membuat produk unggul dan dapat beberapa kali dalam beberapa tahun
bersaing di pasar. Dalam strategi belakangan. Permodalan sejauh ini tidak
pemasaran dan pengembangan produk, ada sentuhan dari pemerintah seperti
mempertahankan dan meningkatkan Dinas Koperasi dan UMKM, rata-rata
kekuatan produk adalah kunci. Dengan UMKM Kuliner Kota Pekanbaru
mengidentifikasi dan memanfaatkan bermodalkan sendiri oleh para owner.
kekuatan produk, perusahaan dapat
membuat perbedaan dan membangun Kelemahan
hubungan yang baik dengan pelanggan. Ketika kita berbicara tentang
Kekuatan merupakan situasi ataupun kelemahan dalam strategi, kita berfokus
kondisi yang merupakan kekuatan dari pada faktor internal yang dapat
suatu organisasi atau perusahaan pada mengganggu atau menghambat
saat ini (Sonatasia et al., 2020). kemampuan suatu entitas (perusahaan,
Salah satu kekuatan yang menjadi organisasi, atau individu) untuk
unggulan dari UMKM Kuliner di Kota mencapai tujuannya. Langkah awal
Pekanbaru adalah rata-rata sudah lama yang sangat penting untuk
berdiri. Hal ini dianggap penting karena meningkatkan dan berkembang adalah
jika sudah lama berdiri namun tetap menemukan kekurangan strategi.
eksis maka organisasi atau usaha Analisis SWOT dapat membantu
tersebut dianggap baik. Berdasarkan data organisasi menemukan masalahnya dan
diatas rata-rata UMKM Kuliner Kota kemudian mengambil tindakan yang
Pekanbaru 10-60 tahun. Adapun waktu diperlukan untuk memperbaikinya.
atau lama berdirinya UMKM Kota Suatu organisasi dapat meningkatkan
Pekanbaru adalah: 1. Bakso Soponyono daya saingnya dan mencapai tujuannya
Cak Agus (14 tahun), 2. Bakwan dengan lebih baik dengan
Sumatera (46 Tahun), 3. Mie Sagu Acik mengidentifikasi dan mengatasi
(9 tahun), 4. Warung Pecal Mbah Rodo kelemahannya. Kelemahan adalah
(63 tahun), 5. Rumah Soto Simpang Tiga kegiatan-kegiatan yang tidak berjalan
(53 tahun), 6. Mie Aceh Dewi (12 dengan baik atau sumber daya yang
4259
2024. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(3):4254-4264
4260
2024. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(3):4254-4264
namun ada juga menu lain semisal Mie berhubungan dengan peningkatan
Sagu Kering, Mie Sagu Basah, Mie sagu permasalahan pada perilaku
Kuah, Nasi Goreng dan Aneka (Wardhani & Sunarti, 2017).
Minuman. Kemudian pengembangan Pesaing Usaha Sejenis juga
usaha juga demikian, kemudian menjadi ancaman dalam pengembangan
melakukan inovasi secara berkala. UMKM Kuliner Kota Pekanbaru.
Untuk Bakwan Sumatera Melakukan Misalnya Mie Aceh Dewi yang
Inovasi secara berkala yaitu 1x6 bulan merupakan usaha yang banyak
diberbagai bidang, sedangkan UMKM competitor. Misalnya Mie Aceh Bang
Kuliner lainnya tidak ada melakukan Lades, Mie Aceh Barokah, Mie Aceh
inovasi apapun, bahkan invoasi Doyan, Mie Aceh Bang Jali, dan Mie
dilakukan hanya apa bila terjadi Aceh lainnya yang ada di Kota
permintaan dari konsumen tentang Pekanbaru. Berdasarkan data yang
kuliner yang ditawarkan. Kemudian hal penulis peroleh data Dinas Koperasi dan
yang dilakukan dalam mengutamakan UMKM Kota Pekanbaru terdapat 29
pelayanan konsumen adalah rata-rata UMKM Kuliner yang bergerak dibidang
yang dilakukan yaitu menjada kualitas Mie Aceh. Kemugkinan masih ada lagi
pelayanan, kualitas rasa, sarana-dan usaha lain yang tidak terdaftar di Dinas.
prasarana perparkiran hingga Kemudian dana pinjaman juga menjadi
kebersihan. ancaman dikarenakan hampir
sebahagian besar UMKM Kuliner Kota
Ancaman Pekanbaru pernah melakukan
Dalam analisis SWOT, ancaman peminjaman. Berdasarkan informasi
adalah hal-hal dari sumber luar yang melalui wawancara hanya Bakso
dapat mengganggu atau mengancam Soponyono Cak Agus, Mie Sagu Acik
keberhasilan suatu organisasi, yang tidak melakukan peminjaman
organisasi, atau individu. Identifikasi kepada Bank, namun meminjam kepada
ancaman membantu organisasi rekanan dan keluarga. Mestinya dalam
mengantisipasi risiko dan membuat hal ini pemerintah melalui Dinas
rencana untuk mengurangi efek Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru
negatifnya. Analisis SWOT membantu dapat memfasilitasi dan memberikan
entitas menemukan ancaman dan keringanan atau semacam solusi kepada
peluang. Ini juga membantu mereka UMKM Kuliner Kota Pekanbaru agar
membuat rencana yang efektif untuk usaha yang mereka jalankan mampu
menanganinya. Sangat penting untuk untuk berkembang kedepannya.
memahami lingkungan luar dan Kemudian tempat lokasi juga
memiliki rencana pencegahan atau menjadi ancaman dikarenakan pada saat
strategi kontingensi untuk menghadapi membuka usaha tidak ada competitor
ancaman. Oleh karena itu, organisasi disekiaran usaha, namun lambat laun ada
dapat lebih responsif terhadap perubahan competitor dibidang yang sama
dan lebih mampu mempertahankan membuka usaha yang jaraknya tidak
operasi dan pertumbuhan jangka jauh dari tempat usaha yang kita buka.
panjang. Ancaman merupakan taktik Berdasarkan informasi dari jawaban
defensif yang diarahkan untuk pelaku UMKM Kuliner rata-rata lokasi
mengurangi kelemahan internal dan yang mereka tempati untuk membuka
menghindari ancaman eksternal usaha sudah strategis. Hanya Mie Aceh
(Afridhal, 2017). Ancaman adalah Dewi yang memiliki competitor yang
kejadian hidup atau pengalaman yang bergerak dibidang usaha yang sama tidak
4261
2024. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(3):4254-4264
4262
2024. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(3):4254-4264
4263
2024. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(3):4254-4264
4264