Anda di halaman 1dari 63

PENGATURAN

KELEMBAGAAN DAN SDM K3


Oleh
Nasrul Sjarief, SE. ME
nsjarief@yahoo.com
TUJUAN PEMBUDAYAAN K3
DI TEMPAT KERJA
• Pengembangan cita-cita keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
• Menciptakan dan mempertahankan iklim
positif pelaksanaan K3 dalam
perusahaan
• Promosi pengertian, pemahaman dan
komitmen terhadap nilai-nilai K3
A FAIRLY SIMPLE MESSAGE :

“ SAFETY IS A SHARED
RESPONSIBILITY”
K3 TANGGUNG JAWAB BERSAMA
Owner’s
Bertanggung jawab
memfasilitasi dan
menyediakan fasilitas
yang aman dan sehat

Management’s
Worker’s Bertanggung jawab
Bertanggung jawab mengimplementasikan
mematuhi dan mentaati syarat-syarat K3
syarat-syarat K3
PELAKSANAAN
K3 MANDIRI
• Pemberdayaan Lembaga K3 (P2K3, PKK,
ERT, FB)
• Pemberdayaan Personil K3 (Ahli K3,
Dokter Perusahaan, Petugas K3,
Paramedis Perusahaan)
• Program Berbasis Risiko
• Pemenuhan Syarat-Syarat K3/Regulasi K3
PERAN LEMBAGA DAN
SDM K3 DI TEMPAT KERJA
• Memberikan saran dan rekomendasi peningkatan
pelaksanaan K3 kepada manajemen perusahaan
• Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai profesional K3
dalam upaya promosi dan pencegahan kecelakaan kerja
dan PAK
• Meningkatkan pengertian dan pemahaman tentang K3 di
tempat kerja
• Melakukan pengawasan terhadap penerapan syarat-
syarat K3 di tempat kerja
• Menyebarluaskan informasi K3 keseluruh tempat kerja
• Sebagai forum dialog, komunikasi dan kerjasama dalam
meningkatkan pelaksanaan K3 di tempat kerja
COMPETENT PERSON

• A person who has through a combination of


training, education and experience,
acquired knowledge and skills enabling that
person to perform correctly a specified task.
(Australian/New Zealand Standard)
Kenapa diperlukan
kompetensi K3 di tempat kerja ?
Untuk :
• Menetapkan, menerapkan dan memonitor
pelaksanaan K3;
• Pemenuhan peraturan peruu K3 dan pedoman
pelaksanaannya;
• Pemenuhan tugas dan tanggungjawab K3;
• Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian
risiko;
• Kontribusi untuk berpartisipasi dan konsultasi K3.
Make up of
the modern safety professional`s job rate (wghs)

80% Leadership and


20% Technical Safety and Health
Management Skills

• Strategy and Planning • Risk management


• Communicating effectively • Accident investigation
• Improving Policies and Processes • Auditing
• Developing business eases • Accident statistics
• Report writing and presentations
• Managing complict
• Problem solving
• Leading and managing change
• Project management
• Coaching
• Overcoming inaction
SDM K3 DI PERUSAHAAN
• AHLI K3 UMUM • PETUGAS K3 :
• DOKTER PERUSAHAAN – KIMIA
– RADIASI
• AHLI K3 SPESIALIS :
– KEBAKARAN
– LISTRIK
– KONSTRUKSI BANGUNAN
– MEKANIK
– CONFINED SPACE
– UAP DAN BEJANA TEKAN
– KIMIA • PETUGAS P3K
– KONSTRUKSI BANGUNAN • OPERATOR :
– KEBAKARAN – BOILER
– LINGKUGAN KERJA – ANGKAT/ANGKUT
– PESAWAT TENAGA DAN – LIFT
PRODUKSI – PERANCAH
• PARAMEDIS PERUSAHAAN – RIG dsb
• AUDITOR SMK3
• TEHNISI LISTRIK
LEMBAGA K3 DI PERUSAHAAN
• PANITIA PEMBINA • TIM TANGGAP
KESELAMATAN DAN DARURAT
KESEHATAN KERJA • KELOMPOK PEDULI
(P2K3) K3 (GROUP TOOL
• PELAYANAN BOX)
KESEHATAN KERJA • PERUSAHAAN JASA
(PKK) KESELAMATAN DAN
• REGU KESEHATAN KERJA
PENANGGULANGAN (PJK3)
KEBAKARAN
CAUSE OF INCIDENTS

Statistically ………..

…….. More than 80% of past OHS Incidents are caused


primary by Unsafe Human Behavior.

What are Key Drivers of Human Behavior ?


The Shift Requires Focus on
People….
KEPEMIMPINAN DALAM
PELAKSANAAN K3

• Harus mempunyai komitmen yang tinggi


• Kerjasama team untuk satu tujuan, satu
motivasi dan satu komitmen
• Bertindak utk mencapai tujuan yang telah
disepakati
• Memanfaatkan kompetensi yang dimiliki
anggota team
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 1 th 1970
2. UU Uap dan Peraturan Uap
3. Permennaker No.04/MEN/1987 ( P2K3)
4. Permennaker No.02/MEN/1992 ( AK3)
5. Pemennaker No.04/Men/1995 (PJK3)
6. Kep.Mennaker No.186/MEN/1999
(Penanggulangan Kebakaran)
7. Kep.Mennaker No.187/MEN/1999
(Penanggulangan Bahan Kimia Berbahaya)
DASAR HUKUM
8. Permennaker No.03/MEN/1982
(Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja)
9. Permennakertrans No.01/MEN/1976
(Wajib Latihan Hyperkes Bagi Dokter
Perusahaan)
10. Permennakertrans No.01/MEN/1979
(Kewajiban Latihan Hyperkes Bagi Para
Medis Perusahaan)
DASAR HUKUM
11. Permennaker No. 01/MEN/1988 (Kualifikasi dan
Syarat2 Operator Pesawat Uap)
12. Permennakertrans No. PER-15/MEN/VIII/2008 ttg P3K
di Tempat Kerja.
13. Permennaker No. 26 th 2014 (Auditor SMK3)
14. Permennaker No. 12 th 2015 ttg K3 Listrik di Tempat
Kerja
15. PERMENNAKER No. 9 th 2016 (Bekerja di
ketinggian)
Dasar Hukum
16. Permennaker No. 18 th 2016
ttg Dewan K3 Nasional
17. Permennaker No. 38 th 2016
ttg K3 Pesawat Tenaga dan Produksi.
18. Permennaker No. 6 th 2017
ttg K3 Elevator dan Eskalator.
19. Permennaker No. 5 th 2018
ttg K3 Lingkungan Kerja
20. Permennaker No. 8 tahun 2020
ttg Pesawat Angkat dan Angkut.
PERUSAHAAN JASA INSPEKSI K3
(PJK3)

Tugas :
Membantu pelaksanaan pemenuhan syarat-
syarat K3 sesuai peraturan perundangan
yang berlaku
PERUSAHAAN JASA INSPEKSI K3
(PJK3)
1. Jasa Konsultansi K3;
2. Jasa Pabrikasi, Pemeliharaan, Reparasi, dan
Instalasi Tehnik K3;
3. Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Tehnik K3;
4. Jasa Pemeriksaan/pengujian dan atau Pelayanan
Kesehatan Kerja;
5. Jasa Audit K3;
6. Jasa Pembinaan K3.
7. Jasa Pengukuran dan Pengujian Lingkungan Kerja
AHLI K3
AHLI K3

• Tenaga tehnis berkeahlian khusus


• Diluar Kemnaker
• Ditunjuk oleh Menteri
• Untuk mengawasi ditaatinya peraturan
perundangan K3.
AHLI K3

Perusahaan wajib mempekerjakan Ahli K3


dengan ketentuan jumlah tenaga kerja :
a) 100 orang atau lebih;
b) Kurang 100 orang dengan risiko
tinggi.
AHLI K3

Penunjukan tidak berlaku apabila :


a) Pindah tugas ke perusahaan lain;
b) Mengundurkan diri;
c) Meninggal dunia;
AHLI K3

Penunjukan dicabut apabila :


a) Tidak memenuhi peraturan peruu K3;
b) Melakukan kesalahan dan kecerobohan
yg menimbulkan keadaan berbahaya;
c) Membuka rahasia perusahaan yang
wajib dirahasiakan.
KEWAJIBAN AHLI K3
1. Membantu mengawasi pelaksanaan
peraturan peruu. K3.
2. Melaporkan pelaksanaan tugas :
i. Di tempat kerja : 1 x 3 bulan;
ii. Di PJK3 : setelah kegiatan selesai;
3. Merahasiakan segala keterangan ttg
rahasia perusahaan yg berhubungan
dengan jabatannya.
KEWENANGAN AHLI K3
1. Memasuki tempat kerja;
2. Meminta keterangan atau informasi
mengenai pelaksanaan K3;
3. Memonitor, memeriksa, menguji,
menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan K3;
4. Memberikan pembinaan K3.
UNIT PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
1. Petugas peran kebakaran;
2. Regu penanggulangan kebakaran;
3. Koordinator unit penanggulangan
kebakaran;
4. Ahli K3 spesialis penanggulangan
kebakaran sebagai penanggung jawab
tehnis.
PENGENDALIAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA

1. Penyediaan LDKB dan Label;


2. Penunjukan Petugas K3 Kimia dan
Ahli K3 Kimia.
PELAYANAN
KESEHATAN KERJA
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Tujuan :
1. Bantuan penyesuaian pekerjaan dengan
tenaga kerja;
2. Melindungi tenaga kerja dari gangguan
kesehatan yg disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan;
3. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi
mental dan kemampuan fisik tenaga kerja;
4. Pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi
TUGAS POKOK PKK
1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja;
2. Pembinaan dan pengawasan :
i. Penyesuaian thd pekerjaan;
ii. Lingkungan kerja;
iii. Perlengkapan sanitair;
iv. Perlengkapan utk kesehatan tenaga kerja;
v. Tenaga kerja yg memp. Kelainan khusus/ tertentu.
3. Pencegahan dan pengobatan peny.umum dan
PAK;
TUGAS POKOK PKK
4. P3K
5. Diklat kesehatan tenaga kerja dan P3K
6. Advis dan rekomendasi ttg kesehatan
kerja
7. Rehabilitasi akibat kecelakaan kerja dan
PAK;
8. Laporan berkala ttg PKK
PENYELANGGARAAN PKK

1. Diselenggarakan sendiri;
2. Diselengarakan sendiri dgn ikatan dengan
dokter atau pelayanan kesehatan lain;
3. Diselenggarakan bersama beberapa
perusahaan.
P2K3
DASAR HUKUM
PEMBENTUKAN P2K3

• UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG


KESELAMATAN KERJA (Ps. 10)
• PERMENNAKER NO. 4 TAHUN 1987
TENTANG P2K3

36
P2K3:
• Badan Pembantu di Tempat Kerja, dalam :
– Memberikan saran dan pertimbangan
– Mencegah kecelakaan kerja dan PAK
– Mengkomunikasikan dan menyebarluaskan informasi K3 (penjelasan ps.
10 UU 1 th 1970 ttg KK)

• Merupakan Wadah Kerjasama antara Pengusaha/Pengurus dan


Pekerja, untuk mengembangkan :
• saling pengertian dan
• partisipasi efektif

dalam penerapan K3 di tempat kerja

37
PERAN P2K3

FORUM :
•Komunikasi UNTUK :
•Kerjasama •menyamakan persepsi
•Konsultasi •saling pengertian
P2K3 •Dialog
•Diskusi
•partisipasi efektif
Antara dalam meningkatkan
Manajemen pelaksanaan K3 di
Dan tempat kerja
Pekerja

38
A Formula
Effective Communication

Effective Communication =
(Clear Message + Right Communication

Mediums) x Repeated Exposure


PENGUSAHA ATAU PENGURUS
WAJIB MEMBENTUK P2K3
• DENGAN KETENTUAN :

– Mempekerjakan 100 orang atau lebih

– Mempekerjakan kurang dari 100 orang


dengan risiko tinggi (peledakan,
kebakaran, keracunan dan penyinaran
radio aktif)

40
PEMBENTUKAN P2K3 BERTUJUAN
untuk :
• Mendorong Kerjasama Manajemen dan Pekerja
mengenali masalah K3 dan mencari penyelesaiannya
• Menyediakan suatu Forum Dialog yang konstruktif dan
reguler antara Manajemen dan Pekerja tentang Kepedulian
mereka terhadap K3
• Memainkan peranan yang penting dalam pengembangan
program pengendalian bahaya di tempat kerja
• Mengkomunikasikan dan menyebarluaskan informasi K3
• Menyampaikan rekomendasi K3 kepada Manajemen

41
SUSUNAN P2K3
• Susunan Keanggotaan P2K3 :
– Unsur Pengusaha/Pengurus
– Unsur Pekerja

• Susunan Pengurus P2K3 :


- Ketua
- Sekretaris
- Anggota

• Persyaratan Sekretaris P2K3 :


• AHLI K3 dari Perusahaan Ybs
42
KHARAKTERISTIK UMUM
Pengurus dan Anggota P2K3
• Mempunyai tujuan yang sama : “menjadikan
tempat kerja yang aman dan sehat untuk
semua orang”
• Melakukan Pertemuan secara regular
• Melakukan komunikasi : antara pengusaha/
pengurus dan tenaga kerja
• Sebagai Team Penyelesaian Masalah K3
(problem solving team)
43
Team Building and Teamwork
seven characteristics of a Dream Team

Complementary
Skills

Small Well Defined


Members Working
Approach
SHARED
VALUES

Mutual Meaningful
Accountability Purpose
Clear
Performance
Goal
44
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
KETUA P2K3 (I)
• Memainkan peran kunci dalam :
– Melibatkan semua anggota P2K3 dalam pelaksanaan
K3 di tempat kerja
– Memanfaatkan keterampilan dan pengalaman bersama
dalam menyelesaikan masalah K3
– Mendorong anggota untuk memberikan kontribusi
peningkatan K3 di tempat kerja
– Menghadirkan anggota P2K3 dan memimpin langsung
pertemuan regular P2K3
– Mendistribusikan Informasi Hasil Pertemuan Regular
dan tindak lanjutnya

45
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
KETUA P2K3 (II)

• Tanggung jawab Ketua P2K3 :


– Merencanakan Rapat Regular
– Menyelenggarakan dan Memimpin Rapat
– Menindaklanjuti Hasil Keputusan Rapat

46
PERAN DAN TANGGUNGJAWAB
SEKRETARIS P2K3
• Mempersiapkan rapat regular P2K3
• Menyusun notulen rapat P2K3
• Menghimpun semua agenda dan hasil
keputusan rapat P2K3
• Menyebarluaskan notulen rapat, laporan
dan informasi K3 kepada anggota P2K3
• Menegaskan dan mengklarifikasi hasil
keputusan rapat yang telah dicapai
47
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
ANGGOTA P2K3
• Menghadiri rapat-rapat P2K3
• Memberikan kontribusi idea, saran dan pengalaman dalam
rapat P2K3
• Menghimpun dan mendapatkan informasi apabila
ditugaskan oleh rapat P2K3
• Mengkaji masalah K3 yang ada di tempat kerja
• Mempelajari usul dan saran karyawan untuk dibawa dalam
rapat P2K3
• Mengkomunikasikan hasil rapat P2K3 di unit kerja masing-
masing
• Membantu melakukan inspeksi K3 dan investigasi
kecelakaan kerja
48
TUGAS P2K3

• Memberikan Saran dan


Pertimbangan; diminta maupun
tidak diminta; kepada pengusaha
atau pengurus perusahaan
mengenai masalah K3

49
FUNGSI P2K3 (I)
• Menghimpun dan Mengelola Data K3
• Membantu Menunjukkan dan Menjelaskan Kpd
Setiap Tenaga Kerja :
1. Berbagai Faktor bahaya
2. Faktor yang Dapat Mempengaruhi Efisiensi dan
Produktivitas Kerja
3. Alat Pelindung Diri yang Dibutuhkan
4. Cara dan Sikap Kerja yang Benar dan Aman
• Membantu Menyusun Kebijakan, Pedoman,
Manual K3 50
FUNGSI P2K3 (II)
• Membantu Pengusaha/Pengurus Dalam :
1. Mengevaluasi Cara Kerja, Proses dan Lingkungan Kerja
2. Menentukan Tindakan Koreksi
3. Mengembangkan Sistem Pengendalian Bahaya
4. Mengevaluasi Penyebab Kecelakaan
5. Mengembangkan Penyuluhan dan Penelitian K3
6. Memantau Gizi Kerja dan Penyelenggaraan Makanan
7. Memeriksa Kelengkapan Peralatan K3
8. Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Kerja
9. Mengembangkan Pelayanan Laboratorium K3
10. Menyelenggarakan Administrasi K3
51
PELAKSANAAN TUGAS POKOK
DAN FUNGSI P2K3
Dapat dilakukan melalui :
Mengadakan pertemuan secara regular utk
mendiskusikan program K3 dan membuat
rekomendasi kpd manajemen; (meet at regular times)
Melaku inspeksi K3 secara sistematis dan regular di
tempat kerja utk mencari/menemukan potensi
bahaya; (make systematic inspections)
Mengkaji ulang kasus kecelakaan atau PAK dan
merekomendasi tindakan perbaikan; (review the causes of
accident)
PELAKSANAAN TUGAS POKOK
DAN FUNGSI P2K3
Dapat dilakukan melalui :
Mendiskusikan perbuatan dan kondisi berbahaya
yang ada di tempat kerja; (discuss unsafe acts and unsafe
condition)
Memeriksa, menguji dan mengkaji saran atau usul
tenaga kerja utk meningkatkan pelaksanaan K3;
(Examine suggestion)
Merencanakan dan melakukan supervisi terhadap
pelaksanaan pelatihan K3 terkait dan
implementasinya di lapangan. (plan and supervise)
PERSIAPAN RAPAT P2K3

Efektivitas keberhasilan Rapat-Rapat P2K3


sangat tergantung kpd :
• Komitmen pengurus dan anggota;
• Pengetahuan dan Keterampilan anggota;
• Persiapan rapat yang matang.

54
RAPAT-RAPAT P2K3
GAGALNYA RAPAT-RAPAT P2K3 DISEBABKAN OLEH :
• Tidak ada agenda rapat yg layak dipersiapkan;
• Agenda rapat yang tampil sama dan tidak berbeda dari
bulan ke bulan tanpa tindak lanjut;
• Notulen rapat yg tidak mencerminkan apa yg telah
didiskusikan;
• Ketua P2K3 tdk memahami perannya secara tegas
sebagai pimpinan rapat;
• Sekretaris P2K3 belum memahami tugas dan perannya;
• Rapat ditunda, dibatalkan dan dianggap tidak penting.

55
PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI P2K3 (I)
• Tidak ada atau kurangnya komitmen
manajemen perusahaan terhadap pelaksanaan
K3;
• Sebagian besar pengurus dan anggota P2K3
tidak memahami :
– Peraturan perundangan K3;
– Tugas Pokok dan Fungsi P2K3;
– Tugas dan tanggung jawab sebagai pengurus dan
anggota P2K3;
– Konsep dasar pencegahan kecelakaan kerja;
– Pentingnya K3 sebagai bagian yang terintegrasi dalam
kegiatan/operasi perusahaan. 56
PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI P2K3 (II)
• P2K3 dibentuk hanya sekedar memenuhi
persyaratan peraturan perundangan saja dan
setelah itu tidak pernah aktif menjalankan
tugas pokok dan fungsinya.
• Hasil Rapat-Rapat P2K3 tidak pernah
ditindaklanjuti dan
• Agenda rapat P2K3 yang dibahas
menyimpang dari pelaksanaan K3.
Sehingga P2K3 yang terbentuk tidak menghasilkan
manfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan
pelaksanaan K3.
57
KEBUTUHAN PELATIHAN K3 BAGI
ANGGOTA DAN PENGURUS P2K3
• Harus didiskusikan dan di identifikasi oleh P2K3
• Diarahkan untuk merubah sikap/perilaku serta
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan K3
• Sebagai “effective problem solver”,
solver” P2K3 harus memiliki
pengetahuan dasar tentang
– Peraturan Perundangan K3
– Informasi tehnis : plant, proses, layout, mesin berbahaya
dan pengamannya, penanganan bahan, pengetahuan
dasar ttg higiene industri, P3K dsb
– Keterampilan Khusus : penyelidikan kecelakaan,
inspeksi tempat kerja, human relation, ergonomi, analisis
keselamatan pekerjaan 58
WORKFORCE PARTICIPATION IN OSH
(Partisipasi Pekerja dalam Pelaksanaan K3)
INTERNAL FACTORS : ;
-Group Cohesiveness
(Kepaduan Kelompok)
-Communication Traits
(Sifat Komunikasi)
-Management Involvement OSH COMMITTEE
(Keterlibatan Manajemen) EFFECTIVENESS :
-Accident Rates
(Tingkat Kecelakaan)
-Heightened Awareness
(Kesadaran yang Tinggi)
EXTERNAL FACTORS : -New Safety Incentives
-Workplaces Characteristics (Dorongan Pelaksanaan K3)
(Karakteristik Tempat kerja)
-Management Commitment
(Komitmen Manajemen)
-Economic Constraints
(Kendala Ekonomi) 59
KEBIJAKAN K3 YANG EFEKTIF
1. MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP
KINERJA USAHA; dalam bentuk :

 Dukungan pengembangan SDM


 Meminimumkan kerugian finansil
 Mengakui bhw kecelakaan, PAK dan insiden lainnya adalah
hasil kegagalan dalam manajemen control
 Mengakui bhw pengembangan budaya K3 diperlukan utk
pengendalian bahaya/risiko
 Menjamin pendekatan yang sistematik dlm pengendalian
bahaya/risiko dan alokasi sumber daya
 Menjamin pendekatan yang sistematik dlm pengendalian
kualitas dalam bentuk perbaikan terus-menerus
PELAKSANAAN K3 YANG EFEKTIF
2. MEMBERIKAN DAMPAK YANG POSITIF
TERHADAP PENCAPAIAN :
 Tingkat Produktivitas (productivity)
 Standar Kualitas (quality)
 Efisiensi Biaya (Cost Effectiveness)
 Penyampaian produk tepat waktu (delivery on time)
 Pemenuhan peraturan perundangan K3 (meeting
legal requirement)
 Pandangan Masyarakat terhadap Citra Manajemen
Perusahaan (Public image)
 Perbaikan kinerja perusahaan (business
performance)
QUESTION ?
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai