Anda di halaman 1dari 34

Oleh :

DIREKTORAT PENGAWASAN NORM,A


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DITJEN PPK - KEMENAKERTRANS
2015
1. Tertimpa kontainer
2. Tertimbun galian
3. Tertimpa batu
4. Terkena paku
5. Tersiram bahan kimia
6. Terjepit alat berat
7. Terbakar listrik
8. Akibat mesin potong
9. Akibat kelalaian kerja
10. Akibat Tidak memakai sepatu boot
11. Tangan terkena gurinda
12. Dll
Data :

Klasifikasi Perusahaan
Kecil 186.405
Sedang 56.983
Besar 31.403
Jumlah 272.791

Sd. Oktober
No Uraian 2012 2013 2014
1 Kec. Kerja 103.074 103.285 88.207
a. Meninggal 2.124 2.438 1.978
b. Cacat Tetap 44 44 37
c. Sembuh 85.090 94.125 81.046
2
Rp.565,63 M
Kompensasi Rp. 554,00 M Rp. 618,49 M
Sumber : PT. Jamsostek (Persero)
A. Personil K3/ SDM K3 yang telah melalui Pembinaan/
Diklat K3
No Nama Jumlah
1 Ahli K3 Umum 7.064 orang
Auditor SMK3 726 orang
Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekanan 152 orang
Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut 124 orang
Ahli K3 Konstruksi 602 orang
Ahli K3 Listrik 296 orang
Ahli K3 Spesialis Kebakaran 182 orang
Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja 183 orang
Ahli K3 Kimia 175 Orang
Operator/ petugas K3/Paramedis/Teknisi 44.385 Orang
2 Pengawas Ketenagakerjaan 1.400 orang
Pengawas Spesialis 168 orang
B. Perusahaan Jasa K3 (PJK3)

No Nama Jumlah

PJK3 Bidang Konstruksi 42


PJK3 Bidang Pabrikasi,Reparasi dan Istalasi Teknik K3 183

PJK3 Bidang Pemeriksaan dan Pengujian Teknik 260

PJK3 Bidang Pemeriksaan pengujian dan atau 113


pelayanan kesehatan kerja
PJK3 Bidang Pembinaan K3 498
Badan Audit 8
C. Kerjasama dengan Perusahaan
No. Nama Perusahaan
1. PT. Trakindo
2. PT. Krakatau Stell
3. PERTAMINA

D. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi


No. Nama Perusahaan
1. Universitas Indonesia, Jakarta
2. Universitas Gajah Mada, Jogyakarta
3. Universitas Respati Jogyakarta
4. Universitas Diponegoro, Semarang
5. STIKES Padang
6. Universitas Balikpapan
7. Universitas Pekalongan
8. Universitas Airlangga, Surabaya
9. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
TANTANGAN K3:
Kasus Kec. Kerja dan PAK
Tinggi …

Masalah ;
 Kualitas penerapan K3 rendah;
 Kualitas riksa uji K3 rendah;
 Kuantitas dan Kualitas Pengawasan rendah;
 Obyek pengawasan K3 semakin komplek;
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)
DI TEMPAT KERJA

MGT SDM

BAHAN
LINGKUNGAN KERJA

AMAN
FAKTOR Prod’s
PENYEBAB
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT

SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI

CARA KERJA KECELAKAAN

ANALISIS
Latar belakang

Fakta dilapangan tentang semakin banyaknya Pesawat/Bejana


/Peralatan Teknik;

Diperlukan utk memenuhi keb manusia :


. Industri;
. Sarana sosial/rumah tangga.

Berpotensi dpt menimbulkan kecelakaan kerja, kebakaran, ledakan,


PAK & kerusakan lingkungan;

Pelaksanaan K3 pada dasarnya menuntut keterlibatan & tanggung


jawab semua pihak.
(lanjutan)

Penanganan K3 tidak harus dilakukan oleh pemerintah sendiri;

Privatisasi K3 memberikan peluang kesempatan kerja;

Pengelola/pengguna/pemakai produk menuntut adanya jaminan


K3 melalui bukti (sertifikat) sesuai Per-UU di bidang K3

Produk barang dan jasa semakin kompetetif;

Peningkatan profesionalisme SDM di bidang K3;

Peran pihak ketiga semakin strategis;

Operasionalisasi pembangunan. & wawasan K3 hrs sesuai


dengan regulasi.
Tujuan:
• Melindungi TK & org lain di tempat
kerja;
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dpt dipakai secara aman &
efisien;
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar.
K3 & GLOBALISASI
Kontribusi mewujudkan:
Tempat Kerja : • Produksi &
• Aman produktifitas
• Nyaman
• Sehat • Kelangsungan
• Bebas Polusi Usaha
• Nihil Kec. & PAK

Menjawab Tantangan &


Meraih Peluang
• WTO 2020;
• AFTA AC-FTA;


AK-FTA;
AI- FTA;
Daya saing



AANZ-FTA;
IJ-EPA
ACFTA 2010-CAFTA 2012;
(Lokal,


Asean Single Market 2015;
ILO OSH Guide Line 2001; Regional,
• Green Productivity;


Global Warming;
MDGs.
arming; Global)
DAMPAK FREE TRADE AREA - FTA
Berpengaruh pd neraca perdagangan sejak Indonesia giat
melakukan perjanjian kerja sama perdagangan bebas, baik
bilateral, multilateral maupun regional;

Dampak negatif mulai dirasakan se-saat stlh Indonesia terlibat


dlm AFTA (2005) – defisit $ 0,45 juta - $ 455,4 juta (2012) – non
Migas;

Lebih parah lagi via skema ASEAN-China Free Trade


Agreement (ACFTA) - 2008 neraca perdagangan Indonesia
dgn China defisit $ 3,6 milyar – 2012 - $ 7,2 milyar;

Sd. 2012; Indonesia telah terlibat dlm enam skema kawasan


perdagangan bebas, yaitu:
ASEAN Free Trade Area; ASEAN China FTA; ASEAN Korea
FTA; ASEAN – India FTA; ASEAN – Autralia – New Zealand
FTA; Indonesia – Japan Economic Partnership Agreement.
4 STRATEGI YG TDK DISIAPKAN INDONESIA DLM
MENGHDAPI KOMPETISI PERD. BEBAS :

* Hilirisasi industri belum berjalan (SDA lokal blm


menjadi peluang utk mengembangkan industri
yg berdaya saing);

* Lambat mengadopsi teknologi utk industri;

* Tdk memprioritaskan energi utk kebutuhan


industrl;

* Tdk mempersiapkan SDM yg ahli & memiliki


kompetensi (salah satu adalah ahli dan memiliki
kompetensi di bidang K3).
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UU NO. 1 THN 1970

Tujuan Pokok K3

• Mencegah terjadinya kecelakaan, bahaya


kebakaran, peledakan, penyakit akibat
kerja, pencemaran dll.
“Nihil kecelakaan kerja”
 K3 sebagai salah satu aspek penting dalam
perlindungan tenaga kerja
kerja;;
 K3 belum mendapatkan perhatian yg memadai dari
semua pihak
pihak;;
 Tingkat kepedulian masyarakat khususnya
masyarakat industri terhadap K3 relatif masih
rendah;;
rendah
 Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3 relatif
rendah;;
rendah
 Peran Lembaga dan SDM K3 dalam pelaksanaan
K3 belum optimal
optimal;;
 Tuntutan global dalam hal perlindungan K3 semakin
meningkat..
meningkat
17
Manfaat
• Bagi Masyarakat
Masyarakat::
1. Menumbuhkembangkan pengetahuan
pengetahuan,,
pengertian,, kesadaran dan kepedulian
pengertian
mengenai K3;
2. Menjadi perilaku dalam hidup masyarakat
dan mulai di tanamkan pada keluarga
keluarga;;
3. Masyarakat hidup sehat dan disiplin
disiplin..

18
lanjutan;
anjutan;
• Bagi Tenaga Kerja:
Kerja::

1. Meningkatkan kepedulian dan


pengetahuan mengenai K3;
2. Meningkatkan kinerja tenaga kerja dan
bekerja setelah yakin akan jaminan
perlindungan K3;
3. Meningkatkan kesadaran berperilaku K3
dan disiplin
disiplin..

19
lanjutan;
anjutan;

• Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan
perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan
manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas
efektifitas,, efisiensi dan kesesuaian serta
kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya
akan meningkatkan daya saing perusahaan

20
PENDEKATAN DALAM
PELAKSANAAN K3

PELAKS. K3 DPT DIPANDANG DARI SUDUT :

 Ekonomi Cost/value of
properties/
human of capabilities

 Moralitas Humanitarianism/
human life/ welfare

Legalitas Law/regulation/
standard
K3 HARUS DIKELOLA =
FUNGSI PERSH LAINNYAYA

MANAJEMEN K3 :

PROSES MENGINTEGRASIKAN PRINSIP-


PRINSIP K3 KE DALAM OPERASI PERUSH.
PRINSIP-PRINSIP K3
1. Semua kecelakaan dan PAK dapat dicegah;

2. K3 adalah bagian integral dari budaya, nilai dan operasi


perusahaan;

3. Manaj. hrs menetapkan kebijakan, menyiapkan


sar./prasarana & menjamin sepenuhnya penerapan
K3;

4. K3 adalah bagian integral dari perilaku, tanggung jawab


dan peran setiap tenaga kerja;
lanjutan ;
5. Setiap TK harus mempunyai rasa memiliki dlm
pelaksanaan operasi perusahaan;

6. Setiap TK hrs memimpin, mengatur dirinya sendiri &


mengoreksi satu sama lain;

7. Semua potensi bahaya harus diidentifikasi dan


dikendalikan;

8. Semua kekurangan harus dilakukan koreksi;

9. Akuntabilitas K3 harus ditetapkan, kinerja diukur dan


diketahui;

10. K3 adalah “good for business success, vitality and


sustainability”.
• UU No. 1 Tahun 1970
• Undang-Undang Uap 1930
• UU. No. 32 Tahun 2004
• UU. No. 13 Tahun 2003
• UU. No. 21 Tahun 2003
• Peraturan Uap 1930
• PP No. 50 Thn 2012
ttg Penerapan SMK3;
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja
sebagai peraturan pelaksana UU.
No.1 Tahun 1970.
1). Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan Fungsi Negara;
2). Bekerjasama secara erat dengan pengusaha dan pekerja/buruh serta
institusi lain seperti lembaga riset, perguruan tinggi;
3). Berorientasi pada pendekatan pencegahan;
4). Cakupan inspeksi bersifat universal & independen.
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA

PASAL 5 (1)

PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI


KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN
MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG
TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG
INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA

Dituntut profesional dan memiliki kompetensi :


• memahami peraturan dan standar teknik K3 yang luas,
• ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan
• ahli membuat rekomendasi syarat K3 sesuai standar
UU No. 1 Thn 1970
PENGAWASAN
Bab IV Pasal 5

MENAKERTRANS
DIREKTUR

PEG. AHLI PANITIA DOKTER P2K3


PENGA K3 BANDING PRSH
WAS

• LUAR • POLI . PRSH


• DEP/DINAS DEPNAKER •JASA KESEH • PRSH

- INDUSTRI
• PEMERINTAH • SWASTA
- JASA ----PJIT
Peraturan Perundangan K3
1. PERSONIL : 2. ALAT / MESIN:

UU dan Per.Uap;
UU dan Per.Uap; Per.Menaker No.01/1978;
Per.Menaker No.01/1976; Per.Menaker No.04/1980;
Per.Menaker No.01/1979; Per.Menaker No.01/1982;
Per.Menaker No.02/1982; Per.Menaker No.02/1983;
Per.Menaker No.01/1988; Per.Menaker No.03/1985;
Per.Menaker No.01/1989; Per.Menaker No.04/1985;
Per.Menaker No.02/1992; Per.Menaker No.05/1985;
Kep.Menakertrans No.187/1999; Per.Menaker No.02/1989;
Per.Menaker No.04/1998;
Per.Menakertrans No.03/1999;
3. SISTEM :
Kep.Menakertrans No.51/1999;
SE Menakertrans No.01/1997;
PP 50 Thn 2012 SE Menakertrans No.01/1979
Per.Menaker No.01/1980;
Per.Menaker No.02/1980;
Per.Menaker No.01/1981; 4. KELEMBAGAAN K3
Per.Menaker No.03/1982;
Per.Menaker No.05/1996; Kep.Menaker No.155/1984;
Per.Menaker No.03/1998. Per.Menaker No.04/1987;
Per.Menaker No.04/1995
Melanjutkan
Visi K3
Nasional
1. Meningkatkan kesadaran dan ketaatan
pemenuhan norma K3;

2. Meningkatkan partisipasi semua pihak


dalam mencapai pelaksanaan budaya K3
secara optimal disetiap kegiatan usaha;

3. Meningkatkan penerapan K3 menuju


masyarakat mandiri berbudaya K3;
a. Turunnya tingkat kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja;

a. Terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien


untuk mendorong produktivitas;

a. Meningkatkan penerapan K3 menuju masyarakat mandiri


berbudaya K3
KESIMPULAN

• Tenaga kerja yang berkualitas mempunyai daya


saing tinggi;
• Kualitas tenaga kerja mempunyai korelasi erat
dengan kecelakaan kerja;
• Program SMK3 berpengaruh langsung terhadap
produk perusahaan;
• Kecelakaan kerja kontra produktif terhadap
efisiensi dan berpengaruh terhadap daya saing;
• Peran Ahli keselamatan dan kesehatan kerja di
bidang K3 sangat strategis dalam menghadapi
globalisasi perdagangan di masa yang akan
datang.
Terima kasih,
semoga bermanfaat ! ! !

Anda mungkin juga menyukai