Anda di halaman 1dari 37

KEBIJAKAN

PEMBINAAN &
PENGAWASAN K3
NASIONAL
KEMNAKER RI
Oleh : Ir. AMRI AK, MM
ANGGOTA KOMISI – I
DEWAN K3 NASIONAL - DK3N
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
2022
Ir. AMRI AK, MM
Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 4 Desember 1957

Status : Kawin ( 1 + 3 )

Pekerjaan : Kemnaker RI

Jabatan : - Anggt. Komisi I DK3N;


- Anggt. Komite Pengawasan Ket. Kerjaan;
- Anggt. Asosiasi Pengawasan Ket. Kerjaan;
- Ketua LSP K3 OSHE NUSANTARA
- Dir. PNK3 Priode 2012 -2017
- Dir. PNKPA Priode MAR 2017 – DES 2017
- 1 JAN 2018 – PURNA TUGAS.

Alamat : Sekretariat DK3N


Jl. Jend. A Yani Ex. Ged. JICA – Jakarta Pusat
Telp. 021 - 224 200 95

Email : amriak57@gmail.com

Alamat Rumah : Jl. H. Baping No 136 Rt.006/09 Ciracas, Jakarta


Timur

No. HP : 0812-9931955; 0813-82818855.


INTI MATERI KEBIJAKAN K3 2022
⬣ Dasar: Kepmenaker No. 202 Thn 2021, tgl. 31 Des 2021 ttg JUKLAK BK3 2022;
⬣ Sambutan MENAKER & Isu-isu penting ttg Bln K3 Nasional 2022;
⬣ Globalisasi dikaitkan dgn Era Revolusi Industri 4.0;
⬣ Pemamfaatan teknologl dan potensi ekonomi digital;
⬣ Teknologi digital memberi dampak adanya potensi bahaya;
⬣ Perkembangan teknologi dan informasi harus diimbangi dgn upaya menekan KK/PAK;
⬣ K3 aspek penting dlm perlindungan KK sebagaimana juga dimaksud dlm Filosofi K3 yg
memberikan “garansi” terhadap TK dan orang lain di tempat kerja;
⬣ Covid – 19 sdh 2 thn, maka K3 menjadi penting bg keberlangsungan berusaha;
⬣ Semua pihak harus mampu menciptakan budaya K3 dgn terus-menerus menggelorakan K3
di setiap tempat kerja..
I PENDAHULUAN

SAMBUTAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


PADA UPACARA HARI K3 NASIONAL DAN PERNYATAAN DIMULAINYA BULAN K3 NASIONAL
Dasar: Kepnaker No.: 202 Tahun 2021 - JAKARTA, 31 Desember 2021

Tema Pokok Bulan K3 Nasional Tahun 2022:


PENERAPAN BUDAYA K3 PADA SETIAP KEGIATAN USAHA GUNA
MENDUKUNG PERLINDUNGAN TK DI ERA DIGITALISASI
ISU-ISU KAMPANYE K3 2022:
⬣ K3 menghadapi tantangan pada Era Globalisasi sekaligus memasuki Era Revolusi
Industri 4.0 yg dimotori dgn adanya inovasi otomatisasi, super computer, robot,
aritificial intelence, fleksibilitas pola kerja, dan modifikasi genetic yg mengarah pada
perkembangan ekonomi digital, yg pada akhirnya memunculkan bahaya baru;
⬣ Pemanfaatan teknologi digital berdampak positif dlm mendorong tumbuhnya generasi
milenial menjadi pemimpinan dan pengembangan ekonomi berbasis digital;
⬣ Potensi ekonomi digital perlu dikembangkan, agar generasi melenial mampu berperan
di Era Globalisasi;
⬣ Filosofi K3 konsepnya adalah memberikan garansi; jadi dimasa Covid-19 ini
penerapan K3 menjadi tantangan sekaligus peluang dalam pengendalian Covid-19;
⬣ Oleh karenanya kemandirian Budaya K3 menjadi suatu keharusan dalam kiprah di
Era Gobalisasi Perdagangan ini.
Ianjutan:

⬣ Tentang Budaya K3; dimulai dari tahun 1984 dengan lahirnya Kepmenaker
No. 13 Tahun 1984 ttg Pola Kampanye Nas. K3, selanjutnya melalui
Kepmenakertrans No. 372/MEN/XI/2009 ttg Penetapan Visi ‘” INDONESIA
BERBUDAYA K3 TAHUN 2015”, yang selanjutnya ditetapkan pula arah dan
kebijakan K3 dengan : “KEMANDIRAN MASYARAKAT INDONESIA
BERBUDAYA K3 BERKELANJUTAN TAHUN 2025 “;
⬣ Tentang C-19, melalui penyeienggaraan K3, C-19 menjadikan tantangan
sekaligus peluang;
⬣ Dengan demikian, semua pihak, diharapkan terus menerus menggelorakan
K3 disetiap waktu dan kesempatan, shg tercapai prsh dgn ZA &
pencapaian SMK3.
MENGAPA K3
II PENTING ?

⬣ Utk Mengurangi Kerugian Akibat KK &


PAK;
⬣ Merupakan Persyaratan Perdagangan
Global;
⬣ Menciptakan Tempat Kerja Yang Sehat,
Aman Dan Produktif;
⬣ Telah Menjadi Komitmen Global.
III. K3 & GLOBALISASI
Kontribusi mewujudkan:
Tempat Kerja : • Produksi &
• Aman produktifitas
• Nyaman
• Sehat • Kelangsungan
• Bebas Polusi Usaha
• Nihil Kec. & PAK

Menjawab Tantangan &


Meraih Peluang



WTO 2020;
ACFTA 2010-CAFTA 2012; Daya saing
• Asean Single Market 2015;


ILO OSH Guide Line 2001;
Green Productivity;
(Lokal,


Global Warming;
SDGs (17 Tujuan; 169 Target & 241 Indikator) Regional,
Global)
UNSUR-UNSUR YG DIKOMPETISIKAN

⬣ Tingkat harga (prize);


⬣ Kualitas barang maupun jasa (quality);
⬣ Kemudahan mendapatkan hasil produksi
(delivery);
⬣ Pelayanan purna jual (after sales
service).
Lanjutan …

⬣ Kondisi pasar (permintaan dan penawaran) memiliki spektrum yang luas, melewati batas
wilayah, Negara, sektor usaha, lintas disiplin dan keilmuan;
⬣ Meningkatnya peran komunikasi;
⬣ Kebutuhan informasi tentang komoditas pasar yang lebih akurat;
⬣ Pergeseran tingkat persaingan (dari keunggulan komparatif ke arah keunggulan
kompetitif;
⬣ Memberi peran yang lebih besar kepada unsur SDM, dibandingkan terhadap unsur SDA
dan SDB;
⬣ Pergeseran paradigma tentang bekerja;
⬣ Pergeseran dalam pengorganisasian dunia usaha, mengarah pada pengurangan
penggunaan tenaga kerja.
KUALIFIKASI MENGHADAPI GLOBALISASI

⬣ Mengutamakan keunggulan intelegensi (management capacity -


creative dan inovatif);
⬣ Memperluas jejaring kerja (networking);
⬣ Pemilihan teknologi yang tepat (advance tecnology);
⬣ Berfikir sistemik (system thinking);
⬣ Berorientasi efektif; efisiensi dan low cost dalam
pelaksanaan/penerapan K3.
3 (tiga) HAL PENTING DLM PROYEKSI PEND. ABAD 21

⬣ BERKARAKTER
- (Moral dan Kinerja).
- Moral (ahlak, iman, taqwa, jujur & rendah hati);
- Kinerja (Kerja Keras, Ulet, Tangguh, Tak Mudah Menyerah & Tuntas).
⬣ KOMPETENSI
dgn 4 K (Berfikir Kritis, Kreatif, Komunikatif & Kolaboratif).
⬣ LITERASI
(Keterbukaan Wawasan) dgn (Lit. Baca; Lit. Budaya & Lit. Keuangan.
(Q): Tdk lg anda mau jadi apa?; tp anda bisa berbuat apa? Mencipta dari yg tdk
ada, menjadi ada?)
TIGA DOMAIN
EDUCATION ENGINEERING TRADISIONAL KERJA
Person Environment
Knowledge, Equipment, Tools, ⬣ Alat kerja dan alat produksi
Skills, Abilities, Machines,
Intelligence, Housekeeping,
Expectation, Heat/Cold, (engineering)
Personality Engineering,
Standards,
Operating
⬣ Pendidikan dan pelatihan (education)
Procedures
Behavior
Compliying, Coaching,
⬣ Upaya paksa (enforcement)
Recognizing, Communicating,
Demonstrating “Actively
Caring”

ENFORCEMENT
lanjutan …
⬣ Ketiga domain di atas ditujukan untuk terciptanya prilaku keselamatan kerja (safety
bahavior), yaitu melalui pemilihan dan penggunaan teknologi yang tepat,
pendidikan dan pelatihan bagi para pelaku K3, serta upaya paksa.

⬣ Untuk domain teknologi dan pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan, tapi
domain upaya paksa ternyata bersifat destruktif, karena apabila upaya paksa tidak
efektif, maka banyak orang akan melecehkan hukum. Selain itu dengan upaya
paksa yang ketat hanya akan menghasilkan kepatuhan semu dan menekan tingkat
partisipasi.

⬣ Oleh karena itu, domain enforcement harus diganti dengan E yang lain yaitu
Empowerment (Pemberdayaan) .
MEMBANGUN KOMITMEN K3 DI PRSH.

K3 merupakan kebutuhan bersama (mutual needs);


⬣ Pekerja:
⬣ Perlindungan dari resiko-resiko kerja
⬣ Kelangsungan hidup keluarga
⬣ Kesejahteraan & penghasilan
⬣ Pengusaha & Manajemen:
⬣ Kelangsungan dan pengembangan
perusahaan Efektif – Efisien – Ekonomis
IV.
RASIO DAN KEBUTUHAN IDEAL

Negara Maju: 1 : 10.000

Negara
Negara Industri
Kurang Baru:
Berkembang: 1:
1 : 40.000 15.000

Negara Berkembang: 1 : 20.000

Kebutuhan Ideal Pengawas Ketenagakerjaan


Rasio Perbandingan Jumlah Pengawas
di Indonesia dengan Rasio 1 : 20.000
Ketenagakerjaan dengan jumlah pekerja
Obyek Pengawasan K3 Pengawas Spesialis

90
14,226
37,962 77
16,468 80
12,668
5,856 271,611 70
58
60
62,324
Pesawat Uap 50 46

Bejana Tekan 40
33
30
Pesawat Angkat Angkut 30 26

Pesawat Tenaga Produksi 20


13
10
Instalasi Listrik 10
2 3
1
Instalasi Penyalur Petir 0
Penggulangan Kebakaran
85,633

70,089

66,603
JLH AHLI K3 YG MELAKUKAN PENGAWASAN LANGSUNG DI PERSH

Ahli K3 = Personil K3 berkeahlian khusus di luar KEMENAKER yg ditunjuk MENAKER utk


melakukan pengawasan terhdp UU No. 1 Tahun 1970 dan per. perlaksanaannya

26.547 469
Ahli K3 Umum Ahli K3 Bidang Kimia

383 1.050
Ahli K3 Bidang Pengawas Uap dan Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga
Bejana Tekanan Kerja
Tenaga Pendamping
4.716 3.413
PP di Prsh Ahli K3 Bidang Konstruksi
Ahli K3 Bidang Listrik
yakni Ahli K3
62 62
Ahli K3 Bidang elevator dan Ahli K3 Pesawat Tenaga dan
Eskalator Produksi
193
193
Ahli K3 Bidang Pesawat Angkat dan
Penanggulangan Kebakaran
Angkut
Tentang Trend K3 saat ini:
KASUS KK & PAK
V = TINGGI =
BPJS KK (2019 - 114.235 kasus);
(Jan - Okt 2020 117.161 kasus;
PAK 53 – C. 19

MASALAH:
⬣ Kualitas penerapan K3 rendah;
⬣ Kualitas riksa uji K3 rendah;
⬣ Kuantitas dan Kualitas Pengawasan rendah;
⬣ Obyek pengawasan K3 semakin komplek;
VI K3 DI TEMPAT KERJA
SDM
Bahan
MGT Lingkungan
Kerja

Aman Sehat
Peralatan Tempat Kerja
Faktor
Penyebab Sifat
Pekerjaan
Prod’s
Peroses
Produksi Cara
Kerja Kecelakaan

Analisi
VII DASAR HUKUM
⬣ UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
⬣ Undang-Undang Uap 1930

⬣ UU. No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

⬣ UU. No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


⬣ UU. No. 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan Konvensi Iio No. 81 Mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan
Dalam Industri Dan Perdagangan

⬣ Peraturan Uap 1930

⬣ PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3


⬣ Perpres 21 Tahun 2010 tentang Pengawasan Ketenagakerjaan

⬣ Perpres 34 Tahun 2014 tentang Konvensi Mengenai Kerangka Kerja Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja / Konvensi 187, 2006

⬣ Peraturan-peraturan pelaksanaannya
VIII VISI MISI
VISI
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berdasarkan Gotong Royong
1. Mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastuktur
Interkoneksi infrastruktur dengan kawasan, industri kecil, kawasan
ekonomi, khusus, pariwisata, persawahan, perkebunan dan perikanan.
2. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)
- Menjamin kesehatan Ibu hamil dan anak usia sekolah;
- Meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen talenta.
3. Undang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan kerja
Memangkas hambatan investasi.
VIII VISI MISI
4. Reformasi Birokrasi
- Kecepatan melayani dan memberi izin;
- Menghapus pola pikir linier, monoton dan terjebak di zona nyaman;
- Adaptif produktif, inovatif dan kompetitif.
5. APBN yang fokus dan tepat sasaran
- APBN dipatikan harus memiliki manfaat ekonomi dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
ARAH
IX KEBIJAKAN MENCIPTAKAN BUDAYA K3;
K3 UNGGUL INDONESIA MAJU.
⬣ Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. UU No. 1

K3 ⬣
Tahun 1970

Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk


memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di
tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi -
UU No. 13 Tahun 2003.
CIRI BUDAYA

⬣ Suatu tatanan/pola kehidupan sehari-hari dari mayoritas masyarakat dalam


melakukan kegiatan dengan menggunakan akal sehat, termasuk adat
istiadat, budi pekerti, agama, dll yang dianggap mempunyai makna/nilai-
nilai tertentu, atau juga sering disebut dengan kebiasaan yang dilakukan
terus-menerus.

⬣ BUDAYA KESELAMATAN SUATU ORGANISASI adalah produk dari nilai-nilai


individu dan kelompok, sikap, kompetensi dan pola perilaku yang
menentukan komitmen, dan gaya serta kecakapan terhadap program K3
organisasi. Organisasi dengan budaya keselamatan positif ditandai dengan
komunikasi yang didirikan dari saling percaya, oleh persepsi bersama
tentang pentingnya keselamatan, dan dengan keyakinan tentang
keberhasilan langkah-langkah pencegahan.” (ACSNI, 1993).
SMK 3
⬣ PP No. 50 2012: Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya
disingkat SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

⬣ Audit SMK3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan.

⬣ Resiko di definisikan bahaya sebagai “sumber atau situasi yang berpotensi untuk
menyebabkan cedera dan sakit” merupakan sifat / ciri / karakteristik dari proses produksi
yang memiliki kemampuan untuk membahayakan individu, International Standar
Organization 45001, (ISO 2010).
Kementerian Ketenagakerjaan telah menetapkan Program dan Strategi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Periode 2020 – 2024 dengan
melibatkan Kementerian / Lembaga & Pemangku Kepentingan, meliputi:

Penguatan Penguatan
Penguatan Pengawasan Sistem Pelaporan
Gerakan dan Penegakan Koordinasi
Kapasitas & Manajemen
Promosi K3 Hukum Norma Sinergi dan
Sumber Daya Data dan
K3 Kolaborasi K3
K3 Informasi K3

Program Prioritas
⬣ Pelaksanaan Pengawasan K3 berbasis Aplikasi Online (Sistem Informasi K3 menjadi bagian
Sisnaker), e-audit SMK3, e-PJK3, e-pelayanan K3 lainnya

⬣ Pelaporan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat kerja dengan Sistem Online

⬣ Integrasi pelaksanaan Program K3 dengan Program JKK BPJS KTK (Promosi Preventif,
Rehabilitasi).

⬣ Peningkatan Pembinaan K3 pada dunia pendidikan (SMU/SMK, PT) dalam mempersiapkan


calon pekerja sadar K3

⬣ Meningkatkan pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


Kerja
Peningkatan Kuantitas dan kualitas Peningkatan penilaian dan pemberian
pengawas K3 penghargaan K3

Penyusunan dan Penyempurnaan Peningkatan pembinaan dan


NSPK; penilaian penerapan SMK3;

Peningkatan kuantitas dan kualitas


Peningkatan kemampuan masyarakat
sarana dan prasarana pembinaan,
dalam implementasi K3 secara mandiri
pemeriksaan dan pengujian K3;
melalui sosialisasi, kampanye, promosi,
penyebarluasan informasi dan edukasi
PROGRAM
Peningkatan kuantitas dan kualitas
perusahaan / lembaga / badan bidang
Peningkatan kerja sama dengan jasa K3
instansi, institusi, lembaga K3 di
tingkat nasional dan internasional
Peningkatan kuantitas dan kualitas
dalam rangka pengembangan
pembinaan K3 bagi pengusaha, tenaga
pelaksanaan K3;
kerja dan masyarakat

Peningkatan kerjasama dengan


instansi, institusi, lembaga sosiasi dan Peningkatan kuantitas dan kualitas
pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan SDM K3
Binwas K3;
KOMITMEN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN K3
X DAN PENGHARGAAN K3

DATA PERUSAHAAN PENERIMA PENGHARGAAN DATA PERUSAHAAN PENERIMA PENGHARGAAN


SMK3 TAHUN 2002-2019 KECELAKAAN NIHIL TAHUN 2002-2019
X KOMITMEN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN K3
DAN PENGHARGAAN K3

DATA PERUSAHAAN PENERIMA PENGHARGAAN P2


HIV/AIDS DI TEMPAT KERJA TAHUN 2011-2019
PRINSIP PENGAWASAN
XI
KETENAGAKERJAAN
⬣ Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan
Fungsi Negara;
⬣ Bekerjasama secara erat dengan pengusaha
dan pekerja/buruh serta institusi lain seperti
lembaga riset, perguruan tinggi;
⬣ Berorientasi pada pendekatan pencegahan;
⬣ Cakupan inspeksi bersifat universal &
independen.
PERSONIL
XII PENGAWASAN
⬣ PASAL 5 (1)

PP & AK3 ditugaskan menjalankan Pengawasan


langsung terhdp ditaatinya UU Ini dan membantu
pelaksanaanya, psl. 5 (1)

⬣ Dituntut profesional dan memiliki kompetensi :


▪ memahami peraturan dan standar teknik K3
yang luas,
▪ ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan
▪ ahli membuat rekomendasi syarat K3 sesuai
standar
XIII UU NO. 1 TAHUN 1970 PENGAWASAN
Bab IV Pasal 5

Direktur

Pengawas Ahli K3 Panitia Banding Dokter PRSH P2K3

Polri, PRSH, Jasa


Kementerian Dinas Luar Kemnaker PRSH
Kesehatan

Pemerintah Swasta
XIV KESIMPULAN
⬣ Tenaga kerja yang berkualitas mempunyai daya saing yang tinggi;
⬣ Kualitas tenaga kerja mempunyai korelasi erat dengan KK/PAK;
⬣ Program SMK3 berpengaruh langsung terhadap produk perusahaan;
⬣ KK/PAK kontra produktif terhadap efisiensi dan berpengaruh terhadap
daya saing;
⬣ Peran AK3 Umum sangat strategis dalam menghadapi globalisasi
perdagangan;
⬣ Tantangan Personil K3 saat ini adalah: INDONESIA BERBUDAYA K3
Tahun 2024, SDM nya unggul dalam bidang K3 dgn demikian Indonesia
akan maju dimasa yad.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Anda mungkin juga menyukai